LISA JANNATULLAILI
P07131014031
D III GIZI
SMESTER 4
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN GIZI
2016
Topik
Tempat
Sasaran
A. TUJUAN
1. Tujuan Insktruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran penyuluhan dapat memahami
tentang apa itu anemia
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Menjelaskan pengertian anemia
Menyebutkan tentang tanda dan gejala anemia
Menyebutkan tentang dampak anemia pada remaja
Menjelaskan cara pencegahan anemia
B. POKOK BAHASAN
Penjelasan tentang pencegahan anemia
C. SUB POKOK BAHASAN
a. Pengertian dari anemia
b. tanda dan gejala
c. dampak anemia pada remaja
g. Pencegahan anemia
D. METODE
Ceramah
Diskusi
E. MEDIA
LCD
LAPTOP
MIKROFON
F. Pelaksana
Mahasiswa jurusan Gizi semester 4 (lisa jannatullaili)
G.
Tahap
Waktu
Kegiatan
Pembukaan
Kegiatan
Penyuluh
1. Mengucapkan salam
Sasaran
1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. Memperhatikan penyuluh
3. Menyampaikan tujuan
3. Mendengarkan penyuluh
4. Menyetujui
Menit
15
Menit
waktu pelaksanaan
Kegiatan Inti
1. Menyampaikan
pengetahuannya
2. menjelaskan mengenai
materi penyuluhan
2. Mendengarkan
Dan memperhatikan
pencegahan anemia.
penyuluh
3.
tentang
yang diberikan
4.
4. Menjawab pertanyaan
Memberikan pertanyaan
yang diberi.
1. Menyimpulkan dan
1.Sasaran mende-
ngarkan kesimpulan.
2. Mendengarkan penyuluh
diberikan
H. Evaluasi
Evaluasi diberikan melalui pertanyaan terbuka. Dengan pertanyanaan sebagai berikut:
- Sebutkan pengertian dari anemia!
pencegahan anemia !
A. Anemia
C. Dampak anemia
Anemia pada remaja dapat berdampak pada menurunnya produktivitas kerja
ataupun kemampuan akademis disekolah, karena tidak adanya gairah belajar dan
konsentrasi. Anemia juga dapat mengganggu pertumbuhan dimana tinggi dan berat badan
menjadi tidak sempurna. Selain itu, daya tahan tubuh akan menurun sehingga mudah
terserang penyakit. Anemia juga dapat menyebabkan menurunnya produksi energy dan
akumulasi laktat dalam otot
Mencegah anemia bagi remaja putri menjadi sangat penting, karena nantinya wanita yang
menderita anemia dan hamil akan menghadapi banyak risiko, yaitu:
a. Abortus
b. Melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
c. Mengalami penyulit lahirnya bayi karena rahim tidak mampu berkontraksi dengan
baik ataupun karena tidak mampu meneran.
d. Perdarahan setelah persalinan yang sering berakibat kematian.
Anemia (kurang darah:Hb <12 gr%) sangat terkait erat dengan masalah kesehatan
reproduksi (terutama pada perempuan). Jika perempuan mengalami anemia, maka akan
menjadi sangat berbahaya pada waktu dia hamil dan melahirkan. Perempuan yang
menderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (kurang
dari 2,5 kg). Disamping itu, anemia dapat menyebabkan kemaatian baik ibu maupun bayi
pada proses persalinan.
b.
Memperkaya makanan pokok dengan zat besi, seperti: hati, sayuran, berwarna hijau,
dan kacang-kacangan. Zat besi dapat membantu pembentukan hemoglobin (sel darah
Daftar pustaka
Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Yatim, faisal., Dr. 2003. Talasemia Leukimia dan Anemia . Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
http://www.scribd.com/doc/30384752/92/Upaya-pencegahan-Anemia (Diakses pada tanggal
19 November 2011 pukul 20.00 WIB)
http://ujizenius.blogspot.com/2011/11/materi-promkes-anemia-sap.html