Anda di halaman 1dari 21

BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


Praktikum lapangan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 28 Maret
2016, pukul 09.00-selesai bertempat di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi,
kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.
2.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini ialah kamera digital,
buku catatan, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah koleksi
satwa mamalia dan offset (awetan satwa) yang ada di kebun binatang Taman
Rimba jambi.
2.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum lapangan kali ini adalah:
a. Observasi (penagamatan)
Koleksi satwa mamalia yang ada di Taman Rimba di amati secara
morfologi baik dari bentuk tubuh serta bagaian detail dari tubuh
hewan, dicatat deksripsi yang ada di papan informasi serta ciri
morfologi

yang

telah

diamati

pada

buku

catatan.

Lalu,

dokumentasikan koleksi satwa yang diamati dan semua data hewan


yang diamati dikumpulkan menjadi satu arsip dan di acc oleh Dosen
pembimbing.
b. Wawancara
Pertanyaan yang ingin diajukan disusun dalam satu list pertanyaan
yang akan diajukan pada narasumber, lalu tanyakan satu persatu
pertanyaan pada narasumber dan catat tanggapan dari narasumber
serta rekam percakapan diskusi yang sedang dilakukan sebagai
dokumentasi.
c. Pengamatan Offset ( Awetan )
Koleksi awetan yang terdapat pada museum diamati secara satu
persatu, amati pada bagian-bagian mendetail yang tidak bisa dilihat
ketika hewan masih hidup lalu catat bagian-bagian yang terpenting
pada saat pengamatan. Mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan

mengenai cara pengawetan serta teknik yang dilakukan untuk


membuat awetan dari hewan.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 HASIL
No
1

Ordo
Primates

Artiodacytla

Carnivora

Hewan
Owa jawa, Owa-owa, Siamang,
monyet ekor panjang dan Kukang
Rusa Sambar, Rusa Tutul, Domba
Garut dan Pelanduk napuh
Musang, Binturong, Kucing hutan,

Harimau dan Beruang madu


4
Rodentia
Landak
5
Scandentia
Tupai
6
Probescidae
Gajah
7
Diprotodontia
Kangguru Tanah
8
Leporidae
Kelinci
9
Perissodactyla
Tapir
Berdasarkan hasil observasi dan hasil pengamatan yang dilakukan pada kegiatan
praktikum lapangan di area kebun binatang Taman Rimba Jambi, didapatkan ada
sekitar 20 koleksi satwa yang masuk dalam kelas mamalia, yang dapat di rincikan
berdasarkan kelompok dari ordo sebagai berikut:

Setelah dikelompokkan berdasarkan masing-masing ordo yang dimiliki pada


masing-masing koleksi satwa mamalia yang ada pada Taman Rimba dapat di
deskripsikan sebagai berikut:
a. Tupai (Tupaia javanica)
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Scandentia

Family

: Tupaiidae

Genus

: Tupaia

Spesies

: Tupaia Javanica
Tupaia javanica berjumlah 1 yang berada di taman rimbo jambi.

Tupaia javanica memiliki ukuran tubuh yang cukup panjang. Tubuhnya


meliputi kepala, leher, badan dan ekor, dengan tubuh dilapisi oleh bulu yang
berwarna coklat. Di bagian kepalanya terdapat mulut seperti moncong yang
besar, daun telinga, mata dengan selaput sehingga dapat menutup matanya,
dan rambut kumis yang digunakan sebagai alat keseimbangan. Tupaia
javanica Memiliki ekor yang cukup panjang dengan bagian atas berwarna
coklat kemerahan dan bagian bawah berwarna kelabu kekuning-kuningan.
Tupaia javanica memiliki 4 anggota gerak yaitu dua dibagian depan
dan dua dibagian belakang. Ukuran kaki belakang lebih panjang dari pada
kaki bagian depan. Hal ini dikarenakan kaki tupaia digunakan untuk
melompat. Tupai ini memiliki habitat yaitu di hutan ataupun di perkebunan
dan makanan berupa biji dan buah. Tupai ini termasuk hewan diurnal.
b. Gajah Sumatra (Elephas maximus)
Kingdom
: Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Probescideae

