Anda di halaman 1dari 5

Maksiral Muslimin Rohimani rohimakumullah ....

Puji syukur tak habis-habisnya senantiasa kita


panjatkan ke hadirat Allah swt. atas segala nikmat dan
karunia yang selalu tercurah kepada kita semua,
sehingga sampai hari ini kita masih diberikan
kesempatan untuk memakmurkan dunia ini dengan
karya terbaik yang bisa kita lakukan. Shalawat dan
salam semoga senantiasa dicurahkan kepada Sayyidina
MUHAMMAD, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Ada dua nikmat besar yang harus kita syukuri
pada hari ini :
Yang pertama, enam puluh dua tahun sudah kita
berada dalam alam kemerdekaan sebagai sebuah
negara dan bangsa yang berdaulat di bumi Allah ini.
Dalam rentang waktu yang cukup panjang itu, telah
banyak perubahan yang kita alami. Semuanya telah
kita sikapi dengan bijak dan arif, karena kita sadar, tak
ada yang tidak berubah di dunia ini. Hanya saja,
bagaimana kita membuat perubahan itu menjadikan
kita lebih baik dari hari-hari sebelumnya dan perubahan
itu tentunya dapat memberikan manfaat serta
kepuasan kepada semua pihak.
Yang kedua, Setiap kali bulan Rajab datang, kaum
muslimin selalu menyambutnya dengan kemuliaan
untuk memperingati peristiwa Isra Mikraj Nabi
Muhammad saw pada setiap tanggal 27 Rajab.
Judul khutbah Jumat pada hari ini adalah :

MENCARI HIKMAH
DARI PERISTIWA

ISRA MIKRAJ
1

Sidang Jumat yang dimuliakan Allah ...


Berikut ini disampaikan sebagian dari rincian
perjalanan Nabi Muhammad saw., di dalamnya
mengandung maksud dan hikmah yang dalam yang
dapat dijadikan pelajaran bagi umat Islam.
Setelah melewati surga lapis ke-6, sampailah
Rasul dan Jibril di batas mutlak dari intelek (daya pikir)
ciptaan (makhluk) yang disebut Pohon Teratai dari
Batas Terjauh (Sidratul Muntaha). Terdengar suara
datang kepada mereka dari atas, yang saat itu terlihat
olehnya sebuah pohon besar yang tidak mirip dengan
pohon Surga manapun (sebagaimana dilihatnya dalam
perjalanan sebelumnya), sebuah pohon yang tak
terlukiskan, yang memenuhi seluruh surga, langit dan
alam semesta. Batang tubuh pohon itu adalah satu
malaikat besar sekali bernama SAMRAFIL. Rasulullah
tak dapat melihat apapun di sampingnya. Batang tubuh
itu tumbuh dari samudera lumut tak terhingga, tak
terbayangkan bahkan tak terlukiskan. Pohon itu
mempunyai cabang yang tak terhingga, diciptakan dari
bagian surgawi yang tak mempunyai nama dalam
bahasa yang tercipta. Jarak antara satu cabang dengan
cabang lainnya adalah 500.000 tahun cahaya. Dalam
setiap cabang mempunyai daun yang tak terhingga
jumlahnya. Andaikata alam semesta yang tercipta ini
ditempatkan dalam selembar daun yang ada, mereka
akan lenyap tidak kentara, seperti setetes air yang
hilang di antara air samudera. Pada setiap tangkai daun
terdapat malaikat yang besar sekali dan bercahaya
warna-warni. Di kepalanya terletak mahkota yang
terbuat dari cahaya. Dan di tangannya membawa
sebatang tongklat cahaya. Tertulisnya pada keningnya
ukiran yang berbunyi : Kami adalah Penghuni Pohon
Teratai. Bibirnya selalu menggumamkan : Alhamdu li
Allah Huwa Shamad.
2

