Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN GELAR KARYA PROJECT BEST LERNING

XIII DF

PADA MAPEL :

1. MAPEL : PEMBUATAN BUSANA

GURU PENGAMPU : SEFRINA NIRMALA, S.pd

2. MAPEL : PRESENTASI KREASI KARYA

GURU PENGAMPU : NINA WAHYUNI, S.pd

3. MAPEL : PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN

GURU PENGAMPU : YUNITA RAHAYU S.pd

DISUSUN OLEH

NAMA: REGITA DWI CAHYANI

NIS/NISN : 18359/0026013736
SEKOLAH MENENGAH NEGERI 3 PEKANBARU DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI RIAU 2022

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ujian kompetansi keahlian ( UKK) merupakan penilaian yang diselenggarakan khusus bagi
siswa smk untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang serta dengan
kualifikasi jenjang 2 ( dua) atau 3 ( tiga) pada KKNI. UKK dilaksanakan diakhir masa studi
oleh lembaga sertifikasi profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia
usaha/industry. Hasil UKKbagi peserta didik akan menjadi indikator ketercapaian standar
kompetensi lulusan. Sedangkan bagi stakeholder hasil UKK dijadikan sumber informasi
atas kompetensi yang dimiliki calon tenaga kerja.
Begitu pula dengan gelar karya project, acara ini adalah salah satunbentuk untuk
memenuhi UKK klaster 5 dengan jurusan desain fashion di SMKN 3 pekanbaru.

2.1 SUMBER IDE


Adalah segala sesuatu yang berwujud maupun tidak berwujud, yang digunakan untuk
mencapai hasil yang dapat menimbulkan seseorang untuk menciptakan suatu ide baru.
BAB II

ISI

2.1 Mood board

Moodboard merupakan sebuah benda atau sarana berupa papan atau bidang datar lainnya dengan
bebagai bentuk ( persegi, bulat, lonjong, segitiga dan lain sebagainya) yang di dalamnya berisi
kumpulan gambar-gambar, warna dan jenis yang dapat menggambarkan ide yang ingin
diwujudkan oleh seorang desainer.

2.1.1 Inspirasi desain

Adalah dengan melihat karya para desainer lain. Saat ini, ada banyak sekali situs berisi kumpulan
karya seni milik orang-orang dari seluruh dunia yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan
inspirasi desain.

2.1.2 Inspirasi bahan

Dengan tema musim panasp akan lebih baik kain yang dipilih memiliki sifat yang sejuk saat
dipakai, oleh karena itu bahan yang terpilih adalah katun walaupun sederhana tetapi tetap terlihat
menarik.

2.1.3 Inspirasi warna

Karena memiliki tema musim panas warna yang dipilih adalah cenderung lembut dan tidak
memberikan efek panas seperti warna hitam atau merah. Pengambilan warna ini terinspirasi dari
warna senja atau pada saat matahari terbenam seperti warna coklat, sage, lylac, dan orange muda.
2.2 DESAIN

2.2.1 DESAIN SKETSA

Desain sketsa adalah desain busana yang masih berupa gambaran atau draft yang diselesaikan
dengan pensil hitam. Desain ini biasanya digunakan tujuan pengenalan.

2.2.2 DESAIN ILUSTRASI

Desain ilustrasi adalah cara menggambarkan desain busana dengan ukuran dan pola
penggambaran di luar aturan/ukuran normal manusia.

2.2.3 DESAIN PRODUKSI

Desain produksi adalah desain yang dibuat untuk menunjukkan analisa desain serta detaila
sebuah busana.

2.3 POLA

2.3.1 UKURAN

no Daftar ukuran ukuran


1. Lingkar leher 44cm
2. Lingkar badan 94cm
3. Lingkar pinggang 79cm
4. Lingkar panggul 100cm
5. Lebar muka 35cm
6. Tinggi muka 38cm
7. lebar punggung 36cm
8. Panjang punggung 39cm
9. Lebar bahu 38cm
10. Panjang lengan 60cm
11. Lingkar kerung lengan 46cm
12. Lingkar ujung lengan 50cm
13. Panjang baju 150cm
14 Panjang celana 115cm

2.3.2 POLA DASAR

Pola dasar adalah terdiri pola badan bagian atas yaitu dari bahu sampai pinggangyang biasa
disebut dengan pola pola dasar bagian muka dan belakang. Pola badan bagian bawah yaitu dari
pinggang sampai lutut atau sampai mata kaki bisa disebut pola dasar.

2.3.3 PECAH POLA SESUAI DESAIN

Pecah pola sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mengubah atau mengembangkan pola
dasar bajuagar sesuai dengan contoh yang dikehendaki. Pengembangan pola baju ini umumnya
dapay dilakukan dengan memindahkan lipit, memotong, menyambung, serta menambahkan atau
mengurangin ukuran pola dasar.
2.3.4 RANCANGAN BAHAN

Merancang bahan adalah memperkirakan banyaknya bahan yang dibutuhkan pada proses
pemotongan. Rancangan bahan diperlukan sebagai pedoman ketika memotong bahan.