Family

: Elephantidae

Genus

: Elephas

Spesies

:Elephas maximus

Elephas

maximus

(Gajah

Sumatra) yang terdapat di kebun


binatang

taman

rimbo

jambi

berjumlah 2 yaitu satu jantan dan


satu betina. Gajah merupakan hewan
yang bertubuh sangat besar dengan

berat mencapai 6 ton, dan merupakan hewan yang aktif pada malam hari
atau nocturnal. Habitat dari gajah ini yaitu alam bebas yaitu di daratan hutan
tropis. Gajah menghabiskan waktunya untuk beraktivitas dan selama 16
perhari. Gajah memiliki belalai dan gading, namun gajah yang punya gading
hanya gajah jantan. Gajah Sumatera ini memiliki ukuran kuping yang besar
dengan bentuk yang hamper mirip segitiga. Gajah sumatera memiliki
makanan yang cukup unik, yaitu bambu, pelepah kelapa dan tebu. Gajah
mulai bereproduksi yaitu pada saat berusia 10-12 tahun.
c. Kangguru Tanah (Thylogale brunii)
Kingdom
: Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Diprotodontia

Family

: Macropodidae

Genus

: Thylogale

Spesies

: Thylogale brunii
Kangguru memiliki morfologi

dengan ciri khas yaitu kaki kuat pada


bagian belakang, ekor kuat, dan kaki
depan kecil. Kangguru termasuk
dalam famili Macropodidae , secara harfiah memiliki arti

"kaki

besar." Berkat kaki besar mereka, kanguru dapat melompat sekitar 30 kaki (9
meter) di satu lompatan, dan perjalanan lebih dari 30 mil (48 kilometer) per
jam. Kanguru menggunakan ekor mereka yang kuat untuk keseimbangan
saat melompat. Kangguru adalah hewan yang tertinggi dari semua
marsupial, tingginya lebih dari 6 kaki (2 meter).
Kangguru betina memiliki kantong di perut mereka, yang dibuat oleh
lipatan di kulit, untuk meletakkan bayi yang baru lahir, hal ini dilakukan

karena pada saat kangguru baru lahir ukurannya berkisar seukuran anggur
dan belum bisa menelan, melihat bahkan mencari makan sendiri maka dari
itu terbentuk kantung yang di gunakan untuk melindungi anaknya. Untuk
asupan makanan anaknya kanguru menggunakan otot-ototnya untuk
memompa susu masuk ke perutnya selama 4 bulan, kangguru memakan
dedaunan, buah-buahan dan sayuran. Kangguru juga termasuk hewan
diurnal dimana berkativitas mencari makan siang hari dan salah satu hewan
pemalu.
d. Owa Jawa (Hylobates moloch)
Kingdom
: Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Primates

Family

: Hylobatidae

Genus

: Hylobates

Spesies

: Hylobates moloch

Keberadaan Hylobates moloch (OwaJawa) endemik di hutan-hutan


konservasi seperti Taman Nasional Ujung Kulon, GunungHalimun,
Gunung Gede Pangrango, Cagar Alam Gunung Simpang, dan Leuweung
Sancang, dan menurut IUCN Redlist
status

konservasi

termasuk

Owa

dalam

tersebut
kategori

endangered (genting).
Yang menjadi ciri khas Owa adalah
alis, berewok, dan jenggotnya yang
berwarna putih. Berewok dan alis
Owa

yang

berwarna

putih

ini

kontras dengan warna mukanya yang gelap. Primata langka dengan nama
Owa

ini

berukuran

cukup

kecil

dan

ramping.

Berat

rata-

rata betina sekitar 5,4 kg dan jantan sekitar 5,8 kg. Panjang tubuhnya
sekitar 40 60 cm. Memiliki lengan yang panjang dan kuat. Satu lagi yang
menjadi ciri khas hewan arboreal ini adalah alis, berewok, dan jenggotnya
yang berwarna putih. Warna rambut di tubuhnya bervariasi. Ada yang
berwarna cokelat kekuningan, jingga kemerahan, cokelat kemerahan,
cokelat, atau kehitaman.
Owa termasuk hewan arboreal yang banyak beraktifitas di atas
pohon dan jarang turun ke tanah.Owa juga hewan diurnal yang lebih aktif
di siang hari. Primata ini bergerak dari satu cabang ke cabang lainnya
dengan menggunakan lengannya yang panjang dan kuat. Mampu berayun
antar cabang hingga sejauh 3 meter dan melompat lebih dari 9 meter.
Makanan kegemarannya meliputi buah-buahan, daun, dan serangga.
Primata langka ini merupakan hewan asli Indonesia. Tersebar
terbatas di pulau Sumatera dan Kalimantan. Selain itu dapat juga dijumpai
di Malaysia dan Thailand. Habitatnya meliputi , selain itu juga ditemui di
hutan rawa dan dataran rendah, submontane, dan hutan pegunungan. Di
Sumatera Selatan, populasi ditemukan hingga 1.400 meter dpl. Sayangnya
Owa termasuk salah satu primata paling langka di Indonesia. Populasinya
terus mengalami penurunan. Ancaman terhadap populasi hewan langka ini
diakibatkan oleh hilangnya habitat dan aktivitas perburuan liar untuk
diperjual belikan sebagai binatang peliharaan. Berdasarkan jumlah
populasi dan ancaman kelestariannya yang terus berlangsung, IUCN
memasukkan satwa ini dalam Daftar Merah sebagai spesies Endangered
(Terancam,

EN)

sejak

2008.

Di

Hylobates termasuk hewan yang dilindungi.

e. Rusa Sambar ( Cervus sp.)

Indonesia,

seluruh

jenis

Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Artiodactyla

Family

: Cervidae

Genus

: Cervus

Spesies

: Cervus sp.
Salah satu hewan yang masuk dalam kelas mamalia, Rusa sambar

yang ada di kebun binatang Taman Rimbo berjumlah 2 ekor dan memiliki
habitat di padang rumput dengan morfologi tubuh besar tinggi dan badannya
dilapisi bulu berwarna coklat tua, memiliki tanduk yang sangat keras dan
panjang berjumlah sepasang diatas kepalanya, umumnya hanya rusa jantan
yang memiliki tanduk di kepalanya. Hewan ini aktif mencari makan di siang
hari (diurnal) dan makanannya berupa rumput-rumputan dan buah-buahan.
Di Indonesia rusa sambar merupakan salah satu rusa yang terbesar
dibandingkan dengan rusa jenis lainnya, penyebarnnya di pulau Sumatera
dan Kalimantan.
f. Binturong (Arctictis binturong)
Kingdom
: Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Carnivora

Family

: Viverridae

Genus

: Arctictis

Spesies

: Arctictis binturong

Salah satu hewan yang masuk dalam kelas mamalia, dengan habitat
di pepohonan (arboreal) dan kadang-kadang turun ke tanah (teresterial).
Hewan ini memiliki nama lokal beruang musang hal ini disebabkan karena
memiliki perawakan seperti beruang dengan ciri morfologi tubuh dipenuhi
rambut hitam yang lebat hampir memuhi seluruh tubuhnya , memiliki ekor
yang panjang yang digunakan sebagai alat bantu untuk mengaitkan diri
pada saat berada di pepohonan.
Binturong merupakan hewan nocturnal dimana hewan ini aktif dan
beraktivitas mencari makan di malam hari hal ini ditunjukkan pada waktu
pengamatan binturong sedang tidur di atas dahan. Hewan ini biasanya
makan buah-buahan berupa pepaya, pisang dan lainnya, umumnya
persebarannya di Indonesia berada di pulau jawa.
g. Kelinci (Oryctolagus cuniculus)
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Lagomorpha

