Pengantar
Persamaan Diferensial Biasa memainkan peranan yang penting sebagai bahasa didalam merumuskan
dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang melibatkan ilmu pengetahuan dan keteknikan. Dalam
bab ini pembicaraan dimulai dengan pernyataan yang jelas dari definisi prinsip dan teorema yang
berkaitan dengan Persamaan Diferensial Tingkat Satu beserta ilustrasi dan deskriptif lainnya.
Kemudian semua ini diikuti dengan sejumlah soal terjawab sebagai contoh soal dan soal tambahan
sebagai latihan beserta kunci jawabannya.
Suatu Persamaan Diferensial adalah suatu persamaan yang menghasilkan fungsi yang tak diketahui
terhadap turunannya terhadap satu atau lebih peubah bebas Diklasifikasikan ada 2 jenis, yaitu
Persamaan Diferensial Biasa dan Persamaan Diferensial Parsial. Salah satu klasifikasi yang jelas
adalah dengan melihat apakah fungsi yang tak diketahui bergantung pada satu atau lebih . Bila hanya
satu disebut Persamaan Diferensial Biasa, jika fungsi yang tak diketahui bergantung pada lebih dari
satu peubah bebas, disebut Persamaan Diferensial Parsial.
Contoh dari Persamaan Diferensial Biasa adalah :
1.
2.
Persamaan potensial
2. PD Tingkat Satu
2.1 Pengertian Persamaan Diferensial dan Definisi-Definisi.
Banyak masalah penting dalam teknik, ilmu fisika dan ilmu sosial ketika diformasi dalam bentuk
matematika memerlukan penelitian dari suatu fungsi yang memenuhi suatu permasalahan yang
mengandung satu atau lebih derifatif dari fungsi yang tidak diketahui. Persamaan semacam ini disebut
Persamaan Diferensial. Beberapa gambaran bagaimana terbentuknya suatu Persamaan Diferensial
diberikan dibawah ini :
1. Persamaan Geometri
a. Suatu kurva yang mempunyai koefisien arah (slope) garis singgungnya pada setiap
titik (x,y) sama dengan dua kali jumlah koordinat titik itu diberikan oleh
b. Kurva dengan syarat bahwa jumlah potongan (Intercepts) x dan y dengan garis
singgungnya selalu sama dengan 2, diberikan ilustrasi sebagai berikut:
Persamaan garis singgung kurva di titik ( x, y) adalah
potongan garis singgung tsb dengan sumbu-sumbu koordinat :
, sehingga
2. Masalah Fisika
Suatu peristiwa berpindahnya partikel yang bermassa m sepanjang garis lurus (sumbu x) ke
arah titik O dengan memperhatikan hal berikut ini :
a. Apabila dipilih arah positip ke kanan. Bilamana x > 0, gaya berarah ke kiri (negatip),
sehingga besarnya gaya adalah - k1 x. Bilamana x<0 , gaya berarah ke kanan
( positip) besarnya gaya juga - k1 x .
b. Gaya yang melawan ( gaya redaman ) sebanding dengan kecepatannya adalah
dimana k1 & k2 adalah faktor pembanding.
c. Menurut hukum Newton, gaya total (massa x percepatan) dinyatakan oleh :
Setelah memahami bagaimana terbentuknya suatu Persamaan Diferensial akan diberikan suatu
definisi dari Persamaan Diferensial.:
Definisi : Suatu Persamaan Diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih
turunan dari fungsi yang tak diketahui..
Suatu Persamaan Diferensial Biasa orde n dapat ditulis dalam bentuk.
Contoh :
Persamaan Diferensial orde 1 derajat 1
PUPD :
Contoh :
PUPD :
2.
diubah menjadi
menjadi
2.2.2 Persamaan Diferensial Homogen
Persamaan Diferensial tingkat satu dan derajat satu disebut Persamaan Diferensial Homogen, Jika
Persamaan Diferensial tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :
(2.1)
Sedang f(x,y) disebut homogen berderajat n jika :
Untuk menyelesaikan Persamaan Diferensial (2.1) dengan substitusi y=vx mereduksi Persamaan
Diferensial (2.1) menjadi Persamaan Diferensial terpisah.
Contoh :
1. Selesaikan Persamaan Diferensial :
Penyelesaian :
maka PUPD :
2.
Penyelesaian :
Misalkan y = vx
diperoleh PUPD :
3. Selesaikan :
BUKTIKAN
PUPD :
Atau
4.
2.2.3. Persamaan Diferensial Linier Tingkat Satu.
Bentuk umumnya :
PUPD :
Dimana :
Contoh :
2. Selesaikan PD :
Penyelesaian :
Persamaan Diferensialnya dapat ditulis :
Faktor pengintegral
PUPD :
atau
2.2.4. Persamaan Diferensial Bernouli
Bentuk umumnya:
Substitusi :
maka
2.
Buktikan PUPDnya :
2.2.5. Persamaan Diferensial Eksak.
Suatu Persamaan Diferensial dengan bentuk :
Disebut Persamaan Diferensial Eksak ; Jika ada suatu fungsi F(x,y) yang diferensial totalnya sama
dengan
yaitu :
Teorema :
Syarat perlu dan cukup agar persamaan
merupakan Persamaan Diferensial Eksak adalah :
PUPD Eksak berbentuk F(x,y) = C, dimana
dan
Dari kedua hubungan ini dapat dicari F(x,y)sebagai berikut :
Dari
maka
maka
atau
,
Dimana :
dx
menyatakan bahwa dalam integrasi y dipandang konstanta dan dalam hal ini R(y )adalah konstanta
integrasi.
dy
menyatakan bahwa dalam integrasi x dipandang konstan dan dalam hal ini Q(x )adalah konstanta
integrasi.
Jadi
atau
R(y ) atau Q(x) ditentukan sebagai berikut :
. (2.2)
(2.3)
Maka dari persamaan (2.3) diatas dapat ditemukan : R(y ) atau Q(x) lalu substitusi ke (2.2) dan
didapat :
PUPD :
Contoh : Selesaikan Persamaan Diferensial :
1.
Penyelesaian :
Disini :
dan
Jadi PUPD :
2. Persamaan Diferensial
Penyelesaian :
maka
maka salah satu cara digunakan faktor pengintegral sedemikian Persamaan Diferensial menjadi eksak.
Suatu fungsi yang tidak nol v(x,y) disebut faktor pengintegral untuk
, jika persamaan
diferensial adalah eksak.
Syarat perlu dan cukup untuk ini adalah :
atau
Menentukan Faktor Pengintegral :
1. Jika V = f(x) saja, maka :
dan
, sehingga
, berubah menjadi
; atau
Jadi :
Karena V = f(x) ; maka
katakanlah h(x).
Sehingga
Jadi jika V = f(x), maka Persamaan Diferensial mempunyai faktor pengintegral
Buktikan bahwa
pengintegral untuk
o
adalah
Buktikan Jika V = f(x, y) atau V = f(z) dimana z=g(x,y) maka factor pengintegral
untuk M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 adalah
Contoh Soal :
Disini :
Sedangkan
Faktor pengintegral :
menjadi
maka R(y) = C
PUPD
2.
Penyelesaian :
4.
Penyelesaian :
Misalkan z= xy maka
dan
Faktor pengintegral
Dengan demikian , PD eksaknya adalah
diperoleh