Anda di halaman 1dari 11

I.

LATAR BELAKANG MASALAH


Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan
yang tidak terpisahkan karena setiap sila dalam pancasila
mengandung empat sila lainnya dan kedudukan dari masingmasing sila tersebut tidak dapat ditukar. Hal ini sesuai dengan
susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis, yang berarti
bahwa kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian
urutan-urutan yang bertingkat-tingkat.Bagi bangsa Indonesia
hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah sebagai
pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar Negara.
Nilai, norma dan moral adalah konsep-konsep yang saling
terkait. Dalam hubungannya dengan pancasila maka ketiganya
akan memberikan pemahaman yang saling melengkapi sebagai
sistem etika pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Disamping

itu,

terkandung

juga

pemikiran-pemikiran

yang

bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif.


Oleh karena itu, pancasila adalah suatu nilai-nilai yang mendasar
yang

memberikan

landasan

bagi

manusia

dalam

hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Nilai-nilai tersebut


dijabarkan

dalam

kehidupan

yang

bersifat

praksis

atau

kehidupan nyata dalam masyarakat, bangsa dan Negara maka


diwujudkan

dalam

norma-norma

yang

kemudian

menjadi

pedoman.
Dengan

demikian,

Pancasila

pada

hakikatnya

bukan

merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif


ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai
etika yang merupakan sumber norma positif bagi kehidupan kita.
BAB II
PERUMUSAN MASALAH

A.

Pengertian Etika, Nilai, Norma Dan Moral

B.

Pancasila Sebagai Sistem Etika

C.

Aplikasi Nilai, Norma, Dan Moral Dalam Kehidupan

D.

Pancasila

Sebagai

Pandangan

Hidup

Indonesia
E.

Upaya Menjaga Nilai-Nilai Luhur Pancasila

Bangsa

II.PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ETIKA, NILAI, NORMA DANMORAL


1.Pengertian Etika
Etika

adalah

suatu

pemikiran

kritis

dan

ilmu

yang

membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti


suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan
bertanggung jawab dengan berbagai ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan

moral.

Kedua

kelompok

etika

prinsip-prinsip

yang

yaitu, Etika Umum dan Etika Khusus.

Etika

Umum,

mempertanyakan

berlaku bagi setiap tindakan manusia. Pemikiran etika


beragam, tetapi pada prinsipnya membicarakan asas-asas
dari tindakan dan perbuatan manusia, serta system nilai apa
yang terkandung didalamnya.
Etika khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut diatas
dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan
manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial .
2.Pengertian Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada
pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari
suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang
atau kelompok. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi
mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku
manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu
wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.

Pandangan para ahli tentang nilai-nilai yang terdapat dalam


masyarakat:
A. Alport mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam
kehidupan masyarakat dalam enam macam, yaitu :
1). Nilai teori
2). Nilai ekonomi
3). Nilai estetika
4). Nilai social
5). Nilai politik dan
6). Nilai religi
B. Max Scheler, mengelompokkan nilai menjadi enam
tingkatan, yaitu:
1). Nilai kenikmatan
2). Nilai kehidupan
3). Nilai kejiwaan
4). Nilai kerohanian
C. Notonagoro, membedakan nilai menjadi tiga, yaitu :
1). Nilai material
2). Nilai vital
3). Nilai kerokhanian
Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan
setiap manusia. Nilai manusia berada dalam hati nurani,
kata hati dan pikiran sebagai

suatu keyakinan dan

kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai.


3.Pengertian Norma
dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu
norma dalam perwujudannya norma agama, norma filsafat,
norma kesusilaan, norma hukum dan norma sosial. Norma

memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena Norma adalah


perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya,
moral, religi, dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran
dan sikap luhur yang adanya sanksi.
Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antaralain :
a. Norma agama

: ketentuan hidup yang bersumber

pada agama.
b. Norma kesusilaan

: ketentuan hidup yang bersumber

pada hati nurani.


c. Norma hokum

: ketentuan tertulis yang bersumber

pada UU.
d. Norma social

: ketentuan hidup yang berlaku

dalam masyarakat.
4.Pengertian Moral
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan
buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia.Seorang pribadi yang taat kepada aturanaturan, kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak
secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi
itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya
dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang
benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa
kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang
mengikat kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

B.

Pancasila Sebagai Sistem Etika

Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia,


memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan
masyarakat

Indonesia.

Pancasila

banyak

memegang

peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa


Indonesia, salah satunya adalah Pancasila sebagai suatu
sistem etika.
Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal
sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik,
rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung
tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan
besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga
bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang
beradab didunia.Kecenderungan menganggap hal yang tak
penting

akan

kehadiran

pancasila

diharapkan

dapat

ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang


beradab. Pembentukan etika bukanlah hal yang mudah,
karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani.
Dalam melaksanakan hubungan politik itu seseorang
harus

mengetahui

dan

memahami

norma-norma

dan

kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi.Dan pancasila


memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika
yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita
berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku
kita. Seperti tercantum di sila ke dua kemanusian yang adil
dan beadab tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran
pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat
berandil besar, Setiap sila pada dasarnya merupakan azas
dan

fungsi

sendiri-sendiri,

merupakan suatu kesatuan.

namun

secara

keseluruhan

Maka bisa dikatakan bahwa fungsi pancasila sebagai


etika itu sangatlah penting agar masyarakat harus bisa
memilih dan menentukan calon yang akan menjabat dan
menjadi

pimpinan

liberal memberikan

mayarakat
hak

kepada

dalam
rakyat

demokrasi

untuk

langsung memilih pejabat dan pemimpin tinggi

secara
untuk

mewujudkan harapan rakyat.


C.

Aplikasi Nilai, Norma, Dan Moral Dalam Kehidupan


Dalam kehidupan kita akan selalu berhadapan dengan
istilah nilai dan norma dan juga moral dalam kehidupan
sehari-hari. Dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud
dengan nilai social merupakan nilai yang dianut oleh
suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan
apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh,
orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan
mencuri

bernilai

buruk.

Dan

dapat

juga

dicontohkan,

seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi


nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala
keluarga yang tidak bertanggung jawab.Demikian pula, guu
yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal
dalam mendidik anak tersebut.
Bagi

manusia,

nilai

berfungsi

sebagai

landasan,

alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan


perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan
dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat. Itu
adalah yang dimaksud dan juga contoh dari nilai.
Dapat di jelaskan juga bahwa yang dimaksud norma
social adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok
masyarakat tertentu. Norma sering juga disebut dengan

peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang


pantas

dilakukan

dalam

menjalani

interaksi

sosialnya.

Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa


individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan
aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma
disusun

agar

hubungan

di

antara

manusia

dalam

masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang


diharapkan.
Moral (Bahasa

Latin Moralitas)

adalah

istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya


dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang
tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus
dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal
yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa
moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit
karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap
amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat
dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus
mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral

adalah

nilai

ke-absolutan

dalam

kehidupan

bermasyarakat secara utuh.


Contoh

moral

adalah

: Tidak

terdapat

adanya

pemaksaan suatu agama tertentu kepada orang lain,


dengan

demikian

masyarakat

dan

bangsa

Indonesia

menjunjung tinggi nilai nilai HAM. Dapat dicontoh dalam hal


nya pendidikan. Seorang siswa yang ingin bersekolah tapi

dengan tidak dana maka ia tak dapat sekolah sampai citacitanya tidak terwujud.
Contohnya moral dalam halnya kehidupan sehari kalau
kita menemukan tas yang berisikan dokumen penting dan
juga sejumlah uang yang tersapat dalam tas tersebut.
Seandainya kita memiliki moral yang baik maka kita akan
memberikan tas itu pada kepemiliknya kalau tidak pada
yang berwajib.
Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu
keyataan yang seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu
pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak
digarisbawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa
dan Negara menghendaki fondasi yang kuat tumbuh dan
berkembang.
Sebagaimana tersebut diatas maka nilai akan berguna
menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila dikonkritkan
dan

diformulakan

memudahkan

menjadi

manusia

untuk

lebih

obyektif

sehingga

menjabarkannya

dalam

aktivitas sehari-hari. dalam kaitannya dengan moral maka


aktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh
integritas dan martabat manusia. Derajat kepribadian itu
amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya.
D.

Hakikat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Indonesia
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan
mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin
dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan
pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang
persoalan

yang

dihadapinya

sehingga

dapat

memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki pandangan


hidup, suatu bangsa akan merasa terombang-ambing dalam
menghadapi

persoalan

yang

timbul,

baik

persoalan

masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.


Menurut Padmo Wahjono : Pandangan hidup adalah
sebagai suatu prinsip atau asas yang mendasari segala
jawaban terhadap pertanyaan dasar, untuk apa seseorang
itu hidup. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, dalam
pandangan

hidup

bangsa

terkandung

konsepsi

dasar

mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung pula


dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik.
Pancasila

sebagai

pandangan

hidup

sering

juga

disebut way of life, pegangan hidup, pedoman hidup,


pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada
banyak istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi
pada dasarnya memiliki makna yang sama.
Lebih

lanjut

Pancasila

sebagai

pandangan

hidup

bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan


sehari-hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap
maupun prilaku haruslah selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur
pancasila.

Hal

ini

sangat

penting

karena

dengan

menerapkan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan


sehari-hari maka tata kehidupan yang harmonis diantara
masyarakat

Indonesia

dapat

terwujud.

Untuk

dapat

mewujudkan semua itu maka masyarakat Indonesia tidak


bisa

hidup

sendiri,

mereka

harus

tetap

mengadakan

hubungan dengan masyarakat lain. Dengan begitu masingmasing

pandangan

hidup

dapat

beradaftasi

artinya

pandangan hidup perorangan / individu dapat beradaptasi

dengan pandangan hidup kelompok karena pada dasarnya


pancasila mengakui adanya kehidupan individu maupun
kehidupan kelompok.
Pancasila

sebagai

pandangan

hidup

bangsa

sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya


milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan
kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri
yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad
lamanya. Oleh karna itu, Pancasila adalah khas milik bangsa
Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa.
Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang
terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agamaagama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila
sebagai

pandangan

hidup

mencerminkan

jiwa

dan

kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup


bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dan
penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Dengan

demikian,

ia

menjadi

sebuah

ukuran/kriteria umum yang diterima dan berlaku untuk


semua pihak Secara sederhana, ideologi dipahami sebagai
gagasan-gagasan
sistematis

yang

dan

nilai-nilai

diyakini

yang

tersusun

kebenarannya

secara

oleh

suatu

masyarakat dan diwujudkan di dalam kehidupan nyata.


Nilai-nilai yang tercermin di dalam pandangan hidup
ditempatkan secara sistematis

kedalam seluruh aspek

kehidupan yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial,


budaya

dan

pertahanan

mewujudkan cita-citanya.

keamanan

didalam

upaya

Anda mungkin juga menyukai