Anda di halaman 1dari 17

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL..................................................................................................................................... vi
GLOSSARIUM...................................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 1
1.

Deskripsi...................................................................................................................................... 1

2.

Prasyarat..................................................................................................................................... 1

3.

Petunjuk Penggunaan Modul.......................................................................................................1

4.

Tujuan Akhir................................................................................................................................. 1

5.

Kompetensi.................................................................................................................................. 1

6.

Cek Kemampuan Awal................................................................................................................. 2

BAB II PEMBELAJARAN........................................................................................................................ 3
1.

BAB 1.......................................................................................................................................... 3

2.

Mengenal Desain Tekstil.............................................................................................................. 3


1.1

Kegiatan Belajar 1 Mengenal Desain Tekstil.........................................................................3

1.2

Kegiatan Belajar 2 Prinsip-Prinsip Desain.............................................................................6

1.3

Kegiatan Belajar 3 Analisa Struktur Kain.............................................................................11

1.4

Kegiatan Belajar 4 Anyaman Dasar Polos...........................................................................11

1.5

Kegiatan Belajar 5 Anyaman Dasar Keper..........................................................................12

1.6

Kegiatan Belajar 6 Anyaman Dasar Satin...........................................................................12

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR TABEL

vii

GLOSSARIUM

BAB I PENDAHULUAN
a. Deskripsi
Desain tekstil adalah kompetensi keahlian
bidang

tekstil

pembuatan

kain

keterampilan

program

keahlian

teknik

yang

menekankan

pada

memahami

dan

menganalisa

peserta didik agar siap memasuki industri


tekstil dengan kemampuan untuk menganalisa
anyaman

suatu

kain

sehingga

dapat

menduplikasi dan mengembangakan anyaman.

jenis-jenis anyaman dasar dan turunannya.


Keterampilan ini dibutuhkan untuk menyiapkan

b. Prasyarat
c. Petunjuk Penggunaan Modul
d. Tujuan Akhir
e. Kompetensi
Program Keahlian :
Teknologi Tekstil
Paket Keahlian : Teknik Pembuatan Kain
Mata Pelajaran : Desain Tekstil
Kelas : XI
KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Menghayati mata disain tekstil sebagai sarana


untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup
umat manusia

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

2.1 Menghayati sikap cermat, teliti dan


tanggungjawab dalam mengidentifikasi
kebutuhan, pengembangan alternative dalam
pelajaran disain tekstil
2.2 Menghayati pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan dalam pengembangan disain tekstil
secara menyeluruh
2.3 Menghayati pentingnya kolaborasi dan jejaring
untuk menemukan solusi dalam pengembangan
disain tekstil
2.4 Menghayati dan mengamalkan sikap jujur,
disiplin, santun, responsif serta tanggung jawab
sebagai hasil dari pembelajaran disain tekstil

3. Memahami, menerapkan, dan


menganalisis pengetahuan

3.1 Memahami dan menganalisa jenis-jenis


anyaman dasar beserta turunannya.

KOMPETENSI INTI
faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

f. Cek Kemampuan Awal

KOMPETENSI DASAR
3.2 Memahami dan menganalisa perencanaan
tenun sesuai dengan anyamannya

4.1 Mampu mengolah, menyajikan dan menentukan


teknik penganyaman yang paling tepat sesuai
dengan tuntunan desainer dan teknologi
4.2 Mampu menyajikan perencanaan tenun sesuai
dengan anyaman.

BAB II PEMBELAJARAN
1. BAB 1
2. Mengenal Desain Tekstil
i.

Kegiatan Belajar 1
Mengenal

Desain

Gambar kain

Tekstil
1.1.1 Tujuan Pembelajaran
Melalui

pembelajaran

materi

mengenal

desain tekstil, siswa mendapat pengalaman


belajar :
1) Mengkomunikasikan pembagian desain
tekstil
2) Membedakan jenis-jenis kain dengan
desain permukaan dan desain struktur
b) metode batik

1.1.2 Aktivitas Belajar Siswa


Desain dalam tekstil dapat juga diartikan

Gambar kain

sebagai pola atau pattern, namun demikian


dalam desain tekstil pun terdapat kegiatan
merancang,

menciptakan

bentuk,

susunan

garis, bentuk atau bidang, warna dan tekstur.


