Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN RENCANA KEGIATAN

(LRK)
KULIAH KERJA NYATA PPM TEMATIK DIKTI

KELURAHAN : MANGKANG KULON


KECAMATAN : TUGU
KOTA : SEMARANG

Disusun Oleh :

PUSAT PELAYANAN DAN PENGEMMBANGAN KKN (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2016

HALAMAN PENGESAHAN
LRK INDIVIDU
Dengan selesainya Kegiatan Survey oleh KKN-PPM Dikti Tahun 2016
Desa Mangkang Kulon Kecamatan Tugu yang beranggotakan :
No.

NAMA

NIM

TANDA TANGAN

Affifah Bisri

26020113130099

2
3

Agustinus Wahyu Wijayanto


Amalia Alfiana Chairani

26020212140072
26020113120015

4
5

Ardiansyah Azhar Suhandoko


Arinta Cristanti Sinaga

23030113130083
21080112120014

6
7
8
9
10

Arum Tiyas Suminar


Cristin Natalia P
Dara Pitaloka
Debby Valentina
Desi Dwi Septiani

23020113120034
26020113120041
23020113120036
21080112130081
26020113190108

11
12
13

Ikabela Tifandi
Jamal Radifan
Laeli Rizki Basuki

23020113120034
26020113130066
26020113120028

14

Laksmita Maharini

21080112130052

15
16
17

Maulana Julia Rachma


Muhammad Irawan Syahputra
M Ikhsan Hafizh

26020113120036
26020113120019
26020113140058

18

Munashichatul Khakimah

26020113120013

19
20

Nugraheni Dwiandini
Nur Cahyo Widianto

21030112130118
26020112140049

19

21

Nurita Aprin Faniarti

26020113130111

21

22

Rahma Nurhanifah

23020113130080

23
24

Reza Nur Ramadhan


Rianti Putri Pangastuti

21030113120032
26020113120008

23

25

Suci Agustiarchi

26020113130098

25

26

Triyoga Budi Kriswijayanto

23030113140058

27

Vivian Ayu Cyntya

26020113120016

28

Yuris Laurian Putritama

26020113120023

29

Fathma Dewi

23040113190067

2
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20

22
24

26
27
28
29

30

Mohammad Bagus Pranata

21100113130065

31

Jundina Muthia Zakiy

23020113190068

30
31

Maka kami mengajukan pengesahan atas LRK yang telah disusun.


Semarang, Juli 2016
Mengetahui,

Koordinator Desa

Kepala Desa Mangkang Kulon

Abdul Malik

Ibnu Ainul Khottob


NIM
Menyetujui
Dosen Kuliah Kerja Nyata

Dr. Ir. Sunaryo


NIP 196004121987031003

Dosen 2
NIP

Dosen 3
NIP

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya penyusunan Laporan Rencana Kegiatan KKN-PPM Tematik DIKTI tahun
2016 Universitas Diponegoro dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun
sebagai dasar program pelaksanaan kegiatan KKN-PPM Tematik DIKTI berjudul
Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Lingkungan Kawasan Pesisir
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Guna Menunjang Kedaulatan Pangan di
Kelurahan Mangkang Kulon Kodia Semarang.
Laporan Rencana Kegiatan KKN-PPM Tematik Universitas Diponegoro
ini terdiri dari tiga bagian yang pertama : Identifikasi Permasalahan, Prioritas
Permasalahan, dan Rencana Program KKN.
Diharapakan keberadaan Laporan Rencana Kegiatan ini dapat
meningkatkan keterpaduan antara berbagai pihak, antara lain Lembaga
Pemerintah, Swasta serta Mitra Kerja dan Masyarakat sebagai subyek pelaksanaan
KKN.
Terselesainya Laporan Rencana Kegiatan ini merupakan kerjasama
berbagai pihak untuk itu diucapkan terima kasih. Semoga hasil kerjasama ini
dapat meningkatkan kualitas KKN Universitas Diponegoro dan masyarakat pada
umumnya.

DAFTAR ISI

I.

PENDAHULUAN

1.1
1.1.1

Latar Belakang
Profil Kelurahan Mangkang Kulon

Gambar 1.1 Wilayah dan Lokasi

Kelurahan Mangkang kulon merupakan salah satu kelurahan di kecamatan


Tugu yang terletak kurang lebih 15 km dari pusat kota dengan tingkat
aksesibilitas yang tinggi karena berada di jalur strategis antar kota. Kelurahan
Mangkang Kulon mempunyai luas wilayah 346,510 ha, dengan batas wilayah
sebagai berikut:
1.1.2

Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur

: Sumberejo Kendal
: Jl. Jend Oerip Sumoharjo
: Sumberejo Kendal
: Kelurahan Mangunharjo

Karakteristik Penduduk

Kelurahan Mangkang Kulon memiliki Jumlah penduduk sebanyak 3761


jiwa dengan proporsi usia didominasi oleh usia produktif sebesar 55% dari total
jumlah penduduk. Banyaknya usia produktif merupakan potensi yang cukup
bagus dalam upaya pengembangan Kelurahan Mangkang Kulon.
-

