Anda di halaman 1dari 7

Cover

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini penetapan kadar suatu bahan dapat dengan mudah di tentukan dengan
menggunkan berbagai alat. Salah satunya yaitu spektrofotometri. Spektrofotometri
merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar
monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Benda
bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spektrum yang lebar terdiri
atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya tampak itu
mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan karenanya menimbulkan kesan
subyektif akan ketampakan (vision).
Dalam kehiduan mangan banyak terdapat di alam seperti dalam tumbuhan,
hewan,makanan,air dll. Air merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat diperlukan.
Secara langsung air diperlukan untuk minum, memasak, mandi, dan mencuci. Secara
tidak langsung air dibutuhkan sebagai bagian ekosistem yang dengannya kehidupan
di bumi dapat berlangsung. Namun, air juga bisa menjadi perantara berbagai zat beracun
yang dapat menyerang tubuh manusia dan organisme patogen yang membahayakan
manusia.
Contoh Air tanah/air sumur sering mengandung Mangan (Mn)cukup besar. Adanya
kandungan Mn dalam air menyebabkan warna air berubah menjadi kuning-coklat.
Kadungan Mn tersebut dapat menjadi beracun jika terlalu banyak dalam tubuh manusia
juga menimbulkan bau yang tak sedap serta menyebabkan warna kuning pada diding bak
serta bercak-bercak kuning pada pakaian yang kita cuci dengan air sumur.
Oleh karena itu senyawa-senyawa tertentu kita perlu juga menganalisis kadar mangan
dalam air lebih lanjut dengan metode spektrofotometri. Sehingga kita dapat mengetahui
adanya kadar zat dalam keperluan sehari-hari, agar tidak salah dalam pemilihannya.
2.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui kadar Mn (Mangan) dengan metode Spektrofotometri
2. Untuk mengetahui kurva garis liniernya

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Mangan (Mn)
Mangan (Mn) adalah logam berwarna abu abu keperakan yang merupakan unsur
pertama logam golongan VIIB, dengan berat atom 54.94 g.mol-1, nomor atom25, berat
jenis 7.43g.cm dan mempunyai valensi 2, 4, dan 7 (selain 1, 3, 5, dan 6). Mangan
digunakan dalam campuran baja, industri pigmen, las, pupuk, pestisida,keramik,
elektronik, dan alloy (campuran beberapa logam dan bukan logam, terutamakarbon),
industri baterai, cat, dan zat tambahan pada makanan. Di alam jarang sekali berada dalam
keadaan unsur. Umumnya berada dalam keadaan senyawa dengan berbagai macam
valensi. Di dalam hubungannya dengan kualitas air yang seringdijumpai adalah senyawa
mangan dengan valensi 2, valensi 4, valensi 6. Di dalamsistem air alami dan juga di
dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan dan besi berubah-ubah tergantung derajat
keasaman (pH) air. Konsentrasi mangan di dalam sistem air alami umumnya kurang dari
0.1 mg/l, jika konsentrasi melebihi 1 mg/l maka dengan cara pengolahan biasa sangat
sulituntuk menurunkan konsentrasi sampai derajat yang diijinkan sebagai air minum.Oleh
karena itu perlu cara pengolahan yang khusus. Pada tahun 1961 WHOmenetapkan
konsentrasi mangan dalam air minum di Eropa maksimum sebesar 0.1mg/l, tetapi
selanjutnya diperbaharui menjadi 0.05 mg/L. Di Amerika Serikat (U.S.EPA) sejak awal
menetapkan konsentrasi mangan di dalam air minum maksimum0.05 mg/l. Jepang
menetapkan total konsentrasi besi dan mangan di dalam air maksimum 0.3 mg/l.
Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 907 tahun 2002 menetapkan
kadar zat besi di dalam air minum maksimum 0.3 dan Mangan maksimum sebesar 0.1
mg/l.
Mangan merupakan salah satu logam yang banyak dijumpai di kulit bumi dansering
terdapat bersama besi. Mangan terlarut dalam air tanah dan air permukaanyang miskin
oksigen, sehingga kadar mangan dalam air dapat mencapaimiligram/liter. Dalam jumlah
tertentu dengan pemajanan oksigen, mangan bisa membentuk oksida yang tidak larut dan
menghasilkan endapan, sehingga menimbulkan masalah berupa penampilan fisik air yang
mengganggu. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan
materiorganik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya cemaran
besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna merah kecoklatan.

BAB II
METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Spektrofotometri UV-VIS
Sampel yang di uji
Pereaksi yang di butuhkan
Gelas beaker
Kuvet
Pipet pasteur
Labu ukur
Botol semprot

Prosedur
a. Persiapan larutan sampel
Persiapan sampel daun teh
1. Membersihkan sampel
2. Masukkan dalam kantong kain
3. Mengeringkan dengan suhu 80 0c
4. Menggerus sampel
5. Menimbang kebutuhan sampel
6. Menaruh pada cawan porselen
7. Mengabukan dalam furnace atau pembakar Bunsen pada temperatus 5250C
sampaitak tampak lagipartikel kehitaman
8. Melarutkan abu dalam HCl 4N sebanyak 4 mL
9. Menyaring ke dalam labu takar 50mL dan bilas porselen ke dalam labu
olehaquades.
10. Mengaddkan sampai tanda tera
11. Sampel siap digunakan
Persiapan sampel air
Pada persiapan sampel air tidak dilakukan persiapan khusus.
b. Persiapan reagensia
Dalam penentuan kadar mangan (Mn) menggunakan
spektrofotometer UV-VIS, terdapat beberapa reagen yang di
butuhkan tergantung pada jenis sampel yang akan di amati. Berikut
reagensia yang sering digunakan:
1. Reagen yang dipelukan untuk penetapan kadar mangan (Mn)
dalam daun teh
a.FormaldoksimeTimbang 1 g hidroksilamin HCl, larutkan dalam 40mL aquadest,
tambahkan 1mL formaldehid 35% dalam labu ukur 50mL, tanda bataskan dan
homogenkan.
b.Larutan SianidaTimbang 0,3125 g KCN, larutkan dalam aquades ke dalam labu
ukur 250mL,tambahkan 50mL larutan NH3, tanda bataskan dan homogenkan

c.Larutan pereduksiTimbang 0,2g metol 0,25g natrium sulfit dan 1 g bisulfit, larutkan
secaraberturut-turut ketiga zat tersebut dengan aquades ke dalam labu ukur
50mL,tanda bataskan dan homogenkan
d.Larutan baku standar Mn 1000 ppmTimbang 0,3073 g MnSO4.H2O larutkan
dalam 100mL aquades pada labu takar.
e.Larutan baku standar Mn 100 ppmPipet 10mL larutan baku standar Mn 1000
ppm ke dalam labu takar 100Ml
f.Larutan deret standarPipet 0mL, 2mL, 4mL, 6mL, 8mL, 10mL, dan 12mL larutan
baku standar Mn 100ppm ke dalam labu takar 100mL yang berbeda sehingga
didapat rangkaianlarutan deret standar 0ppm, 2ppm, 4ppm, 6ppm, 8ppm, 10 ppm,
dan 12ppm.
g.Larutan pereaksi campuranCampurkan 200mL larutan sianida 25mL larutan
pereduksi dan 25mL larutanformaldoksine ke dalam gelas kimia 250mL.
2. Reagen yan di perlukan untuk penetapan kadar mangan (Mn)
dalam air

c. Prosedur kerja
1.Menyiapkan alat dan bahan
2.Memasukkan sampel dalam beaker glass
3.Menambahkan pereaksi khusus
4.Memasukkan sampel dalam kuvet
5.Meletakkan cuvet ke dalam spektrofotometer UV-VIS
6.Mengamati absorbansi pada sampel terhadap spektrofotometer
UV-VIS
7.Mencatat hasil perhitungan
d. Perhitungan kadar
e. Pembuatan kurva linier dan hasil perhitungan
Perhitungan Kadar dan Absorbansi diambil dari data
Jenis Larutan

Kadar Mangan (ppm)

Absorbansi

Sampel

2.4

0.229

Deret 1
Deret 2
Deret 3

1.6
2.0
2.6

0.16
0.194
0.238

Chart Title
0.25
f(x) = 0.08x + 0.03
R = 0.99

0.2
0.15
0.1
0.05
0
1.4

1.6

1.8

Persamaan Hukum Lambert-Beer


y = bx+a
x

n ( x2 )
n ( xy ) ( x ) ( y)
b=

b=

4(1,8124 ) (8,6)(0,821)
4 ( 19,08 )(73,96)

b=

( 7,2496 )(7,0606)
76,3273,96

b=

0,189
2,36

b = 0,0801
a=

( y ) b ( x )
n

a=

( 0,821 ) 0,0801(8,6)
4

a=

( 0,821 ) 0,6888
4

2.2

2.4

2.6

2.8

a=

0,1322
4

a=0.0330 5
Jadi y = 0,0801x + 0.03305

Anda mungkin juga menyukai