A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Upaya pengembangan minat baca siswa sangat erat kaitannya dengan keberadaan
perpustakaan di sekolah. Sekarang ini harus kita akui bahwa minat baca di kalangan siswa
umumnya masih tergolong sangat rendah. Alasan klasik yang sering mengemuka adalah
ruang
perpustakaan
yang
nyaman
serta
pengayaan
khazanah
perpustakaan perlu diupayakan agar siswa sebagai pengunjung merasa betah berada di
ruang perpustakaan. Yang dimaksud khazanah perpustakaan dalam hal ini adalah
tersedianya sebuah ruang audio yang dilengkapi dengan proyektor, tape recorder,
perangkat OHP, in focus, perangkat komputer, dan sebagainya.
Pelayanan
perpustakaan
merupakan
salah
satu
kegiatan
utama
sebuah
1) Dapat menstimulasi dan merangsang minat baca anak. Misalnya, buku yang
bentuknya menarik, banyak ilustrasi dan gambar-gambar yang berwarna-warni
akan lebih menarik orang untuk membaca buku tersebut terutama anak-anak.
2) Dapat membantu anak melatih berkonsentrasi. Misalnya, seorang anak apabila
mendapati sebuah buku yang isinya menarik perhatian anak tersebut akan
terpusat pada bacaan tersebut.
3) Dapat memperkaya kosa kata anak tersebut.
4) Dapat menambah imajinasi anak.
3. Peran Pustakawan Dalam Kegiatan Pelayanan
Tujuan dan fungsi pelayanan di Perpustakaan Sekolah adalah menyajikan
informasi untuk kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar, dan rekreasi bagi
siswa-siswi dengan mempergunakan bahan perpustakaan yang disediakan, serta
bimbingan dan peningkatan minat baca.
Peran pustakawan dalam kegiatan pelayanan perpustakaan begitu penting karena
pustakawanlah ujung tombak dari keberhasilan kegiatan pelayanan tersebut. Apalah
artinya sarana dan fasilitas yang lengkap, koleksi bahan pustaka yang memadai, apabila
hal tersebut tidak ditunjang oleh pustakawan yang mampu bekerja secara profesional.
Berkaitan dengan masalah pelayanan, perlu diperhatikan bahwa pustakawan yang
bertugas di bagian pelayanan hendaknya orang-orang yang mempunyai sikap dan
kepribadian
yang
baik,
memiliki
wawasan
pengetahuan
yang
luas,
inovatif,
berpenampilan menarik, mampu berkomunikasi dengan baik, ramah, sopan, dan supel.
Hendaknya pustakawan menghindari sikap kerja yang santai, menunggu, dan ada kesan
selalu menghindari untuk berinteraksi dengan pengguna, birokratis, dan berbelit-belit
dalam menyelesaikan suatu masalah.
Perlu disadari bahwa pada kegiatan pelayanan perpustakaan, pustakawan lebih
banyak berinteraksi dengan pengguna dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang lain di
Perpustakaan. Maka dalam kegiatan pelayanan tersebut pustakawan dituntut untuk lebih
aktif dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan penggunanya.
Tanpa disadari banyak pustakawan hanya berhubungan dengan pengguna dengan
sangat terbatas. Mereka hanya menjawab bila kebetulan ditanya oleh pengguna dan jarang
berinteraksi dengan pengguna. Sehingga hal tersebut membuat pengguna kurang simpati
dan enggan untuk datang kembali ke perpustakaan.
4. Sikap Seorang Pustakawan
Dalam melayani pengunjung perpustakaan, lebih baik petugas dapat melakukan
beberapa hal seperti dalam SERVICE.
S
Excellent in everything we do
Pelayanan dalam perpustakaan mungkin bisa saja dilakukan dengan sikap petugas
yang bisa dikatakan ramah saat pengunjung datang. Senyum, sapa, salam kepada
pengunjung merupakan awal di mana pengunjung merasa dihargai kedatangannya.
Membantu pengunjung apabila ada kesulitan dalam pencarian buku dengan memerikan
petunjuk-petujuk di mana letak dan bisa mencarikan melalui internet apabila informasi
yang dibutuhkan tidak ada. Saat pengunjung meminta bantuan dan berbicara kepada
petugas hendaknya petugas manatap mukanya, setidaknya menghargai orang yang
mengajak bicara dengan kita. Tidak sibuk dengan pekerjaan sendiri. Dalam melayani
pengunjuung hendaknya kita melakukan dengan senang hati, tidak dengan perasaan
terpaksa membantu. Melayani orang yang memang sedang membutuhkan bantuan kita
bisa dikatakan melakukan suatu hal baik dalam kehidupan kita. Membuat pengunjung
merasakan puas akan pelayanan yang diberikan dapat membuat pengunjung datang
kembali untuk mendapatkan informasi.
Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, pustakawan
harus mengembangkan sikap-sikap sebagai berikut:
1) Mengenal masyarakat pengguna
2) Luwes dalan melayani
3) Mengetahui kemauan pengguna
4) Mempromosikan produk layanan
5) Melayani sampai tuntas
6) Tidak memaksakan kehendak
7) Melayani dengan wajah ceria
8) Menjamin kerahasiaan
9) Mau mendengarkan keluhan
10) Tidak berprasangka negatif
11) Mengucapkan terima kasih
(Hermawan S, Zulfikar Zen, 2006 : 130-139)
C. PENUTUP
1. Simpulan
Pelayanan perpustakaan merupakan tujuan akhir semua kegiatan yang dilakukan
oleh semua pengelola perpustakaan yang diarahkan pada terciptanya suasana yang
kondusif sehingga layanan perpustakaan dapat dilaksanakan dengan maksimal dan
seefisien mungkin. Untuk dapat mencapai semua itu maka perpustakaan perlu membuat
sebuah sistem pelayanan sebaik dan seefektif mungkin, sehingga semua jenis layanan
yang diberikan kepada pengguna perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Perpustakaan juga perlu membekali pustakawan/pengelola perpustakaannya dengan
pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang sistem dan jenis layanan yang diberikan
kepada pengguna perpustakaan, sehingga dalam pelaksanaannya sistem dan jenis layanan
yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik.
Kualitas pelayanan perpustakaan menjadi ukuran bermanfaat tidaknya sebuah
perpustakaan bagi penggunanya. Pelayanan Perpustakaan Desa yang baik tentu membuat
kehadiran perpustakaan tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa di
sekitar perpustakaan. Sedangkan pelayanan Perpustakaan sekolah yang baik adalah yang
dapat menunjang proses belajar di sekolah yang bersangkutan.
2. Saran
Seorang pustakawan yang baik tentunya dalam memberikan suatu layanan yang
terbaik kepada pengunjung dengan senang hati. Tidak akan mudah jenuh membantu orang
yang membutuhkan informasi. Selalu memberikan senyum dan tutur kata yang baik
kepada pengunjung merupakan langkah awal pandangan masyarakat mengenai seorang
pustakawan.