Anda di halaman 1dari 31

PERENCANAA

TINGKAT
PUSKESMA
S
1

Menjamin
Keterbukaan
Pelayanan
Kesehatan
By. Agus Eko Iswahyudi

Daftar
Isi
Hal
Daftar Isi
........
Kata Pengantar
..

BAB I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA..
A. Pengertian
Puskesmas
B. Peran
Puskesmas..
C. Pembiayaan
Puskesmas
BAB III PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)
.
PTP (Perencanaan Tingkat
Puskesmas
1.Persiapan .................................................................
.
2.Analisis
Situasi ..........................................................
3.RUK (Rencana Usulan
Kegiatan )................................
4.RPK (Rencana Pelaksanaan
Kegiatan)..........................
BAB IV
Kesimpulan..

1
0
1
2
1
3
1
4
1
4
1
8
2
0

Daftar
Pustaka.....

2
1

4
5
5
6
7

KATA
PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya, tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini berjudul Perencanaan Tingkat Puskesmas akan menjadi
referensi dalam Pelatihan Manajemen Puskesmas . Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada para pihak yang turut serta membantu
kelancaran kami.
Tidak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah kami
ini

masih

banyak

hal-hal

yang

perlu

dibahas

dalam

mekanisme

perencanaan ini.
Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi pembaca.
Kami juga tidak segan-segan untuk menerima kritik dan saran, agar
makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan sesungguhnya semua
itu bersifat membangun.
Terima kasih.

BAB I
PENDAHULUA
N
Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan
hidup manusia. Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan
aktivitas sehari- harinya dengan baik, tanpa terganggu oleh kesehatan
tubuh yang kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih terbilang
terbelakang

dalam

hal

menjaga

kesehatan,

mereka

masih

kurang

menyadari akan pentingnya untuk menjaga kesehtan diri, keluarga

dan

lingkungannya,

dan

yaitu

memahami

akan

pentingnya

promotiv

preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah daripada
mengobati.

Dengan

kurangnya

kesadaran

masyarakat di Indonesia terutama masyarakat

tersebut

mengakibatkan

awam sangatlah mudah

untuk terjangkit penyakit. Melihat semua masalah kesehatan tersebut,


perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan. Untuk itu, sangatlah perlu
terselengaranya

berbagai

upaya

kesehatan,

baik

upaya

kesehatan

perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan


azas penyelenggaraan. Yang hal tersebut merupakan salah satu fungsi dari
puskesmas,
tersebut,

sehingga

untuk

memperbaiki

kesehatan

masyarakat

perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik agar

puskesmas benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.


Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan
efisien. Sehingga terciptalah masyarakat yang sehat dan produktiv. Tidak
gampang terjangkit penyakit dan selalu menjaga kesehatannya dengan
baik.

BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas

adalah

kesatuan

organisasi

fungsional

yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,terpadu,


merata,dapat diterima dan dijangkau
peran

serta

aktif

oleh

masyarakat

masyarakat

dengan

dan menggunakan hasil

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,dengan


biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna
mencapai derjat kesehatan yang optimal,tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan (Depkes RI,2004).
Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan
hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat (
wikipedia

).

Upaya

menitikberatkan

kesehatan

kepada

tersebut

pelayanan

untuk

diselenggarakan
masyarakat

dengan

luas

guna

mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu


pelayanan kepada perorangan.

Puskesmas

merupakan

organisasi

struktural

dan

sebagai

unit

pelaksana teknis dinas, aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan


masyarakat yang merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat 1 yang dibina oleh Dinas Kesehatan, bertanggung
jawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan

masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan meliputi


cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia dan
provider, serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.

Puskesmas dalam pelaksanaannya mempunyai dua


upaya, yaitu : A. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta
punya daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat serta wajib diselenggarakan puskesmas di wilayah
Indonesia.

B. Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan

di

masyarakat

serta

yang

disesuaikan

dengan

kemampuan Puskesmas.

B. PERAN PUSKESMAS
Dalam peranannya, puskesmas mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan
2. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama

a. Puskesmas sebagai penggerak pembangunan berwawasan


kesehatan
Puskesmas

berperan

menggerakkan

penyelenggaraan

pembangunan

lintas

masyarakat

dunia

di

dan

berwawasan
Disamping

serta
itu

usaha

mendukung

Puskesmas

aktif

sektor

dan

memantau

termasuk

wilayahkerjanya,
pembangunan

memantau

dan

oleh

sehingga
kesehatan.

melaporkan

dampak

kesehatan

dari

penyelenggaraan

setiap

program

pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan


kesehatan upaya yang

dilakukan
kesehatan

puskesmas
dan

adalah

pencegahan

mengutamakan
penyakit

tanpa

pemeliharaan
mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.


b. Puskesmas sebagai pemberdayaan masyarakat
Puskesmas

selalu

berupaya

agar

perorangan

terutama

pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia


usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan

kepentingan

kesehatan

termasuk

pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan


memantau

pelaksanaan

program

kesehatan.