2.3.5 RANCANGAN HARGA

rancangan harga adalah rancangan menghitung harga-harga satuan dari barang-barang yang


diperlukan dalam menjahit, Atau membeli bahan dengan cukup.

no Nama barang kebutuhan Harga satuan jumlah


1. wastra 0,5 meter Rp.25.000 Rp.25.000
2. Totoyobo ungu 1 meter Rp.33.000 Rp.33.000
3. Totoyobo pecah 1 meter Rp.33.000 Rp.33.000
4. Totoyobo sage 2 meter Rp.66.000 Rp.66.000
5. Furing hero 1 meter Rp.18.000 Rp.18.000
6. Trikot 2 meter Rp.36.000 Rp.36.000
7. Resleting 1 buah Rp.10.000 Rp.10.000
TOTAL: Rp.221.000

2.4 JAHIT/SEWING

Proses penjahitan dalam menyatukan bagian-bagian kain yang telah dipotong berdasarkan pola.
Teknik jahit yang digunakan harus sesuai dengan desain dan bahan, karena jika tekniknya tidak
dapat maka hasil yang diperoleh pun tidak akan berkualitas.

2.4.1. menggunting

Memotong bahan kain dapat kategorikan ke dalam salah satu jenis pekerjaan yang memang
memiliki peran cukup penting baik dalam pembuatan busana maupun produk lain yang masih
ada hubungan
dengan bidang menjahit. Maka dari itulah persiapannya pun juga harus dilakukan sebaik-
baiknya.

2.4.1.1 BAHAN UTAMA

Busana dengan teknik tailoring dapat dikategorikan ke dalam jenis teknik menjahit yang
tergolong rumit. Sebab jika dilihat dari hasil. Busana tailoring itu tampilannya sudah pasti
berbeda dengan jenis busana yang lain. Bahan yang digunakan juga bahan serta berkualitas baik.

2.4.1.2 bahan puring

Berdasarkan desain dan tujuan pemakaiannya kain furing sendiri bisa dibuat dari berbagai jenis
serat. Mulai dari furing berbahan rayon, ling weight cotton,satin,sutera.

2.4.1.3 bahan tambahan


Wastra adalah kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara. Masing-masingnya
memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dari simbol, warna, ukuran hingga material yang
digunakan.

2.4.2 menjahit

Teknik menjahit yang diterapkan pada sebuah produk pakaian tidak dapat dipungkiri memang
memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kualitas busana yang dihasulkan.

2.4.3 pengepresan/menyetrika

Pengepresan merupakan salah saru proses penting yang bisa dilakukan dalam pembuatan busana
yang memiliki detail cukup rumit seperti lipat, yang tidak dapat dibentuk hanya dengan jahitan
sehingga bagian-bagian busana tersebut nantiknya akan Nampak lebih rapid an licin.

2.4.4 penyelesaian
Penyelesaian tugas ini penulis memperoleh banyak ilmu dan pengalaman baru mengenai
menjahit.

BUKTI PROTOFOLIO

KARYA KLASTER PEMBUATAN POLA


KLASTER REALISASI DESAIN
KLASTER GELAR KARYA
DISUSUN OLEH:
NAMA: REGITA DWI CAHYANI
NIS/NISN: 18359/0026013736

SEKOLAH MENEGAH NEGERI 3 PEKANBARU DINAS


PENDIDIKAN PROVINSI RIAU 2022

DAFTAR ISI

Bab 1 pendahulian............................................................................

1.1 latar belakang…………………………………………………………………


1.2 Sumber ide……………………………………………………………………….

Bab 2 isi……………………………………………………………………………………..

2.1 mood board…………………………………………………………………………

2.1.1 inspirasi desain…………………………………………………………………..

2.1.2 inspirasi bahan…………………………………………………………………

2.1.3 inspirasi warna………………………………………………………………….

2.2 desain……………………………………………………………………………………

2.2.1 desain sketsa……………………………………………………………………


2.2.2desain ilustrasi…………………………………………………………………….

2.2.3 desain produksi/drawing…………………………………………………

2.3 pola/pattern……………………………………………………………………….

2.3.1 ukuran………………………………………………………………………………

2.3.2 pola dasar…………………………………………………………………………..

2.3.3 pecah pola sesuai desain……………………………………………….

2.3.4 rancangan bahan…………………………………………………………

2.3.5 rancangan harga………………………………………………………….

2.4 jahit/sewing……………………………………………………………………..

2.4.1 menggunting…………………………………………………………………

2.4.1.1 bahan utama (bahan 1,2,3)………………………………………

2.4.1.2 bahan puring……………………………………………………………

2.4.1.3 bahan tambahan………………………………………………………

2.4.2 menjahit…………………………………………………………………………

2.4.3 pengepresan/menyetrika……………………………………………….

2.4.4 penyelesaian……………………………………………………………….

Bab 3 penutup…………………………………………………………………

3.1 kendala yang di temui…………………………………………………


3.2 kesan/pesan…………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai