Disusun Oleh :
1614050125
Disusun Oleh :
1614050125
i
PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI
PT. BAMA PRIMA TEXTILE
SEBAGAI PRODUK KRIYA TEKSTIL
Pembimbing I Pembimbing II
Pembimbing Industri
Hasan Sungkar
Kabag. R & D
ii
MOTTO
(Albert Einstein)
Janganlah meminta beban yang ringan, tapi mintalah bahu yang kuat
(Mario Teguh)
PERSEMBAHAN
Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang selalu mendukung baik
Almamater tercinta.
KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Shalawat
SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada umatnya hingga akhir
zaman, amin. Penulisan laporan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Diploma Muda pada Program Studi Desain Grafika
Konsentrasi Desain Kriya Tekstil, AKN Kota Pekalongan PDD Politeknik Negeri
Bama Prima Textile Sebagai Produk Kriya Tekstil. Dalam penyusunan dan
penulisan laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta
dukungan dari beragai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan
1. Bapak Rusydi Bachmid, selaku General Manager PT. Bama Prima Textile,
yang telah menyediaka media kepada penulis untuk memperoleh data yang
2. Bapak Anis Sungkar, selaku Manager Produksi PT. Bama Prima Textile.
4. Ibu Nafi Mustakhiroh, selaku Kepala Bagian Personalia PT. Bama Prima
Textile.
5. Bapak Hasan Sungkar, selaku Pembimbing di Industri dan Kepala Bagian
7. Bapak Abdul Hanan, selaku Staf Desain PT. Bama Prima Textile.
Textile.
10. Segenap Staf dan seluruh Karyawan-karyawati PT. Bama Prima Textile,
terima kasih atas bantuan dan waktu yang diluangkan guna mendapatkan
11. Bapak Drs. Muhajir, M.si. selaku Koordinator AKN Kota Pekalongan.
12. Bapak Sunarto S.Pd, selaku Bidang Akademik AKN Kota Pekalongan.
13. Ibu Ir. Siti Wartiningih, M.Pd. selaku Ketua Progam Studi dan Dosen
14. Bapak Nova Hariyanto S.Sn, selaku Dosen Pembimbing, yang telah
17. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf AKN Kota Pekalongan.
Kriya Tekstil.
20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang banyak
v
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan yang belum bisa penulis lengkapi, untuk itu dengan
segala kerendahan hati kepada semua pihak agar memberikan saran dan kritik
yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Penulis juga
berharap laporan ini dapat memberikan manfaat yang dapat digunakan oleh
pembaca dan penulis khusunya. Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT
akan membalas segala kebaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan baik materi maupun moril kepada penulis dalam menyelesaikan laporan
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
vi
JUDUL ...........................................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................
iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................
iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................
v
DAFTAR TABEL...............................................................................................
vi
DAFTARGAMBAR...........................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Identifikasi masalah
3
1.3 Rumusan Masalah
4
1.4 Pemecahan Masalah
4
1.5 Tujuan
4
1.6 Manfaat
5
1.7 Sistematika penulisan
6
7
2.1.1 Konsep Dasar Kerajinan Kriya Tekstil
7
2.1.2 Prinsip - Prinsip Kriya Tekstil
8
2.1.3 Jenis - Jenis Seni Kriya Tekstil
9
2.1.4 Macam - Macam Kerajinan Kriya Tekstil
13
2.1.5 Fungsi Kerajinan Kriya Tekstil
21
2.2 Sarung
22
25
vii
2.3.1 Sejarah Kerajinan Kain Perca
.....................................................................................................
.....................................................................................................
26
2.3.2 Bentuk Guntingan Kain Perca
.....................................................................................................
.....................................................................................................
28
2.3.3 Teknik Jahitan dalam Kerajinan Kain Perca
.....................................................................................................
.....................................................................................................
29
2.3.4 Cara Memanfaaatkan Kain Perca
.....................................................................................................
.....................................................................................................
35
2.4 Cara Memulai Usaha Kerajinan Kain Perca
36
39
2.7 Limbah Industri di PT. Bama Prima Textile
40
47
3.5 Kalung
48
3.6 Bando (Hair Band)
49
3.7 Konsep Berkarya
51
3.8 Proses Berkarya
51
3.8.1 Identifikasi masalah
51
3.8.2 Pencarian Ide
52
3.8.3 Persiapan Peralatan
52
3.8.4 Rough Sketch
54
3.8.5 Proses Perancangan dan Membangun Karya
54
3.8.6 Target Market
55
3.8.7 Strategi Pemasaran Kerajinan Kriya Tekstil
55
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan
.................................................................................................................
.................................................................................................................
51
5.2 Saran
.................................................................................................................
.................................................................................................................