Pemberdayaan

perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan


memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social budaya
masyarakat setempat.
c. Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas

bertanggungjawab

menyelenggarakan

pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu


dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggungjawab Puskesmas meliputi pelayanan perorangan
antara lain, rawat jalan dan rawat inap serta, pelayanan kesehatan
masyarakat yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

C. PEMBIAYAAN PUSKESMAS

Pembiayaan Puskesmas Demi terselenggaranya berbagai upaya


kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang menjadi
tanggungjawab Puskesmas, pembiayaan Puskesmas didukung oleh
berbagai sumber yakni:
1. DAU (Dana Alokasi Umum)
Sesuai

dengan

azas

desentralisasi,

sumber

pembiyaan

pemerintah datang dari APBD kabupaten/kota. Selain itu Puskesmas


juga menerima pendanaan dari alokasi APBD provinsi dan APBN
(semisal, Biaya Operasional Kesehatan/BOK). Dana yang disediakan
oleh pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni:
a. Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana
pembangunan gedung, pengadaan peralatan serta pengadaan
obat, dan;
b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan,
pemeliharaan
gedung dan peralatan, pembelian barang habis pakai
serta biaya operasional.
Anggaran

tersebut

disusun

oleh

dinas

kesehatan

kabupaten/kota untuk diajukan dalam Daftar Usulan (DUK) Kegiatan


ke pemerintah kabupaten/kota untuk
bersama

DPRD

seterusnya

kabupaten/kota.

dibahas

Puskesmas diberikan

kesempatan mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut


melalui dinas kesehatan kabupaten/Kota. Anggaran yang telah
disetujui tercantum
secara

bertahap

dalam

dokumen

keuangan

diturunkan

ke Puskesmas melalui dinas kesehatan

kabupaten/kota. Untuk beberapa mata anggaran tertentu, misalkan


pengadaan obat dan pembangunan gedung serta pengadaan alat,
anggaran

tersebut

kabupaten/kota

atau

dikelola
oleh

langsung
Puskesmas

oleh
jika

merupakan program dan kegiatan di masyarakat.

dinas
anggaran

kesehatan
tersebut

Penanggungjawab
Puskesmas adalah

penggunaan

kepala

keuangan dilakukan oleh

anggaran

Puskesmas

yang

sedangkan

diterima

administrasi

pemegang keuangan Puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh


dinas kesehatan kabupaten/kota atas usulan kepala Puskesmas.
Penggunaan dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah
disetujui dengan memperhatikan berbagai

ketentuan

peraturan

perundang-undangan yang belaku. Pendapatan Puskesmas

2. PAD (Pendapatan Asli Daerah)


Sesuai dengan kebijakan pemeritah, masyarakat dikenakan
kewajiban

membiayai

dimanfaatkannya,

dan

upaya
besar

kesehatan

biaya

perorangan

(retribusi)

ditentukan

yang
oleh

masing-masing pemerintah daerah. Seluruh pendapatan Puskesmas


disetor secara berkala ke kas negara melalui dinas kesehatan
kabupaten/kota. Total dana retribusi dari Puskesmas ini kemudian
menjadi bagian dari sejumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain
dari retribusi yang dipungut dari kantong pasien sebagai pemanfaat
layanan, Puskesmas juga menerima dana dari berbagai sumber
antara lain, seperti: PT Askes, Jampersal, Jamkesmas, Jamsostek, dll.
Dengan diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
pada tahun 2014,
sistem

diharapkan

akan

terjadi

perubahan

pada

pembiayaan Puskesmas. Melalui SJSN pemerintah hanya

akan bertanggungjawab untuk pemenuhan


kesehatan

masyarakat

(UKM)

pembiayaan

upaya

sementara upaya kesehatan

perorangan (UKP) dibiayai oleh SJSN sebagai trust fund. Dalam


konteks tersebut maka pembiayaan Puskesmas untuk UKP akan
didukung oleh dana kapitasi dari Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan (BPJS-K). Artinya, Puskesmas harus siap dan
mampu mengelola dana kapitasi tersebut demi pemenuhan SJSN
sekaligus sebagai masukan manfaat bagi Puskesmas.