Malaikat itu bernama SERAPHIM,


Sang Rahasia,
karena mereka diciptakan dari rahasia mutlak Allah.
Di dalam batang tubuh pohon itulah tempat berdoa
(shalat) Jibril a.s. dan kata-kata yang selalu
dikumandangkannya adalah : Allahu Akbar, Allahu
Akbar, yang jawabannya dari atas selalu : Ana Akbar,
Ana Akbar.
Di tempat itu pula Jibril dan semua
SERAPHIM berdiri dalam baris shalat dan Rasulullah
menjadi imam dalam shalat itu. Selesai shalat semua
SERAPHIM diperintahkan untuk memberi salam kepada
Rasulullah, Adam as. dan Siti Hawa, Nabi Nuh, Nabi
Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan semua para nabi
bersama umat mereka (dalam bentuk ruh) termasuk
umat Nabi Muhammad yang telah meninggalkan dunia
fana. Semua duduk bersama, bahagia, santai,
menikmati cinta dan keindahan ampunan Allah dan
melantunkan puji-pujian.
Pohon itu disebut Batas Paling Mutlak, karena
segala sesuatu akan berakhir di sana dan setelah itu
adalah awal kehidupan yang lain lagi. Allah
menghiasinya dengan cahaya (nur) dari Dzat-Nya dan
itu memiliki ciri-ciri sbb :
Suatu pancaran sinar yang saling bertautan yang
meliputi seluruh ciptaan, suatu kenikmatan yang
berketerusan dari buah yang ada di setiap cabangnya
dan aroma yang terus-menerus (berkesinambungan)
dari
setiap
kuntum
bunganya
mengharumkan
keindahan kehidupan seluruh makhluk tersebut.
Maksiral Muslimin Rohimani rohimakumullah ....
Kemudian Nabi Muhammad saw. dan Jibril
melanjutkan langkahnya. Satu malaikat yang angker
dan menyeramkan muncul dan memenuhi seluruh
cakrawala di hadapan mereka. Jibril berkata :

Ya, Rasul, inilah malaikat kematian, Izrail.


Malaikat Kematian berkata :
Selamat datang ya Muhammad! Dari sinilah aku
memandang nasib semua manusia dan menangkap ruh
mereka yang diperintahkan kepadaku untuk dibawa
pada kehidupan yang abadi.
Nabi bertanya : Ceritakan kepadaku bagaimana
engkau mengambil ruh manusia yang sekarat?
Malaikat Kematian mengungkapkan kepada Nabi :
Bilamana Allah telah memerintahkan aku untuk
mengambil ruh manusia pada akhir hayatnya dan awal
jam sesudah matinya, aku mengirimkan wakilku
kepadanya. Ia membawa aroma surga dan ranting dari
pohon surga ini, yang diletakkan di antara kedua
matanya. Bila aroma itu mencapainya, dan dia
menangkap pandangan sekelibat ranting surgawi itu,
ruhnya tertarik dan nyawanya mulai berproses naik,
sampai mencapai kerongkongannya. Pada saat itu aku
turun dari tempatku dan membawa ruhnya dengan
sangat hati-hati, karena Allah menghendaki agar saat
itu menjadi semudah mungkin bagi hambanya.
Kemudian aku membawa ruh itu ke surga. Dalam
perjalanan, bilamana aku menjumpai malaikat, mereka
memberi salam pada ruh itu sampai ke hadirat Allah.
Allah Taala berkata pada ruh itu, pada saat itu :
Selamat datang bagi ruh baik yang AKU ciptakan dan
tempatkan pada raga yang baik pula! Hai Malaikat-Ku!
Tuliskan lapis atas surga sebagai hadiah bagi orang ini.
Kemudian malaikat membawanya ke surga dan
terlihat apa yang disediakan Allah untuknya dan dia
akan bahagia untuk tinggal di situ. Namun, Allah
memerintahkan ruh iru untuk kembali ke dalam
jasadnya di dunia, saat itu dia menyaksikan orangorang yang memandikan tubuhnya, menangisinya dan
semua yang mencintainya berdiri mengelilinginya
sampai mereka membawanya ke kuburnya.

Di sanalah tanah (bumi) berkata kepadanya :


Selamat Datang wahai kekasihku. Aku selalu
mendambakan engkau ketika engkau masih di atasku.
Kini, engkau berada di dalamku dan akan kuperlihatkan
apa yang sudah aku sediakan untukmu.
Segera kuburnya berubah mekar (membesar) di luar
pandangan manusia, hingga malikat kubur datang dan
bertanya tentang Tuhannya dan Imamnya. Mereka akan
memberikan jawaban yang benar atas izin Allah. Pada
saat itu mereka akan membuka sebuah pintu yang
menuju surga dan ruh akan kembali ke atas ke tempat
yang sama sewaktu Allah memanggilnya untuk
pertama kali ke Hadirat-NYA.
Sidang Jemaah Jumat yang dirahmati Allah ...
Kemudian Jibril melanjutkan perjalanan lima ratus
ribu tahun cahaya lagi dengan mengendarai buraq,
sampai mereka mencapai suatu tempat saat Jibril
memperlambat jalannya, Nabi bertanya :
Wahai Jibril, mengapa engkau memperlambat
jalanmu. Apakah engkau akan meninggalkanku?
Jibril menjawab, Aku tidak dapat melanjutkan.
Nabi berkata, Jangan tinggalkan aku sendirian.
Wahai Muhammad, Jibril berkata, Engkau harus
turun dari buraq ini dan menuju ke tempat di mana tak
seorang pun pernah memasukinya sebelum engkau.
Pada saat itu buraq berhenti dan tidak dapat
bergerak lebih lanjut. Nabi turun dan bergerak dengan
ragu-ragu.
i adalah
yang dimaksudkan
Allahbergeraklah
dalam Al-Quran
Jibrilruhberkata,
Wahai Nabi,
maju,:
Surat An-Nabaa
:
jangan
takut. Bilaayat
aku 38
menemanimu,
niscaya aku akan
musnah oleh Kebesaran Nur.
Nabi bergerak maju. Dia melihat Mikail berdiri di
depannya,
ketakutan
dan
gemetar. Sinar di wajahnya


bergerak dari satu warna ke warna lainnya.

Kira maknanya :
(yaitu) pada hari, di mana berdiri Ruh dan malaikat itu
bangkit berbaris, tak seorang pun akan berkata, kecuali
orang yang diizinkan oleh Ar-Rahman dan ia berkata
dengan benar.
Nabi bertanya, Hair Ruh, inikah posmu?
Ruh menjawab, Ya. Dan bila aku melewati batas
ini, aku akan musnah oleh cahaya yang menerpaku.
Wahai Muhammad! Majulah terus, jangan takut. Engkau
diundang dan engkau mendapat izin.
Nabi kembali melanjutkan perjalanan. Allah
mengilhami kalbunya dengan dialog berikut ini :
AKU Allah, telah menutup Diri-Ku terhadap
penghuni surga, sebagaimana Aku menutup Diri-Ku
terhadap penghuni dunia. Sebagaimana Aku menutup
pikiran mereka. Aku menutupi Diri-Ku dari penglihatan
mereka. Aku tak pernah berada di dalam sesuatu, dan
aku tak pernah jauh dari sesuatu.
Nabi kemudian bergerak menembus tabir demi
tabir sampai melewati seribu tabir. Akhirnya ia
membuka tabir Ke-Esa-an. Dia mendapati dirinya
seperti sebuah lentera yang mengambang di tengahtengah angkasa Ilahi.

