Anda di halaman 1dari 1

Dsghgfdhgsfkhgdksjgfjdshfjhds

Dsjfldshfgksjgfjdsg
Dsghgfdhgsfkhgdksjgfjdshfjhds
dsjfldshfgksjgfjdsg
Dsghgfdhgsfkhgdksjgfjdshfjhds
dsjfldshfgksjgfjdsg
dyrfehkgljh;kf
sd;khfdlshf;ljd
d;fjkdhsghljsdf
dshfljdshufholuf
hjsdklfhjhdskjhljdfs
dshfjdhfushulds
fdsgfkgdskgggggggggggggggkfkdshg
dsjfkbdsf
dsjbfffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff

1.
Tentukan mode VLF yang dipakai (tilt/resistivity),
arah lintasan, titik pengukuran, dan pemancar yang
akan digunakan (biasanya dipakai 2 buah pemancar
yang terdekat dan memenuhi syarat mode VLF yang
digunakan). Jangan lupa untuk memperhatikan
Skindepth.
2.
Pengambilan data setiap titik berupa nilai tilt,
eliptisitas, H horizontal dan H vertikal.
3.
Pengukuran nilai Fraser dilakukan saat mencapai
titik keempat.
4.
Pengukuran diulang apabila kualitas data buruk
karena adanya gangguan pada sinyal yang ditandai
munculnya warning SE (noise elektrik), SH (

Anda mungkin juga menyukai