September2016
BAB III
ISI
A. Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen
lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga
2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja:
karbon,mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain
itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis
baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium,vanadium dan niobium.
[1]
Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas
baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal
sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian
misalnya sabit dan cangkul.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness)
dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle)
serta menurunkan keuletannya (ductility).
Meskipun baja sebelumnya telah diproduksi oleh pandai besi selama ribuan tahun,
penggunaannya menjadi semakin bertambah ketika metode produksi yang lebih efisien
ditemukan pada abad ke-17. Dengan penemuan proses Bessemer di pertengahan abad ke-19,
baja menjadi material produksi massal yang membuat harga produksinya menjadi lebih murah.
Saat ini, baja merupakan salah satu material paling umum di dunia, dengan produksi lebih dari
1,3 miliar ton tiap tahunnya. Baja merupakan komponen utama pada bangunan, infrastruktur,
kapal, mobil, mesin, perkakas, dan senjata. Baja modern secara umum diklasifikasikan
berdasarkan kualitasnya oleh beberapa lembaga-lembaga standar.
Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari
peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan
jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara
barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari
produkbarangberbahanlogam.
B. Perkembangan Baja
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
Dalam kurun waktu 1780 September2016
1820,. Dibangun lagi sejumlah jembatan dari besi tuang, kebanyakan
berbentuk lengkungan dengan balok balok utama dari potongan potongan besi tuang
indivudual yang membentuk batang batang atau kerangka (truss) konstruksi. Besi tuang juga
digunakan sebagai rantai penghubung pada jembatan jembatan suspensi sampai sekitar tahun
1840.
Setelah tahun 1840, besi tempa mulai mengganti besi tuang dengan contoh pertamanya
yang penting adalah Brittania Bridge diatas selat Menai di Wales yang dibangun pada 1846
1850. Jembatan ini menggunakan gelagar gelagar tubular yang membentang sepanjang 230
460 460 230 ft (70 140 140 70 m) dari pelat dan profil siku besi tempa.
Proses canai (rolling) dari berbagai profil mulai berkembang pada saat besi tuang dan besi
tempa telah semakin banyak digunakan. Batang batang mulai dicanai pada skala industrial
sekitar tahun 1780. Perencanaan rel dimulai sekitar 1820 dan diperluas sampai pada bentuk I
menjelang tahun 1870-an.
Perkembangan proses Bessemer (1855) dan pengenalan alur dasar pada konverter
Bessemer (1870) serta tungku siemens-martin semakin memperluas penggunaan produk
produk besi sebagai bahan bangunan. Sejak tahun 1890, baja telah mengganti kedudukan besi
tempa sebagai bahan bangunan logam yang terutama. Dewasa ini (1990-an), baja telah memiliki
tegangan leleh dari24 000 sampai dengan 100 000 pounds per squareinch, psi (165 sampai 690
MPa), dan telah tersedia untuk berbagai keperluan struktural.
Berikut ini adalah awal mula ditemukannya Baja.
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Menurut penelitian jumlah konsumsi baja suatu bangsa dapat dijadikan indikator
tingkat kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Negara-negara maju umumnya
mengonsumsi 700 kilogram baja per jiwa per tahun. Masyarakat Indonesia baru
mengonsumsi 20 kilogram per jiwa. Ini berarti baja masih belum dirasakan keberadaannya
oleh masyarakat Indonesia.
Baja dengan nilai ekonomi tinggi dan berfungsi vital masih belum mendapat
perhatian dengan baik oleh pemerintah. Maka, daya dukung baja terhadap kinerja dan
performan proses produksi sangat lemah. Dampaknya, produk-produk Indonesia belum
bisa berkompetisi dengan produk dari negara lain baik dalam jumlah produksi, kualitas,
dan ketepatan waktupenyebarannya.
Indonesia yang dikenal kaya sumber daya alam harus mengimpor 100 persen
bahan baku baja (pellet) dan 60-70 persen scrap baja untuk keperluan industri bajanya. Ini
masih ditambah teknologi pengolahan baja yang tidak efisien karena menggunakan
sumber energy gas yang semakin meningkat harganya serta teknologi yang masih
tergantung kepada negara pemberi lisensinya
Dari hasil survei, diketahui bahwa cadangan bijih besi di Indonesia berjumlah cukup
besar dan tersebar di beberapa pulau, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan
Irian Jaya dengan total melebihi 1.300 juta ton, meskipun dengan kadar kandungan besi
yang masih rendah antara 35-58 persen Fe. Sementara itu, bahan pendukung, seperti batu
bara dan kapur, juga melimpah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Cadangan ini dapat
memenuhi konsumsi besi baja dalam negeri sekitar 2,5 ton per jiwa. Berarti Indonesia
punya modal menjadi masyarakat berbasis industri.
1. ProsesKonvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
0
2. Proses Bassemer(Asam)
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Lapisan bagian dalam
terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam
atauaksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan
sebab dapat bereaksi dengan SiO2,
SiO2+ CaO
CaSiO3
3. Proses Thomas(Basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit
[ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih
yang mengandung P antara 1,7 2 %, Mn 1 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn
dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair
ditambahkan zat kapur (CaO),
3
CaO+P2O5
Ca3(PO4)2 (terakcair)
4. Proses SiemensMartin
0
6. Proses DapurListrik
Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi
listrik. - Keuntungan :
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
Efisiensi termisSeptember2016
dapurtinggi
Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga
kualitasnya baik
Kerugian akibat penguapan sangatkecil
Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi
kasar dalamcawan,
kemudian dapur ditutuprapat.
Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan
dan muatan dalam cawan akanmencair.
Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yangdiperlukan
D. Klasifikasi Baja
Dengan baja dimaksudkan suatu bahan dengan keserbasamaan yang besar, yang
terutama terdiri atas ferrum (Fe) dalam bentuk hablur dan 0,04 @ 1,6% zat arang (C);
zat arang itu didapat dengan jalan membersihkan bahan pada temperatur yang sangat
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 5
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
tinggi, dengan menggunakan
proses proses yang akan disebut sebagian besar dari
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
murah September2016
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
dapat dinaikkan
sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing,
meningkatkan
daya
tahan
terhadap
reaksi kimia
(oksidasi) dan
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
seperti menjadi lebih keras,September2016
kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon
steel).
seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed
Steel karena alat potong yang
kali lebih
cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai
empat kali daripada carbon steel.
Baja Paduan dengan Sifat Khusus
1. Baja Tahan Karat (Stainless
Steel) Sifatnya antaralain:
Tahan terhadapoksidasi
Mudahdibersihkan
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau
mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas
yang diberikan antara lain:
a. Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock
resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan
repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu danpisau.
b.
Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang
berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan
tipe A dan D didinginkan diudara.
c. Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 500) C dan
didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan
molybdenum sehingga sifatnyakeras.
d. High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten
dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan
tahan panas tetapi tidak tahankejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan
tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
Klasifikasi lain antara lain :
a. Menurutpenggunaannya:
Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 %C.
Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 %C.
Electricsteel
Magneticsteel
Non magneticsteel
Baja tahankarat/korosi
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
A. Baja menurut kegunaan
dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok
baja yaitu:
1. Baja karbon konstruksi (carbon structuralsteel)
2. Baja karbon perkakas (carbon toolsteel)
3. Baja paduan konstruksi (Alloyed structuralsteel)
4. Baja paduan perkakas (Alloyed toolsteel)
5. Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural
steel)
B. Selain itu baja juga diklasifisikan
menurutkualitas:
1. Baja kualitasbiasa
2. Baja kualitasbaik
3. Baja kualitastinggi
E. Struktur Baja
Struktur dapat dibagi menjadi tiga kategori umum :
a) Struktur rangka (framed structure), dimana elemen elemennya kemungkinan terdiri
dari batang batang tarik, balok, dan batang batang yang mendapatkan beban lentur
kombinasi dan beban aksial,
b) Struktur tipe cangkang (shell type structure), dimana tegangan aksial lebih dominan,
c) Struktur tipe suspensi (suspension type structure), dimana tarikan aksial lebih
mendominasi sistem pendukung utamanya.
a) Struktur Rangka
Kebanyakan konstruksi bangnan tipikal termasuk dalam kategori ini. Bangunan
berlantai banyak biasanya terdiri dari balok dan kolom, baik yang terhubungkan secara
rigid atau hanya terhubung sederhana dengan penopang diagonal untuk menjaga
stabilitas. Meskipun suatu bangunan berlantai banyak bersifat tiga dimensional, namun
biasanya bangunan tersebut didesain sedemikian rupa sehingga lebih kaku pada salah
satu arah ketimbang arah lainnya. Dengan demikian, bangunan tersebut dapat
diperlakukan sebagai serangkaian rangka (frame) bidang. Meskipun demikian, bila
perangkaan sedemikian rupa sehingga perilaku batang batangnya pada salah satu
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 11
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
bidang cukup mempengaruhi
perilaku pada bidang lainnya, rangka tersebut harus
misalnya rangka pengaku pada jembatan gantung. Karena elemen tarik ini terbukti
paling efisien dalam menahan beban, struktur dengan konsep ini semakin banyak
dipergunakan.
Telah dibangun pula banyak struktur khusus dengan berbagai kombinasi dari tipe
rangka, cangkang, dan suspensi. Meskipun demikian, seorang desainer spesialis
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 12
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
dalam tipe struktur cangkang
ini pun pada dasarnya harus juga memahami desain dan
F. Profil Baja
Ada 2 macam bentuk profil baja berdasarkan cara pembuatannya :
Wide Flange
Shape
NormalProfil
BajaSiku
KanalProfil
I-ShapedDoubleChannels
echannels
HarSection
G. Sifat-Sifat Baja
Sifat sifat utama baja untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan :
Keteguhan (solidity) artinya mempunyai ketahanan terhadap
tarikan,tekanan ataulentur
Elastisitas (elasticity) artinya kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas
batas pembebanan tertentu, sesudahnya pem- bebanan ditiadakan
kembali kepada bentuksemula.
Kekenyalan / keliatan (tenacity) artinya kemampuan/kesanggupan untuk
dapat menerima perubahan perubahan bentuk yang besar tanpa
menderita kerugian- kerugian berupa cacat atau kerusakan yang terlihat
dari luar dan dalam untuk jangka waktupendek
Kemungkinan ditempa - (maleability) sifat dalam keadaan merah pijar
menjadi lembek dan plastis sehingga dapat dirubahbentuknya
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Kemungkinan dilas
(weklability) artinya sifat dalam keadaan panas
dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai atau tidak
memakaibahan tambahan, tampa merugikan sifat -sifatketeguhannya
Kekerasan (hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya bendalain.
H. Macam-Macam Baja
Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macam
bentuk sebagai berikut :
1) Baja Pelat Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengan
tebal antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara
150 mm s.d 4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Strip
biasanya dengan lebar 600 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Permukaan
baja pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif.
Namun untuk keperluan konstruksi pada umumnya digunakan baja pelat yang
polos rata dengan lebar dapat dipotong sendiri sesuai dengankebutuhan.
2) Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil
dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat
dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil
penampang baja dapat dilihat/dipelajari dalam buku Daftar-Daftar Untuk
Konstruksi Baja ( daftar baja lama ) dan Tabel Profil Konstruksi Baja ( daftar
baja yang baru ). Dalam daftar baja lama terdapat profil INP, Kanal, DIN, DiE,
DiR, DiL, INP, DIN, Profil T, Profil L ( baja siku s ama kaki dan tidak sama kaki ),
batang profil segi empat sama sisi, dan batang profil bulat, juga daftar paku keling,
baut, dan las. Sedangkan daftar baja yang baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL,
INP,
DIN, batang profil segi empat sama sisi, batang profil bulat, daftar paku keling,
baut, dan las tidak ada, yang ada adalah : profil WF, Light Beam and Joists, H
Bearing Piles, Structural Tees, Profil Kanal, Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama
kaki ), Daftar Faktor Tekuk (), Light Lip Channels, Light Channel, Hollow
Structural Tubings ( profil tabung segi empat ), Circular Hollow Sections ( profil
tabung bulat ), serta tabel-tabel pelengkap lainnya. Kedua daftar baja tersebut di
atas masih tetap digunakan kedua-duanya karena saling melengkapi satu
sama lain. Untuk memahami profil-profil baja secara lebih mendetail maka
pelajarilah secara teliti kedua daftar baja tersebut di atas. Sebagai petunjuk
tentang buku referensi lihat Daftar Pustaka di bagian belakang dari modulini.
3)Baja Beton Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untuk
konstruksi beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan
berbagai macam ukuran diameter, panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan
berpenampang bulat polos, juga baja tulangan yang diprofilkan. Untuk baja beton
tidak dibahas dalam modulini.
BAJA GOL.1
Yang termasuk dalam golongan 1 adalah baja St 37 yang lazim diguna-kan di
Eropa dan Indonesia.Baja ini dibuat melalui proses thomas dan Martin.Angka 37 berarti
bahwa minimum keteguhan putus tarik adalah 37 Kg/mm2.Baja St 00 juga termasuk
dalam golongan 1 dengan kwalitas perdagangan.Dipergunakan untuk konstruksi gedungHosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 14
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
gedung yang kurang penting
sehingga pengetesan tidak diperlukan cukup hanya melalui
pengelihatan.
BAJA GOL.2
Keuntungan :
Kerugian :
Harganya lebihtinggi.
Sifatnya lebihgetas.
Mengerjakannya lebih sulit karena lebihkeras
Jika digunakan jembatan menjadi tidak kaku atau lendutannyabesar.
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Kekuatan Tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban
mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan
bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.
Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton
bertulang.
Elastisitas
Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain
karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen
inersia
untuk
penampang
baja
dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang.
Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan
pengecatan sama sekali.
Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa
keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan
mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi
keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban
kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
komponennya untuk melakukan
deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas
titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung
bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan mengakibatkan
konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan
terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur.
Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup
maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda
keruntuhan.
Liat (Toughness)
Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu
elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini
merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima
deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan
kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban
kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk
menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut toughness.
Lain-lain
Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah: (a) kemudahan penyambungan baik
dengan baut, paku keling maupun las, (b) cepat dalam pemasangan, (c) dapat dibentuk
menjadi profil yang diinginkan, (d) kekuatan terhadap fatik, (e) kemungkinan untuk
penggunaan kembali setelah pembongkaran, (f) masih bernilai meskipun tidak digunakan
kembali sebagai elemen struktur, (g) adaptif terhadap prefabrikasi.
2.
Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf dibawah ini.
Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan
udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.
Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi
kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 17
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
menjadi pemicu kebakaran
pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan
kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan
dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.
Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk).
Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat
dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang
perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.
Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan
pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.
Keruntuhan Getas
Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat terjadi
pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang
sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal
Titanic).
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Baja adalah perpaduan antara besi(Fe) dan karbon(Ca).Dari masa ke masa
perkembangan baja didunia semakin maju,proses pembuatannya pun bermacam-macam
serta banyak cara yang bisa digunakan dalam mengolahnya,selain itu baja juga
mempunyai tipe-tipe tertentu serta sifat-sifat yang terkandung didalamnya,sehingga dapat
kita ketahui mana baja yang berkualitas biasa,kualitas baik dan kualitas tinggi.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan makalah ini.
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Kami mengharapkan agar pembaca
dapat memahami isi yang kami maksudkan dalam
makalahini.Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan untuk kita semua
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, Imelda.2008.Baja Ringan.[Terhubung
Berkala].http://books.google.co.id/books.(22 Septem- ber2012)
Anonim.2008.Proses Pembuatan Baja Secara Duplex.[Terhubung
Berkala].http://www.scribd.com/- doc//proses-pembuatan-baja-secaraduplex#download.(23 September 2012)
Binus.2006.Struktur Baja.[Terhubung
Berkala].http://www.repository.binus.ac.id/content//500941- 3522.ppt.(20
september 2012)
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 19
MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Gunadarma.2008.Baja dan
Sifat-Sifatnya.[Terhubung
Berkala].http://www.elearning.gunadarma.ac.id
/doc/modul//bab2_baja_dan_sifat_sifatnya.pdf.(20 September 2012)
Hasnan S, Ahmad.2011.Mengenal Baja.[Terhubung
Berkala].http://www..scribd.com/doc//sejarah- baja.(21 september 2012)
Iqbal Haqi, Muh.2011.Hardening Pada Baja Karbon Tinggi.[Terhubung
Berkala].http://www.oke.or. id/?file_id=22.(24 September 2012)
Rato.2008.Sejarah Struktur Baja.[Terhubung Berkala].http://www.
rathocivil02.wordpress.com/2008 /06/25/sejarah-struktur-baja/.(1 Oktober 2012)
Supriatna, Nandan.2010.Macam-Macam Profil Baja.[Terhubung
Berkala].http://www.file.upi.ed//- Macam_macam_profil_baja.pdf.(21
September 2012)
Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1998.Buku Ajar Petunjuk Praktikum Bahan
Bangunan.Yogyakarta: UGM- press.
Yuli.2006.Sejarah Baja.[Terhubung Berkala].http://www.
chemistry161.blogspot.com/2009/02/sejar- ah_baja.html.(27 September 2012)