Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT

TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN


Oleh :
Dedi Sutrisna, M.Si.
Abstrak
Mortar adalah campuran yang terdiri dari semen, pasir dan air yang memiliki persentase yang
berbeda. Sebagai bahan pengikat, mortar harus mempunyai kekentalan yang standar. Kekentalan
standar mortar ini nantinya akan berguna dalam menentukan mortar yang menjadi bahan adukan
suatu pekerjaan, baik untuk pasangan bata atau plesteran.
Penelitian tentang mortar ini bertujuan untuk: 1) Meningkatkan nilai tambah dan nilai guna
bahan sehingga meningkatkan nilai ekonomis, diversifikasi jenis bahan konstruksi, dan dapat
mengatasi dampak negatif limbah industri kayu terhadap lingkungan, 2) Secara ekonomis dapat
dihasilkan mortar yang lebih efisien dan praktis serta memiliki berat yang relatif ringan.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, penelitian ini dirancang dengan 5
perlakuan untuk uji kuat tekan, kuat lekat dan absorfsi. Masing masing perlakuan diulangi 3 kali.
Benda uji yang dibuat dalam penelitian ini terdiri dari 3 macam bentuk yaitu bentuk kubus dengan
ukuran 50 mm x 50 mm x 50 mm digunakan untuk pengujian absorfsi, 50 mm x 100 mm x 250 mm
untuk uji kuat lekat dan 150 mm x 150 mm x 150 mm untuk uji kuat tekan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serbuk gergaji kayu jati pada campuran
mortar sangat berpengaruh, sehingga kuat tekan dan kuat lekat meningkat pada penambahan
serbuk gergaji 5 % dari berat semen, dan terjadi penurunan pada semua persentase berat pasir,
sedangkan untuk absorfsi terjadi kenaikan yang semakin tinggi pada persentase 5% - 20% dari
penambahan persentase berat semen dan pasir. Penambahan serbuk kayu jati yang optimum dari
persentase berat semen yaitu sebesar 6,7% yang menghasilkan kuat tekan sebesar 10,3 Mpa,
sedangkan untuk penambahan 3,1 % menghasilkan kuat tekan 8,51 Mpa. Untuk kuat lekat
campuran mortar yang optimum didapat dari persentase berat semen yaitu penambahan serbuk
sebesar 3% dan menghasilkan kuat lekat 3,37 Mpa.
Kata Kunci:
Serbuk Gergaji Kayu Jati, Kuat Tekan Mortar, Kuat Lekat Mortar, Absorfsi

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan di Indonesia saat ini
semakin maju, misalnya pembangunan
perumahan, perkantoran, ataupun fasilitas
pendidikan. Oleh karena itu diperlukan suatu
kreativitas dalam menciptakan kreasi bahan
konstruksi dengan melakukan rekayasa
rekayasa yang bersifat sederhana maupun
fundamental. Namun dalam rekayasa ini
harus diperhatikan juga tingkat keamanannya,
seperti halnya dalam pembuatan mortar yang
CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 1 Juni 2012

digunakan sebagai plesteran dinding batu bata


perlu dilakukan rekayasa tanpa meninggalkan
faktor keamanan.
Mortar adalah campuran yang terdiri dari
pasir, bahan perekat serta air diaduk sampai
homogen. Mortar mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam suatu bangunan seperti
pada pekerjaan pasangan pondasi, pasangan
batu bata dan pekerjaan dinding. Khusus
untuk pekerjaan dinding saat ini banyak
dijumpai dinding-dinding yang retak pada
plesterannya dan tidak kedap air. Akibat dari
79

Dedi Sutrisna

Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati Terhadap Kuat Tekan Kuat
Lekat dan Absorfsi pada Mortar Semen