Nabi bertanya, Mikail, apakah ini tempat


(stasiun) mu ?
Ya, jawab Mikail, dan apabila aku melanggar
batas ini aku pun akan musnah. Namun, engkau
majulah terus, jangan berhenti.
Nabi melanjutkan. Kemudian dia bertemu dengan
Isrofil dengan empat sayap raksasanya, salah satu
sayapnya menutupi wajahnya guna melindungi dirinya
dari cahaya yang datang dari cakrawala segalanya.
Nabi bertanya kepadanya :
Apakah ini pos jagamu Isrofil?
Isrofil berkata, Ya. Bila aku melewati batas ini,
cahaya itu niscaya akan membakarku hingga habis.
Namun, engkau majulah terus, jangan takut. Nabi pun
melanjutkan perjalanan. Dia kemudian melihat ruh
yang dianugerahi oleh Allah kekuatan dunia dan langit.
Dari puncak kepalanya hingga telapak kakinya dan dari
segenap sel yang ada terdapat wajah dengan temaram
cahaya lembut, dalam jumlah tidak diketahui siapapun
kecuali Allah, dan dari masing-masingnya, Allah
menciptakan ruh malaikat yang tampak seperti ruh iyu
sendiri, kemudian Allah menghadirkan-Nya sebagai ruh
malaikat dari hadirat-Nya.
Setiap hari ruh itu menengok ke neraka sebanyak
tiga kali dan karena kesejukan cahaya dari pandangann
kemalaikatannya, api neraka pun berubah menjadi
sejuk hingga nampak seperti pelangi.
hat sesuatu
Dzat
Yang
Maha Agung.wajahnya
Anggun dan
Ruh itu
juga
menengokkan
ke tidak
Surga
terucapkan.
Dia menghirupkan
memohon kepada
tiga kali dan
cahayaAllah
Ilahi untuk
yang
memberinya
keteguhan
kekuatan. Dia Bila
merasakan
dianugerahkan
Allahdan kepadanya.
Allah
bahwa
setetes kehadiran
ituitu,
diletakkan
lidahnya
mengumpulkan
air mata ruh
ia akandimembanjiri
dan
dia semesta
mendapatkan
itu hingga
lebih sejuk
dari es banjir
dan
alam
yang bahwa
tercipta
membuat
lebih
Tiadanampak
sesuatu setetes
pun di dunia
Nabimanis
Nuh dari
as. madu.
Hanya
air dan
yang
diterkumpul
tujuh surgaoleh
yangjarum
terasa yang
sepertidicelupkan
itu. Denganketetesan
dalam
itu,
Allah menempatkan ke dalam kalbu Nabi, ilmu
samudera.
tentang awal dan kahir, tentang kelangitan dan
keduniaan.
Semuanya itu diungkapkannya dalam
waktu yang lebih cepat dari6detik yang tercepat. Nabi
diperintahkan untuk terus maju. Ketika dia bergerak dia
dapati dirinya terangkat pada suatu singgasana yang
tak terlukiskan, kini atau nanti. Tiga tetesan tambahan
diberikan kepadanya : setetes pada bahunya terdiri
atas ke-Agungan, setetes dalam kalbunya terdiri atas
kasih sayang dan ampunan, dan setetes tambahan
pada lidahnya terdiri atas kefasihan berbahasa.
Kemudian sebuah suara terdengar dari hadirat, yang
tak pernah didengar oleh makhluk manapun :
Hai Muhammad! Aku telah menjadikan engkau
washilah bagi semuanya, pada saat itu Nabi merasa
pikirannya ditangkap (dengan tangan) dan diambil
untuk digantikan dengan sebuah rahasia yang
menakjubkan. Dia diletakkan ke dalam Medan KeLestari-an dan Ke-Tak Terbatas-an Allah. Di tempat
pertama dia mendapat awal, dan di tempat kedua tidak
mendapat akhir. Kemudian Allah mengungkapkan
kepadanya : Akhir-Ku berada di awal dan Awal-Ku
berada di Akhir-Ku.
Kemudian Nabi Muhammad memahami bahwa
semua pintu menjadi tertutup rapat kecuali yang
menuju ke Allah, dan bahwa Allah tidak dapat
dilukiskan dalam penjara kata-kata, tak satu lidahpun
dapat digetarkan untuk menyatakan, tak satu pintu
terbuka yang dapat m,engungkapkan, dan tak satu
jawabanpun dapat diuraikan.

7
8

Dia adalah Petunjuk kepada Diri-Nya dan Penguasa bagi


URAIAN DIRI-NYA. DIA adalah Ke-Indah-an dari semua
yang indah dan kalimat yang dengannya menuturkan
DIRI-NYA hanya milik DIRI-NYA.



Artinya :

Sidang Jemaah Jumat yang dirahmati Allah ...


