Anda di halaman 1dari 22

PENUNTUN PRAKTIKUM

TATA TERTIB DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM SERTA


KESETIMBANGAN KIMIA BERORIENTASI GREEN CHEMISTRY

Oleh
Kelompok 9

Anggota

:1. Devi Hana Rahimah ( 1301774 )


2. Elika alam Panjaitan ( 1305840 )
3. Widia Rahmadini ( 1301771 )

Dosen Pembimbing

:1. Prof.Dr.Hj. Ellizar J.,S.Pd.,M.Pd


2. Yerimadesi,S.Pd.,M.Pd

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

Tata tertib dan Keselamatan Kerja di Laboratorium

Tata tertib praktikum untuk praktikan

1. Praktikan wajib dating dan melakukan percobaan dengan jadwal ayng telah
ditentukan (tidak boleh datang terlambat)
2. Sebelum melalukan praktikum, praktikan harus mempelajari apa yang akan
dipraktikumkan.
3. Selama praktikum, praktikan harus mempelajari apa yang akan dipraktikumkan.
4. Selama praktikum, praktikan harus bertanggung jawab atas segala alat-alat yang
digunakan.
5. Selama praktikum

dalam

ruangan

laboratorium

praktikan

dilarang

keras

makan/minum, bercanda, ribut dan jalan-jalan.


6. Selesai melakukan praktikum,praktikan harus membuat laporan praktikum sementara
dan hasil pengamatan dan membuat laporan akhir yang diserahkan sehari sebelum
praktikum selanjutnya dimulai (maksimal 1 mingggu)
7. Bila terjadi kerusakan atau kehilangan alat selama praktikum, praktikan bertanggung
jawab untuk memperbaikai atau mengganti alata tersebut.
8. Selam apraktikum, praktikan harus patuh pada tata tertib praktikum,pelanggaran
terhadap tata tertib ini akan diambil tindakan tegas.

Keselamatan kerja di laboratorium


1

Laboratorium dapat menjadi tempat yang berbahaya dan dapat juga menjadi tempat kerja
yang menyenangkan. Bila pekerjaan di laboratorium dilakukan dengan tepat dan dengan
pemahaman yang medalam tentang teknik-teknik

pekerjaan di laboratorium, maka

laboratorium tidak lebih berbahaya dibandingkan dengan ruangan kelas.

Peraturan Keselamatan Kerja

Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :


a. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium.
b. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium.
c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun.
d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negative terhadap lingkungan.

Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal sebagai
berikut :
a. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal yang
tidak diinginkan.
b. Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat - alat dan cara pemakaiannya.
c. Selalu beranggapan bahwa semua bahan kimia di laboratorium berbahaya, meskipun anda
biasa menemukan bahan-bahan yang sama di luar laboratorium,sehingga anda akan selalu
berhati-hati dalam menggunakan bahan apapun di laboratorium.
d. Jangan pernah mencoba mencicipi sesuatu apapun di laboratorium. Jangan membaui uap
atau gas secara langsung, tetapi bauilah dengan mengibaskan tangan pada bagian atas
wadah bahan kimia yang mengeluarkan gas atau uap sehingga sebagian kecil dari uap
atau gas itu yang sampai ke hidung anda.
e. Buanglah bahan-bahan sisa sesuai dengan petunjuk guru pembimbing parktikum.

f. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
g. Harus tahu cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, eye shower, respirator
dan alat keselamatan kerja yang lain.
h. Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tahu cara memberi pertolongan darurat (P3K).
i. Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja
j. Dilarang makan minum dan merokok di lab, bhal ini berlaku juga untuk laboran dan
kepala Laboratorium.
k. Gunakan jas laboratorium sebelum memasuki laboratorium.
l. Gunakan kaca mata pengaman bila anda bekerja dengan bahan-bahan kimia yang dapat
membahyakan mata bila terjadi kontak. Bila mata atau daerah sekitar mata anda terkena
bahan kimia segera cuci dengan air mengair.
m. Gunakan sepatu selama anda berada di laboratorium.
n. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di laboratorium.
o. Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas, hand phone dan benda lain dari atas meja kerja.

Pakaian di Laboratorium
Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang terbuka,
sepatu licin, atau berhak tinggi.
b. Yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang tidak terikat dapat
menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat yang berputar.
c. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan baik meskipun,
penggunaan alat - alat keselamatan menjadikan tidak nyaman.

Bekerja dengan Bahan Kimia

Adapun hal umum yang harus diperhatikan saat bekerja dengan bahan kimia adalah:
a. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia
b. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia
c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus (cukup
dengan mengkibaskan kearah hidung )
d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih dan
gatal).

Memindahkan Bahan Kimia


Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal - hal sebagai
berikut :
a. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam
pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.
b. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan.
c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
d. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk menghindari
kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros

Memindahkan Bahan Kimia Cair


Hal - hal yang harus diperhatikan saat memindahkan bahan kimia cair adalah :
a. Tutup botol dibuka dengan cara dipegang dengan jari tangan dan sekaligus telapak
tangan memegang botol tersebut.
b. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol bisa terkotori oleh kotoran
yang ada diatas meja.
c. Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan.
d. Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume sehingga lebih mudah.
e.
Memindahkan Bahan Kimia Padat
Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :
4

a. Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
b. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
c. Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu sendok untuk
bermacam macam keperluan.

Cara Pemanasan Larutan Dalam Tabung Reaksi

Ada banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat proses
reaksi. Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :
a. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.
b. Api pemanas terletak pada bag bawah larutan.
c.

Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.

d. Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak mengenai
orang lain.

Cara Memanaskan dengan Gelas Kimia

Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia (bukan tabung reaksi) maka
harus memperhatikan aturan sebagai berikut :
a. Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut.
b. Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk menghindari pemanasan
mendadak.
c. Jika gelas kimia tersebut berfungsi sbg penagas air , isikan air seperempatnya saja
supaya tidak terjadi tumpahan.

Peralatan dan Cara Kerja

Bekerja dengan alat - alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena
itu harus diperhatikan hal - hal sebagai berikut :
a. Botol reagen harus dipegang dengan cara bagian label ada pada telapak tangan .
b. Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati - hati kena pecahan kaca. Bila memasukkan
gelas pada prop-karet gunakan sarung tangan sebagai pelindung.
c. Ketika menggunakan pembakar spritus hati - hati jangan sampai tumpah di meja
karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan selang apakah masih
baik atau tidak.
d.

Hati - hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang dituang sedikit
demi sedikit ke dalam air dan bukan sebaliknya.

Pembuangan Limbah
Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu
penanganan khusus :
a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .
b. Buang pada tempat yang disediakan
c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.
d. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.
e. Limbah yang tidak berbahaya boleh langsung dibuang ,dengan pengenceran air yang
cukup banyak.
f. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
g. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi
label yg jelas.

Terkena Bahan Kimia

Kecelakaan kerja bisa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati - hati. Bila hal
itu terjadi maka perhatikan hal - hal sebagai berikut :
a. Jangan panik .
b. Mintalah bantuan rekan yang ada didekat anda, oleh karenanya dilarang bekerja
sendirian di laboratorium.
c. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan tersebut, bila
memungkinkan bilas sampai bersih.
d. Bila kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak merata.
e. Bawalah korban keluar ruangan supaya banyak menghirup oksigen.
f. Bila mengkawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedik secepatnya.

Terjadi Kebakaran
Kebakaran bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan
yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka :
a. Jangan Panik
b. Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
c. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A, B atau C), padamkan dengan kelas
pemadam yang sesuai (Contoh kebakaran klas B bensin, minyak tanah dll tidak boleh
disiram dengan air).
d. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan
sapu tangan.
e. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat.
f. Cari bantuan Pemadam Kebakaran, oleh karenanya No Telpon Pemadam Kebakaran
harus ada di Lab.