retaknya plesteran ini mengakibatkan


pasangan dinding selalu terlihat basah akibat
rembesan air dari bagian luar dinding yang
dapat menyebabkan rusaknya cat dan
timbulnya jamur pada dinding. Untuk saat ini
campuran mortar yang banyak dipakai untuk
plesteran dinding 1 : 3 sampai 1 : 6 meskipun
masih banyak kelemahannya.
Di satu sisi kebutuhan manusia akan
bangunan meningkat dan disisi lain semakin
mahalnya harga bangunan, sementara limbah
industri kayu yang begitu besar belum
sepenuhnya dimanfaatkan. Hingga kini telah
dilakukan penelitian tentang serbuk gergaji
kayu jati pada campuran mortar oleh
Setyawan dari Universitas Negeri Semarang
pada tahun 2006 dan diketahui bahwa limbah
industri ini bisa dimanfaatkan dalam bidang
konstruksi, karena serbuk gergaji diketahui
dapat digunakan sebagai bahan tambah
perekat pasta semen pada campuran mortar.
Pada saat ini serbuk gergaji merupakan
permasalahan aktual yang sering kali menjadi
beban bagi industri perkayuan karena selain
membutuhkan tempat juga kurang sedap
dipandang dan hanya sebagian kecil yang
dimanfaatkan yaitu sebagai bahan bakar di
pedesaan. Padahal banyak keuntungan yang
diperoleh dari pemanfaatan serbuk gergaji ini,
antara lain:
1. Memiliki berat relatif ringan sehingga
cocok digunakan untuk bahan bangunan.
2. Memiliki daya hantar panas dan listrik
relatif rendah.
3. Mempunyai sifat isolasi dan akustik
sehingga bahan ini cocok untuk bahan
kedap suara.
4. Relatif lebih tahan terhadap rayap dan
jamur dibanding dengan papan kayu.
Dengan memanfaatkan serbuk gergaji
sebagai bahan tambah pada campuran mortar
diharapkan diperoleh keuntungan dan dapat
meningkatkan nilai tambah dan nilai guna
bahan, sehingga dapat meningkatkan nilai
ekonomis,
diversifikasi
jenis
bahan
konstruksi, menunjang pengadaan bahan dan
CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 9 Juni 2012

dapat mengatasi dampak negatif limbah


industri kayu terhadap lingkungan. Karena itu,
perlu dikaji pemanfaatan serbuk gergaji kayu
jati ini sebagai bahan tambah pada mortar
dalam kaitan pengaruhnya terhadap kuat
tekan, kuat lekat dan absorfsi mortar tersebut.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui:
1. Pengaruh penambahan serbuk gergaji
kayu jati terhadap susbtitusi berat pasir
ditinjau dari kuat tekan, kuat lekat, dan
absorfsi.
2. Pengaruh penambahan serbuk gergaji
kayu jati terhadap substitusi berat semen
ditinjau dari kuat tekan, kuat lekat, dan
absorfsi.
3. Penambahan serbuk gergaji kayu jati yang
optimum, sehingga diperoleh nilai kuat
tekan, kuat lekat dan daya serap air
maksimum.
4. Pengaruh penambahan serbuk gergaji
kayu jati terhadap mutu mortar yang
dihasilkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Mortar adalah suatu campuran semen,
pasir dan air yang memiliki presentase yang
berbeda dan diaduk hingga homogen. Bahan
perekat yang digunakan bermacam macam,
yaitu berupa tanah liat, kapur, semen merah
atau semen Portland (PC). Sebagai bahan
pengikat, mortar harus mempunyai kekentalan
standar. Kekekalan standar ini nantinya akan
berguna dalam menentukan hasil akhir
pekerjaan yang menggunakan mortar. Mortar
digolongkan
menurut
penggunaanya,
misalnya untuk sambungan, tembok tahan air,
tahan api dan sebagainya. Mortar untuk
sambungan digunakan untuk menyambung
batu, bata dan balok beton. Mortar tembok
digunakan dalam berbagai perbandingan
campuran untuk memenuhi keperluan
pekerjaan. Jenis pekerjaan tembok menurut
ukurannya
yaitu:
pelapisan
dasar,
80

