***********
Segala puja dan puji hanya untuk Allah semata, Tuhan semesta alam. Shalawat
dan salam semoga senan tiasa tercurah bagi Rasulullahsaw., penghulu para nabi
dan rasul.
Satu hal yang perlu Anda ketahui, bahwa sesunggunya sitiap manusia membuat
ikatan perjanjian dengan Allah, agar mereka tetap menyembah-Nya dan tidak
menyekutukan Dia dengan suatu apapun. Juga, menjadikan kehidupan mereka
sebagai mihrab untuk senantiasa mengingat dan mengesahkan-Nya, serta tetap
konsisten menjalankan syariat-Nya.
Salah satu unsur dari komitmen ber-islam ialah menasihati sesama muslim,
tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, membimbing manusia ke jalan
yang lurus, serta mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada mereka. Tak ada tugas
lain yang dibawa oleh para rasul yang diutus Allah Azza wa Jallah kepada seluruh
manusia, kecuali hanya menyeruh manusia kepada Allah Yang Esa.
Suatu ketika, dalam sebuah perjalanan singkat, tiba-tiba perhatian saya tertuju
pada sebuah masalah besar yang menimpa banyak orang. Masalah yang menjadi
fokus perhatian di kepala saya itu adalah: terabaikannya sebagian besar potentensi
dan fasilitas yang diberikan Allah azzawa Jallah bagi manusia. Sehingga, mereka
hanya menjadi beban bagi orang lain, sebagaimana digambarkan Al-Quran:
kemana saja engkau mengarahkannya, maka dia takkan mendatangkan kebaikan
sedikitpun.
Atau, mereka menggunakan energi dan potensi ini dengan cara yang salah,
sehingga efektivitas dan pengaruhnya pun tidak terasa. Bahkan, yang muncul
dalam perjalanan hidupnya hanyalah masalah. Produktivitas dan kontribusinya
terhadap kehidupan ini sangat renda. Inovasi dan kreativasinya pun lemah. Ia
hanya terpaku pada model yang sudah ada yang sesunggunya dapat membunuh
perkembngan dan produktivitasnya.
Sebab dari semua ini ialah terabaikannya seluruh pemberian dannikmat Allah
Azza wa Jallah , atau karena tidak adanya bibingan untuk menggunakan nikmat ini
untuk mencapai hasil terbaik. Bila setiap orang mengabaikan nikmat Allah
sebagaimana yang telah disebutkan di atas, maka umat ini akan beralih menjadi
kelompok manusia yang kosong dan sakit. Atau, ia akan menjadi manusia
pengekor yang menghabiskan masa hidup dan potensinya tampa karya baru untuk
kehidupan ini.
Bahkan, tampa berkarya ia tak dapat menegakkan kepalanya dihadapan
manusia lain. Umat ini akhirnya kehilangan peran, kepemimpinan, dan tanggung
jawab yang dibebankan oleh Allah di atas pundaknya. Akhirnya, keadilan
kepemimpinan itu pun diambil alih oleh umat lain, dan tampillah para pemimpin
yang bodoh, sesat dan menyesatkan.
Kehidupan seperti inilah yang dihadapi oleh umat manusia dewasaini. Proses
regenerasi yang terjadi dalam tubuh kaum muslimin selama berabat-abat lamanya
kreatif, pembawa risalah Nabi Rasulullah saw. dan bagi orang yang kerap
mendapatkan permasalahan dalam hidupnya. Juga bagi para pegawai, karyawan,
dan para pimpinan perusahaan. Bagi setiap anggota keluarga, suami, istri, dan
anak-anak. Bagi para pelaku bisnis, hartawan, ahli strategi, dan bagi siapa saja
yang merasa takut terhadap setiap tekanan serta putus asa. Atau, mereka yang
kerap dihinggapi perasaan iri, angkuh, dengki, dan sebagainya.
Syarat kesuksesan itu ialah, apabila ilmu berbuah amal dan karya nyata,
diaplikasikan secara bertahap, dan mampu mengobati penyakit yang mengidap
dalam diri.
Dan takkan diraih keberhasilan kecuali dengan kekuatan, kebenaran, tekad
dan konsistensi, sebagaimana kegagalan yang akan ditemui bila ia bergandengan
dengan kebatilan, ketidakberdayaan, kemauan yang lemah dan keraguan
buku ini sendiri terdiri dalam beberapa bagian:
1. Sejenak dengan diri pribadi, mengembangkan dan menambah efektivitasnya.
2. Anda dan orang lain, menjalin hubungan yang lebih baik dan harmonis.
3. Apakah anda meraih kesuksesan dalam pekerjaan?
Akhirnya, pada bagian akhir dari mukadimah ini, saya memohon ampun
kepada Allah yang Maha Lembut dan Mahakasih, semoga Ia senantiasa
membimbing kita dalam ketaatan kepada-Nya, meridhoi seluruh usaha dan
menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang menunjuki manusia jalan kebenaran.
Contoh: Anda ingin berangkat menuju kota A pada hari Ahad, dan akan tinggal
dikota itu selama tiga hari. Tujuan keberangkatan Anda antara lain:
a. Mengunjungi rumah saudara dan keluarganya sambil membawa hadiah
buat mereka.
b. Mengunjungi sebuah masjid yang sedang di renovasi, dan Anda diminta
untuk membantu proyek tersebut.
c. Bertamasya ke tempat rekreasi di dekat sebuah desa yang telah Anda
dengar keindahannya.
d. Berkenalan dengan sesepuh desa tersebut sambil mewawancarainya tentang
peristiwa-peristiwa bersejarah yang pernah ia alami guna mengambil ibrah
dan pengalaman hidup darinya.
e. Menjajaki kemungkinan didirikannya proyek bisnis di tempat itu dengan
mengajak beberapa kawan agar terlibat di dalamnya.
f. Menyampaikan pelajaran atau ceramah di masjid desa tersebut bila
memungkinkan.
Demikianlah setiap aktivis yang akan dikerjakan harus didahului dengan
kristalisasi tujuan. Cara ini dilakukan secara sistematis dengan mendahulukan
aktivitas yang lebih penting, lalu menjadwal waktu pelaksanaannya. Pada akhir
pelaksanaan rencana-rencana tersebut, lihatlah prosentese dari beberapa tujuan
yang berhasil Anda capai.
Bila Anda telah membiasakan diri melakukan cara seperti ini, niscaya akan
menemukan kehidupan yang berjalan dengan teratur dan terencana secara
spontanitas. kEhidupan yang menolak kesemrawutan, tidak dikuasai oleh
kekosongan, dan tidak menghilangkan waktu yang menjadi inti kehidupan.
2. Pada saat menentukan sasaran, Anda harus memperhatikan terlebih dahulu
fasilitas yang tersedia. Setelah itu, rumuskan tujuan sesuai dengan fasilitas
pendukung tersebut. Tujuannya, agar yang ingin dicapai itu bukan sekadar
ambisi dalam mimpi, karena fesilitas yang tersedia sangat sederhana dan tidak
seimbang dengan besaran tujuan yang ditargetkan.
Misalnya, saat akan terjun dalam dunia bisnis, maka Anda harus
memperhatikan jumlah modal yang harus diinvestasikan untuk menjalankan
bisnis ini. Setelah itu, tentukanlah jenis bisnis yang akan dijalani sesuai dengan
jumlah modal invetasi yang disiapkan. Atau, ketika Anda sedang berusaha
mencari pekerjaan, maka perhatikanlah ijazah pendidikan yang dimiliki, serta
keterampilan dan potensi yang Anda kuasai dengan baik. atas dasar itulah Anda
dapat menentukan jenis pekerjaan yang dapat dijalani.
Sebaliknya, berhati-hatilah agar Anda tidak membekukan atau merusak sarana
dan fasilitas yang tersedia itu, dan hanya menyibukkan diri pada sasaran yang
sangat sederhana. Meskipun sesungguhnya Anda dapat merancang sasaran
yang lain. Kedua hal diatas, bersandar pada angan-angan dan menyibukkan diri
pada sasaran yang sangat sederhana, hanya akan membuang-buang waktu dan
menghancurkan potensi Anda.
Contoh, bagi seseorang yang hendak menyusun sebuah buku dalam jenis dan
tema tertentu, maka ia harus membuat beberapa tahapan tujuan seperti berikut
ini:
a. Membuat Rencana Penyusunan.
b. Menentukan sumber dan referensi bahan penulisan.
c. Persiapan penulisan.
d. Mencetak dan menyebarkan.
Setiap sasaran tahapan di atas memerlukan langkah-langkah aplikatif.
Misalnya, langkah aplikasi tujuan pertama adalah membuat rencana
penyusunan sebagai berikut:
a. Menelaah kembali pembahasan yang sudah ada sebelumnya dan sama
dengan tema yang akan ditulis.
b. Mendata setiap masalah dan bahasan yang diperoleh bila terkait dengan
tema penulisan.
c. Menelaah buku-buku yang secara khusus menjelaskan metode penulisan,
sekaligus mecatat hal-hal yang terkait dengan tema buku yang akan ditulis.
d. Mengumpulkan serpihan-serpihan tulisan, lalu disusun dan dirangkai
kembali.
e. Mengajukan hasil tulisan kepada beberapa orang yang ahli dalam bidang
yang ditulis, atau kepada mereka yang lebih tahu dari kita.
f. Memanfaatkan catatan dan petunjuk mereka melakukan persipan akhir dari
buku tersebut.
Tujuan kedua, membatasi sumber dan referensi bahan penulisan.
Langkah-langkah aplikasinya adalah sebagai berikut:
a. Mencari dan meneliti referensi yang terkait dengan bahan penulisan di
perpustakaan pribadi.
b. Mengujungi sebanyak mungkin toko buku untuk mencari referensi yang
dibutuhkan, sekaligus membeli buku-buku yang dibutuhkan.
c. Mengujungi perpustakaan umum lalu mecatat judul buku dan halamannya
bila terkait dengan tema tulisan.
d. Berkunjung ke perpustakaan pribadi milik kawan atau sahabat, dan kalau
mungkin meminjam buku-buku yang dibutuhkan sebagai referensi
penulisan.
Bilah sasaran tahapan kedua ini telah selesai, maka beralihlah kepada tahapan
ke tiga, yaitu persiapan penulisan yang juga mempunyai beberapa langkah
aplikasi. Selajutnya ke tahapan keempat, yaitu percetakan dan penyebaran atau
pemasaran buku.
Saya sengaja tidak menuliskan langkah-langkah aplikasi dari dua tahapan
terakhir di atas, karena saya meresa bahwa langkah-langkah aplikasi dari dua
tahapan pertama telah dapat dijadikan sebagai contoh dan perbandingan.
Apabila empat sasaran tahapan di atas dapat tercapai melalui langkah-langkah
aplikatif, maka sesunggunya Anda telah mencapai sasaran utama, yaitu menulis
sebuah buku pada tema dan almu tertentu.
Hal lain yang perlu diperhatikan pada sasaran setiap tahapan dan langkahlangkah aplikasi ini ialah menyiapkan alternatif pengganti. Sehingga pada saat
ada langkah aplikasi dari program itu tidak dapat dilaksanakan karena berbagai
alasan, maka segera diambil langkah alternatif yang telah direncanakan itu.
bahkan bila Anda merasa bahwa sasaran utama yang direncanakan tak
mungkin dicapai, maka hendaklah memiliki sasaran alternatif yang dapat
dicapai dengan mengerahkan segenap kemampuan.
Misalnya, judul buku yang ingin disusun itu telah ditulis dan terbit di pasaran,
sedangkan Anda baru mengetahui setelah bekerja dengan susah payah dan
telah melalui langkah-langkah aplikasi dari penulisan buku itu. Atau, Anda
merasa bahwa informasi yang tersedia tidak cukup untuk menulis buku yang
dikehendaki, maka pada saat itu seharusnya mengganti tujuan utama dengan
menulis makalah atau bahasan ilmiah yang ada kaitannya dengan tema tulisan
Anda pada sebuah acara seminar atau pelatihan.
Perumpamaan di atas sengaja saya sampai agar dapat dipraktikkan dalam usaha
meraih sasaran utama Anda dalam kehidupan ini.
10. Bagian lain dari ungsur keberhasilan meraih tujuan itu ialah hendaknya usaha
yang sedang dilakukan tersebut tetap dirahasiakan, dan tidak diketahui ole
mereka yang tak layak mengetahuinya. Ingatlah salah satu pesan yang
mengatakan, mintalah bantuan untuk menyelesaikan urusan anda dengan
cara merahasiakannya. Sebab itu, barangsiapa yang tidak mampu menjaga
rahasianya, maka janganlah ia memaki orang lain bila menyebarkannya.
Betapa banyak ujuah yang hilang dan gagal diraih atau bahkan dicuri oleh
orang lain karena pelakunya sendiri yang membongkar rahasia usahanya.
Mengatur Hidup adalah syarat kesuksesan
Allah Azza wa Jalla menciptakan alam raya dengan sistem yang sangat teliti
dan akurat, tak ada sedikit pun kelengahan atau keraguan. Dalam Al-Quran Allah
swt. berfirman,
..dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuranukurannya dengan serapi-rapinya. (Al-Furqaan:2)
dalam ayat lain Allah swt. berfirman,
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Paling Tinggi, yang menciptakan, dan
menyempurnakan (pencipta-Nya). Dan yang menentukan kadar (masingmasing) dan memberi petunjuk. (Al-A`laa:13)
Dengan keakuratan penciptaan alam raya ini, serta hikmah cemerlang yang
terkandung didalamnya, Allah Azza wa Jalla menguji manusia dengan memberi
mereka kebebasan untuk memilih dan memutuskan. Dengan adanya kebebasan
tersebut, setiap manusia dapat memilih untuk mengatur waktunya dengan baik,
atau malah menghabiskannya pada hal-hal yang tidak berguna.
Isyarat keteraturan dalam kehidupan manusia sesungguhnya ada di sekeliling
mereka, ada pada setiap bagian terkecil dari alam ini, pada pergantian siang dan
malam, perubahan cuaca dan musim, pepohonan yang mengeluarkan buah yang
ranum, dan pada binatang ternak yang beranak pinak. maka keteraturan sunnah
alam raya beserta segala yang ada di dalamnya.
Setelah itu, Allha Azza wa jalla menurunkan syariat-Nya sebagai peneguh dari
hakikat penciptaan ini melalui ajaran dan hukum-hukum-Nya dalam beribadah dan
interaksi sosial.
Bila seseorang tidak dapat memahami isyarat dan seruan ini, bahkan mengatur
sisa hidupnya sesuka hati, maka sesungguhnya ia membuka medan pertarungan
dengan seluruh makhluk yang ada di sekelilingnya. Dan, itu akan mengakibatkan
kelelahan dan kepenatan dalam hidupnya, sehingga ia kan tertekan dan tidak
produktif dalam pekerjaannya. Pada akhirnya orang seperti ini akan beroutus asa
saat melihat orang lain telah melangkah jauh di depannya, sementara ia masih
jalan di tempat. Semua itu adalah akibat dari tidak dimanfaatkannya waktu dengan
baik, yang sama saja dengan menghancurkan kehidupan yang diberikan Allah
Azza wa Jalla.
Kita dapat mendefinisikan kata keteraturan dengan kalimat: Memaafkan
seluruh sarana yang dapat dipakai untuk meraih tujuan yang mulia melalui
rencana yang matang.
Definisi singkat di atas mengantar kita untuk memahami secara mendalam
beberapa hal, di antaranya:
1. Ukuran sarana yang dibutuhkan
2. Mengetahui dengan baik pentingnya setiap sarana
3. Mengetahu dan menentukan tempat bagi setiap sarana yang dibutuhkan dari
pekerjaan yang dilakukan.
4. Alokasi waktu yang dibutuhkan pada setiap sarana yang digunakan.
Beberapa Sebab Ketidakteraturan Hidup
1. Menganggap enteng waktu yang tersedia dan menghabiskannya pada aktivitas
yang tidak berguna. Padahal tak ada musibah yang paling besar yang
menimpah seseorang melebihi kehilangan waktu, karena waktu yang telah
berlalu tak akan kembali sedikitpun. Dalam salah satu hadits disebutkan bahwa
tidaklah fajar menyingsing kecuali sebuah suara menyeru, Wahai anak Adam,
akulah ciptaan baru itu dan akan menjadi saksi atas amalan kalian. Aku tak
akan kembali lagi menjumpai kalian hingga datangnya hari kiamat. Maka,
berbekallah kalian dengan kebaikan bersamaku setiap orang yang berakal
akan memahami bahwa waktu baginya setiap orang berakal akan memahami
bahwa waktu baginya adalah hembusan nafasnya, setiap detik yang berlalu
darinya adalah usia yang berkurang. Sebagaimana dikatakan oleh seorang
penyair:
Kematian lain yang dihujamkan oleh ahli kebatilan terhadap orang-orang yang
giat dan serius ialah memalingkan mereka dari pekerjaan-pekerjaan besar. juga,
mengarahkannya kepada urusan-urusan kecil, sehingga hal-hal kecil itupun
semakin menumpuk dan kian banyak.
Ketahuilah, banyak orang yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil di
dunia, bahkan mereka berdesakan di atas jalan itu. Namun perkara-perkara
agung, hampir tak ada orang yang dapat melaluinya. Maka laluilah jalan itu
bila Anda memiliki tekad dan kemauan keras.
3. Tidak tepat waktu dalam melakukan pekerjaan yang telah direncanakan.
Apakah terlalu cepat dari waktu yang telah di tentukan atau tertunda dari waktu
yang seharusnya. Karena itu, benar apa yang dikatakan oleh Abu Bakar AshShiddiq dalam wasiatnya kepada Umar bin Al-Khathtab, ia berkata,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menerima hasil karya hamba-Nya
pada malam hari dan tidak menerimanya pada siang hari, dan menerimanya
pada siang hari dan tidak dalam malam hari. Akan menjadi jelas bagi orang
yang merenungkan penciptaan alam semesta ini, bahwa sesungguhnya Allah
Azza wa Jalla menjadikan segala sesuatu sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, tidak maju atau mundur sedikitpun. Sebagaimana pergantian siang
dan malam, terbit dan terbenamnya sang mentari, pergantian musiam,
pepohonan yang mengeluarkan buahnya, hewan ternak yang neranak pinak,
dan sebaliknya. Atas dasar sunah Ilahiyah inilah syariat Allah diturunkan.
Seperti shalat lima waktu, puasa, haji, zakat, dan sebagainya. Oleh karena itu,
setiap manusia seharusnya menyatu dengan alam ini. Menjalani hidupnya
diatan landasan wahyu penciptaan ini, sehingga kita dapat mengatur wakyunya
dengan baik dan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.