52
DAFTAR PUSTAKA
53
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 2.1 Seni Kriya Kayu...................................................................... 9
Gambar 2.2 Seni Kriya Tekstil.................................................................... 10
Gambar 2.3 Seni Kriya Keramik................................................................. 11
Gambar 2.4 Seni Kriya Logam.................................................................... 11
Gambar 2.5 Seni Kriya Kulit....................................................................... 12
Gambar 2.6 Seni Kriya Batu....................................................................... 13
Gambar 2.7 Kerajinan Batik........................................................................ 13
Gambar 2.8 Kerajinan Sulam...................................................................... 14
Gambar 2.9 Kerajinan Jahit Kain Perca...................................................... 15
Gambar 2.10 Kerajinan Jahit Tindas............................................................. 16
Gambar 2.11 Kerajinan Cetak Saring............................................................ 17
Gambar 2.12 Kerajinan Tenun....................................................................... 17
Gambar 2.13 Kerajinan Tapestry................................................................... 18
Gambar 2.14 Kerajinan Makrame................................................................. 20
Gambar 2.15 Sarung Tenun PT. Bama Prima Textile.................................... 39
Gambar 2.16 Limbah Leno di Mesin Rapier................................................. 41
Gambar 2.17 Limbah Kain Perca.................................................................. 41
Gambar 3.1 Totebag.................................................................................... 44
Gambar 3.2 pola Totebag............................................................................. 45
Gambar 3.3 Bros.......................................................................................... 47
Gambar 3.4 Pola Bros................................................................................. 47
Gambar 3.5 Contoh Kalung dari Kain Perca............................................... 48
Gambar 3.6 Bando (Hair Band).................................................................. 49
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
sedemikian pesat, hal ini menuntut adanya strategi efektif dalam mengembangkan
industri, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain yang telah maju,
terutama dalam hal industri tekstil. Permasalahan lingkungan saat ini yang
dominan salah satunya adalah limbah yang berasal dari industri. Limbah yang
tidak dikelola akan menimbulkan dampak yang luar biasa pada lingkungan. Alam
jumlahnya kecil, akan tetapi apabila dalam jumlah yang cukup besar akan
dikatakan telah mencemari lingkungan. Hal ini dapat dicegah dengan mengolah
masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting mengingat Indonesia sebagai
negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan saat ini dapat
dikategorikan sebagai negara semi industri. Salah satunya adalah industri tekstil
1
2
kain untuk bahan pakaian, handuk, benang, kain kasur dan lain-lain. PT Bama
Prima textile adalah salah satu industri texstile yang memproduksi kain sarung
sampah yang mayoritas berupa sampah an organik yakni sampah dari sisa-sisa
produksi seperti sisa benang, kain potongan,kones bekas gulungan benang, kardus
bekas pengepak benang, dan masih banyak jenisnya lagi. Barang-barang sisa
tersebut apabila dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar melalui upaya daur
ulang menjadi produk yang memiliki nilai jual maka akan dapat memberi
perusahaan baik kecil maupun besar sudah merupakan fenomena yang biasa.
dorongan untuk selalu meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, akan tetapi
mereka akan tergusur dari pasar apabila perusahaan gagal meningkatkan mutu dan
kemampuan komunikasi juga sangat dibutuhkan untuk terus dapat bertahan dalam
dunia bisnis saat ini maupun di masa depan. Sekarang ini terbukti keinginan dan
Mahasiswa bahkan lebih pintar mencari peluang bisnis yang cocok untuk
Penulis mencoba mencari peluang bisnis yang agak sedikit berbeda dengan
saat ini banyak industri rumah tangga yang berkembang membuat peralatan
rumah tangga seperti : gorden, taplak meja, sarung bantal, karpet, alas tempat
makan, dll.Pasar inilah yang akan penulis masuki, namun penulis membuat
inovasi dan kreasi sendiri dengan memanfaatkan bahan baku dari limbah industri
berupa kain perca (sisa kain yang telah tidak dipakai). Mengingat masih minim
produsen yang memakai bahan dasar kain perca untuk membuka usaha, biayanya
pun relatif murah, tidak terlalu menyita waktu karena pekerjaan ini dapat
Kain sisa produksi (kain perca) umumnya hanya dianggap sebagai bahan
sisa yang di anggap tidak ada manfaatnya, biasanya dibuang dan pada akhirnya
menjadi limbah atau sampah. Berbeda dengan pelaku industri kerajinan rumahan
kerajinan kreatif kain perca sangat cocok untuk di reproduksi jadi berbagai produk
tampaknya tidak memiliki nilai, bisa diolah dengan keterampilan kreatif menjadi
berbagai macam produk kerajinan yang memiliki fungsi dan harga jual cukup
tinggi. Dari latar belakang diatas sehingga dalam penulisan laporan tugas akhir ini
penulis mengambil judul Pemanfaatan Limbah Industri PT. Bama Prima Textile
berikut :
2. Membuat kerajinan kriya tekstil dari daur ulang limbah kain perca
menjadi benda hias atau benda pakai yang mempunyai nilai jual.
3. Membuka peluang usaha melalui limbah kain perca yang diolah menjadi
1.5 Tujuan
1. Menghasilkan ragam kerajinan kriya tekstil berupa benda hias dan juga
1.6 Manfaat
Manfaat dari pemanfaatan limbah industri sebagai kerajinan kriya tekstil adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
yang baru.
2. Bagi Perusahaan
Manfaat bagi PT. Bama Prima Textile adalah dapat memberikan peluang
itu juga limbah industri yang selama ini dibuang masih bisa dijual sehingga
3. Bagi Lembaga
yangserupa.
4. Bagi Mayarakat/Konsumen
pengangguran.
6
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini terdapat empat bab, Pendahuluan,
satu dengan lainnya, kemudian disertai sub bab sebagai penjelas, diantaranya
yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Sebagai bab pengantar untuk pembahasan keseluruhan isi dari penulisan tugas
akhir. Dalam hal ini berisikan tentang latar belakang, alasan pemilihan tema,
Penjelasan tentang landasan teori dan kerangka pemikiran, bab ini diantaranya
memuat tentang pengertian limbah industri, kerajinan kriya tekstil dan profil
perusahaan.
kerajinan kriya tekstil, jenis produk yang digunakan dalam tugas akhir ini
BAB IV PENUTUP
Bab ini terdiri dari sub bab kesimpulan dan saran. Kesimpulan memuat
pernyataan singkat dan jelas, saran memuat berbagai usulan atau pendapat yang
membangun terhadap seluruh hal yang terkait dalam laporan tugas akhir.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Kerajinan kriya tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau
memakai tekstil sebagai bahan utama. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat
yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan
berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat
pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan
1. Berdasar jenis produk atau bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain,
3. Berdasarkan jenis warna atau motifnya: putih, berwarna, bermotif atau bergambar.
benang gintir.
