S
TERHADAP Ny. S DENGAN MASALAH KURANGNYA PEMAHAMAN
TENTANG ASI EKSLKUSIF DI DSN. KEDUNG BETIK, DESA KEDUNG
BETIK KECAMATAN KESAMBEN JOMBANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayahNya
kami dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga Tn S
terhadap Ny. S dengan masalah kurangnya pemahaman tentang ASI Eksklusif di Dusun
Kedung Betik Desa Kedung Betik Kecamatan Kesamben Jombang.
Pada ksempatan ini denan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr. Nanik selaku kepala puskesmas Kesamben
2. Bpk. Nasrul selaku kepala Desa Kedung Betik
3. Ibu Wiwik Dyah selaku bidan pembimbing polindes dusun Kedung Betik
4. Dra. Soeliyah Hadi. M kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Husada
5. Ibu Sutjuirah, Dip. Mw, Spd selaku pembimbing Akademi Kebidanan Husada Jombang
6.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu satu
Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami mengharap saran dan kritik yang kontruktif demi kesempurnaan
laporan ini.
Semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua,
khususnya Mahasiswa Akademi Kebidanan Husada Jombang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sudah menjadi pandapat umum bahwa kondisi gizi yang optimal dari anak anak
sekarang, terutama pada bayi adalah sesuatu hal yang mutlak demi kesehatan dan pertumbuhan
yang baik pada masa mendatang. Disamping itu diakui pula bahwa untuk bayi, air susu ibu (ASI)
adalah satu satunya sumber zat makanan alamiah yang perlu dilindungi serta si promosikan di
seluruh negara (Resolusi WHA 34, 22)
Pengalaman telah menunjukkan bahwa terbentuknya cara pemberian makanan bagi
yang tepat serta lestarinya pemakaian ASI sangat tergantung kepada informasi yang diterima
oleh ibu ibu (WHO, 1979; Baer 1981)
Khusus mengenai kekurangan kalori dan protein pada bayi di pedesaan, disamping
penakaran susu yang kurang tepat juga sering disebabkan karena penyapihan yang terlalu dini.
Pada masyarakat yang buta gizi dimana air susu ibu diganti dengan air tajin/pisang. Kekurangan
kalori dan protein pada bayi ini sangat berbahaya karena jumlah sel otak dan juga luas
permukaan otak yang sebenarnya masih dalam taraf terganggu/terhenti sehingga menyebabkan
penurunan kapsitas mental, intelektual dan juga fisik dimasa mendatang.
Dari Hasil Survey di dusun Kedung Betik banyak ditemukan Masyarakat yang
mmepunyai bayi 0-6 bulan yang tidak memberikan Asi sejak lahir. Selian masalah kurangnya
pengetahuan tentang asi eksklusif masalah yang lain adalah mengenai kesehatan lingkungan dan
ekonomi penduduk yang rendah, pendidikan yang rendah, karena mengacu pada 9 SKA maka
kami mengambil/mengangkat masalah kurangnya pengetahuan tentang Asi eksklusif yang ada di
dusun Kedung Betik, Desa Kedung Betik. Maka dari itu praktek lapangan (PKL) merupakan
bentuk pembelajaran klinik dengan menerapkan materi yang telah didapat dibangku kuliah
terutama mata kuliah kebidanan kemunitas pada keluarga, dimana mahasiswa mendapatkan
pengalaman nyata tentang peran dan fungsi bidan di masyarakat dan memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk bekerja dengan individu, keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan
kebidanan serta dapat mengembangkan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga dengan
menggunakan manajemen kebidanan dan pengorganisasisan masyarakat.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Mendapatkan pengalaman nyata dalam peran fungsi dan tugas bidan serta dapat
mengembangkan sikap etis, nasionalisme dan profesionalisme dalam melaksanakan praktek
kebidanan
1.2.2. Tujuan khusus
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasikan masalah kesehatan yang
dihadapi oleh keluarga
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah masalah kesehatan dasar
dalam keluarga
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi
masalah kesehatan para anggotanya
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kebidanan terhadap anggota
keluarganya yang sakit dan dalam mengatasi masalah produktivitas anggota keluarganya
Meningkatkan produktivitas keluarga dan meningkatkan mutu hidupnya
1.3. Manfaat Penulisan
1.3.1. Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dan bahan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan
komunitas di dalam praktek kerja lapangan yang telah di dapat diperkuliahkan
1.3.2. Bagi institusi
Dapat digunakan sebagai bahan asuhan dan tambahan kepustakaan dalam rangka peningkatan
mutu pelayanan
1.3.3. Bagi klien
Menambah pengetahuan tentang pentingnya pemberian Asi Eksklusif dan usia 0-6 bulan dan
masalah kesehatan pada keluarganya
1.3.4. Bagi lahan praktek/masyarakat
Sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan yang ada pada
masyarakat
1.4. Metode Penulisan
Asuhan Kebidanan komunitas ini disusun setelah penulis melakukan penulisan secara
deskriptif dalam bentuk studi kasus yang dibuat berdasarkan keadaan dan dalam situasi yang
nyata. Dan tertuju pada pemecahan masalah dengan menggunakan metode :
1.4.1. Studi kepustakaan
Mengumpulkan data melalui bahan ilmiah dengan cara membaca yang terkait dengan pemberian
Asi Eksklusif dan kesehatan Masyarakat
1.4.2. Wawancara dan observasi
Mengumpulkan data melalui tanya jawab secara langsung pada pasien, keluarga maupun tim
kesehatan yang terkait
1.4.3. Pemeriksaan fisik
Data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perfusi untuk mendapatkan data obyektif
1.4.4. Dokumentasi
Suatu cara untuk memperoleh data dengan melihat catatan medik keluarga dan lain lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a berencana : Nucler familly (suami, istri, anak), extended familly (keluarga besar, kakek, nenek dll)
kat
Penyuluhan kesehatan
f.
j.
Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakai kontrasepsi
2.2.Konsep Keluarga
1. Pengertian
Adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit
masyarakat yang terkecil dan sebagainay. Tetapi tidak selalu ada hubungan darah, ikatan
perkawinan dan ikatan ikatan lain. Mereka hidup bersama dalam satu rumah (tempat tinggal),
biasanya di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan makan dari satu periuk. (Dep. Kes.
RI. 1993)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinetraksi satu sama lain di dalam peranannya masing masing dalam keadaan saling
ketergantungan. (Dep. Kes. RI. 1998)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup di dalam peranannya masing
masing danmenciptakan serta merpertahankan seuatu kebudayaan (Salvicion G. Balion dan
Maklaya 1989)
Dari ketiga batasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga itu adalah :
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri dari dua orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
f. Berinteraksi satu sama lain
g. Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing masing
h. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
2. Struktur keluarga
eal
adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
neal
adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
kal
adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
al
ga kawasan
adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga adanya hubungan dengan suatu atau istri
Ciri ciri struktur keluarga Anderson Carter
Keluarga Kabitas (Kahabitation) : dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
Peranan Ayah
Sebagai suami, ayah, pencari kerja, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala
keluarga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai masyarakat dari lingkungannya
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak anaknya, mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh pendidik
anak anaknya, pelindung serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya
c.
Peranan anak
Anak anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik,
mental, sosial dan spiritual.
5. Fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarganya
a.
Fungsi biologis
Fungsi sosial
Fungsi pendidikan
1.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya
sebagai orang dewasa
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat tingkat perkembangannya
2.3. Konsep Dasar ASI Eksklusif
1. Pengertian
ASI adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang
disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan utama bagi bayi
ASI ekslusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi usia 0 6 bulan tanpa makanan
pendamping ASI
2. Komposisi air susu ibu
a.
Proatein
Protein dari susu (curd) disebut kasein kadar protein yaitu laktal bumil dan laktal globulin lebih
besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi
b. Lemak
Air susu ibu mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh yang sama kadarnya, yang dapat
diabsorbsi oleh bayi secara lebih mudah daripada butir-butir lemak yang terdapat pada susu sapi.
Kadar kolesterol alebih tinggi dari pada susu sapi
c.
Karbohidrat
Mengandung faktor bifidus, dan faktor ini tidak terdapat di dalam air susu sapi. Faktor-faktor
pelindung ini semua ada di dalam air susu ibu yang matur dan di dalam kolostrum. Kadar faktor
ini berubah selama masa laktasi bayi mulai membentuk sistem imunilogisnya sendiri. Perlu
diulangi disini bahwa :
a.
Pemberian kolostrum secara awal dan pemberian air susu ibu yang terus menerus, paling tidak
selama 4 bulan, merupakan perlindungan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi terhadap
penyakit
b.
Bahkan hanya dengan sekali minum air susu sapi dapat menyebabkan kerusakan faktor
pelindung alami
d. Garam mineral
Natrium dalam kadar yang ideal untuk bayi manusia
Kalsium, fosfor, magnesium kadarnya dalam air susu ibu lebih cocok untuk bayi dibandingkan
kadarnya yang lebih tinggi pada air susu sapi
e.
Zat besi
Kadar zat besi yang rendah tidak mengurangi sifat anti infeksi dan laktofenin
f.
Vitamin
Kadar vitamin Asphixia, B, C, D dan E lebih tinggi dibandingkan kadarnya dalam air susu sapi,
tetapi terdapat lebih sedikit vitamin K dalam air
g. Faktor pelindung
Terdapat di dalam air susu ibu maupun di dalam kolostrum
1. Imunoglobin protektif
2. Laktofenin
3. Lisosom
4. Faktor antitripsin
5. Faktor bifidus
3. Keuntungan ASI bagi bayi
a.
Aman
ASI mengandung zat kekebalan, melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
d. ASI selalu tersedia dalam suhu yang tepat sesuai dengan kebutuhan
e.
a.
Tidak merepotkan atau tidak perlu merebus botol dan membuat susu
f.
b. Tekanan batin
3. Faktor fisik ibu
Ibu sakit, misalnya mastitis, panas, dsb
4.
Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan atau
dorongan tentang manfaat pemberian ASI
6.
Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan
pengganti ASI dengan susu kaleng
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu meneteki
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1. Data Umum
3.1.1. Identifikasi Keluarga
Kecamatan : Kesamben
Kepala keluarga : Tn S
Kelurahan
: Kedung Betik
Nama
: Tn S/ Ny S
RT/RW
: 8/2
Umur
: 25 thn/7 thn
Alamat
Pendidikan
: SMA/SMP
N
o
Nama
JK
Umur
: Islam/Islam
Pekerjaan
: Buruh tani/Ibu RT
Penghasilan
: Tidak pasti
Safii
52 th
Aminah
40 th
Istri
sekolah
Baik
Soliha
13 th
Anak
Tidak
Baik
Soimah
17 th
Istri
sekolah
Baik
Sokip
25 th
Suami/
SMP
Baik
menantu
SMP
Anak/cuc
SMA
Hendrik
2 bln
No.KIA/
KB
Baik
u
-
Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam pengambilan keputusan
adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga cukup harmonis
3.1.2.
Denah rumah
Ketarangan :
1. Ruang tamu
4. Dapur
2. Kamar
5. Ruang Keluarga
3. Kamar
6. Kamar mandi
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Ibu umur 17 th bermasalah dengan kurangnya pemaha man tentang ASI ekslusif
: Garis keturuna
: Garis perkawina
3.1.3. Situasi lingkungan
a. Rumah
Luas
: 12 m x 4 m
Jenis rumah
: Tersendiri
Letak
Dinding
: Tembok
Atap
: Genteng
Lantai
Cahaya
Ventilasi
Jendela
Kebersihan
: Terang
: Cukup
: Ada
: Cukup bersih
Jumlah ruangan
:3
b. Air minum
Asal
: Sumur
Kualitas air
: Cukup baik
Konsumsi air
: Bersih
c. Pembuangan sampah
Sampah
Jenis jamban
Jarak dengan sumber air
: Cemplung
:6m
Kebersihan
: Cukup
Kamar mandi
: Ada
: Teratur
Kebersihan
: Bersih
Air limbah
: Teratur
Tanaman peneduh
: Ada
: Tidak punya
Letak
:-
Kebersihan
:-
Kebiasaan tidur
Kebiasaan tidur keluarga tidak teratur dan tergantung kepada kemauan masing-masing anggota
keluarga
b. Kebiasaan makan
Makan 3 x/ hari dengan makanan pokok beras (nasi), sayur, lauk. Untuk bayi minum ASI +
pisang dan nasi tim (lumat), keadaan fisik anggota keluarga baik
c.
Penggunaan waktu luang oleh ibu digunakan untuk mengasuh bayinua ibu tidak aktif dalam
kegiatan ibu-ibu RT/RW
Ayah sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, waktu luangnya biasanya digunakan untuk
menonton TV, bercengkrama dengan tetangga
Imunisasi
Bayinya dari sejak lahir sudah mendapatkan imunisasi langsung yaitu hepatitis B
b. Keluarga Berencana
Ibu menggunakan suntik 3 bulan
c.
: Ny S
Umur
: 17 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan
: IRT
Minum
b. Pola Istirahat
Tidak terjadwal
Siang
Malam
c. Pola Eleminasi
BAK
BAB
: Composmentis
Postur tubuh
TB
: 154 cm
BB
: 48 kg
a.
Lila
: + 23,5 cm
Takanan Darah
: 110/70 mmHg
Suhu
: 36,7 oC
Nadi
: 80 x/menit
RR
: 20 x/menit
Inspeksi
gigi
ayudara
: Simetris, tidak ada retraksi interoostae, payudara membesar, hyperpigmentasi pada areola, dan
puting susu bersih
en
ng
lia
as & bawah
b. Palpasi
Leher
: Tidak ada perbesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembendungan vena jugularis
Ketiak
Payudara
Abdomen
Auskultasi
Dada
d. Perkusi
Abdomen
: Tidak kembung
tenaga kesehatan yaitu bidan berperan penting dalam mencapai kesehatan keluarga. Hal ini dapat
dilihat pada ibu sudah/telah melahirkan dan ditolong oleh bidan dan anaknya juga mendapatkan
imunisasi dari bidan. Namun sanitasi lingkungan keluarga kurang memenuhi syarat kesehatan,
hal ini merupakan ancaman kesehatan, terhadap keluarga. Demikian pula pandangan ibu tentang
ASI ekslusif pada bayi akan dapat mempengaruhi kesehatan bayi
Tingkat pendidikan yang rendah dan adat kebiasaan yang melekat merupakan hambatan
yang berat yang harus dihadapi oleh tenaga kesehatan dalam membina perawatan kesehatan pada
keluarga Tn S. Oleh karena itu intervensi yang pertama yang harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan adalah melakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga untuk mengubah perilaku
keluarga yang dilakukan secara berhadap dalam membangkitkan motivasi ibu dalam
memberikan ASI secara ekslusif. Serta penyuluhan tentang pentingnya gizi pada kelhidupan
keluarga sehingga membawa hasil yang nyata dan dirasakan manfaatnya oleh keluarga sendiri
sehingga timbul kemandirian keluarga dalam memelihara keluarga.
3.2.9. Perumusan Masalah
Dari data-data diatas dan hasil analisa yang sederhana, maka permasalahan yang timbul
dalam keluarga Tn S yang disebabkan faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan keluarga
dalam menjalankan tugas keluarga dalam bidang kesehatan sehingga timbul masalah-masalah
keluarga sebagai berikut :
1. Kurangnya pemahaman tentang ASI ekslusif
2. Status ekonomi rendah
3. Kesehatan Lingkungan.
3.2.2 Prioritas Masalah
Untuk mengatasi masalah pada keluarga Tn S secara keseluruhan tidak mungkin, oleh
karena itu dilakukan prioritas masalah kesehatan, dimana masalah kesehatan dan kebidanan yan
mengancam kesehatan keluarga itulah yang menjadi prioritas utama.
Agar dapat melakukan prioritas keluarga secara tetap, maka dilakukan pembobotan
dengan sebagai berikut :
Kurangnya pengetahuan tentang ASI ekslusif
N
o
1.
2.
Kriteria
Sifat Masalah
ancaman
kebersihan
Kemungkinan
masalah dapat di
Perhitungan
Skor
2/3 x1
2/3
x2
2/2 = 1
Pembenaran
Ancaman kesehatan bagi bayi,
bila MP-ASI terus diberikan
Keluarga menyadari masalah
dapat diubah karena selama
ubah sebagian
3.
4.
Potensi masalah
untuk dicegah :
cukup.
Menonjolnya
masalah.
Masalah berat
harus segera
ditangani
Jumlah Skor
2/3 x 1
2/3
2/2 x 1
3 1/3
Kriteria
1.
Sifat Masalah
Keadaan sejahtera
1/3 x1
2.
Kemungkinan
masalah dapat di
ubah
x2
3.
4.
Potensi masalah
untuk diubah CKP
Penonjolan
masalah ada
masalah tapi tidak
perlu ditangani
Jumlah Skor
Perhitungan
Skor
1/3
2/3 x 1
2/3
x1
Pembenaran
Keluarga menyadari bahwa
masalah status ekonomi rendah
dapat mempengaruhi
kesejahteraan keluarga.
Keluarga menyadari bahwa
masalah sosial ekonomi dapat
sebagian di ubah dengan
peningkatan penghasilan
keluarga.
Keluarga menyadari masalah
sosial ekonomi rendah cukup
bisa dicegah dengan
meningkatkan penghasilan.
Keluarga menganggap masalah
sosial ekonomi tidak harus
segera ditangani.
Kesehatan Lingkungan
N
o
1.
2.
Kriteria
Sifat Masalah
Ancaman kesh
Kemungkinan
Perhitungan
Skor
2/3 x1
2/3
0/2 x 2
Pembenaran
Kesehatan lingkungan dapat
mengancam kesehatan.
Keluarga tinggal dalam
masalah dapat di
3.
ubah
Potensi
masalah
untuk dicegah
Penonjolan
1/3
masalah.
4.
x1
tidak perlu
ditangani
Jumlah Skor
1 5/6
Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan pada keluarga
Prioritas 1
Prioritas 2
Prioritas 3
: Kesehatan Lingkungan.
: Ibu mengatakan sejak lahir anaknya sudah diberi pisang untuk pendamping ASI
: Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif keluarga mengerti tentang arti
pentingnya pemberian ASI ekslusif
1. Ibu mengerti tentang keuntungan ASI bagi bayi
2. Keluarga mengerti tentang keuntungan meneteki bagi ibu
3. Keluarga mengerti tentang hal-hal yang perlu diperhatikan waktu meneteki
4. Keluarga mengerti pola pemberian makanan anak
0-24 bulan
: 16 Maret 2006
Jam
: 10.00 WIB
: Keluarga kooperatif terhadap penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan dan ingin
membahas dulu dengan keluarga
http://parfumlawang.blogspot.com/2012/05/asuhan-kebidanan-komunitas-pada.html