2.
3.
Menentukan pH, alkalinitas, kesadahan total, dan kandungan ionion yang terdapat dalam lumpur.
5.2.
DASAR TEORI
Dalam operasi pemboran pengontrolan kualitas lumpur pemboran harus
terus menerus dilakukan sehingga lumpur bor tetap berfungsi dengan kondisi yang
ada. Perubahan kandungan ion-ion tertentu dalam lumpur pemboran akan
berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik lumpur pemboran, oleh karena itu kita perlu
melakukan analisa kimia untuk mengontrol kandungan ion-ion tersebut kemudian
dilakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam penanggulannya.
Dalam percobaan ini, akan dilakukan analisia kimia lumpur bor dan
filtratnya, yaitu analisis kimia alkalinitas, analisis kesadahan total, analisis
kandungan ion klor, ion kalsium, ion besi, serta pH lumpur bor (dalam hal ini
filtratnya).
Alkalinitas berkaitan dengan kemampuan suatu larutan untuk bereaksi
dengan suatu asam. Dari analisa alkalinitas kita bisa mengetahui konsentrasi
hidroksil, bikarbonat dan karbonat. Pengetahuan tentang konsentrasi ion-ion ini
diperlukan misalnya untuk mengetahui kelarutan batu kapur yang masuk ke dalam
sistem lumpur pada waktu pemboran menembus formasi limestone.
Analisa
kandungan
ion
klor
(Cl ) diperlukan
untuk
mengetahui
kontaminasi garam yang masuk ke dalam sistem lumpur pada waktu pemboran
menembus formasi garam ataupun kontaminasi garam yang berasal dari air
formasi. Metode utama yang digunakan dalam analisa kimia lumpur pemboran
adalah titrasi. Titrasi meliputi reaksi sampel yang diketahui volumenya dengan
5.3.
5.3.1. Alat
1. Labu titrasi 250 ml dan 100 ml
2. Buret mikro
3. Pengaduk
4. Pipet
5. pH paper
5.3.2. Bahan
1.
Aquadest
2.
Bentonite
3.
NaHCO3
4.
NaOH
5.
CaCO3
6.
Indikator phenolphalein
7.
H2SO4
8.
9.
NaCl
10.
Serbuk MgO
11.
K2CrO4
12.
AgNO3
Keterangan :
1. Buret
2. Erlenmeyer
3. Gelas Ukur
5.4.
PROSEDUR PERCOBAAN
2.
OH H H 2 O
2
CO 3 H HCO3
3.
4.
HCO 3 H H 2 O CO 2
Mencatat pemakaian H 2SO 4 total (M ml).
5.
Catatan :
6.
P = 0,
a. Total Alkalinity =
M x N H 2SO 4 x 1000
= epm total Alkalinity
ml Filtrat
b. CO3-2 Alkalinity
(M - P) x N H 2SO 4 x 1000
2
x BM CO 3
ml Filtrat
P x N H 2 SO 4 x 1000
2
x BM CO 3
ml Filtrat
c. ppm Alkalinity
(2P - M) x N H 2 SO 4 x 1000
x BM OH ml Filtrat
ppm OH- =
d. HCO3-1 Alkalinity
ppm HCO3-1 =
(M - 2P) x N H 2 SO 4
x BM HCO 3
ml Filtrat
2.
3.
4.
(putih)
(merah)
CO3-2 (ppm)
7,59
207
0.2
0,3
52,27
5,2
0,2
1,9
0.25
0.3
3,7
22,5
350
22,5
350
22,5
350
22,5
350
22,5
350
22,5
350
22,5
350
22,5
350
22,5
350
J
K
NaHCO3
Bentonite(gr)
22,5
134,5
1159,
2
187,
68
-
Cl- (ppm)
0.15
350
HCO3- (ppm)
NaCl
NaOH
CaCO3
Additive (gram)
Dasar
OH- (ppm)
Lumpur
Air (ml)
Plug
426
1136,
4
8207,
6003
59,34
621
0,1
64,86
662,4
54,51
745,2
0,25
179,4
910,8
5,1
3,45
-207
4,2
173
505,0
8
0,5
8,8
124
49,68
27,6
1242
414
289,8
ml.
= 0,5 ml.
2
-
5
2357,
04
2609,
5
1809,
8
9091,
4
1278
4082,5
816,5
781
1313,5
639
106,5
4801,6
841,8
402,53
1010
887,5
Total Alkalinitas =
=
= 3,45 epm
2. CO32- Alkalinitas (ppm)
terdapat gugus ion OH-, maka :
ppm CO3 2-
(M - P) x N H 2 SO 4 x 1000
x BM CO32ml filtrat
=
=
= -207 ppm.
3. Alkalinitas (ppm)
ppm OH- =
=
(2M - P) x N H 2 SO 4 1000
x BM OHml filtrat
(1 - 1) x 0.0207 x 1000
x 17
3
= 0 ppm.
5.5.2.2. Menentukan Kandungan Klorida :
Pemakaian AgNO3
ppm Cl-
=
=
= 106,5 ppm.
x 35.5