Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM KESETIMBANGAN KIMIA

I.

Judul Percobaan

II.

Hari dan Tanggal Percobaan : 11 Oktober 2012

III.

Selesai Percobaan

IV.

Tujuan Percobaan
: Mempelajari kesetimbangan ion-ion dalam
larutan
Tinjauan Pustakan
:
Pada umumnya reaksi-reaksi kimia tersebut berlangsung dalam arah bolak-

V.

: Kesetimbangan kimia

: 11 Oktober 2012

balik (reversible), dan hanya sebagian kecil saja yang berlangsung satu arah. Pada awal
proses bolak-balik, reaksi berlangsung ke arah pembentukan produk, segera setelah
terbentuk molekul produk maka terjadi reaksi sebaliknya, yaitu pembentukan molekul
reaktan dari molekul produk. Ketika laju reaksi ke kanan dan ke kiri sama dan
konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah maka kesetimbangan reaksi tercapai.
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi dan konsentrasi pereaksipun
berkurang.
Pada umumnya suatu reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus berlangsung
sampai dicapai keadaan kesetimbangan dinamis. Berbagai hasil percobaan menunjukkan
bahwa dalam suatu reaks kimia, perubahan reaktan menjadi produk pada umumnya tidak
sempurna, meskipun reaksi dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Umumnya pada
permulaan reaksi berlangsung, reaktan mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian setelah
reaksi berlangsung konsentrasi akan semakin berkurang sampai akhirnya menjadi
konstan. Keadaan kesetimbangan dinamis akan dicapai apabila dua proses yang
berlawanan arah berlangsung dengan laju reaksi yang sama dan konsentrasi tidak lagi
mengalami perubahan atau tidak ada gangguan dari luar.
Reaksi Bolak-Balik (reversibel)
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi dan konsentrasi pereaksipun
berkurang. Beberapa waktu kemudian reaksi dapat berkesudahan, artinya semua pereaksi
habis bereaksi. Namun banyak reaksi tidak berkesudahan dan pada seperangkat kondisi
tertentu, konsentrasi pereaksi dan produk reaksi menjadi tetap. Reaksi yang demikian
disebut reaksi reversibel dan mencapai kesetimbangan. Pada reaksi semacam ini produk

reaksi yang terjadi akan bereaksi membentuk kembali pereaksi. ketika reaksi
berlangsung laju reaksi ke depan (ke kanan), sedangkan laju reaksi sebaliknya
kebelakang (kekiri) bertambah, sebab konsentrasi pereaksi berkurang dan konsentrasi
produk reaksi semakin bertambah.
Reaksi Kesetimbangan Homogen dan Heterogen
Reaksi dapat diibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi kesetimbangan homogen
dan reaksi kesetimbangan heterogen.
Kesetimbangan Homogen : berlaku untuk reaksi yang semua spesi

bereaksinya berada pada fasa yang sama,


contoh : N2O4(g)
2NO2(g)
Kesetimbangan Heterogen : berlaku untuk pereaksi dan hasil reaksi tidak
berada dalam fasa yang sama,
Contoh : Ca(HCO3)2(s)
CaCO3(s) +CO2(g)+H2O(g)

Azas Le Chatelier

Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan

reaksi sedemikian rupa sehingga pegaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya.


Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan
baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran
kesetimbangan.

Kemungkinan Terjadinya Pergeseran


A+ B

C+D

1) Dari kiri ke kanan, berarti A bereaksi dengan B membentuk C dan D, sehingga


jumlah mol A lebih sedikit, sedangkan C dan D Lebih banyak.
2) Dari kanan ke kiri, berarti membentuk A dan B, sehingga jumlah mol C dan D
lebih sedikit sedangkan A dan B lebih banyak.
Fakor-Faktor yang dapat Mempengaruhi Kesetimbangan
Aksi-aksi yang dapat mempengaruhi terjadinya pergeseraan kesetimbangan antara lain
perubahan konsentrasi, perubahan volume, perubahan tekanan, perubahan jumlah mol,
perubahan temperatur, dan katalisator.
Pengaruh temperatur
Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika suhu atau temperature suatu
sistem kesetimbangan dinaikkan, maka reaksi sistem menurunkan temperatur,

kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor (ke pihak
reaksi endoterm). Sebaliknya jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke pihak reaksi eksoterm.
Pengaruh konsentrasi
Sesuai dengan azas Le Chatelier (Reaksi = - aksi), jika konsentrasi
salah satu komponen tersebut diperbesar, maka reaksi sistem akan mengurangi
komponen tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen
diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen itu.
Pengaruh tekanan dan volume
Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volume akan
memperbesar konsentrasi semua komponen. Sesuai dengan azas Le Chatelier,
maka sistem akan bereaksi dengan mengurangi tekanan. Sebagaimana anda
ketahui, tekanan gas bergantung pada jumlah molekul dan tidak bergantung
pada jenis gas. Oleh karena itu, untuk mengurangi tekanan maka reaksi
kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
Sebaliknya, jika tekanan dikurangi dengan cara memperbesar volume, maka
system akan bereaksi dengan menambah tekanan dengan cara menambah
jumlah molekul. Reaksi akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih
besar.
Kalor Pembentukan PbSO4
Pb2+ + SO42PbSO4
2+
1 mol Pb bereaksi dengan 1 mol SO42- untuk membentuk 1 mol PbSO 4. Reaksi
tersebut melepaskan energi kalor sebesar 50,4 kJ. Kalor pembentukan dari Timbal (II)
Sulfat adalah -50,4 kJ mol-1. Kalor pembentukan adalah perubahan energi ketika 1 mol
zat terbentuk selama reaksi. Persamaan termokimia untuk reaksi ini yaitu :
Pb2+ + SO42PbSO4
H = -50,4 kJ mol-1

Anda mungkin juga menyukai