Famili

: Leporidae

Genus

: Oryctolagus

Spesies

: Oryctolagus

cuniculus
Kelinci asli Indonesia memiliki ukuran tubuh yang kecil. Tubuh
kelinci memiliki panjang sekitar 50 cm. Kelinci memiliki dua gigi atas yang
besar, gigi ini berguna untuk memotong makanan yang berupa sayuran.
Kelinci termasuk hewan pemakan tumbuhan. Kelinci memiliki bulu
berwarna putih, namun ada juga kelinci yang memiliki bulu berwarna
cokelat. Bulu kelinci sangat halus. Bulu tersebut berfungsi menghangatkan

tubuh kelinci. Rambut kelinci yang sudah tua biasanya akan rontok dan
digantikan oleh rambut yang baru. Kelinci memiliki dua buah telinga yang
panjang. Telinga kelinci berfungsi sebagai indera pendengan.
Hewan ini memiliki pendengaran yang sangat tajam, sehingga ia
mengetahui apabila ada hewan pemangsa di dekatnya. Telinga kelinci
biasanya berdiri dan bergerak-gerak. Kelinci memiliki dua kaki belakang
yang lebih panjang daripada kaki depannya. Kaki panjang dan kuat tersebut
membantu kelinci saat berlari. Dengan kaki yang panjang tersebut kelinci
dapat melompat dengan cepat.
h. Musang (Paradoxurus hermaphroditus)
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Carnivora

Famili

: Viverridae

Genus

: Paradoxurus

Spesies

: Paradoxurus hermaphroditus
Musang atau kadang disebut Luwak bertubuh sedang berukuran

sekitar 50 cm dengan ekor panjang mencapai 45 cm dan berat rata-rata 3,2


kg. Tubuh musang ditutupi bulu berwarna kecoklatan dengan moncong dan
ekor berwarna kehitaman. Sisi bagian atas berwarna abu-abu kecoklatan
dengan variasi warna coklat merah tua. Muka kaki dan ekor coklat gelap
sampai hitam. Dahi dan sisi samping wajah hingga di bawah telinga
berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis hitam samar-samar
lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala. Musang (Paradoxurus
hermaphroditus) merupakan mamalia yang bersifat arboreal (hidup di
pepohonan) meski sering juga turun di atas tanah. Musang juga merupakan

binatang nokturnal yang beraktifitas di malam hari. Musang merupakan


hewan omnivora. Makanan utamanya adalah buah-buahan lembek seperti
buah kopi, mangga, pepaya, dan rambutan. Namun musang juga seringkali
memakan telur, serangga, burung dan mamalia kecil. Habitat dari musang ini
adalah hutan, semak-semak, hutan sekunder, perkebunan, dan di sekitar
pemukiman manusia.
i. BeruangMadu (Helarctos malayanus)
Kingdom
: Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Carnivora

Family

: Ursidae

Genus

: Helarctos

Spesies

: Helarctos malayanus
Beruang Madu memiliki ciri fisik dengan panjang tubuhnya

mencapai 1, 40 m, tinggi punggungnya mencapai 70 cm dengan berat


berkisar antara 50 65 kg. Bulu beruang madu condong pendek, bercahaya
serta biasanya hitam, matanya berwarna cokelat atau biru, diluar itu
hidungnya relatif lebar namun tak terlampau moncong. Tipe bulu beruang
madu yaitu yang paling pendek serta halus dibanding beruang yang lain,
berwarna hitam kelam atau hitam kecoklatan, dibawah bulu lehernya ada
sinyal yang unik berwarna oranye yang diakui melukiskan matahari terbit.
Tidak sama dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru
lahir mempunyai bulu yang lebih lembut, tidak tebal serta bercahaya.
Lantaran hidupnya di pohon-pohon maka telapak kaki beruang ini tak
berbulu hingga ia bisa bergerak dengan kecepatan sampai 48 km per jam.
Beruang madu ini aktif di malam hari atau disebut dengan hewan nokturnal.
Habitat beruang madu ada di daerah hujan tropis Asia Tenggara.
Penyebarannya ada di pulau Borneo, Sumatera, Indocina, Cina Selatan,

