Anda di halaman 1dari 14

BAB III

KAJIAN MANAJEMEN PROYEK


Manajemen proyek merupakan suatu proses dari perencanaan, pengaturan,
kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek pada anggotanya dengan
memanfaatkan sumber daya dengan efisien dan efektif untuk mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaanpengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek
tersebut dengan bena merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu
proyek. Dengan adanya manajemen proyek maka terlihat batasan mengenai tugas,
wewenang dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek baik
lagsung maupun tidak langsung. Tujuan akhir dari sebuah manajemen proyek
yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tepat waktu
Tepat kuantitas
Tepat kualitas
Tepat biaya sesuai dengan adanya biaya rencana
Tidak adanya gejolak sosial dengan masyarakat sekitar
Tercapainya K3 dengan baik

3.1.Proses Pengadaan
Pengadaan merupakan suatu proses untuk menciptakan hubungan kontrak
serta mengadakan atau mendatangkan sumber daya yang dipelukan suatu proyek
konstruksi (project resources) secara efektif dengan mempertimbangkan mutu,
waktu penyelesaian dan biaya. Sumber daya yang diperlukan suatu proyek
(project resoures) antara lain sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Dana/uang (money)
Tenaga kerja (man)
Bahab-bahan (material)
Peralatan (machine)
Teknik Pelaksanaan (method)
Sesuai kontrak, dana/uang merupakan tanggung jawab pemilik untuk

menyediakannya. Sementara itu, tenaga kerja, bahan, peralatan, teknologi serta


manajemennya menjadi perhatian bagi kontraktor.

3.1.1. Proses Pengadaan Konsultan


Konsultan merupakan pihak atau institusi yang cukup berpengaruh
terhadap jalannya suatu pelaksanaan kegiatan proyek. Konsultan terdiri dari:
1. Konsultan perencana adalah pihak yang bertugas untuk melaksanakan
perencanaan lengkap dari seluruh proyek sesuai kehendak pemberi tugas.
2. Konsultan pengawas adalah pihak yang mewakili pemberi tugas untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS).
Proses pengadaan konsultan dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai
berikut:
1. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk
pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang
memenuhi syarat
2. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi
untuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
3. Sayembara adalah

metode

pemilihan

Penyedia

Jasa

yang

memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang


harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan
4. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa
5. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada
Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan
Langsung.
Pengadaan konsultan proyek pembangunan Apartemen Rakyat Kota
Bandung APRA.02-tahap 1 ini terdiri dari konsultan perecana dan konsultan
pengawas. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) menggunakan seleksi
umum untuk proses pengadaan konsultan, dimana PT.Cipta Rancang Mandiri
terpilih selaku konsultan perencana dan PT.Architeam Design Centre terpilih
selaku konsultan pengawas.
3.1.2
Proses Pengadaan Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang melaksanakan atau bertanggung jawab atas
implementasi fisik proyek. Proses pengadaan kontraktor adalah serangkaian
kegian yang dimulai dari identifikasi kebutuhan jasa kontraktor oleh pemilik,

mempersiapkan paket pelelangan, melakukan proses pelelangan, sampai


ditandatanganinya kontrak untuk menangani implementasi fisik proyek. Tujuan
dari pengadaan kontraktor adalah menyediakan pihak yang mampu mengerjakan
atau mewujudkan bentuk fisik dari keinginan pemilik. Pengadaan kontraktor dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua

Penyedia

Barang/Pekerjaan

memenuhi syarat
2. Pelelangan
Terbatas

adalah

Konstruksi/Jasa
metode

Lainnya

pemilihan

yang

Penyedia

Barang/Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu


melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks
3. Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi

untuk

pekerjaan

yang

bernilai

paling

tinggi

Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)


4. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa
5. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada
Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan
Langsung.
Pengadaan Kontraktor proyek pembangunan Apartemen Rakyat Kota
Bandung APRA.02-tahap 1 ini, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip)
menggunakan Pelelangan umum untuk proses pengadaan kontraktor, dimana
PT.Citra Prasasti Konsorindo terpilih selaku kontraktor pelaksana.