Dedi Sutrisna

Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati Terhadap Kuat Tekan Kuat
Lekat dan Absorfsi pada Mortar Semen

penghalusan,
pelapisan
kedua
dan
penyelesaian. Jenis jenis mortar antara
lain: mortar lumpur, mortar kapur mortar
semen dan
mortar khusus.
A.Kuat Tekan Mortar
Kuat tekan mortar adalah kemampuan
mortar untuk menahan gaya luar yang datang
pada arah sejajar serat yang menekan mortar.
Mortar yang digunakan untuk bahan
bangunan harus mempunyai kekutan terutama
untuk pasangan dinding batu bata, batako atau
pasagan dinding lainnya. Pasangan dinding
menerima beban tekan yang diakibatkan oleh
pengaruh dari atas, angin atau gaya samping
lainnya. Kuat tekan mortar diwakili oleh kuat
tekan maksimum fc dengan satuan N/m 2 atau
Mpa ( Mega Pascal ).
Sebelum diberlakukan sistem satuan SI di
Indonesia, nilai tegangan
menggunakan
satuan
Kgf/cm2
(Dipohusodo,
1999).
Kekuatan nilai tekan mortar ditentukan oleh
pengaturan dari perbandingan semen, agregat
halus, air dan berbagai jenis campuran.
Perbandingan dari air terhadap semen
merupakan faktor utama di dalam penentuan
kekuatan
mortar.
Semakin
rendah
perbandingan air dan semen, semakin tinggi
kekuatan tekan. Suatu jumlah tertentu air
diperlukan untuk memb erikan aksi kimia di
dalam pengerasan mortar, kelebihan air
meningkatkan kemampuan pengerjaan, akan
tetapi menurunkan kekuatan.
B. Kuat Lekat Mortar
Kuat lekat mortar adalah ukuran kuat
mortar akibat suatu gaya yang cenderung
untuk memisahkan sebagian mortar karena
desakan. Untuk mengetahui mutu mortar
biasanya dilakukan pengujian. Kelemahan
struktur berbahan dasar mortar adalah kuat
lekat yang rendah, sehingga akan segera retak
jika mendapat tegangan desak.

Daya serap air adalah persentase berat air


yang mampu diserap oleh suatu agregat jika
direndam dalam air. Pori dalam butir agregat
mempunyai ukuran dengan variasi cukup
besar. Pori pori tersebar diseluruh butiran,
beberapa merupakan pori pori yang tertututp
dalam materi, beberapa yang lain masih
terbuka terhadap permukaan butiran.
Beberapa jenis agregat yang sering
dipakai mempunyai volume pori tertutup
sekitar 0 % sampai 20 % dari volume
butirannya. Dalam adukan mortar, air dan
semen membentuk pasta yang disebut pasta
semen. Pasta semen ini selain mengisi pori
pori antara butir butir agregat halus, juga
bersifat sebagai perekat atau pengikat dalam
proses pengerasan, sehingga butiran butiran
agregat saling terikat dengan kuat dan
terbentuklah suatu massa yang kompak dan
padat. Penyebab semakin meningkatnya daya
serap air adalah semakin meningkatnya
porositas mortar semen akibat kelebihan air
yang tidak bereaksi dengan semen. Air ini
akan menguap atau tinggal dalam mortar
semen yang akan menyebabkan terjadinya
pori pori pada pasta semen, sehingga
menghasilkan pasta yang baik, hal ini akan
menyebabkan semakin berkurangnya air
mortar semen.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan tujuan untuk menguji
kuat tekan, kuat lekat dan absorfsi mortar
semen yang dilakukan di Laboratorium
Kimprasda Kabupaten Ciamis pada November
2011 sampai Januari 2012.
Variabel dalam penelitian ini adalah
persentase serbuk gergaji kayu jati sebagai
bahan tambah adukan mortar sebanyak 5%,
10%, 15% dan 20% ditinjau dari persentase
berat semen dan pasir, dan masing masing
campuran terdiri dari 3 bahan uji. Data
selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.

C. Daya Serap Air Mortar ( Absorfsi )


CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 9 Juni 2012

81

Dedi Sutrisna

Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati Terhadap Kuat Tekan Kuat
Lekat dan Absorfsi pada Mortar Semen

Penelitian ini dilakukan melalui tahapantahapan seperti terlihat pada flow chart berikut
ini:

Gambar 2. Diagram Hasil Uji Kuat Tekan


Mortar
Berdasarkan diagram di atas dapat
diketahui bahwa kuat tekan mortar meningkat
pada penambahan serbuk gergaji semen
sebanyak 5% dari berat semen dengan
menghasilkan kuat tekan sebesar 10.1 Mpa,
pada penambahan 10% terjadi penurunan kuat
tekan mortar dengan menghasilkan 8.2 Mpa,
pada penambahan 15% terjadi penurunan 6.8
Mpa, dan pada penambahan 20% semakin
menurun menjadi 5,0 Mpa. Sedangkan
penambahan serbuk gergaji kayu jati ditinjau
dari berat pasir mengalami penurunan,
semakin bertambahnya persentase serbuk
gergaji dari berat pasir, semakin berkurang
kuat tekan mortar.
Hasil pengujian kuat lekat mortar
terlihat pada Gambar 3.

