Anda di halaman 1dari 12

Tugas Makalah Mata Kuliah Tata Letak dan Cara Kerja

ERGONOMI

Disusun Oleh :
M. Rizki Arifandy Saragih
(1305105010068)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam-Banda Aceh
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dengan segala sifat dan tingkah lakunya merupakan makhluk yang sangat
kompleks. Proses mempelajari manusia tidak cukup hanya ditinjau dari segi keilmuan.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa untuk mengembangkan ergonomi
diperlukan dukungan dari berbagai disiplin, antara lain psikologi, antropologi, faal kerja,
biologi, sosiologi, perencanaan kerja, fisika, dan lain-lain. Menurut seorang ilmuan
bernama DR. Roger W. Pease Jr. Ergonomi adalah suatu aolikasi ilmu pengetahuan yang
memperhatikan karakteristik manusia yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan dan
penataan suatu yang digunakan, sehingga antara manusia dengan benda yang digunakan
tersebut terjadi interaksi yang lebih nyaman dan efektif.
Dalam dunia kerja terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan
yaitu Undang-Undang No.14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok tenaga kerja
yang merupakan subyek dan obyek pembangunan. Ergonomi yang bersasaran akhir
efisiensi dan keseasian kerja memiliki arti penting bagi tenaga kerja, baik sebagai subyek
maupun obyek. Akan tetapi sering kali suatu tempat kerja mengesampingkan aspek
ergonomi bagi para pekerjanya, hal ini tentunya sangat merugikan para pekerja itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Ergonomi
2. Sejarah Ergonomi
3. Ruang lingkup Ergonomi
4. Tujuan dan Prinsip Ergonomi
5. Penerapan Ergonomi

C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tujuan
Untuk mengetahui Apa definisi Ergonomi
Untuk mengetahui Sejarah Ergonomi
Untuk Mengetahui Ruang lingkup Ergonomi
Untuk mengetahui Tujuan dan Prinsip Ergonomi
Untuk mengetahui Bidang studi Ergonomi
Untuk mengetahui Penerapan Ergonomi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ergonomi merupakan ilmu dan pengaturan situasi kerja demi keuntungan pekerja
dan majikan. Ilmu ini berupaya untuk menyerasikan mesin dengan pekerja, tidak
menganggap bahawa pekerja harus menyesuaikan diri dengan mesin dan lingkungan
(Harrington dan Gill, 2005).
Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen dan desain perancangan. Didalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem
dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama
yaitu menyesuaikan suasana kerjanya dengan manusianya (Nurmianto, 2004).
Tujuan dari ergonomi adalah menyediakan lingkungan yang memuaskan bagi
pekerja untuk dapat melaksanakan tugas yang dituntutnya tanpa mengalami gangguan fisik
dan mental.
Menurut Hambudi (2015), tujuan utama dari ergonomi yaitu :
1. Memperbaiki performansi kerja manusia, seperti menambah ketepatan kerja dan
mengurangi energi yang berlebihan serta mengurangi kelelahan.
2. Mengurangi waktu pelatihan dan biaya.
3. Memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia melalui

peningkatan

keterampilan yang diperlukan.


4. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan
yang disebabkan human error.
5. Memperbaiki kenyamanan manusia dalam bekerja.
Dengan demikian, tujuan ergonomi adalah menimbulkan efektivitas fungsional dan
kenyamanan pemakaian dari lingkungan kerja yang dirancang. Pendekatan khusus yang
dilakukan dalam disiplin ilmu ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala
informasi yang relevan dan berkaitan dengan karakteristik perilaku manusia di dalam
perancanangan peralatan, fasilitas, dan lingkungan kerja yang dipakai.
Untuk itu, analisis penelitian ergonomi berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut.

1. Anatomi (struktur), fisiologis (cara bekerja), dan antropometri (ukuran) dimensi


tubuh manusia.
2. Psikologi yang fisiologis mengenasi berfungsinya otak dan sistem saraf yang
berperan dalam tingkah laku manusia.
3. Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai, baik dalam waktu pendek maupun
panjang. Begitu juga sebaliknya, kondisi-kondisi kerja yang dapat membuat nyaman
kerja manusia.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan elemenelemen lainnya dalam suatu sistem dan pekerjaan yang mengaplikasikan teori, prinsip, data
dan metode untuk merancang suatu sistem yang optimal, dilihat dari sisi manusia dan
kinerjanya.
B. Sejarah Ergonomi
Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun
yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda
sederhana, seperti batu untuk membantu tagan dalam melakukan pekerjaannya, sampai
dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahlan
penggunanya. Pada awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah,
bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan.
Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu saat
Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang waktu
dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk
mengoptimasikan interaksi antara produk dengan manusia. Pada tahun 1924 sampai 1930
Hawthorne Works of Wertern Electric (Amerika) melakukan suatu percobaab tentang
ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan Hawthorne Effects (Efek Hawthprne). Hasil
percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi ditempat kerja dan menunjukkan
hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin.
Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata
bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk
bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan senjata
perang.
C. Ruang Lingkup Ergonomi

Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi ilmu fisiologi,
anatomi, psikologi fisiologi, fisika dan teknik.
Ilmu fisiologi dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan
tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang
diterimanya. Ilmu psikologi fisiologi memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan
sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental
mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari,
mengingat, serta mengendalikan proses motorik. Sedangkan ilmu fisika dan teknik
memberikan informasi yang sama untuk desain lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.
Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan tersebut, dalam ergonomi dipergunakan
untuk memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan kepercayaan diri pekerja sehingga
dapat mempermudah pengenalan dan pemahaman terhadap tugas yang diberikan serta
untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pekerja.
D. Tujuan dan Prinsip Ergonomi
Menurut Tarwaka (2004) Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan
ilmu ergonomi yaitu :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera da
penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan
promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan
mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama
kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis
dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas
hidup yang tinggi.
Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau pekerjaan
meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami kemajuan dan teknologi

yang digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah. Adapun prinsip-prinsip ergonomi
yaitu sebagai berikut :
1. Bekerja dalam posisi atau postur normal.
2. Mengurangi beban berlebihan.
3. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan.
4. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.
5. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.
6. Minimalisasi gerakan statis.
7. Minimalisikan titik beban.
8. Mencakup jarak ruang.
9. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
10. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja.
11. Membuat agar display dan contoh mmudah dimengerti.
E. Bidang Studi Ergonomi
Adapun lingkup kajian ergonomi dapat dibagi menjadi empat bidang utama yakni
sebagai berikut :
1. Ergonomi Fisik
Berkaitan dengan anatomi manusia dan beberapa karakteristik antropomerik, fisiologis,
dan biomekanik yang berkaitan dengan aktivitas fisik.
2. Ergonomi Kognitif
Berkaitan dengan proses mental manusia, seperti persepsi, memori, penalaran, dan
respon motorik, karena mereka mempengaruhi interaksi antara manusia dan elemen lain
dari sistem. Topik yang relevan meliputi beban kerja mental, pengambilan keputusan,
kinerja terampil, interaksi manusia-komputer dan kehandalan manusia.

3. Ergonomi Organisasi
Berkaitan dengan struktur organisasi kerja, kebijakan dan proses, komunikasi kerja,
manajemen SDM, perancangan waktu kerja, team work, komunitas kerja, kultur organisasi,
organisasi virtual dan produktivitas kerja tim/individu.
4. Ergonomi Lingkungan
Berkaitan dengan hal-hal disekitar orang bekerja, biasanya berupa lingkungan fisik.
Topik yang relevan dalam ergonomi organisasi antar lain : pencahayaan ditempat kerja,
temperatur ditempat kerja, kebisingan ditempat kerja, getaran ditempat kerja, desain interor
tempat kerja termasuk bentuk dan warna.
Semua lingkup kajian diatas digunakan untuk mendesain atau merancang sistem kerja.
Oleh karena itu ergonomi juga sering diasosiasikan dengan perancangan sistem kerja,
karena ilmu ergonomi dipakai untuk merancang atau memperbaiki sistem kerja dengan
manusia sebagai orientasi utamanya.
F. Penerapan Ergonomi
Penerapan ergonomi dalam aktivitas pekerjaan meliputi posisi kerja, proses kerja, tata
letak tempat kerja, dan cara mengangkat beban.
1. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani
dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi
tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan
sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan
timur.
3. Tata Letak Tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol
yang berlaku secara inernasional lebih banyak digunakan dari pada kata-kata.

4. Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu dengan kepala, bahu, tangan,
punggung dan sebagainya. Beban yang berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung,
jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. Adapun beban yang diangkat
tidak melebihi aturan yang ditetapkan oleh ILO adalah sebagai berikut :
-

Laki-laki dewasa sebesar 40 kg.


Wanita dewasa sebesar 15-20 kg.
Laki-laki (16-18 thn) sebesar 15-20 kg.
Wanita (16-18 thn) sebesar 12-15 kg.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Penerapan Ergonomi ditempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu
-

dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera.


Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu adanya kemauan, kemampuan dan

kerja samadari semua pihak.


Ergonomi secara teknis merupakan bagian dari hygiene kesehatan dan keselamatan

kerja,.
B. Saran
- Untuk mendapatkan manfaat dari ergonomi perlu dibuat suatu program untuk
menggerakkan baik masyarakat industry maupun tradisional agara ergonomi
-

diterapkan secara luas.


Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin ergonomi ialah aplikasi yang sistematis
dari segala informasi yang relevan yang berkaitan dengan karakteristik dan perliaku
manusia dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.

DAFTAR PUSTAKA

Hambudi, T. 2015. Panduan Bagian Umum Perusahaan Modern. Visimedia,


Jakarta.
Harrington, J.M dan Gill, F.S. 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja. EGC, Jakarta
Nurmianto, E. 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi, edisi ke-2. Guna
Widya, Surabaya
Tarwaka, Solichul H.B dan Lilik, S, 2004. Ergonomi untuk Keselamatan Kerja dan
Produktivitas.Uniba Press, Surakarta

Anda mungkin juga menyukai