Anda di halaman 1dari 2

KKN UNGGULAN

IKIP PGRI MADIUN


DESA SEBAYI
PUPUK ORGANIK CAIR (POC)
DAUN
A. Pengertian
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan
organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses, dapat berbentuk
padat atau cair yang digunakan menyuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik,
kimia, biologi tanah.
Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun yang mengandung hara
makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik).
Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga
membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman,
mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang
(Sarjana Parman, 2007).
B. Manfaat
Manfaat Pupuk Organik Cair diantaranya adalah (Nur Fitri, Erlina Ambarwati, dan
Nasih Widya, 2007):
1. Mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil
akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis
tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.
2. Meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat,
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan
patogen penyebab penyakit.
3. Merangsang pertumbuhan cabang produksi.
4. Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta
5. Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.
C. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum adalah komposter berpenutup (dapat terbuat
dari ember plastik), mesin penggiling daun, botol sprayer (plastik) ukuran 1 L, kran plastik1
buah, lem pipa, isolatip, pisau, tali rafia, ember 2 buah, dan kain saring.
Bahan yang digunakan 5 ml EM-4, 1 Liter air, 5 kg daun-daun segar (jangan
menggunakan daun yang bergetah dan sulit lapuk), kg terasi yang sudah dicairkan, I kg
gula atau 1 liter tetes tebu.
D. Prosedur Pembuatan
1. Mempersiapkan komposter dari ember, melubangi bagian bawah ember dengan
menggunakan pisau sesuai dengan ukuran kran, kemudian memasukkan kran plastik
yang telah dililit oleh isolatip, setelah dimasukkan memberikan lem di sekitar kran dan
memasang baut dari kran plastik.
2. Memilih sampah organik seperti sisa sayuran dan daun-daun yang tidak mengandung
getah, kemudian mencincang/menggiling daun hingga menjadi bagian kecil-kecil agar
mempercepat pembusukan dan volume yang dapat ditampung lebih banyak.
3. Menyiapkan dan membuat cairan Bioaktivator EM-4 dengan prosedur sebagai berikut.
- Mengencerkan kg terasi dengan 500 ml air
- Mencairkan 1 kg gula dengan 1 liter air/menggunakan tetes tebu
- Menyiapkan ember, kemudian mengisi dengan air sebanyak 1 liter
- Mencampurkan cairan terasi, cairan gula/tetes tebu, dan menambahkan 5 ml EM-4
yang telah diencerkan dalam 1 liter air.
4. Mencampurkan potongan daun dengan bioaktivator EM-4 dalam karung bawang/karung
penyaring kemudian meniriskannya.
5. Setelah ditiriskan, memasukkan karung kedalam komposter dengan posisi menggantung,
6.
7.
8.
9.

tidak mengenai dasar komposter.


Memasukkan cairan sisa penirisan kedalam sprayer.
Menutup komposter dengan rapat.
Menyemprotkan cairan sisa penirisan dalam sprayer setiap 2 hari sekali.
Pupuk siap pakai dengan lama fermentasi 15 hari.

Anda mungkin juga menyukai