KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Gout merupakan penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang
ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang.
Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidratmono
sodium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan
sendi (Arif Muttaqin, 2008).
Gout adalah kerusakan metabolik yang ditandai dengan peningkatan
konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan
sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout juga dapat didefinisikan sebagai
kerusakan metabolisme purin herediter yang menyebabkan peningkatan asam
urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi (Mark A. GraberM.D,
2006).
Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berdasarkan
defek genetik pada metabolisme purin (hiperuresemia). Pada keadaan ini
biasa terjadiover sekresi asam urat atau defekrenal yang mengakibatkan
sekresi asam urat/kombinasi keduanya.
B. Klasifikasi
Gout dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Gout primer dipengaruhi oleh faktor genetik atau herediter, terdapat
produksi atau sekresi asam urat yang berlebihan atau akibat penurunan
ekskresi asam urat dan tidak diketahui penyebabnya. Terutama mengenai
pria usia lanjut, sepertiga penderita menunjukkan peningkatan produksi
asam urat yang disebabkan karena pemecahan purin bertambah.
Sepertiga lagi menunjukkan ekskresi asam urat oleh ginjal berkurang,
anemia
pernisiosa
karena
maturasi
sel
atau
keadaan
alkoholik,
asidosis
laktat,
1.
2.
3.
dapat
menyebabkan
serangan
gout.
Yang
termasuk
besar
diuretik,
levodopa,
diazoksid,
asam
nikotinat,
D. Patofisiologi
Gambaran klasik artritis gout yang berat dan akut ada kaitan langsung
dengan hiperurisemia (asam urat serum tinggi). Gout mungkin primer atau
sekunder. Gout primer merupakan akibat langsung pernbentukan asam urat
tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout
sekunder disebabkan an karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau
ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau
pemakaian obat tertentu.
Endapan urat dalam sendi atau traktus urinarius dialkibatkan: karena,
asam urat yang rendah daya larutnya dan akibat garam-garainnya. Asam. urat
yang berlebihan dan garam-garam tersebut keluar dari serum dan urin
masing-masing mengendap dalam sendi dan traktus urinarius.
E. Manifestasi Klinis
1. Pembengkakan
2. Kemerahan
3. Nyerihebat
4. Panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi
mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam
5. Hiperurisemia :Keadaan hiperurisemia tidak selalu identik dengan artritis
gout akut artinya tidak selalu artritis gout akut disertai dengan
peninggalan kadar asam urat darah. Banyak orang dengan peninggian
asam urat, namun tidak pernah menderita serangan artritis gout.
6. Tofi :Tofi adalah penimbunan kristal urat pada jaringan. Mempunyai sifat
yang karakteristik sebagai benjolan dibawah kulit yang bening dan tofi
paling sering timbul pada seseorang yang menderita artritis gout lebih dari
10 tahun.
F. Penatalaksanaan
Pengobatan gout bergantung pada tahap penyakitnya. Hiperurisemia
asimtomatik biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Serangan akut artritis
gout diobati dengan obat-obatan anti inflamasi non steroid atau kolkisin.
Obat-obat ini diberikan dalam dosis tinggi atau dosis penuh untuk
mengurangi peradangan akut sendi. Kemudian dosis ini diturunkan secara
bertahap dalam beberapa hari.
Pengobatan gout kronik adalah berdasarkan usaha untuk menurunkan
produksi asam urat atau meningkatkan ekskresi asam urat oleh ginjal. Obat
alopurinol menghambat pembentukan asam urat dari prekursornya (xantin
dan hipoxantin) dengan menghambat enzim xantinoksidase. Obat ini dapat
diberikan dalam dosis yang memudahkan yaitu sekali sehari.
Obat-obatan urikosurik dapat meningkatkan ekskresi asam urat
dengan menghambat reabsorpsitubulus ginjal. Supaya agen-agen urikosurik
ini dapat bekerja dengan efektif dibutuhkan fungsi ginjal yang memadai.
Kreatininklirens perlu diperiksa untuk menentukan fungsi ginjal (normal
adalah 115-120 ml/menit). Probenesid dan sulfinpirazon adalah dua jenis
agen urikosurik yang banyak dipakai. Jika seorang pasien menggunakan agen
urikosurik maka dia memerlukan masukan cairan sekurang-kurangnya 1500
ml/hari agar dapat meningkatkan ekskresi asam urat. Semua produk aspirin
harus dihindari, karena menghambat kerja urikosurik.