Desain tekstil dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Desain permukaan
Desain permukaan ini dikerjakan setelah
kain selesai di buat baik melalui proses
pertenunan, perajutan atau non woven. Desain
permukaan ini diaplikasikan diatas permukaan
kain dengan menggunakan metode-metode
tertentu seperti :
a) metode printing

c) metode lukis
Gambar kain

4
desain struktur ini dapat dilakukan dengan
beberapa metode antara lain :
a) Dengan menggunakan benang yang
d) metode celup

berbeda warna.
b) Dengan menggunakan benang yang

Gambar kain

berbeda jenis serat


c)

Dengan menggunakan benang yang

berbeda proses pembuatannya


d) Dengan menggunakan tetal benang yang
berbeda
Bentuk desain dan motif desain struktur
dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Desain polos
Gambar kain polos atau sketsa
kain polos
e) metode bordir
Gambar kain

b) Desain strip
Gambar kain strip atau sketsa kain
strip
Dalam

desain

permukaan,

pembuatan

bentuk desain dan motif dapat lebih mudah


dilakukan.
2) Desain Struktur
Berbeda dengan desain permukaan, desain
struktur dibuat pada proses pembuatan kainnya
baik itu di tenun maupun di rajut. Pembentukan

c) Desain tekstil kotak


Gambar kain kotak atau sketsa
kain kotak

f) Desain Bayangan
Gambar

kain

bayangan

atau

sketsa kain bayangan

d) Plaid desain
Gambar kain plaid atau sketsa
kain plaid

Seperti

disebutkan

sebelumnya,

desain

struktur terbentuk pada saat proses pembuatan


kainnya. Pembuatan kain dapat dibuat melalui
proses pertenunan dan perajutan. Desain
struktur pada kain tenun terbentuk karena
susunan atau anyaman benang lusi dan
benang pakan, sedangkan untuk kain rajut
terbentuk karena jeratan benang kearah course
dan arah wale.

e) Zigzag desain
Gambar kain zigzag atau sketsa
kain zigzag

Gambar kain tenun

6
1.1.2.1 Mengamati/Observasi
1.1.2.2 Menanya

Gambar kain rajut

1.1.2.3 Mencoba/ Mengumpulkan Informasi


1.1.2.4 Mengasosiasi/ Menalar
1.1.3 Rangkuman
1.1.4 Tugas
1.1.5 Penilaian Diri

ii.

Kegiatan Belajar 2 Prinsip-Prinsip Desain

1.2.1 Tujuan Pembelajaran


1.2.2 Aktivitas Belajar Siswa

Elemen-elemen yang menunjang terciptanya

Desain pada umumnya berarti : merancang,


menciptakan

bentuk,

bentuk/bidang,

susunan

warna/nada

dan

desain visual adalah garis (line), bidang ruang

garis,

(space)/ bentuk (shape), warna (color), tekstur

tekstur,

(texture). Setiap elemen desain ini memiliki

termasuk pula memilih daripada unsur-unsur

karakter

yang

unik.

tersebut yang kemudian menggarap mengolah

menciptakan desain yang baik, masing-masing

dan membentuknya mewujudkan suatu bentuk

elemen ini tidak dapat berdiri sendiri. Desain

ciptaan yang mengandung kaidah, rasa nilai

tidak akan tercipta dengan baik apabila tidak

estetik dari ujud termaksud.Kegiatan desain

adanya

salah satunya adalah perancangan produk,

pendukungnya.

keterkaitan

Akan

antar

tetapi

untuk

elemen-elemen

mesin, dan struktur yang selain mempunyai

fungsi tetapi juga mempunyai nilai estetik.

Merupakan salah satu elemen desain yang

Desain juga termasuk seni pakai yang memiliki

fundamental karena penggunaannya dalam

bobot fungsi serta estetika yang seimbang atau

menyusun elemen yang lain dalam suatu

terkadang bobot fungsinya lebih besar atau

rancangan. Garis terbentuk oleh sejumlah titik-

sebaliknya.

titik

Dan

untuk

mencapai

nilai

Garis

yang

saling

bersinggungan.

Pada

visualisasi yang menarik dan sempurna maka

hakekatnya garis ini tidak ada, tidak jelas,

perlu

secara tergambarkan tidak terlihat. Garis lebih

petunjuk

dasar

penataan

yang

merupakan aturan penyusunan yaitu adanya


prinsip-prinsip

dalam

Seperti terdapat pada batas-batas luar suatu

tersebut

bentuk atau kumpulan dari bidang, hubungan

dimana terdapat hubungan timbal balik antara

ruang satu terhadap yang lain, batas-batas dari

keduanya

suatu warna/nada.

menggabungkan

sebagai

aturan

merupakan suatu ilusi/sugesti.

elemen-elemen

7
Tegasnya
bagian-bagian

garis

itu

hanya

pengikat

dari

merupakan
suatu

yang

diperlukan untuk keharusan suatu komposisi


atau susunan.
Gambar garis

Warna

Persepsi warna bergantung pada

cahaya

dan pigmen warna. Ketika cahaya menyinari


permukaan pigmen, pigmen tersebut akan
menyerap semua gelombang cahaya kecuali
satu yang akan dipantulkan. Fenomena ini
disebut sebagai penyerapan selektif. Cahaya
putih yang tidak seimbang akan menerangi
warna-warna

dimana

gelombang

cahaya

Ruang/bentuk

mempunyai nilai tertinggi, dan menggelapkan

Bentuk dua atau tiga dimensi yang telah

warna lain dengan cahaya gelap, gelombang

disusun atau dibentuk/digubah


-

Pengikat, penghubung, penerus yang

membentuk suatu kesan batas


Pembentukan suatu ruang ditentukan oleh
adanya massa, bentuk yang digubah/disusun.
Bentuk dapat diartikan sebagai figure, ruang

cahaya yang pendek akan terlihat lebih terang


dan gelombang cahaya yang panjang akan
terlihat lebih gelap.
Dalam estetika, warna mempunyai arti yang
sangat penting karena warna sering langsung
menggugah emosi

yang tertutup, atau area yang positif, dan ruang


disebut sebagai latar: latar belakang, ruang
yang negatif, ruang terbuka.

Gambar bentuk

Gambar warna dasar

Gambar lingkaran warna


Aturan yang terkandung dalam prinsip
desain, yaitu :
a.

PENGULANGAN

Repetition
Dimana garis, bidang, bentuk, warna, atau
tekstur yang dipergunakan lebih dari satu.
Gambar tekstur

Tekstur

Pengertian

tekstur

umumnya

diberikan

kepada suatu keadaan permukaan benda yang


terjadi oleh suatu komposisi yang sifatnya
structural atau diakibatkan oleh pengerjaan
akhir terhadap benda tersebut.
Kualitas permukaan terdiri dari pantulan
permukaan, gesekan permukaan, dan sifat

b.

PROPORSI

panas.
Tangan
berhubungan
dengan
Gambar tekstur
fleksbilitas, kompresibilitas, ektensibilitas, daya

Proportion

tahan, dan kepadatan. Tekstur bereaksi pada

dengan unsur lainnya dalam perbandingan

cahaya dengan memancarkan, menyerap, dan

yang baik, sehingga tercapai suatu keselarasan

memantulkan cayaha

yang

Bagaimana cara menempatkan satu unsur

menyenangkan

penglihatan

dan

perasaan.
Perumusan matematika dapat menghitung
suatu proporsi, akan tetapi proporsi paling

9
menarik

terjadi

artistik.