Setiap aktivitas yang bertolak belakang dengan sistem itu hanya sia-sia,
sebagaimana orang yang mengharapkan buah yang matang sebelum masahnya
tiba. Juga sama dengan pekerjaan yang telah ketinggalan zaman dan masa
pemanfaatannya telah lewat. Seseorang mungkin telah bekerja dengan sangat
lelah, berbuat dan berbuat, namun karena tidak disertai dengan arah yang tidak
jelas dan kedisiplinan dalam bekerja, buah dari hasil karya itu tak dapat ia
petik.
4. Tidak Menyempurnakan Pekerjaan. Betapa banyak orang yang menjalani
kehidupannya dengan aktivitas dan program kerja yang telah direncanakan
sebelumnya, namun kemudian mereka meninggalkannya sebelum
pekerjaannya itu rampung, demikian seterusnya. Hari-hari mereka dihabiskan
dengan menanam benih, buah itu dipetik. Bahkan, pekerjaan itu kian
menumpuk menjadi beban kiat berat. Padahal, kesempatan dan kemampuan
yang dimiliki setiap orang sangat terbatas. Demikianlah hari-hari itu berlalu
sementara manusia asyik berjalan di belakang fatamorgana.
5. Kebiasan mengulang sebuah pekerjaan lebih dari satu kali, karena menduga
bahwa pekerjaan itu belum pernah ia lakukan sebelumnya. Misalnya, seseorang
yang sedang menyusun sebuah makalah ilmiah lalu menemukan hadits dan
men-takhrij-nya. Pada kesempatan lain ia menemukan hadits serupa dan
kembali men-takhrij-nya sekali atau dua kali. Padahal yang demikian itu hanya
membuang-buang waktu dan meruntuhkan semangat sedang tak ada yang baru
dari hasil kerja itu.
Kebiasan mengulangi sebuah pekerjaan tanpa keperluan hanya akan
mengurangi produktivitas kerja seseorang. Ia akan kehilangan kesempatan
untuk berkarya yang lebih banyak untuk bekal kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Walaupun perkara semacam ini adalah buah dari ketidakterarahan dalam hidup,
namun kebiasaan ini juga akan menjadi penyebab munculnya kesemerawutan
pada saat melakukan pekerjaan baru lainya. Oleh karena itu seseorang berkata,
Keburukan itu akan menciptakan keburukan yang lain, sebagaimana
keburukan yang lain, sebagaimana kebaikan akan menjadi sebab lahirnya
kebaikan yang lain.
6. Pekerjaan yang dilakukan berjalan secara tidak teratur dan tidak tertib.
Sebagian orang melaksanakan pekerjaan tanpa peduli, apakah ia memulainya
dari depan atau dari belakang. Sama seperti orang memebangun sebuah rumah
yang merampungkan bagian atap sebelum membangun fondasi. Sama seperti
orang siap memetik buah namun ia belum menanam benih.
Memang benar, bahwa kesiapan menyambut sebuah pekerjaan sebelum ia
muncul secara tiba-tiba adalah perluh, apalagi bila waktunya sangat sempit.
Tetapi setelah proses persiapan pekerjaan selesai dilakukan, maka hal itu tidak
dapat melampaui batas waktu, rasionalitas, dan logika. Bila tidak, maka
seseorang yang telah menghabiskan banyak waktunya, mengorbankan tenaga
dan fasilitas yang cukup banyak, kemudian tak akan memperoleh manfaat dari
usaha yang dilakukan. Sebab, ia tidak menjalankannya pada waktu dan tempat
yang tepat, sehingga dengan terpaksa mengulangi kembali. Andai saja ia mau
menanggulkannya pada waktu dan tempat yang tepat, sehingga dengan
terpaksa mengulangi kembali. Andai saja ia mau menagguhkannya sejenak,
menyusun ulang langkah kerjanya, mungkin ia takkan mengalami kerugian ini
dalam hidupnya.
Oleh karena itu Rasulullah saw bersabda yang artinya,
Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya di antara kalian yang apabila ia
melakukan sebuah pekerjaan maka ia menyempurnakannya.
7. Melaksanakan pekerjaan secara spontanitas dan tanpa perencanaan yang
matang sebelum direlisasikannya dengan standar waktu yang cukup.
Tak pelak lagi bahwa hal ini merupakan akibat tidak adanya keterarahan dalam
hidup. Padahal dengan perencanaan matang, seseorang dapat menentukan
sasaran dari setiap pekerjaan yang ia lakukan dan sarana pendukung yang
digunakan untuk mencapai sasaran tersebut, sekaligus memahami fungsi
penggunaan sarana itu dalam setiap pekerjaan yang ia lakukan dan sarana
pendukung yang di gunakan untuk mencapai sasaran tersebut, sekaligus
memahami fungsi penggunaan sarana itu dalam setiap pekerjaan.
Tanpa semua itu, seseorang hanya berkorban secara sia-sia, ibarat orang
berjalan diatas kegelapan malam, tanpa mengetahui akhir dari perjalanan itu dan
apa yang akan ia peroleh dari akhir perjalanan tersebut. Masalah perencanaan
program kerja bagi individu dan kelompok merupakan hal yang sangat penting
dan akan saya jelaskan pada bab khusus pada buku ini.
Bagaimana Anda Mengatur Keseharian?
Bila seseorang dapat sukses mengatur hari-harinya, maka ia juga akan sukses
menanta kehidupannya. Betapa banyak orang menghadapi beban hidup sehari-hari
tanpa perencanaan dan strategi, sehingga mereka menganiaya diri sendiri tanpa
mampu meraih tujuan. Oleh karena itu, para penbaca yang yang budiman, saya
berusaha membantu Anda dengan mengatur dan merencanakan hari-hari Anda
melalui beberapa pemikiran. Dan, saya berharap bila menjadi program kerja harian
Anda:
1. Siapkan daftar kegiatan harian Anda pada sore, malam hari, atau pagi pada saat
itu juga. Simpanlah daftar kegiatan harian ini di saku baju Anda dan berilah
tanda pada setiap poin kegiatan yang dapat anda laksanakan hari itu.
2. Persingkat tulisan program harian itu dengan kalimat yang dapat mengingatkan
Anda atas kegiatan tersebut.
3. Pastikan bahwa setipa kegiatan yang Anda rencanakan mempunyai alokasi
waktu yang cukup dari awal hingga akhir.
4. Bagilah program kerja Anda sesuai dengan lokasi. Maksudnya, Anda dapat
melaksanakan beberapa macam pekerjaan pada tempat Anda sama atau saling
berdekatan, sehingga dapat menghemat waktu.
5. Buatlah daftar yang disusun itu sefleksibel mungkin, sehingga Anda mungkin
saja menghapus poin rencana bagian lain jika memang perlu.
6. Alokasikan waktu tambahan dalam program kerja Anda untuk kegiatan yang
harus dilakukan secara tidak terduga. Misalnya, tamu yang berkunjung tanpa
perjanjian dengan Anda, atau anak yang tiba-tiba sakit, atau mobil yang
dikendarai terjebak macet di jalan, dan semacamnya.
7. Segeralah manfaatkan waktu luang yang tersedia dengan melakukan kegiatankegiatan singkat saat Anda sedang dalam kegiatan yang menelan waktu cukup
banyak. Misanya, Anda sedang menunggu di rumah dokter, maka manfaatkan
waktu menunggu itu dengan membaca, menulis atau menelpon seseorang jika
memungkinkan. Dengan demikian Anda telah menyelesaikan beberapa
kegiatan singkat lainnya.
8. Ketika program harian yang Anda susun hanyalah sebuah alternatif, maka
susunlah progran tersebut denga ragam yang berbeda, agar Anda tidak
dihinggapi kebosanan. Buatlah sebagian rencana kegiatan tersebut bersifat
pribadi, keluarga atau kegiatan yang dilakukan diluar rumah dan sebagainya.
9. Buatlah kegiatan dari kegiatan harian Anda untuk ujian program besar yang
direncanakan, misalnya pengembangan kepribadian dan wawaasan. Berpikir
dengan tenang mengenai rencana besar tersebut juga dapat dimasukkan dalam
kegiatan harian itu.
10. Lebih baik lagi bila Anda dapat mendesain lembaran khusus untuk menulis
rencana kegiatan harian tersebut, kemudian memperbanyak lembaran tersebut
dan mengambilnya selembar setiap hari.
Hidup Teratur Dibangun di Atas Perencanaan
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa perencanaan merupakan
prasyaratan utama dalam menjalini kehidupan secara teratur, agar kita dapat
terhindar dari kesemrawutan dan keraguan. Perencanaan itu sendiri memiliki
landasan umum. Semoga dapat memberi manfaat bagi setiap orang yang ingin
mengembangkan kualitas hidupnya sesuai dengan kapasitas dirinya. Landasan
umum dan arahnya tersebut sebagai berikut:
1. Jangan tergesa-gesa dalam menyunsun perencanaankhususnya pada perkara
yang sangat pentingsebelum anda beristirahat dengan cukup, merasa tenang
dan seimbang secara emosi, percaya diri, tidak ragu-ragu, bimbang atau berada
dalam tekanan. Sebab, perencanaan itu membutuhkan kekuatan akal Anda yang
terdiri dari kekuatan pikitan, memori dan imajinasi. Semua ini akan terwujud
bila akal, perasaan, dan fisik Anda dalam kondisi prima. Kecuali bila situasi
dan kondisi tidak mendukung.
2. Tersedianya informasi tentang realita yang terjadi saat ini, dan melihatnya,
secara obyektif tanpa menambah atau mengurangi sedikitpun. Karena, setiap
kenyataan yang terjadi saat ini akan menjadi titik tolak untuk merencanakan
masa depan Anda. Maksudnya, sejauh mana peluang dari usaha yang
direncanakan dan perkembangannya kelak akan dipengaruhi oleh kepedulian
Anda untuk melihat kenyataan yang terjadi saat ini. Karena itu, dibutuhkan
informasi yang sangat detail tentang usaha yang sedang direncanakan, tujuan,
sarana, manfaat, dan tingkat kebutuhan manusia terhadapnya.
3. Menentukan sarana yang diinginkan dari usaha yang direncanakan. Sasaran
yang Anda tuju dapat disesuaikan dengan pekerjaan yang telah saya sampaikan
sebelumnya. Yakni, mendahulukan yang lebih utama, menyiapkan alternatif
pengganti, dan ungsur keseimbangan, sesuai dengan realita, kejelasan sarana,
dan sebaginya.
4. Mengetahui dan membatasi sarana yang dibutuhkan, baik sumber daya
manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA), sekaligus untuk
mengetahui sarana apa saja yang telah dan belum tersedia, dan bagaimana
proses pengadaannya. Dari sini juga dapat (tidak lebih dan tidak kurang) atas
sarana yang digunakan. Hendaknya setiap cara yang digunakan. Hendaknya
setiap cara yang digunakan menuju sasaran, sesuai syariat dan tidak haram
hukumnya.
kehilangan waktunya. Demikian pula yang dipesankan oleh Rasulullah saw. dalam
haditsnya, para fukaha, ulama salaf dan khalaf, serta mereka yang kaya dengan
pengalaman hidup.
Pembagian waktu dalam kehidupan ini dapat dibagi dalam beberapa fakto
hidup ini:
1. Kebutuhan primer, seperti menunaikan kewajiban ritual, makan, minuman,
tidur, pengobatan, dan menikah.
2. Hubungan sosial dengan keluarga, kerabat, sahabat, teman dan tetangga.
3. Peningkatan kepribadian, seberti membaca, menulis, olah raga, wisata, dan
amalan-amalan sunah yang menguatkan ketaatan.
4. Keadaan tak terduka, seperti pertemuan mendadak, peristiwa yang tiba-tiba
terjadi dan kondisi darurat, dan sebagainya.
5. Usaha yang khusus untuk mencari penghidupan, apakah sebagai karyawan,
pedagang, petani atau profesional. Seluruh waktu yang terpakai untuk usaha ini
bisa produktif atau sia-sia belakang.
Petunjuk Umum tentang Pemanfaatan Waktu
1. Sebaiknya Anda membeli kebutuhan rumah tangga Anda dari suatu tempat,
pada maktu yang sama, dan dalam jumlah yang besar. Tujuannya, agar Anda
tidak beli kembali kebutuhan yang sama dalam waktu yang dekat. Ini
sebaiknya dilakukan oleh para mengolah lembaga seperti sekolah, balai
pengobatan, dan tempat wasata.
2. Adapun yang terkait dengan perkerjaan kantor Anda, maka susunlah dalam
beberapa bagian dan konsistenlan dalam pelaksanaannya:
a. Bagian pertama, untuk bertemu dengan atasan atau bawahan. Berdialoklah
dengan mereka tentang permasalaan yang terjadi di tempat kerja.
b. Bagian kedua, untuk mertemu dengan para klein di kantor dan mendengar
kebutuhan-kebutuhan mereka.
c. Bagian ketiga, untuk menyelesaikan pekerjaan atministrasi yang harus
tuntas hari itu.
d. Bagian keempat untuk membalas pembicaraan melaluh telepon kantor.
Yang perlu diingat ialah bahwa telepon merupakan sarana untuk
memenuhai kebutuhan, dan bukan untuk membunuh waktu sebab itu,
hendaknya sesuai dengan kebutuhan.
3. Yang terkait dalam masalah bertamu, apakah kita sebagai tamu atau tuan
rumah. Untuk masalah seperti ini, sebaiknya Anda melakukan perjanjian
terlebih dahulu, serta diselaraskan dengan kebutuhan. Saat berkunjung
manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya dengan menyelesaikan beberapa
pekerjaan ringan bila ada waktu yang tersisa.
4. Pada saat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, hendaknya menggunakan
sarana transportasi yang hemat waktu, biaya, dan tenaga. Dan, semampu
mungkin menghindari waktu-wakyu sibuk dan jalan yang macet, sehingga kita
tidak rugi waktu. Saat bepergian dengan pesawat, kereta api, mobil atau lainya,
1. Tulis dalam buku harian atau buku kecil Anda catatan singkat jumlah waktu
Anda yang hilang percuma selama sehari, seminggu dan sebulan, lalu
akumulasi jumlah waktu yang hilang itu dalam setahun. Kemudian,
perhatikanlah prosentase waktu Anda yan hilang percuma dalam kehidupan ini.
2. Bagilah waktu Anda sesuai dengan jam kerja yang sebenarnya. Lalu,
perhatikan jenis pekerjaan yang lebih banyak menyita waktu diluar kebutuhan
yang seharusnya, dan jenis pekerjaan yang waktunya tidak terpenuhi dengan
baik. dari hasil itu, Anda harus melakukan penyeimbangan program kegiatan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
3. Pada waktu-waktu tenang atau pada saat istirahat, kenalilah lebih mendalam
kecenderungan hati Anda, dan pengaruh yang tertinggal di dalamnya (akibat
kehilangan waktu dengan sia-sia), untuk kemudian berusaha bangkit kembali
memotivasi diri melakukan perbaikan berkesinambungan.
Menguasai Diri
Dan Membangu Kepercayaan
********
Ada
blanko evaluasi untuk menganalisa kepribadian Anda. Tulislah seluruh faktorfaktor di atas pada lembar blanko tersebut, lihat dan catatlah setiap faktor yang
Anda suka dan senangi, positif atau negatif. Kemudian, Anda akan mengetahui
letak kekuatan dan kelemahan kepribadian diri.
Manajemen Diri
Syarat utama kesuksesan Anda dalam kehidupan ini terletak pada keberhasilan
menerapkan manajemen diri, dan bagaimana berinteraksi dengan diri sendiri akan
mengakibatkan kegagalan dalam kehidupan ini. Bahkan, kegagalan di dunia dan
akhirat. Allah sawt. Berfirman,
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Ar-Rad:11)
Ada beberapa kaidah umum yang apabila seseorang dapat menerapkannya
dalam kehidupan, maka berhasil menerapkannya dalam kehidupan, maka berhasil
menerapkan manajemen diri secara efektif:
1. Tunaikan hak Allah Azza wa Jalla yang diwajibkan kepada Anda. Mintalah
pertolongan pada-Nya dari segala urusan dunia yang dapat menghalangi Anda
melaksanakan kewajiban tersebut. Allah swt berfirman,
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan. (Al Faatihah:5)
Karena apabila seseorang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka
Allah akan memperbaiki pula urusan dunianya. Dan bila seseorang mendekat
kepada Tuhannya pada waktu lapang, maka Allah akan mendekat padanya pada
saat ia dalam kesempitan. Janganlah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.
Dan barangsiapa yang lupa akan hak-hak Allah, maka Allah pun akan lebih
melupakannya.
Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. (At
Taubah:67)
Semoga Allah Azza wa Jalla merahmati seseorang yang berkata, Di dalam
hati terdapat kekeruhan yang tak akan bersih, kecuali kembali kepada Allah.
di dalam hati juga ada ketakutan yang tak akan hilang, kecuali dengan
berjinak-jinak pada-Nya. Di sana ada kesedihan yang tak akan pergi, kecuali
dengan kegembiraan bermarifah dan jujur kepada-Nya. Di dalamnya ada
kegundah-gundahan yang tak akan tenang, kecuali berlari pada-Nya. Di situ
juga ada kekurangan yang tak akan tertutupi kecuali dengan mencintai dan
kembali pada-Nya, senantiasa mengingatnya serta jujur dalam keihlasan.
Andaipun dunia dan segala isinya diberikan padanya, kekurangan itu takkan
tertutup selamanya.
Senantiasalah bersama dengan Allah, maka Dia akan selalu bersamamu, pada
saat itu tak akan gagal setiap usaha yang engkau lakukan, insya Allah.
2. Bersikap optimislah selalu dan yakin bahwa keberhasilan pasti diraih dengan
izin Allah. Tampakkanlah selalu wajah gembira berseri-seri dan tetap mampu
menguasai emosi dan perasaan. Gembirakanlah mereka dan jangan buat
mereka berlari dari mu. (Al-Hadits)
3. Biasakan meranjang tujuan yang jelas dan mulia saat melakukan setiap
pekerjaan, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
4. Biasakan membuat perencanaan untuk setiap aktivitas keseharian yang
beraneka ragam. Hindari perilaku sporadis dan spontanitas saat melakukan
pekerjaan. Atur kekuatan Anda dan tujulah sasaran yang terbingkai jelas.
5. Ubahlah rencana kerja yang Anda buat untuk mencapai tujuan menjadi sebuah
karya nyata yang jelas. Hindari kebiasaan menunda pekerjaan dan
tanpaaktivitas.
6. Hati-hatilah memanfaatkan waktu agar tidak begitu saja berlalu tanpa hasil
nyata, karena itu sama saja dengan menggilangkan masa hidup Anda.
Bersungguh-sungguhlah menuju tujuan Anda walau dilakukan secara bertahap.
