Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BIJI BAJA TULANG BETON

ACHMAD ILHAM AULIA


5113413010
TEKNIK SIPIL, S1

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Definisi Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa
elemen lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar
antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada
dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen,
nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk
membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel,
krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium.[1] Dengan
memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis
kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur
pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice)
atom besi.

Bahan Baku Membuat Baja


Bahan baku untuk pembuatan baja ini adalah bijih besi. secara umum, ada 3 jenis
bijih besi yang umum digunakan, yaitu:
I.
Bijih Besi Primer
Umumnya berupa bijih hematite (Fe2O3) atau magnetite (Fe3O4) atau
campuran diantara keduanya. Kandungan Fe nya bervariasi (tinggi dan rendah).
Jenis bijih besi primer ini merupakan bahan baku utama untuk memproduksi besi
dunia. Di Indonesia, bijih besi primer ada di Aceh, Sumbar, Bengkulu, Lampung,
Kalbar, Kalsel.
II.
Biji Besi Laterit
Jenis batuan ini berupa goethite dan limonite. Kadar Fe sekitar 40-58%
karena mengandung air kristal. Di Indonesia, terdapat di Pulau Sebuku, Gunung
Kukusan (Kalsel), Pomala, Halmahera, dll.
III.
Pasir Besi
Jenis batuannya adalah Titanomagnetite dan bersifat magnet kuat.
Kandungan Fe sekitar 59%. Pengolahan bijih sampai menjadi besi baja secara
komersial sudah dilakukan di New Zealand dan China.

Klasifikasi baja
Berdasarkan komposisi
Baja karbon

Baja paduan rendah


Baja tahan karat
Berdasarkan proses pembuatan
Tanur baja terbuka
Dapur listrik
Proses oksidasi dasar
Berdasarkan bentuk produk
Pelat batangan
Tabung
Lembaran
Pita
Bentuk struktural

Berdasarkan struktur mikro


Feritik
Perlitik
Martensitik
Austenitik
Berdasarkan kegunaan dalam konstruksi

Baja Struktural
Baja Non-Struktural

Baja dibagi 3 jenis sesuai kandungan karbonnya,


1. Baja dengan sedikit karbon, baja lunak atau baja struktur, kandungan
karbon sampai 0,25%
2. Baja dengan karbon sedang , kadar karbon, 0,25%3. Baja dgn karbon banyak, kadar karbon 0,7-1,5%

Faktor yang mempengaruhi sifat baja


1. Kandungan
Semakin banyak karbon baja semakin kuat dan keras, tetapi sifat
daktalitasnya

berkurang

2. Kandungan bahan lain


a. Belerang (S) sampai0,1% kandungan belerang tidak mempengaruhi
sifat baja, sifat dapat ditempa berkurang pada temperatur tinggi,
kelebihan belerang meyebabkan baja kurang kuat dan daktalitasnya
berkurang.
b. Fosfor, menambah sifat cair baja saat leleh,kelebihan fosfor
mengurangi kekuatan, daktalitas dan mengurangin ketahanan terhadap
benturan
c. Silikon, sampai 0,2% silikon tidak berpengaruh thd sifat bajanya, jika
berlebih kekuatan dan elastisitas naik, tanpa mengurangi sifat
daktalitasnya.
d. Mangaan , sampai 1% sedikit menaikan kekuatan baja, diatas 1,5%
baja menjadi sangat getas
3. Pemanasan

Sifat baja dapat diubah sesuai dengan keinginan dengan cara


pemanasan dan pendinginan yang terkontrol

Fasa-fasa padat yang ada didalam baja :


a. Ferit (alpha) : merupakan sel satuan (susunan atom-atom yang paling kecil
dan teratur) berupa Body Centered Cubic (BCC=kubus pusat badan), Ferit
ini mempunyai sifat : magnetis, agak ulet, agak kuat, dll.
b. Autenit : merupakan sel satuan yang berupa Face Centered Cubic (FCC
=kubus pusat muka), Austenit ini mempunyai sifat : Non magnetis, ulet, dll.
c. Sementid (besi karbida) : merupakan sel satuan yang berupa orthorombik,
Semented ini mempunyai sifat : keras dan getas.
d. Perlit : merupakan campuran fasa ferit dan sementid sehingga mempunyai
sifat Kuat.
e. Delta : merupakan sel satuan yang berupa Body Centered Cubic
(BCC=kubus pusat badan).
Pengerjaan baja dapat dilakukan dengan cara berikut:
Drawing, dipakai pada pabrik kawat dan batang baja bulat. Baja dimasukan
melalui lubang atau alat lain lalu ditarik sehingga berbentuk kawat,
Forging, Baja dipanasi sampai temperatur tertentu, diletakan diatas alas dan
ditempa dengan palu berkali-kali. Hal ini memperbaiki ukuran butir baja dan
memampatkan sehingga baja sedkit bertambah
Pressing, dikerjakan dengan alat pres. Baja yang akan dibentuk diletakan
diatas cetakan, ditekan perlahan-lahan sampai baja mengisi penuh cetakan
sehingga mencapai bentuk yang diinginkan, contoh plat baja tangki,silinder
berlubang,body mobil,dsb
Rolling, dipakai alat rol khusus. Baja yang akan dibenruk dipijarkan lalu
dipaksakan masuk melalui beberapa rol (roda gilas) yang mempunyai
ukuran lubang berturut-turut dari besar ke kecil sampai mencapai ukuran
baja yang diinginkan, pengerjaan dengan rol agar baja lebih mampat.
Contoh baja tulangan beton, baja profil, rel, pelat,dsb
Extrusion, logam yang telah dipanaskan ditekan dengan tekanan besar agar
melewati lubang. Contoh pipa, tabung, batang baja

