Anda di halaman 1dari 4

Neurodermatitis Sirkumskripta

ABSTRAK
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Alamat
Pekerjaan
Agama
Status
Masuk RS
No. CM

:Y
: Laki-laki
: 37 Tahun
: Wonosegoro, Boyolali
: Petani
: Islam
: Menikah
: 20 Juli 2016
: 16-17-339535

ISI
Seorang laki-laki datang ke Poli Kulit & Kelamin dengan keluhan utama gatal. Gatal
disertai perih pada tengkuk dan punggung tangan kirinya sejak sekitar 1 bulan yang lalu. Gatal
tersebut juga digaruk dan berair. Sudah berobat ke Dokter Keluarga namun belum membaik.
Pasien juga mengeluh tangannya sering kesemutan sebelum gatal ini. Riwayat keluhan/ penyakit
serupa (-), penyakit kulit lain (+), hipertensi (-), gangguan ginjal (-), diabetes (-), hepar (-).
Riwayat keluarga menderita keluhan serupa, penyakit kulit lain, hipertensi, gangguan ginjal,
diabetes, maupun hepar disangkal. Pasien bekerja sebagai buruh tani, tidak jarang berpindahpindah tempat tinggal sesuai tempat kerjanya, untuk peralatan mandi seperti sabun dipakai
bersama dengan teman-temannya. Keadaan umumnya baik, kesadaran compos mentis dan
predileksinya di tengkuk (leher belakang) dan punggung tangan kiri dengan ujud kelainan kulit
(UKK) antara lain pada regio cervical dan manus sinistra terdapat plak hiperpigmentasi
berbatas tegas, dasar eritem, dengan krusta dan skuama halus ditengahnya, disertai adanya
likenifikasi, vesikel/bula (-), oozing (-), tanda Auspitz (-), tetesan lilin (-), Koebner (-).

DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja

: Neurodermatitis

Diagnosis Banding

: DKA, psoriasis, dermatitis seboroik

TERAPI

Prohistin (loratadin) 1x1 tab


Lotasbat (clobetasol propionate) cream 3x ue
Asam salisilat 10% zalf 3x ue

DISKUSI
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis neurodermatitis
sirkumskripta. Penderita adalah seorang laki-laki usia 37 tahun dari bangsa ras Asia, hal ini
termasuk epidemiologi neurodermatitis sirkumskripta. Keluhan berupa gatal pada kulit di
tengkuk (leher belakang) dan punggung tangan kirinya, dengan tanda khas likenifikasi. Secara
histologis, karakteristik likenifikasinya adalah akantosis dan hiperkeratosis dan secara klinis
muncul penebalan dari kulit, utamanya pada permukaan kulit. Penyakit ini memiliki predileksi
di punggung, leher, dan ekstremitas terutama pergelangan tangan dan lutut. Penyebab
neurodermatitis sirkumskripta belum diketahui secara pasti, namun faktor penyebabnya dapat
mungkin berupa faktor lingkungan yang panas dan udara kering, gigitan serangga, dermatitis
atopik, serta psikologis penderita.
Dalam penegakan diagnosisnya, diagnosis banding yang lain perlu disingkirkan.
Beberapa diagnosis yang umumnya menyebabkan likenifikasi adalah DKA, psoriasis, dermatitis
seboroik, dan dermatitis atopi. Penderita tidak memiliki riwayat alergi ataupun kontak dengan
bahan alergen, tidak ditemukan adanya vesikel/bula, skuama halus maupun kasar tidak ada, tanda
Auspitz, tetesan lilin dan Koebner negatif, tidak timbul di daerah yang kaya sebum, serta tidak
ada riwayat atopi sewaktu kecil maupun dikeluarganya.
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah Loratadin 1x1 tab, Clobetasol
propionate cream 3x ue, dan Asam salisilat 10% zalf 3x ue. Clobetasol merupakan steroid topikal
super poten kelas 1, menekan mitosis dan menambah sintesis protein yang mengurangi
peradangan dan menyebabakan vasokonstriksi. Steroid topikal dapat mengurangi peradangan dan
gatal serta perlahan-lahan menghaluskan hiperkeratosisnya. Karena lesinya kronik,
pentalaksanaannya biasanya lama. Steroid potensi kuat digunakan selama 3 minggu pada area
kulit yang lebih tebal. Loratadin merupakan antihistamin golongan 1 non klasik (generasi ke-2)
yang memiliki efek antipruritus tanpa efek sedatif, supaya penderita tetap dapat produktif dalam
bekerja.
Asam salisilat merupakan bahan keratolitik tertua. Selain memiliki efek keratolitik, bahan
ini juga memiliki efek keratoplastik, anti-pruritus, anti-inflamasi, analgetik, bakteriostatik,
fungistatik, dan tabir surya. Asam salisilat telah teruji dalam terapi berbagai penyakit kulit
dengan manifestasi hiperkeratosis. Asam salisilat 50% dalam sediaan plester maupun salap (1050%) dengan oklusi dapat digunakan untuk terapi kalus. Asam salisilat 6% dalam sediaan gel
(1x/hari selama 2 minggu) terbukti cukup efektif mengatasi hiperkeratosis lokalisata pada tumit,
jari tangan, dan siku.

