Dapat melindungi dari kerusakan baik dari luar maupun dalam tubuh
Dapat menutupi rasa pahit dan tidak enak dari bahan obat
Dapat melengkapi kerja obat yang optimum (topikal, inhalasi)
Sediaan yang cocok untuk obat yang tidak stabil, tidak larut, penyakit pada
berbagai tubuh
5. Dapat dikemas/dibentuk lebih menarik dan menyenangkan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih BSO, yakni :
Bentuk
Bentuk
Bentuk
Bentuk
1. BSO PADAT
A. PULVIS dan PULVERES (Serbuk)
Bahan atau campuran obat yang homogen dengan atau tanpa bahan tambahan
berbentuk serbuk dan relatif satbil serta kering. Serbuk dapat digunakan untuk obat
luar dan obat dalam. Serbuk untuk obat dalam disebut pulveres (serbuk yang terbagi
berupa bungkus-bungkus kecil dalam kertas dengan berat umumnya 300mg sampai
500mg dengan vehiculum umumya Saccharum lactis.) dan untuk obat luar disebut
Pulvis adspersorius (Serbuk tabur).
Sifat :
1. Cukup stabil dalam transportasi dan penyimpanan.
2. Tidak tepat untuk obat yang dapat dirusak oleh asam lambung dan enzim
pencernaan dan obat yang bersifat iritatif.
3. Formulasi dan pabrikasi sediaan obat dapat mempengaruhi bioavailabilitas
bahan aktif.
4. Dengan teknik khusus dalam bentuk sediaan multiplayer obat-obat yang dapat
berinteraksi secara fisik/khemis, interaksinya dapat dihindari.
5. Tablet yang berbentuk silindris dalam perdagangan disebut Kaplet
Cara mengenal kerusakan :
Secara makroskopik kerusakan dapat dilihat dari adanya perubahan warna, berbau,
tidak kompak lagi sehingga tablet pecah/retak, timbul kristal atau benyek.
Cara Penyimpanan :
Disimpan dalam wadah tertutup, balk ditempat yang sejuk dan terlindung dari sinar
matahari. Contoh :
Merupakan pilihan lain BSO, terutama untuk terapi lokal batuk dan sumbatan
nasal.
Cocok untuk pasien kesulitan menelan dan cocok untuk anak-anak
Contoh : FG Trochees
B. 3. Tablet Sublingual
Tablet yang digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah lidah, sehingga
zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut.
Sifat :
Daya kerja cepat karena kelarutan dalam air tinggi dan efek obat dapat
bertahan lama.
Obat tidak melalui metabolisme di hepar.
Tidak cocok untuk obat yang rasanya pahit.
menelan
Cocok untuk obat Antasida
Tidak cocok untuk bahan obat yang rasanya pahit dan orang tua yang tak
bergigi.
B. 5. Tablet Effervescent
Tablet selain mengandung zat aktif, juga mengandung campuran asam (asam
sitrat, asam tartar) dan Natrium bikarbonat , apabila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan karbondioksida yang akan memberikan rasa segar.
Sifat :
Sifat :
Sifat :
Disimpan dalam wadah tertutup, baik ditempat yang sejuk dan terlindung dari sinar
matahari.
C. 1. Kapsul Lunak (Soft Capsule)
Berisi bahan obat berupa minyak/ larutan obat dalam minyak.
Sifat :
Contoh : Natur E
C. 2. Kapsul Keras (Hard Capsule)
Berisi bahan obat yang kering.
Sifat :
Tidak dapat diberikan untuk obat-obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan.
Bagi obat yang rasanya pahit dan baunya tidak enak dapat ditambah pemanis
dan perasa.
Sifat :
Homogen
Lebih kental dan lebih manis dibandingkan dengan solutio
Cocok untuk anak-anak maupun dewasa
Pada umumnya bahan obat adalah antimikroba atau bahan kimia lain yang
tidak larut dan tidak stabil dalam bentuk cairan dalam penyimpanan lama.
Memberikan rasa enak, sehingga cocok untuk bayi dan anak.
Kecepatan absorbsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran partikel.
Apabila sudah ditambahkan aquadest, hanya bertahan + 7 hari pada suhu
kamar, sedang pada almari pendingin + 14 hari.
Contoh Sirup kering : Cefspan sirup (untuk dibuat Suspensi ) Amcillin DS sirup (untuk
dibuat Suspensi )
C. SUSPENSI
Sediaan cair yang mengandung bahan padat dalam bentuk halus yang tidak
larut tetapi terdispersi dalam cairan/vehiculum, umumnya mengandung stabilisator
untuk menjamin stabilitasnya, penggunaannya dikocok dulu sebelum dipakai.
