Anda di halaman 1dari 9

TAHAPAN PEMBUATAN DISAIN BUSANA

(MENGGUNAKAN KAIN KHAS DAERAH JAWA TIMUR)

Oleh : Hapsari Kusumawardani

Berbicara tentang Wastra Indonesia atau yang dikenal dengan kain tradisonal
Indonesia, kita perlu bangga, karena masing-masing suku memiliki kriya wastranya
yang khas sebagai identifikasi dengan daerah tertentu.
Ragam Wastra Indonesia tumbuh karena memiliki makna dan filosofi (ilmu
pengetahuan yang mendasarinya).
 adanya ritual-ritual dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya,
 adanya bentuk rasa syukur,
 kebahagiaan,
 kedukaan

Kenapa disebut kain tradisonal:


 Karena kain tersebut berasal dari kebudayaan daerah lokal yang dibuat
secara tradisional
 menjadi salah satu ciri dari setiap daerah tersebut.

Busana Pesta
Busana pesta dapat diartikan busana yang dikenakan pada kesempatan
pesta, bisa pesta pernikahan, pesta ulang tahun, pesta wisuda dll. Inti dari kata
pesta adalah “kebahagiaan”.
Menilik dari kata glamour adalah serba gemerlap, atau berkilauan. Akan tetapi
dalam penerapan pada busana “Glamour” disini dapat diartikan kecantikan atau
daya pemikat.

Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum membuat desain:


 Perhatikan tema yang ditetapkan
 Ikuti hal-hal yang disyaratkan, baik dalam jalannya lomba maupun proses dari
materi yang ditetapkan seperti kategori yang diinginkan, material yang ditetapkan
dll.
 Perhatikan kriteria penilaian yang akan digunakan.

Kriteria dalam penilaian terdiri apa saja:


1. Perencanaan kain khas daerah jatim.
Hampir disetiap kota di Jawa Timur telah memiliki batik. Ada pula
beberapa daerah yang memiliki andalan tenunan. Keragaman kain khas Jawa
Timur ini menjadi pilihan untuk dapat diwujudkan dalam kreasi rancangan yang
akan dibuat.
Contoh Ragam kain khas Jatim
Batik Sidoarjo Batik Malang

Tenun Kediri Tenun Trenggalek


Dalam Memilih Kain agar terhindar kesalahan dalam pemakaian.
 Pahami kain tersebut, apakah motif yang dibuat digunakan untuk maksud tertentu
 Perhatikan bentuk ornament, agar terhindar dari kasalahan karena motif terbalik

Pertimbang dalam memilih kain:


 Motif dengan corak yang besar-besar
 Motif searah
 Motif menggunakan tumpal

2. Moodboard
Moodboard adalah komposisi gambar yang dibuat sebagai referensi untuk
menentukan ide dari desain yang akan dibuat. Moodboard sendiri merupakan
kumpulan gambar, tekstur, warna yang disusun yang sering digunakan seorang
desainner untuk membantunya mempermudah membuat konsep desain yang
matang dan maksimal.
Media moodboard dapat dibuat secara online atau manual dengan
menempelkan gambar, foto- foto pada kertas, yang didalamnya memuat tema, dan
karakter busana yang akan diangkat dalam sebuah desain.

Tujuannya:

untuk Membantu mengarahkan fashion designer dalam membuat desain


busana dari awal hingga akhir supaya tidak menyimpang dari tema yang
ditetapkan.

Cara membuat moodboard secara manual:

 Menentukan tema atau judul desain

 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

 Mengumpulkan berbagai elemen penyusunan moodboard (mengumpulkan


gambar-gambar, warna, tekstur dan material) yang dapat menggambarkan
wujud yang diinginkan.

 Menggunting gambar satu persatu.


 Menyusun dan menempel potongan gambar pada papan atau karton sesuai
dengan tema desain yang dibuat.

Berikut contoh moodboard untuk rancangan Zemudens

Gambar Moodboard
(Sumber : Laila, 2021)

3. Storyboard
Stoyboard merupakan rangkaian gambar beserta penjelasannya pada suatu
jalan cerita.

Dalam membuat Storyboard, buat cerita singkat yang menjelaskan tentang:

 inspirasi,

 konsep,

 pemilihan material,

 serta padu padan yang dipakai dalam pembuatan busana.


Berikut storyboard untuk rancangan Zemudens:

Gambar Story board


(Sumber : Laila, 2021)

4. Desain Koleksi

Gambar Desain Koleksi


(Sumber : Laila, 2021)
Gambar Desain Sketsa
(Sumber : Laila, 2021)

5. Desain Produk dan Analisa Desain


Desain produk 1 adalah gambar busana yang menjelaskan bagian-
bagian dari busana tersebut. Contoh berikut ini merupakan desain produksi 1
 Desain produksi 2 bertujuan untuk menjelaskan ukuran detail busana
secara jelas

Gambar Desain Produksi


(Sumber : Laila, 2021)

6. Rancangan harga
Merancang harga berfungsi untuk memberikan gambaran jumlah
biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan busana yang akan dibuat.

Yang perlu dicantumkan meliputi:

 Nama bahan, banyak bahan yang dibutuhkan, dan harga maupun jumlah
sesuai kebutuhannya.

 Bahan pendukung, seperti zipper, benang. Gesper dll.

 Kebutuhan dari masing-masing bahan dijumlahkan semua.


Tabel Rancangan Harga
No Nama bahan Kuantitas Harga Jumlah
Satuan
1 Kain denim 2,5 m Rp. 55.000 Rp. 137.500
2 Kain scuba 3m Rp. 50.000 Rp. 150.000
3 Kain organza doff 1,5 m Rp. 29.000 Rp. 43.500
4 Printing 3m Rp. 25.000 Rp. 75.000
5 Kain drill 0,5 m Rp. 30.000 Rp. 15.000
6 Benang jahit 3 pcs Rp. 1.800 Rp. 5.400
7 Zipper jepang 1 pcs Rp. 7.000 Rp. 7.000
8 Zipper jaket 1 pcs Rp. 10.000 Rp. 10.000
9 Gesper besi ukuran 2,5 2 pcs Rp. 2.500 Rp. 5.000
cm
10 Gesper besi ukuran 5 cm 1 pcs Rp. 5000 Rp. 5.000
11 Vislin 0,5 m Rp. 6.000 Rp. 3.000
Total Harga Habis Bahan Rp. 456.400

Rancangan bahan:

Sebelum merancang bahan sebaiknya diperhatikan terlebih dulu tentang:

 Tanda-tanda pola
 Arah serat
 Motif bahan
 Model pakaian
Lebar …

Panjang …
7. Pembuatan produk

Proses pembuatan disusun mulai dari ukuran, pembuatan pola dan


pecah polanya, peletakan pola, cutting, proses menjahit sampai dengan
finishingnya dipaparkan dalam langkah pembuatan produk busana.

8. Hasil Produk
Produk hasil rancangan Zemudens setelah melalui proses pembuatan
desain, sampai dengan langkah-langkah pembuatannya.

PUSTAKA

Batik Sidoarjo. 2017. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo

Kusrianto, Adi. 2013. Batik, Filosofi, Motif dan Kegunaan. Yogyakarta: Andi Offset.

Indra, Nur L. 2021. Laporan Pagelaran Busana. FT. UM.

Nobel. Aulia. 2019. Perancangan Busana Ready To Wear Wanita Dengan Gaya Japanese
Streatstyle Menggunakan Metode Zero Waste. Bandung: Universitas Telkom

Anda mungkin juga menyukai