Kombinasi Bahan yang Harus Dihindari

Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus
dihindari.
a. Natrium atau Kalium dengan air
b. Amonium nitrat, serbuk seng dan air
c. Kalium nitrat dengan natrium asetat
d. Nitrat dengan ester
e. Peroksida dengan magnesium, seng atau aluminium
f. Benzena atau alkohol dengan api

Gas Berbahaya

Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas - gas tersebut
adalah :
a. Bersifat Iritasi
gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin,sulfur dioksida ( cermati baunya yg nyegrak).
b. Karbon monoksida
sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut dihindari, karena
tidak berwarna, dan tidak berbau
c. Hidrogen sianida berbau seperti almond
d. Hidrogen sulfida dikenali dari baunya Hidrogen selenida (H2Se) gas yg sangat
beracun.

Bahaya bahan kimia

Bahaya methanol
Merusak hati
Keracunan
Kejang-kejang
Kerusakan syaraf
Otot tidak bisa digerakkan
Sesak nafas
Kerusakan pada kulit
Kematian
Bahan asam sulfat
Beracun
Sangat korosif
Menimbulkan luka bakar pada kulit
Merusak pakain
Merusak saluran pernafasan jika terhirup
Bahaya asam klorida
Sangat korosif
Merusak organ pernafasan,mata,kulit,dan usus
Bahaya ammonium hidroksida
Beracun
Bersifat korosif
Menyebabkan batuk,nafas pendek dan kerusakan paru-paru jika terhirup
Bahaya natrium hidroksida
Iritasi berat bila terhirup,bersin,radang tenggorokan/pilek,bahkan pneumonitis berat.
Tertelan : luka bakar serius pada mulut,tenggorokan dan perut,kerusakan pada
jaringan dan kematian.Pendarahan,mual,diare,tekanan darah rendah.
Kontak pada mata : korosif,iritasi dan luka bakar yang dapat berakibat pada kerusakan
penglihatan secara permanen,bahkan pada kebutaan.
Bahaya dinatrium hidrogen fosfat
Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.Gejala dapat temasuk batuk dan
sesak nafas
9

Iritasi karena sifat asam.dapat menyebabkan radang dan nyeri pada kontak
berkepanjangana,terutama dengan kulit basah.
Dapat menyebabkan iritasi,kemerahan dan nyeri pada mata.
Bahaya ammonium klorida
Jika terhirup dapat mengiritasi membrane mukosa,menyebabkan gangguan saluran
pernafasan seperti batuk,dan nafas pendek.
Jika ada kontak dengan kulit akan menyebabkan iritasi
Jika terkena mata kan menyebabkan iritasi,katarak,dan peningkatna tekanan pada
mata
Jika tertelan dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan seperti mual-muntah,diare
dan peningkatan rasa haus.
Bahaya tembaga sulfat
Beracun
Bersifat iritasi
Kontak dengan kulit akan menyebabkan pelepuhan kulit.
Kontak dengan mata akna menyebabkan peradangan selaput mata
Bahaya kalium iodide
Kontak dengan kulit akan menyebabkan peradangan kulit
Kontak dengan mata kan menyebabkan iritasi
Bahaya timbale nitrat
Beracun
Penyebab alergi,mutagen,teratogen, atau karsinogen
Anemia
Kejang-kejang
kematian

10

TANDA TANDA BAHAYA

Berikut ini dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi bahaya dan huruf kode (catatan: huruf kode bukan bagian dari simbol
bahaya). Kemasan bahan kimia dapat mengandung satu bahkan lebih simbol bahaya. Namun demikian, kemasan tanpa simbol bahaya bukanlah
berarti bahwa bahan kimia tersebut aman dan bebas bahaya, untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam penanganan bahan kimia.

11

No
Symbol dan Nama

Huruf
kode

1. Explosive (bersifat mudah


meledak)

Sifatnya dapat meledak dengan


adanya panas, percikan bunga api,
guncangan atau gesekan.