Burma, dan Semenanjung malaya. Oleh oleh karena itu jenis ini tak
membutuhkan saat hibernasi seperti beruang lain yang tinggal di lokasi
empat musim. Beruang madu di zaman dulu di ketahui menyebar hampir di
semua benua Asia, tetapi saat ini jadi semakin sedikit populasinya
disebabkan fragmentasi habitat. Beruang madu merupakan bintang
omnivora, ia memakan biji bijian dan buah buahan.
j. RusaTotol (Axis axis)
Kingdom
: Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Artiodactyla

Famili

: Cervidae

Genus

: Axis

Spesies

: Axis axis
Rusa tutul dapat ditemukan di daerah Sri Lanka, Nepal, Bangladesh

dan India. Habitat padang rumput, semak, pada batas hutan yang ada sumber
air minum. Rusa tutul mempunyai tubuh yang tidak proporsional karena
kaki belakang lebih panjang dari kaki depan. Spesies ini juga mempunyai
kaki yang kecil. Mempunyai pola warna tubuh bagian ventral putih dan
bagian dorsal coklat tutul. Glandula mamalia terletak di daerah pelvis.
Memiliki tipe gigi lophodont karena termasuk hewan herbivora.
Ciri spesifik dari rusa tutul mempunyai bulu halus berwarna coklat
sawo matang dan bermotif tutul putih. Hidup berkelompok (2-6
ekor/kelompok) dan aktif pada siang hari. Jenis makanan rusa tutul termasuk
hewan herbivora. Jenis makanannya biasanya rumput, daun, bunga dan bijibijian tertentu dan biasanya rusa tutul aktif pada siang hari atau diurnal.
k. Owa - owa ( Hylobates muelleri )

Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Ordo

: Mamalia

Kelas

: Primates

Famili

: Hylobatidae

Genus

: Hylobates

Spesies

: Hylobates muelleri
Owa-owa adalah hewan endemik

pulau

Kalimantan. Makanannya berupa

Buah-

buahan, bunga, daun, biji dan


beberapa

jenis

serangga

kecil.

Owa-owa atau kelempau (Hylobates muelleri ), adalah primate dari keluarga


ugko. Tidak seperti keluarga ungko lainnya, Owa-owa tidak menunjukkan
dimorfisme dalam warna bulunya. Owa-owa memiliki bulu berwarna abuabu atau coklat dengan bulu berwarna terang berbentuk cincin di bagian
muka. Pada bagian muka juga terdapat bulu berwarna gelap seperti topi.
Owa-owa memiliki berat rata-rata 5,7 kg, sehingga merupakan ungka
terkecil dalam keluarga ungka. Owa-owa adalah hewan endemik Kalimantan
dengan habitat di bagian utara dan timur Kalimantan , Di bagian barat daya
pulau hidup owa ungko dengan penyebaran yang tidak sama. Owa owa
adalah hewan yang beraktivitas pada siang hari dengan habitat pada hutan
hujan. Karakteristik Owa adalah memiliki lengan yang panjang untuk
berayun dari pohon ke pohon.
Owa-owa hidup dengan pasangan monogami dan melindungi
keluarga dari serangan dengan suara keras dan panjang. Makanan dari owaowa adalah buah. Belum diketahui secara pasti bagaimana Owa-owa
bereproduksi tapi diperkirakan sama dengan spesies ungko lainnya. Owaowa dilindungi dalam wilayah taman nasional, yaitu : Taman Nasional

Betung Kerihun, Taman Nasional Baka-Bukit Raya, Taman Nasional Kayan


Mentarang, Taman Nasional Kutai, Hutan Lindung Sungai Waln dan Taman
Nasional Tanjung Putting di Indonesia. Serta Cagar Alam Lanjak Entimau
dan Hutan Lindung Semengok di Malaysia.
l. Kukang (Nycticus caucang)
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Ordo

: Mamalia

Kelas

: Primates

Famili

: Lorisidae

Genus

: Nycticus

Spesies

Nycticus

caucang
Kukang berhabitat di hutan Primer dan Sekunder, Semak Belukar,
dan Rumpun Bambu. Hewan ini tergolong omnivora karena makanannya
berupa Biji, buah, burung, moluska besar, kadal kecil, dan mamalia kecil.
Hewan ini aktif dimalam hari atau nocturnal.
Kukang adalah primata bertubuh kecil, kekar, dan berekor sangat
pendek. Kepalanya bulat, moncongnya meruncing, dan matanya besar.
Rambut tubuhnya halus dan lebat. Pola warnanya berbeda-beda menurut
spesies sehingga digunakan pula untuk identifikasi, namun umumnya
bervariasi dari cokelat kelabu pucat hingga warna tengguli. Sebuah garis
cokelat berjalan dari ubun-ubun hingga tengah punggung atau pangkal ekor.
Biasanya terdapat lingkaran gelap yang mengelilingi kedua mata, diseling
oleh jalur pucat atau putih yang membujur di antara kedua mata hingga ke
dahinya. Di malam hari, matanya memantulkan cahaya obor dengan jelas.

Gigitan kukang dikenal berbisa suatu kemampuan yang jarang


terdapat di kalangan mamalia namun khas pada kelompok primata lorisid.
Bisa tersebut didapat kukang dengan menjilati sejenis kelenjar di lengannya;
racun pada cairan kelenjar itu diaktifkan tatkala bercampur dengan ludah.
Gigitan berbisa itu berguna untuk membuat jera pemangsa, dan juga untuk
melindungi bayinya dengan menyapukannya pada rambut tubuh anaknya.
Sekresi kelenjar lengannya terutama mengandung zat semacam alergen yang
dihasilkan kucing, yang kemudian diperkuat dengan racun-racun yang
didapat kukang dari makanannya di alam liar.
m. Tapir (Tapirus indicus)
Kingdom
: Animalia
Fillum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Perissodactyla

Famili

: Tapiridae

Genus

: Tapirus
Spesies

Tapirus

Asia

tumbuh

indicus
Tapir

hingga sepanjang antara 1.82.4m

dengan

tingginya

mencapai antara 90-107 cm


Hewan

ini

biasanya

mempunyai berat antara 250320kg. Meskipunbeberapa yang dewasa ada yang beratnya dapat mencapai
540kg. Tapir Asia betina biasanya lebih besardari pada tapir Asia jantan.
Seperti jenis tapir lain ekornya pendek, gemuk serta belalai yang panjang
dan lentur. Ditiap kaki depannya terdapat empet kuku dan ditiap kaki

belakangnya ada tiga kuku. Indra penglihatan tapir Asia agak buruk namun
indra pendengarannya dan penciuman sangat tajam.
Tapir Asia merupakan jenis tapir yang terbesar saat lahir dibanding
jenis-jenis tapir lainnya dan tumbuh lebih cepat dari jenis tapir lain, tapir
muda dari semua jenis berbulu coklat dengan garis-garis dan bintik putih.
Pola

yang

bersembunyi

memungkinnkan
dengan

efektif

didalam bayang-bayangan hutan.


Pola pada bayi ini berubah menjadi
pola warna tapir dewasa antara 3-7
bulan

setelah

kelahiran.