3.2.Sistem Kontrak
Kontrak merupakan kesepakatan (perjanjian) secara tertulis antara dua
pihak yang mempunyai kekuatan hukum. Kesepakatan itu dicapai setelah satu
pihak menerima penawaran yang diajukan oleh pihak lain untuk melakukan segala
sesuatu yang tercantum dalam penawaran tersebut. Kontrak kerja konstruksi
dibuat secara terpisah sesuai tahapan dalam pekerjaan konstruksi yang terdiri dari
kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan perencanaan, kontrak kerja konstruksi
untuk pekerjaan pelaksanaan dan kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan
pengawasan.
3.2.1

Jenis-jenis Kontrak

Ada beberapa jenis kontrak berdasarkan metode pembayaran, antara lain :


1. Kontrak Lump Sum adalah kontrak dimana kontraktor menawarkan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan harga tetap meskipun
terjadi perubahan volume pekerjaan.
2. Kontrak Harga Satuan (unit price) adalah kontrak pengadaan
barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya

masih

bersifat

perkiraan

sementara,

sedangkan

pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume


pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa
3. Kontrak Gabungan Lump Sum Dan Harga Satuan (unit price) adalah
kontrak yang merupakan gabungan dua sifat kontrak yaitu lump sum dan
harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan
4. Kontrak Terima Jadi (Turn Key) adalah kontrak pengadaan barang/jasa
pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu

dengan

jumlah

harga

pasti

dan

tetap

sampai

seluruh

bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya


dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah
ditetapkan.
Kontrak yang diguankan dalam pembangunan Apartemen Rakyat Kota
Bandung APRA.02-tahap 1 adalah kontrak harga satuan (unit price). Kontrak ini

dipilih karena dianggap paling efektif dan efisien, sedangkan proses pembayaran
yang digunakan adalah termin. Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang
telah terlaksana setiap bulannya dan akan diserahterimakan sesuai dengan
ketentuan yang terdapat dalam kontrak.
3.2.2
Penyusunan Kontrak
Setelah Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) (owner) secara
resmi menyerahkan pelaksanaan pekerjaan kepada kontraktor pelaksana, maka
akan dilaksanakan penandatanganan surat printah kerja (SPK). SPK berfungsi
untuk mengikat kedua belah pihak yang telah melakukan perjanjian sesuai dengan
rincian dan detail tanggung jawab dari masing masing pihak. Apabila SPK
dilanggar, maka dapat diperkarakan dalam pengadilan.
3.3 Organisasi Proyek
Organisasi proyek diperlukan dalam pelaksanaan sebuah proyek untuk
mempermudah pelaksanaan proyek dalam pembagian peranan dan tanggung
jawab pekerjaan. Organisasi proyek dapat berbentuk suatu hubungan struktural
maupun fungsional yang harus dijalankan secara konsisten. pembangunan
Apartemen Rakyat Kota Bandung APRA.02-tahap 1 ini, terdapat suatu skema
hubungan kerja antara pihak pihak yang terlibat yaitu ebagai berikut :

Gambar 3.1 Skema Hubungan Kerja Proyek pembangunan Apartemen Rakyat Kota
Bandung APRA.02-tahap 1
Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek umumnya
dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kontraktual. Hubungan
fungsional dapat didefinisikan sebagai hubungan yang didasari atas fungsi pihak-

pihak tersebut, sedangkan hubungan kontraktual adalah hubungan kerjasama yang


dituangkan dengan kontrak diantara pihak-pihak yang terlibat.
Masing masing pihak memiliki tugas dan wewenang masing masing
yaitu :
3.3.1