Sifat :
Sifat :
Larutan mengandung etanol atau hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan atau
senyawa kimia. Secara tradisional tingtura tumbuhan berkhasiat obat mengandung
10% bahan tumbuhan, sebagian besar tingtura tumbuhan lain mengandung 20%
bahan tumbuhan.
Sifat :
Contoh : Halog 8 ml
F. GARGARISMA
Obat yang dikumur sampai tenggorokan, dan tidak boleh ditelan.
Contoh : Betadine obat kumur
G. GUTTAE
Sediaan cair yang pemakaiannya dengan cara meneteskan.
G. 1. Tetes Oral
Sifat: :
memakai dasar salep Hidrokarbon (vaselin album dan vaselin flavum), dan dasar salep
Absorbsi adeps lanae, dan lanolin).
Sifat :
Daya penetrasi paling kuat bila dibandingkan dengan bentuk sediaan padat
lainnya.
Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
Obat kontak dengan kulit cukup lama sehingga cocok untuk dermatosis yang
kering dan kronik serta cocok untuk jems kulit yang bersisik dan berambut.
Tidak boleh digunakan untuk lesi seluruh tubuh.
Steril dan obat dapat kontak lama dengan mata sehingga lebih efektif
dermatosa kronik
Biasanya untuk efek lokal, pemakaian yang terlalu banyak dapat memberikan
efek sistemik
C. CREAM
Sediaan semi padat yang banyak mengandung air, sehingga memberikan
perasaan sejuk bila dioleskan pada kulit, sebagai vehikulum dapat berupa emulsi O/W
atau emulsi W/O.
Sifat :
A. 1. Inhalasi
Obat atau larutan obat yang diberikan lewat nasal atau mulut dengan cara
dihirup dimasudkan untuk kerja setempat pada cabang-cabang bronchus atau untuk
efek sistemik lewat paru-paru.
A. 2. Spray
Larutan air atau minyak dalam tetesan kasar atau sebagai zat padat yang
terbagi halus untuk digunakan secara topical, saluran hidung, faring atau kulit
Cara Penyimpanan :
Ditempat yang terlindung dari cahaya matahari, pada temperatur kamar (t < 30C
derajat celcius) dan di tempat yang kering.
Sifat :
sistemik
Bahaya kontaminasi dapat dihindari
Dapat dipakai pada daerah yang dikehendaki
Dapat digunakan sebagai obat dalam (inhalasi) maupun obat luar
Mudah cara penggunaanya
Untuk topical dapat dihindari efek iritatif
Harganya mahal karena biaya produksi tinggi
Contoh : Bricasma Inhaler 400 dose, Metered Aerosol Bricasma Turbuhaler 200 dose,
Serbuk inhaler Beconase Nasal Spray200 Doses
B. INJEKSI
Sediaan steril berupa larutan, suspensi, atau serbuk yang dilarutkan atau
disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan secara parenteral.
Sifat :
Cocok untuk penderita dalam keadaan tidak kooperatif, tidak sadar, atau
keadaan darurat
Obat bekerja dengan cepat
Cocok untuk obat yang dirusak oleh asam lambung
Untuk bentuk kristal steril biasanya obat tidak tahan lama atau tidak stabil
dalam larutan
Harga obat relatif lebih mahal
Pemberian obat memerlukan spuit injeksi.
Untuk sediaan cair : Secara makroskopik dapat dilihat adanya perubahan warna,
berbau, timbul kristal atau endapan, dan tidak bias bercampur dengan baik
Cara Penyimpanan :
Sediaan cair : Disimpan ditempat kering, pada suhu kamar dan terlindung dari
cahaya matahari
Sediaan kering : Disimpan ditempat kering, pada suhu kamar dan terlindung
dari cahaya matahari (belum dicairkan) , disimpan dialmari es (setelah
dicairkan)
Kegiatan pasien dalam hal cara penggunaan dan waktunya, agar mendapatkan
efek yang optimal ( pagi hari setelah defekasi dan atau malam hari menjelang
Mual, muntah atau post operatic, gangguan mental atau tak sadar
Terlalu muda atau terlalu tua
DAFTAR PUSTAKA
Ansel Howard C., 1990. Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms. Philadelphia:
Lea & Febiger.
Joenoes, N. Z., 1994. Ars Prescribendi: Resep yang Rasional Jilid 1, 2, dan 3, Surabaya:
Airlangga University Press.