Anda di halaman 1dari 27

5 Kebutuhan Gizi Bayi

Ada lima kebutuhan gizi bayi yang harus dipenuhi agar tumbuh kembang bayi optimal.
Simak juga sumber-sumber makanan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar gizi bayi
Anda.
Karbohidrat
Guna: bahan baku menghasilkan energy yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas bayi.
Sumber: beras, beras merah, tepung maizena, tepung roti, macaroni, pasta, kentang, havermut.
Protein
Guna: bahan utama pembentukan berbagai struktur organ, terutama tulang dan oto, termasuk selsel saraf otak.
Sumber: susu dan hasil olahannya (keju, krim dan yoghurt), daging (ternak, unggas, ikan), telur,
tahu, tempe dan kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah)
Lemak
Guna: bahan utama sumber energy, dan dibutuhkan oleh beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamil
A, agar dapat diserap oleh tubuh.
Sumber: minayk sayur (terutama minyak jagung, minyak wijen, dan minyak bunga matahari),
santan, mentega atau margarin.
Vitamin dan mineral
Guna: memperlancar berbagai proses metabolism di dalam tubuh, termasuk proses penghantaran
perintah di antara sel-sel saraf.
Sumber: bayam daun kangkung, brokoli, labu kuning, buncis muda, jagung, jamur merang,,
kacang kapri, wortel, pisang, jeruk, tomat, papaya, semangka, alpukat, melon, pir, dan apel.
Air
Guna: memuaskan rasa haus bayi dan membantu melancarkan kerja pencernaan bayi.
Sumber: ASI/PASI, air putih matang, sari buah segar dan makanan berkuah.
Semua nutrisi bayi harus diberikan dalam kadar yang seimbang. Sumber masalah kesehatan

anak-anak adalah jika asupan tidak seimbang, terutama jika hanya beberapa jenis zat gizi yang
dikonsumsi bayi. Kecukupan gizi tentu akan mendukung pertumbuhan anak secara optimal.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Balita/5.kebutuhan.gizi.bayi/001/001/986/30/3

Kebutuhan Nutrisi Bayi


Kebutuhan nutrisi bayi adalah sesuatu yang umumnya menjadi pusat perhatian para orangtua.
Hal paling penting adalah memastikan bahwa bayi Anda menerima asupan makanan yang sesuai.
Memastikan hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit karena asupan terbaik untuk bayi pastilah
ASI. ASI adalah asupan terpenting untuk bayi sampai mereka berusia 6 bulan, maka itu usaha
untuk terus memberikan ASI harus tetap dilakukan.
Setelah usia 4-6 bulan, saat asupan makanan bayi Anda mulai berubah dari makanan cair ke
makanan padat, dokter Anda mungkin mulai menyarankan untuk memberi suplemen tambahan
untuk memperkaya nutrisi bayi Anda. Sehubungan dengan suplemen tambahan ini sebaiknya
Anda berkonsultasi dengan dokter Anda, tetapi umumnya suplemen yang dianjurkan dokter
antara lain :

Zat Besi
Terkandung dalam sereal yang diperkaya zat besi dan jenis kacang-kacangan.
Vitamin D
Berikan 400 IU Vitamin D setiap harinya.
Vitamin B12
Dapat ditemukan di dalam ikan, daging, ayam, telur, dan susu.

Dalam memperhatikan nutrisi bayi, selain masalah asupan makanan, yang sering dipertanyakan
oleh para orangtua adalah seberapa banyak asupan makanan yang harus mereka berikan kepada
bayinya. Jawabannya adalah orangtua harus membiarkan bayinya memberi tahu secara tidak
langsung, umumnya bayi akan makan saat mereka lapar dan berhenti saat merasa kenyang.
Memaksakan bayi untuk makan bukanlah hal yang baik karena akan menimbulkan masalah
dengan makanan saat mereka dewasa nanti.
Promina hadir dengan konsep Complete Stimulation yaitu rangkaian makanan bayi bergizi sesuai
dengan tahapan umur, variasi rasa juga tekstur yang tepat agar kemampuan oromotor bayi
terstimulasi dengan baik serta kebutuhan energi dan zat gizi bayi terpenuhi untuk mendukung
tumbuh kembang bayi secara optimal. Follow twitter kami @ProminaID atau bergabung di
prominaid untuk mendapatkan tips-tips seputar pemberian makan bayi dan tentang keluarga pada
umumnya.
Source :
www.babycenter.com
www.babynutritioncare.com
www.raisingchildren.net

Kebutuhan Cairan dan Nutrisi Anak


KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK
Dampak nutrisi pada tumbuh kembang :
1. Dampak Psikologis mencakup aspek psikodinamik, psikososial dan maturasi organik.

