Sekretariat :3. Dra. Nur Ratih Purnama, Apt, M.Si4. Drs. Masrul, Apt5. DR. Sudibyo
Supardi, Apt, M.Kes6. Drs. Siskandri, Apt7. Drs. Heru Sunaryo, Apt8. Drs. Adji Prayitno,
Apt, M.S9. Drs. Zainuddin Noor, Apt, M.Kes10. Drs. Abdul Munim, Apt, MM11. Dra.
Zullies Ikawati, Apt, PhD12. Dra. Sri Wahyuni, Apt13. Dra. Sophia A.Deky, Apt14. Dra.
Yanuarti, Apt, M.Kes15. Dra. Gita Suciati, Apt16. Andi Leny Susyanti, S.Si, Apt17. Drs.
Arel St Iskandar, Apt, MM18. Dwi Retnohidayanti1. Dra. Farida Adelina2. Yully E.
DAFTAR ISIKata
Pengantar...................................................................................................... iSambutan
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan..................................... iiSurat Keputusan
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatantentang Pembentukan Tim
Penyusun....................................................................ivDaftar
Isi............................................................................................................... viiDaftar
Lampiran ................................................................................................... viiiBAB I
PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang...........................................................................
11.2. Tujuan......................................................................................... 21.3. Landasan
Hukum........................................................................ 2BAB II PENGELOLAAN
SUMBER DAYA2.1. Sumber Daya Manusia............................................................... 32.2.
Sarana dan Prasarana.................................................................. 42.3. Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Perbekalan Kesehatanlainnya62.4.
Administrasi............................................................................... 10BAB III
PELAYANAN3.1. Pelayanan Resep......................................................................... 113.2.
Pelayanan Informasi Obat.......................................................... 173.3. Promosi dan
Edukasi.................................................................. 183.4.
Konseling................................................................................... 193.5. Pelayanan
Residensial (Home Care) ......................................... 20BAB IV EVALUASI MUTU
PELAYANAN............................................... 22LAMPIRAN-LAMPIRAN 23
nama apotek, nama apoteker pengelola apotek, nomorizin apotek dan alamat apotek.2.
Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien yaitu bersih, ventilasi yang memadaicahaya yang
cukup, tersedia tempat duduk dan ada tempat sampah.3. Tersedianya tempat untuk
mendisplai obat bebas dan obat bebas terbatas sertainformasi bagi pasien berupa brosur,
leaflet, poster atau majalah kesehatan yangberisi informasi terutama untuk meningkatkan
pengetahuan dan perilaku pasien.
5. Meracik obat (timbang, campur, kemas)6. Mengencerkan sirup kering sesuai takaran
dengan air yang layakminum7. Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna
biru untukobat luar, dan etiket lainnya seperti label kocok dahulu untuk sediaancair)8.
Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai denganpermintaan dalam
resep.C. Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan1. Melakukan
pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan(kesesuaian antara penulisan etiket
dengan resep)2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien3. Memeriksa ulang identitas
dan alamat pasien4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat5.
Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf olehapoteker6. Menyimpan
resep pada tempatnya dan mendokumentasikanPROSEDUR TETAPPELAYANAN
RESEP NARKOTIKA. Skrining resep1. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
administrasi2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmaseutik yaitu : bentuksediaan,
dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lamapemberian3. Mengkaji
pertimbangan klinis yaitu : adanya alergi, efek samping,interaksi, kesesuaian (dosis,
durasi, jumlah obat dan lain-lain).4. Narkotik hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli
rumah sakit,puskesmas, apotek lainnya, balai pengobatan, dokter. Salinan resepnarkotika
dalam tulisan iter tidak boleh dilayani sama sekali5. Salinan resep narkotik yang baru
dilayani sebagian atau yang belum
dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yangmenyimpan resep asli.6.
Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabiladiperlukan.B. Penyiapan
Resep1. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep2. Untuk obat racikan
apoteker menyiapkan obat jadi yang mengandungnarkotika atau menimbang bahan baku
narkotika3. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya4. Menulis nama
dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai denganpermintaan dalam resep5. Obat diberi
wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis danjumlah obat sesuai permintaan dalam
resep.C. Penyerahan Obat1. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulisan
etiketdengan resep sebelum dilakukan penyerahan2. Memanggil nama dan nomor tunggu
pasien3. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima4. Menyerahkan
obat yang disertai pemberian informasi obat5. Menanyakan dan menuliskan alamat /
nomor telepon pasien dibalikresep6. Menyimpan resep pada tempatnya dan
mendokumentasikannya.PROSEDUR TETAPPRODUKSI SKALA KECIL1.
Menghitung kesesuaian sediaan yang akan dibuat dengan resep standar(formularium
nasional,dll)2. Mengambil obat dan bahan pembawanya dengan menggunakan
sarungtangan/alat/spatula/sendok3. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan
dan
panas, lalu dinginkan. Larutkan ammonii chloridum dengan air dingin.Kalibrasi wadah
sesuai dengan volume yang dikehendaki. Masukkanlarutan glycirrhizae succus kedalam
wadah, tambahkan larutan ammoniichloridum dan ammoniae anisi spiritus. Kemas,
tempelkan dengan etiketwarna putih dan label kocok dahulu.d. Pembuatan
Puyer/KapsulHitung obat yang akan dibuat sesuai dengan resep. Ambil obat dan
bahanpembawanya dengan menggunakan sarung tangan/alat/spatula/sendok.Tutup
kembali wadah obat setelah pengambilan dan kembalikan ketempatsemula. Jumlah
terkecil suatu zat yang masih boleh ditimbang dengantimbangan miligram ialah 30 mg;
tetapi jika kita membutuhkannya dalamjumlah lebih kecil, maka haruslah dibuat
pengenceran dengan suatu zatnetral (laktosa). Gerus obat, bagi serbuk dengan sesuai, jika
mungkinselalu dibuat sampai bobotnya 0,5 gr. Tetapi ini hanyalah suatu kebiasaan,karena
di manapun tak dinyatakan, bahwa serbuk-serbuk harusmempunyai bobot 0,5 gr. Serbuk
biasanya dibagi-bagi menurutpenglihatan, tetapi sebanyak-banyaknya 10 serbuk bersamasama. Jadiserbuk itu dibagi dengan jalan menimbang dalam sekian bagian, sehinggadari
setiap bagian, sebanyak-banyaknya dapat dibuat 10 serbuk.Penimbangan satu persatu
diperlukan, jika sisakit memperoleh lebih dari80 % dari takaran maksimum untuk sekali
atau dalam 24 jam. Dalam halini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Juga
pada serbuk-serbuk dengan bobot yang kurang dari 1 gr, penimbangan-penimbangan
inidapat dilakukan pada timbangan biasa. ((Dr. CF an Duin, Handleiding totde Practische
en Theoretische Receptuur). Serbuk dapat dikemas dengankertas perkamen (biasanya
untuk anak-anak) maupun kapsul (untukdewasa), beri etiket warna putih.
5. Pasien lansia6. Pasien pediatrik melalui orang tua atau pengasuhnya7. Pasien yang
mengalami Drug Related ProblemsPROSEDUR TETAPKONSELING1. Melakukan
konseling sesuai dengan kondisi penyakit pasien2. Membuka komunikasi antara apoteker
dengan pasien / keluarga pasien3. Menanyakan tiga pertanyaan kunci menyangkut obat
yang dikatakan olehdokter kepada pasien dengan metode open-ended question :a. Apa
yang telah dokter katakan mengenai obat inib. Cara pemakaian, bagaimanan dokter
menerangkan cara pemakaianc. Apa yang diharapkan dalam pengobatan ini4.
Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu(inhaler,
supositoria, dll)5. Melakukan verifikasi akhir meliputi:- Mengecek pemahaman pasienMengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungandengan cara penggunaan
obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi6. Melakukan pencatatan konseling yang
dilakukan pada kartu pengobatan3.5. Pelayanan Residensial (Home Care)Definisi
OperasionalPelayanan kefarmasian yang diberikan kepada pasien yang dilakukan di
rumahkhususnya untuk kelompok lanjut usia dan pasien dengan penyakit kronis
sertapasien dengan pengobatan paliatifTujuan : pasien yang karena keadaan fisiknya
tidak memungkinkan datang keapotek masih mendapatkan pelayanan kefarmasian secara
optimalPasien yang memerlukan pelayanan home care diantaranya :
1. Pasien lanjut usia yang tidak mampu lagi memenuhi aktivitas dasar sehari-harimisal :
mandi, makan, minum, memakai baju secara mandiri2. Pasien dengan penyakit kronis
dan memerlukan perhatian khusus tentangpenggunaan obatnya, interaksi obat dan efek
samping obat3. Pasien yang memerlukan obat secara berkala dan terus menerus misal:
pasienTBJenis layanan Home Care:1. Informasi penggunaan obat2. Konseling pasien3.
Memantau kondisi pasien pada saat menggunakan obat dan kondisinya
setelahmenggunakan obat serta kepatuhan pasien dalam minum obatHome Care dapat
dilakukan dengan 2 cara:1. Dengan kunjungan langsung ke rumah pasien2. Dengan
melalui teleponUntuk aktivitas ini apoteker harus membuat catatan pengobatan
(medication record)terlampir.PROSEDUR TETAPPELAYANAN RESIDENSIAL
(HOME CARE)1. Menyeleksi pasien melalui kartu pengobatan2. Menawarkan pelayanan
residensial3. Mempelajari riwayat pengobatan pasien4. Menyepakati jadwal kunjungan5.
Melakukan kunjungan ke rumah pasien6. Melakukan tindak lanjut dengan memanfaatkan
sarana komunikasi yangada atau kunjungan berikutnya, secara berkesinambungan7.
Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan.
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek ,kami yang bertanda tangan di bawah ini
:Nama Apoteker Pengelola Apotek :
................................................................No.S.I.K : ..............................................................
.Nama Apotek : ................................................................No.
SIA : ................................................................Alamat
Apotek : ................................................................Dengan disaksikan oleh :1.
Nama :
................................................................Jabatan : ................................................................
No. S.I.K.A : ................................................................2.
Nama :
................................................................Jabatan : ...............................................................
No. S.I.K.A : ................................................................Telah melakukan pemusnahan obat
sebagaimana tercantum dalam daftar terlampir.Tempat dilakukan
pemusnahan : ................................................................
Demikianlah berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan penuh tanggung
jawab.Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat) dan dikirim kepada :1.Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi2.Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan3.Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota4.Satu sebagai arsip di
apotek................................................... .20........Saksi saksi : yang membuat berita
acara,1. (...............................................) (...............................................................)No.
S.I.K.A : .............................. No. S.I.K : .................................2.
(...............................................)No. S.I.K.A : ............................
................................................................Jabatan : ................................................................
No. S.I.K.A : ................................................................Telah melakukan pemusnahan
perbekalan kesehatan di bidang farmasi sebagaimanatercantum dalam daftar
terlampir.Tempat dilakukan pemusnahan : ................................................................
Demikianlah berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan penuh tanggung
jawab.Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat) dan dikirim kepada :1. Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi2. Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan3. Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota4. Satu sebagai arsip di apotek................................. .
20....Saksi-saksi Yang membuat berita acara,1.(..................................)
(...........................................)No. S.I.K.A:................... No. S.I.K.............................2.
(.................................)No. S.I.K.A:..................
Demikianlah berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan penuh tanggung
jawab.Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat) dan dikirim kepada :1. Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi2. Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan3. Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota4. Satu sebagai arsip di
apotek.................................................... .20........Saksi saksi : yang membuat berita
Keluhan penderita :K I E yang diberikan : Tgl Nama Obat Dosis Jml AturanpakaiNama
dokter Ket
footer
Search
Follow us on LinkedIn
Follow us on Twitter
Find us on Facebook
Find us on Google+
Learn About Us
About
Careers
Our Blog
Press
Contact Us
Using SlideShare
SlideShare 101
Terms of Use
Privacy Policy
Community Guidelines
SlideShare on Mobile
Go PRO
Enterprise Sales
PRO Features
Developers Section
Developers Group
Engineering Blog
Blog Widgets