Gambar 1. Flow Chart Penelitian


HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat
tekan mortar seperti terlihat pada Gambar 2.

CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 9 Juni 2012

82

Dedi Sutrisna

Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati Terhadap Kuat Tekan Kuat
Lekat dan Absorfsi pada Mortar Semen

Gambar 3. Diagram Hasil Uji Kuat Lekat


Mortar
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat
bahwa penambahan serbuk gergaji sebesar 5%
dari berat semen dapat menaikkan nilai kuat
lekat hingga 2 Mpa, dan untuk penambahan
10%, 15 % sampai 20% menurunkan nilai
kuat lekat mortar masing-masing 1,1 Mpa, 0,8
Mpa dan 0,4 Mpa. Begitu pula untuk
persentase penambahan dari berat pasir terjadi
penurunan kuat lekat mortar. Ini membuktikan
bahwa penambahan serbuk gergaji dari
persentasi berat semen lebih baik dari
persentase berat pasir.
Hasil uji absorfsi pada penelitian ini
terlihat pada Gambar 4 berikut ini.

Berdasarkan hasil uji kuat tekan yang


telah dilakukan, diperoleh grafik yang
menggambarkan hubungan antara persentase
penambahan serbuk gergaji kayu jati dengan
kuat tekan mortar seperti terlihat pada Gambar
5 di bawah ini.

Gambar 5. Grafik Hubungan antara


Persentase Penambahan Serbuk Gergaji
Kayu Jati dengan Kuat Tekan Mortar

Gambar 4. Diagram Hasil Uji Absorfsi


Pada diagram di atas dapat dilihat bahwa
penambahan serbuk gergaji sebesar 5%, 10%,
15% dan 20%, baik dari persentase berat
semen maupun berat pasir mengakibatkan
semakin meningkatkan nilai daya serap
air/absorfsi dari nilai absorfsi campuran
normal.
B. Pembahasan
Pembahasan ini merupakan
kajian
terhadap hasil pengujian di atas, yaitu
pengujian kuat tekan, kuat lekat dan absorfsi
dengan uraian berikut ini.
1.Uji Kuat Tekan

CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 9 Juni 2012

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui


bahwa kuat tekan mortar meningkat pada
penambahan serbuk gergaji semen 5% dari
berat semen dengan menghasilkan kuat tekan
sebesar 10.1 Mpa, pada penambahan 10%
terjadi penurunan kuat tekan mortar dengan
menghasilkan 8.2 Mpa, pada penambahan
15% terjadi pula penurunan sampai 6.8 Mpa,
dan pada penambahan 20% serbuk gergaji
semakin menurun hingga 5,0 Mpa. Begitu
juga penambahan serbuk gergaji dari persen
berat pasir mengalami penurunan, semakin
bertambah persentase serbuk gergaji, semakin
berkurang kuat tekan mortar. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan serbuk
gergaji
dalam
campuran
mortar
mengakibatkan penurunan kuat tekan mortar.
Faktor lain yang mempengaruhi penurunan
kuat tekan mortar ini adalah kandungan zat
ekstratif dalam serbuk gergaji. Pengerasan
semen akan terhambat apabila bahan baku
kayu yang berupa serbuk gergaji mempunyai
kandungan ekstratif yang tinggi. Untuk
mengurangi zat tersebut maka dalam
83

