Kesimpulan Berdasarkan pembahasan mengenai pengolahan limbah cair PT Indonesia
Power UBP Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Debit limbah cair yang terolah pada instalasi pengolahan air limbah PT Indonesia power UBP Semarang pada bulan Mei 2016 rata-rata sebesar 46,66 m3 , debit maksimum 107,40 m3, dan debit minimum sebesar 0 m3. Debit air limbah yang dihasilkan masih memenuhi baku mutu menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04.11.06 Tahun 2014. 2. Kualitas effluent limbah cair rata-rata bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2016 yaitu mengandung pH (7,25), TSS (18,429 mg/l), minyak dan lemak (0,086 mg/l), klorin bebas (0,064 mg/l), kromium total (0,023), tembaga (0,006 mg/l), besi (0,038 mg/l), seng (0,020 mg/l), dan phospat (0,096 mg/l). Berdasarkat nilai tersebut maka effluent limbah cair PT Indonesia Power UBP Semarang masih memenuhi baku mutu menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04.11.06 Tahun 2014. 3. Sistem pengolahan limbah cair PT Indonesia Power UBP Semarang terdiri dari Neutralizing Pit, Wastewater storage pond, pH adjustment, reaction tank, gravity filter, clear water storage pit, dan penanganan lumpur yang terdiri dari sludge collection sump, gravity thickener, dan sludge storage pit. Berdasarkan data unit-unit pengolahan yang dibandingkan dengan kriteria desain terdapat unit yang tidak sesuai dengan kriteria desain antara lain: reaction tank, solid contact unit, dan thickener. 4. Efisiensi pengolahan limbah cair di instalasi pengolahan air limbah di PT Indonesia Power UBP Semarang yaitu penyisihan TSS (67,33%), minyak dan lemak (87,55%), klorin bebas (90,33%), kromium total (9,83), tembaga (93,26%), besi (91,97%), seng (83,16%), dan phospat (0,00%).
VI-1
6.2
Saran Saran atau rekomendasi yang dapat diberikan terhadap pengolahan limbah
cair PT Indonesia Power UBP Semarang adalah sebagai berikut :
1. Pada setiap unit pengolahan air limbah sebaiknya dipasang alat pengukur debit agar debit influen diketahui. 2. Untuk meningkatkan efisiensi unit pengolahan air limbah dalam melakukan pengolahan terhadap TSS, Kromium Total, serta phospat diperlukan uji jar test untuk menentukan pemberian dosis koagulan dan flokulan yang tepat sehingga dapat mengoptimalkan proses koagulasi-flokulasi-pengendapan. 3. Melakukan beberapa perbaikan pada unit pengolahan untuk meningkatkan efisiensi pengolahan dalam mengolah air limbah, khususnya pada unit reaction tank yang terdapat kerak atau endapan yang dapat mengganggu efisiensi pengadukan. 4. Melakukan pemeliharaan tiap unit pengolahan air limbah berdasarkan standar operasional dan pemeliharaan yang telah ditetapkan.