Nabi Muhammad kemudian menengok ke sebelah
kanan dan tidak melihat apapun kecuali Allah, dan
kemudian ke kirinya, Nabi juga tidak melihat apapun
kecuali
Allah.
Dia
merasa
berat
hati
untuk
meninggalkan tempat terhormat itu dan penuh berkah
seperti itu. Namun, Allah bersabda :
Hai Muhammad! Engkau adalah utusan kepada
abdi-Ku sebagaimana semua utusan-Ku, bila engkau
tinggal di sini, Engkau tidak dapat menyampaikan
pesan-Ku untuk abdi-Ku. Jadi, turunlah kembali ke bumi
untuk
menyampaikan
pesan-Ku
untuk
abdi-Ku.
Bilamana engkau menginginkan susana seperti in,
maka shalatlah, dan Aku akan membuka suasana ini
bagimu.
Kemudian Nabi diperintahkan untuk kembali ke
dunia, namun dia meninggalkan jiwanya di Surga,
ruhnya di Sidratul Muntaha (Pohon Teratai dari Batas
Terjauh), dan kalbunya dalam hadirat Ilahi yang tak
tergumamkan, sementara rahasianya ditinggalkan
mengambang tanpa tempat. Jiwanya bertanya-tanya :
Di mana kalbuku? Kalbu bertanya, Di mana
ruh? dan ruh bertanya-tanya di mana dan di mana
tadi? Dan Allah mengungkapkan :
Hai jiwa Nabi! Aku menganugerahkan engkau
berkah
dan
ampunan!
Hai
ruh
Nabi!
Aku
menganugerahkan rahmat dan kehormatan. Dan Hai
Kalbu Nabi! Aku menganugerahkan cinta dan
keindahan!
Allah kemudian mengungkapkan kepada Nabi perintah
untuk membaca :
9

Dialah

yang
memberi
rahmat
kepadamu
dan
malaikat-Nya
(memohonkan
ampunan
untukmu),
supaya dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan
kepada
cahaya
(yang
terang).
( Q.s. Al-Ahdzab : 43 )

Hai Muhammad! Aku perintahkan para malaikat


dari semua Surga-Ku, yang telah tercipta maupun
belum, untuk mengirimkan shalawat kepadamu dan
ciptaan-Ku tanpa henti, dengan pujian dari-Ku sendiri.
Aku Tuhanmu yang bersabda, Rahmat-Ku lebih besar
dari amarah-Ku. Dan semua malaikat-Ku, aku ciptakan
untuk engkau umat manusia.
Dan Allah pun
memerintahkan Nabi Muhammad untuk turun ke bumi.
Kaum muslimin, jemaah Jumat, rohimakumullah

Meskipun pelajaran tidak secara rinci disampaikan


dalam hal yang diungkapkan di atas, namun inti yang
perlu ditangkap adalah :
1. Shalat adalah sebuah pertemuan dengan Allah,
bukan sekadar kewajiban sehingga dapat dikatakan
bahwa shalat yang benar (sempurna) adalah bila
kita dapat merasakan sebagaimana ungkapan :
Akhirnya DIA membuka tabir Ke-Esa-an.
2.

Shalat adalah kenikmatan, seperti ungkapan :


Ia mendapati dirinya seperti sebuah lentera yang
mengambang di tengah-tengah angkasa Ilahi, dia
melihat
10

sesuatu Dzat Yang Agung, Anggun dan Tak


Terucapkan. sebagaimana diungkapkan Allah :
Bilamana engkau ingin berada dalam suasana
terhormat dan penuh berkah ini, shalatlah dan
AKU akan membuka suasana ini bagimu.
3.

Ternayata, Ke-Mahabesar-an Allah sangat jelas


tergambar dari peristiwa Isra Mikraj ini, dan
betapa kecil dan tak berartinya kita di HadapanNYA. Hanya dengan jalan takwa yang dapat
mengantarkan kita untuk dapat merasakan
kenikmatan bertemu dengan Allah Azza wa Jalla.

11

Anda mungkin juga menyukai