Sifat baja adalah sebagai berikut :


1) Baja Lunak
o Berat jenis 7,80
o Temperatur leleh sekitar 1400oC
o Daktail (liat)
o Mudah dilas

o
o
o

Dapat diberi muatan magnit


Lebih keras dan kuat dari besi tempa
Hampir dipakai pada semua struktur (kuda-kuda,kolom,balok,pelat

buhul,baja tulangan) sehingga disebut baja struktur


2) Baja Keras
o Berat jenis 7,9
o Temperatur leleh 1300oC
o Dapat diberi muatan magnit permanen
o Dapat di las
o Lebih elastis dan kuat daripada baja lunak
o Mudah berkarat
o Kuat tarik dan geser hampir sama
o Dipakai pada bagian alat yang menerima beban kejut dan getaran seperti
o
o

pangkal kunci/alat, baja prategang, baut mutu tinggi


. Pencegahan korosi
Tarring, permukaan baja dilapisi dengan gas batubara (coaltar) diproses
dengan temperatur pnas dengan bantuan sikat, gas batu bara ini sedikit

meresap dipermukaan baja


Electroplating,
permukaan

perak,copper,nikel dengan proses electrolysis


Galvanizing, baja yang telah dibersihkan permukaannya direndam

dalam cairan seng sehingga permukaannya terlapisi seng


Metal spraying, Permukaan baja disemprot gas/cairan seng,alumunium

o
o

atau timah
Dilapisi cat
Dimasukan dalam beton

logam

baja

dilapisi

dengan

Baja sebagai Tulang Beton

Beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari semen (Portland cement atau semen
hidrolik lainnya), pasir atau agregat halus, kerikil atau agregate kasar, air dan dengan atau
tanpa bahan tambahan. Meskipun sekarang kita dapat menghasilkan beton dengan
kekuatan tekan lebih 100 MPa, kekuatan tekan beton yang umum digunakan dalam
perencanaan berkisar antara 20 40 MPa. Seperti diterangkan sebelumnya, beton
mempunyai kekuatan tekan yang tinggi akan tetapi mempunyai kekuatan tarik yang
rendah, hanya berkisar antara 8% sampai 15% dari kekuatan tekannya. Untuk mengatasi
kelemahan dari bahan beton inilah maka ditemukan bahan bangunan baru dengan
menambahkan baja tulangan untuk memperkuat terutama bagian beton yang
mengalamitarik. Baja tulangan yang digunakan untuk perencanaan harus mengunakan
baja tulangan ulir/sirip (deformed bar). Sedangkan tulangan polos (plain bar) hanya dapat

digunakan untuk tulangan spiral dan tendon, kecuali untuk kasus-kasus tertentu.
Berikut adalah ukuran baja tulangan yang dapat digunakan untuk perencanaan
beton bertulang:
No

Penamaan

Diameter

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

S.6
S.8
S.10
S.13
S.16
S.19
S.22
S.25
S.39
S.32
S.36
S.40
S.50

6
8
10
13
16
19
22
25
29
32
36
40
50

nominal

Luas
nominal
0,2827
0,5027
0,7854
1,327
2,011
2,835
3,801
4,909
6,625
8,042
10,18
12,57
19,64

penampang
(mm)

Berat
(kg/m)
0,222
0,395
0,617
1,04
4,58
2,23
2,98
3,85
5,18
6,31
7,99
9,88
17,4

Sebagai tambahan, baja tulangan ulir yang akan digunakan dalam beton bertulang harus
memenuhi ketentuan dari ASTM yang berhubungan dengan baja tulangan sebagai
berikut:
* Spesifikasi untuk batang baja billet ulir dan polos untuk penulangan beton (ASTM
A615M)
* Spesifikasi untuk batang baja axle ulir dan polos untuk penulangan beton (ASTM
A617M)
* Spesifikasi untuk baja ulir dan polos low-alloy untuk penulangan beton (ASTM
A706M)
Kesimpulan
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen
lainnya, termasuk karbon. Bahan baku membuat baja yaitu bijih besi primer, bijih besi
laterit, pasir besi.
Faktor yang mempengaruhi sifat baja yaitu kandungan dan kandungan bahan lain. Fasafasa padat yang ada pada kandungan baja adalah Ferit (alpha), Autenit, Sementid (besi
karbida) , Perlit, Delta.

nominal

Pengerjaan baja dapat dilakukan dengan cara drawing, forging, pressing, rolling,
extrusion. Baja dibagi menjadi dua baja lunak dan baja keras. Klasifikasi baja antara lain
berdasarkan komposisi, berdasarkan proses pembuatan, berdasarkan bentuk produk,
berdasarkan struktur mikro, berdasarkan kegunaan dalam konstruksi.
Sumber

http://pelajarandanpengalamanhidup.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Baja
http://www.ilmusipil.com/proses-pembuatan-baja

Anda mungkin juga menyukai