Ada lima kebutuhan gizi bayi yang harus dipenuhi agar tumbuh kembang bayi optimal.
Simak juga sumber-sumber makanan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar gizi bayi
Anda.
Karbohidrat
Guna: bahan baku menghasilkan energy yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas bayi.
Sumber: beras, beras merah, tepung maizena, tepung roti, macaroni, pasta, kentang, havermut.
Protein
Guna: bahan utama pembentukan berbagai struktur organ, terutama tulang dan oto, termasuk selsel saraf otak.
Sumber: susu dan hasil olahannya (keju, krim dan yoghurt), daging (ternak, unggas, ikan), telur,
tahu, tempe dan kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah)
Lemak
Guna: bahan utama sumber energy, dan dibutuhkan oleh beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamil
A, agar dapat diserap oleh tubuh.
Sumber: minayk sayur (terutama minyak jagung, minyak wijen, dan minyak bunga matahari),
santan, mentega atau margarin.
Vitamin dan mineral
Guna: memperlancar berbagai proses metabolism di dalam tubuh, termasuk proses penghantaran
perintah di antara sel-sel saraf.
Sumber: bayam daun kangkung, brokoli, labu kuning, buncis muda, jagung, jamur merang,,
kacang kapri, wortel, pisang, jeruk, tomat, papaya, semangka, alpukat, melon, pir, dan apel.
Air
Guna: memuaskan rasa haus bayi dan membantu melancarkan kerja pencernaan bayi.
Sumber: ASI/PASI, air putih matang, sari buah segar dan makanan berkuah.
Semua nutrisi bayi harus diberikan dalam kadar yang seimbang. Sumber masalah kesehatan
anak-anak adalah jika asupan tidak seimbang, terutama jika hanya beberapa jenis zat gizi yang
dikonsumsi bayi. Kecukupan gizi tentu akan mendukung pertumbuhan anak secara optimal.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Balita/5.kebutuhan.gizi.bayi/001/001/986/30/3
Zat Besi
Terkandung dalam sereal yang diperkaya zat besi dan jenis kacang-kacangan.
Vitamin D
Berikan 400 IU Vitamin D setiap harinya.
Vitamin B12
Dapat ditemukan di dalam ikan, daging, ayam, telur, dan susu.
Dalam memperhatikan nutrisi bayi, selain masalah asupan makanan, yang sering dipertanyakan
oleh para orangtua adalah seberapa banyak asupan makanan yang harus mereka berikan kepada
bayinya. Jawabannya adalah orangtua harus membiarkan bayinya memberi tahu secara tidak
langsung, umumnya bayi akan makan saat mereka lapar dan berhenti saat merasa kenyang.
Memaksakan bayi untuk makan bukanlah hal yang baik karena akan menimbulkan masalah
dengan makanan saat mereka dewasa nanti.
Promina hadir dengan konsep Complete Stimulation yaitu rangkaian makanan bayi bergizi sesuai
dengan tahapan umur, variasi rasa juga tekstur yang tepat agar kemampuan oromotor bayi
terstimulasi dengan baik serta kebutuhan energi dan zat gizi bayi terpenuhi untuk mendukung
tumbuh kembang bayi secara optimal. Follow twitter kami @ProminaID atau bergabung di
prominaid untuk mendapatkan tips-tips seputar pemberian makan bayi dan tentang keluarga pada
umumnya.
Source :
www.babycenter.com
www.babynutritioncare.com
www.raisingchildren.net
Psikodinamik (Freud)
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral. Fase
oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat
makan dan minum.Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan karena
terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.
Psikososial (Erikson)
Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial adalah
tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan merupakan stimulus yang dapat
meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat
mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga.
Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman mendapatkan
beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerkan dan perabaan.dengan
dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian
juga dengan bertambah kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan
anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir,
sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok makanan.
2. Dampak Fisiologis
Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak. Selama
masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak tidak hanya pada kesehatan
ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari
kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan den gan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai
pada usia kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan
pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama pada saat terjadi
pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi
pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat
lahir dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa
kehamilan akan menurunkan berat badan bayi.
Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, toddler, prasekolah,
usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan
bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas.
Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak
Nutrien adalah zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Jenis nutrien
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air, Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan
mineral.
v AIR
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya. Air
merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan air pada bayi relatif
tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %.
Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak
UMUR
BERAT
BADAN( Kg )
3 Hari
7,0
250 800
80 100
10 Hari
3,2
400 500
125 150
3 Bulan
5,4
750 850
140 160
6 Bulan
7,3
950 1100
130 155
9 Bulan
8,6
1100 1250
125 145
1 Tahun
9,5
1350 1500
120 135
2 Tahun
11,8
1600 1800
115 125
4 Tahun
16,2
1800 2000
100 110
6 Tahun
20,0
2000 2500
90 100
10 Tahun
28,7
2200 2700
70 85
14 Tahun
45,0
2200 2700
50 60
18 Tahun
54,0
2200 2700
40 50
v PROTEIN
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu protein
hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein nabati dan lebih
mudah diserap oleh tubuh.
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu
tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel
jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
v LEMAK
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak essensial yaitu
asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan lemak merupakan
sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk
mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak.
v KARBOHIDRAT
Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang baru
mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 % dari
laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat
diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim.
Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 %
dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun dan sebaliknya
jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan BB.
v VITAMIN
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan yang berfungsi untuk
mempertahankan fungsi tubuh.
Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan dalam tubuh,
melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu.
Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12. Vitamin B1 atau tiamin diperlukan tubuh untuk
metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi (sebagai ko enzim). Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan tubuh akan merasa cepat lelah, kurang nafsu makan,
kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin penting dalam
metabolisme karbohidrat, asam amino, dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 akan
menyebabkan tubuh merasa lelah serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan.
Kekuarangan B 12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia.
Vitamin C penting bagi tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan
daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K. Vitamin A mempunyai
peranan penting terutama dalam pertumbuhan,penglihatan, reproduksi dan pemelliharaan
sel epitel. Vitamin D penting untukpenyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor,
pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan penting untuk berbagai
senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam fertilisasi manusia. Vitamin K
penting untuk proses pembekuan darah.
v MINERAL
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari
kalsium, klorida, khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium, fosfor, kalium,
natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
Pengaturan makanan untuk bayi dan anak sesuai dengan umur :
1. Pemberian ASI
2. Pemberian PASI
3. Pemberian makanan tambahan
Makanan utama bayi adalah ASI, karena ASI mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan
untuk perkembangan dan perkembangan bayi terutama pada usia dibawah satu tahun.
1. A. ASI dianjurkan untuk bayi karena:
1)
2)
3)
4)
1)
2)
3)
4)
5)
Mengurangi kegemukan.
Memberi kepuasan
2)
3)
4)
1)
Protein
2)
Karbohidrat
3)
Lemak
4) Vitamin
5)
Mineral
MACAM
KHASIAT
Immunoglobulin
Lysosime
Lactoperondase
membunuh streptococcus
Lactoperin
1. a.
Kebutuhan Nutrisi
1. a.
Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun kebtuhan
kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein tetap 1,2
gr/kgBB/hari.
2. Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada tingkat aktivitas anak.
3. Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama makan
dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan makan.
4. Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.
1. a.
Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran
tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.
2. Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang
sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan makanan sebagai
sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat remaja.
1. a.
Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai
kelompok makanan.
2. Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender & usia :
1. Remaja membutuhkan susu kalsium & protein dalam jumlah yang cukup untuk
meningkatkan pertumbuhan tulang & otot. Tingginya konsumsi minuman ringan dapat
menynebabkan asupan susu tidakadekuat asupan kalsium tidak mencukupi.
2. Defisensi makanan yang sering terjadi antara lain zat besi, folat dan zink. Zat besi yang
diperlukan oleh remaja perempuan beragam disesuaikan dengan kehilangan darah saat
menstruasi.
Pada usia ini semua kebutuhan nutrisi bayi dapat dipenuhi melalui air susu ibu (ASI) yang
mengandung komponen paling seimbang. Pengeluaran ASI dapat terjadi karena adanyia refleks
mengisap bayi yang juga dipengaruhi proses hormonal, terutama oksitosin dan prolaktin.