Dedi Sutrisna

Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati Terhadap Kuat Tekan Kuat
Lekat dan Absorfsi pada Mortar Semen

penelitian ini dilakukan perendaman serbuk


gergaji dengan air panas selama 24 jam.
Berdasarkan grafik di atas dihasilkan
persamaan kuadratik, dengan demikian maka
perlu dicari persentase penggunaan serbuk
gergaji yang optimum, baik dari persentase
berat semen ataupun berat pasir, sehingga
menghasilkan nilai kuat tekan mortar yang
maksimum.
Pehitungan nilai optimum persentase
serbuk gergaji :
1. Persentase dari berat semen:
Y = -25.5x2 + 3.42 + 10.185
= - 51x + 3.42
Nilai optimum didapat dari x saat Y = 0
0 = -51x + 3.42
x = 3.42 / 51 = 0.067 = 6.7%
Dari perhitungan di atas dapat dilihat
bahwa nilai persentase serbuk gergaji
kayu jati yang optimum adalah 6.7 %,
maka kuat tekan maksimumnya adalah:
Y = -25.5x2 + 3.42x + 10.185
Y = -25.5 ( 0.067 )2 + 3.42 ( 0.067 ) +
10.185
Y = 10.3 Mpa
Jadi dengan penambahan serbuk gergaji
optimum dari berat semen sebesar 6,7%,
menghasilkan nilai kuat tekan mortar
maksimum sebesar 10,3 Mpa.
2. Persentase dari berat pasir:
Y = -43.35x2 + 2.688 + 7.253
= - 86.70x + 2.688
Nilai optimum didapat dari x saat Y = 0
0 = -86.70x + 2.688
x = 2.688 / 86.70 = 0.031 = 3.1 %
Dari perhitungan di atas dapat dilihat
bahwa nilai persentase serbuk gergaji
kayu jati yang optimum adalaah 3.1%,
maka kuat tekan maksimumnya adalah:
Y = -43.35x2 + 2.688x + 7.253
Y = -43.35( 0.031 )2 + 2.688 ( 0.031 ) +
7.253
Y = 8,51 Mpa
Jadi dengan penambahan serbuk gergaji
optimum dari berat pasir sebesar 3,1%

CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 9 Juni 2012

menghasilkan nilai kuat tekan mortar


maksimum sebesar 8,51 Mpa.
2. Uji Kuat Lekat
Berdasarkan hasil uji kuat lekat yang
telah dilakukan, diperoleh grafik yang
menggambarkan hubungan antara persentase
penambahan serbuk gergaji kayu jati dengan
kuat lekat mortar seperti terlihat pada Gambar
6 di bawah ini.

Gambar 6. Grafik Hubungan antara


Persentase Penambahan Serbuk Gergaji
Kayu Jati dengan Kuat Lekat Mortar
Gambar di atas menunjukkan pengaruh
penambahan serbuk kayu jati terhadap kuat
lekat mortar. Kuat lekat meningkat pada
persentase penambahan serbuk kayu jati dari
berat semen sebesar
5%, dan pada
penambahan 10% - 20% terjadi penurunan
kuat lekat, bahkan lebih rendah dari kuat
lekat mortar normal. Kuat lekat tertinggi
terjadi pada mortar dengan persentase
penambahan serbuk kayu jati 5% yakni
sebesar 2 Mpa dan kuat lekat terendah terjadi
pada mortar dengan penambahan 20% serbuk
kayu jati, yaitu
0,4 Mpa. Sedangkan
penambahan serbuk gergaji berdasarkan berat
pasir, terjadi penurunan kuat lekat, bahkan
jauh menurun dari kuat lekat mortar normal.
Penambahan serbuk kayu jati dari persentase
berat pasir sebesar 5% menghasilkan kuat
lekat 0,6 Mpa, 10% menghasilkan kuat lekat

84

Dedi Sutrisna

Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati Terhadap Kuat Tekan Kuat
Lekat dan Absorfsi pada Mortar Semen

