Anda di halaman 1dari 4

1.

P2PL
No
1.

Masalah
Imunisasi:

Analisis
Sulitnya program penjadwalan imunisasi sehingga

Banyaknya program imunisasi

orang tua banyak yang belum begitu paham.


Adanya paham yang berkembang di kalangan

yang tidak tercapai


masyarakat bila setelah diimunisasi dapat

berakibat buruk (cth: demam dan lumpuh).


Ketidaktahuan masyarakat tentang jadwal

posyandu dan letak posyandu.


Pencatatan yang dilakukan kurang akurat sehingga

data yang dihasilkan kurang akurat.


Adanya masyarakat yang berimunisasi ke RS.
Catatan pada KMS atau buku catatan kesehatan
anak tidak terisi dengan baik oleh petugas atau
orang tua tidak disimpan dengan baik sehingga

2.

Diare:

sulit diketahui imunisasi yang belum tercapai.


Kurangnya pengetahuan dan kepedulian

masyarakat tentang manfaat imunisasi.


Kurangnya pengetahuan kader pada penyakit diare
Kurangnya pengetahuan orang tua dalam penyakit

Kasus diare ditangani oleh


diare sehingga harus di rujuk ke RS.
Puskesmas & kader dengan
oral rehidrasi masih rendah
3.

(85%)
TB Paru:

CDR yang kurang dari

Karena kurangnya penjaringan dari petugas dan


kader.

target

Kesembuhan yang kurang

Kurangnya kerjasama lintas program untuk

menemukan pasien TB paru.


Pasien langsung melakukan pengobatan ke RS.

Kurangnya kepatuhan pasien dalam meminum

obat.
Kesalahan petugas puskesmas dalam pemberian

dosis kepada pasien.


Kurang ramahnya petugas puskesmas dalam

pengobatan TB paru.
Kemungkinan pasien ada yang ditemukan pada

dari target

akhir tahun sehingga tidak tercatat pada laporan


tahun 2015

Konversi yang kurang dari

Kurangnya kepatuhan pasien dalam meminum

obat.
Kesalahan petugas puskesmas dalam pemberian

dosis kepada pasien.


Kurang ramahnya petugas puskesmas dalam

pengobatan TB paru.
Kemungkinan pasien ada yang ditemukan pada

target

akhir tahun sehingga tidak tercatat pada laporan


tahun 2015
4.

ISPA:

Kurang tahunya petugas puskesmas tentang SOP

Jumlah kasus pneumonia dan


pneumonia dan pneumonia berat.

pneumonia berat ditangani


5.

sesuai standar masih rendah


Kusta:

Kurangnya alat atau obat dalam tatalaksana


pneumonia dan pneumonia.

Kurangnya penyuluhan tentang penyakit kusta

Penemuan tersangka penderita


sehingga masyarakat kurang pengetahuan tentang
kusta yang melebihi target.
penyakit kusta dan menyebabkan anggapan bahwa
penyakit kusta hanya penyakit kulit yang biasa

saja sehingga mudahnya penularan penyakit kusta.


Tidak adekuatnya pengobatan kusta.
Pengobatan kusta yang panjang dan sulit sehingga

pasien malas berobat.


Masyarakat yang menderita kusta masih ada
perasaan takut dan juga malu untuk memastikan
diri ke puskesmas

2. Pengobatan dasar
No

Masalah

Analisis

.
1.

Kunjungan rawat jalan umum,

Banyaknya kunjungan dari wilayah lain.


Masih kurangnya promosi kesehatan sehingga

masyarakat banyak yang sakit.


Kurangnya kepedulian masyarakat tentang pola

hidup sehat.
Kurangnya higine masyarakat.
Pencemaran lingkungan yang semakin

meningkat baik dari tanah, udara dan air.


Banyaknya masyarakat yang memiliki status

sosial, ekonomi, dan pendidikan yang rendah.


Tempat tinggal yang kumuh dan di pinggir

gigi dan cakupan rawat jalan


yang sangat melebihi dari target

sungai yang kotor sehingga meningkatkan

Trims
trimssss

resiko penyakit.
Menggunakan sungaiyang kotor sebagai MCK
Kurangnya kepedulian tentang menggosok gigi.

Anda mungkin juga menyukai