Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Jurusan Teknik Pertambangan,
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta, bahwa mahasiswa Jurusan Teknik
Pertambangan yang menempuh semester IV diwajibkan untuk mengikuti
Praktikum Bahan Galian Industri. Pada praktikum kali ini, Mahasiswa diwajibkan
melakukan kunjungan ke perusahaan industri yang terdapat di daerah sekitar
Yogyakarta. Praktikum kali ini berbobot 1 SKS.
Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
berupaya memberikan bekal kepada mahasiswa khususnya pengetahuan tentang
industry pertambangan, sehingga dapat menghasilkan tenaga-tenaga Sarjana
Teknik Pertambangan yang professional, maju dan memiliki daya saing, sesuai
dengan perkembangan industry pertambangan saat ini.
Di dalam kegiatan praktikum ini, mahasiswa diperkenalkan secara
langsung tentang kegiatan pengolahan bagan galian industri, sehingga diharapkan
mahasiswa dapat menerapkan secara langsung teori yang didapatkan di
perkuliahan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Praktikum Bahan Galian Industri kali ini dimaksudkan untuk memperkenalkan
dan memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa tentang
perusahaan

pengolahan

bahan

galian

industri,

sehingga

mahasiswa

mengetahui cara pengolahan serta pemasaran beberapa jenis bahan galian

industri sesuai dengan ilmu dan teori yang didapat dari perkuliahan.
Kegiatan ini juga memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa
tentang

bahan

galian

industri

terutama

pemanfaatanya,

sehingga

meningkatkan pengetahuan yang lebih mendalam kepada mahasiswa.


Melatih dan menimbulkan jiwa persatuan dan kesatuan serta kerja sama
diantara mahasiswa dan menumbuhkan jiwa-jiwa kreatif pada diri mahasiswa.

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Bahan Galian di PT. Arena Reka Buana
Bahan Galian yang digunakan di PT. Arena Reka Buana yaitu batu Andesit dari
Kulonprogo

dan

Merapi.

Batu

andesit adalah

suatu

jenis batuan

beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya
ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan atau
daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi. Peranan bahan galian ini
penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam pembangunan infrastruktur,
seperti jalan raya, gedung, jembatan, saluran air/irigasi dan lainnya. Dalam
pemanfaatannya dapat berbentuk batu belah, split dan abu batu. Sebagai negara
yang sedang membangun, Indonesia membutuhkan bahan galian ini yang terus
setiap tahun.

Gambar 2.1 Batu Andesit


2.1.2

Bahan Galian di UD Multi Mandiri

Bahan Galian yang digunakan yaitu batu andesit dari gunung merapi.
Peranan bahan galian ini penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam
pembangunan infrastruktur. Namun tidak hanya dalam sector konstruksi, andesit
seringkali juga dimanfaatkan sebagai batu hias yang memiliki nilai ekonomis
tinggi dalam dunia industri.
2.2 Profil Perusahaan
2.2.1 PT. Arena Reka Buana
Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

PT. Arena Reka Buana berdiri sejak tahun 2015, merupakan sebuah
perusahaan konstruksi dengan hasil produksi utama adalah beton dan hot mix
yang berlokasi Padukuhan Tegalyoso, Kelurahan Sitimulyo, Kecamatan Piyungan,
Kabupaten Bantul, Provinsi D.I.Yogyakarta. Kegiatan produksi meliputi produksi
pegolahan batuan, pengolahan beton dan pegolahan aspal.
2.2.2

Multi Mandiri
Multi Mandiri beridir sejak tahun 2006, merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak di bidang pengolahan batu andesit menjadi batu hias. Multi mandiri
berlokasi di Desa Majasem, Bokoharjo Prambanan, Sleman.
2.3 Lokasi Kegiatan
2.3.1 PT. Arena Reka Buana
PT. Arena Reka Buan tepatnya berlokasi di Jl. Wonosari km.11, Tegalyoso,
Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Berada di daerah dataran rendah dengan
kesampaian lokasi yang sangat mudah. PT. Arena Reka Buana dapat dicapai
dalam waktu 20 menit dari Kampus STTNAS Yogyakarta.