Karena, siapa saja yang berjalan sesuai dengan jalannya, niscaya akan sampai
pada pada tujuan.
7. Rencanakan aktivitas dengan mencatat perjanjian dan komitmen yang Anda
lakukan dengan orang lain, serta membiasakan diri untuk tidak melanggarnya.
Segala sesuatu yang Anda miliki di rumah, kantor dan di dalam kendaraan,
sebaiknya teratur rapi dan tercatat, sehingga muda mendapatkannya saat
dibutuhkan.
8. Tolak dan lawanlah kehendak jiwa Anda yang ingin berpaling dari pekerjaan
yang penting dan membutuhkan keseriusan. Misalnya, berpaling menuju
kesenangan dan hura-hura yang tiada henti.
9. Jangan lupa bahwa pekerjaan lebih banyak daripada waktu yang tersedia. Oleh
karena itu, jangan sia-siakan waktu Anda dengan aktivitas yang tidak berguna.
10. Hendaknya slogan Anda adalah bersegera dalam melakukan kebaikan,
karena apa yang telah berlalu itu takkan kembali. Sementara, kehidupan ini
adalah kompetisi yang lebih singkat masanya dibandingkan dengan melakukan
penantian atau penundaan pekerjaan.
11. Bila dalam diri Anda terdapat karakter buruk atau perintang kemajuan menuju
sasaran kemajuan, maka tetapilah ia. Gantikan kebiasaan yang lebih baik
darinya. Jangan biarkan karakter buruk itu menguasai diri Anda, karena ia
adalah perilaku yang dikerjakan seseorang secara reflek dan berulang-ulang
tanpa pertimbangan logika. Karena karakter itu adalah akhlak perolehan
(muktasab), maka ia dapat dihilangkan dan dikanti dengan karakter baik bila
Anda menghendakinya, meskipun dalam realisasinya sangat sulit dan berat.
Namun bila Anda membiasakan diri melakukan kebaikan dan kerja yang
produktif, maka itupun akan menjadi karakter baik. Sebagaimana orang yang
terbiasa melakukan kerusakan dimuka bumi ini, menganggur dan malas, maka
itupun akan menjadi kebiasaannya.
12. Jadikan moral dan dasar-dasar ideologi berada diatas segala sesuatu yang
ditawarkan kebada Anda, dan mengarahkan seluruh aktivitas kehidupan. Bila
tidak demikian, maka anda lah orang pertama yang menghina diri sendiri,
walaupun seluruh manusia mengagungkan dan memuliakan.
13. Jadikan pencarian terhadap kebenaran sebagai karakter Anda. Hindari
kemunafikan dalam segala corak dan bentuknya. Gemakan suara kebenaran
dengan cara yang sopan, santunan, dan jujur serta kembangkan dalam diri
Anda kemampuan memilih saat berada di persimpangan jalan antara kebenaran
dan kebatilan.
14. Terimalah hasil karya Anda dengan penuh keberanian, sabar, konsisten, dan
bertanggung jawab, dengan harapan pahala dari sisi Allah atas segala musibah
yang menimpa. Ketahuilah bahwa apapun yang menimpa Anda tak akan
meleset, dan apapun yang meleset dari Anda tak kan pernah menimpa. Pena
telah di angkat dan lembaran takdir Anda telah kering. Jangan sering mengeluh
dan merasa tertekan, karena sikap itu adalah perilaku orang-orang lemah. Sifat
paling buruk yang ada pada seseorang adalah kebahilan yang dikeluh-kesahkan
dan ketakutan yang dibiarkan. Allah swt berfirman,
Sesengguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala
tanpa batas. (Az-Zumar:10)
15. Jangan dijadikan keperibadian Anda seperti kaca yang tipis, yang dengan
mudah dapat dilihat dan diketahui apa yang ada di balik kaca itu. setiap orang
mempunyai jalan tersendiri. Sebab itu, dalam kehidupan ini banyak orang yang
suka mencampuri urusan orang lain, kekanak-kanakan, bahkan hidup sebagai
orang jahat. Karena itu pula, buatlah pintu yang kokoh dan penjaga yang dapat
dipercaya yang menuruti setiap perintahmu. Hingga pada saat dan kondisi yang
tepat, pintu itu terbuka untuk mereka yang berhak memasukinya, dan tetap
tertutup bagi mereka yang tidak membutuhkannya. Hal ini menurut Anda
untuk berlatih menguatkan perasaan dan emosi diri. Tidak selalu
menampakkannya jika tidak mendatangkan manfaat. Jagalah ketenangan dan
ikatan hati pada situasi yang genting dan penting. Pilihlah kalimat terbaik yang
Anda ucapkan pada saat seperti itu. kesimpulannya, berusahalah agar ungkapan
dari gelora perasaan Anda dapat dipelajari oleh orang lain.
16. Jadikan Rasulullah sebagai tauladan dan qudwah Anda. Karena Beliaulah yang
telah mencapai derajat kesempurnaan tertinggi sebagai manusia. Anda takakan
mencari solusi dari berbagai sisi permasalahan hidup ini, kecuali menemukan
jawabannya dalam sejarah hidup beliau yang semerbak mewangi. Hal ini
seharusnya mendorong Anda untuk selalu menelaah sirah beliau dan meneliti
perjalan hidupnya.
17. Sempatkanlah diri Anda untuk bercanda dan bersenda gurau, tetapi tanpa
melebih-lebihkan. Bila ada sesuatu yang lucu maka tersenyumlah. Karena
sedih dan duka cita membinasakan jiwa, melemahkan fisik, dan mengganggu
pikiran.
18. Hati-hatilah terhadap kebiasakan menghayalkan atau beragam-angan,
sebagaimana harus berhati-hati terhadap pesimisme berlebihan yang
mematikan harapan dan cita-cita Anda. Seimbangkanlah antara keduanya,
menyatuka kenyataan dengan mimpi. Kendalikanlah gejolak perasaan dengan
pandangan yang rasional, sinarilah cahaya akal dengan perasaan yang
membara, sertakan mimpi dengan kebenaran realita, dan temukan kenyataan
itu pada cahaya mimpi Anda yang bersinar cemerlang.
19. Jangan tenggelam dalam kemewahan yang dapat membuatmu binasa
karenanya. Tapi, berbekalah dengan harta secukupnya engkau miliki dalam
perjalananmu, agar bekal itu tidak memberatkan punggungmu. Berhematlah,
karena nikmat itu tak akan abadi. Barangsiapa yang menjadi tawaran
syahwatnya dan kelezatan dunia ini, maka sulit baginya untuk
meninggalkannya. Orang yang demikian pun akan memiliki kemampuan yang
rapuh dan lemah.
20. Ketahuilah bahwa dalam diri setiap manusia ada sisi kelemahan dan
kekurangan. Dan, setiap orang akan mengatahui kemampuan dirinya, selama ia
tidak berlaku angkuh dan bersikap bodoh. Orang yang berakal adalah yang
mampu mengarahkan hidup, pekerjaan, dan potensinya ke arah yang didukung
oleh sisi kekuatan diri.
Betapa banyak berlian yang menyilaukan mata dengan cahaya sinar dan
pesonanya yang luar biasa, walau ia berada dalam balutan malam. Dan, berapa
banyak kembang yang bertahan mekar di atas pijakan ranting, menghembuskan
aroma wewangiannya oleh seseorang, niscaya ia akan memiliki peran yang lebih
berarti.
Bagaiamana Cara Menguasai Diri Sendiri?
Bila seseorang bersungguh-sungguh dengan segenap jiwa, maka tak akan sulit
baginya untuk membersihkan karakter buruk dalam hati, dan menggantinya
dengan karakter dan keperibadian terpuji. Allah swt berfirman,
Dan, siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orangorang yang beruntung. (Al hasyr:9)
Rasulullah saw. juga bersabda, Orang yang kuat itu bukanlah yang kuat
bergulat, tetapi yang mampu menanbah dirinya saat marah.
Seorang penyair berkata, Andai bukan karena beratnya rintangan, niscaya
seluruh manusia akan menjadi pemimpin. Kedermawanan itu memfakirkan atau
keberanian itu memiliki
3. Tidak mempu memikil beban keritikan dan kemarahan, karena hal yang
sepele. Bila dia marah, maka segala sesuatu dihancurkannya tanpa memikirkan
akibat dan kerugian yang ditimbulkan.
4. Pecahnya perhatian dan tidak konsentrasi berpikir saat melakukan pekerjaan.
5. Membiarkan diri memikul beban berat walau tak mampu melakukannya.
Akibatnya, muncul kegalauan, keraguan, kehilangan fokus perhatian, dan
keseimbangan.
6. Tidak percaya diri dan merasa tidak mampu melakukan pekerjaan apapun.
7. Bosan dan tidak bekerja secara berkesinambungan.
Bagaimana meminimalisasi Kekurangan Diri?
Berikut ini beberapa terapi atas gejala kegersangan jiwa sebagaimana
disebutkan diatas, yang meninpa banyak orang sekaligus:
1. Manfaatkan waktu yang cukup untuk tidur, tapi jangan berlebih-lebihan.
Sebaliknya Abda tidur diawal waktu agar dapat bangun secepatnya, dan
berwudhulah sebelum tidur.
2. Bangunlah secepatnya dan hindari berbaring lama diatas kasur.
3. Berusahalah agar Anda tidak terlambat shalat subuh secara berjamaah.
4. Jangan lupa membaca adzkar shabah (doa waktu pagi), karena itu adalah kunci
kebahagiaan Anda hari itu.
5. Rencanakan program kegiatan kegiatan Anda hari ini dengan tenang. Ada
baiknya bila Anda memeriksanya sekali lagi, dan perhadikan dengan seksama
program yang sudah disusun.
6. Usahakan agar program Anda beraneka ragam, dan sebaiknya ada program
yang menyengkan. Pastikan bahwa sebagian besar dari rencana Anda dapat
terlaksana.
7. Berangkatlah untuk melaksanakan program Anda dan mulailah dengan doa
keluar rumah, dan doa naik kendaraan bila Anda berangkat ke tempat kerja
dengan sebuah kendaraan.
8. Senyumlah pada kawan dan teman-teman yang Anda temui hari itu, setelah
mengucapkan salam kepada mereka.
9. Perhatikanlah agar pekerjaan Anda dapat terlaksana secara beruntung, sehingga
semuanya dapat menyelesaikan hari itu tanpa ada satupun yang tersisa untuk
dituntaskan pada esok hari.
10. Bila engkau kembali ke rumah, maka bercandalah dengan anggota keluarga,
dengan istri, dan anak-anak. Lebih baik lagi bila engkau membawa buat
mereka beberapa hadiah.
11. Sisikan waktu Anda untuk beristirahat atau berwisata walaupun singkat.
12. Terlibatkan dengan para tetangga, kawan, dan kerabat Anda dalam setiap
aktivitas yang mereka lakukan, tentu dengan cara-cara yang pantas.
Menghadapi Kebingungan dan Keragu-raguan
1. Perhatikan kehidupan ini dengan mata hati, agar Anda tahu dan yakin bahwa
tak ada kesempurnaan dalam kehidupan dunia ini. Namun bila kebaikan itu
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Macam Keritikan
a. Keritikan obyektif dan membangun
Keritikan semacam ini tidak menyentuh cacat peribadi seseorang dan
difokuskan pada sisi yang kurang dalam pekerjaan, tampa sedikitpun melebihlebihkannya. Pengkeritik ini sekaligus menjadikan cara menyempurnakan
kekurangan tersebut, dan tidak lupa memuji sisi keberhasilan usahanya.
Bagaimana menyikapi keritik yang membangun?
1. Ciptakan suasana yang tepat atas keritikan ini.
2. Gembira dan menyambut baik keritikan itu dan meneliti letak kekurangan.
Semoga Allah merahmati orang yang menunjukkan kepada kami segala aib
kami.
3. Memperhatikan dengan seksama isi keritikan itu, tanpa memandang siapa yang
mengatakannya.
4. Berusaha menempurnakan kekurangan dan memperbaiki yang salah,
sebagaimana disampaikan oleh sang pengkritik.
b. Keritikan yang zalim dan tendesius
Keritikan ini hanya memandang sisi kelemahan semata dari pekerjaan yang
dilakukan seseorang. Tujuannya, untuk meruntuhkan semangat berkerja, menyakiti
orang yang dikritik, dan menuduhnya yang bukan-bukan. Tidak serius
memperbaiki letak kesalahan atau menyampaikan yang sempurna dan benar dari
pekerjaan tersebut.
Bagaimana menyikapi keritik yang zalim?
1. Berusaha mengetauhi sebab munculnya keritikan itu, apakah disebabkan oleh
kedengkian, egois, khawatir terhadap usaha yang dilakukan, dendam,
keinginan mengalakan seseorang dan sebagainya.
2. Berusaha menghilangkan sebab-sebab tersebut Jika memungkinkan.
3. Mengetauhi tujuan kritikan tersebut dan berusaha berbuat baik kepadanya.
4. Tidak menyibukkan diri dengan hanya meng-counter baik kritikan itu, kecuali
dengan kadar yang seharusnya apabila mengganggu kelancaran pekerjaan atau
menjelek-jelekkan profil pekerjaan tersebut.
5. Tidak menyibukan diri untuk mengalakan sang pengkritik, lalu kemudian
meninggalkan pekerjaan dan melupakannya.
6. Memanfaatkan kritikan tersebut dengan memperbaiki usaha yang dilakukan
dan memperbaiki sisi kekurangannya.
7. Melakukan introspeksi atas gangguan yang menimpa dan segala kritikan yang
mengalang, bahwa semua itu adalah ujian dari Allah.
hendaknya setiap orang mengingat selalu firman Allah swt., yang artinya:
Adapun buih, akan bilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya. Adapun yang
memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di dunia. (Ar-Rad:17)
Mengobati Keterpecahan dan Ketidakmampuan Berkonsentrasi Saat
Bekerja
12345678910Kemudian tulislah di depan setiap angka itu kalimat yang terlintas di benak
Anda. Lalu, pilih huruf apa saja yang diinginkan dan letakkan di depan
setiap kalimat yang telah Anda tulis tadi. Setelah itu, tulislah sinonim dari
setiap kalimat yang telah Anda tulis dengan huruf awalan yang telah dipilih.
Mengembalikan Keseimbangan Pascatekanan Pekerjaa.
Setiap manusia mempunyai kemampuan terbatas. Ia tak sanggup mengerahkan
seluruhnya hingga di luar batas itu, sebagaimana tak mampu memikul beban
melebihi batas kesanggupan. Tetapi sebagian orang tertipu oleh banyaknya waktu
luang, tingginya cita-cita, dan semangat yang berlebih. Sampai pada akhirnya
mereka menerima beban pekerjaan di luar batas kemampuan. Hal itu
mengakibatkan kegelisahan, kerisauan, dan ketidak mampuan berproduksi.
Masalah yang umum menimpa orang-orang yang memiliki semangat dan kemauan
tinggi ini, sesungguhnya membutuhkan terapi. Ada beberapa langkah yang dapat
diambil guna menghindari masalah ini:
1. Perbanyaklah bekal kekuatan iman, karena itu adalah cahaya yang dapat
mengantar manusia melalui jalan kehidupan ini dengan selamat. Tatkala
imannya bertambah, maka akan bertambah pula daya, energi, kemampuan
dan kesanggupannya. Saya tidak akan brpajang lebar tentang proses
pertambahan keimanan. Namun sebuah kaedah umum mengatakan bahwa
iman itu bertambah dan berkurang. Bertambah dengan ketaatan, dan
berkurang karena kemaksiatan.
2. Jangan paksakan diri Anda memikul apa yang tak sanggup melakukannya.
Perhatikan dengan baik dalam program yang telah disusun, alokasi waktu
yang disediakan, kondisi dan kesanggupan Anda. Bila mengabaikan semua
itu, berarti Anda termasuk orang yang gagal dalam pekerjaannya,
mengakibatkan munculnya kerisauan, dan penderitaan.
3. Perhatikanlah agar program Anda tersusun berdasarkan pada Fikhu AlAulawiyat. Sehingga, akan lebih baik bila Anda memperhatikan program
yang sangat penting dan tak dapat ditunda atau diundur seperti yang lain.
Karena, dalam kehidupan modern ini banyak perbedaan dan jenis
pekerjaan, yang membuat seseorang tak tahu pekerjaan apa yang telah ia
mulai dan apa yang ditunda. Tapi bila menjadikan ini sebagai ukuran,
2. Lakukan analisa akurat dan logis yang dapat mengantar Anda memahami
masalah tersebut dengan mengetahui penyebab dan hakikatnya, apakah
masalah ini sebuah kenyataan atau hanya khayalan belaka.
3. Apabila masalah ini lahir dari khayalan atau imajinasi, maka segera bebaskan
diri Anda dari kungkungan imajinasi itu. tapi bila dia merupakan sebuah
kebenaran nyata, maka lepaskan diri Anda dari sebab-sebab yang
dimunculkannya. Kikislah masalah tersebut hingga habis. Katahuilah bahwa
sifat dan cara berpikir negatif yang melekat kuat dalam diri Anda
membutuhkan kesungguhan, pengorbanan besar, dan masa yang cukup panjang
untuk dapat melenyapkannya.
4. Cobalah untuk memfokuska memori dan pikiran Anda pada sebuah situasi
positif dan berarti yang pernah dialami dalam hidup. Rekonstruksilah kembali
detail situasi positif tersebut mulai dari suara, gambar, perasaan, dan suasana
yang menyelimuti Anda saat itu. sampai akhirnya Anda pada puncak
konsentrasi, merasakan ketenangan jiwa, kelapangan hati, dan mulai merasa
terbang kealam lain. Lakukan gerakan tertentu yangmengiringi puncak
konsentrasi seperti bertakbir, bertahmid, atau bertahlil saat Anda mulai
mengingat peristiwa membahagiakan yang pernah dialami. Misalnya, ketka
Anda merayakan pernikahan, mendapatkan berita gembira, ketika bermunajat
di hadapan Allah swt, saat menyaksikan secara langsung Baitullah, atau ketika
mendengar berita gembira yang diperoleh kaum muslimin.
5. Ulangi latihan di atas beberapa kali, hingga situasi-situasi positif itu dan
segenap perasaan jiwa yang menyertainya dapat saling terkait dengan gerakan
yang Anda lakukan secara otomatis.
6. Bila dalam benak Anda masih sering muncul perasaan dan pikiran negatif,
maka lakukan cara ini. Pejamkan sejenak mata dan lepaskan diri Anda dari
pikiran itu. kemudian banyangkanlah di hadapan mata sebuah lembaran yang
tertulis di atasnya dengan huruf jelas dan warna menyolok kalimat:
Berhentilah! Perhatikanlah dengan baik kalimat itu beberapa saat. Ulangi
beberapa kali sehingga Anda merasa bahwa tak ada kata lain di hadapan mata
selain kata itu.