0,3 Mpa, dan penambahan sebesar 15% dan


20% menghasilkan kuat lekat 0,1 Mpa.
Berdasarkan grafik di atas, dibuat
persamaan kuadratiknya, untuk mencari
persentase penambahan serbuk gergaji kayu
jati yang optimum pada berat semen,
sehingga dihasilkan kuat lekat mortar yang
maksimum.
Y = -6.211x2 + 0.360 + 2.202
= - 12.244x + 0.360
Nilai optimum didapat dari x saat Y = 0
0 = -12.244x + 0.360
x = 0.360 /12.244 = 0.03 = 3 %
Dari perhitungan di atas dapat dilihat
bahwa nilai persentase penambahan
serbuk gergaji kayu jati yang optimum
adalah 3 %, sehingga
kuat lekat
maksimum mortar yang dihasilkan
adalah;
Y = -6.211x2 + 0.360x + 2.202
= -6.211 ( 0.03 )2 + 0.360 ( 0.03 ) +
2.202
= 3.37 Mpa
Jadi dengan penambahan serbuk gergaji
kayu jati optimum 3% dari berat semen,
menghasilkan
kuat tekan mortar
maksimum 3.37 Mpa.
3. Uji Absorfsi
Berdasarkan hasil uji absorfsi yang telah
dilakukan,
diperoleh
grafik
yang
menggambarkan hubungan antara persentase
penambahan serbuk gergaji kayu jati dengan
absorfsi mortar seperti terlihat pada Gambar
7.

CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 9 Juni 2012

Gambar 7. Grafik Hubungan antara


Persentase Penambahan Serbuk Gergaji
Kayu Jati dengan Absorfsi Mortar
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat
bahwa daya serap air (absorfsi) mortar
semakin meningkat dengan bertambahnya
kandungan serbuk gergaji kayu jati dalam
campuran. Daya serap terendah terjadi pada
penambahan serbuk gergaji 0%
(mortar
normal), kemudian daya serap meningkat
sampai penambahan serbuk 20%. Untuk
penambahan dari berat pasir, absorfsi
terendah
12.44% dan tertinggi 29.62%,
sedangkan untuk penambahan dari berat
semen, absorfsi terendah 4.56% dan tertinggi
11.49%.
Dari hasil pengujian absorfsi terlihat
bahwa daya serap air mengalami peningkatan
yang tajam. Mortar semen dengan substitusi
berat pasir menunjukkan kenaikan yang lebih
tajam jika dibandingkan dengan daya serap air
mortar semen dengan substitusi berat semen
seperti terlihat pada gambar 7 yang
disebabkan berat serbuk gergaji kayu jati di
dalam campuran lebih kecil bila menggunakan
substitusi semen. Karena sifat serbuk gergaji
yang sangat higroskopis, maka semakin besar
pula nilai daya serap airnya. Secara umum
hubungan antara berat serbuk gergaji dengan
daya serap air mortar semen substitusi pasir
dan substitusi
semen terlihat
jelas.
Kecenderungan daya serap air mortar semen
yang semakin meningkat sejalan dengan
bertambahnya konsentrasi serbuk gergaji
tersebut. Sifat higroskopis serbuk gergaji akan
memberikan kontribusi yang besar terhadap
kenaikan daya serap air mortar semen. Serbuk
gergaji dapat dikatakan sebagai bahan yang
berpori, sehingga air dapat dengan mudah
terserap dan mengisi pori-pori tersebut.
Faktor lain yang menyebabkan semakin
meningkatnya daya serap air adalah semakin
meningkatnya porositas mortar semen akibat
kelebihan air yang tidak bereaksi dengan
semen. Air ini akan menguap atau tinggal
85

Dedi Sutrisna

Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati Terhadap Kuat Tekan Kuat
Lekat dan Absorfsi pada Mortar Semen