Gambar 2.2 Lokasi PT. Arena Reka Buan


2.3.2 Multi Mandiri
Lokasi Multi Mandiri berada di Desa Majasem, Bokoharjo Prambanan,
Sleman, DIY. Waktu yang diperlukan untuk menuju lokasi dari Kampus STTNAS
yaitu sekitar 50 menit.
2.4 Proses Kegiatan
Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

2.4.1

PT. Arena Reka Buana


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Juni 2016 berangkat dari

kampus STTNAS pukul 08.30 WIB dan tiba di lokasi pukul 08.50 WIB yang
dilanjutkan breffing oleh asisten dosen pengampu praktikum Bahan Galian
Industri untuk pembagian kelompok-kelompok praktikum sesuai dengan sub-sub
bagian yang pada PT. Arena Reka Buana yang terdiri dari tiga bagian yaitu stone
crusher, batcling plant, dan asphalt mixing plant, setelah itu tiap kelompok
dibawa ke masing-masing sub-sub bagian tersebut dengan didampingi oleh satu
orang pendamping dari PT. Arena Reka Buana dan asisten dosen praktikum Bahan
Galian Industri. Kunjungan dilakukan selama 3 jam dan kembali ke kampus
STTNAS pukul 11.30 WIB.

2.4.2

Multi Mandiri
Perjalanan menuju lokasi kegiatan dimulai pada hari Selasa, 24 Mei 2016

pukul 09.00 WIB dan tiba di lokasi pukul 09.50 WIB. Kemudian meminta izin
kepada pemilik untuk melakukan wawancara untuk mendapatkan data. Setelah
mendapat izin, langsung melakukan wawancara dengan pemilik untuk mengetahui
tahap-tahap pengolahan batu andesit sampai menjadi batu hiasan sampai pada
pemasaran hasil pengolahan tersebut.

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

BAB III
PEMBAHASAN
3.1
3.1.1

Stone Crusher
Peralatan

Berikut ini adalah peralatan yang digunakan oleh PT. Arena Reka Buana :
1. Stone Crusher adalah alat yang digunakan untuk mengecilkan ukuran batuan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Dump truck digunakan untuk mengangkut material batuan andesit dari
stockpile menuju hopper dan hasil crusher menuju ke penampungan.
3. Exavator (backhoe) digunakan untuk memuat material yang berada di
stockpile ke alat angkut (dump truck) untuk diangkut menuju hopper.
4. Jaw crusher digunakan untuk mengurangi besar butiran pada tingkat pertama,
untuk kemudian dipecah lebih lanjut oleh crusher lain.
5. Cone crusher digunakan untuk pasir dan kerikil serta material yang memiliki
butir asal

(sebelum dipecah) 20-25 cm dimana tidak memerlukan lagi

crusher primer.
6. Hopper adalah komponen dari peralatan pemecah batu yang berfungsi
mengatur aliran dan pemisah bahan-bahan serta penerima bahan baku (raw
material).
7. Belt conveyor digunakan untuk mengangkut material dari hasil jaw crusher ke
cone primary maupun ke cone secondary.

Gambar 3.1 Stone Crusher

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

Gambar 3.2 Loader

Gambar 3.3 Exavator (Backhoe)


3.1.2 Bahan
Berikut bahan yang digunakan pada kegiatan Stone Crusher :
Batuan andesit dari kulonprogo dan merapi dipakai karena andesit memiliki
kekerasan yang cukup tinggi. Selain itu, andesit juga merupakan campuran yang
baik karena memperkecil nilai abrasi pada campuran beton maupun aspal.

