SURABAYA
A. Latar belakang
Meningkatnya populasi lansia akan menyebabkan konsekuensi
berupa besarnya biaya kesehatan karena sifat penyakitnya adalah penyakit
degeneratif, kronis dengan multiple patologi. Salah satu penyakit generatif
yang sering dialami lansia adalah kencing manis (Diabetes Mellitus). Di
antara penyakit degeneratif, diabetes melitus adalah satu di antara penyakit
yang tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa datang. Diabetes
melituses sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat
manusia pada abad 21. Adanya diabetes melituses melitus dapat
menimbulkan berbagai masalah, terutama yang berhubungan dengan
kesehatan umum seseorang. Pada lansia yang mengalami diabetes melituses
sering kali ditemukan mata kabur, gigi goyah, kemampuan seksual menurun
bahkan bisa berlanjut menjadi koma diabetes melitusikum.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) membuat perkiraan bahwa pada
tahun 2025 jumlah pengidap diabetes melituses akan membengkak menjadi
300 juta orang. Perkiraan yang dikemukakan oleh WHO, Indonesia akan
menempati peringkat nomor 5 sedunia dengan jumlah pengidap diabetes
melituses sebanyak 12,4 juta orang pada tahun 2025, naik 2 tingkat di banding
tahun 1995. Berdasarkan hasil pengambilan data pada tanggal 24-31 januari
2013 yang dilakukan oleh mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners (P3N)
Keperawatan Kesehatan Komunitas UNMUH didapatkan data bahwa di RW
VI pada kelompok lansia, terdapat lansia, 69 orang lansia (29%) terdiri dari
29 lansia (42%) (berjenis kelamin laki-laki dan 40 lansia (58%) (berjenis
kelamin perempuan). Berdasarkan usia ditemukan 45 lansia berusia antara 5565 tahun, lansia yang berusia antara 66-70 tahun sebanyak 17 lansia, usia 71
tahun sebanyak 7 lansia. Berdasarkan keaktifan dalam mengikuti posyandu
lansia ditemukan 44 lansia yang aktif. Penyakit yang sering diderita lansia
antara lain: 11 lansia (27,5%) lansia menderita reumatik, 10 lansia (25%)
dilakukan
penyuluhan dan senam diabetes melitus warga lansia dapat mengerti dan
memahami lebih tentang penyakit diabetes melituses melitus.
Jenis kegiatan
1.
2.
Penyuluhan
Senam Diabetes Mellitus
B. Tujuan kegiatan
a. Tujuan Umum
Masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit
Diabetes Mellitus dan dapat melaksanakan senam Diabetes Mellitus di
RT 08 Kecamatan sukolilo.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan dan senam diabet masyarakat mampu
mengerti tentang :
a. Pengertian diabetes mellitus
b. Etiologi diabetes mellitus
c. Tanda dan gejala diabetes mellitus
d. Penatalaksanaan diabetes mellitus
e. Komplikasi diabetes mellitus
f. Mengaplikasikan senam diabetes melitus
C. Waktu dan tempat kegiatan
1.
Hari/tanggal
2.
Waktu
3.
Topik kegiatan
Tempat
: Rumah Tn. S
5.
Peserta
: Tn. S
D. Sasaran
Rumah Tn. S di semampir selatan 5A Kec.sukolilo.
E. Susunan Kepanitiaan
(Terlampir)
F. Rencana Anggaran
(Terlampir)
G. Susunan Acara
(Terlampir)
H. Penutup
Demikian project proposal ini kami buat, untuk dijadikan bahan acuan
pada pelaksanaan kegiatan program kerja kesehatan masyarakat ini. Kami
berharap pada bapak / ibu berkenan memberikan bantuan baik moral
maupun material demi lancar dan suksesnya kegiatan ini. Amin.
SUSUNAN KEPANITIAAN
a. Susunan Kepanitiaan Penyuluhan Dan Senam Diabet
Ketua Panitia
: Ach. Subaidi
Sekretaris
Bendahara
: Alfi Laili
Koran
Bekas
@ 5000
@5
Rp.
Rp.
5.000,00
2.500,00
Rp. 7.500,00
Ketua Panitia
Ach. Subaidi
Bendahara
Alfi Laili
LEMBAR PENGESAHAN
Nama kegiatan
Waktu pelaksanaan
Tempat
: Rumah Tn. S
Pelaksana
Disahkan di
Mengetahui ,
Ketua Panitia
Sekretaris
Ach. Subaidi
Pembimbing Akademik
Waktu
Topik kegiatan
Tempat
Peserta
Hasil Evaluasi
Dari hasil penyuluhan dan senam diabetes melitus diharapkan :
1. Tn. S aktif dalam penyuluhan dan senam diabetes melitus
2. Dengan adanya penyuluhan dan senam diabetes melitus dapat mengerti
dan bisa memperagakan senam tentang diabetes melitus.
3. Untuk mengingatkan dan memberi kesadaran kepada masyarakat
secara umum tentang bahaya komplikasi diabetes melitus.
Surabaya,28 Agustus 2016
Ketua Kelompok IV
(Ach. Subaidi)
Pembimbing Akademik