7. Bayangkanlah bahwa Anda melewati kata itu sambil menyaksikan sebuah
kebun yang sangat indah di balik kata tersebut. Di dalam kebun nan indah itu
ada sungai dengan iar bening mengalir, terdengar kicauan burung, udara sejuk
dan dingin yang berhembus sepoi-sepoi. Nikmatilah suasana nyaman itu
dengan tetap memejamkan mata.
8. Beralihlah kepada rangsangan positif. Gunakan waktu sejenak disitu, hingga
suasana jiwa Anda berubah menjadi lebih baik. sehingga, perasaan negatif
yang muncul itu lenyap dari benak Anda.
9. Kembalilah berpikir tentang aktivis dan pekerjaan sebagaimana yang sering
Anda lakukan.
10. Bila pikiran-pikiran negatif itu kembali menyerang Anda, hentikan pekerjaan
saat itu juga. Hiduplah hanya dengan memori dan pikiran yang positif.
11. Jangan lupa mengembalikan seluruh urusan Anda kepada Allah swt. di awal
dan akhir pekerjaan. Karena Dia-lah yang me,buat seseorang itu menangis
dantertawa. Dengan bertaubat, istighfar dan senantiasa berdzikir kepada-Nya
akan menghidupkan hati Anda.
Bagaimana Membuat Keputusan?
Salah satu faktor penentu kesuksesan dalam kehidupan ini adalah keberhasilan
membuat keputusan dan melakukannya pada saat yang tepat di setiap sisi
kehidupan. Baik keputusan itu terkait dengan diri Anda, ataupun orang lain.
Banyak orang bekerja dan berusaha dengan penuh kesungguhan, kemudian pada
saat yang genting dari tahapan pekerjaan itu mereka harus mengambil keputusan
yang benar dan tepat. Namun karena keragu-raguan dan ketidakberanian
mengambil keputusan, mereka akhirnya harus kehilangan pekerjaan yang telah
lama ditekuni. Atau, kesempatan berharga yang mungkin dapat merubah nasib
mereka, berlalu begitu saja di depan mata.
Berikut beberapa langkah yang mungkin dapat membantu Anda agar memiliki
kemampuan dalam mengambil keputusan:
1. mengumpulkan informasi yang benar dan sempurna sesuai tema yang
dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Keinginan untuk memutuskan
sesuatu namun dengan informasi yangminim, dan meragukan kebenarannya
akan melahirkan keputusan yang tidak akurat. Bahkan salah, sehingga hasilnya
buruk. Contoh, seorang siswa yangbaru menamatkan pendidikannya di SMA.
Ia berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya pada salah satu Perguruan
Tinggi Negeri. Namun, ia bingung memutuskan jurusan yang harus dipilih.
Maka, ada beberapa langkah yang dapat ia lakukan seperti berikut ini;
mengumpulkan informasi akurat tentang berbagai jurusan yang ada, jumlah
mata kuliah dan SKS, aturan perkuliahan, syarat penerimaan, dan pekerjaan
yang sesuai dengan jurusan yang dipilih. Juga, peluang persaingan setelah
selesai dari pendidikannya kelak.
2. Membatasi dan menentukan alternatif sesuai dengan informasi yang diterima
tentang jurusan yang akan dipilih.
3. Memilih yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada.
4. Bila Anda masih bingung memilih dan sisi keutamaan pada jurusan yang akan
dipilih, lakukanlah shalat istikharah. Mintalah pendapat dari orang-orang yang
berpengalaman dan lebih tahu dalam hal ini.
5. Pelaksanaan keputusan: setelah melalui langkah-langkah di atas, diharapkan
seorang calon mahasiswa dapat menetapkan pilihannya pada jurusan yang ai
inginkan. Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan hasil dari proses
tahapan yang dilakukan. Tanpa adanya keputusan akhir, maka langkah-langkah
kerja di atas menjadi tidak berarti.
2.
3.
4.
5.
Kemampuan akal setiap manusia berbeda dengan yang lain. Perbedaan itu bisa
disebabkan pada perbedaan dasar penciptaannya, atau perbedaan pada proses
penyiapan akal itu sendiri, pembentukan dan pengembangan kemampuan
seseorang. Di antara mereka ada yang memiliki akal bersinar cemerlang.
Pandangannya yang cerdas dapat mengetahui hakikat setiap perkara, sekecil
apapun isyarat yang mewakilinya. Di antara mereka juga ada yang bodoh, tidak
pernah paham kenyataan yang terjadi di hadapannya, seterang apapun itu. di
antara keduanya, ada perbedaan yang sangat menonjol.
Keselamatan dan Kemampuan Panca Indera
Panca indra merupakan perantara antara akal dan sesuatu yang menjadi tema
pikiran. Bila panca indra tidak benar, maka proses transfer pun menjadi salah,
sehingga mengakibatkan kesalahan dan ketidak sempurnaan pada cara
pandang. Kekuatan dan keselamatan panca indra pada setiap orang tentu
berbeda dengan yang lainnya. Hal ini menyebabkan perbedaan pada cara
pandang setiap orang.
Kekayaan dan Kemampuan Bahasa
Kekayaan dan kemampuan berbahasa merupakan faktor menentukan yang
digunakan untuk mengungkap dan menggambarkan sesuatu. Bila seseorang
mempunyai kekayaan, keluasaan dan kemampuan bahasa, maka
kemampuannya mengungkap dan menggambarkan sesuatu juga akan besar.
Ideologi dan Nilai
Ideologi dan nilai-nilai yang diyakini oleh setiap orang merupakan elemen
menentukan dalam proses berpikir dan menggambarkan sesuatu, ideologi ini
meliputi keimanan kepada Allah, loyalitas, cinta, kepercayaan terhadap segala
sesuatu yang terjadi di sekeliling manusia, dan kepercayaan terhadap
kemampuan, hakikat, peran, serta tugas mereka.
Kenyataan yang Ada
Kenyataan yang terjadi merupakan dasar dalam menentukan tema berpikir.
Apabila pengetahuan kita terhadap kenyataan yang terjadi itu mendalam dan
sempurna, maka proses penggambaran itu kian mendekati kebenaran.
Dan, sesungguhnya Kami jadikan untuk sisi neraka Jannam kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayatayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Mereka itulah orang-orang yang lain. (Al-Araaf :179)
11. Kebiasaan bersilat lidah. Sifat ini akan mendorong seseorang untuk saling
berbantah-bantahan dengan cara yang batil, menciptakankemarahan dan
permusuhan, karena masing-masing ingin menang. Kebiasaan ini juga akan
menyebarkan perbedaan daripada persatuan. Semua ini hanya menyibukkan
diri sendiri, mengganggu pikiran, dan menjauhkannya dari kemampuan inovasi
serta kontribusi.
Secara umum, seseorang mampu membaca 500 kata dalam satu menit, walau
diantara mereka ada yang mampu membaca 900 kata, namun ini sangat jarang.
500 kata itu serata dengan 2 halaman buku ukuran sederhana. Artinya, dalam
satu jam seseorang mampu membaca 120 halaman.
Bila sebuah buku terdiri dari 400 halaman, maka Anda akan menyelesaikannya
dalam 3 jam, 20 menit.
Anggaplah Anda hanya mampu membaca dalam 4 jam. Bila meluangkan
waktu untuk membaca 1 jam saja setiap hari, maka dalam empat hari Anda
akan menamatkan satu buah buku. Artinya, dalam satu tahun, Anda akan
menamatkan sekitar 90 buku. Bayangkan itu!
Perhatikanlah! Betapa besar pengaruh yang Anda rasakan bila mampu
membaca 9 buku pilihan dalam satu tahun sebagai ganti dari 90 buku itu. namun
kita melihat, masih sangat banyak orang yang menyia-nyiakan waktu berharga
yang ia miliki. Hilang percuma dalam permainan tiada guna, hura-hura, dan
semacamnya. Kemudian tampa mereka sendiri, kematian itu tiba-tiba datang
menjemput. Betapa ruginya orang seperti ini.
Cara membaca diam yang disertai dengan keseriusan dan konsertasi
merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan saat membaca. Dalam suasana yang
tenang dan jiwa yang rileks. Jangan langsung membaca setelah makan, atau pada
saat merasa sangat lapar dan haus. Cahayaa lampu agar tidak buram atau terlalu
terang sehingga melelahkan mata. Demikian pula suhu ruangan hendaknya
diperhatikan, tidak terlalu dingin atau panas. Pada saat membaca, Anda sebaiknya
menyiapkan pulpen dan kertas untuk mencatat hal-hal penting, komentar, resume
dan sebagainya. Jangan lupa!, pilih waktu yang tepat atau setelah tidur yang
cukup.
Kesehatan
Diri Anda merupakan amanah yang harus dijaga dengan baik. itu sebabnya,
kesehatan jiwa dan ruh Anda harus terjaga dari penyakit syubbat dan kegersangan
iman. Begitu juga dengan kesehatan akal harus dijaga dari penyakit khurafat dan
cerita dusta. Demikian pula kesehatan fisik, harus terjaga dari wabah dan virus
prnyakit, agar tubuh Anda senantiasa perima, kuat, dan penuh vitalitas.
Ada beberapa poin yang dapt kita bicarakan tentang kesehatan fisik, antara lain
yaitu:
a. Kaidah umum kesehatan pribadi.
b. Makanan.
c. Tidur.
d. Olaraga.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
melakukan seluruh aktivitasnya. Begadang adalah salah satu hal yang dapat
merusak tubuh Anda.
Kaidah terbaik dalam kaitannya dengan tidur, sebagaimana dipahami oleh
banyak orang adalah: tidur di awal malam dan bangun sebelum fajar.
Sebuah temuan ilmiah mengungkapkan bahwa waktu tidur yang paling bagus
setelah shalat Isya. Satu jam tidur di awal waktu menyamai 2 jam tidur di
akhirnya. Dan waktu tidur di malam hari itu tak tergantikan pada siang hari.
Jangan langsung tidur sesudah makan, tapi beristirahatlah sejenak.
Waktu tidur yang paling jelek adalah pada sore hari, antara waktu ashar dan
maghrib. Namun pada setiap kaidah selalu ada pengecualiaan.
Jangan termasuk orang yang menghabiskan sebagian masa hidupnya di atas
kasur, tapi pergila padanya pada saat Anda membutuhkannya saja untuk tidur,
dan tinggalkanlah tempay itu setelah Anda tak membutuhkannya lagi.
Jangan manjakan diri Anda dengan mengikuti kebiasaan-kebiasaan umum yang
berlaku menjelang tidur, seperti jenis kasur harus seperti ini, cahaya ruangan
harus demikian, tidak boleh ada gangguan yang terdengar sedikitpun dan
sebagainya. Tapi biasakanlah diri Anda agar bisa tidur dalam kondisi apapun
juga.
Seseorang bisa merasa cukup tidur walau dalam waktu yang singkat namun
dilakukan bertahap.
Jangan lupa mengucapkan doa tidur dan sesudah bangun. Biasakanlah diri
Anda dengan doa-doa pada saat terbangun dari tidur.
d. Olahraga
Sarana terbaik untuk menjaga kebugaran tubuh Anda agar tetap prima dan
mampu memikul beban berat kehidupan ini disamping konsumsi makanan bergizi
dan tidur yang cukup, adalah olahraga yang cukup.
Olahraga yang dilakukan oleh seseorang harus dianggap sebagai salah satu
sarana untuk menjaga kekuatan dan kesehatan fisik, bukan sebagai tujuan
keberadaan seseorang di muka bumi ini. Sebab itu, ia dapat menjadi kawan yang
setia atau lawan yang harus dumusuhi.
Beberapa petunjuk umum tentang bagaimana berinteraksi dengan olahraga:
1. Jadikan olahraga sebagai bagian dari program Anda yang tak terlupakan dalam
kondisi apapun. Jenis olahraga ringan yang dapat dilakukan adalah berenang
atau jalan kaki.
2. Jangan menjadi maniak olahraga sehingga menjadi tujuan utama Anda, (bukan
sebagai sarana). Apalagi jika Anda meninggalkan tugas, pekerjaan, keluarga,
dan tanggung jawab di hadapan Allah Azza wa Jalla hanya gara-gara olahraga.
Lebih-lebih jika karena itu pula Anda menciptakan perselisihan dengan orang
lain, ini tidak boleh terjadi.
3. Mintalah saran dan masukan dari pakar bidang ini dalam menentukan jenis dan
waktu olahraga yang sesuaai dengan kondisi dan fisik Anda.
4. Jangan ragu untuk berenang bila fasilitas itu tersedia buat Anda. Karena
olahraga ini adalah yang paling nikmat dan utama.
5. Hati-hati melakukan jenis olahraga yang keras dan beresiko. Anda bisa saja
terluka dan berdosa karenanya.
6. Jangan langsung berolahraga setelah makan, atau pada saat Anda merasa
sangat lapar.
7. Jangan lupa bahwa ada pengawasan Allah atas segala ucapan dan perbuatan
yang Anda lakukan saat olahraga.
kemampuan dirinya. Bila kepercayaan terhadap misi yang ia bawa itu menguat
dalam dirinya, maka motivasi menyampaikan misi tersebut akan kokoh dan
sempurna.
2. Menentukan susunan kalimat yang akan disampaikan. Setelah pembawa misi
menentukan tujuan yang diinginkan dalam proses komunikasi tersebut, maka
dia juga harus menentukan susunan kalimat dari misi yang akan disampaikan
itu. tujuan dari setiap misi yang yang dibawa tentu berbeda antara satu dengan
lainnya. Maka itu, unkapan yang disampaikan berita, tentu berbeda dengan
kalimat yang bertujuan untuk memuaskan seseorang terhadap sebuah
pemikiran tertentu. Demikian pula pada saat menghadapi audiens yang
berlatarbelakang pendidikan perguruan pada saat menghadapi masyarakat
awam yang hanya lulus SD, ataukag bahkan buta huruf.
Yang juga diperkirakan pada saat menentukan susunan kalimat yang menjadi
perantara sebuah misi ialah adanya respon balik dari audiens. Oleh karena itu,
modifikasi bahasa perlu dilakukan agar respon balik yang diterima berbuah positif.
Sebuah misi yang dibawa dapaat dikatakan berhasil apabila mampu menjawab
beberapa pertanyaan berikut ini:
a. Apa yang saya inginkan dari misi ini?
b. Kapan saya menginginkannya?
c. Di mana saya menghendakinya?
d. Bagaimana caranya agar misi itu dapat terealisasi?
e. Mengapa saya menginginkannya?
Beberapa pertanyaan di atas harus ada dalam diri Anda, dan Andalah yang
harus menjawabnya. Dengan demikian, Anda dapat menyusun dan mendesain
sebuah kalimat yang didasari jawaban-jawaban pertanyaan di atas.
3. Mengimplementasi misi yang telah dirancang. Setelah Anda menentukan
susunan dan desain kalimat yang ingin disampaikan, maka cobalah untuk
merealisasikannya di tengah para audiens. Tahapan ini menuntut kesungguhan
dan keseriusan Anda. Langkah pertama yang dapat dilakukan ialah menarik
perhatian audiens dan menggugah mereka melalui gerakan, isyarat, bahasa, dan
teriakan. Atau, menyebutkan tujuan yang disukai oleh para audiens sebagai
pengantar dari misi yang akan Anda sampaikan. Inilah yang disebut oleh para
sastrawan sebagai kepiawaian dalam pendahuluan. Keberhasilan seseorang
pada ungkapan pembuka yang ia sampaikan, biasanya sangat berperan dalam
kesuksesan misi yang dibawa. Setelah itu, sampaikanlah misi anda sambil
mengaitkan dengan hal-hal yang telah menggugah mereka sebelumnya. Hatihatilah dalam berbicara, agar tidak menghujat secara langsung terhadap
pemikiran dan aksioma-aksioma yang mereka banggakan dan berkembang di
tengah mereka. Berusaha menentramkan dan memuaskan mereka melalui jalur
persamaan pendapat dan pemahaman yang ada di antara Anda dan mereka.
Beberapa sarana yang menjadi penyempurnaan proses transfer misi:
a. Bahasa
b. Intonasi suara
c. Mimik wajah
d. Gerakan tubuh, tanan, dan lainnya
e. Sarana eksternal yang menyempurnakan
4. Penerimaan sebuah misi. Pada saat Anda mulai menyampaikan misi, pada saat
itulah akan melihat dan merasakan respon serta reaksi orang yang
menerimanya, positif atau negatif. Ada beberapa faktor eksternal yang turut
mempengaruhi munculnya respon secara beragam dari dalam diri setiap orang
antara lain faktor ideologi dan kepercayaan, wawasan, kondisi jiwa dan fisik,
rasa aman atau menakutkan dimana ia hidup, kesan terhadap orang yang
menyampaikan misi itu padanya, kecenderungan dan kehenfaknya, kebutuhan
dan kepuasan pribadinya terhadap apa yang ia terima, dan penerimaan yang
baik si audiens terhadap misi tersebut.
5. Respon dan reaksi yang diperlihatkan oleh setiap audiens terhadap sebuah misi
yang disampaikan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap
penyampaian misi. Apabila respon dan reaksi itu positif dan misi yang
disampaikan diterima dengan baik, maka itulah puncak tujuan yang diinginkan.
Namun, apabila negatif, maka itu adalah kegagalan dalam menyampaikan misi
dan ketidakmampuan mempengaruhi orang lain
Jenis Komunikasi
Berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain mempunyai mitode dan cara
yang berbeda-beda. Bila seseorang mampu menggunakan serana komunikasi ini
dengan baki, peluang keberasilan pun akan lebih besar.
Seseorang yang pandai berkomunikasi, memiliki kekuatan pengaruh dan
mampu memusnakan hati orang lain sesuai kehendaknya. Selain itu, akan menjadi
pintu pembuka yang memperlancar jalan menuju sasaran cita-cita yang ingin
diraih dalam kehidupannya. Ia juga mampu mengkonsolidasi orang-orang yang
ada di sekitarnya (keluarganya, kawan tetangga atau sahabat-sahabatnya) untuk
mendukung dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Menyampaikan sebuah misi pada umumnya dilakukan dengan cara
berkomunikasi lansung dengan orang yang diinginkan, atau bisa dengan cara lain.
Apabila Anda dapat menggunakan beberapa metode yang selain terkait dan
mendukung antara satu dengan lainnya, maka peluang keberasilan proses
pennyampaian misi dan tujuan itu akan semakin besar.