Tapir

memakan daun muda dan buahbuahan

dan

termasuk

hewan

diurnal.
n. Kucing hutan (Felis bengalensis)
Kingdom
: Animalia
Fillum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Carnivora

Famili

: Felidae

Genus

: Felis

Spesies

: Felis bengalensis
Kucing hutan ini merupakan hewan mamalia dengan ciri morfologi

berwarna kuning abu-abu dengan pola totol hitam di sekujur tubuh


menyerupai macantutul. Bagian perut berwarna putih. Ukuran tubuh
bervariasi dari mulai panjang 46 cm. Bagian bawah perut putih dengan totoltotol coklat tua. Ekornya panjang, lebih dari setengah panjang badannya.

Kucing hutan selalu tampak berkeliaran, sendirian atau berpasangan jantan


dan betina.
Tempat hidup yang
dihuninya ialah hutan dan
kawasan pepohonan di dekat
perkampungan. Kucing ini
mempergunakan sarang yang
dibuatnya di gua-gua yang
kecil atau di liang-liang batu.
Pada siang hari kucing ini
tidur di sarang ini, baru pada malam hari keluar mencari mangsa.
Mangsanya berupa binatang-binatang kecil apa saja, seperti burung,
kelelawar, tikus, ular, kadal dan juga kancil. Ketangkasannya memanjat
pohon dan kemahirannya berenang sangat membantu di dalam perburuannya
mencari mangsa. Kucing hutan sering melompat dari atas pohon untuk
menerkam mangsa di atas tanah.
o. Landak (Hystrix brachyura)
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Rodentia

Famili

: Hystricidae

Genus

: Hystrix

Spesies

: Hystrix brachyura

Landak merupakan hewan nocturnal, dengan hidup berkoloni atau


soliter. Hewan ini di siang hari bersembunyi di dalam lubang, jika malam

hari keluar dari lubang mencari pakan. Hewan ini seperti tikus suka
mengendus-endus, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan sumber pakan
atau mengantisipasi jika ada bahaya. Landak biasanya akan menggunakan
lubang dalam tanah sebagai sarang. Landak juga akan menggunakan rongga
kayu, batu, dan sebagainya sebagai sarang mereka.
Ciri khas hewan ini yang tidak dimiliki mamalia lain terletak pada
rambut keras yang melingkupi bagian atas badan. Duri landak ini merupakan
salah satu alat pertahanan diri. Pada kondisi landak diserang atau terasa
terancam, landak akan melarikan diri dengan cepat masuk dalam sarang
mereka yang biasanya terletak di bawah tanah. Seekor landak mampu
memecut dengan laju untuk melarikan diri dari pemangsa. Namun, apabila
tidak sempat melarikan diri, mereka akan mengembangkan rambut kerasnya
sehingga seluruh tubuh mereka kelihatan penuh duri tajam. Para predator
yang biasanya mamalia besar akan takut dengan kondisi tersebut.
Ujung dari kepala dan muka ramping, warna kecokelatan, duri warna
putih di bagian leher dan punggung depan pendek dengan bagian pangkal
hitam lotong, tubuh bagian depan ramping dan kehitaman .Tubuhnya
berbentuk agak bulat dan bergerak perlahan-lahan. Meskipun demikian,
mereka memunyai tubuh yang tegap, berkepala kecil, telinga kecil, kaki
yang pendek, dan ekor yang pendek dan tebal. Kaki depan landak memunyai
empat jari, sementara kaki belakang lima jari. Setiap jari memunyai cakar
yang panjang yang dapat digunakan untuk mengupas kulit kayu atau
memanjat.Landak mempunyai gigi yang kuat untuk membantu mereka
makan tumbuhan keras seperti kulit kayu.Seperti pada rodent lain, Landak
mempunyai empat incicivus yang selalu tumbuh.
p. Domba garut (Ovis aries)