Banyak karya seni kriya atau terapan yang ada di Indonesia, benda terapan
tersebut tidak hanya sebagai hiasan saja tetapi juga berfungsi dalam kehidupan
manusia. Sebagai contoh desainer baju merancang pakaian untuk bintang film.
Produk atau hasil tersebut sudah merupakan karya terapan yang berhubungan
7
8
Produk atau hasil rancangan desainer tadi dalam bentuk baju atau pakaian yang
apabila diproduksi secara besar-besaran dan dipakai orang banyak masih tetap
menyatakan bahwa karya seni kriya tekstil tidak dapat digolongkan pada karya
seni karena kualitas serta nilai kandungan seninya rendah. Tetapi hal ini kurang
benar karena perlu di pahami bahwa karya seni rupa telah dikelompokkan dalam
tiga kelompok seni rupa tersebut terletak pengguna dalam konteks kehidupan
sehari-hari.
yang menghasilkan karya yang indah. Seni erat hubungannya dengan kegiatan
menciptakan atau mewujudkan sesuatu, sesuatu disini adalah ide yang dapat
diwujudkan atau diciptakan tersebut bisa sampai dan mudah diterima oleh
1. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis,
yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau
kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara
sungguh-sungguh.
Bentuk karya seni kriya nusantara sangat beragam dan juga bahan alam yang
karena tuntutan pasar.Berikut ini adalah Jenis-jenis seni kriya berdasarkan bahan
yang digunakan :
Kriya kayu merupakan suatu jenis seni kriya dalam pekerjaannya membuat
Seni kriya tekstil adalah kriya dengan bahan dasar kain. Istilah tekstil
memiliki lingkup yang luas dan mencakup dengan macam aneka jenis kain
yang cara pembuatannya baik dengan cara diikat, ditenun dipres dan masih
Umumnya kain terbuat dari serat yang dipintar atau dipin untuk
agar menghasilkan kain berupa barang jadi. Jenis seni kriya tektil nusantara
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu karya batik dan karya tenun.
Seni kriya keramik adalah benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar.
Seni kriya logam adalah seni kriya yang mengolah logam menjadi berbagai
macam benda kerajinan. Tekhnik pembuatan seni kriya logam terdiri dari
dua macam teknik yaitu a cire perdue/cetak lilin, dan teknik bivalve.
12
Seni kriya kulit adalah karya seni yang menggunakan kulit sebagai bahan
bakunya. Kulit yang umumnya digunakan dalam seni kriya kulit adalah kulit
kambing, sapi, buaya, kerbau dan ular. Kulit tersebut menjalani serangkaian
ukuran dari benda yang akan dibuat. Contoh hasil dari seni kriya kulit
adalah tas, sepatu, ikat pinggang, wayang kulit, dompet, pakaian (jaket), alat
musik rebana, dan tempat HP. Daerah-daerah penghasil seni kriya kulit
Seni kriya batu merupakan seni kriya dengan bahan dasar batu yang
dibentuk sedemikian rupa agar terlihat indah. Batu dengan tektur keras, dan
kaku ternyata dapat diolah. Contoh di daerah sukami dan sukaraja. Daerah
Contohnya batu akik, fosil, jesper, dan batu permata seta masih banyak lagi.
1. Kerajinan Batik
14
dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola
menggunakan teknik tutup celup. Karya seni batik ini merupakan salah satu
Indonesia.
2. Kerajinan Sulam
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-
bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk
a. Sulam datar
pinggiran kebaya
c. Sulam timbul
gambar.
pola tenun kain. Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol
aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis sulaman yang termasuk sulam
blackwork.
adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari
pada bahannya.
Jahit tindas (quilting) adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara
melapisi atau mengisi kain dengan bahan pelapis atau pengisi kemudian
adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara mengisi
atau melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar
(screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar nylon atau
sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang
layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan
terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak. Salah satu contoh
6. Kerajinan Tenun
18
kepada anak cucu demi kelestarian seni tenun tersebut. Motif tenunan yang
dipakai seseorang akan dikenal atau sebagai ciri khas dari suku atau pulau
mana orang itu berasal, setiap orang akan senang dan bangga mengenakan
corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-orangan, pohon tengkorak
motif burung, cecak, buaya dan motif kaif. Bagi daerah-daerah lain corak
7. Kerajinan Tapestry
19
yang biasa dilakukan pada alat tenun vertikal. Namun, juga dapat dilakukan
di lantai juga. Proses tenun ini terdiri dari dua arah benang yang
benang linen atau benang katun. Benang pakan yang dipakai berupa benang
wol atau benang katun, namun bisa pula benang sutra, benang emas, benang
Eropa pada awal abad ke-14 Masehi. Gelombang pertama produksi berasal
dari Jerman dan Swiss. Seiring waktu, kerajinan diperluas ke Prancis dan
hasil kerajinan tekstil yang dibuat pada alat tenun Jacquard. Sebelum tahun
memukau.
8. Kerajinan Makrame
menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan
aneka rumbai dan jumbai. Dalam membuat makrame, ada beberapa teknik
benda tersebut. Kekuatan dari karya kerajinan ditentukan dari kualitas bahan
dasar yang digunakan. Apabila bahan dasar yang digunakan kuat maka
dari model benda yang dibuat, corak, hiasan atau aksesoris dari benda
tersebut.
Secara garis besar fungsi kerajinan kriya tekstil adalah sebagai berikut :
yang berfungsi sebagai benda pajangan atau benda hias : Topeng kayu,
Di samping sekedar sebagai benda pajangan, karya seni kriya juga memiliki
fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam seni
kriya yang siap pakai (fungsional) Kursi dan meja, cangkir dan teko, Sarung
3. Sebagai Mainan
Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga
seni kriya jenis ini tetap mempertahankan nilai-nilai estetika. Berikut adalah
beberapa macam contoh karya seni kriya yang berfungsi sebagai benda
mainan Dakon, yoyo (Kriya kayu), Wayang (Kriya kulit), Boneka (Kriya
tekstil).
