PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya, lebih dari
itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradapan istilah Toynbee- sebagai akibat dari
kemampuan manusia mengatasi lingkungan.
Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau system ekologi.
Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari
berbagai jenis) dengan berbagai benda mati membentuk suatu system. Lingkungan hidup
pada dasarnya adalah suatu system kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia
terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistem.
Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam
dan buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan
social budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan
manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup
lainya arti penting lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat hidup
manusia, Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan
memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
Menurut undang-undang No. 23 tentang pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan
hidup adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan segenap pengada
(entity) baik pengada ragawi abioti atau benda (materi) , maupaun pengada insani, abiotik
atau mahluk hidup termasuk manusia dengan perilakunya, keadaan (tatanan alma baca
kosmologi), daya (peluang tatanan dan harapan) yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kejateraan manusia serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya. Oleh
karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang hubungan antara manusia dan
lingkungannya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di rumuskan sebagai berikut
BAB II
LANDASAN TEORI
1.
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan dan mati dan seterusnya. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negative.
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada
mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia
berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah
lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban
istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar
lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar
bisa melewati sungai yang membatasinya.
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah media dimana makhluk hidup tinggal, mencari kehidupannnya
dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peran
yang lebih kompleks dan riil (Setiadi, 2006). Sedangkan lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, terutama makhluk hidup, termasuk didalamnya
manusia dan perilakunya. Menurut pasal 1 UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau sistem ekologi.
Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari
berbagai jenis) dengan berbagai benda mati yang membentuk suatu sistem. Lingkungan
hidup pada dasarnya adalah suatu sistem kehidupan yang terdapat campur tangan manusia
terhadap tatanan ekosistem. Dengan demikian, manusia adalah bagian dari ekosistem.
3. Pengertian Ekologi
Setiadi (2006) menyebutkan, ekologi terdiri dari dua suku kata Yunani yaitu oikos
yang berarti rumah tangga dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, kata ekologi
berarti ilmu kerumahtanggaan. Semantara itu, pengertian ekologi sendiri memiliki
beberapa definisi, misalnya:
a. Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya;
b. Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan
kepadatan makhluk hidup;
c. Ekologi adalah biologi lingkungan.
BAB III
PEMBAHASAN
2.
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.
Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma
yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3.
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik
sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.
Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi
asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan
terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang
tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini
dimaksudkan untuk menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada lingkungan
hidup yang cenderung semakin rusak. Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali
dicetuskan pada tahun 1972 sebagai rangkaian kegiatan lingkungan dari dua tahun
sebelumnya ketika seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson menyaksikan betapa
kotor dan cemarnya bumi oleh ulah manusia. Selanjutnya, ia mengambil prakarsa bersama
LSM untuk mencurahkan satu hari bagi usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Dari
Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup yang diselanggarakan pada tanggal 5 Juni
1972 di Stockholm, Swedia. Tanggal 5 Juni tersebut di tetapkan sebagai hari Lingkungan
Hidup Sedunia.
Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kesempatan berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
musnah. Sebab, sekali suatu jenis species di bumi musnah, jangan berharap bahwa jenis
tersebut dapat muncul kembali. Seyogianya manusia menggunakan baik sumber daya
biotik dan abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.
3.3 Penggunaan Sumber-Sumber Alam
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan
keinginan. Manusia bergulat dan bersaing dengan species lainnya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar di
bandingkan organisme lainnya, terutama pada penggunaan sumber-sumber alamnya.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di
antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun
karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas
gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan
letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai
akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan.
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju
ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik
merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas,
sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan
bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal
ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain
disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan
atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya.
Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup
dalam bentuk:
Merobohkan bangunan.
Membahayakan penerbangan.
2.
politik Negara dan menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang
bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi :
a. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja,
dan kepribadian.
b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara.
Petumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup.
Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan.
Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkat
dampak terhadap lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh
perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.
Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk.
Contoh perubahan positif : pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan
daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan, penanaman turus jalan. Perubahan
yang positif dari lingkungan tersebut tentu dapat memberikan keuntungan dan sumber
kesejahteraan bagi penduduk. Contoh negative yaitu kerusakan lingkungan hidup.
Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang
bersangkutan. Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya manusia
yang dimiliki Negara.
2.
sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian,
lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun
sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya tidak
memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (unhabitable)
menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik dan bersifat habitable.
Contoh : manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung air. Air
tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan
untuk mengairi sawah-sawah waega. Air juga digunakan sebagai penggerak untuk
pembangkit listrik. Daerah-daerah yang sebelumnya gersang, seperti daerah gurun di Arab
sekarang ini sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk
menyalurkan air sungai ke wilayah tersebut. Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan
buatan.
Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi
modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau
lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat
digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah itu sekarang mampu
memberi kesejahteraan bagi hidup manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia
melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan
hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan dating.
5. Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia
melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas
lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan
memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.
2.
3.
diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi
masyarakat banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
pengangguran.
2. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
3. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
4. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan
anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.
a. Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi
kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara
berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan, karena
pangan itu merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih
Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak
dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum.
Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber
kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai macam
penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang menular.
2.
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan,
kesulitan, dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.
di
mana
salah
satu
berusaha
menyingkirkan
pihak
lain
dengan
2.
3.
Masalah air
4.
Masalah pangan.
Masalah lainnya, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Masalah perburuan
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya
tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun
program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan
berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di
dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata
Guna Tanah.
a.
b.
c.
d.
2.
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan
dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air
yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya
lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur
yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal
tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah
menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara
menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap
tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi
tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat
laju aliran air hujan.
Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam
gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi
kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga
kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
a)
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan
tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu
tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
b)
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan
dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan
kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah
dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter
pada cerobong asap pabrik.
c)
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun
kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat
bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan
ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari.
Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan
meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin
menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak.
Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi,
sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan
juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
a.
b.
c.
d.
e.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan
lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya
apabila tidak ada lingkungan. Hal ini dikarenakan segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang berkualitas pada
akhirnya
akan
memberikan
manfaat
bagi
manusia,
yaitu
meningkatkan
usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita
sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang
mengitari kita. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan
bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan
pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan
lingkungan.
2. Manusia harus mampu menjaga dan melestarikan lingkungannya.
3. Manusia harus mampu menjaga eksistensinya dalam sosialisasi dengan manusia lain
di lingkungannya
DAFTAR PUSTAKA
1. Aiulfahfaridabio2b09541107.2011.Manusia
dan
Lingkungan
ISBD.http://