BAB III
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
(PTP)

Puskesmas sudah membuat berbagai upaya kesehatan perorangan


dan

upaya

kesehatan

penyelenggaraan

masyarakat

Puskesmas,

namun

yang
hal

ini

sesuai

dengan

azas

perlu

ditunjang

oleh

manajeman Puskesmas yang baik.


Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian

kegiatan

sistematis

yang

dilaksanakan

oleh

Puskesmas

membentuk fungsi-fungsi manajeman. Fungsi manajemen tersebut yang


menjadikan puskesmas menjadi lebih baik dalam kebijakan, program
maupun konsepnya.
Dalam KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 dinyatakan bahwa
fungsi Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi utama: Pertama, sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan
pertama

di

wilayahnya;

Masyarakat

(UKM)

primer

ditingkat

Kedua, sebagai pusat penyedia data dan

informasi kesehatan di wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan


perannya sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayahnya,

dan;

Ketiga,

sebagai

penyelenggara

Upaya

Kesehatan

Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas dan berorientasi


pada pengguna layanannya.
Artinya, upaya kesehatan di Puskesmas dipilah dalam dua kategori
yakni : Pertama, pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer yakni
puskesmas sebagai pemberi layanan promotif dan preventif dengan
sasaran kelompok dan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit, dan; Kedua, Puskesmas sebagai
pusat

pelayanan

kesehatan

perseorangan

primer

dimana

peran

Puskesmas dimaknai sebagai gate keeper atau kontak pertama pada


pelayanan kesehatan formal dan penakis rujukan sesuai dengan standard
pelayanan medik.

Untuk
dan

terselenggaranya berbagai

upaya

kesehatan

masyarakat

upaya kesehatan perorangan


yang

sesuai

dengan

azas

penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas


yang baik.
Berikut beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :
1.

Model PIE (planning, implementation, evaluation)

2.

Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)

3. Model P1 P2 P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan,


pengawasan- pengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan
forum komunikasi)
5. Model

ARRIME

(analisis,

rumusan,

rencana,

implementasi,

monitoring, evaluasi)
Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai
fungsi manajemen yang sama. Setiap puskesmas bebas menentukan
model manajemen yang ingin diterapkan, namun yang terpenting
mempunyai hasil sebagai berikut :
1. Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, yang ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks
potensi tatanan sehat)
2. Makin

baiknya

ditandai

fungsi

berkembangnya

masyarakat). Serta makin


puskesmas)

dan

BPKM

pemberdayaan
UKBM

(upaya

aktifnya

BPP

masyarakat

dengan

kesehatan

berbasis

(badan

penyantun

(badan peduli kesehatan masyarakat)

dapat dijakdikan indikator meningkatnya partisipasi masyarakat


setempat.
3. Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya
IPKS (indeks potensi keluarga sehat)

4. Makin bagusnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan


tingginya cakupan program (baik program kesehatan dasar
maupun program kesehatan
pelayanan kesehatan yang

pengembangan).

Serta

kualitan

ditandai dengan tingginya kepatuhan petugas kesehatan


dan makin baiknya kepuasan pasien.

PTP (perencanaan tingkat puskesmas)


Perencanaan tingkat Puskesmas

akan memberikan pandangan

menyeluruh terhadap semua tugas, fungsi dan peranan yang akan


dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses pencapaian tujuan
Puskesmas

secara

merupakan

inti

efisien

kegiatan

dan

efektif.

manajemen

Perencanaan

Puskesmas,

Puskesmas

karena

semua

kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan. Dengan


perencanaan
keputusan

Puskesmas,

memungkinkan

para

pengambil

dan pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber

daya Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk


menjadikan
berkinerja

organisasi
tinggi

dan

diawali

manajemen

dari

Puskesmas

perencanaan

efektif.

efektif

dan

Perencanaan

Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas yang pertama dan


menjadi

landasan

manajemen

serta

lainnya.