Pemberi Tugas/Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan
yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
membayar biaya pekerjaan tersebut. Adapun wewenang owner adalah sebagai
berikut :
1. Membuat surat perintah kerja (SPK)
2. Mengesahkan atau menolah perubahan pekerjaan yang telah direncanakan
3. Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi
4. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak
dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat perjanjian
kontrak
3.3.2 Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang bertugas untuk melaksanakan
perencanaan lengkap dari seluruh proyek sesuai kehendak pemberi tugas. Adapun
wewenang konsultan perencana adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak pihak pelaksana yang
melaksanakan pekerjaan, tidak sesuai dengan rencana
2. Menentukan dimensi dan jenis material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan proyek.
3.3.3

Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah pihak yang mewakili pemberi tugas untuk


mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan Rencana Kerja SyaratSyarat (RKS). Adapun wewenang konsultan pengawas adalah sebagai berikut:
1. Memperingatkan atau menegur pihak pelaksana jika terjadi penyimpangan
terhadap kontrak kerja
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan
3. Memberikan tanggapan atas usus pihak pelaksana proyek

4. Memeriksa gambar shopdrawing


5. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
3.3.4
Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah pihak yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan
gambar rencana dan pertaturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Adapun
wewenang kontraktor pelaksana adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan
alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar
yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan
keamanan pekerjaan
2. Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode
pelaksanaan pekerjaan di lapangan
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
4. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan
jalan yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang membawa peralatan
dan material ke tempat pekerjaan
5. Meminta kepada owner untuk

pengunduran

waktu

penyelesaian

pembangunan dengan alasa logis


dan sesuai
kenyataan di lapangan
Pimpinan
Cabang
6. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu
pelaksanaan

pekerjaan,

serta

wajib

menyediakan

perlengkapan

Project Manager

pertolongan pertama pada kecelakaan.

Ir.Hendri Y.

TENAGA AHLI M/P


TENAGA AHLI ELEKTRIKAL

TENAGA AHLI
TENAGA
K3
AHLI STRUKTUR
Arif I.

STRUKTUR
Ir.Ekom
W.

ORGANISASI

Budiyanto

Aggiat M.

PEMBANGUNAN APARTEMEN
SITE RAKYAT
MANAER KOTA BANDUNG
Dadang I. ST

TAHUN ANGGARAN 2016

LOGISTIK

ADM/KEUANGAN

PELAKSANA
GEDUNG

SURVEYOR

ADM TEKNIS

Sigit A.

Bambang I.

Yaya S.

Hadi W.

Yadie H. ST

ADM/KEUANGAN
Kiken A.R
SUBKONTRAKTOR

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Intern Kontraktor


Setiap bagian dalam struktur organisasi tersebut memiliki tanggungjawab
masing masing yaitu:
a. Pimpinan cabang
Pelaksanaan proyek ini berada dibawah PT.Citra Prasasti Konsorindo.
Pimpinan cabang bertanggungjawab terhadap kelancaran, mutu pekerjaan,
dan hasil proyek yang dilaksanakan dengan menepati time schedule yang
ditetapkan
b. Project Manager (PM)
PM merupakan seseorang yang memiliki keahlian khusus atau yang sudah
berpengalaman dibidang konstruksi. PM bertanggungjawab untuk :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

membuat rencana kerja dan anggaran konstruksi


mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi
melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait
membangun komunikasi internal dan eksternal
menetapkan kebutuhan sumber daya
menentukan alternatif mencapai target
menyetujui rencana dan metode kerja
menunjuk pemasok dan subkontraktor

9. tercapainya sasaran biaya, mutu,waktu, K3 dan lingkungan


10. efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya
11. terkoordinasinya semua pihak terkait
12. kepuasan owner terhadap hasil pekerjaan
c. Tenaga Ahli K3
Peranan K3 Konstruksi adalah dapat menyusun program K3 serta
penerapannya dalam konstruksi. Berikut adalah beberapa tugas dan
tanggung jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi diantaranya adalah :
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi
1. Mengevaluasi dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi
2. Mengevaluasi program K3
3. Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
4. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
5. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi
6. Mengevaluasi perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan
7. Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta keadaan darurat
d. Tenaga Ahli Struktur
Kualitas gedung yang baik merupakan harapan pemilik proyek yang
diamandatkan

kepada

kontraktor.

Untuk

itu

diperlukan

seorang

Tenaga Ahli Struktur untuk memastikan setiap induk pekerjaan dapat


dikerjakan dengan kualitas maksimal sesuai dengan standar yang
ditetapkan Tenaga Ahli Struktur bertanggungjawab untuk:
1. Mempelajari dan menganalisa data hasil pekerjaan struktur gedung
2. Membantu Site Engineer dalam menyusun laporan
3. Menganalisa pembebanan pada gedung baik yang diakibatkan oleh
beban manusia, gempa, angin, dan hujan pada gedung tersebut
ataupun akibat beban konstruksi gedung itu sendiri.

4. Menganalisa stabilitas dan daya dukung tanah terhadap konstruksi


gedung yang dikerjakan.
5. Menganalisa struktur konstruksi gedung
6. Mengkoordinir Draftmen dalam pembuatan Assbuilt drawing dan
Soft Drawing.
e. Tenaga ahli elektrikal
Berikut adalah uraian tugas pelaksana lapangan pekerjaan Tenaga ahli
Elektrikal Bangunan Gedung Bertingkat Tinggi.
1.

Mempelajari dokumen teknis kontrak pelaksanaan proyek sesuai bidangnya

2.

Mempelajari gambar kerja (shop drawing)

3.

Memberi masukan untuk membuat rencana pelaksanaan pekerjaan

4.

Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan

5.

Mengatur pelaksanaan pekerjaan

6.

Mengawasi memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan sub kontraktor

7.

Koordinasi dengan bidang terkait (struktur dan arsitektur)

8.

Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar berjalan efisien dan efektif

9.

Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan pada bidangnya sesuai shop drawing


spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dan manajemen mutu yang diharapkan

10. Mengukur hasil pekerjaan dilapangan meliputi kualitas, kuantitas dan waktu
testing
11. Menyiapkan data untuk pembuatan gambar yang telah dilaksanakan (as built
drawing)
12. Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan secara berkala
13. Menyiapkan bahan pedoman operasi dan pemeliharaan berikut pelatihannya
f. Tenaga Ahli M/P (Mekanikal / Plambing)

Seseorang dengan profesi ini harus dapat mengetahui tentang perpipaan


serta

perencanaan pemasangan aneka macam mesin, mendesain

pemasangan insalasi elektrikal dan lain-lain.


Berikut adalah Uraian Tugas Pelaksana Lapangan Pekerjaan Mekanikal /
Plumbing yang antara lain adalah :
1. Menerima pekerjaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
plambing dengan memahami gambar rencana, spesifikasi teknik
dan persyaratan lainya.
2. Menyiapkan Gambar kerja (shop drawing) Menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja dan Lingkungan
( K3L)
3. Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan
4. Melakukan kegiatan pembuatan sistem mekanikal berdasarkan
hasil rancangan
5. Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan system mekanikal
sesuai dengan jadwal waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan
6. Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal
mengacu pada manual pemasangan yang telah ditentukan
7. Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal
8. Melakukan pemeliharaan sistem kekanikal yang telah dipasang
9. Menyiapkan dan mengatur tenaga kerja dalam melaksanakan
pekerjaan plambing (merakit, memasang alat plambing dan
perlengkapannya, memotong dan menyambung berbagai jenis pipa
serta memasang pompa)
10. Memeriksa kualitas pekerjaan, menguji sistem plambing, desinfeksi
dan kegiatan lain yang berhubungan dengan itu
11. Mengadakan
dilapangan

pemeriksaan dan

pengukuran hasil

pekerjaan

12. Membuat laporan berkala tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan


dilapangan
13. Merawat alat kerja serta menjaga ketertiban, keselamatan dan
kesehatan kerja.

g. Site Manager
Tugas dan fungsi dari site manager berfokus pada pengelolaan
pelaksanaan pekerjaan, dengan memperhatikan metode konstruksi,
sistematika dan tahapan pelaksanaan.
h. Logistik
Seksi logistik adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab
untuk menangani masalah tentang pendanaan dalam pengadaan logistik
suatu proyek, baik pembayaran tenaga kerja, pengadaan material,
peminjaman atau pembelian peralatan.
i. Admininstrasi Keuangan
Seorang akuntan/ admininstrasi Keuangan dalam proyek ini diperlukan
untuk pembuatan laporan keuangan, verifikasi bukti pembayaran, dan
membuat laporan akuntasi proyek, pembayaran pajak, serta retribusi.
Akuntan juga menyimpan data data kepegawaian karyawan, pembayaran
gaji serta tunjangan karyawan.
j. Pelaksana Gedung
Fungsi Pelaksana gedung adalah mampu melaksanakan pekerjaan dilokasi
proyek, mencakup pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung agar
dipenuhinya spesifikasi teknik dan pencapaian standar mutu material,
mutu pekerjaan dan keterampilan pekerja yang dikehendaki serta serah
terima pekerjaan sesuai dengan standar mutu, waktu yang dipersyaratkan
dalam kontrak.
k. Surveyor
Surveyor merupakan orang yang bertanggungjawab atas pengukuran
dilapangan serta membuat gambar dengan data hasil yang telah diukur di
lapangan. Kegiatan pengukuran ini dilaksanakan sebelum dan sesudah
suatu pekerjaan.
Seksi logistikadalah orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab
untuk menangani masalah tentang pendanaan dalam pengadaan logistik

suatu proyek, baik pembayaran tenaga kerja, pengadaan material,


peminjaman atau pembelian peralatan.
l. Administrasi Teknis
Tugas dan Fungsi Adminsitrasi Teknis pelaksanaan proyek, yaitu :
1. Mengkoordinir dan mengarahkan kegiatan admistrasi surat
menyurat dengan pihak pemberi tugas maupun Konsultan.
2. Mengkoordinir dan mengarahkan surat surat permintaan
pelaksanaan pekerjaan pada Konsultan / Pemberi Tugas.
3. Mendata tiap tiap kemajuan pekerjaan untuk dijadikan laporan
kemajuan proyek.
4. Mempersiapkan Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk dapat
dijadikan tagihan.
5. Mengurus amandemen kontrak beserta negosiasinya.
6. Terselenggaranya pengendalian mutu dan kualitas pekerjaan.
7. Memonitor dan menghitung tiap tiap kemajuan volume
pekerjaan.
8. Menyelenggarakan dan menyusun laporan baik volume maupun
gambar gambar kemajuan pekerjaan.
m. SubKontraktor
Subkontraktor merupakan sebuah pihak yang ikut dalam pelaksana proyek
di bawah kendali Main Kontraktor. Subkontraktor bekerja dan mengikat
kontrak dengan Main Kontraktor. Subkontraktor dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
1. Subkontraktor yang menyediakan pekerja saja, yaitu subkontraktor
yang dalam melaksanakan pekerjaan bangunan/konstruksi hanya
menyediakan tenaga kerja dan alat kerja konstruksi (traktor, mesin
pancang, dan sebagainya), sedangkan bahan bangunan disediakan
oleh perusahaan yang mensubkontrakkan.

2. Subkontraktor yang menyediakan pekerja dan material konstruksi,


yaitu

subkontraktor

sebagian/seluruh

yang

menerima

pekerjaan/proyek

dan

melaksanakan

konstruksi

yang

disubkontrakkan secara penuh oleh perusahaan kontraktor, artinya


penyediaan bahan bangunan dan tenaga kerja seluruhnya adalah
tanggung jawab subkontraktor.

Anda mungkin juga menyukai