2.2 Sarung
kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian
menunjuk pada identitas agama tertentu. Karena sarung juga digunakan oleh
berbagai kalangan di berbagai suku yang ada. Kain sarung dibuat dari bermacam-
macam bahan: katun, poliester, atau sutera. Penggunaan sarung sangat luas, untuk
santai di rumah hingga pada penggunaan resmi seperti ibadah atau upacara
perkawinan. Pada umumnya penggunaan kain sarung pada acara resmi terkait
Menurut catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman. Di negeri itu sarung
biasa disebut futah. Sarung juga dikenal dengan nama izaar, wazaar atau
meluas, tak hanya di Semenanjung Arab, namun juga mencapai Asia Selatan, Asia
23
Tenggara, Afrika hingga Amerika dan Eropa. Sarung pertama kali masuk ke
Indonesia pada abad ke 14, dibawa oleh para saudagar Arab dan Gujarat.Indonesia
Islam, ungkap Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya bertajuk
Pada era itu, standar tekstil masyarakat Muslim di Semenajung Arab sangat tinggi.
Tak heran, jika industri tekstil di era Islam berpengaruh sangat besar terhadap
masyarakat tradisional Yaman sejak zaman dulu. Hingga kini, tradisi itu masih
tetap melekat kuat. Bahkan, hingga saat ini, futah atau sarung Yaman menjadi
Yaman biasanya tidak lupa membeli sarung sebagai buah tangan bagi para
kerabatnya. Sarung awalnya digunakan suku badui yang tinggal di Yaman. Sarung
dari Yaman itu berasal dari kain putih yang dicelupkan ke dalam neel yaitu bahan
Sarung Yaman terdiri dari beberapa variasi, diantaranya model assafi, al-
kada, dan annaqshah. Sebenarnya di dunia Arab, sarung bukanlah pakaian yang
acara-acara formal dan penting lainnya. Di Mesir, sarung berfungsi sebagai baju
tidur yang hanya dipakai saat di kamar tidur.Di Indonesia, sarung menjadi salah
satu pakaian kehormatan dan menunjukkan nilai kesopanan yang tinggi. Tak heran
24
masjid. Laki-laki mengenakan atasan baju koko dan bawahan sarung untuk sholat,
begitu pula wanita mengenakan atasan mukena dan bawahan sarung untuk
perlawanan terhadap budaya Barat yang dibawa kaum penjajah. Sikap konsisten
penggunaan sarung juga dijalankan oleh salah seorang pejuang Muslim Nusantara
(NU). Suatu ketika, Abdul Wahab pernah diundang Presiden Soekarno. Protokol
kepresidenan memintanya untuk berpakaian lengkap dengan jas dan dasi. Namun,
celana panjang. Sebagai seorang pejuang yang sudah berkali-kali terjun langsung
bertempur melawan penjajah Belanda dan Jepang, Abdul Wahab tetap konsisten
sarung yang terbuat dari kain tenun, songket, dan tapis. Masing-masing jenis
bahan sarung tersebut berasal dari daerah yang berbeda di Indonesia. Bahan yang
terbuat dari tenun, lebih dikenal berasal dari area Indonesia Timur seperti Nusa
Tenggara Barat, Nusat Tenggara Timur, Sulawesi, dan Bali. Sedangkan songket,
sangat identik dengan ciri khas adat Minangkabau dan Palembang. Sementara
25
tapis, kita mengenal bahan ini berasal dari Lampung. Sarung tradisional tidak
bermotif kotak-kotak, sarung yang terbuat dari tenun, diciptakan paling sederhana,
cenderung bermain warna, dibanding motif yang 'ramai'. Sedangkan tapis dan
Hanya, motif tapis memiliki unsur alam, seperti flora dan fauna, sedangkan motif
songket, terlihat lebih meriah dengan motif yang mengisi seluruh isi bahan. Ada
kesamaan diantara tapis dan songket, yaitu keduanya terbuat dari benang emas
dan perak. Sarung pada umumnya bermotif kotak-kotak, nilai filosofis motif
ataupun bawah, akan ada konsekuensinya. Lihat gradasi bermotif papan catur
seperti sarung bali. Saat berada di titik putih, melangkah ke manapun, perbedaan
orang yang berani menghadang cobaan adalah orang yang akan cepat menuai
harapannya.
Kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang menjadi bagian
dari dunia jahit-menjahit. Kerajinan ini dibuat dengan menggunakan bahan yang
tergolong limbah, yaitu bermacam-macam kain perca. Kain ini digunakan untuk
membuat sebuah karya kerajinan yang indah dan bahkan memiliki nilai seni
menjahitnya kembali. Tentunya perpaduan warna dan pola kain juga harus
Kerajinan kain perca saat ini sudah menjadi salah satu kerajinan yang paling
dikagumi dan diminati oleh banyak orang Indonesia, bahkan juga di seluruh
dunia.