titik

Semua

tolak

pelaksanaan

kegiatan

dan

fungsi-fungsi

tindakan

manajemen

Puskesmas didasarkan dan/atau disesuaikan dengan perencanaan yang


sudah ditetapkan. Ini berarti, setelah perencanaan disusun, kemudian
struktur organisasi, tata kerja, dan personalia Puskesmas yang akan
melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian).
Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas
digerakan dan diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif
untuk

mencapai

tujuan

Puskesmas

yang

penggerakan dan pelaksanaan). Semua

direncanakan

aktivitas

(fungsi

personalia

dan

organisasi Puskesmas diawasi, dipantau, dan dibimbing agar aktivitas


tetap berjalan sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi
pengawasan dan pengendalian). Akhirnya dilakukan penilaian untuk
mengetahui

dan

menganalisis

kinerja

pegawai

dan

organisasi

Puskesmas. Penilaian meliputi masukan, proses transformasi/konversi


yaitu

pelaksanaan

fungsi-fungsi

program dan kegiatan

manajemen

dan

pelaksanaan

serta pelayanan kesehatan Puskesmas. Kemudian hasilnya


dibandingkan dengan tujuan dan terget kinerja Puskesmas yang telah
ditetapkan (fungsi penilaian).

Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis


untuk memecahkan

masalah kesehatan

masyarakat di

wilayah

kerjanya. Hal ini meliputi :


1. Upaya kesehatan wajib
2. Upaya kesehatan pengembangan
3. Upaya penunjang
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat
puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Persiapaan
Mempersiapkan data yang akan di analisis, sehingga untuk
selanjutnya dapat mempermudah perencanaan yang akan dibuat.
Langkah langkah dalam persiapan :
a) Kepala

Puskesmas

Membentuk

TIM

PERENCANAAN

TINGKAT PUSKESMAS
b) Kepala Puskesmas Menjelaskan BUKU PTP KEPADA TIM
SHG TIM Memahami Langkah2 PTP
c) Tim Penyusun PTP mempelajari Kebijakan dan mendengarkan
arahan
Strategi dari Dinkes Kab/Kota, Dinkes Propinsi dan Kemkes

2. Analisis Situasi :
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan
(rencana operasional) RO Puskesmas
identifikasi

analisis

situasi

Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya

dan

faktor-faktor

masalah.
yang

Secara

yang bertujuan untuk

konsepsual,

mempengaruhi

masalah tersebut, serta

potensi sumber daya Puskesmas yang dapat digunakan untuk


melakukan intervensi. Analisis situasi akan menghasilkan rumusan
masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi
sumber daya Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan
intervensi. Langkah ini dilakukan dengan mengumpulkan dan
menganalisis data atau fakta yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
Analisis ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum
ini berupa peta wilayah dan data sumber daya (ketenagaan,
obat

&

bahan

habis pakai, peralatan, sumber pembiayaan,

sarana prasarana, data peran serta masyarakat, data penduduk


& sasaran program, data sekolah, data kesling.
3. Rencana Usulan Kegiatan :
Terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK),
yaitu :
a. Analisis masalah, meliputi :
1. Identifikasi masalah,
Setiap hasil kegiatan dalam pelaksanaan tahun yang lalu
ada beberapa yang kurang / tidak berhasil mencapai

target. Identifikasi masalah diutamakan untuk kegiatankegiatan dengan

hasil kesenjangan
dapat dicari dari

yang lebih besar, permasalahan


hasil

Penilaian

Kinerja

Puskesmas,

hasil laporan SPM (Standar Pelayanan Minimal) atau dari


Laporan Tahunan Puskesmas.
Contoh
Masalah
No
I

Tabel

Program

Identifikasi

Target

Pencapaian

Kesenjangan

Program Wajib
Promosi
Kesehatan

- Rumah tangga
sehat

Kes lingkungan

dst

40

20

- 20

2. Prioritas masalah,
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara penilaian
scoring dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth )
a) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya
waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
b) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak
masalah tersebut
pengaruh

terhadap produktifitas
terhadap

membahayakan sistem

kerja,

keberhasilan,
atau

tidak,

dan sebagainya.
c) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah
masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit dicegah.

Dengan menggunakan score 1-5 skala linkert, masingmasing anggota dapat menilai besar kecilnya kriteria
tersebut.

Contoh Tabel USG


M1
KRITERIA

M2

M3

M4

Tkt Urgency ( U )

Tkt Seriousnes ( S)

Tkt Tkt Growth ( G )

60

12

30

TOTAL ( UXSXG )

3. Merumuskan masalah,
Merumuskan
pertanyaan

masalah

dengan

memakai

apa, bagaimana, berapa, dimana dan kapan

masalah tersebut ada.


4. Penyebab masalah
Dengan menggunakan diagram Tulang Ikan (Ishikawa),
dapat menggali semua penyebab masalah dari masingmasing variable
: Manusia, Dana, Metode, Material dan
Lingkungan. Contoh Diagram Tulang Ikan

b.

Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku secara global, nasional
maupun

daerah sesuai dengan hasil kajian data dan

informasi yang tersedia di puskesmas. Puskesmas haruslah


mempertimbangkan

masukan

dari

masyarakat

melalui

Konsil Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas.


Rencana usulan kegiatan harus dilengkapi pula dengan
usulan

pembiayaan

untuk

kebutuhan

rutin,

sarana,

prasarana, dan operasional puskesmas. RUK yang disusun


tersebut merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1).
Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan januari tahun
berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan
pada tahun sebelumnya (H-1). Dalam hal ini diharapkan
penyusunan

RUK

telah

selesai

dilaksanakan

di

puskesmas pada akhir bulan januari tahun berjalan (H).


Setelah menyusun, kemudian RUK tersebut dibahas di
Dinas kabupaten/kota, kemudian diajukan ke Pemerintah
Daerah

kabupaten/kota

melalui

Dinas

kesehatan

kabupaten/kota. RUK yang terangkum dalam usulan Dinas

kesehatan kabupaten/kota akan diajukan ke DPRD untuk


memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis.
Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya diserahkan
ke puskesmas melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.
Berdasarkan

alokasi

biaya

yang

disetujui

tersebut

puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan.


Contoh Tabel RUK

UPAYA
KESEHATAN
GENERIK

KEGIATA
N

TUJUAN

SASAR TA
AN
RG
ET

KEBUTUHAN SUMBER DAYA


DANA

KIE DAN
Penyuluh Pemaha Kelomp 10
2.000.000
PEMBERDAYAAN an RT
man
ok
MASYARAKAT
Sehat
Masy thd potensi
RT Sehat al
Meningk perajin
at

ALAT

Lembar
Balik,
LCD

TENAGA

INDIK
SUMBER
ATOR PEMBIAYAA
KEBER
N
HASIL
AN

Promkes Adanya APBD


, HS,
jamba
Bidan
n sehat

KIA DAN KB

IMUNISASI
PENINGKATAN
GIZI
MASYARAKAT
PENGENDALIAN
PM DAN PTM
KESEHATAN
LINGKUNGA
N
PENGOBATAN
ESENSIAL DASAR

4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan


Setelah RUK disetujui, dengan alokasi biaya yang ditentukan,
puskesmas

membuat

rencana

pelaksanaan

kegiatan.

Sumber

pembiayaan puskesmas selain dari anggaran daerah (DAU), adalah


dari pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan
melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.
RPK

disusun

dengan

melakukan

mempertimbangkan masukan

dari

penyesuaian

masyarakat.

dan

tetap

Penyesuaian

ini

dilakukan, karena RPK yang disusun adalah persetujuan atas RUK


tahun lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan
yang diusulkan, adanya perubahan sasaran kegiatan, tambahan
anggaran (selain dari DAU), dan lain-lainnya. Penyusunan RPK
dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan, dalam forum
lokakarya mini yang pertama.

Contoh Tabel RPK


UPAYA
KEGIAT
BIAYA KESEHATAN
GENERIK

KIE DAN
PEMBERDAYA
AN
MASYARAKAT

Pe nyulu
han RT
Sehat

SASARA
AN

TARGE
N

Kelompo
k
potensia
l perajin

10 klp

VOL UME
RINCI
T
KEGIAT
AN
PELAK
SANAA
N
1 KL

10 0rx
10 klp
X
20.000

LOK
AN

TENAGA
ASI

Ds
Sgr

Promkes,
HS,
Bidan

JADWA

Feb
2012

2.000.000

KIA DAN KB
IMUNISASI
PENINGKATAN
GIZI
MASYARAKAT
PENGENDALIAN
PM DAN PTM
KESEHATAN
LINGKUNGAN
PENGOBATAN
ESENSIAL
DASAR

19

BAB IV
KESIMPULA
N
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan
kabupaten/kota

yang

bertanggungjawab

menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk terselenggaranya


berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh
manajeman

Puskesmas

yang

baik.

Manajemen

Puskesmas

adalah

rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan


luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :
1. Model PIE (planning, implementation, evaluation)
2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)
3. Model P1 P2 P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan,
pengawasan- pengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi
dan forum komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi,
monitoring, evaluasi)
Namun demikian kita direkomendasikan untuk membuat model P1P2-P3,

dengan

tahapan

dalam

penyusunan

perencanaan

tingkat

puskesmas adalah sebagai berikut :


1. Persiapaan
2. Analisis situasi
3. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

20

DAFTAR
PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor :
128/Menkes/SK/II/2004.
Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai