PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi politik berupa sosialisasi politi, partispasi politik dan
komunikasi kebijakan pasti memiliki efek yang sangat dominan pada
perkembangan kesejahteraan negara. Salah satunya komunikasi politik berupa
Peraturan Presiden pasti memiliki efek sendiri terhadap kelangsungan suatu
negara.
Keluarnya Peraturan Presiden Perpres Nomor 39 Tahun 2015 yang
mengatur tentang peningkatan fasilitas uang muka untuk beli mobil bagi
pejabat negara mendapat perhatian dari masyarakat.
Kebijakan ini keluar bersamaan dengan kenaikan harga BBM. Peraturan
Presiden ini seolah hanya menguntungkan bagi pejabat negara tanpa
memikirkan rakyat. Oleh karna itu, Keputusan ini di protes keras oleh
partisiapn-partisipan politik
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, terdapat
beberapa pertanyaan rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini, yaitu:
1. Jelaskan efek politik yang berkaitan dari sosialisasi politi, partispasi
politik dan komunikasi kebijakan?
2. Bagaimana perkembangan permasalahan yang terkait peraturan
presiden mengenai peningkatan uang muka mobil pejabat negara?
3. Bagaimana analisis permasalahan dalam efek politik yang ditimbulkan?
C. Manfaat
Makalah ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembaca ataupun peminat
topik komunikasi, yaitu:
1. Dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan, pemahaman dan
pengalaman dalam menyelesaikan makalah ini, serta memberikan
informasi bagaimana perkembangan masalah peraturan presiden mengenai
peningkatan uang muka mobil pejabat negara
2. Dengan makalah ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang
efek politik dan kaitannya dengan permasalahan peraturan presiden
mengenai peningkatan uang muka mobil pejabat negara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perubahan Sosial & Budaya Masyarakat
A. Proses Transisi & Perubahan Dalam Masyarakat
Proses transisi adalah proses peralihan. Jika dikaitkan dengan
perubahan social dan budaya dalam masyarakat, proses transisi adalah
suatu masa dimana sebuah msyarakat berada dalam peralihan dari
penggunaan produk budaya lama ke produk budaya baru. Atau bisa juga
dikatakan sebagai masa peralihan dari pola perilaku yang lama ke pola
perilaku yang baru.
Proses peralihan ini biasanya akan menciptakan keteganganketegangan tertentu bagi mereka yang tidak siap meneriman perubahan
yang ada. Lambat laun ketegangan itu akan berkurang dan seseorang akan
mulai menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.
Perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilainilai sosial, pola-pola perilaku, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kemasyarakatan
di
dalam
suatu
masyarakat
yang
masyarakat.
Banyak para sosiolog dan ahli lainnya yang mengemukakan
tentang teori perubahan social dan kebudayaan:
- William F Ogburn mengemukakan ruang lingkup perubahanperubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material
maupun immaterial.
Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Bentuk-bentuk perubahan:
1. Perubahan lambat dan perubahan cepat
2. Perubahan kecil dan perubahan besar
3. Perubahan yang dikehendaki atau perubahan yang direncanakan
dan perubahan yang tidak dikehendaki atau perubahan yang tidak
direncanakan.
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan:
a. sebab-sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri
- bertambah atau berkurangnya penduduk
- penemuan2 baru
- pertentangan2 dalam masyarakat
- terjadinya pemberontakan atau revolusi
sekitar manusia
peperangan
pengaruh kebudayaan masyarakat lain
tertentu
- orientasi kedepan
- nilai meningkatkan taraf hidup
b. faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan
- kurangnya berhubungan dengan masyarakat lain
- perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
- sikap masyarakat yang tradisionalistis
- rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
- prasangka terhadap sesuatu yang baru/asing
B. Budaya Massa
Dalam sosiologi, istilah massa mengandung pengertian kelompok
manusia yang tidak bisa dipilah-pilah, bahkan semacam kerumunan (crowd) yang
bersifat sementara, dan dapat dikatakan segera akan berakhir. Kelompok
manusia yang seperti ini, identitas seseorang biasanya cepat tenggelam. Masingmasing akan mudah sekali meniru tingkah laku orang lain yang sekelompok
dengannya.
Budaya massa merupakan budaya populer yang dihasilkan industri
produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan kepada khalayak
konsumen. Budaya massa adalah hasil budaya yang dibuat demi kepentingan
pasar.
Dulu, semua budaya massa adalah simbol kedaulatan kultural dari orangorang yang tidak terdidik. Dari asal kata budaya massa merupakan istilah untuk
mass culture, istilah Inggris dari bahasa Jerman masse dan kultur. Di Eropa
budaya ini ditujukan kepada mayoritas masyarakat kelas menengah ke bawah
yang tak terpelajar, seperti kelas pekerja dan kaum miskin mass atau masse.
Karena itu istilah budaya massa, diidentikkan dengan ejekan atau merendahkan
apa yang menjadi pilihan kaum kelas menengah ke bawah tersebut. Pilihanpilihan itu seperti pilihan produk, ide, perasaan, pikiran dan sikap masyarakat
Eropa yang tidak terpelajar. Sementara itu yang berlawanan dengan istilah masse
kultur adalah istilah high culture yang berarti kebudayaan tinggi atau kebudayaan
elit. Disebut kebudayaan elit, karena istilah ini digunakan untuk menyebut atau
mengacu kepada kaum terpelajar dan kelas menengah ke atas. Berkaitan dengan
pilihan produk kesenian dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pikiran serta
perasaan mereka yang menjatuhkan kepada pilihan pada jenis produk yang
bernilai tinggi.
Pemakaian kedua istilah di atas, dibandingkan untuk menyebut perbedaan
selera berupa pilihan-pilihan produk antara kedua kelas sosial, yaitu kaum tidak
terpelajar dan kaum terpelajar. Pemakaian istilah masse kultur (budaya massa)
mengandung ejekan atau sikap merendahkan pilihan produk, ide, dan pemikiran
mayoritas kelas menengah ke bawah.
Ciri-ciri dari budaya Massa (populer):
1. Tren. Budaya yang menjadi tren dan diikuti atau disukai orang banyak
berpotensi menjadi budaya populer
2. Keseragaman bentuk. Hasil ciptaan manusia yang menjadi tren akhirnya
diikuti oleh banyak plagiat. Karya tersebut menjadi pionir bagi karyakarya lain yang berciri sama, sebagai contoh; genre musik pop yang
diambil dari kata populer, adalah genre musik yang notasi nada tidak
terlalu kompleks, lirik lagunya sederhana dan mudah diingat;
3. Adaptabilitas, Budaya populer mudah dinikmati dan diadopsi oleh
khalayak karena mengarah pada tren
4. Durabilitas, Budaya populer akan dilihat berdasarkan durabilitas
menghadapi waktu, budaya populer yang dapat mempertahankan dirinya
Storey menekankan bahwa, budaya populer muncul dari urbanisasi akibat revolusi
industri, yang mengindentifikasi istilah umum dengan definisi budaya massa.
Penelitian dari karya Shakespeare, Weimann dan juga Barber Bristol, menemukan
banyak vitalitas karakteristik pada drama-drama Shakespeare dalam partisipasinya
terhadap budaya populer Renaissance. Sedangkan, praktisi kontemporer, seperti
Dario Fo dan John Mc.Grath, menggunakan budaya populer Gramscian yang
meliputi tradisi masyarakat kebanyakan, seperti tren batik saat ini misalnya.
Budaya populer selalu berubah dan muncul secara unik di berbagai tempat
dan waktu. Budaya populer membentuk arus dan pusaran yang mewakili suatu
perspektif interdependent-mutual kompleks dan nilai-nilai yang mempengaruhi
masyarakat dan lembaga-lembaganya dengan berbagai cara. Beberapa arus
budaya populer mungkin muncul dari atau menyeleweng menjadi suatu subkultur,
melambangkan perspektif yang kemiripannya dengan budaya populer yang minim
mainstream. Berbagai hal yang berhubungan dengan budaya populer sangat khas
menarik spektrum yang lebih luas dalam masyarakat.
Sedangkan budaya massa memiliki beberapa karakter, yaitu: 3[13]
Pertama, nontradisional, yaitu umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan
budaya populer. acara-acara infotainmen, seperti Indonesian Idol, Penghuni
Terakhir, dan sebagainya adalah salah satu contoh karakter budaya massa ini;
Kedua, budaya massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehingga
tidak mengerucut di tingkat elite, namun apabila ada elite yang terlibat dalam
proses ini, maka itu bagian dari basis massa itu sendiri; Ketiga, budaya massa juga
memproduklsi budaya massa seperti infotainment adalah produk pemberitaan
yang diperuntukan kepada massa secara meluas. Semua orang dapat
memanfaatkannya sebagai hiburan umum; Keempat, budaya massa sangat
berhubungan dengan budaya populer sebagai sumber budaya massa. Bahkan
secara tegas dikatakan bahwa bukan populer kalau budaya massa, artinya budaya
tradisional dapat menjadi budaya populer apabila menjadi budaya massa, contoh
Opera Van Java.
3
eksklusif
menggunakan
simbo-simbol
kelas
sehingga
terkesan
mengalahkan
produksi,
nilai-tanda
dan
nilai-
11
Universitas
Sumatera Utara
perkembangan
lebih
lanjut,
industrialisasi
tidak
hanya
12
Masyarakat yang terbentuk dari hasil polesan industri inilah yang kemudian
dikenal sebagai masyarakat massa (mass society). Masyarakat massa adalah suatu
kategori masyarakat industrial. Sementara budaya massa mewakili korelasi
budaya dari masyarakat massa dan media massa. Budaya massa dibedakan
berdasarkan standar produksi massa dan pemasarannya. Tentu saja industri media
massa memegang peran penting dalam drama ini. Tak heran, kalau media massa
merupakan basis bagi apa yang disebut industri kebudayaan. Dan, sebagai
output media yang penting adalah kebudayaan pop (Ibrahim, 1997 :21).
Budaya populer yang saat ini banyak menarik perhatian dunia adalah
kebudayaan populer dari Korea Selatan. Fenomena Hallyu (Korean wave) telah
membawa aliran nilai-nilai budaya Korea meluas ke berbagai negara dan menarik
banyak massa. Hallyu merupakan fenomena dalam dunia industri hiburan modern
Korea. Produk-produk hallyu antara lain adalah drama, film dan musik (K-pop).
13
secara khusus menjadi ciri ranah hiburan remaja sampai pada tingkat tertentu,
konflik ini juga jamak bagi keseluruhan wilayah hiburan massa dengan sebuah
setting komersial. Budaya musik pop lagu, majalah, konser, festival, komik,
wawancara dengan bintang pop, film, dan sebagainya membantu memperlihatkan
pemahaman akan identitas dikalangan kaum muda.
Budaya yang disediakan oleh pasar komersial memainkan peran penting. Ia
mencerminkan sikap dan
bersamaan menyediakan wilayah yang penuh ekspresi serta sederet simbol yang
melalui simbol itu sikap tersebut dapat di proyeksikan. Ia adalah area ekspresi diri
bagi kaum muda dan padang rumput yang subur bagi provider komersial. Selain
itu, lagu-lagu pop merefleksikan kesulitan remaja dalam menghadapi kekusutan
persoalan emosional. Lagu-lagu pop menyerukan kebutuhan untuk menjalani
kebutuhan untuk menjalani kehidupan secara langsung dan intens. Lagu-lagu itu
mengekspresikan dorongan akan keamanan didunia emosional yang tidak pasti
dan berubah-ubah. Fakta bahwa lagu-lagu itu diproduksi bagi pasar komersial
berarti bahawa lagu dan setting itu kekurangan autensitas. Kendati demikian,
lagu-lagu itu mendramatisasi perasaan-perasaan autentik (John Storey, 1996
:126).
15
memungkinkan
permainannya.
partisipasinya
Singkatnya,
yang
kelompok
efektif
bermain
ikut
di
dalam
kelompok
menentukan
dalam
16
17
di mana informasi bukan lagi sekedar sebagai alat atau modal untuk berdagang,
melainkanmenjadi produk sendiri (Ibrahim, 1997: 181)\
18
19
budaya populer Korea lainya, seperti seni budaya asli Korea, bahasa
Korea,
produk-produk teknologi buatan Korea, bahkan negara Korea itu sendiri.
2.7 Identitas
Identitas merupakan suatu penyadaran yang dipertajam akan diri
sendiri
dan sebagai suatu kesatuan unik yang memelihara kesinambungan arti
masa
lampaunya sendiri bagi orang lain dan bagi diri sendiri (Erikson, 1989).
Konsepsi
yang kita yakini tentang diri kita disebut dengan identitas diri, sementara
itu
harapan dan pendapat orang lain membentuk identitas sosial (Barker, 2008:
173).
Giddens mengatakan bahwa identitas diri adalah apa yang kita
pikirkan
tentang diri kita sebagai pribadi (Barker, 2008). Identitas
bukanlah
kumpulan sifat-sifat yang kita miliki ataupun entitas atau benda yang
bisa
kita tunjuk. Giddens menyebut identitas sebagai proyek yakni
identitas
merupakan sesuatu yang kita ciptakan, sesuatu yang selalu dalam
proses,
suatu gerak berangkat ketimbang kedatangan. Proyek identitas
membentuk
apa yang kita pikir tentang diri kita saat ini dari sudut situasi masa lalu
dan
masa kini, bersama dengan apa yang kita pikir dan inginkan
sebagai
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22