Perubahan diet yang ketat biasanya tidak diperlukan dalam
pengobatan gout. Menghindari makanan tertentu yang dapat memicu
serangan mungkin dapat membantu seorang pasien, tetapi ini biasanya
diketahui dengan mencoba-coba sendiri, yang berbeda-beda bagi tiap-tiap
orang. Yang pasti, makanan yang mengandung purin yang tinggi dapat
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7
mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan
membatasi diri untuk mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga
membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum
air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala
peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat
untuk penanganan lebih lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap
dan rutin memeriksakan diri ke dokter karena sekali menderita, biasanya
gangguan asam urat akan terus berlanjut.
G. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi akibat goutarthritis antara lain :
1.
2.
3.
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Serum asam urat
Umumnya
meningkat,
diatas
7,5
mg/dl.
Pemeriksaan
ini
Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau
material aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang
tajam, memberikan diagnosis definitif gout
6.
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
1. Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau
pada sendi-sendi lain. Bagaimana gejala awalnya dan bagaimana klien
menanggulanginya, adakah riwayat gout dalam keluarga. Obat-obatan
yang diperoleh
2. Tentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan kemerahan,
demam subfebris, periksa adanya nodul diatas sendi
3. Kaji adanya kecemasan dan ketakutan dalam melakukan aktivitas dan
masalah-masalah yang terkait dengan psikososialnya
4. Pemeriksaan diagnostik
a. Asam urat meningkat
b. Sel darah putih dan sedimentasi eritrosit meningkat (selama fase
akut)
c. Pada aspirasi sendi ditemukan asam urat
d. Pemeriksaan urin
e. Rontgen
B. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
C. Intervensi Keperawatan
No
Perencanaan
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
10
Nyeri
penyakit
b.d
Berikan
klien
terpenuhi
atau terhindar
dan
dari nyeri
diberikan
metabolisme
bantalan.
setempat
dan
Berikan
kompres hangat atau dingin
yang dapat memberikan efek
vasodilatasi
keduanya
mempunyai efek
membantu
pengeluaran
dingindapat
endorfin
dan
menghambat
impuls-impuls nyeri
3.
Cegahlah
agar tidak terjadi iritasi pada
tofi
misal
penggunaan
menghindari
sepatu
yang
steril
dan
juga
11
perawatan
drain
yang
Berikan
obat-obatan
sesuai
dengan
Gangguan mobilitas
fisik b.d nyeri
persendian
Klien akan
meningkatkan
bila nyeri dan bengkak telah
aktivitasnya
berkurang
sesuai dengan
2.
lakukan ambulasi dengan
kemampuan
bantuan misal dengan
menggunakan walker atau
tongkat.
3.
lakukan
latihan
ROM
menurunkan
fungsi
sendi.
4.
usahakan
untuk
Kurang pengaetahuan
tentang pengobatan
dan perawatan
dirumah
Klien dan
keluarga
dapat
memahami
penggunaan
obat dan
perawatan
dirumah
1.
digunakan
meliputi
meningkatkan
koordinasi
klien
dan
terhadap
kesadaran
pengobatan
yang teratur.
12
2.
diskusikan
tentang
pentingnya
diet
yang
terkontrol,
misal
dengan
seperti
hati,
ginjal,
13
DAFTAR PUSTAKA
Brunney&suddarth. 2001. KeperawatanMedikal Bedah. EGC : Jakarta.
Compiement, Tim. 2002. Kumpulan Makalah Keperawaan Medikal Bedah.
UGM: Yogyakarta.
Graber, Mark. A, Toth, Peter P, MD, Robert L. Hearting, Jr., MD. 2006. Buku
Saku Dokter Keluarga Edisi 3. EGC : Jakarta.
Nasar, imade, Himawan, sutisna, WirasmiMarwoto. 2010. Buku Ajar Patologi
(KHUSUS) Edisi Ke-1. Sagung Seto : Jakarta.
Noer, HM. Sjaifoellah. Prof.dr, dkk. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1
Edisi 3. FKUI : Jakarta.
14