Komunikasi Melalui Bahasa
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang paling sering digunakan dalam
upaya mempengaruhi orang lain. Apabila seseorang menguasai dengan baik seni
berbicara dan memiliki keindahan dalam bertutur, maka kemampuannya dalam
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain kepada sasaran yang ia inginkan juga
semakin besar. ketahuilah bahwa, mukjizat pertam Al-Quran yang membuat
Bangsa Arab tunduk padanya adalah kerena keindahan dan daya tarik bahasanya.
Berikut ini beberapa kiat yang dapat digunakan oleh setiap orang agar peluang
sukses mereka lebih besar saat mennyampaikan misinya melalui komunikasi
efektif:
1. Pilihan kalimat yang indah dan menyentuh jiwa, sangat berpengaruh dalam
menyampaikan keinginan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. bahwa dalam
bahasa itu ada sihir. Bukankah Al-Quran yang telah menawan akal dan hati
orang-orang Arap dengan keindahan bahasa, yang selama ini menjadi pemisah
antara jiwa dengan diri mereka? Akhirnya mereka menyerahkan kejolak jiwa
mereka kepada keindahan kalimat Al-Quran, suka ataupun benci.
Cara terbaik untuk menguasai bahasa yang indah ialah dengan memperbanyak
hafalan Al-Quran dan hadits Rasulullah saw., syair, puisi, dan bahasa para
sastrawan. Anda mungkin dapat membuat program dengan menyiapkan sebuah
buku khusus untuk mencatat dan menulis kosa kata atau kalimat baru yang
Anda dengar atau baca. Manfaatkanlah kamus bahasa bila ada kalimat asing
yang Anda tidak mengerti. Hafalkan kalimat tersebut dan gunakan dalam
percakapan sehari-hari, sehingga Anda menguasainya dengan baik. gunakan
cara ini secara simultan, sehingga Anda dapat menambah perbendaharaan
bahasa setiap hari dengan sebuah kosa kata dan kalimat baru, serta sebaik
puisi.
2. Menguasai dengan baik setiap tema yang Anda bicarakan. Penguasaan ini
berperan besar dalam keberasilan tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian,
orang-orang yang menyimak setiap ucapan Anda akan menghurmati,
khususnya yang ahli dalam bidang seni berbicara.
3. Batasi arah pembicaraan Anda sesuai dengan apa yang ingin dikatakan, agar
tidak selalu singkat, terputus secara tiba-tiba, atau panjang membosankan.
Tentukan pula waktu yang tepat untuk menyampaikan pembicaraan, karena
ketidaktepatan dalam memilih waktu dapat menjadi penyebab ditolaknya
seluruh pembicaraan Anda. Ketahuilah! Bahwa setiap tempat itu ada ucapan
yang sesuai, dan dalam setiap suasana ada gaya bahasa yang sesuai untuknya
dan berbeda suasana yang lain.
4. Kejelasan dalam bebicara merupakan faktor menentukan antusiasme audiens
terhadap isi pembacaraan Anda. Tapi ketika ucapan Anda kabur dan tidak jelas
apalagi tak terarah mereka pun tak akan antusias lagi mendengarkan.
5. Intonasi suara yang menyertai perasaan Anda yanglarut dalam kalimat yang
disampaikan, merupakan salah satu faktor penting proses penyampaian isi
pikiran kepada orang lain. Anda mungkin pernah mendengar bahasa dan
ucapan yang sama disampaikan orang yang berbeda. Dan Anda mungkin hanya
termotivasi, serta terpengaruh oleh ucapan salah seorang di antara mereka,
namun tidak meresakan hal yang sama saat diucapkan oleh yang lain.
Sebuah tim survei di Inggris, perna melakukan sebuah penelitihan pada tahun
1970, untuk mengetahui sejauh mana komunikasi itu mampu mempengaruhi orang
lain. Mereka menemukan bahwa susunan kalimat atau isi pembicaraan mempunyai
tingkat pengaruh 7%, intonasi suara 38% dan grakan tubuh; tangan, mata dan
mimik wajah mempunyai tingkat pengaruh 55%. Dan, ini yang akan saya
sampaikan pada penjelasan berikutnya.
Berapa Kesalahan dalam Berbicara
1. Cara berbicara yang terlampau cepat sehingga tidak memungkinkan bagi
audiens memmahami ucapan pembicara. Pada saat Rasulullah saw., berbicara,
beliau senantiasa menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh sahabatsahabtnya. Bahkan, di antara mereka ada yang berkata bahwa, andai seseorang
diminta melakukannya. Beliau bahkan terbiasa mengulangi acapannya tiga
kali, agar semakin mudah dimengerti.
2. Selalu bergumam dan tidak jelas dalam berbicara.
3. Berbicara dengan intonasi suara yang tidak berubah. Apakah itu pada suasana
lucu, gembira, sedih, atau penuh semangat. Ini adalah cara terburuk dalam
berbicara.
4. Sering menggunakan kalimat bersayap, kiasan dan perumpamaan, sehingga
lupa sasaran pembicaraannya. Para audiens pun tak tahu tema apa yang ia
bicarakan. Bahkan, ia sendiri terkadang lupa tema apa yang ia bicarakan,
sehingga harus berkata kepada audient, Tema apa yang kita bicarakan saat
ini?
Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Berbicara
1. Agar memiliki kemampuan yang baik dalam berbicara, maka Anda perlu
belajar dan mendengar dengan baik bagaimana para orator terkenal yang
mampu mempengaruhi para pendengarnya melakukan hal itu. pada sat Anda
pertama kali ingin belajar, maka tak ada salahnya bila meniru cara mereka
berorasi.
2. Mintalah dari beberapa orang yang ada di sekitar untuk merekam pembicaraan
Anda. Kemudian, dengarlah kembali hasil rekaman tersebut sambil
memperbaiki metode cerama Anda. Anda juga dapat meminta kesediaan
beberapa orang untuk mengevaluasi.
3. Setiap akan naik ke atas mimbar, usahakanlah untuk mencatat keterangan dan
penjelasan penting yang akan Anda sampaikan saat itu, sehingga tidak perlu
mengulanginya kembali pada tempat yang sama.
Bahasa Tubuh: Ungkapan Tanpa Ucapan
Sebagaimana diketahui, bahwa ucapan adalah sarana untuk mengungkapkan
dan menyampaikan tujuan kepada orang lain. Walau demikian, ada sarana lain
yang dapat digunakan untuk menyampaikan keinginan tersebut kepada mereka
atau sebaliknya. Sarana alternatif ini bahkan dapat lebih aktif, tepat, dan jujur
dalam pengungkapannya, dibandingkan dengan ucapan lisan. sebab, ungkapan
melalui bahasa verbal bisa berbeda dengan suasana hati seseorang.
Orang Arab dahulu berkata, Sebaik-baik isyarat adalah yang lebih mengenai
sasaran daripada ibarat ( ungkapan lisan ). Ungkapan dengan isyarat bisa
melalui mata, gerakan tangan, mimik wajah, atau dengan gerakan bahu, kaki, dan
kepala. Suasana jiwa Anda juga dapat terungkap melalui pakaian yang Anda
kenakan.
Bahasa Mata
Allah swt. berfirman:
Apabila datang kekuatan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang
kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pinsan karena
akan mati, (Al-Ahzab: 19)
Seorang penyair berkata ,
Sesungguhnya, mata itu akan mengungkap melalui pandangannya Isi hati
seseorang yang menyimpan kebencian dan kerinduan.
Yang lain berkata,
Pandangan mata akan menampilkan isi hati pemiliknya Rasa benci dan cinta
bila ia memilikinya. Sesengguhnya kemarahan itu memiliki mata yang
mempercayainya. Yang tak sanggup ia semunyikan dalam lubuk hatinya. Mata
itu berbicara wau mulut terdiam. Sehingga engkau melihat hati yang bersih
menjelaskannya.
Benar, Mata bukanlah sekedar indera yang digunakan untuk melihat, namun
jaga sarana efektif dan tepat untuk mengungkap apa yang tersembunyi dalam hati
dan perasaan seseorang.
Dari situ akan muncul kondisi jiwa seseorang yang diselimuti kebimbangan
dan kebingungan melalui mata yang memelas, layu, menyerah, dan pasrah.
Pandangan mata juga akan mengungkap isi hati yang dipenuhi dendam, sinis,
optimis, dan cuek. Namun, ada yang penuh pengertian dan cinta. Demikianlah
berbagai ungkapan jiwa dan hati melalui tatapan dan pandangan mata. Al-Quran
menyebut salah satu diantaranya dengan Khaainatu al-ayun (tipuan mata).
Dalam setiap pergaulan, seseorang kerap menggunakan bahasa mata sebagai
sarana untuk memahami jiwa orang lain.
Ungkapan Ideal Melalui Pandangan Mata
Bila Anda ingin menyampaikan maksud dan keinginan melalui padangan mata,
maka perhatikan beberapa hal berikut ini:
Hendaknya tatapan mata Anda tetap rileks, tanpa beban saat berbicara, sehingga
lawan lawan bicara merasa tenang dan percaya atas kebenaran sikap dan isi
pikiran Anda.Bicaralah padanya dengan kepala tetap tegak. Karena kepala yang
tertunduk saat berbicara adalah isyarat kelemahan dan kekalahan.Jangan alihkan
pandangan Anda dari lawan bicara, mengarahkan pandangan ke atas atau ke bawa
saat sedang berbicara. Karena yang demikian itu adalah isyarat ketidakpedulian
dan cueks terhadap lawan bicara, atau menampakkan ketidakseriusan terhadap apa
yang sedang dibicarakan.Jangan menatap terlalu lama kepada lawan bicara dengan
pandangan seakan menekan.Jangan terlalu sering mengedip saat berbicara, karena
kebiasaan seperti ini adalah isyarat kebimbangan dan keragu-raguan.Hindari
memakai kaca mata warna gelap saat berbicara dengan seseorang. Karena hal itu
dapat menjadi penghalang terciptanya kepercayaan antara Anda dengan lawan
bicara.Hati-hatilah terhadap pandangan mata yang sinis kepada lawan bicara Anda,
karena hal itu dapat meruntuhkan rasa saling pengertian dan kepercayaan antara
Anda dengannya. Akibatnya, dia tak lagi bersemangat untuk berhubungan dengan
Anda. Seburuk-buruk pandangan adalah yang medatangkan kesedihan.
Bagaimana mengetahui jiwa orang lain melalui tatapan matanya?
Para pakar ilmu jiwa melakukan banyak percobaan untuk mengetahui
hubungan antara pandangan dan tatapan mata seseorang dengan apa yang
tersimpan dalam hatinya. Semoga Allah swt. senantiasa merahmati Ibnu AlQoyyim Al-Jauzi yang berkata, Sesunggunya mata adalah salah satu bilik dari
ruang hati seseorang, yang darinya dapat diketahui apa yang ada didalam
hatinya walaupun pemiliknya belum berbicara.
Salah seorang di antara pakar tersebut ialah Doktor Muhammad Al-Takriti,
yang sebuah bukunya ( Afaq Bilaa Huduub) berkata, bahwa orang yang berbicara
dengan pandangan mata ke kiri atas, menandakan sedang mengungkapkan apa
yang tergambar dalam memorinya. Apabili ia memandang kesebelah kanan
atas,maka orang tersebut sedang membangun dan berusaha menyusun ilustrasi
gambar dalam memorinya, walau ia belum perna melihatnya sekalipun. Bila
pandangan lulus ke sebelah kiri, aka dia berusaha untuk mengingat kembali
pembicaraan atau informasi yang perna didengar sebelumnya. Bila tatapan
matanya memandang lurus kesebelah kanan, aka biasanya orang itu sedang
merangkai sebuah cerita yang belum perna ia dengar sebelumnya. Bila tatapan
mata sebelah kananbawah, maka orang itu biasanya menceritakan emosi dan
perasaan jiwanya, dan bila ia sedang memandang kearah kiri bawah, maka orang
tersebut mendengar suara hatinya dan berusaha menjawab sendiri isi jiwanya.
Ungkapan Melalui wajah
Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa seseorang dapat mengungkapkan
perasaan dan keinginannya melalui tatapan mata, dan mampu menebak isi hati
orang lain dengan hanya melihat gerakan matanya. Maka, sesungguhnya ia juga
dapat melakukan hal tersebut dengan hanya melihat mimik wajahnya, apakah
melalui gambaran wajahnya, gerakan bibirnya, bentuk pipi atau dahinya.
Perhatikan sejenak ayat berikut ini:
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kehadiran) anak
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah
(An-Nahl:58).
Menjadi pendengar yang baik dalam sebuah pembicaraan merupakan salah satu
rang kaian dari kiat sukses berinteraksi dengan orang lain. Kesuksesan yang diraih
tidak hanya terletak pada keberhasilan Anda menyampaikan pendapat dan tujuan.
Tetapi juga terletak pada kemampuan menerima pendapat dan tujuan. Tetapi juga
terletak pada kemampuan menerima pendapat orang lain, usaha mendengar secara
seksama, memahami respon serta keinginan mereka, mengambil manfaat dan
berempati pada masalah yang disampaikan, lalu berusaha mengarahkannya pada
solusi terbaik setelah itu.
Mendengar secara seksama merupakan salah satu perilaku terpuji yang melekat
dalam diri manusia, bila ia memiliki kepandaian untuk itu. selain itu, berhasil
menciptakan kemudahan dalam diri dan mampu menguasai kepribadiannya. Sikap
ini juga merupakan kepandaian individual seseorang yang mengalami
perkembangan. Sikap ini dapat diraih melalui proses belajar dan menimbah ilmu
pengetahuan.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa tingkat pemahaman satu sama lain pada
prosentase 40% sampai 75% setelah orang yang berbicara itu menyelesaikan
pembicaraannya. Faktor terbesar munculnya tingkat pemahaman yang berbeda itu
terletak pada konsentrasi saat mendengar. Adapun sarana terbaik yang digunakan
saat mendengar adalah
1.
Mendengar dengan telinga
2.
Pandangan dengan mata
3.
Perhatian dan konsentrasi dengan hati dan akal
Akibat dari Kegagalan Sebagai Pendengar
1. Bila Anda tidak serius memperhatikan pembicaraan orang lain, maka hal itu
akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan dan rasa hormat orang tersebut
kepada Anda. Saat seseorang berbicara dengan Anda, namun Anda hanya sibuk
menjawab telepon asyik berbicara dengan kawan yang lain, atau dengan santai
menulis di atas selembar kertas, akan menciptakan tekanan jiwa pada orang
yang berbicara tersebut. Sebab, ia merasa tidak dihargai. Sangat menarik apa
yang diucapkan oleh Imam Hanafi, terkait dengan sikap di atas: Saat
seseorang bercerita kepadaku tentang sebuah perkara yang telah saya ketahui
sebelum saya tetap mendengarkannya dengan seksama dan penuh perhatian
saya tetap mendengarkannya hingga dia menyelesaikan pembicaraannya.
Kemudian saya menampakkan padanya bahwa baru kali ini saya mendengar
apa yang ia katakan.
2. Tidak memahami apa yang dinginkan orang lain, hal ini akan menciptakan
kegagalan pergaulan dengan mereka. Karena keberhasilan membangun dengan
kawan maupun lawan menuntut adanya perhatian balik terhadap apa yang ia
inginkan. Dan, itu dapat melalui perhatian yang seksama terhadap
pembicaraannya.
3. Hilangnya banyak peluang yang kemungkinan dapat mengantar kepada
kesuksesan dalam hidup. Karena salah satu unsur terciptanya sebuah peluang,
ialah usaha mendengar yang baik dan memahami kehandak orang lain.
Seseorang yang gagal menjadi pendengar yang baik akan gagal pula
memahami orang lain. Akibatnya, hilang kesempatan dan peluang meraih
keberhasilan tersebut.
4. Mengambil keputusan yang salah sebagai akibat dari kurangnya informasi.
Karena keputusan yang diambil itu tak akan menjadi benar, kecuali disertai
dengan informasi yang benar dan utuh.
5. Tidak terbiasa mendapatkan informasi secara ringkas dan singkat, dengan
anggapan bahwa informasi yang ia miliki sudah sempurna. Sehingga ia tidak
memanfaatkan waktu singkat tersebut untuk mendengarkan dengan seksama
dan penuh perhatian.
6. Adanya perasaan tertekan oleh sang pembicara, karena merasa pembicaranya
tidak diperhatikan. Hal itu menyebabkan dirinya tidak siap berpartisipasi dalam
kegiatan yang dilakukan setelah itu.
Diam dan Mendengar dengan Baik
Agar Anda memiliki kepandaian diam dan menjadi pendengar yang baik, maka
perlu memperhatikan beberapa arahan dibawah ini. Anda pun dapat mengambil
beberapa keutamaan dan buah dari perilaku tersebut:
1. Sebaiknya kondisi jiwa dan fisik Anda terasa nyaman saat mengeluh karena
sakit, tidak bisa tidur, sangat lapar, mendengarnya saat baru saja selesai makan,
atau sedang sibuk memikirkan masalah yang menyelimuti pikiran Anda. Anda
juga hendaknya berada dalam ruang yang nyaman dan sejuk.
2. Hendaknya tidak ada gangguan atau suara berisik pada tempat di mana Anda
berada, atau disekitar tempat itu. karena gangguan itu dapat memecah
konsentrasi dan mengganggu indera Anda.
3. Posisi duduk Anda hendaknya terasa nyaman saat mendengar dengan seksama.
Sehingga, dapat berkonsentrasi dengan mengerahkan segenap indra untuk
memahami dengan baik pembicaraan kawan Anda.
4. Hubungkan informasi yang Anda dengar, dengan gambar atau pemandangan
yang pernah disaksikan. Dengan demikian, pendengaran dan penglihatan Amda
menyatu untuk memahami informasi tersebut.
5. Fokuskan juga perhatian Anda kepada gerakan tubuh sang pembicara, mimik
wajahnya dan intonasi suaranya. Sehingga ucapannya melekat dalam diri, dan
pemahaman Anda pun lebih besar terhadap apa yang ia inginkan.
6. Jangan memaksakan diri untuk tetap duduk pada saat Anda sudah tak mampu
memahami isi pembicaraan orang tersebut. Tundalah pembicaraan berikutnya
pada kesempatan yang lain. Karena apabila jiwa itu telah bosan, maka dia pun
akan tumpul.
7. Jangan memotong pembicaraan dan segera ingin mengetahui hasil akhirnya
sebelum pembicaraan itu sampai pada materi itu. bila ada pemahaman yang
masih samar-samar, maka catatlah point tersebut dan mintalah padanya
penjelasan ulang setelah pembicara itu selesai.
Membangun Hubungan
dengan Orang Lain
Pembahasan tentang bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang
lain serta usaha mempengaruhi dan memanfaatkan potensi mereka, erat kaitannya
dengan bahasan mengenai seni membangun hubungan sosial. Juga, erat dengan
bertatakrama dan bersopan santun.