Apabila terjadi gangguan dalam ASI maka alternatifnya adalah susu formula, namun harus
diingat bahwa nilai kegunaan atau manfaat ASI tetap yang terbaik. Pemberian ASI eksklusif
berlangsung hingga enam bulan tanpa makanan pendamping lain, sebab kebutuhannya sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan oleh bayi.
Proses menyusui memiliki beberapa manfaat bagi bayi yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Bayi memperoleh zat kekebalan tubuh dari kolostrum dan imunoglobulin A yang tinggi yang
terkandung dalam ASI.
Membantu refleks bayi untuk mengisap yang dapat menunjang perkembangan rahang, gusi,
dan gigi bayi di kemudian hari.
Membantu proses bonding antara ibu dan anak sehingga kebutuhan kasih sayang (asih) bayi
terpenuhi.
Proses menyusui berlangsung sederhana dan tidak membutuhkan biaya mahal.
ASI memiliki suhu yang ideal, tidak perlu dipanaskan atau disterilkan terlebih dahulu, bebas
dari pencemaran kuman sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya gangguan saluran
pencernaan.
Mempercepat pengembalian bentuk dan ukuran rahim seperti sebelum mengandung.
ASI mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, mengingat banyak
zat gizi yang terkandung di dalamnva.
a. Imunoglobulin (IgA, IgG, IgM, IgD, IgE).
b. Lisozim merupakan enzim yang bersifat bakteriostatik terhadap enterobakteri dan kuman gram
negatif serta berfungsi sebagai pelindung terhadap berbagai macam virus.
c. Enzim laktoperoksidase yang berfungsi untuk membunuh streptokokus.
d. Faktor bifidus merupakan karbohidrat yang mengandung ntrogen dan berfungsi mencegah
pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan.
e. Faktor antistafilokokus merupakan asam lemak yang melindungi serangan bakteri
stafilokokus.
f. Laktoferin dan transferin merupakan protein yang dapat mengurangi tersedianya zat besi pada
pertumbuhan kuman.
g. Komponen komplemen, yaltu C3 dan C4 yang berfungsi untuk pertahanan tubuh.
h. Sel makrofag dan neutrofil yang berfungsi memfagosit kuman.
makanan yang dia inginkan, dan orang tuanyalah yang memilihkan untuk anak. Jadi, dapat
dikatakan bahwa tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun atau usia toddler sangat tergantung pada
bagaimana orangtuanya mengatur makanan anaknya.
Kecepatan perkembangan turun ketika usia toddler. Kebutuhan anak akan nutrien relatif
berkurang dibandingkan usia sebelumnya. Perhitungannya diutamakan pada kebutuhan kalori,
protein, vitamin. Kalsium dan fospor pun penting untuk perkembangan tulang. Toddler lebih
tertarik dalam lingkungan dan meningkatkan keterampilan motorik dibanding dengan makanan,
maka dari itu makanan yang disajikan harus selalu bervariasi.
PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK
1. Tinggi energi, protein, vitamin dan mineral
2. Dapat diterima oleh anak dengan baik
3. Diproduksi setempat dan menggunakan bahan-bahan setempat
4. Mudah didapat dalam bentuk kering dengan demikian mudah disimpan dan praktis
penggunaannya
5. Ringkas tetapi mempunyai nilai gizi maksimum
Hidangan merupakan jenis makanan yang disajikan untuk dimakan. Disini peran orang
tua harus memutuskan apa yang anaknya harus makan, khususnya pada usia 1-3 tahun karena
pada usia ini anak bersifat konsumen pasif dan rentan terhadap penyakit gizi (KKP dan anemia) .
Anak harus memutuskan seberapa banyak. Jadi tidak boleh memberlakukan habiskan makanan
dipiringmu tetapi cobalah sedikit segala makanan.
Jenis makanan anak ini termasuk buah, kue, semua jenis makanan lunak dan makanan
berasa, disamping asi atau susu yang mungkin masih diperlukan. Makanan lunak biasanya
dikonsumsi bagi anak yang belum memilika geraham, anak berumur 1 tahun 2 tahun
biasanya memiliki geraham maka bisa diberikan makanan biasa asalkan tidak pedas, berlemak,
dan merangsang. Pemberian sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat diganti
margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu,
Usia toddler memerlukan minimum dua porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk
memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A da B 12. Susu yang diperkaya memberikan
vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus digunakan sampai toddler mencapai
usia 2 tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup. Separuh dari
asupan protein toddler harus mengandung nilai protein biologi tinggi.
Pada usia toddler biasanya lebih menyukai makanan manis seperti, cokelat, permen, dan
eskrim. Sedangkan sayuran kurang disukai, keadaan ini harus lebih diperhatikan agar anak dapat
menyukai berbagai jenis sayuran. Maka dari itu pemberian sayuran dan buah-buahan harus
bervariasi, minyak dapat diganti margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu
atau madu,
Makanan kecil boleh diberikan antara 2 waktu makan, sepanjang tidak mengurangi
selera makan. Dalam keadaan tertentu anak lebih menyukai makanan kecil daripada makanan
utama. Hal ini masih diperbolehkan selama kandungan nutrien dalam makanan kecil tersebut
masih terpenuhi dan hal ini hanya bersifat sementara. Jadwal pemberian makan untuk usia ini
tidak berbeda dengan jadwal makan orang dewasa.
Snack
Makan siang
2 bungkus krakers
120 cc susu rendah lemak
Makan malam
Snack
B.
Seperti pada orang dewasa, suasana yang menyenangkan dapat membangkitkan selera makan
anak
1. Manfaat Makanan
a. Makanan sebagai sumber zat gizi
Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi anak sebagai zat tenaga, zat pembangun , dan zat
pengatur.
1) Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi
anak, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya.
Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga anak usia pra sekolah relatif lebih besar
daripada orang dewasa.
2) Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organorgan tubuh anak saja, tetapi juga menggantikan jaringan yang aus atau rusak.
3) Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan
seperti yang diharapkan. Berikut ini zat yang berperan sebagai zat pengatur.
a)
Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C ) maupun yang larut dalam
lemak ( vitamin A, D, E, dan K ).
b)
c)
2. Kebutuhan Gizi
Pada usia pra sekolah, diperlukan nutrisi antara lain:
1. Karbohidrat: minimal 130 gr/hari, yang berfungsi sebagai sumber energi untuk otak, jadi
diusahakan sebelum memulai aktivitas sebaiknya mengkonsumsi karbohidrat kompleks.
misalnya roti, nasi, jagung, ketela, sagu, ubi jalar.
2. Protein: berfungsi sebagai pertumbuhan, dianjurkan 3-5 porsi per hari. Sumber protein
bisa terbagi menjadi dua yaitu: sumber protein hewani yang bisa didapat dari susu, telur,
daging dan ikan. Dan protein nabati yang bisa didapat dari kacang-kacangan, seperti
kacang kedele, kacang hijau, kacang merah; sayuran hijau atau berwarna, misalnya
bayam, tomat, wortel; bahan makanan yang telah diproses terlebih dahulu, misalnya tahu,
tempe.
3. Lemak : terutama asam lemak esensial (Omega 3 & Omega 6), sangat baik untuk mata,
syaraf, dan jaringan lain. Jumlah yg diperlukan secukupnya. Lemak biasanya didapat dari
ikan, telur, susu,
4. Vitamin dan mineral: vitamin A, D, E, K, B komplek dan C, dan untuk mineralnya
Kalsium, Zat besi, dan lain-lain. Makanan yang mengandung vitamin didapat dari
sayuran misalnya, jagung muda, wortel, bayam,cabe hijau, tomat, sawi, dll. Buah
misalnya apokat, belimbing, apel, jeruk, mangga, jambu batu, dan yang terdapat dari
hewan misalnya atam, hati sapi, telur itik, ikan segar, daging sapi.sedangkan sumber
kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan,
kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.Makanan yang banyak mengandung zat
besi adalah hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih (ayam, ikan),
kacang-kacangan, sayuran hijau.
5. Serat: jumlah yang diperlukan tergantung usianya berapa: (Usia + 5 gram). Sumber serat
biasanya didapat dari kacang- kacangan, bayam,labu, pear,jambu biji, agar-agar.
Anak usia pra sekolah dan sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan,
untuk itu berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus ditunjang dengan rangsangan
lingkungan yang baik. Apabila kegemukan, jangan diberikan diet yang ketat , namun jika asupan
gizi kurang, buatlah suasana makan menjadia menyenangkan.
Kelompok makanan. Go foods adalah makanan yang kaya zat nutrisi, rendah
kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya. Makanan ini dapat di konsumsi setiap saat, contoh:
buah-buahan, sayuran, gandum, serelia, daging tanpa lemak, unggas tanpa ulit, kacang-kacangan,
susu nonfat, telur dan air putih. Slow foods atau Sometimes foods adalah makanan yang
tinggi lemak, kolesterol, dan kalori. Tidak boleh terlalu sering dikonsumsi, contoh: daging asap,
daging berlemak, salad dressings, mayonais, susu, jus buah, dan buah kering. Whoa foods
adalah makanan yang tinggi kandungan lemak jahat dan kalori. Contoh: kentang goreng, buah
kalengan, daging berlemak, ayam goreng dengan kulitnya, telur (termasuk kuning telur), kue-kue
kering atau cookies, cake (termasuk bolu dan tart), popcorn yang disiram mentega cair, susu dan
soda. Sayuran dan buah-buahan yang diberikan pun harus bervariasi, minyak dapat diganti
margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu,
. 5gm/lb (Misalnya 40
anak akan
membutuhkan 20 gram
protein / hari)
Kalsium : susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan, kacangkacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.
800 mg-1000mg/hari
Besi : hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih (ayam, ikan), 10mg/hari
kacang-kacangan, sayuran hijau.
Serat : agar-agar
1,5 cangkir
Berbagai faktor yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama
pada anak usia toddler dan usia pra sekolah antara lain sebagai berikut:
a) Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang sungguhpun
berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya saja. Dengan demikian,
kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan
tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan relatif baik (cukup). Keadaan ini menunjukkan
bahwa ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan tubuh mempunyai sebab buruknya
mutu
gizi
makanan
keluarga,
khususnya
makanan
anak
balita.
Menurut Dr. Soegeng Santoso, M.pd, 1999, masalah gizi Karena kurang pengetahuan dan
keterampilan dibidang memasak menurunkan komsumsi anak, keragaman bahan dan keragaman
jenis masakan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebosanan.
b)
c)
Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang makan makanan tertentu masih sering
kita jumpai terutama di daerah pedesaan. Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan,
ataupun daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya dan hanya diwarisi secara
dogmatis turun temurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makanan seperti itu
guna keperluan pertumbuhan tubuhnya.
Kadang-kadang kepercayaan orang akan sesuatu makanan anak kecil membuat anak sulit
mendapat cukup protein. Beberapa orang tua beranggap ikan, telur, ayam, dan jenis makanan
protein lainnya memberi pengaruh buruk untuk anak kecil. Anak yang terkena diare malah
dipuasakan (tidak diberi makanan). Cara pengobatan seperti ini akan memperburuk gizi anak.
( Dr. Harsono, 1999).
d)
ibu sudah hamil lagi, maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak akan menjadi berkurang.akan
tetapi air susu ibu ( ASI ) yang masih sangat dibutuhkan anak akan berhenti keluar.
Anak yang belum dipersiapkan secara baik untuk menerima makanan pengganti ASI,
yang kadang-kadang mutu gizi makanan tersebut juga sangat rendah, dengan penghentian
pemberian ASI karena produksi ASI berhenti, akan lebih cepat mendorong anak ke jurang
malapetaka yang menderita gizi buruk, yang apabila tidak segera diperbaiki maka akan
menyebabkan kematian. Karena alasan inilah dalam usaha meningkatkan kesejahteraan keluarga,
disamping memperbaiki gizi juga perlu dilakukan usaha untuk mengatur jarak kelahiran dan
kehamilan.
f)
Sosial Ekonomi
Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan.