Psikodinamik (Freud)

Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral. Fase
oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat
makan dan minum.Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan karena
terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.

Psikososial (Erikson)

Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial adalah
tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan merupakan stimulus yang dapat
meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat
mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga.

Maturasi Organik (Piaget)

Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman mendapatkan
beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerkan dan perabaan.dengan
dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian
juga dengan bertambah kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan
anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir,
sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok makanan.
2. Dampak Fisiologis
Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak. Selama
masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak tidak hanya pada kesehatan
ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari
kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan den gan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai
pada usia kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan
pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama pada saat terjadi
pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi
pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat
lahir dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa
kehamilan akan menurunkan berat badan bayi.

Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, toddler, prasekolah,
usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan
bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas.
Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak
Nutrien adalah zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Jenis nutrien
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air, Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan
mineral.
v AIR
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya. Air
merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan air pada bayi relatif
tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %.
Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak
UMUR

BERAT
BADAN( Kg )

AIR TOTAL 24 Jam( ml )AIR Kg BB 24 Jam( ml )

3 Hari

7,0

250 800

80 100

10 Hari

3,2

400 500

125 150

3 Bulan

5,4

750 850

140 160

6 Bulan

7,3

950 1100

130 155

9 Bulan

8,6

1100 1250

125 145

1 Tahun

9,5

1350 1500

120 135

2 Tahun

11,8

1600 1800

115 125

4 Tahun

16,2

1800 2000

100 110

6 Tahun

20,0

2000 2500

90 100

10 Tahun

28,7

2200 2700

70 85

14 Tahun

45,0

2200 2700

50 60

18 Tahun

54,0

2200 2700

40 50

v PROTEIN

Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu protein
hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein nabati dan lebih
mudah diserap oleh tubuh.
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu
tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel
jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
v LEMAK
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak essensial yaitu
asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan lemak merupakan
sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk
mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak.
v KARBOHIDRAT
Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang baru
mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 % dari
laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat
diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim.
Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 %
dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun dan sebaliknya
jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan BB.
v VITAMIN

Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan yang berfungsi untuk
mempertahankan fungsi tubuh.
Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak.

Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan dalam tubuh,
melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu.

Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12. Vitamin B1 atau tiamin diperlukan tubuh untuk
metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi (sebagai ko enzim). Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan tubuh akan merasa cepat lelah, kurang nafsu makan,
kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin penting dalam
metabolisme karbohidrat, asam amino, dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 akan
menyebabkan tubuh merasa lelah serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan.
Kekuarangan B 12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia.

Vitamin C penting bagi tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan
daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K. Vitamin A mempunyai
peranan penting terutama dalam pertumbuhan,penglihatan, reproduksi dan pemelliharaan
sel epitel. Vitamin D penting untukpenyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor,
pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan penting untuk berbagai
senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam fertilisasi manusia. Vitamin K
penting untuk proses pembekuan darah.

v MINERAL
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari
kalsium, klorida, khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium, fosfor, kalium,
natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
Pengaturan makanan untuk bayi dan anak sesuai dengan umur :

GOLONGAN UMUR 0 1 TAHUN

1. Pemberian ASI
2. Pemberian PASI
3. Pemberian makanan tambahan
Makanan utama bayi adalah ASI, karena ASI mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan
untuk perkembangan dan perkembangan bayi terutama pada usia dibawah satu tahun.
1. A. ASI dianjurkan untuk bayi karena:
1)

Nilai, komponen yang terkandung didalamnya sangat sesuai untuk bayi.

2)

Mengandung antibody, yaitu kolostrum

3)

Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi

4)

Praktis, selalu segar dan ekonomis.


1. B. Manfaat ASI bagi bayi:

1)

Perlindungan terhadap infeksi dan diare.

2)

Perlindungan terhadap alergi.

3)

Mempererat hubungan antara Ibu dengan Bayi.

4)

Memperbagus gigi dan bentuk rahang.

5)

Mengurangi kegemukan.