Ada beberapa kaidah penting yang patut diikuti dalam proses membangun
hubungan dengan orang lain. Di antaranya:
1.
Perbaiki hubungan Anda dengan Allah Azza wa Jalla, niscaya Ia akan
memperbaiki hubungan Anda dengan manusia lainnya. Sebab, setiap hati
manusia ada dalam genggaman tangan-Nya. Dia-lah yang membolak-balikkan
hati kita sesuai kehendak-Nya. Dia-lah yang membuat seseorang tertawa atau
menangis. Firman-Nya,
Dan mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi
Pelidungmu). Dialah yang memperkuat dengan pertolongan-Nya dan dengan
orang-orang yang beriman. Dan, yang mempersatukan hati mereka. Walaupun
kamu membelanjakan (kekayaan) yang ada dimuka bumi, niscaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka. Akan tetapi Allah telah mempersatukan
hati mereka. Sesunggunya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (AlAnfaal:62-63)
2.
3.
4.
5.
6.
Hasil penelitian sebagai pakar ilmu jiwa mengatakan bahwa setiap manusia
mempunyai tipe yang berbeda. Tapi secara umum terbagi dalam tiga tipe.
Pertama, tipe Shurii (formalis), yaitu seseorang yang dapat memperhatikan
sesuatu di sekitarnya melalui tampilan formal yang ia saksikan dengan mata
kepala bsendiri. Kedua, tipe Samii (pendengar), yaitu seseorang mampu
memperhatikan alam sekitarnya melalui kalimat dan ucapan yang ia dengar.
Ketiga, manisia dengan tipe Ihsaasi (perasaan emosi) yaitu seseorang yang
memperhatikan lingkungan sekitar melalui emosi dan perasaan yang paling
dalam. Dengan mengetahui tipe setiap jiwanya sesuai dengan tipe dan
kepribadian yang ia miliki, akan mempercepat proses pennyatuan dan
harmonisasi antara Anda dengannya. Kepercayaan pun akan tercipta dalam diri
Anda berdua.
Tempatkan diri Anda di tengah orang lain, lalu dengarkan ucapan mereka
yang disenangi. Bergaullah dengan mereka dengan baik sebagaimana engkau
suka dipergauli dengan cara seperti itu.
Senyumlah selalu, khususnya pada situasi yang sulit dan mengkhawatirkan.
Pertahankan ketenangan jiwa Anda dan tahan emosi saat sedang marah.
Iangat wasiat Rasulullah saw., Jangan marah! Jangan marah! Jangan
marah!
Letakkan dalam pikiran Anda selalu perasaan orang lain, hak-hak, dan
kebutuhan mereka. Dengarlah salah satu firman Allah swt. yang artinya:
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. (Al-Imran:159).
7.
mereka danjangan bersikap kaku dan menapilkan wajah yang tidak bersahabat,
walau kalimat yang Anda katakan lebih lembut daritiupan angin sepoi-sepoi
basah. Seorang penyair berkata, Dan saat engkau melihat rona wajahnya
maka ia tampak bercahaya bagai rembulan yang bersinar
8.
Apabila situasi saat itu tidak cocok untuk membicarakan tema apapun,
maka sebaiknya Anda menunda pembicaraan tersebut pada waktu lain dan saat
yag tepat.
9.
Selingi pembicaraan Anda dengan humor, kisah lucu dan semacamnya, tapi
jangan berlebihan dan tentu saja humor yang tidak mengandung dusta dusta.
Selingan semacam itu akan menghangatkan suasana.
10.
Hadiah yang indah walaupun murah dan bersegera membantu orang lain
walau bantuan itu kecil nilainya, merupakan cara yang sangat tepat untuk
menaklukkan hati seseorang dan membangun hubungan harmonis dengan
mereka. Karena Rasulullah saw. juga sangat menganjurkan umatnya untuk
saling memberi hadiah, karena itu adalah sarana untuk saling mencintai.
11.
Menyebarkan salam dan menjawabnya dengan yang lebih baik adalah kunci
pembuka hati. Oleh karena itu, sungguh-sungguhlah memelihara kunci ini.
Jangan seperti orang yang pada saat diucapkan salam padanya, orang itu
memandang sinis dan merasa aneh sembari berkata, Mereka kok
mengucapkan salam kepadaku. Padahal, saya tak kenal mereka dan
merekapun tak mengenalku.
12.
Menepati janji dan jujur dalam pembicaraan akan membuat orang lain
mencintai Anda, meskipun Anda tak mampu melakukan apa yang mereka
inginkan. Tidak ada perilaku tercela yang ada dalam diri manusia yang lebih
rendah dari sifat dusta. Sifat ini akan meruntuhkan wibawa pemiliknya dan
menghilangkan kepercayaan orang lain pada dirinya. Jangan lupa, bahwa
kebohongan adalah jalan menuju dosa dan neraka Jahannam. Selain itu,
kebohongan juga merupakan ciri dari orang-orang munafik. Wal iyadzu billah.
13.
Bersifat dermawan dengan harta yang dimiliki walau sedikit, akan
mengokohkan Anda pada derajat tertinggi dalam hati manusia. Seseorang
tahhan memperoleh cinta dari sesamanya apabila dia dikenal sebagai orang
yang bakhil.
Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang
yang beruntung. (Al-Hasyr: 9)
14.
Sikap sederhana, tidak menjadi beban bagi orang lain, disiplin dan teratur
dalam menata kehidupan, kesemuanya itu akan menciptakan perasaan hormat
dalam diri orang lain terhadap Anda, bahkan musuh Anda sekalipun.
15.
Kebersihan yang senantiasa terjaga pada pakaian, badan, mulut, bersolek
tanpa berlebih-lebihan dan aroma tubuh yang wangi semerbak, akan
menyenangkan hati manusia yang bergaul dengan Anda. Sehingga, ia pun
takkan pergi meninggalkan Anda.
2.
3.
4.
5.
6.
Lambat saat berbicara, tapi sangat konsern dan peduli pada intonsi suara.
Sangat senang mendengar.
Memiliki kecenderungan besar terhadap kalimat-kalimat abstrak teoritis.
Senang dalam kesendirian dan membenci suasana yang ramai.
Kemampuannya sangat terbatas dalam membangun hubungan dengan orang
lain, demikian pula saat menyatu dalam sebuah team work.
7. Sangat berlebihan dalam memperhitungkan untung rugi sebuah pekerjaan
yang akan ia jalani. Dia tidak memiliki jiwa petualang atau mencari
pekerjaan yang tidak mendatangkan keuntungan apa-apa baginya.
8. Sangat menonjol dalam melakukan pekerjaan pada bidang penelitian dan
perencanaan, selama ia dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan tenang,
sendiri, dan tidak berada pada lingkungan yang dihuni oleh banyak orang.
9. Ia meyakini dengan kuat setiap kalimat yang ia ucapkan, dan menganggap
bahwa orang-orang terdahulu juga tunduk pada apa yang dikatakan.
10. Memperhatikan sesuatu melalui kata dan bahasa, sehingga apabila ingin
mengekspresikan sebuah gambar yang disaksikan, maka ia akan
mengubahnya menjadi sesuatu yang dapat berbicara.
C. Tipe intrivert, emosional, sensitif. Adapun sifat menonjol yang dimiliki oleh
manusia dengantipe ini antara lain:
1. Sangat lambat saat berbicara. Lebih lambat dari yang bertipe B di tas
2. Suaranya terdengar berat saat berbicara, acapkali disertai dengan suara
e..e..e atau anu, anu bahkan kadang disertai dengan napas yang
berat.
3. Dia merasa tangung jawab yang diterima sangat berat, lebih berat dari yang
lain.
4. Ia kerap dikuasai oleh perasaan malu dan ragu-ragu saat berhadapan dengan
orang lain. Ia benci pembaruan dan petualangan dalam mencari pekerjaan,
atau pindah mencari pekerjaan baru.
5. Selalu ragu atas kemampuan dan potensi dirinya.
6. Tidak suka berkomunikasi dengan orang lain, walau ia telah bergaul dengan
mereka. Tabiatnya kadang terlihat agak kasar dan kerap marah, meskipun
hanya karena masalah yang sepele.
7. Orang yang bertipe seperti ini juga sering mengawasi dan mengkritik orang
lain saat dia seorang diri, atau saat berada di tengah kelompok kecil
manusia.
8. Biasanya di atidak memiliki kemampuan memimpin orang lain dan dengan
mudah ia melontarkan kritkannya. Tapi dibalik itu, ia sangat cepat
menggerutu dan marah dalam hati terhadap orang-orang yang dijumpai.
D. Tipe sosial emosional. Sifat menonjol yang dimiliki oleh seseorang dengan tipe
semacam ini antara lain:
1. Hari-harinya saat dengan aktivitas yang tiada henti dan kegiatan yang selalu
baru.
2. Mempunyai tabiat yang sering berubah-ubah dan tidak dapat konsisten
dalam satu hal.
3. Terkesan kasar pada hal-hal yang disukai dan dibenci. Ia juga berlebihan
dalam memuji dan mengeritik orang lain, serta cenderung tidak obyektif
dalam menilai.
4. Memimpin adalah tugas yang tidak sesuai untuknya. Demikian pula dengan
pekerjaan yang memakan waktu lama. Orang semacam ini cocok untuk
pekerjaan yang masa kerjanya singkat.
5. Kreatif dalam mencairkan suasana yang beku, tapi hanya dalam waktu yang
terbatas.
6. Tidak berhasil mempertahankan hubungan sosialnya dalam rentang waktu
yang lama. Namun, orang bertipe seperti ini sukses menciptakan hubungan
yang baik dengan orang lain dalam masa yang singkat, khususnya dengan
orang-orang yang berwawasan sempit dan tidak memiliki ambisi besar.
7. Dia adalah orang yang sering jujur dalam ucapannya. Bila memiliki
pendapat atau buah pikiran, maka dia lansung mengungkapkannya tampa
sungkan dan bertele-tele.
8. Tidak mampu bekerja dalam kesendirian. Oleh karena itu, ia tak berasil
melakukan pekerjaan yang mengharuskannya sendirian atau dalam situasi
yang tenang dan sunyi-senyap.
Secara umum, ini adalah beberapa jenis dari tipe manusia sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh pakar ilmu jiwa. Namun demikian, masih ada
kelompok manusia dalam tipe yang bebeda dari yang saya sebutkan di atas. Yang
pasti, kesempurnaan sefat dalam diri manusia merupakan kemuliaan bagi dirinya,
walau dalam diri mereka selalu ada sifat yang positif dan negatif.
Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu Anda lakukan pada saat bergaul
dengan oarang lain ialah menentukan jenis tipe yang ia miliki. Lantas, perhatikan
dengan seksama sifat-sifat menonjol pada dirinya. Dari pengamatan tersebut,
selajutnya Anda merancang sebuah strategi dalam berinteraksi dengan orang itu.
Bila seseorang dapat bersabar dan bersungguh-sungguh, maka dia mampu
menyatukan beberapa tipe dalam kepribadiannya. Dengan demikian ia akan
mampu memiliki sifat-sifat positif dari beberapa tipe tersebut, dan membebaskan
dirinya dari sifat-sifat negatif yang berada dalam satu tipe khusus.
Orang seperti ini juga biasanya mampu mendidik dan memotifasi orang lain
untuk menciptakan sifat-sifat positif di atas dalam dirinya. Namun, dia harus
mempunyai kesungguhan dan kesabaran berlipat ganda. Demikian pula dalam
melakukan proses pendidikan yang menjadi amal unggulan bagi orang yang
menjalankannya di hadapan Allah kelak.
Allah swt. berfirman,
Dan orang-orang yang berjihat untuk (mencari keridhaan) Kami, benarbenar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.
Dan
sesungguhnya Allah benar-benar beserta oarang orang yang berbuatbaik.
(Al-Angkabuut:69)
dan firma-Nya,
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka
meyakini ayat-ayat Kami. (as-Sajdah:24)
5. Fleksibel saat berinteraksi dengan setiap peristiwa dan individu, apabila dalam
perkara itu tidak terkait dengan masalah syariat. Bergaullah dengan sejenak
atau mundur selangkah mengatur siasat, untuk selanjutnya maju kedepan
beberapa langkah. Dalam situasi seperti ini, Anda harus membekali diri dengan
akhlak terpuji, ucapan yang benar, dan kepandaian memilih dan memilah
kalimat yang digunakan saat berinteraksi dengan orang lain.
6. Jangan terbiasa membuat keputusan yang tergesa-gesa, karena terpengaruh
oleh kesan pertama saat terjadinya peristiwa atau pada pertemuan pertama
dengan seseorang. Biasakan diri Anda untuk tetap tenang dan konsisten sambil
mengumpulkan informasi, menganalisa situasi dan bahasa yang digunakan
sebelum mengeluarkan keputusan.
7. Anda akan menemukan situasi yang sangat komplek dalam kehidupan,
khususnya ketika berhadapan dengan banyaknya pilihan alternatif, atau, ketika
Anda berada di persimpangan jalan yang menyebabkan harus memilih sebuah
alternatif. Hal ini menuntut Anda untuk mempertimbangkan secara matang
terhadap akibat dan hasil yang diperoleh dari setiap pilihan yang diambil,
mengandung nilai kebaikan ataukah keburukan. Setelah itu tentukanlah
alternatif yang akan Anda ambil setelah bertawakkal kepada Allah Azza wa
Jalla. Jangan coba menawar hal-hal yang bertentangan dengan azas kebenaran
dan keimanan.
8. Jangan lalai untuk tetap mengembangkan kemampuan dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi dalam meningkatkan kinerja,
produktivitas, dan kualitas kerja Anda. Semuanya itu dapat diraih melalui
latihan, banyak membaca, mengikuti seminar, dan berbagai pelatihan. Anda
juga perlu mengikuti perkembangan media elektronik dan telekomunikasi yang
berserak di sekitar Anda, yang bisa saja terkait dengan jenis pekerjaan.
Misalnya, komputer, telepon, faks, sistem informasi, pusat penelitian, lembagalembaga pelatihan, dan sebagainya.
9. Jangan terbiasa menunda dan mengumpulkan tugas Anda. Segeralah selesaikan
satu persatu. Hadapilah tanggung jawab yang diberikan kepada Anda, dan
kerjakanlah tanpa ragu. Ini adalah syarat meraih kesuksesan dalam
melaksanakan setiap pekerjaan Anda.
10. Anda mungkin akan terkejut dengan kesalahan yang dilakukan dalam
pekerjaan. Bila itu terjadi, Anda tidak perlu merasa tertekan, putus asa,
menyerah, dan pasrah. Berusahalah agar Anda dapat segera memperbaiki
kesalahan tersebut dengan cara yang paling baik dan aman.
Syarat Sukses dalam Tugas
Tugas atau job merupakan salah satu bentuk dari sebuah aktivitas yang
ditekuni oleh banyak orang, baik itu di kantor pemerintahan, di perusahaan publik,
atau lembaga-lembaga khusus lainnya. Ada beberapa persyarat yang harus
disiapkan guna meraih kesuksesan dalam tugas ini, di antaranya:
1. Yakin diri bahwa Anda telah menyatu dengan tugas yang dikerjakan. Apabila
cinta dan perasaan Anda tidak menyatu dengan pekerjaan, maka Anda tak akan
mampu berinovasi, kretif, dan memberi konstribusi. Kesuksesan dalam tugas
pun sulit diraih.
2. Skill dan keahlian dalam sebuah pekerjaan merupakan kebutuhan yang harus
dimiliki oleh setiap pekerja, walau berada dalam standar minimal. Karena,
setiap pekerjaan memiliki keistimewaan dan spesifikasi tersendiri. Untuk itu,
dibutuhkan seseorang yang dapat melaksanakannya sesuai dengan skill yang ia
miliki, menguasainya secara teori dan praktik sekaligus.
3. Ambillah pengalaman dari para senior Anda dalam pekerjaan itu, walau secara
teori dan gelar pendidikan mereka lebih rendah dari Anda. Tapi begitullah
tradisi yang seharusnya berlaku, terapan pengalaman mempunyai peran penting
dalam sebuah pekerjaan.
4. Mintalah saran dan nasihat dari atasan Anda apabila ada masalah yang
menghadang. Sampaikan padanya batas keberhasilan Anda dalam pekerjaan
tersebut. Simaklah dengan baik arahan dan masukan dari atasan yang
disampaikan kepada Anda. Sebaiknya Anda mempunyai jadwal rutin
dengannya.
5. Hendaknya Anda juga mempunyai jadwal pertemuan rutin dengan para
karyawan, bawahan, atau dengan kawan-kawan dalam pekerjaan itu. sehingga,
Anda dapat mempelajari sifat pekerjaan itu, mengetahui setiap permasalahan
yang menimpa mereka dan bekerja sama menemukan solusinya. Berilah
mereka motivasi, masukan, dan saran membangun. Bantulah mereka
menciptakan hal itu.
6. Klarifikasi jenis pekerjaan Anda, kemudian bagi (alokasikan) dalam beberapa
hari. Sehingga, Anda dapat menuntaskan tugas yang butuh penyelasaian
secepatnya. Pembagian job itu hendaknya direalisasikan secara rutin dan
konsisten, sehingga mereka yang bekerja dengan Anda dapat mengambil
manfaat dari program pembagian tugas tersebut. Pembagian itu misalnya
dalam bentuk seperti ini:
a. Waktu khusus untuk mempelajari dan mengajukan laporan.
b. Menemui narasumber dari kalangan luar kantor.
c. Membuat jadwal pertemuan dengan para pekerja dan karyawan.
d. Menemui atasan Anda dan melakukan pembicaraan melalui telepon. Dan,
akhir dari program harian tersebut ialah,
e. Melakukan kinjungan atau inpeksi lapangan apabila pekerjaan tersebut
mengharuskan hal itu.
Anda juga dapat menyusun program kerja harian, lalu meletakkannya di atas
pintu ruang kerja Anda, sehingga orang-orang yang bekerja dengan Anda dapat
mengetahui kapan mereka dapat menemui Anda. Contoh yang saya tunjukkan
ini bukan sesuatu yang mutlak diikuti. Karena jenis pekerjaan setiap orang
berbeda satu dengan yang lain.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
dapat menghemat waktu dan tenaga dibanding bila kita menggali informasi
dari setiap karyawan tersebut secara perseorangan.
Rapat pengambilan keputusan. Rapat ini berbeda dengan jenis rapat
sebelumnya. Rapat ini bertujuan untuk menetapkan keputusan pada sebuah
masalah yang menjadi tema bahasan.
Rapat pembahasan dan penelitian. Tujuan dari rapat ini ialah melakukan
pembahasan dan penelitian melalui apa yang disebut dengan lintasan akal dan
pikiran. Dalam pertemuan ini dapat dibentuk beberapa kelompok kerja yang
masing-masing diberi tugas untuk meneliti, dan mempelajari sebuah tema
umum, sementara kelompok lain membahas sub tema dari tema umum
tersebut.
