Email : Gunz_haha@yahoo.com
Abstrak
PLN sebagai Perusahaan Listrik Negara berusaha untuk menyuplai energi listrik yang ada dengan
seoptimal mungkin seiring dengan semakin meningkatnya konsumen energi listrik. Agar dapat memanfaatkan
energi listrik yang ada serta menjaga kualitas sistem penyaluran dan kerusakan peralatan, maka diperlukan
suatu sistem pengaman dan sistem pemeliharaan instalasi gardu induk. Dalam siuatu gardu induk terdapat
suatu peralatan yaitu transformator dayaa yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari tegangan tinggi
ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan)
Pemeliharaan transformator daya dilakukan untuk menjaga efektivitas dan daya taham peralatan
sistem tenaga listrik, khususnya transformator daya agar dapat bekerja sebagaimana mestinya sehingga
kontinuitas buku panduan dari pabrik. Jika terjadi ketidaknormalan dari suatu hasil pemeliharaan
transformator maka perlu dilakukan investigasi lebih lanjut agar tidak terjadi gangguan pada saat
transformator beroperasi
Dalam kerja praktek ini, penulis ingin belajar tentang hal hal byang berkaitan dengan pemeliharaan
transformator daya.Batas normal pengukuran tangen delta, index polaritas tahanan isolasi.Dengan laporan
ini para mahasiswa dapat belajar tata cara yang dilakukan ketika pemeliharaan itu dilakukan.
Kata kunci:Transformator daya, Gardu Induk, pemeiliharaan,tangen delta,tahanan isolasi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gardu Induk merupakan kumpulan
peralatan listrik tegangan tinggi yang mempunyai
fungsi dan kegunaan dari masing-masing
peralatan yang satu sama lain saling terkait
sehingga penyaluran energi listrik dapat
terlaksana dengan baik.
Salah satu peralatan utama yang terdapat di
Gardu Induk adalah transformator daya.
Pemeliharaan dan pengoperasian yang tidak
benar terhadap transformator daya akan
memperpendek umur transformator daya dan
akan menimbulkan gangguan - gangguan pada
saat beroperasi sehingga kontinuitas penyaluran
menjadi tidak lancar.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan kerja praktek ini
adalah
untuk
mengetahui
pemeliharaan
transformator daya yang terdapat di Gardu Induk
150 kV Srondol.
Keterangan :
E1
E2
I1
I2
N1
N2
e1
e2
: Tegangan primer
: Tegangan sekunder
: Arus primer
: Arus sekunder
: Lilitan primer
: Lilitan sekunder
: Tegangan Induksi Primer
: Tegangan Induksi Sekunder
: Fluksi
pendingin/sistem
pendingin
untuk
menyalurkan panas keluar transformator.
Media yang dipakai pada pendingin dapat
berupa :
Udara/gas
Minyak
Air
b) Tap Changer (Perubah Tap)
Tap changer adalah alat perubah
perbandingan
transformasi
untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder
yang diinginkan dari jaringan tegangan
primer yang berubah - ubah. Tap changer
yang bisa beroperasi untuk memindahkan
tap
transformator
dalam keadaan
transformator tidak berbeban disebut Off
Load Tap Changer dan hanya dapat
dioperasikan secara manual. Tap changer
yang dapat beroperasi untuk memindahkan
tap transformator dalam keadaan berbeban
disebut On Load Tap Changer dan dapat
dioperasikan secara manual maupun
otomatis.
c) Alat Pernafasan (Dehydrating Breather)
Akibat pernafasan transformator
tersebut maka permukaan minyak akan
selalu bersinggungan dengan udara luar.
Udara luar yang lembab akan menurunkan
nilai
tegangan
tembus
minyak
transformator, maka untuk mencegah hal
tersebut pada ujung pipa penghubung
udara luar dilengkapi dengan alat
pernafasan berupa tabung berisi kristal zat
hygroskopis.
d) Indikator
Untuk
mengawasi
selama
transformator beroperasi, maka perlu
adanya indikator pada transformator
sebagai berikut :
Indikator suhu minyak
Indikator permukaan minyak
Indikator suhu winding
Indikator kedudukan tap
maintenance)
Pemeliharaan preventive
adalah
kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya kerusakan secara
tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk
kerja peralatan yang optimum sesuai umur
teknisnya
b. Pemeliharaan Prediktif
(Conditional
maintenance)
Pemeliharaan
prediktif
adalah
pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
mempredisi kondisi suatu peralatan listrik,
apakah dan kapan kemungkinannya
peralatan listrik tersebut menuju kegagalan
c. Pemeliharaan
korektif
(Corective
maintenance)
Pemeliharaan
korektif
adalah
pemeliharaan yang dilakukan secara
terencana ketika peralatan listrik mengalami
kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat
menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk
mengembalikan pada kondisi semula disertai
perbaikan dan penyempurnaan instalasi
d. Pemeliharaan darurat
(Breakdown
maintenance)
Pemeliharaan
darurat
adalah
pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi
kerusakan mendadak yang waktunya tidak
tertentu dan sifatnya terurai
3.2 Analisa
Hasil
Pemeliharaan
Transformator Daya pada GI 150 kV
Srondol
a. Pengujian Tegangan Tembus Minyak
Pengujian tegangan tembus adalah
suatu pengujian dimana minyak trafo diberi
tegangan pada frekuensi sistem pada dua
elektroda yang diletakkan didalam minyak
isolasi. Jarak elektroda tergantung pada
standard yang digunakan. Pada banyak
standard jarak yang digunakan adalah 2,5
mm
1
2
3
Uraian
Kegiatan
Tegangan
Tembus
(kV/2,5 mm)
Warna Minyak
Trafo
Minyak
bagian atas
Minyak
bagian bawah
Minyak
OLTC
75
75
70.3
2.5
R10
c.
X 100 %
- (Polarization Index).
R1
Keterangan :
R1 = Nilai tahanan isolasi pengukuran
menit pertama,
R10 = Nilai tahanan isolasi pengukuran pada
menit kesepuluh
Tabel 3.2 Data hasil pengukuran tahanan isolasi
No
1
2
3
4
5
Kumparan/Belitan
Trafo
Hasil Pengukuran
(M)
1
menit
853
10
menit
1560
1,82
Sekunder - Tanah
1760
2630
1,49
Tertier - Tanah
1930
5120
2,65
Primer - Sekunder
2140
4420
1,94
Primer - Tertier
4800
7890
1,64
Primer - Tanah
IP
=K
N1
Keterangan :
Sekunder - Tersier
2140
6330
2,95
2400
6800
2,83
Index Polarisasi
< 1,0
1,0 - 1,1
1,1 - 1,25
1,25 - 2,0
Di atas 2.0
Hasil Pengukuran
R
7,693
Ratio (K)
S
7,692
T
7,694
22000
7,627
7,627
7,627
0,3
0,3
0,3
22000
7,561
7,560
7,562
0,27
0,26
0,28
164400
22000
7,495
7,494
7,496
0,31
0,29
0,32
163000
22000
7,429
7,428
7,429
0,28
0,26
0,28
161500
22000
7,363
7,363
7,363
0,31
0,31
0,31
160100
22000
7,298
7,297
7,299
0,28
0,27
0,29
158700
22000
7,231
7,230
7,232
0,24
0,23
0,25
157200
22000
7,166
7,165
7,66
0,29
0,27
0,29
155800
22000
7,101
7,099
7,099
0,26
0,24
0,24
154300
22000
7,038
7,033
7,035
0,29
0,28
0,30
152900
22000
6,968
6,966
6,968
0,26
0,24
0,26
151400
22000
6,902
6,900
6,902
0,30
0,27
0,30
150000
22000
6,836
6,835
6,836
0,26
0,24
0,26
148600
22000
6,769
6,768
6,769
0,21
0,20
0,21
147100
22000
6,704
6,702
6,704
0,26
0,23
0,23
145700
22000
6,637
6,635
6,637
0,22
0,20
0,22
144200
22000
6,571
6,571
6,572
0,25
0,25
0,26
142800
22000
6,506
6,504
6,507
0,23
0,21
0,24
141300
22000
6,440
6,438
6,440
0,27
0,25
0,27
139900
22000
6,374
6,373
6,374
0,23
0,21
0,23
138500
22000
6,308
6,306
6,308
0,20
0,18
0,20
137000
22000
6,243
6,241
6,243
0,25
0,22
0,25
135600
22000
6,176
6,175
6,176
0,21
0,18
0,21
134100
22000
6,113
6,111
6,112
0,28
0,26
0,27
132700
22000
6,046
6,046
6,047
0,23
0,23
0,25
131300
22000
5,982
5,979
5,982
0,22
0,18
0,23
R
0,32
DIFF %
S
0,31
T
0,33
13L
12L
11L
10L
9L
Hasil Pengujian/Pengukuran
Delta
Tangen
8L
7L
Ic
6L
5L
4L
3L
2L
1L
N
13R
12R
11R
10R
9R
8R
7R
6R
5R
4R
3R
2R
1R
Sesuai dengan standar SPLN 50 1982 sebagaimana diuraikan juga dalam IEC
76(1976), toleransi yang diijinkan untuk
Ir
Ic
Ic
No
Pengukuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
CH+CHL
CH
CHL(UST)
CHL
CL+CLT
CL
CLT(UST)
CLT
CT+CHT
CT
CHT(UST)
CHT
Tegangan
(kV)
10,002
10,002
10,002
10,002
5,002
5,001
5,002
5,002
2,002
2,002
2,001
2,001
Arus
(mA)
25,561
13,222
12,287
12,339
35,422
2,818
32,609
32,604
47,669
47,033
0,6380
0,636
Daya
(W)
0,7060
0.44
0,242
0,266
0,858
0,199
0,674
0,659
2,705
2,687
0,022
0,018
Tan
(%)
0,25
0,30
0,18
0,20
0,22
0,64
0,19
0,18
0,51
0,51
0,31
0,25
Faktor
Koreksi
0,90
0,90
0,90
0,90
0,90
0,90
0,90
0,90
0,90
0,90
0,90
0,90
Sehingga
< 0,5 %
=
Keterangan :
1. Ic
= Arus Kapasitor (Ampere)
2. Ir
= Arus Resistan (Ampere)
3.
= 2f
4. PD
= Power Disappear (Watt)
5. Tan = Dissipation Factor
= Normal
= Reklamasi
Cap
(pF)
8229
4557
3956
3972
11419
908
10513
10511
15346
15141
205
205
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
[1]
[2]
[3]
DAFTAR PUSTAKA
Agus Cahyono, Tri, 2008, LASO (Less
Attended Substation Operation), PT PLN
(Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban Jawa Bali Region Jawa Tengah dan
DIY.
Team O & M Transmisi dan Gardu Induk
PLN Pembangkitan Jawa Barat dan Jakarta
Raya, 1981, Operasi dan Memelihara
Peralatan, PLN Pembangkitan Jawa Barat
Dan Jakarta Raya.
Tim Pelatihan Operator Gardu Induk, 2002,
Pengantar Teknik Tenaga Listrik, PT PLN
(Persero).
Tim Program Pendidikan Diploma Satu (D1)
Bidang Operasi dan Pemeliharaan Gardu
Induk, 2008, Pemeliharaan Peralatan GI /
GITET , PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan
dan Pelatihan.
BIODATA PENULIS
Karnoto ST,MT
NIP. 196907091997021001