Anda di halaman 1dari 2

Ghassani Muzakki Sabila Hidayat

11215018
Tugas Pengetahuan Lingkungan
1. Bagaimana cara menghitung tapak ekologi(Ecological Footprint)
Ecological Footprint adalah sebuah pengukuran komponen alam
yang dapat menunjukan kualitas suatu area dalam menyediakan
renewable resources.
Komponen-komponen yang digunakan dalam pengukuran antara lain
adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pertanian (Growing crops)


Hewan Ternak (Grazing animals)
Jumlah Kayu Alam (Harvesting timber)
Ikan (Catching fish)
Infrastruktur yang Memadai (Accommodating infrastructure)
Penyerapan Emisi Karbondioksida (Absorbing carbon dioxide
emissions)

Sumber

: 007_Bioeconomics.pdf slide 25, PSTH ITB

2. Perkiraan nilai tapak ekologi Indonesia


Merujuk pada
www.footprintnetwork.org/ecological_footprint_nations/ , Indonesia
menempati angka 1.6 GHA untuk ecological footprint per capita di tahun
2012. Sesuai dengan komponen-komponen yang menjadi jawaban dari
pertanyaan nomor 1, dan melihat acuan nilai tapak ekologi Indonesia di
tahun 2012, Saya perkirakan nilai tapak ekologi Indonesia semakin
meningkat, mengingat mulai diterimanya penerapan teknologi ramah
lingkungan di masyarakat banyak.
Angka ini, bila dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika
(8.3), Australia (9.3), dan India (1.2), menunjukan bahwa tapak ekologi
Indonesia berada di angka yang masih rendah. Hal ini berarti, Indonesia
masih kurang dalam memberdayakan energi terbarukan, sehingga
masyarakat Indonesia dapat dikatakan masih "kotor" dan "jorok" dalam
terhadap lingkungannya.

3. Menurut pendapat Saudara, lebih besar mana tapak ekologi antara


orang kaya dan orang miskin?

Katakan ada 2 orang dalam satu negara yang sama. Orang pertama
bernama A, adalah orang kaya, dan orang kedua bernama B, adalah orang
miskin. Karena kedua orang tersebut tinggal di satu negara yang sama,
berarti mereka memiliki latar belakang lingkungan yang kurang lebih
sama (infrastruktur pembangunan, pertanian, perikanan, SDA, dsb yang

Ghassani Muzakki Sabila Hidayat


11215018
sama). Dalam hal ini berarti, Kita dapat menentukan nilai tapak ekologi
masing-masing dari kedua orang tersebut dengan melihat pola dan
kuantitas konsumsi mereka, karena kurang lebih apa yang tersedia
(sandang, pangan, papan) dari negara adalah sama.
Mengacu dari data http://www.financialexpress.com/fecolumnist/rich-vs-poor-consumption-story-a-study-of-contrasts/162027/,
dapat diambil perbandingan tingakat konsumsi antara orang kaya dan
miskin (A dan B),

Sesuai data, pengeluaran orang miskin dan kaya memiliki


perbedaan yang jauh (diluar dari harga makanan yang di konsumsi).
Perbedaan yang cukup jauh ini, walau kurang representetif, dapat
menunjukan adanya perbedaan tingkat konsumsi (dalam segi kuantitas)
kedua golongan orang tersebut, dengan selisih 21,237 annum. Hal ini
berarti, orang kaya memiliki tapak ekologi yang lebih kecil dibandingkan
orang miskin.

Anda mungkin juga menyukai