Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14

September2016

BAB III
ISI
A. Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen
lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga
2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja:
karbon,mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain
itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis
baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium,vanadium dan niobium.
[1]

Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas

baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal
sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian
misalnya sabit dan cangkul.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness)
dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle)
serta menurunkan keuletannya (ductility).
Meskipun baja sebelumnya telah diproduksi oleh pandai besi selama ribuan tahun,
penggunaannya menjadi semakin bertambah ketika metode produksi yang lebih efisien
ditemukan pada abad ke-17. Dengan penemuan proses Bessemer di pertengahan abad ke-19,
baja menjadi material produksi massal yang membuat harga produksinya menjadi lebih murah.
Saat ini, baja merupakan salah satu material paling umum di dunia, dengan produksi lebih dari
1,3 miliar ton tiap tahunnya. Baja merupakan komponen utama pada bangunan, infrastruktur,
kapal, mobil, mesin, perkakas, dan senjata. Baja modern secara umum diklasifikasikan
berdasarkan kualitasnya oleh beberapa lembaga-lembaga standar.
Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari
peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan
jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara
barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari
produkbarangberbahanlogam.

B. Perkembangan Baja

1. Sejarah Baja diDunia


Penggunaan logam sebagai bahan struktural diawali dengan besi tuang untuk bentang
lengkungan (arch) sepanjang 100 ft (30 m) yang dibangun di Inggris pada tahun 1777 1779.
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 1

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
Dalam kurun waktu 1780 September2016
1820,. Dibangun lagi sejumlah jembatan dari besi tuang, kebanyakan
berbentuk lengkungan dengan balok balok utama dari potongan potongan besi tuang
indivudual yang membentuk batang batang atau kerangka (truss) konstruksi. Besi tuang juga
digunakan sebagai rantai penghubung pada jembatan jembatan suspensi sampai sekitar tahun
1840.
Setelah tahun 1840, besi tempa mulai mengganti besi tuang dengan contoh pertamanya
yang penting adalah Brittania Bridge diatas selat Menai di Wales yang dibangun pada 1846
1850. Jembatan ini menggunakan gelagar gelagar tubular yang membentang sepanjang 230
460 460 230 ft (70 140 140 70 m) dari pelat dan profil siku besi tempa.
Proses canai (rolling) dari berbagai profil mulai berkembang pada saat besi tuang dan besi
tempa telah semakin banyak digunakan. Batang batang mulai dicanai pada skala industrial
sekitar tahun 1780. Perencanaan rel dimulai sekitar 1820 dan diperluas sampai pada bentuk I
menjelang tahun 1870-an.
Perkembangan proses Bessemer (1855) dan pengenalan alur dasar pada konverter
Bessemer (1870) serta tungku siemens-martin semakin memperluas penggunaan produk
produk besi sebagai bahan bangunan. Sejak tahun 1890, baja telah mengganti kedudukan besi
tempa sebagai bahan bangunan logam yang terutama. Dewasa ini (1990-an), baja telah memiliki
tegangan leleh dari24 000 sampai dengan 100 000 pounds per squareinch, psi (165 sampai 690
MPa), dan telah tersedia untuk berbagai keperluan struktural.
Berikut ini adalah awal mula ditemukannya Baja.

Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM


Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama
400 tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburan

besi mulai diketahui secara luas.


Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria juga

mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya.


Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya.
Tahun 700 600 SM, Cina belajar membuat besi.
Tahun 400 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa.
Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja
Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada

1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.


1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.
1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa.