dalam mortar semen yang akan menyebabkan


terjadinya pori-pori (capillary pores) pada
pasta semen, sehingga akan menghasilkan
pasta yang porous, hal ini akan menyebabkan
semakin berkurangnya kekedapan air mortar
semen. Setelah mortar semen mengering, air
yang terdapat dalam serbuk gergaji akan
menguap. Air yang keluar dari rongga sel dan
dinding sel mengakibatkan serbuk gergaji
menyusut volumenya. Akibat penyusutan
tersebut akan terjadi rongga-rongga udara
pada permukaan serbuk gergaji dan akan
menyebabkan mortar semen berpori. Mortar
semen yang berpori akan memiliki daya serap
air yang tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada penambahan serbuk gergaji kayu
jati terhadap substitusi berat pasir terjadi
penurunan kuat tekan dan kuat lekat
mortar dari campuran normal, yakni
pada penambahan 5 %, 10 %, 15 % dan
20 %, sedangkan dari sisi absorfsi terjadi
peningkatan nilai daya serap air pada
persentase penambahan serbuk
5 %
sampai 20 %.
2. Pada penambahan serbuk gergaji kayu
jati terhadap substitusi berat semen
sebesar 5 % meningkatkan kuat tekan
mortar sampai 10,1 Mpa, sedangkan pada
penambahan 10 % sampai 20 % serbuk
mengakibatkan penurunan kuat tekan.
Untuk kuat lekat mortar terjadi kenaikan
pada campuran serbuk 5 % yaitu sebesar
2,0 Mpa, dan terjadi penurunan pada
campuran 10 % sampai 20 %, sedangkan
untuk absorfsi terjadi peningkatan daya
serap air untuk persentase penambahan
serbuk gergaji dari berat semen.
3. Penambahan serbuk gergaji kayu jati
yang optimum sebesar 6,7 % terhadap
berat semen pada campuran mortar
menghasilkan kuat tekan maksimum 10,3
CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 9 Juni 2012

4.

Mpa, dan penambahan serbuk gergaji


optimum 3 % menghasilkan kuat lekat
maksimum 3,37 Mpa. Sedangkan untuk
absorfsi, serbuk gergaji kayu jati yang
optimum terjadi pada penambahan 20 %,
dengan menghasilkan absorfsi 11,49 %
untuk berat semen dan 29,62% untuk
berat pasir.
Penambahan serbuk gergaji kayu jati
berpengaruh dan terdapat perbedaan pada
kuat tekan, kuat lekat dan absorfsi pada
campuran mortar. Dengan kuat tekan
10,3 Mpa pada berat optimum, maka
menurut ASTM C 270 campuran ini
termasuk pada mortar tipe adukan S dan
O dan cocok digunakan untuk pekerjaan
plesteran dan pasangan.

B. Saran
Dari hasil penelitian di atas, perlu
diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Diperlukan penelitian lanjutan pada
pembuatan mortar semen dengan bahan
tambah
serbuk
gergaji
dengan
perbandingan
campuran,
persentase
serbuk dan berat jenis bahan/ kayu yang
berbeda.
2. Perlu ditemukan
cara atau metode
khusus untuk mengolah serbuk gergaji,
sehingga kandungan zat ekstraktif dan
zat-zat lain yang berpengaruh buruk pada
pengerasan semen dapat dieliminir
sekecil mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,1991.
Industri
Kehutanan
di
Indonesia,
Jakarta:
Departeman
Kehutanan dan PT Herzal Agrakarya
Pratama.
Apriyani, Dini, 2011, Penggantiaan semen
oleh Abu Sekam Padi untuk campuran
Mortar (Tugas Akhir), Ciamis: Jurusan
Teknik
Sipil
Fakultas
Teknik
Universitas Galuh
Azhar Gerry, 2010, Pengaruh Penambahan
Flay Ash pada Karakteristik Beton,
86

Dedi Sutrisna

Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati Terhadap Kuat Tekan Kuat
Lekat dan Absorfsi pada Mortar Semen

(Tugas Akhir), Ciamis: Jurusan Teknik


Sipil Fakultas Teknik Universitas Galuh
Daryanto, 1994,
Pengetahuan Teknik
Bangunan, Jakarta : Rineka Cipta
Djamhari dan Kusnandi , 2000, Pekerjaan
Ubin, Bandung : PT Angkasa.
Ismeddiyanto, 1998. Pemanfaatan Serbuk
Gergaji Kayu Jati (Tectona Grandis LF) untuk Bata Beton (Tugas Akhir),
Yogyakarta:
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik UGM
Mulyono, Tri, 2004, Teknologi Beton,
Yogyakarta: Nafiri
Tjokrodimuljo K., 1996, Teknologi Beton.
Yogyakarta : Nafiri

Riwayat Penulis
Dedi Sutrisna, M.Si., staf pengajar Fakultas
Teknik Universitas Galuh, siswa S3
Teknologi Kejuruan UPI Bandung.

CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 9 Juni 2012

87

Dedi Sutrisna

Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Jati Terhadap Kuat Tekan Kuat
Lekat dan Absorfsi pada Mortar Semen

CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 9 Juni 2012

88

Anda mungkin juga menyukai