Keterangan

Contoh

Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi


keras dari bahan. Energi tinggi
Asam nitrat dapat
dilepaskan dengan propagasi
menimbulkan ledakan jika
gelombang udara yang bergerak sangat bereaksi dengan beberapa
cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan solven seperti aseton, dietil
dengan metode yang diberikan dalam eter, etanol, dll. Contoh yang
Law for Explosive Substances.
lain KClO3, NH4NO3,
C6H2(NO2)3CH3
Di laboratorium, campuran senyawa
pengoksidasi kuat dengan bahan
mudah terbakar atau bahan pereduksi
dapat meledak.

Keamanan
Hindari
pukulan/
benturan,
gesekan,
pemanasan, api
dan sumber
nyala lain
bahkan tanpa

Sebagai Produksi atau bekerja dengan


bahan mudah meledak memerlukan
pengetahuan dan pengalaman praktis
maupun keselamatan khusus. Apabila
bekerja dengan bahan-bahan tersebut
kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit
mungkin baik untuk penanganan
maupun persediaan/cadangan
Frase-R untuk bahan mudah meledak :
R1, R2 dan R3
Sebagai contoh untuk bahan yang
dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro
toluena (TNT)
2. Oxidizing
(pengoksidasi)

Bahan-bahan dan formulasi yang


ditandai dengan notasi bahaya
OXIDIZING biasanya tidak mudah
terbakar. Tetapi bila kontak dengan
bahan mudah terbakar atau bahan
sangat mudah terbakar mereka dapat
secara
O meningkatkan resiko kebakaran
12
signifikan.
Dalam berbagai hal mereka adalah

Kalium klorat ( KClO3),


Kalium permanganat
(KMnO4), Hidrogen peroksida
(H2O2), Asam nitrat (HNO3)
pekat, dan K2Cr2O7.

Hindari panas
serta bahan
mudah terbakar
dan reduktor.

Aplikasi Green Chemistry dalam Praktikum

1. Memilih bahan-bahan praktikum yang tidak mencemari lingkungan.


2. Bila zat sisa praktikum berupa asam,reaksikanlah terlebih dahulu dengan basa agar
menjadi garam sehingga tidak mencemari lingkungan,begitu juga sebaliknya.
3. Bila zat sisa praktikum dalam kosentrasi tinggi,hendak diencerkan terlebih dahulu
sebelum dibuang kedirigen pembungkus khusus.
4. Membuang limbah yang dapat mencemari lingkungan ke dalam dirigen khusus
pembuang limbah.
5. Tidak sembarangan membuang zat-zat sisa praktikum ke dalam saluran air.
6. Memisahkan sampah organic dengan sampah anorganik lalu membuangnya ke tempat
sampah yang sesuai dengan jenis sampah tersebut.
7. Mengambil zat sesuai dengan jumlah yang diinstruksikan.

KESETIMBANGAN KIMIA
13

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat
unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan
tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentative
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia
sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran
rakyat Indonesia
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

14

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.8 Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang
diterapkan dalam industri.
3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
dari suatu reaksi kesetimbangan
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.
4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi
dari suatu reaksi kesetimbangan.

C. Tujuan Percobaan

1. Memahami konsep kesetimbangan dan faktor faktor yang mempengaruhinya.


2. Menghitung harga tetapan kesetimbangan berdasarkan percobaan.

D. Teori Dasar
Reaksi kimia berdasarkan arahnya dibedakan menjadi reaksi berkesudahan (satu arah)
dan reaksi dapat balik (dua arah). Pada reaksi berkesudahan zat-zat hasil tidak dapat saling
bereaksi kembali menjadi zat pereaksi. Reaksi dapat balik dapat berlangsung dalam dua arah,
artinya zat-zat hasil reaksi dapat saling bereaksi untuk membentuk zat pereaksi kembali.
Meskipun hampir semua reaksi merupakan reaksi dapat balik dapat menjadi reaksi
setimbang. Agar tercipta suatu reaksi setimbang diperlukan kondisi tertentu antara lain
reaksinya bolak-balik, sistemnya tertutup, dan bersifat dinamis.
Hukum kesetimbangan yaitu: bila suatu reaksi dalam keadaan setimbang, maka hasil
kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya akan mempunyai harga yang
tetap. Tetapan kesetimbangan bagi suatu reaksi adalah khas untuk suatu reaksi dan harganya
15

tetap pada suhu tertentu. Artinya setiap reaksi akan mempunyai harga tetapan kesetimbangan
yang cenderung tidak sama dengan reaksi lain meskipun suhunya sama, dan untuk suatu
reaksi yang sama harga K akan berubah jika suhunya berubah (Unggul, 2006: 111).
Azaz Le Chatelier yaitu jika dalam suatu system kesetimbngandiberikan aksi, maka
system akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin. Beberapa
aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada sistem kesetimbangan antara lain perubahan
konsentrasi, perubahan volume, perubahan tekanan dan perubahan suhu.
1. Perubahan Konsentrasi
Bila ke dalam suatu system kesetimbangan, konsentrasi salah satu komponennya
ditambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah penambahan itu, dan bila salah
satu komponen dikurangi maka kesetimbanagn akan bergeser kea rah pengurangan itu.
2. Perubahan Volume
Penambahan air menyebabkan volume larutan menjadi lebih besar, sehingga konsentrasi
masing-masng komponen akan mengalami perubahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
adanya perubahan volume tidak menyebabkan pergeseran kesetimbangan untuk suatu
reaksi.
3. Perubahan Suhu
Perubahan suhu pada suatu reaksi setimbang akan menyebabkan terjadinya perubahan
harga tetapan kesetimbangan (k). Pergeseran reaksi kesetimbangan akibat perubahan suhu
ditentukan oleh jenis reaksinya, endoterm atau eksoterm. Menurut Azaz Le Chatelier, jika
system dalam kesetimbangan kea rah reaksi yang menyerap kalor (H positif).
4. Perubahan Tekanan
Perubahan tekanan akan berpengaruh pada konsentrasi gas gas yang ada pada
kesetimbangan. Oleh karena itu, pada system reaksi setimbang yang tidak melibatkan gas,
perubahan tekanan tidak menggeser letak kesetimbangan.
PV = nRT

P = (n/V) RT
Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa perubahan tekanan akan berakibat yang
sebaliknya dengan perubahan volume. Artinya, bila tekanan diperbesar akan sama
pengaruhnya dengan bila tekanan diperkecil akan berakibat yang sama dengan bila
volume diperbesar.
5.

Penambahan katalis pada reaksi setimbang


Adanya katalis dalam reaksi kesetimbangan tidak mengakibatkan terjadinya pergeseran
letak kesetimbangan, tetapi hanya mempercepat tercapainya keadaan setimbang (Unggul,
2006: 119 125).
Pergeseran kesetimbangan biasanya ditandai dengan perubahan warna.
16

E. Mari menalar

Tahukah kamu didalam tubuh manusia juga terjadi kesetimbangan? Taukah kamu kenapa
tubuh sering mengeluarkan keringat saat berolahraga?. Kenapa setelah berolahraga kita
dianjurkan untuk minum?. Pada dasarnya sekitar 2/3 atau 60-70% dari berat tubuh manusia
terdiri dari air. Kesetimbangan cairan didalam tubuh perlu dijaga,terutama saat melakukan
olahraga. Hal yang paling penting saat melakukan olahraga adalah mempertahankan suhu
tubuh. Kontraksi otot saat berolah raga menghasilkan peningkatan energy panas. Oleh karena
itu saat berolahraga suhu tubuh meningkat dan tubuh menjadi panas. Tubuh yang panas
berusaha untuk menjadi dingin dengan cara berkeringat. Keringat yang keluar merupakan
suatu bentuk pertahanan tubuh untuk tetap menjaga kesetimbang suhu tubuh. Keringat yang
keluar saaat berolahraga sebagian besar terdiri atas air dan elektrolit. Peningkatan produksi
keringat menyebabkan cairan didalam tubuh menjadi berkurang, oleh karena itu sehabis
olahraga kita perlu untuk minum untuk mencegah dehidrasi dan mempertahankan
kesetimbangn cairan tubuh.