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 2

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016

2. Sejarah Baja diIndonesia

Menurut penelitian jumlah konsumsi baja suatu bangsa dapat dijadikan indikator
tingkat kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Negara-negara maju umumnya
mengonsumsi 700 kilogram baja per jiwa per tahun. Masyarakat Indonesia baru
mengonsumsi 20 kilogram per jiwa. Ini berarti baja masih belum dirasakan keberadaannya
oleh masyarakat Indonesia.
Baja dengan nilai ekonomi tinggi dan berfungsi vital masih belum mendapat
perhatian dengan baik oleh pemerintah. Maka, daya dukung baja terhadap kinerja dan
performan proses produksi sangat lemah. Dampaknya, produk-produk Indonesia belum
bisa berkompetisi dengan produk dari negara lain baik dalam jumlah produksi, kualitas,
dan ketepatan waktupenyebarannya.
Indonesia yang dikenal kaya sumber daya alam harus mengimpor 100 persen
bahan baku baja (pellet) dan 60-70 persen scrap baja untuk keperluan industri bajanya. Ini
masih ditambah teknologi pengolahan baja yang tidak efisien karena menggunakan
sumber energy gas yang semakin meningkat harganya serta teknologi yang masih
tergantung kepada negara pemberi lisensinya
Dari hasil survei, diketahui bahwa cadangan bijih besi di Indonesia berjumlah cukup
besar dan tersebar di beberapa pulau, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan
Irian Jaya dengan total melebihi 1.300 juta ton, meskipun dengan kadar kandungan besi
yang masih rendah antara 35-58 persen Fe. Sementara itu, bahan pendukung, seperti batu
bara dan kapur, juga melimpah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Cadangan ini dapat
memenuhi konsumsi besi baja dalam negeri sekitar 2,5 ton per jiwa. Berarti Indonesia
punya modal menjadi masyarakat berbasis industri.

C. Proses Pembuatan Baja


1. Macam ProsesPembuatan
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun
cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan
baja antara lain :

1. ProsesKonvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
0

Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 C,


Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. ( 1/8 dari volumekonvertor)
Kembaliditegakkan.
Udara dengan tekanan 1,5 2 atm dihembuskan darikompresor.
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkanhasilnya.

2. Proses Bassemer(Asam)

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 3

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Lapisan bagian dalam
terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam
atauaksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan
sebab dapat bereaksi dengan SiO2,
SiO2+ CaO

CaSiO3

3. Proses Thomas(Basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit
[ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih
yang mengandung P antara 1,7 2 %, Mn 1 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn
dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair
ditambahkan zat kapur (CaO),
3

CaO+P2O5

Ca3(PO4)2 (terakcair)

4. Proses SiemensMartin
0

Menggunakan sistem regenerator ( 3000 C.) fungsi dari regenerator adalah :


a. memanaskan gas dan udara atau menambah temperaturdapur
b. sebagai Fundamen/ landasandapur
c. menghemat pemakaiantempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,

Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika(SiO2),


besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 %CaCO3)

5. Proses Basic OxygenFurnace


Logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan laluditegakkan)
Oksigen ( 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan
3
2
tinggi. (55 m (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400kN/m .
ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P danS.
-

Keuntungan dari BOF adalah:

BOF menggunakan O2 murni tanpaNitrogen


Proses hanya lebih-kurang 50menit.
Tidak perlu tuyer di bagianbawah
Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripadakarbon
Biaya operasimurah

6. Proses DapurListrik
Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi
listrik. - Keuntungan :

Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktusingkat


Temperatur dapatdiatur

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 4

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14

Efisiensi termisSeptember2016
dapurtinggi
Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga
kualitasnya baik
Kerugian akibat penguapan sangatkecil

7. Proses Dapur Kopel


Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses Kerja:

Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uapcair.


Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama 15jam.
Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700
800 mm dari dasartungku.
Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 15 % ton/jamdimasukkan.
15 menit baja cair dikeluarkan dari lubangpengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur
(CaCO3) dan akan terurai menjadi:

CaCO3 CaO CO2


CO2akan bereaksi dengan karbon:
CO2 C 2CO
GasCO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit mesin-mesin lain.