1. C. Manfaat ASI bagi Ibu:


1)

Memberi kepuasan

2)

Praktis dan murah

3)

Mengembalikan bentuk tubuh

4)

Menunda masa subur


1. D. Nilai Gizi ASI:

1)

Protein

2)

Karbohidrat

3)

Lemak

4) Vitamin
5)

Mineral

E. Zat-zat kekebalan ASI:

MACAM

KHASIAT

Immunoglobulin

melindungi dari infeksi

Zat anti stapilococcus

menghambat pertumbuhan Stapilococcus

Lysosime

menghancurkan dinding sel bakteri

Lactoperondase

membunuh streptococcus

Lactoperin

membunuh beberapa jenis organisme

Sel darah putih

membuat C3 dan C4 , lactoperin Ig. D

GOLONGAN UMUR 1 3 TAHUN

1. a.

Kebutuhan Nutrisi

1. Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan anak usia


ini terhadap kalori, protein dan cairan menurun.
2. Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kgBB/hari.
3. Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin asupan
makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit harus dilakuakn untuk
screening anemia.
4. Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima protein yang cukup, harus
dirujuk ke ahli gizi.

1. b. Pola dan pilihan makanan


1. Pada usia 12 bulan, kebanyakan toddler makan makanan keluarga.
2. Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami anoreksi fisiologis dan
menjadi pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu makanan tertentu, mkan
dalam jumlah besar di suatu hari dan sangat sedikit di hari berikutnya.
3. Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai makanan dalam porsi kecil
(makanan yang enak dan mengundang selera).
4. Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring daripada makanan yang
dicampur.
5. Orangtua harus menanjurkan penggunaan alat makan tetapi menyadari bahwa
toddler lebih menyukai mengunakan tangan.

GOLONGAN UMUR 3 6 TAHUN

1. a.

Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun kebtuhan
kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein tetap 1,2
gr/kgBB/hari.
2. Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada tingkat aktivitas anak.

1. b. Pola dan pilihan makanan


1. Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan kombinasi dan hati.
2. Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging, kentang, buah-buahan dan
permen.

3. Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama makan
dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan makan.
4. Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.

GOLONGAN UMUR 6 12 TAHUN

1. a.

Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran
tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.
2. Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang
sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan makanan sebagai
sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat remaja.

1. b. Pola dan pilihan makanan


1. Anak terpajan dengan pengalaman makan yang lebih luas di kantin sekolah, anak
mungkin tetap memilih-milih dalam hal makanan tetapi harus lebih mempunyai
kemauan untuk mencoba makanan-makanan baru.
2. Di rumah anak harus makan apa yang keluarga makan. Pola makan anak dapat
mencerminkan budaya keluarga.
3. Banyak anak pada usia ini yang tidak menyukai sayuran, hati dan makanan pedas.
4. Anggota keluarga memainkan peranan penting dalam mempengaruhi pilihan anak
terhadap makanan, namun teman sebaya dan media juga berpengaruh.

GOLONGAN UMUR 12 18 TAHUN

1. a.

Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai
kelompok makanan.
2. Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender & usia :

& usia 11 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari

& usia 15 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari

% 11 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari

% 15 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari

1. Remaja membutuhkan susu kalsium & protein dalam jumlah yang cukup untuk
meningkatkan pertumbuhan tulang & otot. Tingginya konsumsi minuman ringan dapat
menynebabkan asupan susu tidakadekuat asupan kalsium tidak mencukupi.
2. Defisensi makanan yang sering terjadi antara lain zat besi, folat dan zink. Zat besi yang
diperlukan oleh remaja perempuan beragam disesuaikan dengan kehilangan darah saat
menstruasi.

1. b. Pola dan pilihan makanan


1. Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang di antara aktivitas
mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu mempertahankan diet yang
seimbang.
2. Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin sulit
karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk, pengaruh teman sebaya dan
kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa kalori.
3. Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut
mempengaruhi pilihan remaja terhadap makanan.
4. Remaja perempuan sangat rentan terhadap prilaku makan yang negatif.
http://perawatmaju.wordpress.com/2011/04/18/kebutuhan-cairan-dan-nutrisi-anak/

Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Usia Tumbuh


Kembang Bayi

Kebutuhan nutrisi pada setiap anak berbeda, mengingat kebutuhan untuk


pert-umbuhan dan perkembangan sel atau organ pada anak berbeda. Perbedaan int menyebabkan
jumlah dan komponen zat gizi yang dibutultkan anak juga berlainan.
Secara umum kebutuhan nutrisi pada anak dapat dikelompokkan berdasarkan usia anak: mulai
usia 0-6 bulan, 6-9 bulan, 9-12 bulan, usia toddler (prasekolah), usia sekolah, dan usia remaja.
Usia 0-6 bulan

Pada usia ini semua kebutuhan nutrisi bayi dapat dipenuhi melalui air susu ibu (ASI) yang
mengandung komponen paling seimbang. Pengeluaran ASI dapat terjadi karena adanyia refleks
mengisap bayi yang juga dipengaruhi proses hormonal, terutama oksitosin dan prolaktin.
Apabila terjadi gangguan dalam ASI maka alternatifnya adalah susu formula, namun harus
diingat bahwa nilai kegunaan atau manfaat ASI tetap yang terbaik. Pemberian ASI eksklusif
berlangsung hingga enam bulan tanpa makanan pendamping lain, sebab kebutuhannya sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan oleh bayi.
Proses menyusui memiliki beberapa manfaat bagi bayi yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Bayi memperoleh zat kekebalan tubuh dari kolostrum dan imunoglobulin A yang tinggi yang
terkandung dalam ASI.
Membantu refleks bayi untuk mengisap yang dapat menunjang perkembangan rahang, gusi,
dan gigi bayi di kemudian hari.
Membantu proses bonding antara ibu dan anak sehingga kebutuhan kasih sayang (asih) bayi
terpenuhi.
Proses menyusui berlangsung sederhana dan tidak membutuhkan biaya mahal.
ASI memiliki suhu yang ideal, tidak perlu dipanaskan atau disterilkan terlebih dahulu, bebas
dari pencemaran kuman sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya gangguan saluran
pencernaan.
Mempercepat pengembalian bentuk dan ukuran rahim seperti sebelum mengandung.
ASI mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, mengingat banyak
zat gizi yang terkandung di dalamnva.
a. Imunoglobulin (IgA, IgG, IgM, IgD, IgE).
b. Lisozim merupakan enzim yang bersifat bakteriostatik terhadap enterobakteri dan kuman gram
negatif serta berfungsi sebagai pelindung terhadap berbagai macam virus.
c. Enzim laktoperoksidase yang berfungsi untuk membunuh streptokokus.
d. Faktor bifidus merupakan karbohidrat yang mengandung ntrogen dan berfungsi mencegah
pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan.
e. Faktor antistafilokokus merupakan asam lemak yang melindungi serangan bakteri
stafilokokus.
f. Laktoferin dan transferin merupakan protein yang dapat mengurangi tersedianya zat besi pada
pertumbuhan kuman.
g. Komponen komplemen, yaltu C3 dan C4 yang berfungsi untuk pertahanan tubuh.
h. Sel makrofag dan neutrofil yang berfungsi memfagosit kuman.

i. Lipase merupakan zat antivirus.


Tidak semua anak mendapatkan ASI, banyak ditemukan anak-anak yang kebutuhan nutrisinya
dipenuhi oleh susu formula. Untuk itu, dalam pemakaian susu formula atau susu botol juga perlu
diperhatikan beberapa hal, di antaranya sterilkan dahulu sebelum memberikannya kepada bayi
dengan cara dipanaskan, jangan membuat susu dalam botol terlalu lama, ikuti petunjuk
pemakaian susu formula, dan lain-lain.
http://rachmadrevanz.com/2011/kebutuhan-nutrisi-berdasarkan-usia-tumbuh-kembang-bayi.html

GIZI USIA TODLER DAN PRA SEKOLAH


BAB II
PEMBAHASAN

A. Makanan Untuk Usia Toddler


Toddler adalah anak yang berusia 1-3 tahun. Makanan usia toddler banyak tergantung
pada orang tua atau pengasuhnya, karena anak anak ini belum dapat menyebutkan nama

makanan yang dia inginkan, dan orang tuanyalah yang memilihkan untuk anak. Jadi, dapat
dikatakan bahwa tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun atau usia toddler sangat tergantung pada
bagaimana orangtuanya mengatur makanan anaknya.
Kecepatan perkembangan turun ketika usia toddler. Kebutuhan anak akan nutrien relatif
berkurang dibandingkan usia sebelumnya. Perhitungannya diutamakan pada kebutuhan kalori,
protein, vitamin. Kalsium dan fospor pun penting untuk perkembangan tulang. Toddler lebih
tertarik dalam lingkungan dan meningkatkan keterampilan motorik dibanding dengan makanan,
maka dari itu makanan yang disajikan harus selalu bervariasi.
PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK
1. Tinggi energi, protein, vitamin dan mineral
2. Dapat diterima oleh anak dengan baik
3. Diproduksi setempat dan menggunakan bahan-bahan setempat
4. Mudah didapat dalam bentuk kering dengan demikian mudah disimpan dan praktis
penggunaannya
5. Ringkas tetapi mempunyai nilai gizi maksimum
Hidangan merupakan jenis makanan yang disajikan untuk dimakan. Disini peran orang
tua harus memutuskan apa yang anaknya harus makan, khususnya pada usia 1-3 tahun karena
pada usia ini anak bersifat konsumen pasif dan rentan terhadap penyakit gizi (KKP dan anemia) .
Anak harus memutuskan seberapa banyak. Jadi tidak boleh memberlakukan habiskan makanan
dipiringmu tetapi cobalah sedikit segala makanan.

Jenis makanan anak ini termasuk buah, kue, semua jenis makanan lunak dan makanan
berasa, disamping asi atau susu yang mungkin masih diperlukan. Makanan lunak biasanya
dikonsumsi bagi anak yang belum memilika geraham, anak berumur 1 tahun 2 tahun
biasanya memiliki geraham maka bisa diberikan makanan biasa asalkan tidak pedas, berlemak,
dan merangsang. Pemberian sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat diganti
margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu,
Usia toddler memerlukan minimum dua porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk
memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A da B 12. Susu yang diperkaya memberikan
vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus digunakan sampai toddler mencapai
usia 2 tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup. Separuh dari
asupan protein toddler harus mengandung nilai protein biologi tinggi.
Pada usia toddler biasanya lebih menyukai makanan manis seperti, cokelat, permen, dan
eskrim. Sedangkan sayuran kurang disukai, keadaan ini harus lebih diperhatikan agar anak dapat
menyukai berbagai jenis sayuran. Maka dari itu pemberian sayuran dan buah-buahan harus
bervariasi, minyak dapat diganti margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu
atau madu,
Makanan kecil boleh diberikan antara 2 waktu makan, sepanjang tidak mengurangi
selera makan. Dalam keadaan tertentu anak lebih menyukai makanan kecil daripada makanan
utama. Hal ini masih diperbolehkan selama kandungan nutrien dalam makanan kecil tersebut
masih terpenuhi dan hal ini hanya bersifat sementara. Jadwal pemberian makan untuk usia ini
tidak berbeda dengan jadwal makan orang dewasa.

Contoh Menu untuk Toddler Berdasarkan Piramida Makanan


Sarapan

cangir sereal kering dan tidak manis


cangkir jus jeruk
120 cc susu rendah lemak

Snack

- 1 buah pisang utuh

Makan siang

1 sdt selai kacang


1 sdt seluruh buah-buahan kaleng
1 tangkap roti gandum

2 sdt kacang polong


120 cc susu rendah lemak
Snack

2 bungkus krakers
120 cc susu rendah lemak

Makan malam

1 paha ayam, dibakar tanpa kulit


- cangkir macaroni dan keju
2 sdt kacang hijau, dimasak
120-180 cc susu rendah lemak

Snack

B.

cangkir yogurt beku

Makanan Untuk Usia Prasekolah


Prasekolah adalah anak yang berusia 4-6 tahun .Berbeda dengan anak usia toddler.
mereka sudah mulai dapat memilih apa yang disukai, dapat menyebutkan nama masakan yang
pernah ia dengar namanya. Yang penting disini orangtua harus bijaksana tentang makananapa
yang sebaiknya diperkenalkan pada mereka.
Pada usia prasekolah, anak menjadi konsumen aktif, yaitu mereka sudah dapat memilih
makanan yang disukainya. Masa ini juga sering dikenal sebagai masa keras kepala . Akibat
pergaulan dengan lingkungannya terutama dengan anak-anak yang lebih besar, anak mulai
senang jajan. Jika hal ini dibiarkan, jajanan yang dipilih dapat mengurangi asupan zat gizi yang
diperlukan bagi tubuhnya sehingga anak kurang gizi.
Perilaku makan sangat dipengaruhi oleh kedaan psikologis, kesehatan, dan sosial anak.
Oleh karena itu, kedaan lingkungan dan sikap keluarga merupakan hal yang sangat penting
dalam pemberian makan pada anak agar anak tidak cemas dan khawatir terhadap makanannya.

Seperti pada orang dewasa, suasana yang menyenangkan dapat membangkitkan selera makan
anak

1. Manfaat Makanan
a. Makanan sebagai sumber zat gizi
Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi anak sebagai zat tenaga, zat pembangun , dan zat
pengatur.
1) Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi
anak, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya.
Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga anak usia pra sekolah relatif lebih besar
daripada orang dewasa.
2) Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organorgan tubuh anak saja, tetapi juga menggantikan jaringan yang aus atau rusak.
3) Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan
seperti yang diharapkan. Berikut ini zat yang berperan sebagai zat pengatur.

a)

Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C ) maupun yang larut dalam
lemak ( vitamin A, D, E, dan K ).

b)

Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour

c)

Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.

2. Kebutuhan Gizi
Pada usia pra sekolah, diperlukan nutrisi antara lain:
1. Karbohidrat: minimal 130 gr/hari, yang berfungsi sebagai sumber energi untuk otak, jadi
diusahakan sebelum memulai aktivitas sebaiknya mengkonsumsi karbohidrat kompleks.
misalnya roti, nasi, jagung, ketela, sagu, ubi jalar.
2. Protein: berfungsi sebagai pertumbuhan, dianjurkan 3-5 porsi per hari. Sumber protein
bisa terbagi menjadi dua yaitu: sumber protein hewani yang bisa didapat dari susu, telur,
daging dan ikan. Dan protein nabati yang bisa didapat dari kacang-kacangan, seperti
kacang kedele, kacang hijau, kacang merah; sayuran hijau atau berwarna, misalnya
bayam, tomat, wortel; bahan makanan yang telah diproses terlebih dahulu, misalnya tahu,
tempe.
3. Lemak : terutama asam lemak esensial (Omega 3 & Omega 6), sangat baik untuk mata,
syaraf, dan jaringan lain. Jumlah yg diperlukan secukupnya. Lemak biasanya didapat dari
ikan, telur, susu,
4. Vitamin dan mineral: vitamin A, D, E, K, B komplek dan C, dan untuk mineralnya
Kalsium, Zat besi, dan lain-lain. Makanan yang mengandung vitamin didapat dari

sayuran misalnya, jagung muda, wortel, bayam,cabe hijau, tomat, sawi, dll. Buah
misalnya apokat, belimbing, apel, jeruk, mangga, jambu batu, dan yang terdapat dari
hewan misalnya atam, hati sapi, telur itik, ikan segar, daging sapi.sedangkan sumber
kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan,
kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.Makanan yang banyak mengandung zat
besi adalah hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih (ayam, ikan),
kacang-kacangan, sayuran hijau.
5. Serat: jumlah yang diperlukan tergantung usianya berapa: (Usia + 5 gram). Sumber serat
biasanya didapat dari kacang- kacangan, bayam,labu, pear,jambu biji, agar-agar.
Anak usia pra sekolah dan sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan,
untuk itu berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus ditunjang dengan rangsangan
lingkungan yang baik. Apabila kegemukan, jangan diberikan diet yang ketat , namun jika asupan
gizi kurang, buatlah suasana makan menjadia menyenangkan.
Kelompok makanan. Go foods adalah makanan yang kaya zat nutrisi, rendah
kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya. Makanan ini dapat di konsumsi setiap saat, contoh:
buah-buahan, sayuran, gandum, serelia, daging tanpa lemak, unggas tanpa ulit, kacang-kacangan,
susu nonfat, telur dan air putih. Slow foods atau Sometimes foods adalah makanan yang
tinggi lemak, kolesterol, dan kalori. Tidak boleh terlalu sering dikonsumsi, contoh: daging asap,
daging berlemak, salad dressings, mayonais, susu, jus buah, dan buah kering. Whoa foods
adalah makanan yang tinggi kandungan lemak jahat dan kalori. Contoh: kentang goreng, buah
kalengan, daging berlemak, ayam goreng dengan kulitnya, telur (termasuk kuning telur), kue-kue
kering atau cookies, cake (termasuk bolu dan tart), popcorn yang disiram mentega cair, susu dan

soda. Sayuran dan buah-buahan yang diberikan pun harus bervariasi, minyak dapat diganti
margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu,

Kebutuhan gizi usia 4-6 Tahun


Kalori : beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, macaroni), umbi-

1200-1400 kalori / hari

umbian, jagung, gula, dan lain-lain.