1.1.3

Jumlah Kepala Keluarga


Jumlah laki-laki
Jumlah Perempuan

: 1581 KK
: 1886 Orang
: 1891 Orang

Penduduk menurut usia

0 4 tahun
5 9 tahun
10 14 tahun
15 19 tahun
20 24 tahun
25 29 tahun
30 34 tahun
35 39 tahun
40 44 tahun
45 49 tahun
50 54 tahun
55 59 tahun
60 64 tahun
65 tahun keatas

: 469 Orang
: 311 Orang
: 274 Orang
: 274 Orang
: 326 Orang
: 327 Orang
: 304 Orang
: 277 Orang
: 259 Orang
: 229 Orang
: 203 Orang
: 198 Orang
: 162 Orang
: 141 Orang

Sumber daya manusia yang tersedia tersebut dapat dimanfaatkan guna


mendukung suksenya program desa vokasi. Banyaknya jumlah usia produktif di
kelurahan Mangkang Kulon ini memiliki mata pencaharian yang beragam.
Dominasi mata pencaharian masyarakat Mangkang Kulon adalah buruh tani, jasa,
karyawan dan pedagang. Nelayan hanya terdapat 3% dari total mata pencaharian
penduduk sehingga terlihat bahwa karakteristik masyarakat masih
menggantungkan pada pertanian daripada hasil laut, padahal kelurahan Mangkang
kulon merupakan salah satu daerah pesisir.
1.1.4
-

Mata Pencaharian
Petani
o Petani pemilik tanah
o Petani penggarap tanah
o Petani penggarap / penyekap
o Buruh Tani
Nelayan
Pengusaha sedang / besar
Pengrajin / Industri kecil
Buruh Industri
Buruh Bangunan
Pedagang
Pengangkutan
Pegawai Negeri Sipil
ABRI
Pensiunan ( PNS / ABRI )
Peternak
o Peternak kerbau
o Peternak kambing
o Peternak itik

: 312 Orang
: 120 Orang
: 150 Orang
: 660 Orang
: 13 Orang
: 14 Orang
: 15 Orang
: 410 Orang
: 365 Orang
: 85 Orang
: 20 Orang
: 75 Orang
: 15 Orang
: 10 Orang
: 3 Orang
: 2 Orang
: 3 Orang

Mata pencaharian masyarakat Kelurahan Mangkang Kulon didominasi


pada sektor pertanian dan berdasarkan data Monografi desa, komoditas pertanian
yang terbesar adalah padi dan palawija. Komoditas yang dihasilkan kelurahan
Mangkang Kulon tidak hanya komoditas pertanian namun sebagai daerah pesisir
Kelurahan Mangkang Kulon juga memiliki hasil usaha perikanan. Komoditas
hasil pertanian berupa padi dan palawija mendominasi hingga 98%, 1% lainnya
untuk sayur dan 1% lainnya untuk komoditas buah. Hasil tangkapan ikan di
Kelurahan Mangkang Kulon kurang lebih sebanyak 12 ton (Monografi, 2015).
1.2

Permasalahan

Kecamatan Tugu adalah salah satu kecamatan dari 16 kecamatan yang


termasuk dalam wilayah Kodya Semarang. Kecamatan Tugu berada pada jalur
strategis dikarenakan daerah ini dilewati jalur Pantura yang merupakan jalur
utama bagi transportasi industri, perdagangan, pariwisata, barang, dan jasa serta
produk pertanian dari kota-kota besar di Jawa Barat,DKI Jakarta, Jawa Tengah
maupun Jawa Timur.
Kelurahan Mangkang Kulon merupakan salah satu kelurahan di
Kecamatan Tugu. Kelurahan Mangkang Kulon memiliki 5 RW dan 24 RT.
Jumlah penduduk di kelurahan ini sebesar 4322 jiwa. Sebagian besar penduduk
bekerja sebagai karyawan/buruh, petani, dan pelaku UMKM. Kelurahan
Mangkang Kulon memiliki potensi di bidang kewirausahaan bagi masyarakat
pesisir kota. Adapun hasil survei yang dilakukan dalam pengumpulan informasi
dan data-data permasalahan yang ada di Kelurahan Mangkang Kulon dapat dilihat
pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1.1 Rekapitulasi Identifikasi Seluruh Permasalahan Tingkat Kelurahan

No.

Permasalahan

Lokasi

1.

Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
komunikasi dan interpretasi
skill dalam kepemimpinan
berwirausaha
Minimnya pengetahuan para
pemilik usaha tambak, petani
maupun peternak mengenai
pentingnya pengelolaan dan
pengoptimalan usaha dengan
pemanfaatan teknologi digital
yang semakin berkembang
Kebanyakan masyarakat tidak
tahu mengenai industri ritel

Kelurahan
Mangkang
Kulon

2.

3.

Sumber
(P/M/D)*
P

Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang

P, M

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

danmemulai
manajemen
strategiuntuk pemasaran ritel
Kemampuan masyarakat dalam
memasarkan barang dan jasa
diMangkang Kulon masih
kurang baik
Mangkang Kulon memiliki
banyak potensi yang dapat
dikembangkan dalam dunia
wirausaha. Namun, karena
banyaknya persaingan produk
yang ketat para masyarakat
kurang percaya diri dalam
mengembangkan produk dan
jasa pada kelurahan Mangkang
Kulon.
Produk UMKM masyarakat
Desa
Mangkang
Kulon
umumnya belum dilakukan
pelabelan.
Kurangnya
wawasan
masyarakat
mengenai
kreatifitas usaha.
UMKM
warga
Kelurahan
Mangkang Kulon akan dinilai
belum memenuhi standar yang
diberlakukan apabila belum
memenuhi standar kelayakan
usaha.
Belum adanya pengetahuan
mengenai konsep pemasaran
didalam
melakukan
kewirausahaan
Sebagian besar masyarakat
tidak mengetahui cara mejual
produk atau jasa secara luas
dan
bekerjasama
dengan
korporasi.
Kebanyakan masyarakat tidak
tahu bagaimana cara untuk
mendapatkan perizinan dari
depkes.
Kurang motivasi masyarakat

Kulon
Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon

P, M, D

Kelurahan
Mangkang
Kulon

P, M

Kelurahan
Mangkang
Kulon
Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon

P, M

Kelurahan
Mangkang
Kulon

P, M

Kelurahan

13

14.

15.

16.

17.

18

19

20

21

dalam menjalankan bidang


wirausaha tingkat UKM pada
Kelurahan Mangkang Kulon.
Kebanyakan masyarakat tidak
tahu mengenai ekspor, impor
dan
bagaimana
cara
pembayaran dalam melakukan
ekspor maupun impor barang.
Kurangnya
kemampuan
masyarakat
dalam
hal
pemasaran
produk
hasil
pertanian.
Belum adanya pengembangan
potensi sumberdaya lokal yang
melimpah
menjadi
suatu
usaha/UMKM.
Kebanyakan masyarakat tidak
tahu
bagaimana
cara
berwirausaha
agar
usaha
berjalan secara kontinue
Belum adanya pengetahuan
mengenai
karakter
kewirausahaan oleh masyarakat
dilakukan dan ketakutan akan
kegalan yang menjadikan para
masyarakat tidak berani untuk
berwirausaha
Masyarakat wirausaha belum
mengetahui prosedur impor
barang pertanian yang berguna
untuk
menunjang
hasil
produksi dan meningkatkan
produktivitasnya.
Kurangnya pemahaman warga
tentang pemanfaatan internet
sebagai media pemasaran.
Produk tambak hanya langsung
dijual ke pengepul tanpa
adanya
proses
produksi
menjadi produk yang bernilai
lebih tinggi.
Masyarakat melakukan usaha
mandiri yang biasanya dikelola

Mangkang
Kulon
Kelurahan
Mangkang
Kulon

P, M

Kelurahan
Mangkang
Kulon

P, M

Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon

P, M

Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon
Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang

P, M

10

22

23

24

25

26

27

sendiri
atau
dengan
keluarganya. Meskipun usaha
dikelola oleh keluarga perlu
adanya manajemen yang baik
di dalam usaha tersebut agar
jelas, adil dan merata dalam
finansial maupun pembagian
kerja.
Kurangnya motivasi dalam
rangka peningkatan kinerja dan
produktivitas.
Kurang
memahami
pengetahuan masyarakat dan
perusahaan
tentang
aspek
manajemen dari hasil kekayaan
sumber daya alam di Mangkang
Kulon.
Kurang
dapat
melakukan
manajemen keuangan pada
produksi
terasi
sehingga
produksinya kurang maksimal.
Produksi terasi di kelurahan
mangkang
kulon
hanya
membuat terasi tanpa merek
kemudian didistribusikan ke
daerah lain untuk diberi label.
Sehingga produknya kurang
dikenal.
Mangkang Kulon memiliki
banyak potensi yang dapat
dikembangkan dalam dunia
wirausaha. Namun, banyak
masyarakat
yang
bingung
dalam melakukan wirausaha
untuk pertama kali. Apa yang
harus dilakukan dan ketakutan
akan kegalan yang menjadikan
para masyarakat tidak berani
untuk berwirausaha.
Manajemen keuangan usaha
(aktivitas penggunaan dana).
Kurangnya pengetahuan pelaku

Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon
Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon

P, M

Kelurahan
Mangkang
Kulon

P, M, D

Kelurahan
Mangkang
Kulon
Kelurahan

M
11

usaha
mengenai
rantai
distribusi dan pengaruhnya
terhadap harga serta kualitas
produk yang dijual
28
Kurangnya motivasi dari para
pelaku
usaha
untuk
mengembangkan
usahanya
didalam pengoprasiannya.
29
Kurangnya sistem manajemen
yang
baik
dalam
suatu
organisasi masyarakat dalam
meningkatkan
pemasukan
dalam usaha kecil.
30
Kurangnya informasi berupa
persebaran masyarakat yang
memiliki usaha mikro, kecil
dan menengah.
*Keterangan

Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon

Kelurahan
Mangkang
Kulon

P = Informasi dari Perangkat Desa,


M =Masyarakat,
D =Dinas Terkait/Stakeholder

1.3.

Prioritas Pemilihan Masalah


Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pada Tabel 1, maka pemilihan
masalah yang diprioritaskan berdasarkan analis KUWAT (Kesempatan,
Uang,Waktu, Alat dan Tenaga) dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 1.2 Rekapitulasi Prioritas Pemilihan Masalah

No
Permasalahan
1. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat mengenai komunikasi
dan interpretasi skill dalam
kepemimpinan berwirausaha
2.

Minimnya
pengetahuan
para
pemilik usaha tambak, petani
maupun
peternak
mengenai
pentingnya
pengelolaan
dan
pengoptimalan
usaha
dengan
pemanfaatan teknologi digital yang
semakin berkembang

Alasan Pemilihan Program


Komunikasi dan interpretasi skill
dalam
sebuah
kepemimpinan
berwirausaha sangat penting untuk
meningkatkan keberhasilan dan
strategi dalam berwirausaha
Banyak
warga
yang
masih
kekurangan informasi mengenai cara
pengoptimalan usaha perikanan,
peternakan dan pertanian, hal
tersebut bisa ditangani dengan
mensosialisasikan cara penggunaan
teknologi digital seperti media sosial

12

untuk mencari informasi mengenai


usaha dan sekaligus sebagai media
pemasaran produknya, sehingga
produk dapat dijual secara online.
Konsep ritel adalah orientasi
manajemen yang memfokuskan ritel
dalam menentukan kebutuhan target
pasar serta memenuhi kebutuhannya
dengan lebih efektif & efisien. Ritel
yang berhasil harus memenuhi
kebutuhan pelanggan pada segmen
pasar yang dilayani secara lebih baik
daripada yang dilakukan oleh
pesaing. Tugas utama dalam
mengembangkan bisnis ritel adalah
menetapkan sasaran pasar. Proses ini
diawali
dengan
menetapkan
segmentasi pasar.
Kurangnya motivasi, pengetahuan
akan penjualan online dan bentuk
pemasaran
dengan
bantuan
teknologi
Banyaknya potensi yang dapat
dikembangkan
di
kelurahan
Mangkang Kulon untuk dijadikan
sebagai produk jual maupun jasa.
Namun kurangnya inovasi dan
kreativitas serta kepercayaan diri
dari masyarakat itu sendiri sehingga
kurang dapat dijalankan..

3.

Kebanyakan masyarakat tidak tahu


mengenai industri ritel dan
memulai manajemen strategi untuk
pemasaran ritel

4.

Kemampuan masyarakat dalam


memasarkan barang dan jasa di
Mangkang
Kulon
masih
kurangbaik
Mangkang Kulon memiliki banyak
potensi yang dapat dikembangkan
dalam
dunia
wirausaha.
Namun,karena
banyaknya
persaingan produk yang ngga para
masyarakat kurang percaya diri
dalam mengembangkan produk
dan jasa pada kelurahan Mangkang
Kulon
Produk UMKM masyarakat Desa Perlunya keterangan halal dan
Mangkang Kulon umumnya belum nomor ijin usaha dalam pelabelan
dilakukan pelabelan
produk UMKM guna memperluas
wilayah distribusi pemasaran
Kurangnya
wawasan Kulit ikan merupakan limbah
masyarakatmengenai
kreatifitas organik yang dapat diolah kembali
usaha
menjadi kerupuk yang merupakan
produk dengan nilai ekonomi tinggi.
Dengan mengolah limbah menjadi
produk yang memiliki nilai ekonomi
dapat menunjang kedaulatan pangan

5.

6.

7.

13

8.

UMKM
warga
Kelurahan
Mangkang Kulon akan dinilai
belum memenuhi standar yang
diberlakukan
apabila
belum
memenuhi
standar
kelayakan
usaha.

9.

Belum
adanya
pengetahuan
mengenai
konsep
pemasaran
didalam melakukan kewirausahaan

10
.

Sebagian besar masyarakat tidak


mengetahui
cara
mejual
produkatau jasa secara luas dan
bekerjasama dengan korporasi
11. Kebanyakan masyarakat tidak tahu
bagaimana cara untuk
mendapatkan perizinan dari
depkes.

12
.

Kurang motivasi masyarakat dalam


menjalankan bidang wirausaha
tingkat UKM pada Kelurahan
Mangkang Kulon

13
.

Kebanyakan masyarakat tidak tahu


mengenai ekspor, impor dan

masyarakat
UMKM yang belum memenuhi
standar kelayakan usaha,akan dinilai
tidak baik untuk perkembangan
kedepannya hingga penyusunan
studi kelayakan usaha pada UMKM
yang ada dinilai baik dan
memajukan UMKM tersebut.
Masyarakat
Mangkang
Kulon
memiliki berbagai macam UKM
yang
bergerak
di
bidang
kewirausahaan. Namun kendala
yang ada yaitu mengenai pemasaran
produk. Hal ini dikarenakan
masyarakat
masih
belum
mengetahui bagaimana pemasaran
yang efektif dan efisien. Sehingga
perlu
disosialisikan
mengenai
pemasaran secara umum agar
masyarakat
dapat
mengetahui
bagaiaman pemasaran yang baik
untuk memasarkan produk usaha
mereka.
Masyarakat
Mangkang
Kulon
memiliki beberapa komuditas yang
dapat dijual secara komersil dengan
bekerja sama oleh korporasi
Untuk mendapatkan perizinan dari
depkes,
masyarakat
harus
mengetahui baku mutu yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, akan
diadakan
sosialisasi
mengenai
perizinan dari depkes agar produk
terpercaya aman.
Pentingnya peningkatan motivasi
dan pengetahuan masyarakat desa
Mangkang
Kulon
terkait
Kewirausahaan untuk meningkatkan
kepercayaan diri terhadap barang
yang akan dijual dan konsumen
terkait.
Ekspor dan impor barang merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam
14

bagaimana cara pembayaran dalam


melakukan ekspor maupun impor
barang.

14
.

Kurangnya kemampuan
masyarakat dalam hal pemasaran
produk hasil pertanian.

15
.

Belum adanya pengembangan


potensi sumberdaya lokal yang
melimpah
menjadi
suatu
usaha/UMKM.

16
.

Kebanyakan masyarakat tidak tahu


bagaimana cara berwirausaha agar
usaha berjalan secara kontinue.

berwirausaha.
Dengan
adanya
sosialisasi
mengenai
cara
pembayaran ekspor atau impor
barang
para
warga
dapat
mengembangkan usahanya dengan
mengirimkan produknya melalui
ekspor, atau membeli bahan baku
dengan cara impor.
Masyarakat dapat melakukan usaha
pertanian,
mengolah
dan
menghasilkan
produk
ataupun
menjualnya berupa bahan mentah,
sehingga
hasil
pertanian
tersebutdapat dijual dengan cara
mendistribusikannya ke luar daerah,
baik luar desa, luar kecamatan,
luarkota, maupun luar negeri.
Namun, kurangnya kemampuan
masyarakat dalam hal pemasaran,
maka dilakukan pelatihan dan
sosialisasi
kepada
masyarakat
mengenaiprosedur ekspor hasil
pertanian
untuk
perekonomian
masyarakat yang lebih baik
Sumberdaya lokal yang terdapat di
Mangkang Kulon sangat bervariasi,
bahkan ada beberapa sumberdaya
yang sangat melimpah tetapi belum
dimanfaatkan secara optimal oleh
masyarakat
setempat.
Pengembangan
entrepreneurship
pangan berbasis sumberdaya lokal
sangat diperlukan untuk mendukung
serta mengoptimalkan potensi yang
ada di Mangkang Kulon khususnya
di RW 05.
Produksi merupakan hal yang
terpenting dalam berwirausaha.
Sebelum berwirausaha masyarakat
harus mengetahui tentang produksi,
mulai dari kebutuhan dalam proses
produksi, bahan baku produksi,

15

17
.

Belum
adanya
pengetahuan
mengenai karakter kewirausahaan
oleh masyarakat

18

Masyarakat
wirausaha
belum
mengetahui prosedur impor barang
pertanian yang berguna untuk
menunjang hasil produksi dan
meningkatkan produktivitasnya

19

Kurangnya
pemahaman
masyarakat
tentang
ilmu
komunikasi dan teknik komunikasi
untuk tujuan memasarkan produk
olahan yang telah dihasilkan

20

UKM di Kelurahan Mangkang


Kulon masih tergolong belum maju

21

Masyarakat

melakukan

usaha

proses produksi, biaya produksi dan


bagaimana cara mengendalikan
produksi supaya usaha dapat
berjalan dengan kontinue.
Memberi penyuluhan atau sosialisasi
kepada warga sekitar Mangkang
Kulon
mengenai pengelolaan
kewirausahaan
yang
dapat
menunjang kedaulatan pangan
Impor alat dan bahan penunjang
kebutuhan
produksi
sangat
diperlukan, hal ini dikarenakan
dalam
suatu
daerah
belum
tentudapat memenuhi kebutuhan
bahan baku yang diperlukan. Selain
itu, lahan pertanian yang semakin
sempit dan iklim yang semakin
ekstrim membuat bahan baku
semakin susah dicari, oleh sebab itu
impor barang pertanian untuk
menunjang kebutuhan produksi
sangat diperlukan.
Pada kelurahan Mangkang Kulon
termasuk daerah dengan jumlah
home industri yang banyak dan
beranekaragam,
tetapi
produk
mereka sulit berkomptisi dengan
produk home industri di luar
kawasan mangkan kulon. Hal ini
dikarenakan mereka kurang paham
tentang ilmu dan teknik komunikasi
untuk memasarkan produk mereka.
Kelurahan
Mangkang
Kulon
merupakan kelurahan dengan UKM
yang cukup banyak, yaitu nata de
coco, tempe, telur asin, dan terasi.
Namun UKM tersebut belum
tergolong maju, sehingga perlu
adanya
pengetahuan
mengenai
pengembangan produk dan jasa yang
unggul
Perlunya sosialisasi dalam aspek

16

22

23
24

25

mandiri yang biasanya dikelola


sendiri atau dengan keluarganya.
Meskipun usaha dikelola oleh
keluarga perlu adanya manajemen
yang baik di dalam usaha tersebut
agar jelas, adil dan merata dalam
financial maupun pembagian kerja.
Masih kurangnya motivasi dalam
rangka peningkatan kinerja dan
produktivitas

Pelatihan manajemen Mangkang


Kulon masih kurang
Tidak dapat melakukan manajemen
keuangan pada UKM Terasi .

Mangkang Kulon memiliki banyak


potensi yang dapat dikembangkan
dalam dunia wirausaha. Namun,
banyak masyarakat yang bingung
dalam melakukan wirausaha untuk
pertama kali. Apa yang harus
dilakukan dan ketakutan akan
kegalan yang menjadikan para
masyarakat tidak berani untuk
berwirausaha

organisasi dan manajemen untuk


menunjang
usaha
kelompok
masyarakat supaya lebih baik dalam
penerapan manajemen perusahaan
dan manajemen organisasi.

Produktivitas yang terdapat di desa


Mangkang Kulon masih terlihat
kurang diakibatkan masih kurangnya
dukungan serta motivasi kepada
setiap warga.
Penyuluhan
dan
pelatihan
manajemen tentang bisnis
Pengelolaan
keuangan
dalam
perusahaan merupakan kunci utama
untuk kegiatan operasional UKM
dan tidak akan terlepas dari kegiatan
yang berhubungan dengan keuangan
UKM. Bila pemakaian dana tidak
terkontrol akan berakibat keuangan
kosong. Kuangan UKM yang
kosong menyebabkan terganggunya
semua kegiatan operasional. Dengan
adanya
penyuluhan
tentang
Manajemen
Keuangan
Usaha
(Aktivitas Perolehan Dana) maka
masyarakat terutama pelaku usaha
dapat mengelola keuangan produksi
lebih baik lagi.
Manusia memiliki sifat ekonomi
dimana mengorbankan sekecilkecilnya untuk hasil yang sebesarbesarnya. Berwirausaha merupakan
keinginan setiap orang. Banyak
orang tergiur untuk berwirausaha
setiap melihat peluang yang
menjanjikan.
Namun,
karena
kurangnya bekal dan ilmu tentang
wirausaha banyak orang yang
enggan untuk berwirausaha. Selain
itu, juga karena takut akan

17

26

Manajemen
keuangan
usaha
(aktivitas penggunaan dana)

27

Kurangnya pengetahuan pelaku


usaha mengenai rantai distribusi
dan pengaruhnya terhadap harga
serta kualitas produk yang dijual

28

Kurangnya motivasi dari para


pelaku
usaha
untuk
mengembangkan
usahanya
didalam pengoprasiannya.

29

Kurangnya sistem manajemen


yang baik dalam suatu organisasi
masyarakat dalam meningkatkan
pemasukan dalam usaha kecil

30

Kurangnya
informasi
berupa
persebaran
masyarakat
yang
memiliki usaha mikro, kecil dan
menengah

kegagalan berwirausaha. Maka dari


itu, para masyarakat Mangkang
Kulon disadarkan dan diajak akan
keuntungan
dari
berwirausaha,
langkah-langkah untuk berwirausaha
dan dapat mengmebangkan potensi
yang dimiliki Kelurahan Mangkang
Kulon
sebagai
lahan
berwirausahanya.
Perlu adanya manajemen yang
terarah dan teratur supaya usaha
dapat berjalan lancar dan untuk
kemajuan desa mangkang kulon.
Dengan adanya sosialiasi mengenai
rantai distribusi diharapkan para
pelaku usaha dapat mengetahui
rantai distribusi yang baik sesuai
dengan jenis produk yang diproduksi
sehingga tidak mengalami kerugian
dan menurunkan kualitas produk
Kelurahan Mangkang Kulon banyak
memiliki usaha salah satunya usaha
pembuatan terasi yang tidak kalah
enaknya dengan buatan dari luar
namunalasan saya ambil ini untuk
pengoprasiannya kurang karena
belum semua pengoprasian ini
berjalan dengan baik.
Dengan
mengajarkan
sistem
manajerial
yang
baik
dan
berkesinambungan maka diharapkan
masyarakat dapat mengelola serta
mengembangkan produk usaha
dengan maksimal
Sedikitnya dilakukan penelitian
persebaran secara kuantitatif dan
kualitatif mengenai usaha mikro,
kecil, dan menengah masyarakat
Mangkang Kulon. Karena jika hal
seperti ini tidak ada, perkembangan
ataupun penurunan jumlah usaha
tersebut tidak terpantau dengan baik

18

dan sulit memperkirakan apa yang


akan dilakukan kedepannya.

1.4
1.
2.

3.

4.

5.

6.
7.

Tujuan KKN
Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro (KKN UNDIP) bertujuan:
Membentuk empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masalah yang
kompleks dihadapi masyarakat.
Memberikan pendidikan pelengkap kepada mahasiswa dan membantu
pemberdayaan masyarakat, utamanya pemberdayaan ekonomi masyarakat
melalui pengembangaan dan peningkatan usaha kecil menengah.
Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati
permasalahan yang kompleks yang dihadapi masyarakat dan belajar
memecahkan permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner.
Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk
penyesuaian dengan tuntunan pemberdayaan, pembangunan, dan
kebutuhan masyarakat.
Membantu pemerintah dalam mempercepat laju pembangunan dan
menyiapkan kader-kader pembangunan, guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Mengembangkan kerjasama antardisiplin ilmu dan antar lembaga.
Menanamkan nilai kepribadian, yang meliputi Nasionalisme dan Jiwa
Pancasila, Keuletan yang di dasarkan pada etos kerja dan tanggung jawab,
serta kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan.

1.5.

Manfaat KKN
KKN UNDIP diarahkan pada pencapaian tiga outcome, yaitu pada
mahasiswa, masyarakat, dan perguruan tinggi.
1.5.1 Bagi Masyarakat dan desa Sasaran
1. Minimal memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan
serta melaksanakan program pembangunan.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak agar sesuai
dengan program pembangunan.
3. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
pembangunan di daerah.
4. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin
kesinambungan pembangunan.
1.5.2 Bagi Mahasiswa
1. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang:
i) Cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral,

19

2.

3.

4.
5.

6.
7.
1.5.3.
1.

2.

3.

4.

ii) Kemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajari bagi


pemberdayaan dan pembangunan masyarakat,
iii) Pemahaman kesulitan dan seluk beluk permasalahan di masyarakat
dalam pemberdayaan dan pembangunan yang dilakukan di perkotaan,
pedesaan, dan kelompok masyarakat.
mendewasakan cara berpikir serta menigkatkan daya penalaran mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara
pragmatis ilmiah.
Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program-program pengembangan, pemberdayaan, dan pembangunan
masyarakat.
Melatih mahasiswa sebagai inovator, motivator, dinamisator, dan problem
solver.
Melalui pengalaman bekerja secara langsung dan nyata akan lebih
menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri
mahasiswa.
Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap pembangunan dan kemajuan masyarakat.
Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai
kader pembangunan.
Bagi Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan lebih terarah dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) kepada mahasiswa, dengan
adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat.
Tenaga pengajar memperoleh berbagai macam kasus yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran dalam proses belajar-mengajar
(pendidikan).
Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instasi pemerintah atau
departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan
pengembangan IPTEKS.
Perguruan tinggi dapat mengembangkan penelitian IPTEKS yang lebih
bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah
pembangunan.

1.6

Rencana Program KKN Universitas Diponegoro


Rencana program KKN-PPM yang akan dilaksanakan dengan mengacu
pada permasalahan yang telah dipilih dan diprioritaskan serta dapat
memberdayakan masyarakat di Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu,
Kota Semarang. Rencana program di Kelurahan Mangkang Kulon khusus untuk
program keilmuan yang sesuai dengan bidang keilmuan(empat program setiap
mahasiswa) dan program multidisiplin yang dikerjakan oleh kelompok

20

mahasiswa minimal dari tiga fakultas. Rencana program KKN-PPM di


Kelurahan Mangkang Kulon akan disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut:

21

Tabel 1.3 Rencana Program Multidisiplin dan Monodisiplin KKN-PPM Kelurahan Mangkang Kulon

N
o.

Kegiatan

A. Program Multidisiplin
1. Pembentukan budaya digital
entrepreneurship society untuk
menunjang aktivitas warga
dalam mengoptimalkan dan
memasarkan hasil perikanan,
peternakan
danpertanian
sebagai
wujud
kesiapan
masyarakat
desa
dalam
menghadapi MEA 2016
Kompetensi Menjual Produk
Atau
Jasa(Menjual
2
ProdukKepada
KonsumenKorporasi)
Kreatifitas
dan
Inovasi
(Peranan
Inovasi
dan
3 Kreativitasdalam
Pengembangan Produk dan
Jasa)
Sosialisasi Sertifikasi Halal
4
dan P-IRT
5 Kompetensi Menjual Produk
Atau
Jasa
(Mempelajari

Jam
Kerja

B C D E F G H

Mahasiswa
K L M N O P Q R S T U V WX Y Z A A A A
A B C D

22

KonsumenKorporasi,
Menghubungi
Konsumen
Korporasi,
Presentasi,
Negosiasi,
Mencapai
Persetujuandan Kesepakatan)
6 Wirausaha dan Impian
Prosedur
Ekspor
Produk
7
Pertanian
Prosedur
Import produk
8
Pertanian
Motivasi, Konsep Motivasi,
Teori
Motivasi,
Motivasi
dalam
Kaitannya
dengan
Kepuasan Kerja, Teori Proses
9 Motivasi Kerja, Keterkaitan
Motivasi dengan Kepuasan
Kerja,
Motivasi
dalam
Peningkatan
Kinerja
dan
Produktivitas).
ASPEK
MANAJEMEN
1
BISNIS (Definisi Manajemen,
0
Manajemen Perusahaan)
B. Program Monodisiplin (Keilmuan)
1. Komunikasi dan Interpersonal
Skill
:
Kepemimpinan
(Pengertian
Kepemimpinan,
Peran Kepemimpinan dalam

23

2.

3.
4.

5.

6.
7.

Manajemen,
Gaya
Kepemimpinan, Syarat-syarat
Kepemimpinan,
Pemimpin
Formal dan Informal, Kepala
dan
Pemimpin,
Kasus
Kepemimpinan Dalam Tim,
Keterampilan
Dasar
Kepemimpinan)
Kompetensi Menjual Produk
Atau
Jasa
(Menjual
ProdukKepada
Konsumen
Retail)
Pemberdayaan wanita pesisir
dalam pengolahan kerupuk
kulit ikan
Penyusunan studi kelayakan
usaha
Sosialisasi
Pemasaran
(Definisi Pemasaran, Tugas,
Fungsi
dan
Orientasi
Pemasaran,
Strategi
Pemasaran, Penentuan Target
Perusahaan,
Bauran
Pemasaran)
Prosedur
pengajuan
izin
depkes
Cara Pembayaran di dalam

24

ekspor/import Barang
Pengembangan
8. Entrepreneurship
Pangan
Berbasis Sumberdaya Lokal
Karakter
Kewirausahaan
(Karakter
9. Wirausahawan,Faktor-faktor
YangMenyebabkan
KegagalanWirausaha)
Edukasi pengolahan produk
1
hasil sumberdaya pertanian
0.
dan perikanan
KOMUNIKASI
(Pengertian
Komunikasi,
Komponen
Komunikasi, Tujuan Dan
Fungsi Komunikasi, Kegunaan
11
Mempelajari
Ilmu
.
Komunikasi,
Komunikasi
Dalam Organisasi, Teknik
Presentasi,
Persiapan
Presentasi, Presentasi).
1 Pengembangan Produk dan
2 Jasa yang Unggul
ASPEK
ORGANISASI
1 PERUSAHAAN
(Definisi
3 Organisasi,
Organisasi
Perusahaan)

25

1
4

MANAJEMEN KEUANGAN
USAHA(Aktivitas Perolehan
Dana)

1
5

Ketegasan dalam aspek


produksi (definisi produksi,
kebutuhan proses produksi,
bahan baku, biaya produksi,
proses
produksi,
pengendalian produksi).

1
6
1
7

1
8

1
9
1
9

Pemberdayaan wanita pesisir


dalam pengolahan kerupuk
kulit ikan
MANAJEMEN KEUANGAN
USAHA
(Aktivitas
Penggunaan Dana)
Sosialisasi
mengenai
pentingnya
rantai
distribusi
produk
terhadap
kualitas
produk
yang
dipasarkan

Perkoperasian

Evaluasi Kinerja (Mengukur


Kinerja
Membandingkan
Aktual
dengan

Aktual,
Kinerja
Standar,

26

Melakukan
manajerial)
2
0

tindakan

Pembuatan Peta Persebaran


UMKM dan Potensi daerah
Mangkan Kulon

Penjelasan :
1. Mahasiswa A merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Desi Dwi Septiani)
2. Mahasiswa B merupakan mahasiswa jurusan Teknologi Pangan (Arum Tiyas Suminar)
3. Mahasiswa C merupakan mahasiswa jurusan Agroekoteknologi (Ardiansyah Azhary Suhandoko)
4. Mahasiswa D merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Cristin Natalia P)
5. Mahasiswa E merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Maulana Julia Rachma)
6. Mahasiswa F merupakan mahasiswa jurusan Teknologi Pangan (Rahma Nur H.)
7. Mahasiswa G merupakan mahasiswa jurusan Teknologi Pangan (Jundina Muthia Z.)
8. Mahasiswa H merupakan mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan (Arinta Cristanti Sinaga)
9. Mahasiswa I merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Jamal Radifan)
10. Mahasiswa J merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (M Ikhsan Hafizh)
11. Mahasiswa K merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Rianti Putri P)
12. Mahasiswa L merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Vivian Ayu Cyntya)
13. Mahasiswa M merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Suci Agustiarchi)
14. Mahasiswa N merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Nurita Aprin F.)
15. Mahasiswa O merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Laeli Rizki Basuki)
16. Mahasiswa P merupakan mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan (Laksmita Maharini)
17. Mahasiswa Q merupakan mahasiswa jurusan Agroekoteknologi (Triyoga Budi Kriswijayanto)
18. Mahasiswa R merupakan mahasiswa jurusan Teknik Kimia (Nugraheni Dwiandini)
19. Mahasiswa S merupakan mahasiswa jurusan Teknik Elektro (Muhammad Rifky Santoso)
20. Mahasiswa T merupakan mahasiswa jurusan Teknik Kimia (Reza Nur Ramadhan)

27

21. Mahasiswa U merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Affifah Bisri)


22. Mahasiswa V merupakan mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan (Debby Valentina)
23. Mahasiswa W merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Amalia Alfiana Chairani)
24. Mahasiswa X merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Yuris Laurian Putritama)
25. Mahasiswa Y merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Munashichatul Khakimah)
26. Mahasiswa Z merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Nur Cahyo Widianto)
27. Mahasiswa AA merupakan mahasiswa jurusan Pertanian (Fathma Dewi)
28. Mahasiswa AB merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Muhammad Irawan Syahputra )
29. Mahasiswa AC merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan (Muhammad Bagus Pranata )
30. Mahasiswa AD merupakan mahasiswa jurusan Teknik Geologi (Agustinus Wahyu Wijayanto)

28

29

PENUTUP
Dalam rencana yang telah dibuat ini semoga dapat menjadi acuan untuk kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN-PPM) Tematik DIKTI di Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu,
Kota Semarang, agar nantinya bisa diterima dalam masyarakat, dapat memenuhi tujuan
pemberdayaan masyarakat dan secara keseluruhan mendukung kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
Semoga program kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan tepat guna, baik dan
bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

30

31

LAMPIRAN

LAMPIRAN
Log sheet survai I dan II masing - masing Individu
Dokumentasi survai dan obyek sasaran.

32

Anda mungkin juga menyukai