8. Proses Dapur Cawan

Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi
kasar dalamcawan,
kemudian dapur ditutuprapat.
Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan
dan muatan dalam cawan akanmencair.
Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yangdiperlukan

D. Klasifikasi Baja
Dengan baja dimaksudkan suatu bahan dengan keserbasamaan yang besar, yang
terutama terdiri atas ferrum (Fe) dalam bentuk hablur dan 0,04 @ 1,6% zat arang (C);
zat arang itu didapat dengan jalan membersihkan bahan pada temperatur yang sangat
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 5

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
tinggi, dengan menggunakan
proses proses yang akan disebut sebagian besar dari

besi kasar, yang dihasilkan oleh dapur dapur tinggi.


Semua jenis jenis baja sedikit banyak dapat ditempa dan dapat disepuh,
sedangkan untuk baja lunak pada tegangan yang jauh dibawah kekuatan tarik atau
batas patah TB, yaitu apa yang dinamakan batas lumer atau tegangan lumer Tv, terjadi
suatu keadaan yang aneh, dimana perubahan bentuk berjalan terus beberapa waktu,
dengan tidak memperbesar beban yang ada.
Sifat sifat baja bergantung sekali kepada kadar zat arang, semakin bertambah
kadar ini, semakin naik tegangan patah dan regangan menurut prosen, yang terjadi
pada sebuah batang percobaan yang dibebani dengan tarikan, yaitu regangan patah
menjadi lebih kecil.
Persentase yang sangat kecil dari unsur unsur lainnya, dapat mempengaruhi
sifat sifat baja dengan kuat sekali, secar baik atau jelek. Guna membedakannya, jenis
jenis baja diberi nomor yang sesuai dengan tegangan patah yang dijamin dan yang
terendah pada percobaan tarik yang normal, tetapi untuk setiap jenis baja juga
ditentukan suatu
1. Menurut komposisikimianya:
a. Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tigayaitu;

Baja karbon rendah (low carbon steel)machine, machinery dan mildsteel


- 0,05 % - 0,30% C Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin.
Penggunaannya:

kandungan karbonnya < 0,3%C

tidak responsif terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk


martensit

metode penguatannya dengan Cold Working struktur mikronya terdiri


ferit dan perlit

relatif lunak dan lemah ulet dan tangguh

mampu mesin dan mampu lasnya baik

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 6

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14

murah September2016

aplikasi : bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H), pipa saluran

- 0,05 % - 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws,


nails.
- 0,20 % - 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges,buildings.

Baja karbon menengah (medium carbonsteel)

kandungan karbonnya: 0,3 0,6%C

dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing,


quenching, dan tempering

banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya


martensit

lebih kuat dari baja karbon rendah

aplikasi :poros, roda gigi, crankshaft

Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.

Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong

- Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbonrendah.


- Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.Penggunaan:
- 0,30 % - 0,40 % C : connecting rods, crank pins,axles.
- 0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits,screwdrivers.
- 0,50 % - 0,60 % C : hammers dansledges.

Baja karbon tinggi (high carbon steel)toolsteel

- Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % - 1,50 %C


Penggunaan :
- screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws,hammers, vise
jaws,knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard
metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, finecutters.

kandungan karbonnya: 0,6 < % C 1,7


Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 7

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
dapat dinaikkan
sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing,

quenching, dan tempering


banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya
martensit
paling keras, paling kuat, paling getas di antara baja karbon lainnya
tahan aus
aplikasi :pegas, pisau cukur, kawat kekuatan

tinggi, rel kereta

api,perkakas potong, dies


b. Baja paduan (alloysteel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperaturrendah
3. Untuk

meningkatkan

daya

tahan

terhadap

reaksi kimia

(oksidasi) dan

(reduksi)Untuk membuat sifat-sifatspesial

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:


1. Low alloy steel, jika elemen paduannya 2,5%
2. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 10%
3. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10%
Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel) dan highspeedsteel.

Baja Paduan Khusus (special alloysteel)


Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,

manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut


ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 8

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
seperti menjadi lebih keras,September2016
kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon
steel).

