PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran logam berat adalah masalah yang sangat serius untuk
ditangani, karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Di
Indonesia, pencemaran merkuri ditemukan di banyak tempat, namun tidak pernah
ada investigasi atau laporan adanya penderita penyakit Minamata atau keracunan
merkuri. Di Pongkor, Jawa Barat dilaporkan bahwa konsentrasi Hg di sedimen
sungai berkisar antara 0-2.668 ppm, sedang di tanah didapat konsentrasi sebanyak
1-1300 ppm ( Gunradi, 2001 ). Di Sulawesi Utara, daerah aliran sungai Talawaan
diperkirakan PETI mendekomposisikan Hg sebanyak 1,5- 2 ton Hg/th ke dalam
perairan, tanah dan organisme. Air tanah mengandung Hg 521 % lebih tinggi dari
standar yang berlaku. Air buangan dari proses PETI mengandung Hg 685 % di
atas standar; ikan dan siput mengandung 296 % dan 768 % Hg di atas standar.
Hasil Uji TCLP ( Toxicity Characteristic Leaching Procedure ) menunjukkan
kadar Hg 134 % lebih tinggi dari standar, yakni 0,2 ppm ( Hadiatulla, dkk, 2001).
Air raksa (Hg), atau sering disebut juga sebagai merkuri merupakan satu
dari lima unsur golongan logam transisi (bersama cesium, fransium, galium, dan
brom) yang berbentuk cair pada suhu kamar dan mudah menguap. Kelimpahan
Hg di bumi menempati urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi. Di
alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri
monovalen (Hg1+), dan merkuri bivalen (Hg2+).
Apabila ketika suatu zat pencemar yang berbahaya telah mencemari
permukaan tanah dan menguap kemudian terbawa air hujan dan meresap kedalam
tanah maka akan mencemari air tanah. Berbagai kemungkinan reaksi yang terjadi
terhadap logam berat (merkuri) di dalam tanah adalah (Babich dan Stotzky, 1978)
1.
2.
Presipitasi (penyerapan)
3.
4.
5.
6.
1.2 Tujuan
1.
3.
4.
merkuri.
1.4 Manfaat
Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mudah untuk
memahami penyebab dan dampak yang ditimbulkan oleh logam berat merkuri dan
dapat mencari solusi penanggulangan pencemaran merkuri, serta mahasiswa dapat
bersikap ramah terhadap lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Merkuri
Raksa (nama lama: air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum (bahasa
Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur kimia pada tabel periodik
dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Memiliki sifat konduktor listrik yang
cukup baik, tetapi sebaliknya memiliki sifat konduktor panas yang kurang baik.
Merkuri membeku pada temperatur 38.9oC dan mendidih pada temperatur 357oC.
Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan
satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium, galium, dan brom) yang
berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap. Hg akan memadat pada
tekanan 7.640 Atm. Kelimpahan Hg di bumi menempati di urutan ke-67 di antara
elemen lainnya pada kerak bumi. Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk
unsur merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+).
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi, termometer,
barometer, dan peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan
pengisi termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau
termistor) dengan alasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang
dimilikinya. Unsur ini diperoleh terutama melalui proses reduksi dari cinnabar
mineral.
2.2
berwarna abu-abu, tidak berbau dengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam
air, alkohol, eter, asam hidroklorida, hidrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut
dalam asam nitrat, asam sulfurik panas dan lipid. Tidak tercampurkan dengan
oksidator, halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam
carbide dan amine.
Kelarutan rendah
2.
3.
4.
Pada fase padat berwarna abu-abu dan pada fase cair berwarna putih perak
7.
Uap merkuri di atmosfir dapat bertahan selama 3 (tiga) bulan sampai 3 (tiga)
tahun sedangkan bentuk yang melarut dalam air hanya bertahan beberapa minggu.
Toksisitas merkuri berbeda sesuai bentuk kimianya, misalnya merkuri inorganik
bersifat toksik pada ginjal, sedangkan merkuri organik seperti metil merkuri
bersifat toksis pada sistim syaraf pusat.
Dikenal 3 bentuk merkuri, yaitu:
1.
raksa, amalgam gigi, alat elektrik, batu batere dan cat. Juga digunakan sebagai
katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk produksi
klorin dari sodium klorida.
2.
