Oh, cantiknya
tandukku! kata rusa itu kepada dirinya. Namun demikian, rusa itu
tidak suka
pada kakinya
kurusnya
kakiku.
kelihatan
cantik
yang kurus.
kepala
hingga
Hai, lihatlah
betapa
cantik juga.
Aku mahu
hujung
rungutnya.
kaki,
ke dalam
kedengaran
salakan
anjing
dekat.
Akhirnya,
membawa kebaikan.
Puteri Cenderawasih
Pada zaman dahulu, ada seorang pemikat burung. Kamat namanya.
Pada suatu hari, Kamat pergi ke pinggir hutan. Sesudah memasang
getah pada suatu dahan, Kamat pun bersembunyi dan menunggu.
Kemudian itu dia tertidur. Apabila terbangun daripada tidur, Kamat
terkejut. Dia melihat seorang gadis rupawan sedang menanggalkan
getah pemikat di kakinya
"Nama saya
Cenderawasih. Saya sesat
jalan," kata gadis itu.
Kamat terpikat dengan
Cenderawasih.Dia membawa
Cenderawasih pulang. Kamat
cuba menanyakan orang
kampung jika mereka
mengenali Cenderawasih.
Setelah beberapa purnama,
masih juga tiada yang
mengenali Cenderawasih.
Akhirnya, Kamat dan Cenderawasih pun berkahwin.
Sebaik sahaja mereka mendapat anak, perangai Kamat
mula berubah. Dia tidak mempedulikan anak dan isterinya. Dia lebih
senang keluar berseronok dengan teman-temannya
Cenderawasih menangis dan merajuk. Pada suatu hari,
Cenderawasih meninggalkan anaknya di sisi ibu mentuanya yang
sedang tidur. Dia membaca mantera, lalu bertukar menjadi burung
Cenderawasih semula. Maka terbanglah ia dari rumah itu.
Apabila Kamat pulang, dia mendapati Cenderawasih sudah
tiada. Dia bertekad untuk mencari isterinya. Anaknya
dikendong.Dia meredah hutan belantara. Dalam perjalannya itu, dia
telah menolong seekor semut yang hampir lemas di permukaan
sungai. Dia juga memabantu seekor kelisih yang lendir tubuhnya
Tolong! Tolong!
Sang Kerbau :
Sang Buaya :
Sang Kerbau :
Sang Buaya :
Sang Kerbau :
Sang Buaya :
Sang Kerbau :
Baiklah!
Sang Buaya :
Sang Kerbau :
Sang Kerbau pun menjerit dengan kuat. Pada ketika itu, Sang Kancil
pun muncul.
Sang Kancil :
Sang Kerbau :
Sang Kancil:
Sang Kerbau:
Sang Buaya pun melepaskan kaki Sang Kerbau. Setelah itu, Sang
Kerbau menyusupkan tanduknya di bawah batang pokok itu lalu
mengangkatnya.
Sang Kancil :
Sang Buaya :
Sang Kancil :
Apabila Sang Buaya sudah berada di bawah batang pokok itu, Sang
Kancil pun menyuruh kerbau melepaskan batang pokok itu.
Sang Buaya :
Sang Kancil :