Protein : sumber protein hewani dari susu, telur, daging dan ikan. Dan
protein nabati dari kacang-kacangan, seperti kacang kedele, kacang hijau,
kacang merah; sayuran hijau atau berwarna, misalnya bayam, tomat, wortel;
bahan makanan yang telah diproses terlebih dahulu, misalnya tahu, tempe.

. 5gm/lb (Misalnya 40
anak akan
membutuhkan 20 gram
protein / hari)

Kalsium : susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan, kacangkacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.

800 mg-1000mg/hari

Besi : hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih (ayam, ikan), 10mg/hari
kacang-kacangan, sayuran hijau.
Serat : agar-agar

5-10gm hari (tambahkan


5 dengan usia anak
Anda dalam tahun)

Buah-buahan : jeruk, pisang, pepaya, mangga, dan lain-lain

1,5 cangkir

C. Hal Yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi


Ada beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan gizi, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi, khususnya
gangguan gizi pada bayi dan anak usia toddler dan usia prasekolah adalah tidak sesuainya jumlah
gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.

Berbagai faktor yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama
pada anak usia toddler dan usia pra sekolah antara lain sebagai berikut:
a) Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang sungguhpun
berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya saja. Dengan demikian,
kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan
tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan relatif baik (cukup). Keadaan ini menunjukkan
bahwa ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan tubuh mempunyai sebab buruknya
mutu

gizi

makanan

keluarga,

khususnya

makanan

anak

balita.

Menurut Dr. Soegeng Santoso, M.pd, 1999, masalah gizi Karena kurang pengetahuan dan
keterampilan dibidang memasak menurunkan komsumsi anak, keragaman bahan dan keragaman
jenis masakan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebosanan.
b)

Prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu


Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan
atau hanya digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik terhadap bahan
makanan itu. Penggunaan bahan makanan itu dianggap dapat menurunkan harkat keluarga. Jenis
sayuran seperti genjer, daun turi, bahkan daun ubi kayu yang kaya akan zat besi, vitamin A dan
protein dibeberapa daerah masih dianggap sebagai makanan yang dapat menurunkan harkat
keluarga.

c)

Adanya kebiasaan atau pantangan yang merugikan

Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang makan makanan tertentu masih sering
kita jumpai terutama di daerah pedesaan. Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan,
ataupun daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya dan hanya diwarisi secara
dogmatis turun temurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makanan seperti itu
guna keperluan pertumbuhan tubuhnya.

Kadang-kadang kepercayaan orang akan sesuatu makanan anak kecil membuat anak sulit
mendapat cukup protein. Beberapa orang tua beranggap ikan, telur, ayam, dan jenis makanan
protein lainnya memberi pengaruh buruk untuk anak kecil. Anak yang terkena diare malah
dipuasakan (tidak diberi makanan). Cara pengobatan seperti ini akan memperburuk gizi anak.
( Dr. Harsono, 1999).
d)

Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu


Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut sebagai
faddisme makanan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.

e) Jarak kelahiran yang terlalu rapat


Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa banyak anak yang menderita gangguan
gizi oleh karena ibunya sedang hamil lagi atau adiknya yang baru telah lahir, sehingga ibunya
tidak dapat merawatnya secara baik.
Anak yang dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik
perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang, jika dalam masa 2 tahun itu

ibu sudah hamil lagi, maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak akan menjadi berkurang.akan
tetapi air susu ibu ( ASI ) yang masih sangat dibutuhkan anak akan berhenti keluar.
Anak yang belum dipersiapkan secara baik untuk menerima makanan pengganti ASI,
yang kadang-kadang mutu gizi makanan tersebut juga sangat rendah, dengan penghentian
pemberian ASI karena produksi ASI berhenti, akan lebih cepat mendorong anak ke jurang
malapetaka yang menderita gizi buruk, yang apabila tidak segera diperbaiki maka akan
menyebabkan kematian. Karena alasan inilah dalam usaha meningkatkan kesejahteraan keluarga,
disamping memperbaiki gizi juga perlu dilakukan usaha untuk mengatur jarak kelahiran dan
kehamilan.
f)