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

Gambar 3.4 Batu Andesit merapi


3.1.3

Prosedur
Batuan andeist diangkut dengan excavator dan dimasukkan kedalam

hopper kemudian dipecahkan pertama kali oleh jaw crusher kemudian diangkut
dengan conveyor ke cone primer untuk pengecilan ukuran dan material yang tidak
lolos saringan 1 dibawah lagi ke penyaringan abubatu, setelah dari saringan
abubatu materialnya akan naik lagi ke saringan 1 dan kebanyakan material yang
lolos pada saringan 1 adalah material yang dari penyaringan abubatu. Kemudian
yang tidak lolos saringan 1 akan dibawa ke cone secondary untuk dikecilkan
ukurannya.
3.1.4

Produk
Produk yang dihasilkan dari stone crusher pertama adalah produk

pengolahan batuan andesit dan pasir untuk agregat kelas A dan B. Agregat kelas A
dan B adalah material yang digunakan untuk pondasi dalam proses pengaspalan.
Sedangan dari stone crusher kedua adalah split yaitu material pecahan batuan
andesit dengan ukuran maksimal 25 mm dan pasir yaitu material hasil pecahan
batuan dan campuran pasir yang mempunyai maksimal ukuran 16 mm yang
keduanya akan digunakan dalam pengolahan aspal mixing plant dan untuk
pembuatan beton. Pada alat ini material yang diolah adalah material yang

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

memiliki kualitas dan kekerasan paling baik. Stone crusher kedua ini
memproduksi material menjadi 4 fraksi

Gambar 3.5 Stone Crusher Unit 1


3.2 Batchling Plant
Batclhing Plant merupakan alat yang berfungsi untuk mencampur atau
meproduksi beton ready mix

dalam produksi yang besar. Batchling plant

digunakan agar produksi beton ready mix tetap dalam kualitas yang baik sesuai
standar nilai slump test dan strength-nya stabil sesuai yang diharapkan. Umtuk itu
komposisi mineral harus terkendali. Dalam artikel kali ini, dipakai tipe dry mixed.
Tipe dry mixed yaitu batchling plant yang fungsinya hanya untuk menimbang
saja, pengadukan beton ready mix dilakukan pada concrete mixer truck. Semua
material yang akan diaduk, sebelumnya ditimbang sesuai dengan mix design
dengan memperhitungkan kandungan air dalam material, dibagi baik dalam
agregat kasar maupun agregat halus (pasir).

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

Gambar 3.6 Silo Semen


3.2.1

Peralatan

Berikut ini adalah peralatan yang digunakan pada PT. Arena Reka Buana:
1. Batchling Plant
Berikut ini akan dijelaskan bagian-bagian dari batchling plant :
a. Cement Silo berfungsi untuk tempat penyimpanan semen dan menjaga
b.

semen agar tetap baik.


Belt Conveyor berfungsi untuk menarik bahan/material (agregat kasar dan

agregat halus) ke atas dari bin ke storage bin.


c. Bin berfungsi sebagai tempat pengumpulan bahan/material (agregat kasar
dan agregat halus) yang berasal dari penumpukan bahan di stockpile.
d. Storage bin digunakan untuk pemisah fraksi agregat. Storage bin dibagi
menjadi 4 (empat) fraksi, yaitu agregat butir kasar(split), butir menengah
e.

(screening), butir halus (pasir), dan fly ash.


Timbangan, pada alat batching plant dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu
timbangan untuk agregat, timbangan untuk semen, dan timbangan untuk

f.

air.
Tempat Penampungan Air berfungsi sebagai supply kebutuhan air pada

ready mix.
2. Dump truck Berfungsi untuk mengangkut bahan/material (agregat kasar dan
agregat halus) hasil pengolahan ke stockpile
3. Wheel loader berfungsi untuk alat angkut bahan/material (agregat kasar dan
agregat halus) dari tempat penumpukan material menuju ke bin.
Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

4. Cement Truck, berfungsi sebagai pengangkutan semen curah dari pabrik


semen ke base camp.
5. Concrete Mixer Truck adalah suatu kendaraan truk khusus yang dilengkapi
dengan concrete mixer yang fungsinya mengaduk/mencampur campuran beton
ready mix, sama dengan alat molen. Concrete Mixer Truck digunakan untuk
mengangkut adukan beton readymix dari tempat pencampuran beton ke lokasi
proyek. Concrete Mixer Truck memiliki kapasitas 7 m3.

Gambar 3.7 Belt Conveyor

3.2.2

Gambar 3.8 Cement Truck dan Concrete Mixer Truck


Bahan

Berikut bahan yang digunakan pada kegiatan batchling plant :


1. Semen Curah menggunakan semen yang diproduksi oleh PT. Semen Gresik
(jenis semen OBC). Pemilihan semen Gresik karena semen ini memiliki umur
pengerasan awal lebih tinggi

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

2. Air merupakan komponen yang dipakai untuk menghasilkan beton dengan


fungsi sebagai pelarut semua material tersebut.
3. Agregat halus atau pasir didapat dari hasil pengolahan sizing oleh crusher,
memiliki ukuran maksimal 0,75 inchi.
4. Agregat kasar atau split adalah batu belah yang didapat dari hasil tambang
andesit yang telah diproses dengan stone crusher.
5. Fliash atau bahan mineral pembantu ini banyak ditambahkan kedalam
campuran beton dengan berbagai tujuan, antara lain untuk mengurangi
pemakaian semen dan mengurangi atau menambah kelecekan beton segar.
6. Adiktif atau obat ada dua jenis yakni LN untuk mempercepat umur beton dan
fiset untuk memperlambat umur beton.

Gambar 3.9 Sika LN

3.2.3

Prosedur
Prosedur pembuatan beton adalah yang pertama memasukan air dan obat

kedalam mixer kemudian split yang sudah di timbang dimasukkan secukupnya


kedalam mix lagi dengan menggunakan belt conveyor. Setelah memasukan split
kemudian memasukkan semen cair yang sudah ditampung pada silo semen tadi,
selanjutnya memasukkan pasir lagi menggunakan belt conveyor. Untuk beberapa
perusahaan campuran betonya digunakan juga fly ash
Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

untuk mengurangi

penggunaan semen curah, namun penggunaan fly ash tidak dilakukan untuk semua
beton. Setelah semua material tadi dimasukkan, maka material tadi akan dicampur
ke dalam mixer yang sudah tersedia. Setelah dicampur material akan langsung
dimasukkan ke mixer truck (kapsulnya) dan dilakukan slam atau pengecekan
kekentalan oleh teknisi. Pengecekan kekentalan yakni penambahan air pada beton
yang telah siap digunaakan yang bertujuan untuk mencegah beton agar tidak keras
sebelum digunakan. Penambahan air dilakukan sesuai dengan lama waktunya
menuju proyek. Untuk perjalanan jauh, slam yang biasanya digunakan adalah
slam tinggi yakni sekitar 16 cm 2 cm.
Umur beton maksimal 3 jam setelah keluar dari batchling plant kalau lebih
dari 3 jam maka beton tersebut akan setting (rusak, panas, beku). Ada beberapa
proyek yang meminta untuk mempercepat kekerasan beton maka campuran brton
tadi akan ditambah obat sikaLN agar beton lebih cepat kering, dan agar beton
tidak cepat kering diguanak obat fiset. Hampir tiap kali produksi digunakan fiset
agar beton tidak cepat kering bila diangkut ke proyek. Biasanya kalau beton sudah
hamper 3 jam dan belum dituang, maka harus dilakukan penambahan fiset dengan
ukuran 0,2 + air per kubiknya. Obat LN dan fiset tadi nanti akan dibawah ke
basecampnya dan penambahan obatnya tadi dilakukan basecampnya oleh teknisi.
3.2.4

Produk
Produk yang dihasilkan dari batchling plant ini adalah beton. Beton tipe

dry mixed yang digunakan kebanyakan untuk pembuatan gedung-gedung disekitar


daerah wonosari. Untuk konsumenya PT. Arena Reka Buana (ARB)
mengantarkan beton hasil produksinya paling jauh sampai ke Purworejo.

