BAB 2 PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NATURALISASI
B. TUJUAN NEGARA
Tujuan sebuah Negara dapat bermacam-macam,antara lain:
a. Memperluas kekuasaan
manusia,sebagai
c.
Udara
Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan lautan negara itu.
Kekuasaan atas wilayah udara suatu negara itu pertama kali diatur dalam
Perjanjian Paris pada tahun 1919 (dimuat dalam Lembaran Negara Hindia
Belanda No.536/1928 dan No.339/1933).
d. Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah tempat-tempat yang menurut hukum internasional
diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara meskipun tempat itu berada di
wilayah negara lain.
B. Rakyat
Rakyat (Inggris: people; Belanda: volk) adalah kumpulan manusia yang hidup
bersama dalam suatu masyarakat penghuni suatu negara, meskipun mereka ini
mungkin berasal dari keturunan dan memiliki kepercayaan yang berbeda. Selain
rakyat, penghuni negara juga disebut bangsa. Para ahli menggunakan istilah
rakyat dalam pengertian sosiologis dan bangsa dalam pengertian politis. Rakyat
adalah sekelompok manusia yang memiliki suatu kebudayaan yang sama,
misalnya memiliki kesamaan bahasa dan adat istiadat.
C. Pemerintah yang berdaulat
Istilah Pemerintah merupakan terjemahan dari kata asing Gorvernment (Inggris),
Gouvernement (Prancis) yang berasal dari kata Yunani yang berarti
mengemudikan kapal (nahkoda). Dalam arti luas, Pemerintah adalah gabungan
dari semua badan kenegaraan (eksekutif, legislatif, yudikatif) yang berkuasa
memerintah di wilayah suatu negara. Dalam arti sempit, Pemerintah mencakup
lembaga eksekutif saja.
D. Pengakuan Dari Negara Lain
Pengakuan oleh negara lain didasarkan pada hukum internasional. Pengakuan itu
bersifat deklaratif atau evidenter, bukan konstitutif. Adanya pengakuan dari
negara lain menjadi tanda bahwa suatu negara baru yang telah memenuhi
persyaratan konstitutif diterima sebagai anggota baru dalam pergaulan antar
negara.
D. TEORI TERBENTUKNYA NEGARA
setelah
menerima
mandat
dari
rakyat,
penguasa
mengembalikan hak-hak rakyat dalam bentuk hak warga negara (civil rights). Ia
juga menyatakan bahwa negara yang terbentuk oleh Perjanjian Masyarakat harus
menjamin kebebasan dan persamaan. Penguasa sekadar wakil rakyat, dibentuk
berdasarkan kehendak rakyat (volonte general). Maka, apabila tidak mampu
menjamin kebebasan dan persamaan, penguasa itu dapat diganti.
B. Teori Ketuhanan (Teokrasi)
Para
raja
mengklaim
sebagai
wakil
Tuhan
di
dunia
yang
Dalam sejarah tata Negara Islam, pandangan teokratis serupa pernah dijalankan
oleh raja-raja muslim sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Serupa dengan rajaraja di Eropa Abad pertengahan, raja-raja muslim merasa tidak harus
mempertanggungjawabkan kekuasaannya kepada rakyat, tetapi langsung kepada
Allah. Paham teokrasi Islam ini pada akhirnya melahirkan doktrin politik Islam.
Pandangan ini berkembang menjadi paham dominan bahwa dalam Islam tidak ada
pemisahan antara agama (church) dan Negara (state). Menurut pandangan
modernis muslim, kekuasaan dalam Islam harus dipertanggungjawabkan baik
kepada Allah maupun rakyat.
C. Teori Kekuatan
Secara sederhana teori ini dapat diartikan bahwa Negara terbentuk karena adanya
dominasi Negara kuat melalui penjajahan. Kekuatan menjadi pembenaran (raison
dentre) dari terbetnuknya sebuah Negara. Terbentuknya suatu Negara karena
pertarungan kekuatan di mana sang pemenang memiliki kekuatan untuk
membentuk sebuah Negara.
Teori ini berawal dari kajian antropologispara atas pertikaian yang terjadi di
kalangan suku-suku primitive. Di awal abad ke20, dijumpai banyak penguasa
colonial. Negara Malaysia dan Brunei Darussalam bisa dikategorikan ke dalam
jenis ini.
E. BENTUK NEGARA
Negara terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu Negara Kesatuan
(unitarianisme) dan Negara Serikat (Federasi).
A. Negara Kesatuan
Bentuk suatu Negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintah pusat
yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaanya,
Negara kesatuan ini terbagi ke dalam dua macam system pemerintahan: Sentral
dan Otonomi. System pemerintahan yang langsung dipimpin oleh pemerintah
pusat, Model pemerintahan Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.
Desentralisasi adalah kepada daerah diberika kesempatan dan kewenangan untuk
mengurus urusan pemerintah di wilayahnya sendiri. Sistem ini dikenal dengan
istilah otonomi daerah atau swatantra. System pemerintahan Negara Malaysia dan
pemerintahan pasca Orde Baru di Indonesia.