sekarang kerajinan ini malah menjadi salah satu tren baru di dunia kerajinan.Ini
kreasi-kreasi baru yang tercipta. Sekarang ini banyak kerajinan kain dalam
beragam jenis kreasi serta pola yang indah dan bernilai seni tinggi seperti bed
cover, taplak meja cantik, baju, tas, sajadah dan hiasan dinding. Seni Kerajinan
Perca merupakan gabungan dua lembar kain yang tengahnya diisi dengan bahan
penghangat batting dari silikon. Lapisan atas kerajinan perca bisa terdiri dari
gabungan atau salah satu dari patch work atau aplikasi. Ketiga lapisan berbentuk
berbagai macam potongan kain untuk menciptakan motif unik dan satu kain lebar
baru ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun lalu. Bukti sejarah menunjukkan
bahwa kerajinan perca sudah ada sejak zaman Mesir Kuno dan Cina kuno. Di
untuk melapisi baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari baja. Semakin
27
lama, teknik kerajinan kain perca semakin berkembang. Di abad XI hingga abad
untukmembuat berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk selimut, dan baju. Hal
Kemudian, kreasi dan motif-motif baru dalam kerajinan kain ini juga semakin
berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang indah. Tradisi pembuatan
kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh dunia karena dibawa oleh para
pengembara dan musafir. Seiring dengan berjalannya waktu dan tersebarnya seni
kerajinan perca ke penjuru dunia, semakin banyak pula kreasi dan motif
penggabungan kain yang tercipta. Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk
menggabungkan beberapa potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa
seni tinggi. Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca tidak hanya dengan
tujuan pemanfaatan limbah kain saja. Kerajinan perca juga dibuat dengan tujuan
kenyamanan dan keindahan saat di pakai. Cukup banyak juga para pengrajin
Potongan kain tersebut kemudian dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain
ini sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun nilai
estetikanya. Bahkan motif perca juga sering menjadi ide para desainer untuk
Kain perca memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ditemukan ribuan
tahun yang lalu. Bangsa Cina dan Mesir Kuno melapisi baju perangnya yang
terbuat dari besi dari kain perca. Pada tahun 1100 sampai 1300 kain perca dipakai
28
untuk membuat selimut dan baju untuk melindungi tubuh dari dinginnya musim
Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19 di USA, Mesir,
Walaupun di Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu, beberapa tahun
belakangan ini mulai berkembang menjadi kesenian modern. Paduan warna dan
bahan katun yang nyaman dipakai ini mulai menghiasi butik-butik di kota besar di
Indonesia.
1. Bentuk Segitiga
potongan kain segitiga banyak dipakai untuk membentuk motif sisik, dan
2. Bentuk Persegi
Bentuk persegi ataupun bentuk persegi panjang, cocok bagi para pemula,
karena bentuk ini juga sama mudahnya dengan segitiga untuk dipotong,
bentuk persegi ini bisa dipakai dalam berbagai motif seperti papan catur, dll.
Selain bentuk persegi dan segitiga, masih banyak lagi bentuk geometri
lainnya seperti segi lima dan segi enam. Semakin banyak sisinya maka
29
semakin sulit untuk dipotong, contoh bentuk yang diaplikasikan untuk motif
Biasanya bentuk ini dipakai sebagai pemanis, tapi banyak juga yang
memakai bentuk ini untuk motif utama. Bentuknya yang lucu dan bervariatif
Kerajinan kain ini bisa dibuat dengan dijahit menggunakan mesin jahit
ataupun tangan. Semakin kecil dan tidak teraturnya potongan kain yang
paling sederhana yang bisa di buat yaitu pola seperti papan catur berwarna-warni
membentuk pola zig zag dan bintang. Pusatkan beberapa detil di bagian tengah
bisa juga membuat semacam frame yang juga terbuat dari potongan kain dengan
warna berbeda sehingga polanya terlihat. Memang menjadi salah satu hal yang
harus diketahui oleh para penjahit. Tidak hanya digunakan dalam teknik membuat
hiasan pada sebuah pakaian, beragam macam tusuk ini juga menjadi sebuah
terdapat beberapa jenis tusukan, yaitu tusuk dasar dan tusuk hias. Sama seperti
30
yang telah disebutkan, tusuk dasar merupakan teknik tusuk yang menggunakan
peralatan yang sederhana, yaitu dengan jarum tangan. Sedangkan untuk tusuk hias
sendiri merupakan teknik tusuk yang digunakan sebagai penghias dalam sebuah
teknik tusukan yang biasa digunakan dalam merajut atau menjahit pakaian. Dalam
perkembangannya, ada beberapa macam tusuk dasar yang biasa digunakan dalam
menjahit sebuah pakaian. Berikut adalah beberapa tusuk dasar dalam proses
1. Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur merupakan salah satu teknik tusuk yang dilakukan dari mulai
tusukan sebelah kanan ke sebelah kiri. Fungsi dari tusuk jelujur ini adalah
sebagai berikut:
a. Tusuk jelujur biasa, tusuk jelujur yang satu ini dilakukan dengan
tusukukan yang dibuat dengan jarak sama atau konsisten. Jenis tusuk
menjahit pakaian.
31
pakaian.
Tusuk tikam jejak merupakan salah satu teknik dari macam-macam tusuk
dasar. Tusuk tikam jejak adalah tusuk jahitan dengan membuat bentuk
jahitan yang jika dilihat dari bagian atas, tusukan jarum tersebut terlihat
seperti jahitan mesin. Dan jika dilihat dari bagian bawah tusukan maka
jahitan tersebut akan terlihat seperti jahitan yang dibuat rangkap. Jarak tusuk
jahitan di bagian bawah terlihat dua kali jarak dari tusukan bagian atas.
Teknik menjahit yang digunakan pada tusukan ini adalah dengan tusukan
langkah maju sebelum nantinya akan dibuat tusukan mundur dengan jarak
yang sama. Dalam perkembangannya, tusuk tikam jejak ini sangat berguna
3. Tusuk Flanel
Bagi sebagian orang, tusuk flanel lebih dikenal dengan teknik kelim atau
pakaian agar pakaian yang dibuat tersebut memiliki detail jahitan berupa
obrasan.
4. Tusuk Feston
jahitan tiras. Jahitan tiras ini biasanya terdapat pada lingkaran lengan atau
pada pinggiran pada pakaian bayi. Tusuk feston juga sering digunakan
sebagai tusuk hiasan. Jika digunakan sebagai jahitan hias, benang yang
digunakan dalam tusuk feston ini adalah benang hias atau benang sulam.
5. Tusuk Balut
bagian tiras. Penyempurnaan jahitan tiras ini dibuat pada bagian kampuh
untuk pengeliman rol. Selain itu, tusuk balut digunakan sebagai jahitan
tusukan ini dimulai dari bagian kiri ke kanan atau sebaliknya dengan
dilakukan tusukan maju dan tusukan mundur. Untuk membuat tusuk jahitan
33
yang lebih besar maka hal tersebut dapat dilakukan dengan merapatkan
7. Tusuk Rantai
hiasan. Sama seperti dengan namanya, tusukan rantai ini akan menghasilkan
8. Tusuk Silang
hiasan. Dari tusukan ini maka akan dihasilkan sebuah jahitan yang berupa
tanda silang (XXX) yang sambung menyambung atau bisa diberi jarak
sesuai kebutuhan.
9. Tusuk Piquar
Tusuk piquar merupakan teknik tusukan yang berfungsi sebagai jahitan yang
dapat memasangkan bahan yang berbulu pada matel, jaket, atau jas. Selain
itu, tusuk piquar juga dapat digunakan sebagai teknik tusuk hiasan pada
dasar dalam teknik menjahit pakaian. Untuk itu, teknik ini banyak diketahui
Jika sebelumnya sudah dijelaskan mengenai macam macam tusuk dasar maka
ragam tusuk lainnya adalah tusuk hias. Dalam perkembangannya, ragam tusuk
Dalam teknik menyulam, ragam tusuk hias juga digunakan pada sulaman untuk
merubah atau menambahkan corak sulaman. Ada beberapa teknik dalam tusukan
1. Tusuk Silang
Tusuk silang atau lebih dikenal dengan teknik cross stitch merupakan teknik
tusukan dalam sulaman. Jenis tusukan hias ini digunakan untuk mengubah
dibuat secara bertumpuk atau tersusun maka jenis tusuk silang ini akan
2. Tusuk Rantai
Tusuk rantai atau tusuk lazy daisy stitch merupakan salah satu jenis tusuk
hias yang banyak digunakan. Selain digunakan untuk hiasan, teknik tusuk
rantai ini juga biasa digunakan dalam teknik menjahit. Dari jenis tusuk
rantai ini, motif atau desain yang bisa dibuat sangatlah beragam. Mulai dari
pengeliman pada pakaian, dan lain sebagainya. Selain itu, tusuk rantai ini
berbeda dan unik. Selain menjadikan sulaman atau jahitan menjadi indah,
tusuk silang juga menjadi sebuah jahitan yang mampu menjadikan jahitan
lebih sempurna.
Jenis tusuk terakhir dari macam tusuk hias adalah tusuk setik lurus. Tusuk
teknik setik lurus atau straight stitch ini menjadi teknik dasar ketika
memulai menyulam. Selain mudah dilakukan, teknik setik lurus ini juga
metode menyulam. Akan tetapi, beberapa dari tusuk hias juag sering
Banyak orang yang tidak tahu bahwa kain perca sangat bermanfaat,
terutama kain perca sarung palekat khususnya. Biasanya setelah sehelai kain
sarung palekat selesai dijahit atau dibuat pakaian, sisanya akan terbuang sia-sia.
kerajinan yang fungsional.Ada beberapa jenis kain perca sarung palekat yang
masing-masing berbeda jenis bahan. Dua diantaranya yang paling banyak adalah
jenis kain sarung palekat dari bahan tetron dan rayon.Kain perca sarung palekat
bernilai jual, misalnya: Tas, Dompet, Kalung, Sandal, Taplak meja, Sprei, sarung
bantal, sarung guling, Tudung saji dan tutup gelas, Bros, Keset, Rok atau daster.
36
Memanfaatkan kain perca sebagai bahan baku utama pembuatan aneka kerajinan
ternyata bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat menguntungkan.
Dari kain sisa jahitan yang awalnya tidak bernilai, bisa dikreasikan menjadi
berbagai macam produk kerajinan yang memiliki fungsi dan harga jual cukup
bisa membidik pangsa pasar yang cukup luas. Sebut saja produk kebutuhan rumah
tangga seperti bed cover dan sprei dapat di pasarkan untuk kalangan ibu-ibu.
Sedangkan untuk produk boneka, kotak pensil, tas, dan dompet handpone, bisa di
Untuk memulai bisnis kerajinan kain perca, ada beberapa persiapan yang harus di
perhatikan :
sesuaikan desain yang dibuat dengan target pasar yang akan di bidik.
sedangkan untuk konsumen ibu-ibu bisa memilih desain yang lebih simpel
perca maupun searching model-model baru dari internet. Langkah ini cukup
produksi berlangsung. Mulai dari mesin jahit, benang, jarum, gunting, dan
lain sebagainya.