Tidak dapat disangkal bahwa penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan yang
disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan.
g)
Penyakit infeksi
Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan. Penyakit ini
juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.
Diare dan muntah dapat menghalangi penyerapan makanan.
Penyakit-penyakit umum yang memperburuk keadaan gizi adalah: diare, infeksi saluran
pernapasan atas, tuberculosis, campak, batuk rejan, malaria kronis, cacingan. ( Dr. Harsono,
1999).
http://ndezz-ndezz.blogspot.com/2011/05/gizi-usia-todler-dan-pra-sekolah.html
WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun. Mereka berbeda
dengan orang dewasa, karena anak mempunyai ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang, sampai berakhirnya masa remaja. Anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
tubuh yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh. Sedangkan perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks(Nasar, 2005).
(1) Perkembangan fisik. Fisik anak usia sekolah lebih kuat dibandingkan usia
dibawahnya, sehingga aktivitas fisiknya tampak lebih menonjol dan mempunyai
kemampuan motorik/bermain.
(2) Perkembangan mental. Anak mempunyai minat terhadap tugas-tugas sekolah seperti
membaca, menulis, berhitung dan menggambar. Mereka senang bertanya kepada orang
lain (guru atau orang tua) dimana mereka sedang mengeksplorasi apa yang dilihat dan
dirasakan.
(3) Perkembangan emosi. Anak pada usia ini sudah mampu mengendalikan emosi. Anak
sudah dapat mengendalikan emosi di lingkungannya tetapi di luar rumah kadang masih
kurang; (4) Perkembangan sosial. Anak sedang mempelajari cara bersosialisasi pada
peran social di masyarakat.
Anak sekolah sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak oleh karena itu
diperlukan asupan makanan yang mengandung gizi seimbang, agar proses tersebut tidak
terganggu. Pada masa sekolah selain peran orang tua, kesadaran anak sekolah juga diperlukan
karena mereka sudah mampu memilih makanan mana yang dia sukai. Status gizi baik atau status
gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien,
sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan
kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Almatsier, 2002).
Fase usia sekolah membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk menunjang masa
pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih besar
dibandingkan usia sebelumnya, karena anak sekolah lebih banyak melakukan aktivitas fisik
seperti bermain, berolahraga atau membantu orangtuanya. Memasuki usia 10-12 tahun, anak
semakin membutuhkan energi dan zat gizi yang lebih besar dibanding anak yang berusia di
bawahnya. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak laki-laki dan perempuan mulai
dibedakan.
Gizi menjadi masalah yang penting bagi anak sekolah, karena gizi bisa mencerdaskan anak.
Anak yang kekurangan gizi mudah mengantuk dan kurang bergairah yang dapat menganggu
proses belajar di sekolah dan menurun prestasi belajarnya, daya pikir anak juga akan kurang,
karena pertumbuhan otaknya tidak optimal. Orang tua perlu memerikan perhatian pada anak usia
sekolah, karena pada umumnya mereka disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar rumah
sehingga cenderung melupakan waktu makan termasuk kebiasaan makan pagi. Makan pagi yang
cukup akan memenuhi kebutuhan energi selama belajar di sekolah, sekaligus mencegah
penurunan kadar gula darah yang berakibat pada terganggunnya konsentrasi anak dalam
menerima pelajaran di sekolah.
Pola asupan makanan yang tidak seimbang pada anak usia sekolah dalam jangka waktu yang
lama akan menyebabkan kurangnya gizi dalam tubuh. Anak usia sekolah sangat memerlukan
asupan makanan yang seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya. Anak sekolah perlu
mendapat asupan gizi yang seimbang, sehingga akan tumbuh sesuai perkembangan usianya dan
ada kesesuaian antara BB/umur, TB/umur dan BB/TB. Pola asupan makanan dan pengaturan
makanan untuk anak usia sekolah sangat penting dilakukan.
Diet seimbang anak usia sekolah yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium dan adekuat
tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan bagi anak antara lain :
(1) memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya.
(3) bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan keadaan
faali anak.