Askep Jiwa Keluarga
Askep Jiwa Keluarga
J DENGAN LANSIA
DI SOMODARAN BANYURADEN GAMPING SLEMAN
Disusun Oleh:
Kelompok I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Alvionita Rosa N
Arsinda Prastiwi
Distia Taravella
Eva Fakhrunnisa
Farida Sosiawati
Heryuni Prastiwi
Imsakul Fatimah
Kalifa Nurrahmad F
Rohmad Adi S
NIM. P07120213002
NIM. P07120213007
NIM. P07120213013
NIM. P07120213017
NIM. P07120213018
NIM. P07120213019
NIM. P07120213021
NIM. P07120213024
NIM. P07120213035
dan
faktor-faktor
ekonomi
yang
saling
terjalin
dalam
sepanjang
kehidupannya,
seseorang
mengalami
pengalaman
Akhirnya
periode akhir dari hidup yang disebut senescence terjadi saat organisme
biologik tidak dapat menyeimbangkan lagi mekanisme Pengrusakan dan
Perbaikan.
2. Teori tentang Proses menua
1. Teori Biologik
Menurut Mary Ann Christ et al. (1993), penuaan merupakan
proses yang secara berangsur mengakibatkan perubahan yang
kumulatif dan mengakibatkan perubahan di dalam yang berakhir dengan
kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan sel, akibat interaksi sel
dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan
degeneratif.
Teori biologis tentang proses penuaan dapat dibagi menjadi teori
intrinsik dan ekstrinsik.
humoral, oksidasi stress, cross link serta mekanisme dipakai dan aus
sangat menentukan dalam proses penuaan yang terjadi .
Adanya faktor pengaruh intrinsik dan ekstrinsik tadi pada
akhirnya akan mempengaruhi tingkat perubahan pada sel , sel otak dan
saraf, gangguan otak , serta jaringan tubuh lainnya.
meningkat
sesuai
dengan
menigkatnya
umur
3)
a) Kehilangan peran
b) Hambatan kontrol sosial
c) Berkurangnya komitmen
Teori Kesinambungan
Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus
kehidupan lansia. Dengan demikian pengalaman hidup seseorang
pada usatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ini
menjadi lansia.
Pokok-pokok dari teori kesinambungan adalah :
a) lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif
dalam
proses
penuaan,
akan
tetapi
didasarkan
pada
misalnya
saat
anak
menginjak
dewasa
dan
a)
b)
lansia.
7) Teori Perkembangan (Development Theory)
Havighurst dan Duvall menguraikan
tujuh jenis
tugas
yang
menggambarkan
perbedaan
kapasitas
peran,
serta
kewajiban,
membentuk
adanya
serta
mereka
hak
di
antara
penduduk.
3. Teori Psikologi
1)
Teori Kebutuhan Manusia menurut Hirarki Maslow
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri,
kebutuhan yang memotivasi seluruh perilaku manusia (Maslow,
2)
1954).
Teori Individual Jung
Carl Jung (1960)
menyusun
sebuah
teori
perkembangan
kanak-kanak,
dewasa
masa
muda
dan
masa
muda,
usia
kebutuhan,
pendekatan
fisik
yang
lebih
mendasar
adalah
GIZI
a. Pengamatan
D = disease
E = eating poorly
T = tooth loss
E = economic hardship
R = reduced social contact
M = Multiple medicine
I = involuntary weight loss and gains
N = need assistance in self care
E = elder years
b. Pendidikan gizi dan konseling diet
c. Prinsip gizi yang harus diikuti oleh lansia :
1) Kecukupan kalori 5 10 % kurang dari usia 20 25 tahun
2) Kecukupan lemak maksimak 25 % diutamakan lemak tak jenuh
3) Protein normal 10 12 % dari kecukupan energi, 10 % berasal dari
hewani
4) Hidrat arang, gula murni dikurangi
5) Vitamin dan mineral harus cukup terutama vitamin B, Vitamin C,
asam folat, kalsium dan Fe
2. Tugas Perawat Dalam Teori Sosial\
Perawat sebaiknya memfasilitasi sosialisasi antar lansia dengan
mengadakan diskusi dan tukar pikiran serta bercerita sebagai salah satu
upaya pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama
berarti menciptakan sosialisasi antar manusia, yang menjadi pegangan bagi
perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah mahluk sosial yang
membutuhkan orang lain. Hubungan yang tercipta adalah hubungan sosial
antara werda dengan werda maupun werda dengan perawat sendiri.
3. Tugas Perawat dalam Teori Psikologi
Perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan
edukatif pada klien lansia, perawat dapat berperan sebagai supporter,
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing sebagai penampung rahasia
yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiki
kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang
cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar mereka
merasa puas.
sistem
timpani, terjadinya
dan hlangnya
kapasitas
residu
meingkat,
nafas
berat.
Kedalaman
pernafasan menurun.
Sistem gastrointestinal : kehilangan gigi,sehingga menyebkan gizi buruk,
indera pengecap menurun krena adanya iritasi selaput lendir dan atropi
indera pengecap sampai 80 %, kemudian hilangnya sensitifitas saraf
dan testosteron.
Sistem integumen : pada kulit menjadi keriput akibat kehilangan
jaringan lemak, kulit kepala dan rambut menuipis menjadi kelabu,
sedangkan rambut dalam telinga dan hidung menebal. Kuku menjadi
j.
tremor.
2. Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b. Kehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan
e. Lingkungan
Kenangan (memori) ada 2 :
a. Kenangan jangka panjang: berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu
b. kenangan jangka pendek : 0-10 menit, kenangan buruk
Intelegentia Question :
a. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal
b. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor terjadi
perubahan pada daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari
faktor waktu.
3. Perubahan Perubahan Psikososial
a.
Pensiun : nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits
dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan
b.
Merasakan atau sadar akan kematian
c.Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan
bergerak lebih sempit.
4. Perubahan Perubahan Psikososial
a. Pensiun : nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan
dengan peranan dalam pekerjaan
b. Merasakan atau sadar akan kematian
c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan
bergerak lebih sempit.
D. Masalah keperawatan yang mungkin timbul.
1.
Fisik / biologis
fisik
(jatuh)
berhubungan
dengan
penyesuaian
Psikologis-sosial
a. Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak
b.
c.
d.
e.
3.
mampu.
Isolasi sosial berhubungan dengan perasan curiga.
Depresi berhubungan dengan isolasi sosial.
Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak.
Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan
E.Rencana Keperawatan
1. Tujuan perencanaan
Membantu lansia berfungsi seoptimal mungkin sesuai dengan
kemampuan dan kondisi fisik, psiko, sosial dengan tak tergantung pada
orang lain.
2. Tujuan tindakan keperawatan
Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar meliputi :
a. Pemenuhan kebutuhan keselamatan
b. Peningkatan keamanan dan keselamatan
c. Memelihara kebersihan diri
dan usus.
Banyak minum dan kurangi makanan asin.
R: Mencegah kekeringan kulit dan kendor.
Makan mengandung serat.
R: Membantu pencernaan karena peristaltik menurun.
Batasi makan yang mengandung gula tinggi, minyak tinggi, tinggi
nafsu makan, makanan yang disukai dan tidak disukai, rasa dan aroma
Kebiasaan waktu makan ( 2 3 X sehari, snak dlll).
2. Psikososial/afektif
a. Kebiasaan saat makan (makan sendiri, sambil nonton TV,dll)
b. Situasi lingkungan (kapasitas penyediaan makanan, pengolahan dan
penyimpanan makanan)
c. Sosiokultural yang berlaku yang mempengaruhi pola nutrisi dan
eleminasi
d. Kondisi depresi yang dapat mengganggu pemenuhan nutrisi.
3. Pemeriksaan tambahan/laborat
Analisa darah :
Kreatinin : indekz massa otot
Serum protein khususnya untuk sintesa antibodi dan limfosit, dalam
kekebalan seluler, enzym, hormon, struktur sel yang luas, struktur jaringan
B. Diagnosa Keperawatan
1.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan asupan
nutrisi yang tidak adekuat akibat anoreksia
2.
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan asupan kalori dan
protein
3.
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skleletal,,
nyeri, intoleransi aktifitas
4.
Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi, destruksi sendi
5.
d.
e.
f.
g.
h.
2.
makan sering
R: Meningkatkan asupan makanan.
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan asupan kalori dan
protein
Tujuan : Klien akan memperlihatkan kemampuan terhindar dari tanda-tanda
infeksi
Kriteria : Tanda-tanda peradangan tidak ditemukan : panas, bengkak, nyeri,
merah,gangguan fungsi
Intervensi :
a. Kaji tanda-tanda radang umum secara teratur
R: Mendeteksi dini untuk mencegah terjadinya radang
b. Ajarkan tentang perlunya menjaga kebersihan diri dan lingkungan
dalam
tubuh
3.
sehingga
yang
dapat
menyebabkan imunosupresi
R: Menurunkan resiko terjadinya infeksi.
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri
Tujuan : klien dapat mobilisasi dengan adekuat
Kriteria : Mendemontrasikan tehnik/perilaku yang memungkinkan melakukan
aktifitas
Intervensi :
a. Evaluasi pemantauan tingkat inflamasi/rasa sakit
R: tingkat aktifitas tergantung dari perkembangan /resolusi dari proses
inflamasi
b. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif
R: mempertahankan fungsi sendi, kekuatan otot
c. Ubah posisi dengan sering dengan personal cukup
R: Menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi
d. Berikan lingkungan yang nyaman misaal alat bantu
R: menghindari cedera.
4.
kekakuan.
Resiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri
Tujuan : klien terhindar dari cedera
Kriteria : klien berada pada perilaku yang aman dan lingkungan yang
nyaman
Intervensi :
a. Kaji tingkat kekuatan otot
R: mengatur tindakan selanjutnyabKaji tingkat pergerakan pasif
b. Beri alat bantu sesuai kebutuhan
R: Ciptakan lingkungan yang aman (lantai tidak licin)
c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dilakukan
secara mandiri.
d. BAB II
e. PROSES KEPERAWATAN
f.
A. Pengkajian
g. Hari/tanggal
h. Waktu
i. Tempat
j. Oleh
: Kelompok 1
k. Sumber data
l. Metode
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
: Tn.J
: 85 Tahun
: Laki-laki
: Islam
: SD
:Alamat
:Somodaran,
v. Suku/ Kebangsaan
: 4 orang
x.
2. Daftar Anggota Keluarga
y.
z.
aa.
U ab.
No
Nama
ah.
al.
(Tahun)
ap.
4 at.
1
ai.
Tn.S
am.
aq.
2
aj.
Ny.T
an.
ar.
3
ak.
An.I
ao.
as.
An.D
mur
gama
A ac.
L/P
ad.
UB. Dg.
ae.
P af.
end.
Peker
jaan
Ket
KK
I ax.
bc.
bg.
S bk.
Buruh
slam
L
4 au.
I ay.
enantu
bd.
A
MA
pabrik
bh.
S bl.
Buruh
slam
P
1 av.
I az.
nak
be.
C
MK
jahit
bi.
S bm.
Pelaja
slam
L
8 aw.
I ba.
bf.
slam
ag.
L
bb.
ucu
D
C
ucu
bj.
r
- bn.
Pelaja
r
bo.
bp.
3. Keluarga yang meninggal
bq.
bt.
bu.
bv.
40 th
bw.
45th
bx.
by.
bz.15th
8th
ca.
cb.
cc.
Keterangan :
cd.
ce.
cf.
cg.
ch.
ci.
cj.
: Klien
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Garis Pernikahan
5. Struktur Keluarga
cl.
keluarga extended yang terdiri dari orang tua, anak, menantu, dan cucu
6. Hobi Masing-masing Anggota Keluarga
cm. cn.
No
cs.
1
ct.
2
Nama
co.
acam
Hobi
db.dk.
dl.
cp.
aktu
M
enonton
dc.
tv
dr.
ds.
cq.
Te
mpat
S
aat luang
dt.
S
dx.
dy.
cr.
anfaat
Di
rumah
dz.
ea.
Di
ee.
ef.
Hi
buran
eg.
eh.
Hi
cu.
cv.
dd.dm.
de.enonton
3
cw.
cx.
df.
tv
dn.
ulang
B
da.
ermain
dg.
do.
dp.
dq.
B
dh.
ermain
di.
dj.
4
cy.
cz.
aat luang
du.
P
sekolah
dv.
dw.
P
rumah
eb.
ec.
Di
buran
ei.
ej.
So
lingkunga
sialisasi
ek.
el.
em.
Hi
n rumah
ed.
Di
ulang
lingkunga
sekolah
n rumah
buran
en.
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
eo. Hubungan dalam keluarga Tn.J terjalin akrab, antara satu dengan
yang lain saling mendukung, menghormati, membantu bila ada
masalah. Ny.T mengatakan jarang terjadi permasalahan dalam
keluarga.
b. Fungsi Reproduksi
ep. Tn.J mempunyai 3 anak salah satunya adalah Tn S. Tn.S dan
Ny.T mempunyai 2 orang anak laki-laki. Ny.T mengatakan belum
menopause dan masih menggunakan alat kontrasepsi suntik KB.
c. Fungsi Sosialisasi
eq. Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab baik antar keluarga
ataupun dengan masyarakat sekitar. Tn.T dan keluarga mengikuti
beberapa kegiatan di masyarakat seperti Rapat RT, Rapat RW, dan
gotong royong.
d. Fungsi Ekonomi
er. Tn.J sudah tidak berkerja karena usia dan kelemahan fisiknya.
Sumber penghasilan keluarga adalah dari Tn.S dan Ny.T yang bekerja
sebagai buruh di pabrik dan buruh jahit. Penghasilan keluarga ratarata dalam sebulan kurang dari 1 juta. Ny.T mengatakan bahwa
keluarganya tidak menabung karena penghasilan yang didapat
tergolong paspasan untuk mencukupi kebutuhan harian keluarga.
es.
et.
eu.
8. Anggota Keluarga yang Berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
ev.
semua
anggota
keluarga
bersikap
ramah
dan
saling
malam
walapun
makan
sendiri-sendiri/tidak
makan
bersama-sama
3) Porsi makan : Satu piring rata
4) Jenis Makanan : keluarga Tn.J makan dengan porsi cukup menu :
Nasi, sayur , lauk : tahu, tempe dengan porsi cukup. Sayuran yang
dikonsumsi biasanya kangkung bayam, buncis, kacang panjang
dengan porsi cukup, dan buah, tetapi untuk Tn.J jenis makannya
berupa bubur nasi dengan lauk tahu atau tempe dengan sayur
yang berkuah dan kadang diselingi susu dan roti .
e. Pola Eliminasi
1) Miksi
fg.
fh.
fi.
fj.
fk.
fl.
fm.
fn.
fo.
fp.
fq.
fr.
fs.
ft.
fu.
fv.
fw.
fx.
fy.
fz.
ga.
gb.
gc.
gd.
2) Defekasi
ge.
gf.
gg.
gh.
gi.
gj.
gk.
gl.
gm.
gn.
go.
gp.
f.
gq.
gr.
gs.
gt.
gu.
gv.
gw.
gx.
gy.
gz.
ha.
hb.
Higiene perorangan
hc. Keluarga mengatakan gigi Tn.J sudah berkurang, serta gigi sudah
digantikan dengan gigi palsu yang hampir lepas, gigi sudah berkerak
dan terlihat kotor dan gigi tidak perlu dibersihkan karena sudah biasa
tidak dibersihkan, gigi Tn. J terlihat kotor, mulut terlihat kering, tercium
bau tidak sedap dari Tn.J.Keluarga biasa mandi 2 kali/hari setiap pagi
dan sore menggunakan sabun dan menggosok gigi menggunakan
sikat gigi dan pasta gigi 2 kali/hari saat mandi. Namun untuk Tn.J
dimandikan 2xsehari setiap pagi dan sore serta diganti pakaiannya
tetapi giginya tidak digosok. Keluarga jarang membersihkan gigi dan
mulut Tn.J. Keluarga mencuci rabut setiap dua hari sekali
menggunakan
sampo,
mengganti
pakaian
setelah
mandi,
permanen terbuat dari batu bata, lantai berupa semne, langit-langit rumah
tidak ada, dan atap rumah adalah genting. Ventilasi rumah berasal dari
pintu, jenjela, dan lubang-lubang udara diatas pintu dan jendela. Terdapat
tempat tidur Tn.J yang tinggi dan tidak ada pengaman di samping tempat
tidur. Penerangan rumah menggunakan listrik dan ada ruangan yang
terlihat gelap. Lantai tidak rata. Keluarga membuka jendela rumah pada
pagi hari dan menutup jendela pada sore hari.
a. Kebersihan rumah
hn.
Rumah
nampak
berantakan
terdapat
pakaian
yang
d. Sumber air
hq.
g. Kandang ternak
ht. Keluarga mempunyai kandang ternak yaitu ayam yang letaknya di
luar rumah.
h. Halaman
hu.
rumah.
i.
Kamar mandi
hv.Keluarga punyan kamar mandi letaknya di dalam rumah. Bak
mandi terbuat dariplastik (ember).
j.
Lingkungan
hw.
Fasilitas perdagangan
hy. Fasilitas perdagangan terdekat yaitu warung kelontong dan took
swalayan letaknya masih berada dalam 1 dusun.
m. Fasilitas peribadatan
hz.Masjid terletak sekitar 400 m dari rumah keluarga Tn.J
n. Fasilitas kesehatan
ia. Fasilitas kesehatan yang terdekat adalah PMI ( jarak sekitar
500m) dan puskesmas Gamping II (jarak 1,5 km). keluarga
mempunyai jaminan kesehatan BPJS namun tidak digunakan karena
keterbatasan transportasi. Keluarga mengatakan juga memiliki alat
bantu jalan berupa tripod namun tidak digunakan karena sudah tidak
relevan dengan keadaan Tn.J
o. Sarana hiburan
ib. Sarana hiburan yang dimiliki keluarga adalah televisi
p. Fasilitas transportasi
ic. Transportasi yang digunakan keluarga yaitu sepeda motor dan
sepeda.
id.
13. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat Kesehatan Keluarga
ie. Riwayat kesehatan sekarang :
if. Keluarga mengatakan membaringkan Tn.J di tempat tidur yang
beralas karpet agar mudah untuk dibersihkan. keluarga mengatakan
bahwa Tn.J sudah tidak mampu jalan dan berdiri karena faktor usia.
Ny.T mengatakan setiap hari merawat Tn.J meskipun dirinya juga
harus bekerja. Saat jam istirahat, Ny. T pulang ke rumah untuk
melihat keadaan Tn.J, membantu makan, dan mengganti alas tidur
yang sudah basah. Keluarga mengatakan tidak pernah jarang
mengganti dan mencuci karpet pengalas tempat tidur tetapi hanya di
pada dirinya.
4) An.I
ik.
masalah kesehatan
5) An.D
il.
masalah kesehatan
im.
in.
io.
ip.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda-tanda vital
iq.
is.
it.
iu.
asi
iv.
Pemeri
ir.
Tn J
ksaan
TD
Nadi
Respir
iw.
Suhu
ix.
iy.
iz.
ja.
2) Pemeriksaan head to toe
a.
Pemeriksaa
b. Tn. J
c.
i. Mesochepal
j. Beruban
k. konjungtiva
d.
R
tidak anemis
l. Tidak
ada
secret
e.
m. Simetris ki-ka
n. gigi
palsu
nampak
f.
kecoklatan
dan
kotor,
gigi
palsu
g.
nampak mau
lepas
h.
G
o.
q.
r. Tidak
ada
pembesaran
p.
tonsil
dan
vena
jungularis
s.
z.
aa. Nadi
teraba.tidak
t.
ada
peningkatan
vena
u.
jungularis
dan tidak ada
v.
bunyi
tambahan
w.
ab. Ekspansi
dada
simetris,
x.
tidak
menggunaka
y.
n otot bantu
ac.
pernafasan
ad. bising usus
14x/menit
jc.
jd.
je.
jf.
jg.
jh.
ji.
jj.
jk.
jl.
c. Riwayat kesehatan Mental-Psikososial-Spiritual
jm.Ny.T
mengatakan
didalam
keluarganya
tidak
ada
yang
hari dan mengganti alas tidur Tn.j ketika jam istirahat kerja dan
sepulang kerja karena Ny.T bekerja sebagai buruh jahit.
jr.
js.
b. Tanggapan/mekanisme koping keluarga terhadap masalah
jz.
ka. DS :
-
jx.
jy.
kc.
kd.
kh.
ki.
keluarga
mengatakan
tidak
pernah
kemerahan
karena
alas
kb.
-
DO :
Terdapat luka tekanan pada daerah
pantat dan kaki bagian belakang nampak
kemerahan
ke.
-
kf. DS:
keluarga mengatakan luka pada bagian
pantat dan kaki Tn.J disebabkan karena
alas tidur yang kotor dan lembab
kg. DO
-
kj.
kk. DS:
-
km.
posisi
tidur
Tn.J
secara
berkala
kl. DO
-
kn.
ko.
kp. DS:
keluarga
mengatakan
tidak
kr.
ks.
kw.
kx.
pernah
kt.
ku. DS:
-
kv. DO:
-
ky.kz. DS
-
lb.
lc.
lj.
lk.
la. DO
-
le. DS
-
goyah
keluarga mengatakan jika gigi Tn.J lepas
harus dipasang lagi atau diganti dengan
yang baru
lf. DO
lg. - Kebersihan gigi dan mulut Tn.J tidak
terjaga
lh. -
sudah goyah
li.
lm. DS
-
lp.
lq.
ls. DS :
-
lu.
lv.
mb.
mc.
mg.
mh.
lx. DS:
-
ly. DO:
lz. - Tercium bau mulut pada Tn.J
ma. - Gigi Tn. J terlihat berkerak dan kotor
md.
me.
-
DS
Ketidak
mj. DS
-
ml.
mk.
DO :-
mm.
Ketidak
mn.
mp.
DS
mq.
mu.
keluarga
DO:
Kondisi tempat tidur yang tinggi dan
Resiko
mv.
mx.
DS
my. -
nb.
nc.
nh.
ni.
mz.
DO :
na. -
ne. DS
-
nf. DO
ng. -
kejadian
jatuh
keluarga
tidak
bisa
menjawab
-
nk. DS
nl. -
no.
np.
nu.
nv.
DO
nn. -
nr. DS
-
barang berserakan
Tidak terpasang pengaman pada tempat
tidur Tn.J
Lantai tidak rata.
Ruangan gelap
nx. DS
ny. -
od.
Keluarga mengatakan belum pernah
memeriksakan
Tn.
ke
Keluarga
berkeinginan
mengatakan
membawa
Tn.J
tidak
ke
puskesmas/pelayanan kesehatan
oa. DO
ob. - Tn. J mempunyai kartu BPJS
oc. -
berupa
tripod
digunakan
tetapi
sudah
tidak
oe.
of.
og.
oh.
oi.
oj.
ok.
ol.
om.
on.
oo.
op.
oq.
or.
os.
C. Penapisan
1. Kerusakan integritas kulit (Dekubitus)
ox.
ot.
oy.
ou.
oz.
ov.
ow.
pc.
pd.
pe.
pf.
pi.
2
x1
2
2
x2
2
pj.
pk.
pm.
pn.
po.
pp.
pr.
ps.
1
2
pt. TOTAL
pu.
2.
pv.
qa.
pw.
qb.
px.
qe.
qf.
qg.
qi.
qj.
qk.
ql.
qm.
qo.
qp.
qq.
qt.
qu. TOTAL
3.
qv. 4
Resiko Jatuh
ra.
qw.
qx.
qy.
rb.
rc.
rf.
rg.
rh.
rk.
rl.
rm.
rp.
rq.
rr.
ru.
rv. TOTAL
rw. 3
2
3
rx.
ry.
rz.
sa.
sb.
DS:
sg. DO:
sh. -
sj.
-
DO
Tn.J nampak terbaring terlentang di tempat tidur
DS:
Keluarga mengatakan tidak pernah mengganti posisi tidur Tn.J
sl.
-
DO:
Terdapat luka tekanan pada daerah pantat dan kaki bagian
belakang nampak kemerahan
DS:
Keluarga mengatakan tidak pernah mencuci/menjemur karpet Tn.J
yang basah
sn.
DO:
Tn.J tidur diatas kasur, dialasi tikar dan diselimuti dengan sarung
DS
Ny.T
mengatakan
belum
memeriksakan
luka
Tn.J
ke
puskesmas/klinik lain
sp.
DO :
sq.
DS
Keluarga mengatakan gigi Tn.J tidak perlu dibersihkan karena sudah
biasanya tidak di bersihkan
ss.
-
DO
Gigi klien terlihat kotor
Mulut klien terlihat kering
Tercium bau tidak sedap dari mulut klien
Tn.J terlihat sudah menggunakan gigi palsu tetapi sudah mau lepas
DS :
Keluarga mengatakan gigi Tn.J sudah berkurang sehigga tidak perlu
dibersihkan
su.
DO: -
DS
Keluarga mengatakan jarang membersihkan gigi dan mulut Tn.J
sw.
DO
sx. -
sy. -
DS
DO
Tidak terdapat sikat gigi, pasta gigi dan gelas kumur
DS:
Keluarga mengatakan tidak memeriksakan kesehatan mulut dan gigi
Tn.J karena keluarga menganggap hal itu sebagai sesuatu yang
biasa
tc.
DO:-
DS
Keluarga
mengatakan
sebelumnya
Tn.J
pernah
jatuh,
Tn.S
te.
DO : -
DO
menjawab
Keluarga tidak berupaya untuk memindahkan Tn. J ke tmpat tidur
yang lebih rendah dan memberikan pengaman pada tepi tempat tidur
Tn.J, serta tidak berupaya untuk memperbaiki penerangan di
ruangan.
c. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang beresiko jatuh
th.
DS
- Keluarga mengatakan Tn. J ditinggal bekerja saat pagi dan sore
ti.
DO:
tk.
tm.
-
DO
Tn. J mempunyai kartu BPJS
Tidak menggunakan alat bantu jalan seperti tongkat atau kusi roda
4. BAB IV
5. PERENCANAAN
6.
7.
8. Diagnosa
9. Tujuan
10. Intervensi
11. Rasional
N
12.
1
(Decubitus)
pada
Tn.J
keluarga Tn.J
18. 19.
di
dilakukan
16.
17.
44.
45.
46.
47.
65.
asuhan
dilakukan
keperawatan
selama
tindakan
3
kali
tentang decubitus
Keluarga mampu menjelaskan
48. KMK 1
a. Berikan pendidikan kesehatan
pada keluarga mengenai
decubitus
b. Diskusikan dengan keluarga
tentang cara pencegahan
23.
decubitus
49.
66.
67.
68.
69. KMK 1
a. Memerikan pemahaman
keluarga tentang decubitus
70.
b. Dengan mengetahui cara
pencegahan decubitus,
keluarga dapat
24.
50.
25.
51.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
d. Menciptakan lingkungan kondusif
menerapkannya
KMK 2
71.
72. KMK 2
a. Dengan mengetahui akibat
Tn.J
52.
53.
54.
55.
73.
56. KMK 3
74.
57.
58.
59.
75. KMK 3
a. Perubahan posisi tidur
mengurangi tekanan pada
bagian tubuh tertentu
sehingga tidak timbul
decubitus
b. Perawtan luka yang tepat
mampu mencegah luka
menjadi semakin parah
76.
77.
78.
37.
Kriteria hasil :
- Lingkungan kamar Tn.J tidak
lembab
Alas tidur Tn.J kering
Aroma kamar tidak pesing
38.
39.
40.
e. Memanfaatkan sumber-sumber
41.
Kesehatan
42.
Kriteria hasil :
- Keluarga memeriksakan Tn.J ke
fasilitas pelayanan kesehatan
43.
60. KMK 4
79. KMK 4
61.
62.
80.
63.
81.
64. KMK 5
82. KMK 5
a. Tn.J mendapatkan
penanganan dan
kesehatan terdekat
83.
84.
2
85. Defisit
Personal
88.
dilakukan
89.
asuhan
110.
144.
93. Setelah
dilakukan
keperawatan
pertemuan,
membantu
asuhan
111.
145.
112.
146.
mampu
113.
147.
114.
148.
115.
149.
selama
keluarga
perawatan
diri
116.
gigi
Keluarga mampu menyebutkan
manfaat menjaga kebersihan
97.
98.
KMK 1
150.
KMK 1
a. Membuka pengetahuan
keluarga dapat
meningkatkan partisipasi
keluarga untuk merawat
klien
b. Mengetahui tingkat
pengetahuan keluarga
tentang manfaat menjaga
kebersihan
c. Mengetahui tingkat
117.
118.
pengetahuan keluarga
119.
120.
menjaga kebersihan
d. Mengetahui keadaan gigi
121.
99.
122.
bersih
Tidak tercium bau mulut dari
mulut Tn. J
Bibir Tn. J terlihat lembab.
Keluarga berpartisipasi dalam
menjaga kebersihan mulut dan
gigi Tn.J
104.
105.
151.
123.
124.
152.
KMK 2
KMK 2
125.
klien
126.
153.
127.
154.
128.
129.
KMK 3
a.
KMK 3
Mengetahui keadaan
mulut Tn.J
130.
155.
131.
156.
157.
132.
158.
133.
159.
134.
160.
135.
161.
d. Ketidakmampuan keluarga
109.
136.
KMK 4
KMK 4
a. Membuka pengetahuan
keluarga agar dapat
menyediakan alat
142.
KMK 5
keluarga
162.
163.
164.
165.
KMK 5
a. Pengobatan yang
berkelanjutan pada klien
dapat meningkatkan derajat
kesehatan klien.
b. Pemanfaatan jaminan
kesehatan dapat
mempermudah dalam
166. 167.
3
pada
Resiko Jatuh
Tn.J
di
170.
171.
terjadi
174.
Tujuan jangka pendek :
197.
216.
175.
dilakukan
198.
217.
199.
218.
kali
200.
168.
169.
Setelah
keluarga Tn. J
172. 173.
silakukan
Setelah
jatuh
tidak
pertemuan,keluarga
mampu:
a. Mengenal masalah resiko jatuh
176.
Kriteria hasil:
- Keluarga mampu menjelaskan
KMK 1
219.
KMK 1
a. Memberikan pemahaman
tentang penyebab dan akibat
kejadian jatuh pada lansia
b. Dengan mengetahui cara
jatuh
keluarga dapat
201.
menerapkannya
220.
177.
178.
b. Mengambil keputusan yang tepat
202.
203.
KMK 2
221.
KMK 2
185.
akan ditimbulkan
205.
223.
206.
224.
207.
225.
208.
tempat tidur
Keluarga meningkatkan
pengawasan pada klien
184.
222.
beresiko jatuh
181.
Kriteria hasil:
- Keluarga memasang pengaman
183.
jatuh
b. Dengan mengetahui akibat
204.
182.
tempat tidur
Keluarga menyatakan bersedia
180.
209.
KMK 3
226.
KMK 3
memberikan pengawasan
terhadap Tn.J
keamanan klien
210.
227.
195.
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
196.
Kliteria hasil:
- Keluarga memeriksakan Tn.J ke
puskesmas/fasilitas kesehatan
terdekat
Keluarga menggunakan kartu
BPJS-nya untuk memeriksakan
-
228.
212.
KMK 4
194.
211.
a. Meningkatkan pengetahuan
dan mengubah perilaku
keluarga
b. Membiasakan keluarga untuk
elalu menjaga kerapian
ruangan
c. Keluarga dapat mengurangi
resiko jatuh pada klien
d. Keluarga dapat mengetahui
kondisi rumah yang bisa
membahayakan klien
229.
mengobservasi keadaan
230.
231.
menyebabkan jatuh
213.
232.
214.
KMK 5
Tn.J
kesehatan terdekat
Keluarga menyediakan alat bantu b. Anjurkan keluarga untuk
KMK 4
233.
KMK 5
234.
IMPLEMENTASI, EVALUASI
1.
2.
NO.
6.
S KEPERAWATAN
7.
Kerusakan
PEN
8.
TU 9.
integritas kulit
PEN 1
DIAGNOSI
(Decubitus) pada
Tn.J di keluarga
3.
TU
4.
5.
TINDAKAN
Tanggal : Senin, 28
Maret 2016
10.
Jam : 16.30 WIB
1. Mendiskusikan dengan
14.
Tanggal : Senin, 28 Maret 2016
15.
Jam : 17.00 WIB
16.
DS:
- Keluarga mengatakan bahwa decubitus adalah
luka yang terjadi karena tidak membolak balik
keluarga tentang
Tn.J
EVALUASI
dekubitus
posisi
Keluarga mengatakan bahwa decubitus dapat
11.
12.
Ovi
DO:
17.
-
18. A:
Ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah teratasi
P: Ajarkan keluarga upaya pencegahan
19.
decubitus
20.
21.
Ovi
22.
26.
Tanggal : Jumat 1
April 2016
27.
Jam : 16.00 WIB
2. Mendiskusikan dengan
31.
32.
33.
34.
DS:
- Keluarga mengatakan bahwa decubitus dapat
pencegahan decubitus
28.
29.
Ovi
yang kotor/basah
35.
-
DO:
Keluarga mampu menjelaskan cara-cara
mencegah decubitus
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
BAB V
PENUTUP
243.
Kesimpulan
244.
246.
Faktor pendukung
keluarga
sangat
kooperatif
dan
Faktor penghambat
248.
DAFTAR PUSTAKA
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.