Anda di halaman 1dari 3

1.

BAB VI
PENUTUP
6.1

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai pengolahan limbah cair PT Indonesia

Power UBP Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Debit limbah cair yang terolah pada instalasi pengolahan air limbah PT
Indonesia power UBP Semarang pada bulan Mei 2016 rata-rata sebesar
46,66 m3 , debit maksimum 107,40 m3, dan debit minimum sebesar 0 m3.
Debit air limbah yang dihasilkan masih memenuhi baku mutu menurut
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04.11.06 Tahun 2014.
2. Kualitas effluent limbah cair rata-rata bulan Januari 2015 sampai dengan
bulan April 2016 yaitu mengandung pH (7,25), TSS (18,429 mg/l), minyak
dan lemak (0,086 mg/l), klorin bebas (0,064 mg/l), kromium total (0,023),
tembaga (0,006 mg/l), besi (0,038 mg/l), seng (0,020 mg/l), dan phospat
(0,096 mg/l). Berdasarkat nilai tersebut maka effluent limbah cair PT
Indonesia Power UBP Semarang masih memenuhi baku mutu menurut
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04.11.06 Tahun 2014.
3. Sistem pengolahan limbah cair PT Indonesia Power UBP Semarang terdiri
dari Neutralizing Pit, Wastewater storage pond, pH adjustment, reaction
tank, gravity filter, clear water storage pit, dan penanganan lumpur yang
terdiri dari sludge collection sump, gravity thickener, dan sludge storage
pit. Berdasarkan data unit-unit pengolahan yang dibandingkan dengan
kriteria desain terdapat unit yang tidak sesuai dengan kriteria desain antara
lain: reaction tank, solid contact unit, dan thickener.
4. Efisiensi pengolahan limbah cair di instalasi pengolahan air limbah di PT
Indonesia Power UBP Semarang yaitu penyisihan TSS (67,33%), minyak
dan lemak (87,55%), klorin bebas (90,33%), kromium total (9,83),
tembaga (93,26%), besi (91,97%), seng (83,16%), dan phospat (0,00%).

VI-1

6.2

Saran
Saran atau rekomendasi yang dapat diberikan terhadap pengolahan limbah

cair PT Indonesia Power UBP Semarang adalah sebagai berikut :


1. Pada setiap unit pengolahan air limbah sebaiknya dipasang alat pengukur debit
agar debit influen diketahui.
2. Untuk meningkatkan efisiensi unit pengolahan air limbah dalam melakukan
pengolahan terhadap TSS, Kromium Total, serta phospat diperlukan uji jar test
untuk menentukan pemberian dosis koagulan dan flokulan yang tepat sehingga
dapat mengoptimalkan proses koagulasi-flokulasi-pengendapan.
3. Melakukan beberapa perbaikan pada unit pengolahan untuk meningkatkan
efisiensi pengolahan dalam mengolah air limbah, khususnya pada unit reaction
tank yang terdapat kerak atau endapan yang dapat mengganggu efisiensi
pengadukan.
4. Melakukan pemeliharaan tiap unit pengolahan air limbah berdasarkan standar
operasional dan pemeliharaan yang telah ditetapkan.

VI-2

VI-3

Anda mungkin juga menyukai