OSCE
SISTEM KARDIOVASKULER
OFFICE ADDRESS:
Jl padang no 5, manggarai, setiabudi, jakarta selatan
(belakang pasaraya manggarai)
phone number : 021 8317064
pin BB 2A8E2925
WA 081380385694
Medan :
Jl. Setiabudi no. 65 G, medan
Phone number : 061 8229229
Pin BB : 24BF7CD2
Www.Optimaprep.Com
Diagnosis Kelainan
Sistem Kardiovaskuler
Anamnesis
Keluhan utama : gejala subyektif, biasanya berupa sesak, nyeri dada,
palpitasi
Awitan: akut/kronik, bawaan/didapat, menetap/hilang timbul
Faktor memperberat: aktivitas, perubahan posisi
Pemeriksaan Fisis
Kardiovaskuler
Pemeriksaan fisis kardiovaskuler dilakukan sebagai bagian dari
pemeriksaan status generalis:
1.
2.
3.
4.
5.
Batas Jantung
Menentukan iktus kordis
biasanya terlihat pada sela iga 5 sedikit medial dari garis midklavikula kiri
Bila iktus kordis sulit untuk dinilai, minta pasien untuk miring ke arah kiri
Palpasi iktus
cordisthrill??
Gagal Jantung
ANAMNESIS
Edema tungkai, PND (paroxysmal
nocturnal dyspnea), ortopnea,
dispnoe on effort
Riwayat hipertensi, riwayat
pengobatan, riwayat penyakit
jantung atau jantung bawaan,
riwayat mengalami nyeri dada,
diabetes mellitus, riwayat jantung
berdebar atau pingsan,
Kebiasaan merokok, alcohol, diet
(rendah garam)
PEMERIKSAAN FISIK
Takikardia dan hipertensi
Kardiovascular
kardiomegali, gallop bunyi jantung ketiga,
peningkatan/ekstensi vena jugularis dan
pulsus alternans
Paru
ronkhi basah halus di basal paru, efusi
pleura
Abdomen
refluks hepatojugular, asites,
hepatomegali, ikterus
Ekstremitas
edema pretibial/edema sakral, ekstremitas
dingin, pucat dan berkeringat
Gagal Jantung
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto rontgen dada
Pembesaran jantung, distensi vena pulmonal
dan redistribusinya ke apeks paru,
peningkatan tekanan vaskular pulmonar, efusi
pleura
EKG
Gambaran infark, iskemia, atau hipertrofi
sebagai etiologi
Laboratoratorium
Kimia darah (termasuk ureum, kreatinin,
glukosa, elektrolit), hemoglobin, tes fungsi
tiroid, tes fungsi liver, dan lipid darah
Urinalisa
Ekokardiografi
fraksi ejeksi yang rendah, kelainan katup,
hipertrofi/dilatasi, efusi perikard, tamponade,
atau perikarditis, trombus di LV
MEDIKAMENTOSA
Diuretik
Mencapai tekanan vena jugularis normal dan
menghilangkan edema
Oralloop diuretik atau tiazid (furosemide, HCT)
Diuretik hemat kalium, spironolakton, 25-50
mg/hari
ACE inhibitor
anti remodeling
batuk intoleran ARB
Beta bloker
Mulai dosis kecil, dititrasi selama beberapa
minggu dengan kontrol ketat sindrom gagal
jantung. Biasanya diberikan bila keadaan
sudah stabil
Digoksin
Terutama pasien dengan fibrilasi atrial
Hipertensi
ANAMNESIS
Lama menderita dan derajat
hipertensi
Indikasi adanya hipertensi
sekunder
Faktor risiko (riw. keluarga
pasien, hiperlipidemia,
diabetes, merokok, kegemukan
dan aktivitas fisik)
Keluhan fisik pasien, yang
mungkin merupakan tanda dari
komplikasi hipertensi
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan tekanan darah
Dilakukan rutin di kamar periksa,
pengukuran 24 jam (Ambulatory
Blood Pressure Monitoring) dan
pengukuran sendiri oleh pasien
Hipertensi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dasar untuk
mendeteksi berbagai faktor risiko:
Pemeriksaan darah rutin, gula
darah, profil lipid, kreatinin serum,
elektrolit, urinalisis dan EKG
Pemeriksaan untuk mengetahui
kerusakan organ: Pemeriksaan foto