Rapat mendadak. Rapat ini dilakukan karena kepentingan yang sangat
mendadak tanpa terduga dan taktermasuk dalam program lembaga atau
yayasan.
Rapat rutin dan kontinu yang termasuk dalam program lembaga, yayasan atau
perusahaan.
Rapat protokoler. Rapat jenis ini berbeda dengan rapat lainnya. Tidak produktif
dan menghasilkan.
Rapat pendidikan ilmuah. Rapat ini adalah tempat di mana para pelajar dan
mahasiswa menerima ilmu dan pengetahuan diri dosen atau guru mereka.
1. Membekali setiap peserta dengan apa yang telah ia tentukan berupa keputusan
rapat.
2. Menyampaikan kepada mereka yang berhalangan hadir pada rapat tersebut,
tentang apa yang harus mereka kerjakan sesuai dengan keputusan rapat.
3. Melakukan acara perpisahan yang baik dengan para peserta rapat.
4. Membuat startegi pelaksanaan keputusan rapat, memantau, dan mengevaluasi
sejauh mana kemajuan dari eksekusi keputusan rapat tersebut direalisasikan.
Sebab Kegagalan Sebuah Rapat
1. Tujuan diadakan rapat tersebut tidak jelas bagi para peserta, atau tujuan yang
dicanangkan tidak mampu memuaskan mereka.
2. Startegi pelaksana rapat tidak berjalan dengan baik, dari susunan acara,
menajemen pelaksanaan, atau akomodasi yang tidak memuaskan bagi para
peserta.
3. Penyampaian berita kepada para peserta dilakukan dengan cara yang kurang
tepat. Apakah tentang tujuan rapat, waktu pelaksanaan atau tempat
pelaksanaannya.
4. Para peserta rapat tidak hadir di ruang dan pada waktu pelaksanaan acara.
5. Waktu dan tempat rapat yang dipilih tidak sesuai dengan kondisi para peserta.
6. Para peserta yang hadir tidak berkonsentrasi penuh mengikuti rapat tersebut.
Bisa juga karena kondisi fisik yang kurang sehat, hati tidak terpuaskan, atau
karena informsi tentang rapat tersebut tidak optimal. Sehingga, mereka tidak
mampu terlibat secara aktif memberi konstribusi positif pada rapat tersebut.
7. Sibuk melakukan aktivitas lain saat rapat sedang berlangsung. Seperti
menelepon, sering keluar masuk ruang pertemuan, dan sebagainya.
8. Keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat kabur dan tidak jelas bagi para
peserta.
9. Kaku, keras, dan lalai dalam menajemen pelaksanaan rapat.
10. Tidak berhasil melaksanakan dan merealisasikan keputusan-keputusan rapat
tersebut.
hubungan yang terbangun dengan baik terkait erat dengan kesuksesan dalam
pekerjaan.
Untuk merealisasikan keberasilan itu, maka ada beberapa langkah yang
harus ditempuh:
1. Bersungguh-sungguhlah melaksanakan pekerjaan Anda. Amanah berupa tugas
yang diembankan pada Anda agar dihormati oleh kawan-kawan.
2. Berperilakulah dengan akhlak terpuji dan lurus saat berinterasi dengan kawankawan Anda. Tampakkan wajah berseri-seri, ucapan yang senantiasa terjaga,
memaafkan yang bersalah, dan memuji orang yang berbuat baik kepada Anda.
3. Jagalah kebersihan pakaian dengan aroma tubuh yang wangi agar orang-orang
senang berada di sekitar Anda.
4. Tunjukkan kesungguhan Anda dalam ber-muamalah dengan kawan-kawan.
Libatkan diri Anda dalam suasana yang menyenangkan dan menyediakan
mereka. Sampaikan pendapat, nasihat, dan hadiah bagi mereka pada momenmomen tertentu. Berikan bantuan materi bagi siapa saja yang membutuhkan,
bila Anda dan keadaan mereka, khususnya bila Anda adalah atasan mereka.
Jangan ragu mengulurkan bantuan kepada mereka, karena bisa saja mereka
menghadapi kesulitan dalam pekerjaan.
5. Ikut sertalah dalam aktivitas alah raga atau acara wisayang diadakan di luar
suasana kerja, namun jangan melebihi kadar yang seharusnya.
6. Jangan menampakkan diri sebagai orang berkepribadian tertutup di tengah
teman-teman Anda. Bicaralah pada mereka tetang diri, kehidupan, pemikiran,
dan kondisi hidup Anda. Namun pembicaraan seperti itu jangan terlalu sering
diucapkan, agar Anda tidak nampak seperti orang yang senang berbicara dan
egois. Juga jangan terlalu mendalam dan menyentuh hal-hal yang sifatnya
privacy dan rahasia, sehingga mereka menjadi ibah dan kasihan terhadap Anda,
namun tidak memperoleh kepercayaan dari mereka.
7. Hindarilah pembicaraan yang sifatnya sensitif yang dapat menyinggung
perasaan mereka di tempat kerja. Misalnya, menyidir dengan menyebut nama
suku, keluarga, dan dairahtempat tinggal mereka. Atau, apa saja yang
bersumber dari mereka dan keluarganya, yang menyangkut aip dan cacat
dirinya. Sindiran dan celaan seperti di atas, biasanya akan menciptakan
kemarahan dan dendam. Walaupun kemarahan itu dapat tutupi, namun pada
akhirnya akan menimbulkan perilaku negatif dalam diri orang tersebut
terhadap orang yang menyidir dan menghinanya.
8. Jangan biarkan perasaan Anda lepas tampa kendali untuk selalu menasihati
kawan-kawan dalam hal-hal yang negatif atau positif. Sebaiknya Anda berlaku
bijak dalam melakukan sesuatu. Karena Anda takkan tahu bahwa Allah Azza
wa Jalla akan menentukan sesuatu yang lain dari peristiwa itu.
Bergaul dengan Orang yang Suka Berselisih di Tempat Kerja
Walaupun seseorangmemiliki berkepribadian terpuji, berusaha meraih
kepercayaan orang lain dengan beragam cara. Bangunlah hubungan erat dengan
mengganggu diri dan pekerjaan Anda itu. cobalah bersikap tenang dan
rasional saat memilih alternatif dari solusi yang ada, dengan
mempertimbangkan maslahat dan madharat sesudahnya. Salah satu solusi
yang mungkin dapat menyelesaikan masalah yang Anda hadapi ialah
bersikep cuek terhadap masalah itu dan oknum pelakunya. Atau, berusaha
memindahkan oknum tersebut ke tempat kerja lain. Atau, Anda sendiri yang
pindah kerja. Atau, Anda menghadapi langsung orang itu dan berdialog
dengannya.
6. Anggaplah solusi alternatif yang Anda pilih ialah memutuskan untuk tetap
bertahan di tempat kerja dan berusaha menghadapi pembuat masalah
tersebut, bedialog dengannya agar perilakunya dapat berubah. Saat Anda
memilih alternatif di atas langkah berikutnya yang harus dilakukan ialah
menyusun pikiran-pikiran strategis. Siapkan bukti dan alasan Anda untuk
menghadapinya. Rancang dengan baik bahasa Anda, mantapkan tatapan
mata intonasi suara saat berbicara dengannya nanti. Dengan demikian,
Anda dapat meraih apa yang diinginkan sekaligus menciptakan perubahan
pada diri orang tersebut.
7. Asumsikan adanya reaksi balik setelah Anda berbicara dengannya. Asumsi
yang dibangun itu berdasar pada pengetahuan Anda terhadap kepribadian
dan perilakunya selama ia bergaul dengan orang lain.
8. Seimbangkan strategi yang disusun dengan asumsi Anda tentang reaksi
yang akan dilakukan oleh orang tersebut. Hendaknya tujuan Anda adalah
menghilangkan atau meminimalisasi pengaruh yang muncul dari masalah
tersebut. Hati-hatilah, agar usaha yang Anda lakukan tidak menciptakan
pertengkaran dan masalah baru yang lebih besar.
9. Setelah rancangan strategi Anda mencapai final, tulislah dalam lembaran
khusus dan lakukanlah evaluasi beberapa kali. Jangan hanya mengandalkan
memori Anda untuk mengingat masalah tersebut serta jalan
penyelesaiannya. Kecuali, bila Anda telah pernah mencobanya dan berhasil.
10. Anda mungkin dapat menerima saran dan nasihat dari kawan kerja, atau
seseorang yang bisa dipercaya akhlak dan buah pikirannya. Catatlah
masukan dan saran yang ia berikan, kemudian pikirkan secara matang
kemungkinan adanya solusi dari advice (nasehat) yang ia sampaikan.
c. Langkah Penyelesaian Masalah Dengan Pelakunya
Setelah Anda menyiapkan diri untuk menghadapi langsung masalah tersebut,
dan mematangkan strategi yang cocok untuk menyelesaikannya, maka ada
beberapa langkah aplikatif untuk merealisasikannya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
agar dia dapat memahami masalah yang ingin Anda katakan sekaligus
mengerti kebutuhan orang lain.
Mintalah dengan hormat kepada orang lain agar dia dapat membantu
dan menggantikan posisi Anda untuk menemui orang tersebut.
Sampaikan dengan cara yang baik apa yang menurut Anda sebagai
solusi untuk keluar dari masalah yang terjadi. Jelaskan juga manfaat yang
terdapat dalam usulan dan saran Anda itu.
Terimalah dengan lapang hati saran positif yang ia sampaikan.
Tampaknya kelembutan Anda padanya saat ia menyampaikan kebutuhan
dan kelemahan yang ia miliki. Usulkan pula alternatif pengganti dari
sesuatu yang selama ini ia sangka bermanfaat namun kenyataan jadi
masalah.
Tutuplah pertemuan itu dengan menentukan poin-poin penting yang
telah disepakati bersama dan kemungkinan mencapainya. Jelaskan juga
kewajiban yang harus ditunaikan oleh Anda berdua.
Tentukan pertemuan berikutnya apabila masih ada masalah yang belum
terselesaikan pembahasannya.
Awasi pelaksanaan keputusan yang telah Anda sepakati bersama dan
evaluasi sejauh mana kemajuan yang telah dicapai.
Suasana hati Anda harus tetap tenang. Begitu juga dengan tubuh Anda,
usahakan rileks saat sedang berdialog. Dan lebih baik lagi bila Anda telah
beristirahat dengan cukup.
Berilah upah tambahan atau bonus bagi seseorang yang turut
berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang muncul. Tampaknya rasa
kasih, hormat, dan senyum Anda padanya. Puji apa yang telah ia lakukan
dihadapan kawan-kawan kerjanya yang lain. Bila memungkinkan beri ia
hadiah yang pantas. Apabila ia ditimpa masalah, bantulah dalam
penyelesaiannya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Harta
Pemikiran yang inovatif
Manajemen yang sukses
Tangan yan teramoil dan terlatih
Kebutuhan-kebutuhan dasar
Fasilitas yang tersedia
Pemasaran yang sukses
dihadapan Allah, juga karena itu hal itu akan mempengaruhi produktivitas
kerja secara negatif.
8. Belajarlah dari pengalaman dan pengetahuan senior Anda dengan
menghubungi mereka secara pribadi. mintalah masukan pada masalahmasalah tertentu yang ia kuasai.
9. Ikutilah perkembangan yang terjadi dalam pekerjaan Anda dan usahakan
agar dapat memanfaatkannya dengan baik. banyak cara untuk mengikuti
perkembangan baru yang terjadi, di antaranya dengan senantiasa membaca
majalah, koran, dan bulentin yang secara khusus membahas hal tersebut,
mencatat alamat pusat-pusat pelatihan, penelitian, lokasi pameran dan
berusaha mengunjunginya bila memungkinkan.
10. Prioritaskan peningkatan kreativitas dan pengembangan kepribadian Anda
secara umum dan yang terkait pada pekerjaan secara khusus. Caranya bisa
melalui membaca, pelatihan, mengikuti seminar, dan ceramah-ceramah
penting yang berhubungan dengan pengembangan potensi Anda.
11. Tunaikan hak tubuh Anda dengan liburan, wisata atau istirahat yang cukup.
12. Jaga dan pererat hubungan Anda dengan kawan kerja, atasan, dan bawahan.
Tanda Melemah Produktivitas Kerja
1. Tidak adanya program yang efektif dan jelas dalam melakukan pekerjaan.
Bahkan, program itu hanya menekan para karyawan.
2. Program tidak berjalan sesuai rencana, bahkan tergantikan oleh ijtihad dan
pendapat pribadi.
3. Sibuk melakukan aktivitas lain saat berada di kantor.
4. Datang terlambat dan pulang secepatnya sebelum waktu kerja resmi
berakhir.
5. Banyak udzur, libur, dan tetap berusaha melakukan hal itu dengan berbagai
cara.
6. Tidak suka bertemu dengan atasan untuk berdialog dan berbicang-bincang
mengenai urusan pekerjaan.
7. Sering lupa apa yang ditugaskan kepada karyawan atau pekerja.
Penyebab Berkurang Produktivitas Kerja
1. Karyawan tidak puas dan senang pada pekerjaannya.
2. Tidak memahami jenis pekerjaan yang ia lakukan.
3. Ketidakmampuan melaksanakan pekerjaan sesuai yang diinginkan
disebabkan oleh faktor individu, kurang tersedianya fasilitas kerja, atau
karena adanya rintangan yang belum dapat diselesaikan.
4. Tidak adanya kesungguhan dalam dirinya karyawan saat melaksanakan
pekerjaan.
5. Karyawan tidak merasa dihargai atas kreativitas, prestasi, dan produktivitas
yang ia hasilkan dalam pekerjaannya. Padahal, prestasi tersebut
memberikan keuntungan bagi perusahaan tempat ia bekerja.
6. Adanya masalah yang terjadi antara sesama kawan kerja, atasan, atau
bawahan.
MANAJEMEN
Tak ada satu jenis pekerjaan pun yang tidak membutuhkan sistem menajemen.
Sebab, sistem manjemen sudah menjadi kebutuhan bagi setiap individu, lembaga
atau perusahaan. Sebagai orang bahkan keluarga, pegawai, pedagang, petani dan
sebagainya, membutuhkan ilmu manejemen dalam menjalankan roda usahanya.
Berikut ini beberapa gagasan umum tentang masalah manajemen, yang dalam
hal ini terkait dengan memenej karyawan dalam melakukan tugas dan
pekerjaannya.
Apakah Manajemen Itu?
Manajemen adalah strategi yang diikuti dengan aplikasi melalui pemanfaatan
seluruh fasilitas yang dimiliki, lalu, menggabungkan keduanya guna mencapai
tujuan yang diinginkan dengan melakukan pengawasan, supervisi, dan evaluasi.
Jenis Manajemen
Hasil dari perkembangan llmu manajemen selalu disertai dengan makin
banyaknya penelitian dan pembahasan tentang hal ini. Itu sebebnya, para pakar
pada bidang ini akhirnya dapat mengklasifikasi jenis-jenis manajemen dalam
beberapa bagian.
Pembagian ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan secara mendalam
terhadap fakta aplikasi sistem manajemen yang terjadi dalam kehidupan manusia.
1. Manajemen tata tertib, yaitu manajemen yang berlebihan dalam menerapkan
aturan dan tata tertib lembaga atau perusahaan, tanpa memperhatikan
konsekuensi yang ditimbulkan. Misalnya, dari tata tertib yang ketat dan kaku,
maka mungkin membahayakan nasib para karyawan. Bahkan, justru akan
menghancurkan tujuan sebuah usaha, lembaga, yayasan, atau perusahaan.
Manajemen yang seperti ini juga akan melenyapkan semangat inovasi,
kreativitas, dan berlawan dengan semangat pertumbuhan dan kemajuan. Inilah
yang disebut dengan manajemen taklid.
2. Manajemen reaksi, yaitu manajemen yang selalu menanti dan menunggu apa
yang dilakukan oleh orang lain. Setelah itu, ia lalu beraksi terhadap apa yang
telah terjadi, manajemen seperti ini hanya terpengaruh dengan apa yang ada di
sekelilingnya. Dalam situasi dan kondisi bagaimanapun ia selalu menjadi
pengikut, tanpa strategi, aturan, dan tata tertib. Tidak mengutamakan
perkembangan dan pembaruan.
3. Manajemen konflik, yaitu manajemen yang khusus menghadapi masalah dan
konflik yang terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga pada saat-saat tertentu.
8. Dan yang paling utama adalah, tujuan setiap lembaga, yayasan atau perusahaan
harus jelas bagi setiap karyawan, sehingga mereka bekerja dengan arah dan
tujuan yang jelas.
Beberapa Tipe Direktur
1. Direktur yang serius memperhatikan pekerjaan, namun mengabaikan hak para
karyawan. Dia sangat memperhatikan jam kerja dengan baik dan dapat
merealisasikan secara ketat aturan dan tata tertib yang berlaku untuk
memproteksi pekerjaan. Namun, direktur bertipe demikian ini tidak terlintas
dalam benaknya sedikitpun hal-hak para karyawan, kebutuhan mereka,
bagaimana mendapatkan cinta mereka, atau bahkan tidak memperhatikan
kondisi mereka. Direktur semacam ini dalam waktu singkat mungkin akan
meraih kesuksesan. Namun selanjutnya dia akan menuai ledakan masalah dan
kegagalan kerja.
2. Direktur yang hanya memperhatikan karyawan sesuai standar pekerjaan yang
ia lakukan.
3. Direkturnya dengan kepribadian negatif yang hanya memperhatikan diri
sendiri. Ia tidak memikirkan pekerjaan dan para karyawannya, kecuali bila hal
itu dapat mendatangkan kebaikan bagi dirinya sendiri.
4. Direktur yang bersikap secara seimbang, yang mengetahui dan menunaikan
hak setiap pekerjaan dan karyawan secara adil. Dalam kesibukan kerja itu, ia
tetap memperhatikan hak dirinya yang harus ia tunaikan. Inilah direktur yang
sukses.
Ciri Direktur yang Sukses
1. Amanah, ini adalah syarat pertama kesuksesan setiap pekerjaan yang
dilakukan. Khususnya, bagi setiap penanggungjawab pekerjaan, supervisor,
manager, atau direktur. Karena, dialah yang diberi amanah untuk mengurus hak
lembaga dan karyawan sekaligus. Apabila seorang penanggung jawab tak
memiliki kriteria ini, maka hak-hak karyawan dan lembaga pun terabaikan.
Pekerjaan menjadi gagal dan manajemen yang diterapkan tak akan berfungsi.
Bila keikhlasan dalam bekerja adalah syarat kesuksesan, maka keikhlasan itu
tak akan diperoleh, kecuali bila disertai dengan sifat amanah.
2. Berilmu dan pengalaman. Pekerjaan yang menerapkan sistem manajemen
yang baik dan ilmu dengan spesialisasi, tentunya harus didukung dengan
pengalaman ilmiah yang nyata. Tanpa ilmu, maka seorang direktur hanya akan
mentaklid (meniru) dalam melakukan tugasnya sepanjang masa, sesuai dengan
apa yang ia pelajari. Tanpa pengalaman, ilmu seorang direktur hanya menjadi
sebuah teori yang tidak dapat membantu dirinya saat membutuhkan untuk
menghadapi beragam situasi di lapangan kerja.
3. Memiliki power dan kemampuan eksekusi. Seorang direktur yang tidak
memiliki power tak akan mampu mengendalikan para karyawannya. Karyawan
bahkan yang menyetir dirinya, sehingga mereka dapat berbuat sesuai dengan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Seni Berdiplomasi
Diplomasi dan dialog merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan
manusia. Mereka membutuhkan dua hal ini dalam rumah tangga, keluarga, dan
saat melakukan pekerjaan bersama dengan kawan-kawan atau kelompoklain.
Mempelajari cara berdoplomasi dan sialog untuk mendapatkan hasil lebih baik,
sudah menjadi bagian dari ilmu yang tengah dipelajari di berbagai perguruan
tinggi. Dalah hal ini, orang-orang Barat telah berhasil mendalami dan
mengaplikasikan dengan baik ilmu ini, serta meraih kesuksesan besar dengan
menguasai bumi ini. Khususnya, apa yang disebut dengan diplomasi politik dan
ekonomi.
Pada masa-masa perkembangan Islam, kaum muslimin sangat menguasai seni
deploamasi, dialog, dan debat. Mereka juga menyusun dan menulis banyak buku
yang terkait dengan ilmu ini. Dalam penulisannya mereka memisakan antara satu
seni dengan seni lainnya, sesuai dengan klasifikasinya masing-masing. Namun,
tetap berlandasan pada sumber seni itu sendiri, yaitu Al-Quran dan Sunah
Rasulullah saw. tetapi, generasi berikutnya pada abat-abat terakhir masa kejayaan
Islam, kaum muslimin tak lagi antusias mempelajari dan menguasai ilmuini,
sebagaimana juga terjadi pada ilmu-ilmu lainnya yang menjadi penyebab
munculnya banyak berselisihan.
Dalam waktu yang relatif singkat, kita tentu tak mampu menjelaskan panjang
lebar tentang bagaimana cara berdeplomasi dan berdialog yang baik. namun ada
beberapa bagian penting yang mungkin dapat dibahas disini. Semoga dengan
pejelasan singkat ini, para pembaca dapat memperbaiki kemampuan mereka saat
berdeplomasi atau berdialog dengan orang lain.
Beberapa bagian penting itu ialah:
A.
Persiapan deplomasi, yaitu dengan mempelajari masalah yang dihadapi dan
strategi melakukan deplomasi. Persiapan awal ini akan sempurna melalui
unsur-unsur berikut ini:
1.
Membatasi masalah dengan jelas yang menjadi pangkal perbedaan antar
Anda dengan kelompok lain yang akan berdeplomasi dengan Anda.
Karena,tampa mengetahui hakikat permasalahan secara mendalam saat
memasuki arena diplomasi, akan menyebabkan kekalahan dan kegagalan.
2.
Mengetahui setiap kelompok yang berbeda dengan Anda. Ketidaktahuan terhadap kelompok lain yang akan berdiplomasi dengan Anda akan
menciptakan keterkejutan saat diplomasi itu berlansung. Karena, bisa saja
Anda akan menghadapi satu atau lebih dari satu kelompok yang masingmasing mempunyai kepentingan dan pemikiran masing-masing.
3.
Mengetahui secara spesifik opini setiap kelompok, titik apa saja yang
dapat disepakati bersama dan apa saja yang mungkin tetap akan berbeda?
Sejauh mana kemungkinan munculnya kesepahaman dengan salah satu
kelompok yang ada walaupun tetap akan berbeda dengan kelompok lain.
4.
Meneliti kepribadian orang yang bertindak sebagai guru bicara bagi
kelompok lain. Karen, seperti apapun opini dan kepentingan setiap
kelompok, perbedaan secara pribadi antara juru bicara setiap kelompok
akan mempengaruhi jalannya perudingan, dan tentu saja hasil akhirnya.
Penelitian yang dilakukan harus memenuhi seluruh aspek kepribadian
mereka; biografi, perilaku, pemikiran, wawasan, mentalnya, dan sisi apapun
yang harus diketahui dari kepribadian seseorang juru bicara. Seseorang atau
kelompok yang lebih memahami dengan baik kepribadian juru bicara yang
menjadi bakal lawan diplomasinya, berpeluang lebih besar untuk
menguasai lawan dan memenangkan perundingan.
B.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C.
ingin dicapai, dan sasaran terenda yang mungkin diperoleh. Terkait dengan
hal ini, saya menyarankan agar Anda kembali membaca bahasan pertama
dalam buku ini tentang Bagaimana Menyusun Tujuan Anda.
Prediksikan sasaran yang juga diinginkan orang alin melalui jalur
diplomasi dan sasaran minimal yang mungkin mereka raih.
Adanya pilihan alternatif yang memuaskan dan dapat diterima oleh
kelompok lain pada saat Anda tak dapat menerima apa yang mereka
inginkan.
Menyusun metode yang dapat mempengaruhi mereka agar mereka
merasa puas pada saat menerima tujuan yang Anda inginkan. Anda juga
berusaha menenangkan mereka dengan mengatakan bahwa tujuan yang
Anda raih sesunggunya mendukung kepentingan dan tidak merugikan
mereka. Anda juga harus berhati-hati agar mereka tidak terprovokasi secara
pribadi saat melakukan perundingan.
Meraih simpati lawan diplomasi Anda adalah langkah awal
menyelesaikan masalah dan memenangkan jalur diplomasi.
Memfokuskan perhatian pada sasaran dan tujuan tampa peduli pada
hal-hal yang sifatnya formalitas apabila tidak terkait dengan tujuan dasar
yang diinginkan.
Prediksi segala kemungkinan yang akan terjadi saat diplomasi
berlansung, sekaligus menyiapkan solusi yang tepat bila terjadi deadlock
(mentok, tidak ada kesepakatan), namun solusi itu ditawarkan saat
dibutuhkan.
Menyusun solusi seimbang yang dapat diterima keduabelah pihak bila
tak ada kata sepakat. Sehingga, salah satu kelompok dapat menerima solusi
alternatif tersebut dengan syarat tidak berbeda jauh dari tujuan yang
diinginkan.
Diperlukan latihan yang cukup ndalam menerapkan strategi yang
telah dirancang sebelum dimulainya perundingan.
Tujuan yang dirancang secara bertahap ini ibarat terminal sementara pada
sebuah jalan panjang yang dilalui secara konsisten untuk merealisasikan sebuah
tujuan yang lebih besar dan agung. Oleh karena itu, salah satu syarat sukses dalam
membangun visi masa depan terletak pada kemampuan Anda membedakan antara
kedua tujuan tersebut.
Denfinisi tentang Visi Masa Depan
Visi adalah perkembangan yang terjadi secara berkesinambungan terhadap
tujuan-tujuan mutaghayyir (variabel) dalam rangka mencapai tujuan tsabit (utama)
yang komprehensif. Oleh karena itu kita perlu membahas apa yang dimaksud
dengan tujuan tsabit dalam sebuah usaha, dan setelah itu tentang AlMutaghayyirat.
Nilai dan Tujuan yang Permanen dan Menetap
Setiap usaha yang dilakukan akan berdiri tegak dengan sebuah tujuan dan citacita permanen. Setiap tujuan, nilai, dan cita-cita yang menetap secara kuantitas
harus sedikit. namun, ia sangat signifikan dalam mengarahkan dan menjustifikasi
setiap pekerjaan yang dilakukan pada setiap waktu dan tempat. Lalai dan tidak
peduli terhadap tujuan atau cita-cita, sama saja dengan menghentikan setiap
pembenaran yang menjadi alasan terwujutnya usaha tersebut.
Sebuah cotoh yang mungkin dapat dipahami oleh setiap muslim melalui
sebuah pernyataan, bahwa tujuan dari penciptaan manusia adalah menyembah dan
beribada kepada Allah swt. Ini sesuai dengan firman-Nya:
Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk
menyembah kepada-Ku. (Adz-Dzaariyaat:56)
Apabila tujuan penciptaan ini dilalaikan oleh manusia, atau mereka tidak
menyembah Allah. Baik karena mereka melepaskan diri dari beribada kepadaNya, atau karena menyembah selain Allah, maka keberadaan mereka saat itu
sesungguhnya tidak punya arti sama sekali.
Tujuan dan cita-cita ini terus berjalan selama hayat masih dikandung badan.
Inilah yang disebut dengan tujuan yang tsabit dan abadi yang takkan mengalami
perubahan.
Sembahlah Tuhanmu, hingga datang kepada al-yakin (kematian)(Al-hijr:99)
Bila kita mencoba untuk menerapkan hal ini dalam sebuah dunia usaha, maka
kita perlu mengatakan bahwa, Bila ada sekelompok orang yang mendirikan
sebuah perusahaan untuk menjalakan salah satu aktivitas bisnis,maka satu hal
yang harus melekar dengan jelas dalam pikiran mereka ialah adanya tujuan dan
cita-cita yang tsabit dan menetap selama perusahaan itu tetap berdiri dan
melakukan aktivitas bisnisnya.
Anggaplah perusahaan ini akan berjalan selama 50 tahun, maka tujuan yang
ditargetkan tidak boleh hanya untuk 10 tahun. Lantas setelah itu, dicari kembali
tujuan yang lain, karena pada saat dia menjadi tujuan yang mutaghayyir dan tidak
tsabit. Padahal tujuan yang tsabit harus menjadi petunjuk permanen bagi setiap
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
Layaknya bintang kutub yang selalu terlihat oleh para musafir di arah Utara
kemanapun arah perjalanan mereka. Maka tujuan yang menetap dan permanen
pada setiap usaha apapun akan menjadi pengikat setiap bagian dalam perusahaan.
Juga, menyatukan para karyawa dalam perjalanannya meraih tujuan dan cita-cita
yang diinginkan.
Inilah yang disebut dengan tujuan yang berkesinambungan dan harus dalam
jumlah terbatas. Sebab, tujuan utama yang tsabit dalam jumlah besar akan
mengisyaratkan perubahan. Dalam sebuah dunia usaha, tujuan yang tsabit
biasanya tidak lebih dari empat poin. Sangat sedikit orang yang merancang hingga
enam tujuan.
Oleh karena itu, harus dibedakan antara tujuan yang mulia berkesinambungan,
pengalaman terapan, strategi, dan kebijakan umum dalam setiap jenis usaha.
Setiap tujuan yang tasbit harus mampu menghadapi tantangan zamannya. Oleh
karena itu, ada satu pertanyaan yang patut dilontarkan atas setiap tujuan yang telah
Anda tentukan, Apakah mungkin pada suatu saat nanti saya melepaskan diri dari
tujuan ini, walaupun usaha ini tetap berjalan?
Apabila Anda menjawab, Ya, maka pindahkanlah tujuan ini dari bingkai
tujuan yang tasbit kedalam bingkai tujuan mutghayyir yang bisa menerima
perkembangan dan perubahan. Salah satu cara yang kerap dilakukan untuk
mengetahui cita-cita atau tujuan yang tsabit bagi perusahaan atau yayasan Anda
adalah dengan mengetahui spesifiksi usaha yang Anda lakukan. Setelah itu,
jawablah pertanyaan ini, mengapa? Kemudian, buatlah kembali pertanyaan dari
jawaban pertama Anda, demikian seterusnya hingga Anda dapat menyusun lima
pertanyaan dari setiap jawaban.
Salah satu contoh jawaban dari pertanyaan di atas adalah, Dalam perusahaan
ini kami bekerja dalam rangka melayani para karyawan dalam proses kebersihan
tempat tinggal mereka. Mengapa? Untuk meningkatkan peradaban bangsa
ini! Mengapa? Supaya kekuatan dan efektivitas mereka dalam kehidupan ini
semakin bertambah Mengapa? Demi kebahagiaan seluruh umat manusia
Mengapa? Agar kami dapat meraih Ridha Allah swt.
Dari beberapa pertanyaan di atas akhirnya dapat diketahui bahwa tujuan utama
kami adalah meraih ridha Allah, melalui usaha-usaha yang disebutkan oleh
jawaban di atas. Kita juga boleh mengatakan, Yayasan kami bergerak dalam
bidang pelatihan komputer. Mengapa? Untuk mempersiapkan Sumber Daya
manusia yang dapat memanfaatkan hasil-hasil produksi peradaban masa kini
Mengapa? Sebagai kesertaan kami dalam membangun kekuatan bangsa ini
Mengapa? Agar kami dapat hidup sebagai bangsa yang merdeka dan
berdaulat Mengapa? Supaya kami memperoleh kebahagiaan.
Dari sini kita dapat mengatakan bahwa tujuan utama bagi yayasan ini adalah
menciptakan kebahagiaan bagi umat manusia. Dalam hal ini Anda dapat
mengetahui bahwa bertambahnya harta dan kekayaan tak dapat dijadikan sebagai
tujuan utama Anda. Sebab, harta dan kekayaan sesungguhnya adalah sarana dan
bukan tujuan inti. Pada saat tujuan Anda lurus dan benar, mka kekayaan akan
Anda peroleh, dan mungkin saja Anda menginvestasikan kembali untuk meraih
tujuan Anda.
Tujuan inti dan tsabit bagi sebuah perusahaan atau yayasan sesungguhnya
merupakan sumber ilham. jUga, merupakan petunjuk bagi setiap orang yang
bekerja di dalamnya. Bukan sekedar tanda yang membedakan dengan yayasan
lain. Mungkin saja ada beberapa yayasan yang rancangan tujuan akhirnya sama
dengan milik Anda, namun sarana mereka dalam mencapai tujuan inti itu yang
berbeda. Perbedaan mendasar tersebut terletak pada kejujuran dan pengorbanan
mereka yang bekerja dalam perusahaan atau yayasan itu, guna meraih tujuan
utamanya.
Salah satu manfaat ditentukannya dengan jelas tujuan inti bagi yayasan,
karena inti merupakan salah satu faktor yang dapat menarik bagi setiap orang
untuk terlibat dan bekerja di dalamnya. Hal itu terjadi bila ilmu, pengalaman,
kepribadian, dan tujuan hidupnya sejalan dengan tujuan inti yayasan. Sebaliknya,
hal ini akan memaksa orang yang tidak sejalan dengan tujuan yayasan untuk
segera meninggalkan tempat ini dan mencari institusi lain.
Cita-cita dan Tujuan Marhaliyah (Bertahap)
Dalam upaya menuju tujuan yang tsabit, maka sebuah yayasan atau perusahaan
perlu merancang tujuan tahapan yang disusun secara bertingkat dan sistematis.
Kemudian, dimulai dari tujuan awal yang harus digambarkan dengan jelas dan
teliti mengikuti standar yang telah disebutkan pada bagian pertama buku ini. Perlu
disebutkan pula fasilitas pendukung yang diperlukan dan masa kerja yang
dibutuhkan. Dari sinilah para karyawan itu memulai pekerjaan mereka hingga
garis akhir yang telah ditentukan dari tujuan tahapan tersebut. Setelah itu,
berpindah kepada tujuan lainnya.
Selain harus rinci dan detail, tujuan yang dirancang juga harus realistis.
Beberapa perusahaan besar internasional biasanya merancang sebuah tujuan besar,
berat dan berani untuk rentang waktu sepuluh hingga tiga puluh tahun. Dari situ
mereka bertolak menuju tujuan utamanya. Setelah itu, mereka lalu berpindah
kepada tujuan tahapan berikutnya, demikian seterusnya. Adanya pemisahan antara
tujuan yang tsabit dan mutaghayir dalam pekerjaan Anda akan memperjelas
tingkat kemajuan Anda, sehingga dapat merealisasikan visi jauh kedepan.
Setelah satu masalah besar yang dihadapi oleh para perencana ialah mereka
mencanpuradukan antara tujuan tsabit dan mutaghayyir dalam lembaga atau
yayasan mereka. Misalnya, mereka mengalihkan tujuan yang tsabit kepada tujuan
yang mutaghayyir. Akibat dari itu, yayasan tersebut tak dapat dibenarkan lagi
keberadaan dan kelangsungan hidupnya. Atau, perusahaan tersebut mengalihkan
Kalimat Perpisahan
Para pembaca yang budiman, saya merasa telah mengerahkan segala
kemampuan untuk menyampaikan saran dan nasihat ini buat Anda. Maka
kebenaran apapun yang Anda peroleh dalam buku ini kesemuanya itu karena
karunia Allah swt. semata. Apabila Anda menemukan kesalahan, maka saya
memohon ampun pada-Nya, dan saya berharap agar Anda dapat memberi
masukan, saran, dan perbaikan demi kesempurnaan buku ini.
Selain itu,saya juga mengharap bahwa setelah selesai membaca buku ini, Anda
mampu merancang tujan dan visi, mengatur kehidupan melalui perencanaan yang
matang atas seluruh aktivitas yang dilakukan, dan mempu memanfaatkan waktu
agar lebih ekfektif dan berdaya guna.
Dengan demikian Anda bisa menguasai pribadi Anda dan memenejnya dengan
penuh kepecyaan diri, tanpa terpengaruh oleh kritikan-kritikan dari luar. Anda juga
dapat lebih memfokuskan perhatian dan konsentrasi dengan tetap menjaga unsur
keseimbangan dalam kehidupan.
Dari sini juga saya berharap Anda mampu mengambil keputusan-keputusan
yang tepat dan brillian, serta berupaya mengembangkan kemampuan akal dengan
membaca buku-buku yang bvrmanfaat. Selain itu, Anda tak lalai lagi menjaga
kesehatan tubah agar tetap prima, meningkatkan kemampuan komunikasi dan
kekuatan pengaruh Anda terhadap orang lain. Juga, tetap menjalin hubungan yang
lebih kuat dan harmunis dengan mereka setelah mengetahui tepi dan karakter
mereka masing-masing.
Semoga kesemuanya ini mampu membibing ke arah kesuksesan usaha yang
dijalani setelah Anda menyempurnakan syarat-syaratnya, mnajemennya dengan
lebih baik, berhasil melakukan proses pendelegasian, dan sukses dalam setiap
pertemuan yang dilakukan. Dan, mampu berinteraksi secara positif dengan kawan
~o0o~