High Speed Steel (HSS) Self HardeningSteel


Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong

seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed
Steel karena alat potong yang

dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua

kali lebih
cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai
empat kali daripada carbon steel.
Baja Paduan dengan Sifat Khusus
1. Baja Tahan Karat (Stainless
Steel) Sifatnya antaralain:

Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dangoresan/gesekan

Tahan temperature rendah maupuntinggi

Memiliki kekuatan besar dengan massa yangkecil

Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahanaus

Tahan terhadapoksidasi

Kuat dan dapatditempa

Mudahdibersihkan

Mengkilat dan tampakmenarik

2. High Strength Low Alloy Steel(HSLS)


Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan
terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik
dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka
baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu),
nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.

3. Baja Perkakas (ToolSteel)

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 9

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau
mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas
yang diberikan antara lain:
a. Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock
resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan
repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu danpisau.
b.

Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang
berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan
tipe A dan D didinginkan diudara.

c. Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 500) C dan
didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan
molybdenum sehingga sifatnyakeras.
d. High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten
dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan
tahan panas tetapi tidak tahankejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan
tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
Klasifikasi lain antara lain :
a. Menurutpenggunaannya:

Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 %C.

Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 %C.

b. Baja dengan sifat fisik dan kimiakhusus:

Baja tahan garam (acid-resistingsteel)

Baja tahan panas (heat resistantsteel)

Baja tanpa sisik (non scalingsteel)

Electricsteel

Magneticsteel

Non magneticsteel

Baja tahan pakai (wear resistingsteel)

Baja tahankarat/korosi

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 10

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
A. Baja menurut kegunaan
dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok
baja yaitu:
1. Baja karbon konstruksi (carbon structuralsteel)
2. Baja karbon perkakas (carbon toolsteel)
3. Baja paduan konstruksi (Alloyed structuralsteel)
4. Baja paduan perkakas (Alloyed toolsteel)
5. Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural
steel)
B. Selain itu baja juga diklasifisikan
menurutkualitas:
1. Baja kualitasbiasa
2. Baja kualitasbaik
3. Baja kualitastinggi

E. Struktur Baja
Struktur dapat dibagi menjadi tiga kategori umum :
a) Struktur rangka (framed structure), dimana elemen elemennya kemungkinan terdiri
dari batang batang tarik, balok, dan batang batang yang mendapatkan beban lentur
kombinasi dan beban aksial,
b) Struktur tipe cangkang (shell type structure), dimana tegangan aksial lebih dominan,
c) Struktur tipe suspensi (suspension type structure), dimana tarikan aksial lebih
mendominasi sistem pendukung utamanya.
a) Struktur Rangka
Kebanyakan konstruksi bangnan tipikal termasuk dalam kategori ini. Bangunan
berlantai banyak biasanya terdiri dari balok dan kolom, baik yang terhubungkan secara
rigid atau hanya terhubung sederhana dengan penopang diagonal untuk menjaga
stabilitas. Meskipun suatu bangunan berlantai banyak bersifat tiga dimensional, namun
biasanya bangunan tersebut didesain sedemikian rupa sehingga lebih kaku pada salah
satu arah ketimbang arah lainnya. Dengan demikian, bangunan tersebut dapat
diperlakukan sebagai serangkaian rangka (frame) bidang. Meskipun demikian, bila
perangkaan sedemikian rupa sehingga perilaku batang batangnya pada salah satu
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 11

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
bidang cukup mempengaruhi
perilaku pada bidang lainnya, rangka tersebut harus

diperlakukan sebagai rangka ruang tiga dimensi.