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

Gambar 3.10 Proses Pemuatan Material ke Concrete Mixer Truck


3.3
3.3.1

Asphalt Mixing Plant


Peralatan

Berikut ini adalah peralatan yang digunakan pada pt. Arena Reka Buana :
1. Asphalt mixing plant (AMP) digunaka untuk membuat hot mix
Berikut bagian-bagian dari aspal mixing plant :
a. Cold bin adalah tempat untuk menampung agregat yang menjadi bahan
dasar dari proses yang akan dilakukan AMP.
b. Conveyor belt yang digunakan pada AMP berfungsi sebagai penghantar
agregat dari cold bin ke dryer (dipasang pada sisi keluaran cold bin).
c. Dryer digunakn untuk mengeringkan materian dari cold bin.
d. Hot elevator digunakan untuk menaikan agregat panas tersebut untuk
kemudian diayak; atau sizing pada screen. Screen pada AMP biasanya
diletakkan bagian atas main frame sehingga untuk tujuan tersebutlah maka
digunakan unit hot elevator ini.
e. Screen digunakan untuk memisahkan/membagi ukuran-ukuran agregat
sehingga terpisah menjadi empat ukuran yang berbeda (sizing).
f. Hot bin diposisikan persis dibawah screen sehingga agregat yang turun
secara gravitasi tertampung pada bagian ini. Pada bagian bawahnya
terdapatgate dengan bukaan hydraulic atau air cylider.
g. Timbangan berfungsi untuk menimbang bobot masing-masing fraksi
agregat sesuai dengan hasil akhir campura yang diinginkan.
Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

h. Mixer adalah kontruksi pengaduk biasanya disebut pugmil. Mixer


dilengkapi dengan get
i. Filler adalah pemasuk untuk debu batu yang ikut memasuk material
j.
k.
l.
m.

kedalam mixer.
Aspal tank adalah tempat penyimpan aspal.
BC tank
Hot oil heater
Dust colection system dry type atau

dengan

wet

type

dust

collector(optional). Unit AMP selama melakukan prosesnya menghasilkan


debu yang bisa menggagu lingkungan oleh sebat itu unit AMP ini
sebaiknya dilengkapi pula dengan dry atau wet cylone (unit ini relatif lebih
murah) yaitu tabung cylo yang menghisap debu hasil sisa pembakaran.
Pihan lain dari dust collection ini bisa pula berupa bag fillter (berbentuk
kotak yang didalamnya terdapat kondom penyaring)
2. Dump truck berfungsi mengangkut hasil mixing aspal yang sudah diolah
ketempat pelaksanaan proyek maupun penjualan asphalt mixing.
3. Wheel loader berfungsi untuk alat angkut bahan atau material (agregat kasar
dan agregat halus) dari tempat penumpukan material menuju ke bin.

Gambar 3.11 Cold Bin


Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

Gambar 3.12 Belt Conveyor

Gambar 3.13 Pintu Bukaan untuk Memuat Aspal ke Dump Truck


3.3.2 Bahan
Berikut ini bahan yang digukan pada kegitaan asphalt Mixing plant
1. Bahan baku batu pecah/agreat adalah material yang diolah biasanya terdiri
dari fraksi yang terdiri dari batu split ukuran 20-30 dan 30-50 mm,pasir,debu
batu.
2. Asphalt spray digunakan untuk perekat aspal yang lama dan aspal yang baru
3. Bahan baku aspal ialah bahan baku yang digunakan untuk mengikat antara
agregat yang satu dengan yang lainnya atau juga sebagai katalis agar agregat
dapat menjadi satu padu,kuat,keras dan tahan terhadap perubahan cuaca. Jenis
aspal yang digunakan adalah aspal emolisi yang diperoleh dari hasil
penyulingan minyak bumi yang bersal dari PT.Pertamina dan impor dari
berbagi produsen yang ada maupun luar negeri seperti singapura.
4. HCL digunakan untuk campuran Asphalt Spray.
Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

5. Air digunakan untuk pengolahan debu hasil sisa pembakaran,selain debu yang
sudah bersih yang dibuang keudara debu tersebut juga disemprotkana air agar
mampu turun melalui saluran bahwa untuk menuju kolam pengendapan.
3.3.3

Prosedur
Prosedur pembuatan aspal adalah yang pertama dengan menggunakan

wheel loader material kering yakni pasir, fine agregat,medium agregat,dan CA


diangkut dari stone crusher dibawa untuk dimasukkan kedalam cold bin.
Kemudian diangkut menggunakan conveyer menuju dryer yang kemudian
dikeringkan dengan suhu kurang lebih 150 0. proses pembakaran menggunakan
bahan bakar solar lama pembakaran ini berlasung selama kurang lebih 45 detik
dengan kapasitas kurang lebih 80 ton/jam. Setelah dikeringkan pada dryer dengan
menggunakan hot elevator material tadi dingkaut atas tower untuk dilakuakn pada
hot screen, proses pemisahan agregrat ini adalah dengan cara gravitasi agregat
dijatuhkan pada ayakan/screen yang dirancang sedikit miring agar dapat
mengayak atau memisahkan agregat sesuai dengan ukurannya masing-masing.
Pada screen dilengkapi alat bantu yaitu vibrator yang berfungsi untuk
menggetarkan ayakan agar terjadi ayakan yang optimal. Agregat yang telah
disaring/dipisahkan berdasarkan ukurannya kemudian masuk pada unit hot bin
guna untuk menampung sementara agregat yang akan masuk pada timbangan.
Material yang sudah dimasukan kehot bin untuk ditampung sementara.
Proses terakhir adalah pencampuran atau mixer adalah kegitan
pencampuran agregat panas dengan aspal dari ketel aspal yang sudah dipanaskan
menggunakan solar dengan suhu kurang lebih 1500 C. Material dengan aspal
sudah dicampur maka aspal siap digunakan akan diangkutkan ke proyek
menggunakan dump truck lasung di bawa ke proyek.
Material kering yang masuk ke cold bin tidak semuanya masuk ke dryer
sebagian material yang kecil yang tidak terpakai akan disiram dengan air dan
kemudian akan di tampung kedalam kolam pengedapan agar tidak mencemari
udah. Air pada kolam pengedapan setiap 4 bulan di cek pH dan kandungan airnya.
3.3.4

Produk

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

Produk yang dihasilkan dari aspal yang digukan untuk jalan-jalan umum,
Biasanya campuran aspal yang digunakan adalah aspal dari pertamina dengan
fenetrasi 60-70. Sebelum peletakan aspal yang baru digunakan aspal spray
terlebih dahulu sebagai perekat aspal lama dan yang baru. Yang mana juga di
produksi oleh PT. Arena Reka Buana.

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

3.4 Pemasaran Marga Jaya


1. Genesa Bahan Galian Pasir
Batu pasir adalah Batuan sedimen klastik yang dimana partikel
penyusunya kebanyakan berupan butiran berukuran pasir. Kebanyakan batu
pasir di bentuk dari butiran- butiarn yang terbawa oleh pergerakan air,seperti
ombak pada suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butiran secara khas di
semen bersama-sama oleh tanah krikil atau kalsit untuk menbentuk batu pasir
tersebut.
Batu pasir pada umumnya terdiri atas butir kwarsa sebab kuarsa adalah
suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus.

Gambar 3.14 Batu Pasir


2. Alat-alat yang Digunakan
- Press batako
- Sekop Pasir

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

Gambar 3. 15 Alat cetak Batako Press

Gambar 3.16 Sekop Pasir


Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

3. Produk yang Dihasilkan


Produk yang dihasilkan yaitu Batako Press

Gambar 3. 17 Produk hasil pengolahan

4. Harga satuan
36 cm x 18 cm x 9 cm = Rp. 3.500/Batako
Untuk pemasaranya di sekitaran Yogyakarta.

Gambar 3.18 Pemasaran Produk

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

5. Prospek Bahan Galian Batu Pasir


Batu Pasir banyak dibutuhkan dalam berbagai kebutuhan antara lain untuk
pembangunan perumahan, jalan, jembatan, pembuatan beton pra cetak, dan
pembangunan fisik lainnya.
Wilayah Kokap, Pengasih, Girimulyo, Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo
adalah wilayah yang memiliki potensi batu Pasir. Dengan didukung
diantaranya infrastruktur semua jalan menuju pedesaan Kulonprogo sudah
beraspal dan jalan menuju pendukuhan dapat dilewati truk maka wilayah ini
berpeluang

besar

untuk

dikembangkan

sebagai

kawasan

industri

pertambangan mineral non logam Batu Pasir. Peluang pasar lokal, regional
dan nasional masih terbuka lebar untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber
daya alam potensial ini.

6. Karyawan
Jumlah karyawan yaitu 15 orang
Jam Kerja karyawan
o Jam kerja pada pukul 07.30-16.00 WIB
o Istirahat pukul 12.00-13.00 WIB
o Istirahat khusus hari jumat pukul 11.30-13.00 WIB
Gaji karyawan : Rp.50.000 + 1x makan/hari

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Alat pada kegiatan di PT. Arena Reka Buana yaitu Stone Crusher, Batcling

Plant dan Asphalt Mixing Plant


Produk yang dihasilkan dari stone crusher pertama adalah produk pengolahan
batuan andesit dan pasir untuk agregat kelas A dan B. Agregat kelas A dan B

adalah material yang digunakan untuk pondasi dalam proses pengaspalan.


Batcling Plant merupakan alat yang berfungsi untuk mencampur atau
meproduksi beton ready mix dalam produksi yang besar. Batchling plant
digunakan agar produksi beton ready mix tetap dalam kualitas yang baik

sesuai standar nilai slump test dan strength-nya stabil sesuai yang diharapkan.
Produk yang dihasilkan dari batcling plant ini adalah beton. Beton tipe dry
mixed yang digunakan kebanyakan untuk pembuatan gedung-gedung disekitar

daerah wonosari.
Produk yang dihasilkan dari aspalt batcling plant yang digukan untuk jalanjalan umum, Biasanya campuran aspal yang digunakan adalah aspal dari
pertamina dengan fenetrasi 60-70. Sebelum peletakan aspal yang baru
digunakan aspal spray terlebih dahulu sebagai perekat aspal lama dan yang

baru.
Marga Jaya merupakan industri pemasaran yang mengolah batu pasir menjadi

Batako Press.
Marga Jaya mengambil batu pasir dari gunung merapi kemudian diolah dan

dipasarkan di area Yogyakarta.


Alat yang digunakan dalam pengolahan Batako Press yaitu Alat Cetak Batako
untuk mengepress dan membentuk Batako Press

4.2 Saran
Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

Pada wilayah operasi produksi PT. Arena Reka Buana masih kurang
diperhatikannya masalah pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
terutama dalam hal pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) pada karyawannya,
maka perlu adanya pengelolaan K3 yang baik dan benar teutama dalam hal
penggunaan APD sehingga dapat melindungi dan meminimalisir dari segala
bentuk kecelakaan dan kerugian.

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

LAM PI R AN

Laporan Praktikum Bahan Galian Industri

Anda mungkin juga menyukai