37
pabrik tekstil tenun atau dari toko-toko kain yang memiliki sisa potongan
Bisnis kerajinan kain perca termasuk salah satu peluang usaha yang bisa
dijalankan dengan modal kecil namun menjanjikan untung yang cukup besar bagi
pelakunya. Bahan baku kain perca bisa di dapatkan dengan harga murah dari para
penjahit maupun pabrik yang ada di sekitar lokasi. Bahkan bila sudah menjalin
hubungan baik dengan pabrik atau pelaku bisnis konveksi, pasokan potongan kain
pelaku usaha yaitu tingkat persaingan produk yang semakin ketat. Saat ini sudah
banyak pelaku bisnis yang memproduksi aneka macam barang daur ulang untuk
merebut perhatian konsumen. Selain itu, terkadang bahan kain perca yang di
dapatkan tidak semuanya berkualitas bagus. Hal ini membuat kualitas produk juga
lakukanlah penyortiran untuk memisahkan kain perca yang berkualitas bagus dan
Gambar 2.9
Logo PT. Bama Prima Textile
PT.Bama Prima Textile adalah perusahaan textile sarung tenun palekat yang
berdiri pada tahun 1983 dengan nama PT. Maratex yang kemudian beralih nama
menjadi PT. Bama Prima Textile pada tahun 2008, PT. Bama Prima Textile
tenun palekat produksi PT. Bama Prima textile ini meluas di seluruh Indonesia,
dengan brand unggulannya sarung tenun Asaatid, Biji Korma, Gajah kursi dan
dibagi menjadi tiga shift, pagi, sihft siang malam, shift pagi dimulai dari pukul
06.00 - 14.00, sedangkan untuk shift siang dimulai dari pukul 14.00 - 22.00. Pada
shift malam aktifitas dimulai dari pukul 22.00 - 06.00. Pergantian shift dimulai
setelah tiga hari dengan hari libur jumat untuk bagian produksi, dan libur hari
minggu untuk bagian staf kantor.Pada bagian yang non shift aktifitas kerja dimulai
dari pukul 08.00 - 16.00. Proses pembuatan sarung tenun di PT.Bama Prima
Jumlah karyawan di PT.Bama Prima Textile sekitar 1000 orang, dengan didukung
mesin-mesin yang canggih dan modern serta tenaga kerja yang ahli dibidangnya
sehingga PT. Bama Prima Textile mampu menghasilkan produk yang bermutu dan
berkualitas internasional.
2.6 Tenun
biasanyaterbuat dari serat kayu, kapas, sutera, dan lain-lain.Seni tenun berkaitan
sebab itu, seni tenun dalam masyarakat selalu bersifatpartikular atau memiliki ciri
Gambar 2.15
Sarung Tenun PT. Bama Prima Textile
40
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik ( rumah tangga ), yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.
1. Karakteristik Limbah
a. Berukuran mikro
b. Dinamis
a. Volume limbah
diantaranya :
1) Limbah cair
2) Limbah padat
Gambar 2.16
Limbah Leno di Mesin Rapir
Gambar 2.17
Limbah Kain Perca
42
BAB III
METODE PERANCANGAN
Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud
Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain
penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu
rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa
susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Untuk mendapatkan suatu produk
terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda
berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda
tersebut. Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari
cara menentukan jenis benda apa yang akan dibuat (benda hias atau benda pakai),
membuat desain produk, membuat desain hiasan pada produk, menyiapkan bahan
Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan
dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut, serta teknik yang
pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat
alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa
produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali
koor, kain flanel, dan pita.Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan
yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap juga sama dengan bahan utama yaitu
harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik
bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain
pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting.Alat
menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari:
mesin jahit, alat-alat menjahit, gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain.
Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem, lilin bakar, pemidangan, jarum
44
T dan lain-lain. Dalam laporan tugas akhir ini produk yang akan dirancang
Kain perca adalah kain sisa potongan yang sudah tidak terpakai dan dianggap
sebagai sampah lingkungan yang tidak mempunyai nilai jual. Kain perca akan
dirancang dan dimanfaatkan menjadi produk kerajinan kriya tekstil berupa benda
3.3 Totebag
Totebag termasuk dalam kategori tas jinjing yang bisa digunakan untuk
dapat dikatakan, tote bag bisa digunakan untuk membawa apa saja. Istilah tote bag
sendiri adalah istilah yang terbuka. bisa berukuran besar,menengah maupun kecil
dengan tambahan pegangan pada bagian atasnya. Jenis paling umum bahan tote
bag adalah kanvas. Bahan kanvas memang terkenal kuat dan bisa digunakan untuk
karena kanvas harganya lebih murah. Tote bag lebih simpel saat tidak digunakan
1. Kain perca
2. lem tembak
3. gunting
4. Manik- manik
5. Pensil
6. Jarum
Pola :
D 41 cm
37 cm
30 cm
C
30 cm
A
B
10cm
37 cm6 cm
Cara membuat :
1. Gunting kain sesuai pola A sebanyak 2 lembar dan 1 lembar sesuai pola B
4. Untuk membuat tali, lipat memanjang kain pola C ke arah luar, jahit sisinya
5. Untuk bagian luar tas, satukan kain B diantara kedua lembar kain A, lipat
menjadi 2 bagian ke arah luar, jahit sisi kanan dan kirinya, biarkan dalam
posisi terbalik.
6. Untuk bagian dalam tas, lipat kain pola D menjadi 2 bagian ke arah luar,
jahit sisi kanan dan kirinya, sisakan sedikit lubang disalah satu sisinya untuk
7. Masukan bagian dalam tas ( pola D ) di sebelah dalam kain A, selipkan tali
8. Jahit keliling di bagian atasnya, balik jahitan melalui lubang kecil yang telah
dibuat, tutup lubang dengan jahitan tangan atau jahit tindas dengan mesin.
47
3.4 Bros
Bros adalah benda perhiasan dekoratif yang dirancang agar dapat terpasang
disematkan ke pakaian atau media lain. Pada bagian belakang bros terdapat jarum
dan kait seperti peniti untuk menyematkan perhiasan ini pada kain.
1. Kain perca
2. lem tembak
3. gunting
4. Manik- manik
5. Pensil
Pola :
7cmB
A
2.5
40 cm
Cara membuat :
3. Buat satu buah kuncup bunga dan satu buah kelopak dengan kain lurik.
4. Susun kuncup bunga diatas kelopak, lalu satukan dengan lem tembak.
6. Tempelkan kain dari pola B di bagian belakang bros, lalu pasang peniti.
3.5 Kalung
1. Kain perca
2. lem tembak
3. gunting
4. Manik- manik
5. Pensil
6. Jarum
49
Cara membuat :
1. Gunting kain perca dengan ukuran lebar 3 cm dan panjang sesuai kebutuhan
(bila perca tidak cukup panjang, maka dapat disambung dengan perca lain).
dimulai dari kedua ujung bagia kain dan hanya menyisakan bagian tengah
sebagai kalung.
5. Beri hiasan kawat tembaga dan manik manik di sekeliling gelang atau
1. Bando
2. lem tembak
3. gunting
4. kain perca
Cara membuat :
1. Buat pola lingkaran pada kain dengan menggunakan tutup gelas, buat
3. Kemudian lipat kedua ujung sisi setengah lingkaran temukan pada satu
titik.
5. Setelah itu tarik benang hingga pola yang tadi dijahit membentuk kelopak
bunga
8. Tambahkan kancing ditengah bunga yang sudah jadi sebagai hiasan. Jadi
11. Siapkan bando yang akan dihias, lalu mulailah menempel kain perca
12. Lilit dan tempel kain perca panjang tadi sampai rapih dengan
14. Percantik bando dengan menggunakan bunga dari kain perca yang kita
buat sebelumnya,
kerajinan kriya tekstil dari limbah tenun Sarung produksi PT. Bama Prima Textile
ini dibuat bukan hanya sebagai penarik konsumenuntuk membeli produk saja,
memanfaatkan limbah indsutri yang selama ini dianggap sampah oleh masyarakat.
industri ini adalah agar mahasiswa dan masyarakat lebih kreatif dalam
memanfaatkan dan membuat produk kerajinan kriya dari bahan sisa produksi.
52
Kain perca yang dianggap sampah akan dirancang dengan berbagai macam
kreasi sehingga bisa menjadi produk yang fungsional dan memiliki nilai ekonomis
observasi dan wawancara langsung pada pihak PT.Bama Prima Textile, juga
belakang dan tujuan dari laporan tugas akhir ini. Kemudian dilakukan
yang akan digunakan dalam proses selanjutnya yaitu proses perancangan dan
53
pembuatan produk. Alat-alat yang dipersiapkan adalah alat yang akan digunakan
kerajinan kriya.
A. Bahan
2. Kain spundbond
3. Viselin
4. Benang sulam
5. Benang jahit
6. Perekat/velcro
7. Ritsleting
8. Akesoris
B. Alat
1. Pulpen/pensil
Untuk membuat pola atau menjiplak gambar diatas perca yang telah diberi
viselin.
2. Pensil pola
Untuk menggambar pola atau membuat garis bantu pada saat menyulam.
3. Gunting
4. Jarum jahit
5. Jarum pentul
Untuk menusuk kain dengan pola agar pada saat dipotong tidak bergeser.
6. Lem
7. Setrika
Setelah semua desain telah jadi dan dilakukan perbaikan, desain telah siap
bentuk dan desain produk kriya. Teknik dasar pembuatan produk kriya tekstil
A. Membuat pola
1. Siapkan mal dari karton, gambar pola diatas kain perca menggunakan kain
perca.
2. Gunting kain perca sesuai pola dengan melebihkan kampuh 4.5 cm.
1. Buat desain aplikasi yang diinginkan pada kertas HVS, lalu siapkan
menghadap kebawah.
4. Jiblak pola gambar pada belakang kain yang telah diberi viselin
6. Susun gambar perca, beri sedikit lem agar gambar tidak bergeser.
konsumen karena mereka adalah kalangan yang paling besar mendominasi dari
kriya tekstil sebagai aksesoris ataupun benda pakai yang akan digunakan dalam
Dalam laporan tugas akhir ini Strategi pemasaran yang akan diterapkan
dalam mempromosikan dan menjual produk kerajinan kriya tekstil adalah sebagai
berikut:
kreasi yang telah dibuat ke beberapa kios souvenir atau toko perabot rumah
produk kerajinan daur ulang kain perca kepada masyarakat luas, sehingga
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Limbah Industri PT. Bama Prima Textile Sebagai Produk Kriya Tekstil adalah
menghasilkan ragam produk kerajinan kriya tekstil dari daur ulang limbah sisa-
sisa produksi seperti sisa benang dan kain potongan. Karya-karya produk kriya
tekstil yang dibuat antara lain kerajinan Totebag, Bros, Kalung dan Bando (Hair
menjiblak gambar pada kain, pemotongan kain dan kemudian menentukan sasaran
produksi PT. Bama Prima Textile ini, citra produk yang disampaikan bukan hanya
sebuah produk pakai atau produk hiasan saja, namun lebih luas lagi, yaitu juga
58
sebagai sebuah item fhasion yang didalamnya terdapat nilai kearifan lokal yang
industri sebagai produk kriya tekstil ini, diharapkan selain dapat mengurangi
anggapan masyarakat tentang limbah industri yang selama ini hanya dianggap
sebagai sampah kini bisa menjadi sebuah produk yang fungsional dan mempunyai
4.2 Saran
57 untuk mengurangi sampah lingkungan
Sebuah produk kriya tekstil dibuat
dan juga sebagai produk yang fungsional. Produk yang baik bukan hanya unik dan
melalui warna, objek, dan mode serta fungsi dari produk tersebut. Sama halnya
maupun harapan pribadi atau banyak orang.Namun seorang desainer, harus lebih
cermat dan lebih peka lagi dalam berkarya,yaitu untuk menciptakan sesuatu yang
harus bermakna dan berguna bagikehidupan banyak orang yang sesuai dengan
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
muslimah-kreatif-dalam-membuat-kalung-dari-kain-perca/(diunduh tanggal
20 Mei 2016)
http://www.blogmamen.com/2012/08/pengertian-seni-kriya-dan-
Sulistyo,Sari. 2012. Kreasi Apik dari Kain Lurik. Jakarta. Penerbit : Kriya
http://www.apakabardunia.com/2013/07/asal-muasal-kain-sarung.html