Misalnya:
- HgCl2 termasuk bentuk Hg inorganic yang sangat toksik dan digunakan sebagai
desinfektan
- HgCl yang digunakan untuk teething powder dan laknasia
- Mercurous fulminate yang bersifat mudah terbakar.
3.
- Metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil rantai
pendek dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan. Misalnya memakan
ikan yang tercemar zat tsb. dapat menyebabkan gangguan neurologis dan
kongenital.
- Merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik
dan fungisida.
2.3 Keberadaan Logam Merkuri di Alam
1.Merkuri dalam batuan
Merkuri sangat jarang dijumpai sebagai logam murni (native mercury) di alam
dan biasanya membentuk mineral sinabar (cinnabar) atau merkuri sulfida (HgS).
Merkuri sulfida terbentuk dari larutan hidrothermal pada temperatur rendah
dengan cara pengisian rongga (cavity filling) dan penggantian (replacement).
Merkuri sering berasosiasi dengan endapan logam sulfida lainnya, diantaranya Au,
Ag, Sb, As, Cu, Pb dan Zn, sehingga di daerah mineralisasi emas tipe urat
biasanya kandungan merkuri dan beberapa logam berat lainnya cukup tinggi.
2.
10 ppb. Nilai ambang batas ini sangat rendah jika dipakai untuk mengevaluasi
hasil analisa Hg dalam sedimen sungai.
3.
terhadap
lingkungan,
karena
uap
merkuri
yang
bebas
akan
Konsentrasi merkuri dapat disebabkan oleh partikel halus yang terbawa bersama
limbah akibat proses amalgamasi dan pelarutan dari sedimen sungai yang
mengandung merkuri. Dalam jangka waktu yang cukup lama logam merkuri dapat
teroksidasi dan terlarut dalam air permukaan. Dari penelitian konsentrasi Hg
dalam air dari lokasi tambang di daerah Jawa Barat, pada umumnya kadar merkuri
dalam air sangat kecil dan berada dibawah nilai ambang batas, kecuali di beberapa
lokasi yang berhubungan dengan kegiatan pertambangan emas rakyat.
berubah
menjadi
merkuri
organik
(metil
merkuri)
oleh
peran
mikroorganisme yang terjadi pada sedimen dasar perairan. Merkuri dapat pula
bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa organo-merkuri. Senyawa
organo-merkuri yang paling umum adalah metil merkuri yang dihasilkan oleh
mikroorganisme dalam air dan tanah. Mikroorganisme kemudian termakan oleh
ikan sehingga konsentrasi merkuri dalam ikan meningkat. Metil Hg memiliki
kelarutan tinggi dalam tubuh hewan air sehingga Hg terakumulasi melalui proses
bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan air, dikarenakan
pengambilan Hg oleh organisme air yang lebih cepat dibandingkan proses
ekskresi.
Berikut ini adalah gambaran bagaimana perjalanan metil-merkuri dari air hingga
masuk ke dalam tubuh manusia dan binatang :
1.
Metil-merkuri di dalam air dan sedimen dimakan oleh bakteri, binatang kecil
Ikan kecil dan sedang kemudian memakan bakteri dan plankton tersebut
Ikan besar kemudian memakan ikan kecil tersebut, dan terjadilah akumulasi
metil-merkuri di dalam jaringan. Ikan yang lebih tua dan besar mempunyai
potensi yang lebih besar untuk terjadinya akumulasi kadar merkuri yang tinggi di
dalam tubuhnya
4.
Ikan tersebut kemudian ditangkap dan dimakan oleh manusia dan binatang,
Nilai batas kandungan merkuri untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
makanan yang tanpa diolah maksimum 0,001 ppm (part per millions)
3)
Kandungan merkuri dalam darah yang aman maksimum 0,04 ppm (part per
millions)
4)
1)
2)
kulit. Pemaparan akut dan kadar tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal
sedangkan pada pemaparan kronis dengan dosis rendah dapat menyebabkan
proteinuri, sindroma nefrotik dan nefropati yang berhubungan dengan gangguan
imunologis.