Sosial Ekonomi
Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan.
Tidak dapat disangkal bahwa penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan yang
disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan.

g)

Penyakit infeksi
Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan. Penyakit ini
juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.
Diare dan muntah dapat menghalangi penyerapan makanan.
Penyakit-penyakit umum yang memperburuk keadaan gizi adalah: diare, infeksi saluran
pernapasan atas, tuberculosis, campak, batuk rejan, malaria kronis, cacingan. ( Dr. Harsono,
1999).
http://ndezz-ndezz.blogspot.com/2011/05/gizi-usia-todler-dan-pra-sekolah.html

KEBUTUHAN NUTRISI USIA SEKOLAH

WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun. Mereka berbeda
dengan orang dewasa, karena anak mempunyai ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang, sampai berakhirnya masa remaja. Anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
tubuh yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh. Sedangkan perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks(Nasar, 2005).

Anak usia sekolah sedang mengalami:

(1) Perkembangan fisik. Fisik anak usia sekolah lebih kuat dibandingkan usia
dibawahnya, sehingga aktivitas fisiknya tampak lebih menonjol dan mempunyai
kemampuan motorik/bermain.

(2) Perkembangan mental. Anak mempunyai minat terhadap tugas-tugas sekolah seperti
membaca, menulis, berhitung dan menggambar. Mereka senang bertanya kepada orang
lain (guru atau orang tua) dimana mereka sedang mengeksplorasi apa yang dilihat dan
dirasakan.

(3) Perkembangan emosi. Anak pada usia ini sudah mampu mengendalikan emosi. Anak
sudah dapat mengendalikan emosi di lingkungannya tetapi di luar rumah kadang masih
kurang; (4) Perkembangan sosial. Anak sedang mempelajari cara bersosialisasi pada
peran social di masyarakat.

Anak sekolah sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak oleh karena itu
diperlukan asupan makanan yang mengandung gizi seimbang, agar proses tersebut tidak
terganggu. Pada masa sekolah selain peran orang tua, kesadaran anak sekolah juga diperlukan
karena mereka sudah mampu memilih makanan mana yang dia sukai. Status gizi baik atau status
gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien,
sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan
kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Almatsier, 2002).
Fase usia sekolah membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk menunjang masa
pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih besar
dibandingkan usia sebelumnya, karena anak sekolah lebih banyak melakukan aktivitas fisik
seperti bermain, berolahraga atau membantu orangtuanya. Memasuki usia 10-12 tahun, anak
semakin membutuhkan energi dan zat gizi yang lebih besar dibanding anak yang berusia di
bawahnya. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak laki-laki dan perempuan mulai
dibedakan.
Gizi menjadi masalah yang penting bagi anak sekolah, karena gizi bisa mencerdaskan anak.
Anak yang kekurangan gizi mudah mengantuk dan kurang bergairah yang dapat menganggu

proses belajar di sekolah dan menurun prestasi belajarnya, daya pikir anak juga akan kurang,
karena pertumbuhan otaknya tidak optimal. Orang tua perlu memerikan perhatian pada anak usia
sekolah, karena pada umumnya mereka disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar rumah
sehingga cenderung melupakan waktu makan termasuk kebiasaan makan pagi. Makan pagi yang
cukup akan memenuhi kebutuhan energi selama belajar di sekolah, sekaligus mencegah
penurunan kadar gula darah yang berakibat pada terganggunnya konsentrasi anak dalam
menerima pelajaran di sekolah.
Pola asupan makanan yang tidak seimbang pada anak usia sekolah dalam jangka waktu yang
lama akan menyebabkan kurangnya gizi dalam tubuh. Anak usia sekolah sangat memerlukan
asupan makanan yang seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya. Anak sekolah perlu
mendapat asupan gizi yang seimbang, sehingga akan tumbuh sesuai perkembangan usianya dan
ada kesesuaian antara BB/umur, TB/umur dan BB/TB. Pola asupan makanan dan pengaturan
makanan untuk anak usia sekolah sangat penting dilakukan.
Diet seimbang anak usia sekolah yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium dan adekuat
tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan bagi anak antara lain :

(1) memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya.

(2) susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang.

(3) bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan keadaan
faali anak.

(4) memperhatikan kebersihan perorangan/anak dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai