PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawatan kesehatan Keluarga adalah sebagai salah lapangan khusus di bidang
kesehatah, keterampilan hubungan antara manusia dan keterampilan organisasi di
tetapkan dalam hubungan yang serasi kepada masyarakat, oleh karenanya perawatan
kesehatan masyarakat di tujukan pada individu, keluarga, kelompok yang mempengaruhi
kesehatan keseluruhan penduduk yang meliputi : peningkatan kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelanyanan kesehatan berkelanjutan di
pergunakan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif.
Keluarga menjadi yang utama dengan setiap anggota keluarga sebagai latar belakang
atau kontek keluarga di pandang sebagai system yang berinteraksik, keluarga menempati
posisi di antara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan
kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus : pertama adalah
memenuhi kebutuhan individu dan kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan
budaya keluarga sehingga keluarga dapat menerima.
Pelayanan keperawatan dirumah merupakan pelayanan keperawatan yang di berikan
di tempat tinggal klien dan keluarga sehingga klien tetap memiliki otonomi untuk
memutuskan hal-hal yang terkait dengan masalah kesehatanya. Perawat yang melakukan
asuhan keperawatan keluarga dirumah bertangguang jawab untuk meningkatkan
kemampuan keluarga dalam mencegah penyakit dan memelihara kesehatan. Perawat
melakukan proses keperawatan sebagai pendekatan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada keluarga sasaran dan bersama-sama dengan kel;uarga merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga TnN yang
mempunyai masalah kesehatan sesuai tugas dan perkembangan keluarga.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian dengan benar pada keluarga resiko tinggi
b. Melakukan analisa dan scoring masalah keperawatan keluarga yang beresiko tinggi
dengan benar sesuai dengan hasil pengkajian.
1
j.
Pengumpulan data
B. Analisa data
C. Diagnosa Keperawatan
D. Skala proritas
E. Rencana intervensi
F. Tindakan keperawatan
G. Evaluasi.
Daftar Pustaka
Lampiran :
1. Format kegiatan harian
2. Pra planning setiap tahap kegiaatan keperawatan keluarga
3. Format supervise penampilan mahasiswa
4. Format penilaian response
5. Resume askep kelolaan
6. satuan acara penyuluhan
7. format penilaian pemberian asuhan keperawatan
8. Format penilaian kompentensi mahasiswa oleh pembimbing.
9. Bukti kunjungan rumah
10. jadwal dinas mahasiswa
11. presensi/daftar hadir mahasiswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Definisi
a. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan. (Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya 1989).
b. Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah adopsi atau perkawinan. ( WHO, 1969).
c. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1988)
d. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga ( Friedman 1988) dalam
Suprajidno 2004.
e. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suamo isrti dan anaknya, ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya ( UU No.10
Thn 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keliarga
sejahtera ) dalam Suprajitno.
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan perawatan (Freeman) adalah
keluarga sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut
kehidupan
masyarakat,
keluarga
sebagai
kelompok
dapat
keluarga
merupakan
lingkungan
yang
serasi
untuk
b.
c.
d.
e.
3. Type-type keluarga :
a. Keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak.
b. Keluarga besar (Exstended family) yaitu keluarga inti ditambah
dengan
bertanggung
jawab
untuk
mengkoordinasikan
para
a. Data umum :
Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala
keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan
dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masingmasing
anggota keluarga serta genogram.
c. Pengkajian lingkungan
d. Struktur keluarga
Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut
keluarga, yang berhubungan dengan kesehatna.
e. Fungsi keluarga
mengenai
sehatsakit,
kesanggupan
keluarga
melakukan
keluarga
yang
dimiliki,
keuntungan/manfaat
keluarga
mengetahui
keberadaan
fasilitas
kesehatan,
Strategi
adaptasi
disfungsional.
Dijelaskan
mengenai
adaptasi
5. Tahap evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru
yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam
satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap
sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan
secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan
selama proses asuhan keperawatan sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.
Asthma disebut juga sebagai reactive air way disease (RAD), adalah suatu
penyakit obstruksi pada jalan nafas secara riversibel yang ditandai dengan
bronchospasme, inflamasi dan peningkatan sekresi jalan napas terhadap berbagai
stimulan.
2. Etiologi
o Faktor ekstrinsik : reaksi antigen- antibodi; karena inhalasi alergen (debu,
serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang).
o Faktor
intrinsik;
infeksi
para
influenza
virus,
mukosa
dan
infiltrasi
dengan
sel-sel
inflamasi
(eosonofil,
Astma pada anak terjadi adanya penyempitan pada jalan nafas dan hiperaktif
dengan respon terhadap bahan iritasi dan stimulus lain.
Dengan adanya bahan iritasi atau allergen otot-otot bronkus menjadi spasme
dan zat antibodi tubuh muncul ( immunoglobulin E atau IgE ) dengan adanya
alergi. IgE di muculkan pada reseptor sel mast dan akibat ikatan IgE dan
Respon astma terjadi dalam tiga tahap : pertama tahap immediate yang
ditandai dengan bronkokontriksi ( 1-2 jam ); tahap delayed dimana
brokokontriksi dapat berulang dalam 4-6 jam dan terus-menerus 2-5 jam lebih
lama ; tahap late yang ditandai dengan peradangan dan hiperresponsif jalan
nafas beberapa minggu atau bulan.
Astma juga dapat terjadi faktor pencetusnya karena latihan, kecemasan, dan
udara dingin.
Anak yang mengalami astma mudah untuk inhalasi dan sukar dalam ekshalasi
karena edema pada jalan nafas.Dan ini menyebabkan hiperinflasi pada alveoli
dan perubahan pertukaran gas.Jalan nafas menjadi obstruksi yang kemudian
tidak adekuat ventilasi dan saturasi 02, sehingga terjadi penurunan p02
( hipoxia).Selama serangan astmati, CO2 terthan dengan meningkatnya
resistensi jalan nafas selama ekspirasi, dan menyebabkan acidosis respiratory
dan hypercapnea. Kemudian sistem pernafasan akan mengadakan kompensasi
dengan
meningkatkan
pernafasan
(tachypnea),
kompensasi
tersebut
IgE diikat oleh sel mastosit melalui reseptor FC yang ada di jalan napas
Apabila tubuh terpajan ulang dengan antigen yang sama, maka antigen
tersebut akan diikat oleh IgE yang sudah ada pada permukaan mastosit
Akibat ikatan antigen-IgE, mastosit mengalami degranulasi dan melepaskan mediator radang
( histamin )
Astma
Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif
pola nafas berhubungan dengan bronkospasme, edema mukosa
dan
pengobatan
4. Manifestasi Klinis
Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat hiperaktivitas
bronkus. Obstruksi jalan napas dapat reversible secara spontan maupun dengan
pengobatan. Gejala-gejala asma antara lain :
o Batuk produktif sering pada malam hari
o Auskultasi :Wheezing(mengi), ronki kering musikal, ronki basah sedang.
o Dyspnea dengan lama ekspirasi; penggunaan otot-otot asesori pernafasan,
cuping hidung, retraksi dada,dan stridor.
o Batuk kering ( tidak produktif ) karena sekret kental dan lumen jalan nafas
sempit.
o Tachypnea, orthopnea.
o Diaphoresis
o Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernafasan.
o Fatigue.
o Tidak toleransi terhadap aktivitas; makan, bermain, berjalan, bahkan bicara.
o Kecemasan, labil dan perubahan tingkat kesadaran.
o Meningkatnya ukuran diameter anteroposterior (barrel chest) akibat ekshalasi
yang sulit karena udem bronkus sehingga kalau diperkusi hipersonor.
o Serangan yang tiba-tiba atau berangsur.
o Bila serangan hebat : gelisah, berduduk, berkeringat, mungkin sianosis.
o X foto dada : atelektasis tersebar, Hyperserated
5. Diagnosis
Diagnosis asma berdasarkan :
Pemeriksaan fisik
Tes fungsi paru dengan spirometri atau pakai plow meter untuk menentukan
adanya obstruksi jalan napas menurunnya tidal volume, kapasitas vital,
eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum
Foto rontgen
Pulse oximetri
6. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan asma :
Mencegah kekambuhan
a. Bronkodilatore
Agonis 2
Metilxantin
Teofilin termasuk golongan ini. Efek bronkodilatornya berkaitan dengan
konsentrasinya didalam serum. Efek samping obat ini dapat ditekan
dengan pemantauan kadar teofilin serum dalam pengobatan jangka
panjang.
Antikolinergik
Golongan ini menurunkan tonus vagus instirnsik dan saluran nafas.
a. Antiinflamasi
Antiinflamasi menghambat inplamsi jalan nafas dan mempunyai efek supresi
dan profilaksis.
Kortikosteroid
Terapi awal
a. Oksigen 4-6 liter/menit
b. Agonis 2 (salbutamol5 mg atau feniterol 2,5 mg atau terbutalin 10
mg)inhalasi nebulasi dan pemberiannya dapat diulang 20 menit sampai 1 jam.
Pemberian agonis 2 dapat secara subkujtan atau secar IV dengan dosis
salbutamol 0,25 mg atau terbutalin 0,25 mg dalam larutan dekstrosa 5% dan
diberikan perlahan.
c. Aminofilin bolus IV 5-6 mg/kgBB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12
jam sebelumnya maka cukup diberikan setengah dosis.
d. Kotikoteroid hidrokotrtison 100-200 mgIV, jika tidak ada respon segera atau
pasien sedang menggunakan oral atau dalam serangan sangat berat.
Respon terhadap terapi awal baik, jika didapatkan keadaan berikut :
Jika respon ini tidak ada atau tidak baik terhadap terapi awal sebaiknya pasien
dirawat di RS.
7. Komplikasi
Pneumotorak
Atelatasis
Aspergilosis bronkopulmonal
Alergi
Gagal napas
Bronchitis
Fraktur iga
Identitas
d. Pernapasan
Gejala
Kulit mengkilat
Tegang
Lesi kulit
Ulkus kaki
d. Interaksi ego
Gejala :
Idetitas pribadi
2. Diagnosa Keperawatan
berhubungan
dengan
ketidaktahuan
Klien
tentang
2) Intervensi
Auskultasi
bunyi
napas
dan
catat
adanya
bunyi
napas
seperti,mengi,wheezing.
Rasional : beberapa derajat bronkophasme terjadi dengan obtruksi
jalan napas dan tida dimanifestasikan adanya napas advestisius
Beri healt education tentang asma dan cara penanganan agar asma
terkontrol.
Rasional : dengan HE diharapkan tingkat kecemasan Klien menurun.
Biarkan
Klienmengambil
posisi
nyaman
saat
tidur
atau
duduk
dikursi
Rasional :tirah baring diperlukan untuk membatasi nyeri yang dirasakan.
Berikan massage yang lembut pada lokasi nyeri
Rasional :meningkatkan relaksasi dan menurunkan ketegangan otot
Berikan obat sesuai indikasi
Rasional
4. Pelaksanaan
a. Tidak efektifnya jalan napas berhubungan dengan bronkhophasme,ditandai
dengan pola napas yang teratur,adanya sekret dijalan napas,batuk-batuk.
Auskultasi
bunyi
napas
dan
catat
adanya
bunyi
napas
seperti,mengi,wheezing.
Beri healt education tentang asma dan cara penanganan agar asma
terkontrol.
Biarkan Klien mengambil posisi nyaman saat tidur atau duduk dikursi
5. Evaluasi
S : Subyektif, keluhan yang dirasakan Klien
O : Obyektif, kelihan Klien yang dapat dilihat dan diobservasi
A : Assesment
P : Planing
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN N DENGAN SALAH SATU ANGOTA
KELUARGA MENDERITA ASMA
I. Identitas Umum Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama
: Tn N
Umur
: 46 Tahun
Agama
: Islam
Suku
: Sasak
Pendidikan
Pekerjaan
:: Petani
Alamat
: RT 04 Dusun Gertok
No telpon
:-
b. Komposisi Keluarga
No
1
2
3
Nama
L/P
Ny. Nursakinah P
Ahmad Anwir
L
Ahmad
HaerulL
Umur
35 tahun
21 tahun
19 tahun
Hub. Klg
Istri
Anak
Anak
Pekerjaan
Petani
TKI
-
Pendidikan
SD
Aliah
Yani
c. Genogram
Laki-laki
Perempuan
Klien
Tinggal serumah :
Meninggal
d. Type Keluarga
Keluarga Tn. N merupakan keluarga inti (Nuclear Family), karena terdiri dari
ayah, ibu dan tiga orang anak.
e. Suku Bangsa
a) Asal suku bangsa
Keluarga Tn. N bersuku bangsa sasak
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Keluarga dan Tn N percaya pada pengobatan tradisional.
f. Agama Dan Kepercayaan Yang Mempengaruhi Kesehatan
Keluarga Tn. N menganut agama islam dan keluarga percaya bahwa penyakit
yang diderita merupakan takdir dari tuhan.
Nama
Umur
BB
Keadaan
Imunisasi
Masalah
Tindakan yang
1
2
3
4
Tn. N
Ny.A
An.A
AnA
54 thn
50 thn
21 thn
19 thn
kesehatan
BCG/Polio/
kesehatan
telah dilakukan
Sehat
Sakit
Sehat
Sehat
DPT/HB/Campak
Lengkap
Lengkap
asma
-
Dapur
Kamar tidur
WC
a) Fungsi Afektif
Keluarga memiliki fungsi afektif yang baik, dimana semua anggota keluarga
saling mendukung dan memiliki perasaan saling memiliki dan dimiliki dan selalu
memperhatikan anggota keluarganya terutama yang sakit.
b) Fungsi Sosialisai
a. Kerukunan hidup dalam keluarga
Keluarga Tn. N hidup rukun dan saling menghormati. Tn.N senantiasa
mengajarkan prilaku yang baik dimana anak-anak harus hormat dan sopan
kepada orang yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda. Dalam
keluarga ini terkadang terjadi perselisihan namun dapat diselesaikan dengan
baik.
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Interaksi antara anggota keluarga yang satu dan yang lainnya sangat baik.
c. Anggota keluarga yang dominant dalam mengambil keputusan
Anggota keluarga yang dominant mengambil keputusan adalah Tn. N
sebagai suami dan kepala keluarga.
d. Kegiatan keluarga waktu senggang
Keluarga Tn.N biasanya memanfaatkan waktu senggang dengan nonoton
TV dan berkumpul bersama dengan semua anggota keluarga
e. Partisipasi dalam Kegiatan sosial
Keluarga Tn.N sering berpartisipasi dalam kegiatan social.
c) Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit / masalah kesehatan
keluarganya
Keluarga Tn.N mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit terbukti
dengan keluarga tidak memahami tentang penyakit yang diderita oleh istrinya
Ny A.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kesehatan anggota
keluarga melakukan tindakan yang kurang baik yaitu dengan memberikan
pengobatan dengan meminum obat bebas sebelum dibawa ke puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dengan baik dengan
memberikan pengobatan sesuai dengan kemampuan keluarga.
d. Kemampuan anggota keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Dalam mengahadai masalah, keluarga menerima dengan ikhlas dan selalu berdoa
dalam menghadapi masalahnya.
VII. Keadaan Gizi Keluarga
Pemenuhan gizi : pemenuhan gizi keluarga cukup terpenuhi hal ini terlihat dari menu
yang disajikan tiap harinya berupa nasi, dan lauk pauk.
Upaya lain : tidak ada
VIII. Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatannya
Keluarga berharap untuk tidak terjadinya kekambuhan asma pada Ny.A.
b. Terhadap tugas kesehatan yang ada
Keluarga Tn. N mengharapkan kepada petugas kesehatan untuk lebih peduli dan
memperhatikan kesehatan masyarakat karena banyak masyarakat yang mengalami
masalah dengan kesehatan dan belum mendapat pengobatan yang baik dan layak.
Variabel
Tn N
Riwayat penyakit saatSehat
ini
Keluhan
yangUmumnya tidakNy
dirasakan
resiko-
Riwayat
asma
Tidak ada tandaAsma
membuat
penyakit-
sebelumnya
Ny
kambuh
Ny A
A-
Tanda-tanda vital
tidak
pernah-
menderita
batuk,pilek
AnAH
sehat
kekambuhan
An A
sehat
NyA
Sakit
Tc:
demam biasa
130/90Tc:120/80
dan
-
Tc:
110/80
mmHg
mmHg
mmHg
N: 20x/m
R: 23 x/m
RR: 30x/m
N:85 x/m
jantungSuara
jantungSuara
jantungSuara
jantung
tidaknormal
tidak
suaraada
suara
tambahan
tambahan
Tidak ada sesakTidak ada sesakTidak ada sesakTidak
System respirasi
napas
ataupunnapas
ataupunnapas
ataupunsesak
ada
napas
ronchistridor,
(normal)
ronchistridor,
(normal)
System gastrointestinalBising
ususBising
ususBising
System persyarafan
normal
Ada
normal
responAda
normal
responAda
ronchiwheezing,
(normal)
suara
stridor, ronchi
(normal)
ususBising
usus
normal
responAda
respon
terhadap
terhadap
terhadap
terhadap
rangsangan
rangsangan
rangsangan
rangsangan
System
(normal)
(normal)
Tidak
adaTidak
adaTidak
musculoskeletal
kelainan
kelainan
kelainan
System genetalia
(normal)
Normal
(normal)
Normal
(normal)
Normal
(normal)
adaTidak
(normal)
adaTidak ada
kelainan
kelainan
(normal)
(normal)
Normal
Normal
2
3
Kurang/tidak sehat
Deficit
Data
DS :
Problem
Etiology
Resiko terjadinya serangan Ketidakmampuan keluarga
Tn.Nasma berulang
Keluarga
mengenal
mengatakan asma Ny A
sering
tapi
tidak
kambuh,
keluarga
mengetahui
penyebab
yang
kekambuhannya
Keluarga
menyebabkan
mengatakan
masalah
Ketidakmampuan keluarga
dalam
memodifikasi
lingkungan
menyebabkan
kekambuhan.
Lingkungan
terlihat
berdebu
DS:
Keluarga
keluarga
mengatakan
obat
berulang
bebas
apabila
asmanya kambuh
DO:
di
rumah
keluarga
oleh Ny.A
B. Rumusan diagnosa keperawatan
1. Resiko terjadinya serangan berulang pada Ny. A di keluarga Tn. N berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan
ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
2. Resiko terjadinya komplikasi pada Ny. A di keluarga Tn. Nberhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan apabila terjadi serangan asma
berulang.
Criteria
Skor
Pembenaran
Sifat masalah
2/3
Skala: sebagian
bertambah besar
Kemampuan
memodifikasi
keluarga
dalam
lingkungan
terutama
2/3
merokok
Ketidaktahuan keluarga mengenai hal-hal
Skala : cukup
Menonjolnya masalah
berulang
Apabila masalah itu muncul harus segera
ditangani
Total skor
3 1/3
Diagnosa II
No
1
Criteria
Sifat masalah
Skor
2/3
Pembenaran
Masalah ini jika tidak diatasi dengan
Tn.N
Keluarga
Skala: mudah
2/3
kekambuhan
Keluarga membrikan obat bebas kepada
Skala : cukup
Menonjolnya masalah
2 1/3
tidak
mampu
mengambil
PRIORITAS MASALAH :
1. Resiko terjadinya serangan berulang pada Ny. A di keluarga Tn. N berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan
ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
2. Resiko terjadinya komplikasi pada Ny. A di keluarga Tn. N berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan apabila terjadi serangan asma
berulang.
C. Rencana Tindakan
No
Hari/tgl
No
Tujuan
Kriteria
Standar
Intervensi
Dx
Umum
1
Jumat, 25- I
Setelah
04-2014
tindakan
pertemuan
Khusus
dilakukanSetelah
selama
2xtindakan
diharapkan2x30
dilakukanRespon
selamaverbal
menit
mampu
Ny.N
sakit
yang
menderita
asma
secara
mandiri
Keluarga
asma.
Keluarga
mampu
Tn.N
mampu
asma
dingin,
asap,
aktifitas
5. Diskusikan
berlebihan
Keluarga
melaksanakan
penanganan asma
penanganan asma
mampu
alternative
yang
No
Hari/tgl
No
Tujuan
Kriteria
Standar
Intervensi
Dx
Umum
II
tindakan
pertemuan
keluarga
Khusus
dilakukanSetelah
selama
dilakukanRespon
2xtindakan
selamaverbal
penyakitterjadi
bebas
bila
obat
Keluarga
menyebutkan
mampu1. Kaji
komplikasi
tingkat
pengetahuan
tingkat
kemampuan
keluarga
tepat
yang
tepat
saat
terjadinya
dengan
keluarga
kekambuhan
4. Diskusikan
kesempatan
pada
CATATAN IMPLEMENTASI
No
Hari/tgl
Pukul
Tindakan Keperawatan
Paraf
Dx
1
Jumat 25
tingkat
pengetahuan
tingkat
kemampuan
keluarga
2. Mengkaji
dilakukan
bila
Tn.N
mengalami asma
4. Mendiskusikan
dengan
keluarga
alternative
yang
kesempatan
pada
No
Hari/tgl
Pukul
Tindakan Keperawatan
Paraf
Dx
1
Jumat 25
april 2014
sampai
selesai
tingkat
pengetahuan
tingkat
kemampuan
keluarga
2. Mengkaji
dengan
pentingnya
tepat
keluarga
penanganan
saat
terjadinya
kekambuhan
4. Mendiskusikan
dengan
keluarga
kesempatan
pada
EVALUASI
No
1
Hari/tgl
Sabtu 26
April 2014
Pukul
Evaluasi
S:
Keluarga mengatakan mengerti
tentang manfaat lingkungan yang
bersih dan apabila lingkungan
kotor dapat menimbulkan penyakit.
Keluarga mengerti tentang faktor
yang memicu serangan berulang
pada penyakit asma
Keluarga mengatakan akan
mempertimbangkan membuat dan
memindahkan kandang setempat
yang jauh dari jarak rumah.
Keluarga mengatakan setelah
diberikan penyuluhan, keluarga
mengerti tentang penyakit asma
Keluarga mengatkan mau
mengkonsumsi makanan yang
sehat.
O:
Keluarga mampu menjaga
lingkungan yang tetap bersih dan
sehat.
Keluarga bias mendemostrasikan
tehnik relaksasi/napas dalam.
Keluarga mulai memperhatikan
dan memberikan makanan yang
sehat bagi keluarga.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Paraf
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengumpulan Data
a. Bardasarkan teori
Diagnosa keperawatan
a. Berdasarkan teori
Diagnosa di buat berdasarakan pada analisa data yang ada
b. berdasarkan kegiatan lapangan.
Untuk membuat suatu diagnosa keperawatan hanya berdasarkan pada ketidak
mampuan dalam menjalankan 5 tugas keluarga yaitu :
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang sedang terjadi dalam
keluarganya.
Skala prioritas
a. Berdasarkan teori.
Untuk menangani suatu masalah kesehatan pada keluarga sesalu didasarkan
pada masalah apa yang memerlukan tindakan cepat dan tepat sehingga dapat
mengurangi keadaan klien lebih parah atau menimbulkan komplikasi yang
berat.
b. Berdasarkan kegiatan lapangan
terkadang dilapangan antara keluarga dan perawat tidak sama dalam
menetapkan prioritas, karena ketidak tahuan terhadap masalah kesehatan.
disini perawat di tuntut untuk mengarahkan keluarga untuk menetapkan
prioritas keperawatan yang tetap dan sesuai.
5.
Rencana keperawatan
a. Berdasarkan teori
Intervensi keperawatan biasa dilakukan dengan menetapkan tujua, standar dan
kriteria keperawatan.
b Berdasarkan kegiatan lapangan
Pada intinya intervensi keperawatan antara teori dan praktek adalah sama
tetapi pada tujuannya dilakukan berdasarkan penyuluhan yang diberikan
kepada keluarga Tn N, dan standar keperawatan berdasarkan pada 5 tugas
keluarga
6. Tindakan keperwatan
a. Berdasarkan teori
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan