PEMBAHASAN
3.1 Kondisi perekonomian dan kemiskinan warga Brebes Jawa Tengah
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan masyarakat,
pengangguran, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi,
geografis, dan lingkungan.Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan,tempat tinggal, dan kesehatan.Kemiskinan terjadi
karena kemampuan masyarakat pelaku ekonomi tidak sama, sehingga terdapat
masyarakat yang tidak dapat ikut serta dalam proses pembangunan atau menikmati
hasil - hasil pembagunan (Soegijoko, 1997).
Permasalahan kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan bersifat
multidimensional, oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan
secara komprehens mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan
dilaksanakan secara terpadu (M. Nasir, dkk, dalam Adit Agus Prasetyo, 2010).
Dalam memahami masalah kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah, perlu
diperhatikan kondisi kemiskinan yang ada di masing-masing daerah, yaitu
kemiskinan yang ada pada kabupaten dan kota yang ada di provinsi Jawa Tengah.
Pada Tabel 1.1 menunjukan bahwa terdapat beberapa daerah di Jawa Tengah
yang memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi diantaranya Kabupaten
Brebes pada periode tahun 2008-2012 memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak
459.300 jiwa pada Tahun 2008 dan kemudian menurun menjadi sebanyak 364.900
jiwa pada Tahun 2012, kemudian diikuti oleh Kabupaten Cilacap yang memiliki
penduduk miskin sebanyak 343.900 jiwa pada Tahun 2008 dan juga mengalami
penurunan pada Tahun 2012 menjadi sebanyak 260.900 jiwa, selanjutnya diikuti
oleh Kabupaten Kebumen yang memiliki penduduk miskin sebanyak 334.900 jiwa
pada Tahun 2008 dan terjadi penurunan yang signifikan menjadi sebanyak 258.500
jiwa pada Tahun 2012.
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Miskin di
Jawa Tengah Tahun 2008-2012
NO
Kabupaten/Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Cilacap
Banyumas
Purbalingga
Banjarnegara
Kebumen
Purworejo
Wonosobo
Magelang
Boyolali
Klaten
Sukoharjo
Wonogiri
Karanganyar
Sragen
Grobogan
Blora
Rembang
Pati
Kudus
Jepara
Demak
Semarang
Temanggung
Kendal
Batang
Pekalongan
Pemalang
Tegal
Brebes
Kota Magelang
Kota Surakarta
Kota Salatiga
Kota Semarang
Kota Pekalongan
Kota Tegal
2008
343,9
340,7
221,9
200,6
334,9
130
207,5
190,8
158,4
243,1
99,1
201,1
125,9
177,1
262
155,1
154,7
207,2
97,8
119,2
217,2
102,5
114,7
168,2
122
164,3
325,2
220,7
459,3
14,9
83,4
14,9
89,6
28
26,8
302,72
195,45
432,4
13,65
78
14,05
79,7
23,34
23,42
251,9
182,5
398,8
12,4
69,9
14,2
79,7
26,4
25,7
261,2
161,1
394,4
13,1
64,5
13,3
88,5
28,3
25,9
241,7
149,1
364,9
12,1
59,7
12,3
81,9
26,2
24
Dalam hal ini Kabupaten Brebes berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) 2012 yang digambarkan pada Tabel 1.2 jumlah penduduk miskin Brebes
mencapai 3.649.000 jiwa. Hal ini menjadikan pula Kabupaten Brebes sebagai
daerah dengan penduduk miskin terbanyak di Provisi Jawa Tengah. Pada tahun
tahun 2008 hingga 2009 kemiskinan di kabupaten Brebes cukup stabil yaitu
sebanyak 4.593.000 jiwa atau sebesar 25,98 persen dan selanjutnya pada tahun
2010 hingga tahun 2012 jumlah penduduk miskin dan tingkat kemiskinan di
Kabupaten brebes mengalami penurunan yang sangat signifikan, yaitu sebesar
3.649.000 jumlah penduduk miskin dan 21,12 persen tingkat kemiskinan di
Kabupaten brebes pada tahun 2012.
Tabel 1.2
Jumlah
Penduduk
Miskin
dan
Tingkat
Kemiskinan
Kabupaten Brebes
Tahun 2008 - 2012
Tahun
Tingkat Kemiskinan
(000 orang)
(%)
2008
459,3
2009
432.4
2010
398,8
2011
394,4
2012
364,9
Sumber : BPS Kab.Brebes 2008-2012
25,98
24,67
23,01
22,72
21,12
pengentasan
1
0
(2008),
35
30
25.98
24.67
23.0122.72
25
21.12
Tingkat
Kemiskinan (%)
Pertumbuhan Ekonomi (%)
20
15
10
54.814.994.944.97
5.21
0
20082009201020112012
Sumber : BPS (2008-2012),diolah
1
0
memiliki
perekonomian dibawah rata- rata memilih mengkonsumsi nasi aking sebagai makanan
pokok.