F. Alat dan Bahan


Adapun alat alat yang dibutuhkan pada percobaan ini adalah:
Bahan :

Air panas
Tepung kanji

17

Iodine (betadine)
Batu es
Air

Alat

Gelas kaca
Botol vial/tabung reaksi
Kaki 3
Pengaduk/sumpit kayu
Kertas saring atau saringan teh
Lampu spritus atau lilin

4 buah
1 buah
1 buah

G. Prosedur Kerja
1. Sediakan 100 ml air didalam gelas
2. Larutkan 10gr/satu sendok teh tepung kanji kedalam 100 ml air
3. Panaskan larutan kanji sampai warna berubah menjadi bening
4. Saring larutan dengan kertas saring kedalam gelas lainnya,tunggu sampai
dingin.Larutan kani siap digunakan
5. Kedalam botol vial dimasukkan 1ml larutan kanji
6. Tambahkan satu tetes larutan iodine kedalam botol vial
7. Amati perubahan warna yang terjadi pada larutan
8. Panaskan tabung reaksi yang berisi larutan hingga warna larutan berubah kembali
9. Celupkan botol ke dalam air es dan lihat kembali perubahan warna yang terjadi
10. Catat hasil pengamatanmu pada table pengamatan
H. Lembar Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
Tabung
1
2
3
4
5

Pengamatan
Warna larutan kanji
Warna iodine (betadin)
Warna larutan kanji + larutan iodine
Suhu dinaikkan
Suhu diturunkan

I. Diskusi
1. Apa warna dari :
a. Larutan kanji
b. Larutan iodine (betadine)
c. Larutan kanji + iodine

18

warna

2. Pengaruh kenaikan suhu terhadap arah pergeseran kesetimbangan.


a. Setelah diberi pengaruh suhu,ketika suhu dinaikkan bagaimana warna dari
larutan tersebut?
b. Dengan penambahan suhu kemanakah arah pergeseran kesetimbangan kimia?
Jelaskan menggunakn prinsip Le Chatelier?

3. Pengaruh penurunan suhu terhadap arah pergeseran kesetimbangan


a. Setelah diberi pengaruh suhu,ketika suhu diturunkan bagaiman warna dari
larutan tersebut
b. Dengan penuruna suhu kemanakah arah pergeseran kesetimbangan kimia?
Jelaskan menggunakn prinsip Le Chatelier?

J. Kesimpulan
Dari percobaan diatas kesimpulan apa yang bisa kamu peroleh?bagaiman apengeruh suhu
terhadap pergeseran kesetimbangan kimia?

K. Tugas Pendahuluan
1. Apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia ?
2. Apa saja yang dapat menimbulkan perubahan pada kesetimbangan kimia ?
3. Apa tanda terjadinya pergeseran kesetimbangan ?

Daftar Pustaka

19

Admayani, Susilawati. 2015. Tesis: Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia berbasis


Green Chemistry untuk Semester Genap Kelas X IPA SMA. Padang: UNP
Anonim. 1997. Peralatan Keselamatan Kerja Penataran Tenaga Laboratorium. Medan: USU
Bahan Ajar Pelatihan Manajemen Laboratorium, Deroktoral Jendral Pendidikan Tinggi,
Proyek Peningkayan Manajemen Pendidikan tinggi, 2002
Mariati; 1998. Bahan Kimia Berbahaya. Penataran pengelolaan Laboratorium (Laboratorium
Manajemen) Fakultas Kedokteran USU Medan.
Sudarmo, Unggul. 2006. Kimia. Jakarta: Phibeta Aneka Gama
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB Press

20

21

Anda mungkin juga menyukai