3)
Merkuri organik: terutama bentuk rantai pendek alkil (metil merkuri) dapat
Merkuri elemental
Pemaparan akut
Inhalasi gas merkuri dapat menyebabkan bronkhitis korosif yang disertai febris,
menggigil, dispnea, hemoptisis, pneumonia, edema paru (Adult Respiratory
Distress Syndrome), sianosis bahkan fibrosis paru. Keluhan gastrointestinal
berupa: mual, muntah, ginggivitis, keram perut dan diare. Kerusakan sistim syaraf
pusat berupa kelainan neuropsikiatrik (erethism), tremor, iritabilitas, emosi yang
labil, hilang ingatan, cemas, depresi. sakit kepala, reflek abnormal dan perubahan
EEG. Rash kemerahan dengan deskuamasi kulit terutama pada tangan dan kaki
dijumpai terutama pada anak-anak. Kelainan pada ginjal dapat berupa proteinuria,
kelainan elektrolit urine, disuria dan sakit ejakulasi. Efek psikiatri berupa depresi,
perasaan malu, marah, iritabilitas, cemas, nafsu makan menurun atau agresif.
Pemaparan merkuri melalui intravena dapat menyebabkan emboli paru-paru
dengan hemoptysis dan pada foto thorax dijumpai densitas metalik. Granulomas
dapat terbentuk setelah injeksi merkuri elemen.
Pemaparan kronis
Menimbulkan triad yang klasik, yaitu: ginggivitis dan salivasi, tremor dan
perubahan neuropsikiatri. Gangguan psikiatri berupa depresi, perasaan malu,
Merkuri Inorganik
Pemaparan akut
Setelah menelan zat ini timbul gejala iritasi mukosa berupa stomatitis, rasa logam,
rasa panas, hipersalivasi, edema laring, erosi oesofagus, mual, muntah,
hematemesis, hematokhezia, keram perut, ARDS, shock dan gangguan ginjal
berupa proteinuri, hematuri dan glikosuri. Gagal ginjal akut dapat terjadi dalam 24
jam. Perdarahan gastrointestinal dapat menyebabkan anemia dan syok
hipovolemi. Kontak pada kulit akibat penggunaan krem yang mengandung garam
merkuri dapat menimbulkan pigmentasi, rasa terbakar dan dapat menyebabkan
toksisitas sistemik. HgCl2 dapat menyebabkan iritasi kulit sedangkan merkuri
fulminat dan merkuri sulfida menyebabkan dermatitis kontak. Penggunaan
calomel (HgCl) dapat menyebabkan Pinks disease pada anak-anak yang ditandai:
rash eritematosus, febris, splenomegali, iritabilitas dan hipotonia.
Pemaparan kronis
Menimbulkan triad yang klasik, yaitu: ginggivitis dan salivasi, tremor dan
perubahan neuropsikiatri Aplikasi garam merkuri pada kulit dalam jangka waktu
yang lama dapat menyebabkan neuropati perifer, nefropati, eritema, dan
pigmentasi.
c)
Merkuri Organik
Pemaparan akut
Menyebabkan iritasi gastrointestinal berupa mual, muntah, sakit perut dan diare.
Keracunan Phenyl mercury (merkuri aromatis) menimbulkan gejala-gejala
gastrointestinal, malaise, mialgia dan syndrome mimic viral. Keracunan metil
merkuri menyebabkan efek pada gastrointestinal yang lebih ringan tetapi
10
menimbilkan toksisitas neurologis yang berat berupa: rasa sakit pada bibir, lidah
dan pergerakan (kaki dan tangan ), konfusi, halusinasi, iritabilitas, gangguan tidur,
ataxia, hilang ingatan, sulit bicara, kemunduran cara berpikir, reflek tendon yang
abnormal, pendengaran rusak, lapangan penglihatan mendekati konsentris, emosi
tidak stabil, tidak mampu berpikir, stupor, coma dan kematian (Clarkson, 1990 ;
Marsh et al, 1987 ).
Pemaparan kronis
Menyebabkan suatu sindroma yang kronis. Penelanan kronik bentuk alkil yantai
pendek (metil merkuri) menyebabkan disartria, parestesi, ataxia dan tuli. Dapat
pula terjadi Tunnel vision dan skotoma multipel atau erethism. Keracunan Fenil
merkuri dan methoxyethil merkuri menimbulkan gangguan yang sama dengan
pemaparan kronis merkuri inorganik.
Sebagian besar merkuri yang terdapat di alam ini dihasilkan oleh sisa industry
dalam jumlah + 10.000 ton setiap tahunnya.Penggunaan merkuri sangat luas
dimana+ 3.000 jenis kegunaan dalam industri pengelolaan bahan-bahan kimia
,proses pembuatan obat-obatan yang digunakan oleh manusia serta sebagai bahan
dasar pembuatan insektisida untuk pertanian.
2.6 Pengaruh Hg terhadap kesehatan manusia
Pengaruh Hg terhadap kesehatan manusia dapat diurai sebagai berikut :
1.
Pengaruh toksisitas Hg terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP) danginjal terutama
akibat merkuri terakumulasi.Jangka waktu, intensitas dan jalurpaparan serta bentuk Hg sangat
berpengaruh terhadap sistim yang dipengaruhi. Organ utama yang terkena pada paparan kronik
oleh elemen Hg dan organo merkuri adalah SSP sedang garam merkuri akan berpengaruh
terhadap kerusakan ginjal. Keracunan akut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai efek
terhadap sistim pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP,
efek terhadap sistim cardiovaskuler merupakan efek sekunder.
11
2.
Hg yang berpengaruh terhadap sistim syaraf merupakan akibat promer dari pemajanan uap
elemen Hg dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus "bloodbrain barier" dan dapat
mengakibatkan kerusakan otak yang "irreversible" sehingga mengakibatkan kelumpuhan
permanen. MeHg yang masuk dalam pencernaan akan memperlambat SSP yang mungkin tidak
dirasakan pada pemajanan setelah beberapa bulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik
seperti malaes, pandangan kaburatau pendengaran hilang (ketulian).Hasil uji sampel terhadap
300 produk tuna kalengan pada tiga besar merek diAmerika Serikat menunjukkan, lebih dari
separuhnya mengandung kadar merkuriyang tinggi melebihi kadar aman yang disyaratkan
Environmental Protection Agency( EPA). Para peneliti dari University of Nevada, Las Vegas,
AS, menemukan 55persen sampel mengandung kadar merkuri lebih tinggi dari standar EPA,
yakni 0,5ppm dan sekitar 5 persen dari seluruh sampel memiliki kandungan lebih dari 1.0
ppmlebih tinggi dari kadar aman untuk ikan kalengan yang disyaratkan Food and Drug
Administration.Kadar merkuri yang berlebihan bisa berpengaruh pada kerusakan sistem saraf
pusatserta gangguan pendengaran dan penglihatan.
3.
Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya garaminorganik Hg atau
phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknyapermiabilitas epitel tubulus sehingga
akan menurunkan kemampuan fungsi ginjal(disfungsi ginjal). Pajanan melalui uap merkuri atau
garam merkuri melalui saluranpernafasan juga dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena
terjadinya proteinuriaatau nephrotik sindrom dan tubular nekrosis akut.
4.
Terutama terhadap Bayi dari ibu yang terpajan oleh MeHg, dari hasil studimembuktikan ada
kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu yang makangandum yang diberi fungisida,
maka bayi yang dilahirkan mengalami gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli,
penciutan lapangan pandang,microcephaly, cerebral palsy, ataxia, buta dan gangguan menelan di
antara semua unsur logam berat,Merkuri (Hg) menduduki urutan pertamadalam hal sifat
racunnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni,Pb, As, Cr, Sn, dan
Zn.Merkuri walaupun mengambil bentuk cairan sebenarnya masuk dalam kategori logam.
Merkuri samasekali tidak dibutuhkan kehadirannya dalam tubuh kita. Oleh sebab itu, kehadiran
12
merkuri dalam tubuh walaupun sedikit atau berada di bawah ambang batas toleransi tetap
membahayakan kesehatan.Ketika akumulasi merkuri dalam tubuh sudah melewati ambang
batas toleransi yang bisa diterima oleh kesehatan tubuh akan timbul gejala keracunan merkuri
dalam bentuk kerusakan ginjal dan gangguan kerja syaraf baik otak maupuntulang belakang.
Pada gilirannya gejala ini akan menimbulkan kematian bagi yang mengalaminya. Bahkan
senyawa merkuri tertentu seperti metil merkuri dalam dosis dua tetes saja yang jatuh mengenai
kulit sudah cukup untuk membawa kita kepada kematian dalam jangka waktu 2 hari saja.
2.6
tersisa dan kendati menyalahi aturan, masih tetap saja dipasar-bebaskan sebagai
bahan berkhasiat dalam krim pemutih kulit. Merkuri inorganik dalam krim
pemutih (yang mungkin tak mencantumkannya pada labelnya) bisa menimbulkan
keracunan bila digunakan untuk waktu lama. Penggunaan Merkuri walau tidak
seburuk efek merkuri gugusan yang tertelan (yang ditemukan dalam ikan yang
tercemar dan termakan), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma
dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu
memasuki sistem saraf tubuh demikian penjelasan Dr.Silviani Sri Rahayu,Sp.Kk
dari Rumah Sakit JMC-Jakarta.
Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit
muncul sebagai gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan,
gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), gangguan emosi, gagal
ginjal, batu ginjal. Oleh karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus
keracunan merkuri, sering salah di diagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson,
atau penyakit gangguan otak.Bagi mereka yang memakai krim pemutih sebaiknya
perlu selalu mewaspadai jika tidak jelas apa kandungan bahan kimiawinya
Pemakaian kosmetik yang mengandung Merkuri dapat mengakibatkan:
1.
2.
13
3.
Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian
dihentikan, flek itu dapat / akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).
4.
MENJADI
GELAP/KUSAM
SAAT
PEMAKAIAN
KOSMETIK
DIHENTIKAN).
5.
Bagi Wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat
parah (lebar).
6.
2.7
14
mengurangi
penyerapannya.
Dapat
juga
diberikan
suntikan
15
intramuskular
kali
sehari,
diberikan
selama
10
hari.
Penisilamin diberikan secara oral dengan dosis 250 mg setiap 6 jam sehari, dapat
dikombinasi dengan dimerkaprol atau sendiri-sendiri.Chelator oral misalnya
meso-2,3, dimercaptosuccinic acid dan sodium 2,3 dimercapto-1-propanesulfonat
lebih menguntungkan dibandingkan dengan dimerkaprol, termasuk juga
toksisitasnya rendah
Pada keracunan merkuri anorganik penggunaan dimerkaprol merupakan
kontraindikasi, sedangkan meso-2,3-dimmercaptosuccinic acid dan sodium 2,3dimercapto-1-propanesulfonat dapat digunakan pada semua jenis keracunan
merkuri.
b. Keracunan Kronis
Pengobatan keracunan kronis pada umumnya bersifat simtomatis.
Penderita harus dihindarkan dari pemajanan yang lebih lanjut. Karena umumnya
keracunan kronis ini terjadi pada industri-industri, maka pekerja yang keracunan
merkuri harus dipindahkan ke tempat lain yang bebas dari pencemaran. Respon
keracunan kronis terhadap pengobatan sangat lambat. Pada umumnya sampai
bertahun-tahun masih menyisakan gejala.
Pemberian dimerkaprol dan penisilamin dapat mengurangi efek
keracunan dengan jalan mempercepat ekskresi merkuri, namun pada umumnya
gagal dalam meningkatkan kondisi klinis penderita.
16
17
2.
18
Penyebab pada kasus di atas adalah merkuri atau air raksa mencemari warga
Dampak dari kasus menyebabkan warga di sekitar kawasan wisata itu yang
bekerja sebagai penambang emas mulai mengalami gangguan pada kulit seperti
kulit melepuh dan warna kulit mereka jadi berbintik-bintik.
19
3.
dikendalikan dengan baku mutu pencemaran air dan penyembuhan penyakit yang
menyerang warga
20
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
1.
Logam merkuri atau yang dikenal dengan air raksa merupakan salah satu
Merkuri termasuk unsur relatif stabil karena tidak terlalu mudah rusak oleh
air atau asam karena memiliki potensial reduksi rendah yang hampir mirip dengan
perak.
3.
Saran
21
1.
penyakit yang ditimbulkan dari merkuri menjadi awal sebagai titik balik kita
untuk mengemban langkah-langkah dalam melindungi lingkungan telah
mengalami kemajuan yang signifikan.
2.
DAFTAR PUSTAKA
22
1.
Indonesia Press.
3.
Juwilda.
2011.
Pencemaran
Air
oleh
Limbah
Merkuri.
http://jjuiam.blogspot.com/2011/02/pencemaran-air-oleh-limbah-merkuri.html. 30
Maret 2012.
5. Puspita, desy. 2010. Penyebab Limbah serta Cara Penanggunalangannya.
http://desypuspita.wordpress.com/2010/03/22. 30 Maret 2012.
6.
http://tentangdipi.multiply.com/journal/item/63/Bahaya_Merkuri
7.
http://pdna-semarang.blogspot.com/2006/11/awas-bahaya-pemutih-pada-
kosmetik.html
8.
is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/khelasi-merkuri/merkuri-anorganik/
9.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/13899/1/09E02363.pdf
23