BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 2
1.2 Batasan Masalah...................................................................................................... 2
1.3 Lingkup Kegiatan.................................................................................................... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat.................................................................................................. 2
1.5 Tahapan Kegiatan..................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................... 4
2.1 Kondisi Geograf................................................................................................ 4
2.2 Analisa Teknis Peninjauan.......................................................................................... 5
2.3 Data Survey............................................................................................................ 6
2.4 Fasilitas Pokok Galangan................................................................................... 7
2.4.1 Prinsip Tata Letak Galangan........................................................................8
2.4.2 Layout Galangan......................................................................................... 9
2.4.3 Pengaturan Tata Letak.................................................................................9
2.5 Komponen Biaya Produksi......................................................................................... 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................. 10
3.1
Diagram Alir.................................................................................................... 10
3.1.1
3.1.2
3.1.3
Pengumpulan Data................................................................................11
3.1.4
3.1.5
3.1.6
3.1.7
3.1.8
3.1.9
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan luas lautan 2/3 dari luas
keseluruhan wilayahnya. Fakta diatas menunjukkan bahwa potensi di sektor maritim memiliki
peranan yang sangat besar untuk kemajuan negeri kita ini, salah satunya ialah di bidang industri
galangan kapal. Hal ini juga didukung oleh visi pemerintahan presiden saat ini (2014-2019).
Industri galangan kapal merupakan usaha yang ruang lingkupnya meliputi pembangunan
kapal baru, perbaikan dan pemeliharaan kapal. Saat ini pertumbuhan industri galangan kapal di
Indonesia juga masih sangat rendah, maka dari itu peluang dari proyek galangan kapal saat ini
masih sangat menjanjikan untuk beberapa tahun mendatang.
Industri galangan kapal nasional masih memiliki potensi yang cukup besar untuk terus
dikembangkan. Untuk industri galangan kapal reparasi, jumlah fasilitas produksinya sebesar 214
unit dengan kapasitas 12 juta dead weight ton (DWT) per tahun dengan utilisasi sebesar 85%.
Sedangkan galangan kapal baru, jumlah fasilitas produksinya sebanyak 160 unit dengan
kapasitas 1,2 juta DWT per tahun dengan utilisasi sebesar 35%.
Secara geografis pulau Madura memiliki topografi yang relatif datar di bagian utara dan
semakin kearah utara tidak terjadi perbedaan elevansi ketinggian yang begitu mencolok. Karena
letaknya paling barat dari Pulau Madura, Bangkalan menjadi pintu gerbang untuk berbagai
kegiatan terutama lintas barang dan jasa yang menghubungkan Jawa dan Madura.
1.2 Batasan Masalah
Agar lebih terfokus, maka pebahasan ini dibatasi oleh :
1. Daerah penelitian, meliputi daerah di pulau Madura.
2. Aspek yang di bahas meliputi :
a. Aspek Hukum
b. Aspek Lingkungan
c. Aspek Pasar
d. Aspek Teknis dan Teknologi
e. Aspek Pengorganisasian SDM
f. Aspek Keuangan
2
8
9
10
12
12
13
14
APRIL
W W
2
3
W
4
MEI
W W
1
2
W
3
W
4
Ibu Kota
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
Luas Area
1,260
1,152
733
1,147
Populasi 2010
907,255
876,950
795,526
1,041,915
Letaknya yang strategis yaitu berada diujung barat Pulau madura yang berseberangan
dengan Kota Surabaya yang merupakan pusat pemerintahan dan bisnis di Jawa Timur,terlebih
lagi apabila selesainya pembangunan jembatan Suramadu yang menghubungkan Kabupaten
Bangkalan dan Kota Surabaya. Hasil proyeksi pertumbuhan menunjukkan bahwa ekonomi
Madura (dalam hal ini termasuk Bangkalan) pada tahun 2013 diperkirakan telah berkembang
pesat untuk industri padat modal, seperti : industri kimia, mineral, mesin dan elektronik. Industri
sebagai engine of growth, diharapkan dapat mendorong perkembangan sektor lainnya, seperti
perdagangan, bangunan-konstruksi, transportasi-komunikasi, dan jasa-jasa termasuk keuangan
dan sewa ruang perkantoran.
Kabupaten Bangkalan mempunyai luas wilayah 1.260.16 m2 secara geografis posisinya
berada di antara 112o 113o BT dan 6o 7o LS, yang dibatasi oleh Laut Jawa di sebelah
utara,Kabupaten Sampang di sebelah timur, dan Selat Madura di sebelah selatan dan
barat.Kabupaten Bangkalan di diami oleh 926.559 jiwa dengan kepadatan penduduk rata rata
735/ m2, tersebar dalam 18 Kecamatan.Nilai PDRB Kabupaten Bangkalan pada tahun 2005
sebesar Rp. 4,51 Triliun dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan sebesar 4.66 %.
2.2 Analisa Teknis Peninjauan
Analisa peninjauan meliputi:
1. Penentuan lokasi, penentuan lokasi ini dilakukan dengan melihat peta dari google dan
peta dishidros TNI AL. Peta dari google untuk memperoleh daerah atau wilayah yang
6
sesuai dengan keinginan. Selain itu, kami juga menyesuaikan dengan kedalaman laut
pada wilayah yang kami pilih.