Irama adalah perasaan pergerakan, yang

kadang

dapat terjadi secara lembut atau perlahan atau

menghasilkan proporsi yang kurang menarik

menerjang secara kuat. Wujud irama abstrak,

dan perbedaan yang terlalu besar atau kecil

keberadaannya hanya bisa dirasakan tetapi

kadang menyebabkan proporsi menjadi bias.

tidak bisa dipegang atau diraba. Dalam prinsip

Persamaan

akibat

yang

proses

seimbang

arah, irama menyebabkan mata mengikuti

Contoh proporsi warna

pergerakan benda.
Yang

penting

diperhatikan

untuk

menciptakan irama adalah keselarasan yang


didapat melalui kesatuan ataupun yang didapat
melalui variasi.
Variasi dalam suatu desain penting artinya,
karena seringkali irama yang diciptakan dengan
pengulangan

yang

bervariasi

akan

lebih

menarik hasilnya daripada pengulangan yang


sama dan serupa terus menerus.
Ada tiga kemungkinan terciptanyan irama,
c.

KESEIMBANGAN

Balance

yaitu :
-

Suatu keadaan yang timbul ketika

Pengulangan bidang/bentuk atau garis

yang beraturan dengan jarak dan bentuk

semua daya yang ada berada pada keadaan


seimbang. Keseimbangan terjadi akibat
perasaan seimbang antar dua titik, pembagian
yang adil, atau kestabilan

Adanya perbedaan ukuran atau bentuk

yang teratur dan berkelanjutan


- Karena perbedaan jarak dan ruang yang

Keseimbangan terbagi atas dua golongan,


yaitu :

menerus antara bidang/bentuk yang


Selaras dalam gerak (arah).

- Formal; memperlihatkan kesan bagian kiri


dan kanan sama besarnya
-

yang sama

Informal;

memperlihatkan

e.

KESERASIAN

Harmony
adanya

Keserasian adalah keseimbangan dalam

ketimpangan, kesan yang ditimbulkan bagian

perasaan

kiri dan kanan tidak sama besar atau berat

Harmoni dapat digunakan dalam semua aspek

sebelah

elemen. Kekuatan mood bergantung kepada

atau

konsistensi

dalam

mood.

seberapa banyak elemen atau aspek-aspek


yang

digunakan

untuk

menguatkan

atau

menyeimbangkan antar satu efek dengan yang


d.

IRAMA - Rhythm

lain. Prinsip lain dapat digunakan dalam prinsip

10
harmoni karena harmoni berhubungan dan

Keberhasilan

terintegrasi pada elemen dan prinsip lain dalam

keberhasilan

desain.

motif.

Harmoni

dapat

digunakan

dalam

berbagai fungsi, struktural, atau teknik-teknik


dekoratif yang digunakan pada prinsip-prinsip

Motif

pola

dalam

yang

ditentukan

menyusun

diterapkan

oleh

rancangan

bisa

berupa

geometris, naturalis ataupun abstrak

lain. Oleh sebab itu harmoni menjadi salah satu

2. Menyusun pola

prinsip terindah dan terkuat diantara prinsip-

Pengertian pola disini, adalah susunan dari

prinsip lain

motif-motif itu secara garis besar. Pola memiliki

f.

Dominance

Penekanan adalah penciptaan titik fokus


atau

konsepsi

dominasi

dan

karakter yang cukup berpengaruh terhadap


penampilan suatu desain mungkin memiliki

subordinasi.

bobot keluhuran atau keanggunan bisa juga

Penekanan membutuhkan sifat keseragaman

keceriaan, kelincahan, kesibukan atau apapun

dan kesederhanaan, dan menarik perhatian

yang

kedalam bagian dari desain. Dengan kata lain

terbentuk oleh arah garis, juga ukuran, bentuk,

dimaksudkan sebagai pusat perhatian Centre

warna dan hubungan antar ruang.

ingin

ditonjolkan.

Karakter

tersebut

of Interest. Penekanan dapat menguatkan

Semua rancangan itu pertama-tama disusun

mood psikologi juga efek visual. Penekanan

melalui sketsa dasar. Sketsanya dibuat setelah

dapat diaplikasikan kedalam berbagai aspek

ada garis dasar sebagai pedoman dalam suatu

dalam elemen, dan sangat efektif apabila

ruang tertentu, umumnya berupa segi empat

digunakan pada teknik-teknik lanjutan.

atau empat persegi panjang yang disusun

g.