B. Negara Serikat
Negara Serikat atau federasi merupakan bentuk Negara gabungan yang terdiri dari
beberapa Negara bagian dari sebuah Negara serikat. Pelaksanaan dan mekanisme
pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok :
Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.
a. Monarki
Model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu. Monarki memiliki dua
jenis: monarki absolut dan monarki konstitusional. Monarki absolute adalah
model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu orang raja atau
ratu. Seperti contohnya Arab Saudi. Sedangkan monarki konstitusional adalah
bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala pemerintahannya (perdana menteri)
dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusi Negara. Seperti contohnya Malaysia,
Thailand, Jepang, dan Inggris. Model monarki konstitusional ini, kedudukan raja
hanya sebatas symbol Negara.
b. Oligarki
Pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan
atau kelompok tertentu.
c. Demokrasi
Bentuk pemerintahan yang bersandar pada kedaulatan rakyat atau mendasarkan
kekuasaannya pada pilihan dan kehendak rakyat melalui mekanisme pemilahan
F. FUNGSI NEGARA
Hal yang dimaksud fungsi negara adalah tugas daripada organisasi negara
untuk di mana negara itu diadakan. Mengenai fungsi negara ini ada bermacammacam pendapat, seperti Montesquieu, Van Vallenhoven, dan Goodnow. Negara
terlepas dari ideologinya itu menyelenggarakan beberapa minimum fungsi yang
mutlak perlu, yaitu sebagai berikut.
Melaksanakan penertiban
Negara dalam mencapai tujuan bersama dan untuk mencegah bentrokan-bentrokan dalam
masyarakat harus melaksanakan penertiban. Jadi, dalam hal ini negara bertindak sebagai
stabilitator.
Setiap negara selalu berusaha untuk mempertinggi kehidupan rakyatnya dan mengusahakan
supaya kemakmuran dapat dinikmati oleh masyarakatnya secara adil dan merata.
Pertahanan
Pertahanan negara merupakan soal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu
negara. Untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar diperlukan pertahanan maka dari itu
negara perlu dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
Menegakkan keadilan
Keadilan bukanlah suatu status melainkan merupakan suatu proses. Keadilan dilaksanakan
melalui badan-badan pengadilan.
7. PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Warganegara dapat diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk
yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukan nya sebagai
orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara, kaarena warga negara
mengandung arti peserta, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dari kekuatan
bersam, atas dasar tanggungjawab bersama dan untuk kepentingan bersama. Untuk itu setiap
warga negara mempunyai persamaan hak didepan hukum, kepastian hak, privacy, dan
tanggung jawab.
Sejalan dengan definisi diatas, AS Hikam pun mendefinisikan bahwa warga negara yang
merupakan terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang
membentuk negara itu sendiri. Menurutnya ini lebih baik daripada istilah kawula negara,
karena kawula negara itu mempunyai makna orang yang dimiliki dan mengabdi kepada
pemiliknya.
Secara singkat, Koerniatmanto S., mendetinisikan warga negara dengan anggota negara.
Sebagai anggota negara, seorang warganegara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap
negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik antara
negaranya.
Dalam konteks Indonesia , istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26)
dimaksudkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undung-undang
sebagai warga negara. Selain itu, sesuai dengan pasal 1 UU No. 22/1958 dinyatakan bahwa
pada pengertian tersebut, maka adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negaranya
merupakan sesuatu yang niscaya ada.
Dalam konteks indonesia, hak warga negara terhadap negaranya telah diatur dalam Undangundang Dasar 1945 dan berbagi peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari hak-hak
umum yang digariskan dalam UUD 1945. Diantara hak-hak warga negara yang dijamin dalam
UUD adalah hak asasi manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28 UUD
perubahan kedua. Dalam pasal tersebut dimuat hak-hak asasi yang melekat dalam setiap
individu warga negara seperti hak kebebasan beragama dan beribadah sesuai dengan
kepercayaannya bebas untuk berserikat dan berkumpul (pasal 28E). Hak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, hak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam pemerintahan, hak atas status
kewarganegaraan (pasal 28F). Menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan
yang tertuang dalam peraturan (pasal 28J). Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban
warga negara adalah terlibatnya warga (langsung atau perwakilan) dalam setiap perumusan
hak dan kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban
tersebut sebagai bagian dari kesepakatan mereka yang dibuat sendiri.
yang
dapat
memicu
berbagai
permasalahan
di
kemudian
hari.
Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan
pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.
A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
nkri dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
11.
Hubungan Negara dan warga Negara ibarat ikan dan airnya. Keduanya memiliki
hubungan timbale balik yang sangat erat. Negara Indonesia sesuai dengan konstitusi, misalnya
berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warga Negara Indonesia tanpa kecuali.
Secara jelas dalam UUD Pasal 33, misalnya, disebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak
terlantar dipeihara oleh Negara (Ayat 1); Negara mengaembangkan system jaminan social
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan (Ayat 2); Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas layanan umum yang layak (Ayat 3). Selain itu, Negara juga
berkewajiban untuk menjamin dan melindungi hak-hak warga Negara dalam beragama sesuai
dengan keyakinannya, hak mendapatkan pendidikan, kebebasan berorganisasi dan
berekspresi, dan sebagainya.
Namun demikian, kewajiban Negara untuk memenuhi hak-hak warganya tidak akan
dapat berlangsung dengan baik tanpa dukungan warga Negara dalam bentuk pelaksanaan
kewajibannya sebagai warga Negara. Misalnya, warga Negara berkewajiban membayar pajak
dan mengontrol jalannya pemerintahan baik melalui mekanisme control tidak langsung
melalui wakilnya di lembaga perwakilan rakyat (DPR, DPRD) maupun secara langsung
melalui cara-cara yang demokratis dan bertanggung jawab. Cara melakukan control secara
langsung bisa dilakukan melalui, misalnya, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pers, atau
demontrasi yang satun dan tidak mengganggu ketertiban umum. Pada saat yang sama, dalam
rangka menjamin hak-hak warga Negara, Negara harus menjamin keamanan dan kenyamaan
proses penyaluran aspirasi warga Negara melalui penyediaan fasilitas-fasilitas public yang
berfungsi sebagai wadah untuk mengontrol Negara, selain memberikan pelayanan public yang
professional, sebagaimana akan dijelaskan pada bab selanjutnya tentang pemerintahan yang
bersih dan berwibawa (clean and good governance).