Anda di halaman 1dari 2

Menurut penelitian para ahli, yang dikutip oleh The Merck Index, khasiat yang diberikan oleh

biji pinang tersebut berasal dari zat-zat yang terkandung dalam biji pinang. Salah satunya adalah
Arecoline yang merupakan sebuah ester metil-tetrahidrometil-nikotinat yang berwujud minyak
basa keras. Dulu, zat tersebut digunakan dalam bentuk arecolinum hydrobromicum yang
berfungsi untuk membasmi cacing pita pada hewan seperti unggas, kucing, dan anjing, sebelum
ditemukannya obat cacing sintetik, seperti piperazine, tetramisole, dan pyrantel pamoate.
Senyawa lain yang terkandung dalam biji pinang adalah Arecaidine atau arecaine, Choline atau
bilineurine, Guvacine, Guvacoline, dan Tannin dari kelompok ester glukosa yang menggandeng
beberapa gugusan pirogalol. Sifat astringent dan hemostatik dari zat tannin inilah yang
berkhasiat untuk mengencangkan gusi dan menghentikan perdarahan.
Selain itu, tanaman yang belum diketahui dari mana asal-usulnya ini, dapat bermanfaat sebagai
pewarna kain katun. Zat warna phlobapheen yang dikandungnya, yang kemudian dikenal sebagai
areca red, membentuk warna merah anggur yang baik sebagi pewarna kain.
Mengenai daerah asal tanaman pinang, belum bisa dipastikan darimana asalnya tanaman ini. Ada
yang menyebutkan pinang berasal dari Semenanjung Tanah Melayu. Ada pula yang mengatakan
berasal dari Filipina. Namun, justru dahulu hutan pinang yang luas ditemukan di Aceh dan
Sumatera Utara, sehingga pantai utara Aceh dulu terkenal sebagai Pantai Pinang. Selama ini,
tanaman pinang (Areca catechu) dikenal sebagai komoditas andalan ekspor yang kebanyakan
dimanfaatkan untuk bahan pengikat warna kain dan selain konsumsi makanan tradisional seperti
ramuan sirih.
Pinang yang pertama berkembang di negara Filipina dan selain dijumpai juga di beberapa
kawasan Asia Tenggara itu, sudah lama dikonsumsi masyarakat di Nang-groe Aceh Darussalam
untuk ramuan makan sirih, terutama buah pinang yang sudah tua.
Selain dimakan bersama campuran daun sirih, gambir, cengkeh, dan kapur, masyarakat daerah
itu juga memakan buah pinang tua yang sudah dibelah kecil-kecil tanpa campuran lainnya.
Kegemaran makan buah pinang tua, baik yang dicampur dengan ramuan daun sirih, gambir,
cengkeh, maupun kapur, bukan lagi pemandangan yang langka melainkan sudah mentradisi dari
dulu hingga sekarang oleh laki-laki dan perempuan. Masyarakat yang rutin makan sirih setiap
hari mengaku kesehatan giginya terjamin dan terhindar dari penyakit gigi. Melihat dari manfaat
buah pinang untuk bahan baku industri farmasi, kosmetika, dan bahan pewarna tekstil, kiranya
terdapat pula khasiat lain dari buah pinang muda.
Buah pinang muda yang rasanya agak kelat dan sedikit asam itu, diyakini masyarakat Nanggroe
Aceh Darusaslam dapat menambah atau merangsang vitalitas seksual. Menurut salah seorang
peramu obat tradisional di daerah tersebut, sudah banyak penderita lemah syahwat yang

disembuhkannya dengan cara memberi ramuan buah pinang muda yang dicampur dengan bahan
ramuan alam lainnya.
Penderita lemah syahwat yang sudah lama menginginkan anak itu, setelah diberi ramuan dari
buah pinang muda dengan campuran lainnya, kini mereka telah dianugerahi dua orang anak.
Semua ramuan tradisional seperti buah pinang muda, akar pinang muda (akar yang baru muncul)
ditumbuk hingga halus. Kemudian, airnya yang sudah disaring dicampur dengan satu sendok
madu lebah dan sebutir telur ayam kampung. Usahakan air dari buah pinang muda dan akar
pinang muda itu terkumpul satu gelas. Air buah pinang dan akar pinang muda yang sudah
dicampur telur ayam dan satu sendok madu lebah itu dikocok sampai rata. Adapun waktu yang
tepat untuk meminum ramuan tradisional tersebut, yakni pada malam sebelum tidur.
Penderita lemah syahwat dianjurkan meminum ramuan tradisional itu secara rutin selama satu
minggu. Lebih baik kalau pasangan suami istri sama-sama meminumnya secara rutin.
Menurutnya, dalam masa pengobatan selama seminggu itu, pasangan suami istri dianjurkan tidak
melakukan hubungan intim.
Pemanfaatan tanaman obat ini jauh tertinggal dibanding dengan negara lain seperti Cina.
Padahal, dari temuan masyarakat yang menyatakan khasiat buah pinang muda untuk
meningkatkan seksual dapat dijadikan bahan penelitian masa depan.
Seharusnya, ramuan buah pinang muda yang sudah dicampur dengan akar pinang muda, telur
ayam, dan madu itu, mendorong para ilmuwan untuk menelitinya.
Mengonsumsi obat-obat tradisional lebih baik dan efisien serta jauh dari risiko ketimbang obat
produk yang terkandung bahan kimia. Namun, hingga saat ini belum ada temuan ilmiah yang
menyatakan ramuan buah pinang muda berkhasiat meningkatkan seksual. (Atep Haerudin, S.E.)

Anda mungkin juga menyukai