Anda di halaman 1dari 7

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

Bibir kering dan pecah-pecah

Penyebab

Sinar UV
matahari

Udara terlalu
kering

Kurangnya
konsumsi air

Gejala
Bibir
bibir
terkelupas
pecahpecah
medo
Bibir kering

Kondisi
udara panas

Zinc Oxyde

Titanium Dioxide

Keuntungan :
Keuntungan :
gejala
Mempunyai
Pemilihan
bahan
aktif
berdasarkan
(simtom) efek yang mirip dengan Zinc
Punya efek astringen ringan
Oxyde
terhadap kulit
Punya efek memantulkan radiasi UV & di

Mempunyai
efek memantulkan radiasi UV &
gunakan sebagai tabir surya
di gunakan sebagai tabir surya
Merupakan komposisi beberapa kosmetik
Kerugian :

Kerugian
:
Lebih jarang di gunakan untuk pembuatan
Dapat menyebabkan kulit menjadi lebih
lipstik di bandingkan dengan titanium
sensitif
dioksida
Titanium Dioxide

Bahan aktif yang terpilih:


Titanium Dioxide

Keuntungan :
-

Mempunyai efek memantulkan radiasi UV dan di gunakan sebagai tabir surya


Merupakan komposisi beberapa kosmetik

Kerugian :

Dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif

Titanium
Dioxyde
Karakteristik
Fisika-Kimia

Karakteristik
Biologik

Kelarutan :

Warna :

Praktis tidak larut


dalam air, tidak
larut dalam asam
mineral, tapi larut
perlahan dalam
asam sulfat pekat

Putih atau
hampir putih
Bau :

Bentuk :

Tidak
berbau

Serbuk

Pewarna :
Yellow Iron Oxide
dan Red Iron Oxide

q.s.
Pengawet :
Nipasol

Tidak stabil
dalam air

Formula:
R/ Titanium dioxyde
1%
Vit E
0,005%
Beeswax
15%
Carnauba wax
10%
Adeps lanae
5%
Cethyl alkohol
5%
Propyl gallat
0,1%
BHT
0,5%
Glyceryl monostearate 3%
Nipasol
0,2%
Propylenglycol
5%
Yellow Iron Oxide
q.s.
Red Iron Oxide
q.s.
Oleum Ricini
55,195%
Mf lipstik no II @ 4 g

Persyaratan
Mutu

- Formula:
20,83%
- R/ Beeswax
Adeps
lanae
19,17%
Vit E
0,005%
Cethyl
alkohol
5%
Propyl gallat
0,1%
BHT
0,5%
Glyceryl monostearate 3%
Nipasol
0,2%
Propylenglycol
5%
Fruity mix
q.s.
Rose
geranium
q.s.
Candle Red
q.s.
Oleum
Ricini
%
Mf lipbalm 2 gram
PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN
-

Titanium Dioxide (martindale ed.37, p.1760)


-

Karakteristik

Fisika

Organoleptis : Serbuk putih


atau hampir putih
Kelarutan : Praktis tidak

Kimia

Rumus molekul : TiO2


Berat molekul : 79,88
-

larut dalam air, tidak larut


dalam asam mineral, tapi
larut perlahan dalam asam
sulfat pekat
-

Bentuk sediaan :
Berdasarkan data karakteristik fisika dan kimia dipilih bentuk sediaan

lipstik dengan alasan :


pengunaannya tidak butuh peralatan lain
tidak perlu diraut seperti lip liner
penampilan cukup menarik
mudah di gunakan
PEMILIHAN BAHAN BAKU TAMBAHAN
1. Bees wax ( cera alba ) ( FI ed. III, p. 140 )
Pemerian : zat padat, apisan tipis bening, putih kekuningan, bau khas lemah
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P
dingin, larut dalam kloroform P, dalam eter P hangat, dalam minyak lemak dan
dalam minyak atsiri
Fungsi : untuk membentuk lapisan berkilat dan pembuat bentuk pada lipstik
2. Carnauba wax ( Martindale ed. 37, p. 2212 )
Pemerian : serbuk kuning muda atau kuning, serpihan, masa keras
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam alkohol, larut dalam etil asetat
panas, dan dalam xylene

Fungsi : menghasilkan perekatan dan kilau yang kuat


3. Adeps lanae ( lemak bulu domba ) ( FI ed. III, p. 61 )
Pemerian : zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning pucat, agak

tembus cahaya, bau lemah dan khas


Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P,

mudah larut dalam kloroform P, dan dalam eter P


Fungsi : bahan pelicin dan membuat tekstur lipstik lebih lunak serta dapat

melindungi kulit
4. Cethyl alkohol ( alkoholum cethylicum ) (FI ed. III p. 72)
Pemerian : serpihan putih, granul atau kubus putih, bau khas lemah, rasa lemah
Kelarutan : tidak larut dalam air, larut dalam etanol, dan dalam eter, kelarutan
bertambah dengan naiknya suhu
Fungsi : emulgator
5. Propyl Gallate ( Martindale ed. 37, p. 1771 )
Pemerian : serbuk kristal, berwarna putih atau hampir putih
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam alkohol
Fungsi : anioksidan
6. Glyceryl monostearate ( Martindale ed. 37 p. 2223 )
Pemaerian : putih atau hampir putih, keras, massa lilin atau serbuk manis, atau

serpih
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam alkohol pada 60 0 M.p. 540

hingga 660
Fungsi : emollient, emulsifying agent, solublizing agent, stabilizing agent
7. BHT ( Butil Hidroksi Toluen ) (FI ed. III p. 664)
Pemerian : hablur padat, putih, bau khas
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam propylenglycol P, mudah larut
dalam etanol (95%) P, dalam kloroform P, dan dalam eter P
Fungsi : antioksidan
8. Nipasol ( Propyl Paraben ) (FI ed. III p. 535)
Pemerian : serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol (95%) P,
dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P, dan dalam 40 bagian
minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida
Fungsi : zat pengawet
9. Propilenglycol (FI ed. III p. 534)

Pemerian : cairan kental, jernih, tidak berwarna tidak berbau, rasa agak manis,

higroskopis
Kelarutan : dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P, dan dengan
kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur dengan eter, minyak

tanah P, dan dengan minyak lemak


Fungsi : pearut, humektan
10. Vit E ( Tokoferol ) (FI ed. III p. 606)
Pemerian : serbuk tidak berbau atau sedikit berbau, tidak berasa atau sedikit

berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol (95%) P, dan dapat
campur dengan dengan eter P, dengan aseton P, dengan minyak nabati dan dengan

kloroform P
Fungsi : melembabkan bibir
11. Oleum Ricini ( Minyak jarak ) (FI ed. III p. 459)
Pemerian : cairan kental, jernih kuning pucat, atau hampir tidak berwarna, bau

lemah, rasa manis kemudian agak pedas, umumnya memualkan


Kelarutan : larut dalam 2,5 bagian etanol (95%) P, mudah larut dalam etanol

mutlak P, dan dalam asam asetat glasial P


Fungsi : emolient

Anda mungkin juga menyukai