thoraks, ekokardiogram, USG
karotis, funduskopi, CT-scan dan
MRI
MEDIKAMENTOSA
Emergency
2. CIRCULATION
Pastikan penderita dalam keadaan
tanpa nadi (cek denyutan arteri
karotis dalam waktu maksimal 10
detik)
Kompresi
Telapak tangan saling berkaitan, di bagian
setengah bawah sternum
Setelah kompresi 30x lanjutkan dengan
pemberian bantuan napas 2x yang diawali
dengan membuka jalan napas
4. BREATHING
UNSHOCKABLE
Menggunakan AED
Asistol
Menggunakan defibrilator
Berikan gel di pedal defibrilator atau dada
penderita
Shockable/Unshockable
Kejut listrik dengan energi 360 J pada alat
defibrilator monofasik atau 200 J pada alat
bifasik
PEA
SHOCKABLE
VT
VF
Epinefrin HCl
1 mg (10 ml dari 1 :10.000) bolus
IV, diberikan setiap 3-5 menit,
dibilas (flush) dengan 20 ml
cairan IV
Syok
PEMERIKSAAN FISIK
Akral yang dingin dan capillary refill
time >
Tekanan darah turun (hipotensi),
detak jantung naik (takikardi),
frekuensi nafas naik (takipneu),
kesadaran menurun, produksi urin
turun, pH arteri turun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Syok
PENATALAKSANAAN
Kontrol jalan nafas; intubasi endotrakea atau ventilasi mekanik jika
diperlukan
Kontrol usaha nafas jika terjadi takipnea; beri oksigen. Pertahankan SaO2>93% dan kontrol ventilasi untuk mempertahankan PaCO2 35-40 mmHg
Posisikan pasien terlentang dengan tungkai bawah lebih tinggi daripada
jantung
Pasang jalur infus ukuran besar (16 G), multipel; venaseksi jika akses perifer
sulit. Pasang monitor jantung, kateter Folley, akses vena sentral
Infus cairan kristaloid (salin normal atau ringer laktat) 20 cc/kgBB. Jika
respon tidak membaik setelah infus kristaloid 40 cc/kgBB, berikan darah
dan/atau pengganti darah
Syok hipovolemik akibat perdarahan sebaiknya diberikan transfusi darah
hingga syok dapat diatasi, target kadar Hb >10 g/dL
Terapi obat vasopressor pada kasus vasodilatasi
Syok
VASOPRESSOR
Epinefrin HCl
Efek vasokontriktor dan inotropik
Mulai 1 ug / menit IV, dinaikkan 2-10 ug /
menit IV
Vasopresin
Mempengaruhi reseptor V1 otot polos
(vasokostriksi) dan katekolamin (konsumsi
oksigen berkurang)
40 Ul IV/ IO sekali pemberian sebagai
alternatif terhadap epinephrine
Norepinefrin
Vasokostriktor dan inotropic
Pada hipotensi berat
Norephinephrine 0,5 - 30 mcg/menit
intravena
Dopamin
Dopamin 2-4 ug/kgBB/menit IV,
memberikan efek dopaminergik pada
renosplanik, efek vasodilatasi pada oliguria
akibat gagal ginjal akut
Dopamin 5-10 ug/kgBB/menit IV,
mempunyai efek 1dan 2; meningkatkan
resistensi vaskularsistemik
Dopamin 10-20 ug/kgBB/menit IV,
mempunyai efek ; mengakibatkan
vasokonstriksi arteriol dan splanikus
Dobutamin
Pada hipotensi TD sistolik 70-100 mmHg,
tanpa syok
Dobutamin 5-20 ug/kgBB/menit
Syok
SYOK ANAFILAKTIK
Kriteria
Terjadi segera (beberapa menit sampai jam), yang melibatkan kulit,
jaringan mukosa, atau keduanya (urtikaria yang merata, pruritus, atau
kemerahan, edema bibir-lidah-uvula) DAN PALING SEDIKIT SATU DARI
BERIKUT INI:
Gangguan pernapasan (sesak, mengi-bronkospasme, stridor, penurunan
Arus Puncak Ekspirasi (APE), hipoksemia).
Penurunan tekanan darah atau berhubungan dengan disfungsi organ
Penurunan tekanan darah segera setelah terpapar allergen ( beberapa
menit sampai jam)
Bayi dan anak: tekanan darah sistolik rendah (tergantung umur), atau
penurunan lebih dari 30% tekanan darah sistolik.
Dewasa: tekanan darah sistolik kurang dari 90 mm Hg atau penurunan
lebih dari 30% nilai basal pasien
PEMERIKSAAN FISIK
Umumnya normal
Takipnoe, takikardia/bradikardia
Galop S3, ronki basah halus di paru,
atau terdengar bising jantung
(murmur)
MEDIKAMENTOSA
Aspirin
Dosis awal 160-325 mg dikunyah
Dosis pemeliharaan 75-100 mg/hari
Nitrogliserin
Nitrogliserin sublingual sampai 3 kali
dengan interval 3-5 menit jika tidak
terdapat kontraindikasi (TD < 90 mmHg,
bradikardia < 50 x/menit atau takikardia >
100 x/menit tanpa adanya gagal jantung,
dan adanya infark ventrikel kanan)
Morfin (Analgetik)
Clopidogrel
Loading dose 300 mg yang dilanjutkan
dengan dosis pemeliharaan 75 mg/hari
Interpretasi EKG
PENILAIAN EKG (RRAIH ++)
RATE (frekuensi)
RHYTHM (irama)
AXIS (sumbu)
INTERVAL
ISKEMIA / INFARK
HIPERTROFI
RATE
Normal heart rate : 60 100
x/minutes
> 100 x/minutes : Sinus
Tachycardia
< 60 x/minutes : Sinus
Bradicardia
Interpretasi EKG
RHYTHM
Irama teratur
Frekuensi jantung antara 60 90 /
100 x/menit
Gelombang P normal
Setiap gel. P selalu diikuti gel.QRS dan
T
Interval PR normal (0.12 0.20 detik)
Gel. QRS normal (0.06 0.12 detik)
Semua gelombang sama
AXIS
Pilih 2 sandapan : yang termudah yang
saling tegak lurus : I dan aVF
Tentukan jumlah aljabar pada masingmasing sandapan dan gambarkan
sebagai vektor pada masing-masing
sumbu
Interpretasi EKG
INTERVAL
Interval PR
Batas normal : 0,12 0,20 s
Interval PR < 0,12 detik : terdapat
pada keadaan hantaran dipercepat
(sindrom W.P.W)
Interval PR > 0,20 detik : terdapat
pada blok AV
ISKEMIK
Gelombang T
Sesuai dengan arah gelombang utama
kompleks QRS
Positif di sandapan II
Amplitudo <10 mm di sadapan dada dan
<5 mm di sadapan ekstremitas
Segmen ST
Isoelektris (berkisar antara -0,5 mm - +2
mm)
Elevasi/Depresi
Q patologis
Lebarnya sama atau lebih dari 0,04 detik
(1 mm)
Dalamnya lebih dari 25% amplitudo
gelombang R
HIPERTROFI
LVH :
Kriteria voltage : dapat dipilih salah satu
R atau S di sandapan ekstremitas > 20 mm
atau
S di kompleks ventrikel kanan > 25 mm,
atau
R di kompleks ventrikel kiri > 25 mm, atau
S di ventrikel kanan + R di ventrikel kiri > 35
mm
RVH :
Rasio R/S yang terbalik :
R/S di V1> 1
R/S di V6< 1
Interpretasi EKG
DIAGNOSIS
Sinus bradikardi
EKG
Interpretasi EKG
DIAGNOSIS
2nd degree AV block,
type 2
3rddegree/total AV
block
Atrial fibrilasi
EKG
Interpretasi EKG
DIAGNOSIS
Atrial flutter
Ventricular
extrasistole
Supraventricular
takikardi
EKG
Resusitasi Neonatus
PENILAIAN AWAL
Penilaian cepat dari tiga karakter :
Usia gestasi cukup bulan (term gestation);
Pernafasan spontan yang efektif, ditandai
dengan bayi menangis kuat; dan
Adanya tonus otot yang baik
RESUSITASI
Tahapan awal stabilisasi
(Menghangatkan, Memastikan
jalan nafas bersih jika diperlukan,
Mengeringkan, dan Menstimulasi)
Ventilasi
Kompresi Dada
Medikasi (Administrasi epinefrin
dan/atau cairan untuk ekspansi
volume intravaskular)
Resusitasi Neonatus
VENTILASI
Direkomendasikan penggunaan
campuran udara dan oksigen
dengan konsentrasi yang bisa
diatur untuk mencapai saturasi
yang diinginkan
Setelah tahapan awal tidak ada
napas spontan, atau HR<100x
ventilasi dengan tekanan positif
Tekanan awal yang dianjurkan
adalah 20 cmH2O atau 30-40
cmH2O pada neonatus cukup bulan
Ventilasi per menit yang dianjurkan
adalah 40-60x/menit
KOMPRESI
Apabila denyut jantung tetap
<60x/menit, setelah pemberian
ventilasi adekuat
Dilakukan pada 1/3 bawah sternum
dengan kedalaman 1/3 dari diameter
antero-posterior dada
Dua teknik kompresi
Kompresi dua ibu jari dengan jari-jari
melingkari dada dan menyokong bagian
punggung,
Kompresi dengan dua jari dimana tangan lain
menahan bagian punggung