Anda di halaman 1dari 2

Latihan Proaktif dalam Hubungan Terapeutik

Hubungan terapeutik merupakan suatu bentuk komunikasi hubungan kepada


orang lain yang bersangkutan untuk proses penyembuhan. Dalam hal ini berarti kita
sebagai perawat juga melakukan hubungan terapeutik kepada klien. Salah satu faktor di
dalam hubungan terapeutik yaitu proaktif. Proaktif yang dimaksudkan yaitu
bertanggung jawab terhadap hal maupun kegiatan yang kita lakukan. Sebagai perawat
kita harus melakukan tindakan terhadap klien dan tindakan yang kita lakukan tersebut
harus dapat dipertanggung jawabkan. Perawat tidak boleh bersifat reaktif yang
merupakan kebaikan dari proaktif.
Untuk menjadi proaktif ada beberapa hal yang harus dilakukan agar dapat
dikatakan bahwa kita sbeagai perawat telah berlaku proaktif. Yang pertama yaitu kita
harus bertanggung jawab dalam melakukan respon, jadi apapun respon atau tindakan
kita terhadap klien harus dapat dipertanggung jawabkan. Kemudian tindakan yang kita
lakukan harus berdasarkan pertimbangan dari berbagai aspek yang menghasilkan
sebuah keputusan terbaik dari beberapa opsi melalui proses pemilihan. Inisiatif juga
diperlukan agar kita dapat berinovasi ketika kita sebagai perawat dihadapkan kepada
situasi yang tidak diperkirakan sebelumnya. Sebagai perawat kita juga perlu belajar dari
kesalahan yang telah diperbuat dan tidak serta merta menyalahka sesuatu pada kondisi
dan keadaan.
Proaktif juga mempunyai tata bahasa yang berbeda dengan reaktif. Dalam
berlaku proaktif kita sebagai perawat dapat berpikir tentang alternatif yang ada ketika
akan dilakukan sebauh tindakan. Sikap positif merupakan hal yang diperlukan sehingga
dapat melakukan pendekatan yang berbeda-beda kepada klien yang bermacam-macam
dan sesuai dengan kondisi yang ada. Dan perawat proaktif juga dapat mengendalikan
emosi atau perasaan sehingga dapat memilih respon yang sesuai degan kondisi yang
ada.
Dalam mencapai proaktif sebagai perawat memerlukan sebuah latihan. Latihan
proaktif yang dapat dilakukan yaitu dari Convey (1997) dalam Nurjanah (2005:21)
bahwa:

1. Ingatlah suatu peristiwa dimana anda menjadi reaktif, renungkan dan kemudian
carilah alternatif respon lain terhadap peristiwa tersebut dan juga temukan
konsekuensi dari masing-masing respon tersebut. Ingatlah bahwa anda bebas dan
boleh memilih respon. Itu adalah hak asasi anda sebagai manusia merdeka.
Setelah itu renungkan apakah anda mempunyai kebebasan untuk memilih
respon?
2. Hitunglah dalam satu hari bahasa reaktif yang anda gunakan kemudian keesokan
harinya cobalah untuk menganti bahasa yang reaktif tersebut dengan bahasa
proaktif. Perhatikan pengaruhnya terhadap diri anda.
3. Setiap anda mengalami sesuatu atau terpapar oleh suatu stimulus baik
menyakitkan atau tidak menyakitkan. Hal

pertamakali yang anda pikirkan

adalah bagaimana saya berespon terhadap stimulus ini?. Lupakan dulu emosiemosi yang muncul (usahakan walaupun sulit) dan lihatlah pengaruhnya
terhadap diri anda.

Anda mungkin juga menyukai