KESIMPULAN
Neurodermatitis sirkumskripta atau juga disebut dengan liken simpleks kronik
merupakan penyakit gatal-gatal lokal yang berlangsung kronik, lesi disebabkan garukan dan
gosokan berulang, dengan gambaran likenifkasi berbatas tegas. Umumnya mengenai orang
dewasa, kebanyakan pada umur 30-50 tahun. lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria.

Patofisiologi yang mendasari penyakit ini tidak diketahui tetapi mungkin melibatkan perubahan
pada sistem saraf yang menerima dan memproses sensasi gatal.
Gatal yang berat merupakan gejala dari liken simplek kronik. Gatal bisa paroksismal,
terus menerus, atau sporadik. Penggosokan dan penggarukan berulang menyebabkan terjadinya
likenifikasi (penebalan kulit dengan garis-garis kulit semakin terlihat), plak yang berbatas tegas
dan ekskoriasi, sedikit edematous, lambat laun eritema dan edema menghilang, bagian tengah
berskuama dan menebal, sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas. Liken
simplek kronik dapat didiagnosis banding dengan dermatitis atopi, dermatitis seboroik,
dermatitis kontak alergi, dan liken planus. Terapi yang dapat diberikan pada liken simplek kronik
adalah steroid topikal, antipruritus, dan antibotik topikal bila sudah terjadi infeksi sekunder, serta
keratolitik topikal jika diperlukan.

REFERENSI
1. Holden AC,Berth-jones J. in : Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, Editors. Rooks
textbook of dermatology ; Eczema, prurigo, lichenification, and erithroderma. 7th ed. Italy:
Blackwell science : 2004.p.1741-1743
2. Soter NA. Numular Eczema and Lichen Simpleks Chronicus/Prurigo Nodularis in : Freedberg
IM, Eizen AZ, Wollf K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, eds. Fitzpatricks Dermatology in
General Medicine. 7th ed. New York: Mc. Graw Hill ; 2003.p.160-162
3. Pakistan association, Linchen Simpleks Kronikus. Dermatology. 2006; 16:60, 62-64. Cited on
October 7th 2011. Available at http://indianjmedsci.org/journal /1123423-overview#showall
4. Anderws. Diseases of the Skin Clinical Dermatology. 9th ed. Philadelphia (USA); 2000.p.58
5. Champion RH, Burton JL, Ebling FJG. Textbook of Dermatology. 5th ed. London: Blackwell
Scientific Publications ; 1992.p.578-580
6. Hogan JD. Lichen Simplex Chronicus. Cited on October 7 th 2011. Available at
http://emedicine.medscape.com/article/1123423-overview#showall
7. Habif TP. Clinical Dermatology. 4th ed. Edinburgh : Mosby ; 2004.p.54-65
8. Hunter John, John Savin, Marck Dahl editors. Clinical dermatology: eczema and dermatitits. 3rd
edition Blackwell publishing 2002.p.70
9. Elder DE, Elenitsas R, Johnson BL, Murphy GF. Lichen Simpleks Chronicus in Levers
Histophatology of The Skin. 9th ed. Philadelphia: A Wolters Kluwer Company ; 2005.p.250
10. Hogan JD. Allergic Contac dermatitis. Cited on October 7 th 2011. Available at
http://emedicine.medscape.com/article/1049216-overview
11. Zaidi Zohra, Lanigan SW. Dermatology in Clinical Practice; Lichen Simpleks Chronicus.
United Kingdom: Springer Wien New York; 2010.p.174-176
12. Samuel Selden. Medscape. Seborrheic Dermatitis. Cited on October 7th 2011 Available at
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000963.htm
13. Hertl Michael, Autoimmun Disease of the Skin.3rd edition. Germany: Springer Wien New York:
2011.p.373-388
14. Ring. J. Przybilla B, Ruzicka T, Handbook of Atopic Eczcema. 2nd edition. Germany: Springer
Wien New York: 2006.p.3-7
15. Hogan JD. Lichen Simplex Chronicus. Cited on October 7th 2011. Available at
http://emedicine.medscape.com/article/1123423-treatment

16. Sulistyaningrum, Sri Katon., Nilasari, Hanny., Effendi, Evita Halim. 2012. Penggunaan Asam
Salisilat dalam Dermatologi. Jakarta: FKUI/ RSCM. J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 7,
Juli 2012. Hal 277-284

PENULIS
Hanifah Khoirunnisa, NIM 201103100108, Bagian Ilmu Kesehatan dan Ilmu Kelamin, RSUD
Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Dokter pembimbing klinik: dr. Lucky Handaryati, Sp.KK

Anda mungkin juga menyukai