Kingdom

: Animalia

Fillum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Artiodactyla

Famili

: Bovidae

Genus

: Ovis

Spesies

: Ovis aries

Domba garut atau domba


pariangan merupakan

hasil

perkawinan persilangan antara


domba lokal dengan domba
jenis

capstaad

dari

afrika

Selatan dan domba merino dari


Australia. Reproduksi siklus
birahi

setiap

sepanjang

15-17

tahun.

hari
Masa

kebuntingan seekor ternak domba sekitar 105 hari. Makanan domba ini
rumput dan dedaunan. Ciri-ciri khusus yang dimiliki domba ini adalah
bertubuh besar dan lebar, lehernya kuat, dahi konveks. Domba priangan
jantan memiliki tanduk besar dan kuat, melengkung ke belakang berbentuk
spiral, dan pangkal tanduk kanan dan kiri hampir menyatu. Sedangkan
domba betina tidak memiliki tanduk, panjang telinga sedang, dan terletak di
belakang tanduk. Domba ini dipelihara selain sebagai domba potong atau
domba pedaging, juga dipelihara sebagai domba aduan. Domba jantan
mempunyai berat 40-80 kg, sedangkan betina 30-40 kg. Keunggulan domba
ini adalah kulitnya merupakan salah satu kulit dengan kualitas terbaik di
dunia, selain itu dengan leher yang kokoh dan tubuh yang besar, kuat,
domba ini sesuai untuk domba aduan.

q. Pelanduk Napuh (Tragulus napu)


Kingdom
: Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Artiodactyla

Famili

: Tragulidae

Genus

: Tragulus

Spesies

: Tragulus napu
Pelanduk

nama
hewan

umum

napuh

adalah

bagi

sekelompok

menyusui

(mamalia)

berkuku genap yang tergolong ke


dalam marga Tragulus. Pelanduk berkerabat dekat dengan kijang dan rusa.
Tragulus berasal dari 2 kata yaitu : Tragos yang berarti kambing dan ulus
yang berarti kecil. Hewan ini serupa dengan rusa tetapi ukurannya jauh lebih
kecil dan tidak bertanduk. Tungkainya ramping dan punggungnya sangat
melengkung. Hewan jantan mempunyai gigi taring panjang di rahang atas
yang menonjol keluar bibirnya. Tubuh berwarna kecoklatan.
Pelanduk merupakan hewan herbivora yang menyukai rumput, daundaunan yang berair, kecambah, dan buah-buahan. Hewan ini merupakan
hewan diurnal. Mempunyai masa mengandug selama 137-155 hari dan akan
menyusui bayinya hingga berusia antara 60-70 hari.Pelanduk berhabitat di
Hutan Hujan Tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia , di hutan primer dan
sekunder yang cukup lebat atau tanah kering di dataran rendah dan hewan
ini termasuk ungulate terkecil di dunia.
r. Trenggiling(Manisjavanica)
Kingdom
: Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Pholidota

Famili

: Manidae

Genus

: Manis

Spesies

: Manis javanica
Trenggiling hidup di daerah hutan hujan tropis dataran rendah.

Bentuk tubuhnya memanjang. Umumnya trenggiling betina lebih pendek


dari trenggiling jantan. Memiliki lidah yang dapat dijulurkan hingga
sepertiga dari panjang tubuhnya. Memiliki 2 pasang kaki yang pendek dan
sisik yang keras.
Sisik trenggiling yang bersifat keras, tebal dan tajam ini membantu
melindungi dirinya dari musuh. Selain itu ia melindungi dirinya dari musuh
dengan cara menggulung badannya hingga seperti bentuk bola sehingga sulit
dimakan oleh predator , hewan ini juga dapat mengibaskan ekornya yang
bersisik tajam sehingga bisa melukai mangsanya. Merupakan hewan
nocturnal yaitu melakukan kegiatannya pada malam hari, hal ini terlihat
pada saat melakukan pengamatan tringgiling nampak sedang menggulung.

Anda mungkin juga menyukai