Anda di halaman 1dari 4

BETON

Beton telah dikenal di dunia Teknik Sipil sebagai salah satu bahan kontruksi yang memliki
banyak keuntungan. Beton dapat dihasilkan melalui pencampuran agregat kasar dan agregat
halus dengan sedikit menambahkan perekat(pasta semen).
Kelebihan Beton : Harganya relatif murah (pasir,kerikil,semen,air),Berkekuatan tekan
tinggi,Tahan aus,Tahan kebakaran,Tahan cuuaca,Tidak berkarat,Hampir tidak memerlukan
perawatan kusus selama pemakaian.
Kelemahan Beton : Kuat tarik beton sangat kecil bila di bandingkan kuat tekannya,
Getas,Sulit diperoleh beton yang kedap air.
Untuk dapat memperoleh kekuatan tekan beton yang tinggi. ada beberapa factor yang prlu
diperhatikan, yaitu:

Jenis dan kualitas semen.


Jenis dan bentuk permukaan agregat.
Kondisi perawatan beton
Suhu lingkungan sekitar beton.
Umur beton.

Beton yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan campuran yang digunakan.
Bahan yang digunakan seperti air,pasir,kerikil,dan semen memiliki syarat-syarat tertentu agar
ikatan yang dihasilkan oleh bahan-bahan tersebut bias baik sehingga dapat menghasilkan beton
dengan kualitas yang baiik.
1. Air
Air merupakan salah satu bahan canpuran dalam pembuatan beton. Air ibutuhkan untuk
membantu kelangsungan reaksi semen (tanpa air,semen tidak akan dapat bereaksi atau
mengeras), serta menjadi pelumas antara butir-butir agregat agar adukan beton mudah
dikerjakan.
Syarat-syarat air yang digunakn dalam campuran pembuatan beton :
Tidak boleh mengandung lumpur (dapat memperlambat ikatan awal beton),
minyak,asam,alkali (dapat menyebabkan berkurangnya lekatan antara agregat dengan
pasta semen), garam (dapat menimbulkan korosi pada tulangan), bahan organik.
Secara umum sebaiknya air yang digunakan adalah air yang dapat diminum, tawar, tidak
berbau, dan tidak keruh bila diembus udara.

2. Semen
Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker
yang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan
tambahan untuk mengatur ikatan awal semen. Kehalusan semen mempengaruhi kemudahan
pengerjaan adukan beton dan dapat mengurangi Bleeding (naiknya sejumah air kepermukaan
beton).
Proses hidrasi semen berlangsung bila semen bereaksi dengan air.Diawal hidrasi dihasilkan
Ca(OH)2,ettringite dan C3S2H3 yang membentuk coating pada partikel semen. Hal ini
mengakibatkan reaksi hidrasi tertahan selama 1-3 jam (pasta semen masih plastis dan
workable). Periode ini berakhir dengan pecahnya coating dan reaksi hidrasi kembali terjadi dan
initial setting segera terjadi yaitu waktu mulai adonan terjadi sampai mulai terjadi kekakuan
tertenttu dimana adonan mulai tidak workable. Dan final setting tercapai pada saat adonan
mencapai kekakuan penuh. Waktu pengikatan (setting time)dari semen dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu :
Kandungan C3A, semakin bbesar akan menyebabkan setting time yang pendek.
Kandungan gips, semakin besar akan menyebabkan setting time yang panjang.
Semen yang semakin halus menyebabkan setting time yang semakin pendek.

JENIS SEMEN

Jenis 1
Untuk mengunakan umumnya tidak memerlukan persyaratan khusus,semen jenis ini tidak
baik digunakan pada bangunan massa karena dapat menimbulkan selisih temperatur yang
besar antara bagian dalam dan luar bangunan sehingga dapat menimbulkan retak-retak
pengerasan.

Jenis II
Dalam penggunaanya diperlukan ketahanan terhadap sulfat baik digunakan untuk
bangunan seperti pir,pilar,dinding penahan tanah yang tebal,bendungan dan dermaga
Jenis III
Dalam penggunaannya dituntut persyaratan pembuatan awal yang tinggi setelah pengikat
terjadi. Baik digunakan untuk pembuatan-pembuatan beton yang harus segera digunakan
atau harus segera dilepas bakesting-nya. Contoh jalan raya dan lapangan terbang
Jenis IV
Dibutuhkan panas hidrasi yang rendah dalam penggunaannya. Baik digunakan untuk
pembuatan bangunan masa seperti bendungan.
Jennis V
Dalam penggunaannya menuntut persyaratan sangat lahan terhadap sulfat. Penggunaan
semen jenis ini untuk bangunan yang terletak pada sulfat pekat. Contoh bendungan dan
pemecah gelombang

AGREGAT
Tujuan pemakaian agregat dala campuran beton yaitu untuk menghemat penggunaan semen
dan Portland (sehingga harga bahan campuran beton menjadi lebih murah). Meghasilkan
kekuatan yang besar pada betonnya dan mengurangi terjadinya susut pengerasan.

Gradasi agregat merupakan salah satu factor yang sangat diperhatikan, karena bila butirbutir berukuran seragam akan dihasilkan volume pori yang besar, sebaiknya ukuran butir-butir
agregat bervariasi maka volume pori akan kecil. Hal ini dikarenakan butiran kecil akan mengisi
pori diantara butir besar. Campuran beton dengan volume pori sedikit sangat diharapkan karena
dngan demikian maka pengguanaan bahan ikut menjadi sedikit.
a. Agregat halus (pasir)
Pasar alang dapat diperoleh dari dalam tanah atau pasir galian (Berbutir tajam, keras,
dan bebas dari kandungan garam), pada dasar sungai atau pasir sunagai (berbutir halus
dan bulat). Dan tepi laut atau pasir laut (berbutir halus, bulat, dan mengandung garam,
sehingga kurang baik untuk digunakan seagai bahan campuran beton karena dapat
menyebabkan korosi pada tulangan). Pasir yang baik digunakan sebagai bahan campur
dalam pembuatan beton adalah berbutir tajam dan keras (pasir galian), tidak mudah
pecah, dan tidak mengandung lumpur.
b. Agregat kasar (kerikil)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh agregat kasar atau keriikil dalam campuran
beton yaitu butir keras (tidak mudah pecah) dan tidak berpori agar dapat menghasilkan
beton yang keras dan sifat tembus airnya kecil, tidak mengandung lempung lebih dari
1%, tidak mengandung zat reaktif alkali (dapat menyebabkan pengembangan beton).
Ukuran maksimum butiran agregat
Tidak boleh melebihi 3/4 kali jarak bersih antara tulangan baja atau antara tulangan
baja dengan cetakan (bekisting)
Tidak boleh lebih besar dari 1/3 kali tebal plat
Tidak boleh lebih besar dari 1/5 kali jarak terkecil antara bidang samping cetakan.

Anda mungkin juga menyukai