2. Survey lokasi, meliputi akses masuk ke lokasi, mengetahui kedalaman laut, harga tanah,
kondisi lingkungan, dan masyarakat sekitar lokasi.
3. Persiapan aspek-aspek yang harus dipenuhi sebagai syarat untuk mendirikan sebuah
galangan kapal
2.3 Data Survey
1. Data arus
Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di
dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tipuan
angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang. Pengamatan arus
dilakukan untuk mengetahui arah dan kecepatan air laut pada kedalaman tertentu. Metode
pengamatannya menggunakan Current Meter, yaitu dengan menempatkannya di beberapa
stasiun pengamat di bawah permukaan laut. Pengukuran kecepatan arus air disebut
dengan Water Current Meter yang secara prinsip dibagi dalam tiga sistem, yaitu:
Sistem Pencacah Putaran, yaitu current meter yang mengkonversi kecepatan
sudut dari propeller atau baling-baling kedalam kecepatan linear. Biasanya jenis
ini mempunyai kisaran pengukuran antara 0,03 10 m/s.
Sistem Elektromagnetik, pada sistem ini air dianggap sebagai konduktor yang
mengalir melalui medan magnetik. Perubahan pada tegangan diterjemahkan
kedalam kecepatan.
Sistem Akustik, pada sistem ini digunakan prinsip Dopler pada transduser, juga
biasanya berperan sekaligus sebagai receiver, yang memancarkan pulsa-pulsa
pendek pada frekuensi tertentu. Pulsa-pulsa dari yang diterima kembali oleh
receiver dimana hal tersebut dapat diukur sebagai kecepatan arus air.
2. Data pasang surut air laut
Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan perairan atau samudera yang
disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya yang
saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan. Pasang laut menyebabkan perubahan
kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang,
sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah
pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut
mintakat pasang.
Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau
lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25
menit hingga 24 jam 50 menit.
Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal
adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung
dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih
7
kecil dari Matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik
Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat
daripada jarak Matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan
Matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari
tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan
bidang orbital bulan dan Matahari.
3. Data survey Bathimetri
Survei batimetri adalah survei yang dilakukan untuk mengetahui nilai kedalaman
dari dasar laut. Lalu tujuan nya ada yang untuk pengerukan pelabuhan, perencanaan
bangunan di laut ( pelabuhan, Platform, sumur minyak), dll.
Untuk pengukuran kedalaman, sensor yang digunakan adalah Transducer.
Tranducer ini dapat ditaruh di samping kapal dan berada dibawah permukaan air. Sensor
ini cukup sensitif, karena ada buble sedikit saja, sinyal yang dipancarkan sudah
terganggu. Sehingga kita perlu mengatur speed kapal sedemikian rupa agar Tranducer
masih dapat membaca nilai kedalaman ( Biasanya kecepatan kapal 3 6 Knot saja )
Tranducer memancarkan sinyal2 akustik ke bawah permukaan laut. Sebenarnya
prinsipnya hampir sama seperti pengukuran jarak menggunakan total station. Rumusnya :
Jarak = ( Kecepatan gelombang x Waktu ) / 2.. Kenapa dibagi 2?? Karena jarak yang
ditempuh kan bolak balik, jadi dibagi 2 supaya jarak one way saja yang didapatkan Jika
kita mengoperasikan alat Echosounder.
Setiap kali sebelum melakukan pengukuran batimetri kedalaman dasar laut, kita
harus melakukan kalibrasi Barcheck.. Prinsip kerjanya sederhana saja, pertama kita ukur
draft ( jarak permukaan air ke sensor ), kemudian kita inputkan ke dalam echosounder,
setelah itu barcheck kita taruh di kedalaman 1 meter dekat dengan sensor tranducer .
Logikanya kan seharusnya pada barcheck 1 meter, angka yang dibaca di echosounder
juga 1 m...Namun biasanya tidak 1 meter, tetapi 1,2 meter atau lebih... Nah karena itu..
Kita harus merubah parameter Velocity dan Indeks sedemikian rupa sampai kedalaman
pada barcheck 1 meter,dan angka yang dibaca echosounder juga 1 meter.
4. Data Gelombang
5. Data struktur tanah
Teknologi
Sarana Prasarana
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
Produksi
Teknik
Administrasi dan Keuangan
Pemasaran
Pengadaan/Pembelian
Pengendalian Mutu
Dalam menyusun tata letak galangan kapal perlu mengikuti suatu prinsip
dasar sebagai berikut:
1. Menjaga agar setiap material atau produk dapat bergerak sepanjang
lintasan /urutan yang tidak terpotong.
2. Menjaga jumlah gerakan /perpindahan material sampai produk pada
batas minimum.
3. Memberikan suatu porsi kesempatan yang cukup luas bagi fleksibilitas
pembangunan di masa yang akan datang.
4. Memberikan suatu lingkungan kerja yang cukup pada setiap era
produksi, khususnya ditinjau dari segi keselamatan, kenyamanan dan
efsiensi.
9
g. Operasi lain-lain
Analisa Potensi
Wilayah Madura
Pengumpulan
Data
Data Primer
Data Sekunder
Analisa Teknis
Lokasi
Pemilihan Lokasi
Pemilihan Pangsa
Pasar
Pemilihan Fasilitas
Galangan
Penyusunan Layout
Galangan
Perhitungan biaya
pembangunan dan Studi
kelayakan Investasi
11
12
13