Bangunan bangunan industrial dan bangunan bangunan sau lantai tertentu,
seperti gereja, sekolah, dan gelanggang, pada umumnya menggunakan struktur rangka
baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian saja. Khususnya sistem atap yang
mungkin terdiri dari serangkaian kerangka datar, kerangka ruang, sebuah kubah atau
mungkin pula bagian dari suatu rangka datar atau rangka kaku satu lantai dengan
pelana. Jembatan pun kebanyakan merupakan struktur rangka, seperti balok dan
gelagar pelat atau kerangka yang biasanya menerus.
b) Struktur Tipe Cangkang
Dalam tipe struktur ini, selain melayani fungi bangunan, kubah juga bertindak
sebagai penahan beban. Salah satu tipe yang umum dimana tegangan utamanya
berupa tarikan adalah bejana yang digunakan untuk menyimpan cairan (baik untuk
temperatur tinggi maupun rendah), diantaranya yang paling terkenal adalah tanki air.
Bejana penyimpanan, tanki dan badan kapal merupakan contoh contoh lainnya. Pada
banyak struktur dengan tipe cangkang, dapat digunakan pula suatu struktur rangka
yang dikombinasikan dengan cangkang.
Pada dinding dinding dan atap datar, sementara berfungsi bersama dengan
sebuah kerangka kerja, elemen elemen kulitnya dapat bersifat tekan. Conto pada
badan pesawat terbang. Struktur tipe cangkang biasanya didesain oleh seorang
spesialis.
c) Struktur Tipe Suspensi
Pada struktur dengan tipe suspensi, kabel tarikmerupakan elemen elemen
utama. Biasanya

subsistem dari struktur ini terdiri dari struktur kerangka, seperti

misalnya rangka pengaku pada jembatan gantung. Karena elemen tarik ini terbukti
paling efisien dalam menahan beban, struktur dengan konsep ini semakin banyak
dipergunakan.
Telah dibangun pula banyak struktur khusus dengan berbagai kombinasi dari tipe
rangka, cangkang, dan suspensi. Meskipun demikian, seorang desainer spesialis
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 12

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
dalam tipe struktur cangkang
ini pun pada dasarnya harus juga memahami desain dan

perilaku struktur rangka

F. Profil Baja
Ada 2 macam bentuk profil baja berdasarkan cara pembuatannya :

Hot Rolled Shapes (mengandung residualstress).

Cold Formed Shapes (light gage cold formsteel).

Standard Rolled Shapes

Wide Flange
Shape

NormalProfil

BajaSiku

KanalProfil

Beberapa Cold Formed Shapes

I-ShapedDoubleChannels

echannels

HarSection

G. Sifat-Sifat Baja
Sifat sifat utama baja untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan :
Keteguhan (solidity) artinya mempunyai ketahanan terhadap
tarikan,tekanan ataulentur
Elastisitas (elasticity) artinya kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas
batas pembebanan tertentu, sesudahnya pem- bebanan ditiadakan
kembali kepada bentuksemula.
Kekenyalan / keliatan (tenacity) artinya kemampuan/kesanggupan untuk
dapat menerima perubahan perubahan bentuk yang besar tanpa
menderita kerugian- kerugian berupa cacat atau kerusakan yang terlihat
dari luar dan dalam untuk jangka waktupendek
Kemungkinan ditempa - (maleability) sifat dalam keadaan merah pijar
menjadi lembek dan plastis sehingga dapat dirubahbentuknya

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 13

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14

September2016
Kemungkinan dilas
(weklability) artinya sifat dalam keadaan panas
dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai atau tidak
memakaibahan tambahan, tampa merugikan sifat -sifatketeguhannya
Kekerasan (hardness) Kekuatan melawan terhadap masuknya bendalain.

H. Macam-Macam Baja
Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macam
bentuk sebagai berikut :
1) Baja Pelat Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengan
tebal antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara
150 mm s.d 4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Strip
biasanya dengan lebar 600 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Permukaan
baja pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif.
Namun untuk keperluan konstruksi pada umumnya digunakan baja pelat yang
polos rata dengan lebar dapat dipotong sendiri sesuai dengankebutuhan.
2) Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil
dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat
dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil
penampang baja dapat dilihat/dipelajari dalam buku Daftar-Daftar Untuk
Konstruksi Baja ( daftar baja lama ) dan Tabel Profil Konstruksi Baja ( daftar
baja yang baru ). Dalam daftar baja lama terdapat profil INP, Kanal, DIN, DiE,
DiR, DiL, INP, DIN, Profil T, Profil L ( baja siku s ama kaki dan tidak sama kaki ),
batang profil segi empat sama sisi, dan batang profil bulat, juga daftar paku keling,
baut, dan las. Sedangkan daftar baja yang baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL,
INP,
DIN, batang profil segi empat sama sisi, batang profil bulat, daftar paku keling,
baut, dan las tidak ada, yang ada adalah : profil WF, Light Beam and Joists, H
Bearing Piles, Structural Tees, Profil Kanal, Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama
kaki ), Daftar Faktor Tekuk (), Light Lip Channels, Light Channel, Hollow
Structural Tubings ( profil tabung segi empat ), Circular Hollow Sections ( profil
tabung bulat ), serta tabel-tabel pelengkap lainnya. Kedua daftar baja tersebut di
atas masih tetap digunakan kedua-duanya karena saling melengkapi satu
sama lain. Untuk memahami profil-profil baja secara lebih mendetail maka
pelajarilah secara teliti kedua daftar baja tersebut di atas. Sebagai petunjuk
tentang buku referensi lihat Daftar Pustaka di bagian belakang dari modulini.
3)Baja Beton Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untuk
konstruksi beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan
berbagai macam ukuran diameter, panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan
berpenampang bulat polos, juga baja tulangan yang diprofilkan. Untuk baja beton
tidak dibahas dalam modulini.

BAJA GOL.1
Yang termasuk dalam golongan 1 adalah baja St 37 yang lazim diguna-kan di
Eropa dan Indonesia.Baja ini dibuat melalui proses thomas dan Martin.Angka 37 berarti
bahwa minimum keteguhan putus tarik adalah 37 Kg/mm2.Baja St 00 juga termasuk
dalam golongan 1 dengan kwalitas perdagangan.Dipergunakan untuk konstruksi gedungHosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 14

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
gedung yang kurang penting
sehingga pengetesan tidak diperlukan cukup hanya melalui
pengelihatan.

BAJA GOL.2
Keuntungan :

Digunakan bila konstruksi memerlukan bahan yangringan.


Lebih tahan terhadap pertukar-anbeban.
Menjadikan tegangan sekunder lebihkecil.

Kerugian :

Harganya lebihtinggi.
Sifatnya lebihgetas.
Mengerjakannya lebih sulit karena lebihkeras
Jika digunakan jembatan menjadi tidak kaku atau lendutannyabesar.

I. Standar Penggunaan Baja

Beberapa standar yang digunakan untuk perencanaan struktur baja :

PPBBI : Penentuan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia


AISC : American Institut of SteelConstruction
ASTM : America Society for TedingMaterial
DIN : Denteh IndustrialNarmen
JIS : Japan IndustrialStandard

Standar AISI dan SAE

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 15

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016

J. Kelebihan dan Kekurangan Struktur Baja

1. Kelebihan Baja sebagai Material Struktur


Jika kita menyimak bangunan sekitar kita baik berupa jembatan, gedung, pemancar,
papan iklan, dan lainnya akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang
baik. Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, relatif ringan, kemudahan pemasangan, dan
sifat baja lainnya. Kelebihan material baja akan dibahas dalam paragraf berikut.

Kekuatan Tinggi

Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban
mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan
bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.

Keseragaman

Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton
bertulang.

Elastisitas

Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain
karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen
inersia
untuk
penampang
baja
dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang.

Permanen

Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan
pengecatan sama sekali.

Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa
keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan
mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi
keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban
kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 16

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
komponennya untuk melakukan
deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas
titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung
bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan mengakibatkan
konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan
terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur.
Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup
maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda
keruntuhan.

Liat (Toughness)

Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu
elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini
merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima
deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan
kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban
kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk
menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut toughness.

Tambahan pada Struktur yang Telah Ada


Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang baru
maupun seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang telah ada, bahkan jembatan baja
seringkali diperlebar.

Lain-lain
Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah: (a) kemudahan penyambungan baik
dengan baut, paku keling maupun las, (b) cepat dalam pemasangan, (c) dapat dibentuk
menjadi profil yang diinginkan, (d) kekuatan terhadap fatik, (e) kemungkinan untuk
penggunaan kembali setelah pembongkaran, (f) masih bernilai meskipun tidak digunakan
kembali sebagai elemen struktur, (g) adaptif terhadap prefabrikasi.
2.

Kelemahan Baja sebagai Material Struktur

Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf dibawah ini.

Biaya Pemeliharaan

Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan
udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.

Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran

Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi
kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 17

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
menjadi pemicu kebakaran
pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan
kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan
dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.

Rentan Terhadap Buckling

Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk).
Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat
dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang
perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.

Fatik

Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan
pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.

Keruntuhan Getas

Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat terjadi
pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang
sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal
Titanic).

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Baja adalah perpaduan antara besi(Fe) dan karbon(Ca).Dari masa ke masa
perkembangan baja didunia semakin maju,proses pembuatannya pun bermacam-macam
serta banyak cara yang bisa digunakan dalam mengolahnya,selain itu baja juga
mempunyai tipe-tipe tertentu serta sifat-sifat yang terkandung didalamnya,sehingga dapat
kita ketahui mana baja yang berkualitas biasa,kualitas baik dan kualitas tinggi.

Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan makalah ini.

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 18

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Kami mengharapkan agar pembaca
dapat memahami isi yang kami maksudkan dalam
makalahini.Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan untuk kita semua

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, Imelda.2008.Baja Ringan.[Terhubung
Berkala].http://books.google.co.id/books.(22 Septem- ber2012)
Anonim.2008.Proses Pembuatan Baja Secara Duplex.[Terhubung
Berkala].http://www.scribd.com/- doc//proses-pembuatan-baja-secaraduplex#download.(23 September 2012)
Binus.2006.Struktur Baja.[Terhubung
Berkala].http://www.repository.binus.ac.id/content//500941- 3522.ppt.(20
september 2012)
Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila
Page 19

MAKALAH BAHANBANGUNANBAJA14
September2016
Gunadarma.2008.Baja dan
Sifat-Sifatnya.[Terhubung
Berkala].http://www.elearning.gunadarma.ac.id
/doc/modul//bab2_baja_dan_sifat_sifatnya.pdf.(20 September 2012)
Hasnan S, Ahmad.2011.Mengenal Baja.[Terhubung
Berkala].http://www..scribd.com/doc//sejarah- baja.(21 september 2012)
Iqbal Haqi, Muh.2011.Hardening Pada Baja Karbon Tinggi.[Terhubung
Berkala].http://www.oke.or. id/?file_id=22.(24 September 2012)
Rato.2008.Sejarah Struktur Baja.[Terhubung Berkala].http://www.
rathocivil02.wordpress.com/2008 /06/25/sejarah-struktur-baja/.(1 Oktober 2012)
Supriatna, Nandan.2010.Macam-Macam Profil Baja.[Terhubung
Berkala].http://www.file.upi.ed//- Macam_macam_profil_baja.pdf.(21
September 2012)
Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1998.Buku Ajar Petunjuk Praktikum Bahan
Bangunan.Yogyakarta: UGM- press.
Yuli.2006.Sejarah Baja.[Terhubung Berkala].http://www.
chemistry161.blogspot.com/2009/02/sejar- ah_baja.html.(27 September 2012)

Hosa Yulio Prakoso | Univ. Pancasila


Page 20

Anda mungkin juga menyukai