KESATUAN - Unity

Kesatuan adalah suatu perasaan akan


keseluruhan dari suatu kelengkapan. Kesatuan
merupakan

tujuan

terakhir,

menyatukan

sedemikian

rupa

untuk

memudahkan

mendapatkan

perulangan-perulangan

raport

secara sistimatis dan teratur.


Garis

pedoman

ini

semata-mata

agar

sasaran dari desain visual dengan prinsipnya

proporsi dan ketelitian tiap raportnya benar-

yang terkompleks, yang dihasilkan dari proses

benar terjamin baik.

perencanaan dan koordinasi.

3. Pewarnaan
Langkah inipun tidak kurang pentingnya

Penyusunan Desain

sebab keberhasilan desain sangat dipengaruhi

Dalam membuat rancangan suatu desain,

oleh penampilan warna, bahkan tahap inilah

perlu mengikuti langkah-langkah, yaitu :

yang

paling

menentukan.

Agar

dapat

- Merancang motif

merumuskan suatu konsep desain yang baik,

Menyusun pola

perlu memanfaatkan warna secara lebih efektif

Pewarnaan

dan terampil, maka dibutuhkan pemahaman

1. Merancang motif

terhadap aspek-aspek yang prinsipil mengenai


warna serta hubungan-hubungannya.

11
Lebih jauh dari itu, pemahaman terhadap

1.2.2.1 Mengamati/Observasi

jenis-jenis zat warna, sifat-sifat tekstil dan

1.2.2.2 Menanya

konstruksi kain serta teknologi pembuatan kain

1.2.2.3 Mencoba/ Mengumpulkan Informasi

sebaiknya

1.2.2.4 Mengasosiasi/ Menalar

diketahui

dan

dikuasai,

untuk

menunjang keterampilan dalam merancang

1.2.3 Rangkuman

suatu desain sehingga diperoleh desain yang

1.2.4 Tugas

baik.

1.2.5 Penilaian Diri

iii.

Kegiatan Belajar 3 Analisa Struktur Kain

1.3.1 Tujuan Pembelajaran


1.3.2 Aktivitas Belajar Siswa
1.3.2.1 Mengamati/Observasi
1.3.2.2 Menanya
1.3.2.3 Mencoba/ Mengumpulkan Informasi
1.3.2.4 Mengasosiasi/ Menalar
1.3.3 Rangkuman
1.3.4 Tugas
1.3.5 Penilaian Diri

iv.

Kegiatan Belajar 4 Anyaman Dasar Polos

1.4.1 Tujuan Pembelajaran


1.4.2 Aktivitas Belajar Siswa
1.4.2.1 Mengamati/Observasi
1.4.2.2 Menanya
1.4.2.3 Mencoba/ Mengumpulkan Informasi
1.4.2.4 Mengasosiasi/ Menalar
1.4.3 Rangkuman
1.4.4 Tugas
1.4.5 Penilaian Diri

12

v.

Kegiatan Belajar 5 Anyaman Dasar Keper

1.5.1 Tujuan Pembelajaran


1.5.2 Aktivitas Belajar Siswa
1.5.2.1 Mengamati/Observasi
1.5.2.2 Menanya
1.5.2.3 Mencoba/ Mengumpulkan Informasi
1.5.2.4 Mengasosiasi/ Menalar
1.5.3 Rangkuman
1.5.4 Tugas
1.5.5 Penilaian Diri

vi.

Kegiatan Belajar 6 Anyaman Dasar Satin

1.6.1 Tujuan Pembelajaran


1.6.2 Aktivitas Belajar Siswa
1.6.2.1 Mengamati/Observasi
1.6.2.2 Menanya
1.6.2.3 Mencoba/ Mengumpulkan Informasi
1.6.2.4 Mengasosiasi/ Menalar
1.6.3 Rangkuman
1.6.4 Tugas
1.6.5 Penilaian Diri

Anda mungkin juga menyukai